Statistik non parametrik ialah statistik yang tidak memerlukan pembuatan asumsi tentang
distribusi.
koefisien korelasi non parametrik yang sering digunakan adalah koefisien korelasi Rank
Spearman dan koefisien korelasi Kendall tau.
Koefisien korelasi rank spearman, rs, adalah ukuran erat-tidaknya kaitan antara dua variabel
ordinal; artinya rs merupakan ukuran atas kadar/ derajat hubungan antara data yang telah
disusun menurut peringkat (ranked data). Koefisien korelasi (r) dihitung dengan
menggunakan nilai aktual dari X dan Y, sedangkan koefisien Spearman yang akan kita
bicarakan berikut ini menggunakan nilai peringkat (rank) untuk X dan Y, bukan nilai aktual.
1
Contoh
Sebagai bagian studi tentang akibat tekanan kelompok terhadap individu untuk melakukan
penyesuaian diri dalam suatu situasi yang melibatkan risiko keuangan, para peneliti
mengadakan skala F yang termashur itu, suatu ukuran keotoriteran, dan suatu skala yang
dibuat untuk mengukur perjuangan untuk status sosial terhadap 12 mahasiswa. Informasi
mengenai korelasi antara skor-skor perjuangan status sosial, adalah hal yang dikehendaki.
Skor
Mahasiswa Keotoriteran Perjuangan Status Sosial
A 82 42
B 98 46
C 87 39
D 40 37
E 116 65
F 113 88
G 111 86
H 83 56
I 85 62
J 126 92
K 106 54
L 117 81
Jawab:
Ho: (tidak ada hubungan antara keotoriteran dengan perjuangan status sosial)
Ha: ( ada hubungan antara keotoriteran dengan perjuangan status sosial)
Menyusun peringkat kemudian hitung bedanya
Rangking/peringkat
Mahasiswa Keotoriteran Perj. Status
Sosial
A 2 3 -1 1
B 6 4 2 4
C 5 2 3 9
D 1 1 0 0
E 10 8 2 4
F 9 11 -2 4
G 8 10 -2 4
H 3 6 -3 9
I 4 7 -3 9
J 12 12 0 0
K 7 5 2 4
L 11 9 2 4
2
Observasi tidak sama. Dapat dihitung
= 0,82
Tingkat signifikansi
Kita telah mengetahui bahwa untuk korelasi antara keotoriteran dan
perjuangan status sosial adalah . Tabel P menunjukkan bahwa suatu harga
yang sebesar ini signifikan pada tingkat (tes satu sisi). Dengan demikian,
kita dapat menolak Ho pada tingkat dan menyimpulkan bahwa dalam
populasi mahasiswa itu yang merupakan sumber sampelnya, keotoriteran, dan
perjuangan status sosial mempunyai hubungan (berasosiasi).
Jawab
Ho: (tidak ada hubungan antara jumlah menyerah dengan perjuangan status
sosial)
Ha: ( ada hubungan antara jumlah menyerah dengan perjuangan status sosial)
3
Ranking untuk menyerah dan perjuangan status sosial
Mahasiswa Rank
Jumlah Menyerah Skor Perjuangan
status sosial
A 1,5 3 -1,5 2,25
B 1,5 4 -2,5 u6,25
C 3,5 2 1,5 2,25
D 3,5 1 2,5 6,25
E 5 8 -3,0 9,00
F 6 11 -5,0 25,00
G 7 10 -3,0 9,00
H 8 6 2,0 4,00
I 9 7 2,0 4,00
J 10,5 12 -1,5 2,25
K 10,5 5 -5,5 30,25
L 12 9 3,0 9,00
Sekarang dengan tiga himpunan observasi berangka sama pada variabel X, di mana
untuk setiap himpunan, kita lihat
Tetapi karena tidak terdapat angka sama dalam skor-skor Y (skor untuk perjuangan
status sosial), dan dengan demikian
4
Dengan adanya koreksi untuk angka-sama, dan dan
diperoleh
Tingkat Signifikansi
sudah kita lihat bahwa hubungan antara perjuangan status sosial dan jumlah
penyerahan adalah dalam kelompok yang terdiri dari 12 subyek. Dengan
memakai tabel P selaku acuan kita, dapat ditentukan bahwa mempunyai
kemungkinan kemunculan, di bawah H0 , antara dan (Satu sisi).
Dengan demikian kita dapat menyimpulkan, pada tingkat , bahwa kedua
variabel ini berasosiasi di dalam populasi yang merupakan asal usulnya.
Karena lebih besar dari 10, kita dapat menggunakan metode sampel besar
dalam menguji ini untuk mengetahui signifikansinya:
5
2. Koefisien korelasi rank kendal tau
Koefisien korelasi rank kendal tau cocok sebagai ukuran korelasi dengan jenis data yang
sama seperti data dimana dapat dipergunakan.
Dasar pemikiran
Misalkan kita minta juri X dan Y untuk memberi ranking 4 obyek. Misalnya kita minta
mereka memberi ranking empat karya tulis dalam tatanan menurut kualitas gaya pemaparan.
Kita representasikan keempat karya tulis sebagai a, b, c, dan d. Rangking-rangking yang
didapatkan adalah sebagai berikut.
Karya Tulis a b c d
Juri X 3 4 2 1
Juri Y 3 1 4 2
Jika kita susun kembali tatanan karya tulis itu sehingga ranking juri X tampak dalam urutan
yang wajar (yakni 1,2,3,,N) kita mendapatkan
Karya Tulis d c a b
Juri X 1 2 3 4
Juri Y 2 4 3 1
Pertama-tama perhatikan semua pasangan rangking yang mungkin di mana rangking 2 juri
Y, rangking paling kiri dalam himpunan rangking Y dalam satu anggota.
- Pasangan pertama, 2 dan 4, memiliki urutan yang benar, 2 mendahului 4. karena
urutan ini wajar; untuk pasangan ini kita berikan skor +1.
- Ranking 2 dan 3 adalah pasangan yang kedua. Pasangan ini juga dalam urutan yang
benar, maka juga memperoleh skor +1.
- Sekarang pasangan yang ketiga rangking 2 dan 1, rangking-rangking ini tidak dalam
urutan wajar 2 mendahului 1. Oleh sebab itu, untuk pasangan ini kita beri skor -1.
untuk semua pasangan yang mengandung rangking 2, kita jumlahkan skornya:
Sekarang kita perhatikan semua pasangan rangking yang mengandung rangking 4 ( yang
merupakan rangking kedua dari kiri dalam himpunan rangking juri Y) dan suatu rangking
lain yang menyusul. Satu pasangan adalah 4 dan 3: kedua anggota pasangan itu tidak dalam
urutan wajar, sehingga skor untuk pasangan itu adalah -1. Pasangan lain adalah adalah 4 dan
1; juga dengan skor -1. Jumlah-jumlah skor itu adalah
Sekarang, berapakah kemungkinan jumlah maksimum yang dapat kita peroleh untuk skor-
skor yang kita berikan kepada semua pasangan dalam rangking yang dibuat juri Y?
Kemungkinan jumlah maksimum itu akan dihasilkan andai kata rangking yang dibuat juri X
dan Y bersesuaian secara sempurna. Ini disebabkan, jika rangking juri X disusun dalam
urutan yang wajar, setiap pasangan rangking juri Y juga dalam urutan yang benar, sehingga
setiap pasangan rangking juri Y juga dalam urutan yang benar, sehingga setiap pasangan
mendapat skor +1. Dengan demikian, kemungkinan jumlah maksimum, yakni yang akan
terjadi dalam kasus adanya kesesuaian sempurna antara X dan Y, merupakan empat hal yang
diambil dua setiap kali, atau
6
Tingkat hubungan antara kedua himpunan ranking itu ditunjukkan oleh perbandingan antara
jumlah yang benar-benar terjadi untuk +1 dan -1 dengan kemungkinan jumlah maksimum.
Koefisien korelasi rank Kendall adalah rasio:
Metode
Kita telah melihat bahwa
Umumnya, kemungkinan skor maksimum itu adalah yang dapat dinyatakan sebagai
. Jadi pernyataan terakhir ini dapat menjadi pembagi pada rumus .
Sedangkan untuk yang dibagi, marilah kita nyatakan jumlah observasi skor-skor +1 dan -1
untuk semua pasangan sebagai S. Maka
7
Langkah-langkah penggunaan koefisien korelasi rank kendall
1. Berilah ranking observasi-observasi pada variabel X dari 1 hingga N. Berilah pula
ranking observasi-observasi pada variabel Y dari 1 hingga N.
2. Susunlah N subyek sehingga ranking-ranking X untuk subyek subyek itu dalam
urutan wajar, yakni 1,2,3,,N
3. Amatilah ranking ranking Y dalam urutan yang bersesuaian dengan ranking X yang
ada dalam urutan wajar. Tentukan harga S untuk urutan ranking Y ini.
4. Jika tidak terdapat angka sama di antara observasi-observasi X maupun Y, gunakan
rumus
di mana
, dengan adalah banyaknya observasi berangka sama dalam
tiap kelompok angka sama pada variabel X.
, dengan adalah banyak observasi berangka sama dalam tiap
kelompok angka sama pada variabel Y.
5. Jika N subyek merupakan suatu sampel random dari populasi tertentu, kita dapat
menguji apakah harga observasi memberi petunjuk adanya asosiasi antara variabel
X dan Y dalam populasinya. Metode untuk melakukan hal itu bergantung pada ukuran
N:
a) Untuk , gunakan tabel Q menunjukkan kemungkinan yang berkaitan
(satu sisi) dengan suatu harga sebesar S observasi.
b) Untuk N > 10, kita dapat menghitung harga z yang berkaitan dengan
menggunakan rumus
Contoh
Kita telah menghitung Spearman untuk 12 skor mahasiswa pada keotoriteran dan
perjuangan status sosial. Kita dapat menghitung harga untuk data yang sama.
Subyek A B C D E F G H I J K L
Rangking perju- 3 4 2 1 8 11 10 6 7 12 5 9
angan status
Rangking keoto- 3 6 5 1 10 9 8 3 4 12 7 11
riteran
Untuk menghitung , kita akan menyusun kembali urutan subyek-subyek itu sehingga
rangking perjuangan status sosial mucul dalam urutan wajar:
8
Subyek D C A B K H I E L G F J
Rangking perju- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
angan status
Rangking keoto- 1 5 2 6 7 3 4 10 11 8 9 12
riteran
Sesudah mengatur rangking-rangking itu pada variabel X dalam urutan yang wajar, kita
tetapkan harga S untuk semua urutan rangking yang saling berhubungan pada variabel Y:
Rangking keotoriteran yang paling kiri adalah 1. Rangking memiliki 11 rangking yang lebih
besar di sebelah kanannya, dan 0 rangking yang lebih kecil, jadi sahamnya kepada S adalah
. Rangking berikutnya adalah 5, yang memiliki 7 rangking lebih besar di sebelah
kanannya, dan 3 rangking lebih kecil di sebelah kanannya, jadi sahamnya untuk S adalah
. Dengan terus melakukan hal seperti ini, kita dapatkan berbagai harga yang
ditunjukkan di atas, yang sudah kita jumlahkan untuk menghasilkan . Dengan
mengetahui dan , dapat kita hitung sebagai berikut
Uji Signifikansi
Dari data diketahui . Telah kita tentukan bahwa di antara kedua belas
mahasiswa, korelasi antara keotoriteran dan perjuangan status sosial adalah . Kalau
kita menganggap kedua-belas mahasiswa itu sampel random dari populasi tertentu, kita dapat
menguji apakah kedua variabel ini berasosiasi dalam populasi dengan menggunakan rumus z
Seperti biasa kita susun kembali urutan subyek itu, sehingga rangking pada variabel X dalam
urutan wajar:
9
Subyek D C A B K H I E L G F J
Rangking perju- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
angan status
Rangking menye- 3,5 3,5 1,5 1,5 10,5 8 9 5 12 7 6 10,5
rah
Selanjutnya kita hitung S dengan cara yang biasa:
Setelah menentukan bahwa , kita kini menentukan harga dan . Tidak terdapat
angka sama di antara skor-skor pada perjuangan status sosial yaitu pada rangking X, dan
dengan demikian .
Pada variabel menyerah (Y), ada tiga himpunan rangking berangka sama. Dua subyek
berangka sama pada rangking 1,5, dua berangka sama pada 3,5, dan dua berangka sama pada
10,5. Dalam masing-masing kasus itu, , yakni banyak observasi berangka sama.
Dengan demikian, dapat dihitung:
Uji Signifikansi
Dari data diketahui . Telah kita tentukan bahwa di antara kedua belas
mahasiswa, korelasi antara menyerah dan perjuangan status sosial adalah . Kalau
kita menganggap kedua-belas mahasiswa itu sampel random dari populasi tertentu, kita dapat
menguji apakah kedua variabel ini berasosiasi dalam populasi dengan menggunakan rumus z
10