Anda di halaman 1dari 5

ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 CITEE 2019

Analisis Performansi Teknologi Akses LPWAN LoRa Antares


Untuk Komunikasi Data End Node
Pinky Devi Dama Istianti1, Satrio Yudo Prawiro2, Nyoman Bogi Aditya Karna3, Ibnu Ali NurSafa4
1,2,3
Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom
Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu, Bandung, Indonesia 40257
4
Divisi Digital Service, Telkom Indonesia
Jl. Setrasari Indah No. 47, Sukasari, Bandung, Indonesia 40152
Email : pinkyistianti@gmail.com

Intisari—Pencapaian kinerja Low Power Wide Area penelitian ini fokus untuk menentukan kualitas jalur
Network (LPWAN) Long Range (LoRa) Antares dalam transmisi data dengan pengujian besar data dan jarak yang
pengiriman data untuk memenuhi kebutuhan berbagai sama.
macam sensor atau End Node. Penelitian ini fokus pada
penentuan kualitas jalur yang dipakai untuk lalu lintas agar Untuk memudahkan pengujian analisis performansi
komunikasi data optimal dengan parameter pengujian LoRa Antares, penulis menggunakan 3 LoRa Antares
Received Signal Strength Indicator (RSSI), Signal Noise untuk mengirim data dan 3 LoRa Gateway untuk menerima
Ratio (SNR), dan Success Rate terhadap Spreading Factor data. Data yang dikirim bersifat uplink dan dengan
(SF). LoRa Antares beroperasi pada frekuensi kanal 920.800 konsumsi daya yang rendah [6]. Setiap LoRa Gateway
Mhz menggunakan pita radio Industrial, Scientific, dan
Medical yang biasanya disebut dengan ISM Band. Transmisi
dapat menerima data dari end node yang sama dan
data yang dilakukan adalah Uplink yaitu End Node menerima beberapa frekuensi secara bersamaan pada setiap
mengirim data ke gateway menggunakan kelas A. Pengujian Spreading Factor (SF) [3]. Selain itu penulis juga
dilakukan dari SF 7 sampai SF 12. Data yang dikirim menganalisis kekuatan sinyal yang diterima dari LoRa
sebanyak 50 kali percobaan dengan kondisi pertama pada Antares ke LoRa Gateway serta menentukan kualitas jalur
ruang terbuka dan kondisi kedua pada ruang chamber. Dari agar komunikasi data optimal.
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengiriman data
paling optimal dilakukan pada SF 12 . Pada bagian berikutnya adalah Sistem LoRa Antares,
bagian ini membahas konsep dan diagram blok sistem
Kata Kunci – LPWAN, LoRa, Antares, Komunikasi langkah-langkah untuk menjalankan penelitian. Pada
Wireless bagian III Hasil dan Pembahasan, untuk mengevaluasi dan
menganalisis hasil penelitian. Di bagian IV Kesimpulan,
I. PENDAHULUAN
untuk menyimpulkan hasil penelitian.
Dalam era industri 4.0 berbagai kebutuhan manusia
sudah tidak dilakukan dengan cara konvensional maupun II. SISTEM LORA ANTARES
manual. Melainkan dengan memanfaatkan Internet of LoRa merupakan sistem komunikasi wireless untuk
Things (IoT) [1]. Masyarakat dimudahkan dengan adanya Internet of Things (IoT) yang menawarkan komunikasi
sistem digitalisasi yang bisa dikontrol maupun dijalankan jarak jauh dan berdaya rendah[8]. Pengaplikasian dari
melalui aplikasi dan web. Masalah yang dihadapi di LoRa ini bermacam-macam dari berbagai bidang
Indonesia adalah banyaknya alat-alat konvensional yang khususnya Machine to Machine (M2M), contohnya untuk
belum terkoneksi dengan internet. Teknologi LoRa dinilai smart city. Dengan adanya LoRa, sensor-sensor dapat
mampu untuk mengatasi masalah tersebut, karena LoRa berinteraksi langsung dengan manusia atau mesin di mana
merupakan sistem komunikasi wireless yang didesain saja dan kapan saja. Dalam bidang otomotif kita dapat
untuk mengirim data berukuran kecil yaitu 0.3 Kbps mengetahui status dan lokasi kendaraan kita secara realtime
sampai 5.5 Kbps dengan cakupan wilayah cukup luas dan [9].
konsumsi baterai rendah yang cocok digunakan dalam
jangka waktu lama [2]. LoRa beroperasi pada ISM Band
dengan bit-rate dalam kisaran 0.37 dan 0.49 Kbps [3].
Teknologi LoRa dapat digunakan untuk memonitoring
suatu objek, misalnya smart device, smart home maupun
smart city. Data yang diperoleh pun bersifat real time [4].
Beberapa paper atau jurnal yang sudah melakukan
penelitian mengenai teknologi LoRa menyimpulkan bahwa
pengaruh besar data dan jarak pada saat transmisi data
terhadap nilai RSSI tidak begitu signifikan, tidak ada
kenaikan nilai yang berarti. Pengaruh besar data dan jarak
saat transmisi data terhadap nilai SNR juga tidak cukup Gambar 1. Area Kerja LoRa[6]
berpengaruh, besar kecilnya nilai SNR tidak ditentukan
oleh besar data dan jarak transmisi data [5]. Maka dari itu,

22 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM


CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350

LoRa memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis


komunikasi lainnya seperti seluler, Bluetooth maupun
WIFI. Pada Gambar 1. Terlihat LoRa memiliki
kemampuan komunikasi jarak jauh seperti seluler namun
berdaya rendah seperti Bluetooth, sehingga penggunaanya
sangat cocok untuk perangkat sensor yang dioperasikan
tahunan dengan sumber daya baterai dan pada cakupan area
yang luas. LoRa mempunyai keterbatasan kecepatan
transmisi data yaitu hanya 0.3 kbps sampai 50 kbps.
Walaupun begitu tidak akan menjadi masalah selama data
yang dikirimkan berukuran kecil. Aplikasi seperti ini cocok
digunakan untuk berbagai macam sensor.
LoRaWAN merupakan protocol jaringan untuk device
LoRa. LoRaWAN bersifat open source dan didukung LoRa
Alliance. LoRaWAN dibangun menggunakan topologi star
to star yang memungkinkan device dapat bekerja
menggunakan baterai dalam jangka waktu lama. Pada
arsitektur LoRaWAN, device tidak terisolasi dengan
gateway tertentu. Data dari device akan diterima oleh
beberapa gateway dalam jangkauan network LoRa. Tiap
gateway meneruskan paket yang diterima dari device ke
network server[10].
Gambar 2. Menjelaskan alur komunikasi data dari End
Node yang dihubungkan ke LoRa Antares atau yang biasa
disebut dengan LoRa Device. LoRa Antares terdiri dari 2
bagian utama yaitu modul radio dan sebuah mikroprosesor
untuk memproses data [7]. Selanjutnya LoRa Gateway Gambar 3. Data End Node di LoRa Server
akan menerima data dari End Node yang nantinya akan
diklasifikasikan ke dalam kanal-kanal tertentu berdasarkan Gambar 4. Kita dapat membuat aplikasi dan memilih
frekuensi yang dilewati. kelas pengiriman LoRa dengan mengaktifkan menu Set
LoRa. Setelah tersetting maka akan muncul device ID
yang nantinya akan digunakan mengirim data dari End
Node ke Antares. Pada Antares kita dapat melihat
informasi berupa data yang telah berhasil di transmisikan
meliputi data End Node dan juga waktu transmisi.
Gambar 2. Proses Pengiriman Data End Node

Gambar 3. Informasi mengenai kekuatan sinyal,


kualitas jalur serta bandwidth saat transmisi data dapat
diketahui pada web LoRa Server. Namun data yang
ditampilkan bersifat sementara hanya saat LoRa Device
aktif.
Untuk mendapatkan informasi yang diinginkan, ada
beberapa tahap yang harus dilakukan :
1. Menghubungkan sensor dengan modul LoRa
2. Saat device aktif, masuk ke web LoRa Server
3. Masukan username dan password
4. Kemudian ketik nama applikasi yang sudah dibuat
di antares dengan format nama aplikasi_nama
device
5. Lalu akan tampil informasi seperti pada Gambar 3.

Gambar 4. Data End Node di Antares

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 23


ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 CITEE 2019

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada Tabel 1. RSSI rata-rata dengan nilai terbaik
Pengujian performansi LoRa Antares dilakukan untuk terdapat pada SF 12 yaitu dengan nilai -57 dBm dan cukup
mengetahui kualitas jalur komunikasi data yang optimal. besar selisihnya dibandingkan SF yang lain, sedangkan
Berikut langkah-langkah untuk menghubungkan alat pada Tabel 2. Rata-rata RSSI terbaik juga terdapat pada SF
dengan platform : 12 yaitu dengan nilai -40 dBm namun tidak begitu
signifikan dengan SF yang lain.
1. Download library LoRa antares yang ada pada web
Antares, lalu install Tabel 1. Hasil SF Terhadap RSSI pada Ruang Terbuka

2. Menentukan interval waktu pengiriman seperti RSSI (dBm)


pada baris ketiga source code SF
RSSI MAKS RSSI MIN RSSI RATA-RATA
3. Memilih kelas pengiriman data seperti pada baris SF 7 -87 -97 -91
kesebelas
SF 8 -84 -96 -87
4. Menentukan Spreading Factor yang akan SF 9 -86 -97 -86
digunakan seperti pada baris kedua belas,
setDataRate dapat dipilih dari 0 sampai 5 yang SF 10 -86 -90 -88
mewakili SF 7 sampai SF 12 SF 11 -85 -93 -85
5. Baris ketiga belas adalah setAccessKey yang SF 12 -35 -60 -57
didapat dari akun Antares dan baris keempat belas
adalah ID Device pada aplikasi di Antares.
Gambar 5. Adalah source code yang dipakai untuk Tabel 2. Hasil SF Terhadap RSSI pada Ruang Chamber
mengirimkan data End Node menggunakan modulasi LoRa
ke platform Antares. RSSI (dBm)
SF
RSSI MAKS RSSI MIN RSSI RATA-RATA
SF 7 -36 -43 -42

SF 8 -41 -45 -42

SF 9 -42 -47 -44

SF 10 -40 -47 -42

SF 11 -40 -43 -41

SF 12 -39 -41 -40

Pada Tabel 1. dan Tabel 2. Adalah perbandingan nilai


RSSI pada ruang terbuka dan ruang chamber. Keduanya
diambil dengan jarak yang sama antara device dengan
gateway. Pada ruang chamber pengujian dilakukan dengan
mensterilkan ruangan dari berbagai gangguan yang dapat
Gambar 5. Source Code End Node menyebabkab menurunnya kualitas sinyal dan kualitas
jalur data. Dapat dilihat pada Gambar 7. pengujian yang
Tabel 1. Menunjukkan nilai RSSI minimum, RSSI dilakukan di ruang chamber.
maksimum, dan RSSI rata-rata. Nilai RSSI maksimum
sebesar -35 dBm yang terdapat pada SF 12 serta nilai RSSI
minimum -97 dBm terdapat pada SF 7 dan SF 9. Berikut
adalah urutan nilai RSSI rata-rata paling baik yang
diperoleh dari penelitian ini. SF 12 dengan nilai RSSI -57
dBm, SF 11 dengan nilai RSSI -85 dBm, SF 9 dengan nilai
RSSI -86 dBm, SF 8 dengan nilai RSSI -87 dBm, SF 10
dengan nilai RSSI -88 dBm, dan terakhir adalah SF 7
dengan nilai RSSI -91 dBm.
Gambar 6. RSSI dinyatakan dalam dBm dan
merupakan nilai negatif. Semakin dekat dengan 0, maka
semakin baik sinyal tersebut sedangkan RSSI minimum
adalah -120 dBm [3].

Gambar 6. Kategori RSSI Gambar 7. Pengujian Pada Ruang Chamber

24 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM


CITEE 2019 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 ISSN: 2085-6350

Pada Tabel 3. dan Tabel 4.Gambar 6. SNR dinyatakan Tabel 5. Standar SNR limit, Chips, dan Bitrate
dalam dB. Pada SF 7 di ruang terbuka dan chamber selisih
SNR yang diperoleh adalah 2.4 dB, pada SF 8 diperoleh 1.3
SF Bitrate
dB, pada SF 9 diperoleh 4.3 dB, pada SF 10 diperoleh 4.4 SNR limit Chips/symbol
(bps)
dB, pada SF 11 diperoleh 1.9 dB, dan pada SF 12 diperoleh SF 7 -7.5 sampai +10 128 5469
selisih 0 dB. Jalur kualitas terbaik menurut penelitian ini
3125
adalah pada SF 12 karena baik di ruang terbuka maupun SF 8 -10 sampai +10 256
chamber hasilnya tetap sama. SF 9 -12.5 sampai +10 512 1758

Tabel 3. Hasil SF Terhadap SNR Pada Ruang Terbuka SF


-15 sampai +10 1024
977
10
SF 537
SNR (dB) -17.5 sampai +10 2048
SF 11
SNR MIN SNR MAKS SNR RATA-RATA SF 293
-20 sampai +10 4096
SF 7 4.5 8.8 6.7 12

SF 8 2.2 10.8 9.3


Tabel 6. Pada pengujian ini terdapat 8 kanal yang
SF 9 6 10.5 8.5 digunakan yaitu kanal 0 sampai dengan kanal 7. Masing-
SF 10 6.2 10.8 8.9
masing kanal memiliki selisih frekuensi 200 MHz, dimulai
dengan kanal 0 yang memiliki nilai frekuensi 920.100
SF 11 6 10.2 7.8 MHz sampai dengan kanal 7 dengan frekuensi 921.500
SF 12 7.5 12 10 MHz. Setiap SF mengirimkan data sebanyak 50 kali
percobaan, dimulai dari SF 7 sampai dengan SF 12. Total
Tabel 4. Hasil SF Terhadap SNR Pada Ruang Chamber data yang dikirimkan adalah 300.

SNR (dB) Pada SF 7 transmisi data paling banyak menggunakan


SF
SNR MIN SNR MAKS SNR RATA-RATA
kanal 7, diikuti SF 8 dengan kanal 2, SF 9 dengan kanal 4,
SF 10 dengan kanal 3, SF 11 dengan kanal 7, dan SF 12
SF 7 6.5 10.2 9.1
dengan kanal 1. Pengiriman data dari SF 7 sampai SF 12
SF 8 8 12 10.6 paling banyak menggunakan kanal 1 dan kanal 3.
SF 9 8.2 14.2 12.8
Tabel 6. Hasil SF Terhadap Kanal Pada Ruang Terbuka
SF 10 8.5 14.2 13.3

SF 11 7.8 11.8 9.7

SF 12 7.5 11.8 10

Tabel 5. Merupakan informasi mengenai limit SNR setiap


SF, chips, dan juga Bitrate. Berikut adalah penjelasan
singkat mengenai chips dan Bitrate[11].
1. Chips : satuan elemen dalam konteks chirp
Spreas Spectrum yang berbentuk pulsa. Ini
diperlukan agar tidak tertukar dengan istilah bit.
Chip rate (Rc) merupakan laju perubahan chip Pada Gambar 8. Menunjukkan bahwa kanal transmisi
persatuan waktu. dipilih secara random oleh sistem. Sehingga walaupun kita
2. Bitrate : satuan dasar informasi digital dan sudah mengatur SF namun untuk kanal tidak bisa diatur
bersifat biner (1/0, high/low). Bit rate (Rb) karena antena single band router hasilnya tidak stabil.
adalah laju perubahan bit tiap satuan waktu.

Gambar 8. Spektrum SF pada LoRa Antares

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM 25


ISSN: 2085-6350 Yogyakarta, 24-25 Juli 2019 CITEE 2019

Table 7. Menunjukan tingkat keberhasilan data yang IV. KESIMPULAN


ditransmisikan dalam bentuk persen. Hasilnya adalah SF Pengaruh Spreading Factor (SF) terhadap RSSI dan
12 memperoleh hasil paling baik pada pengujian di ruang SNR pada ruang terbuka dan chamber terlihat pada kualitas
terbuka maupun pada ruang chamber. SNR nya. Walaupun Success rate selisihnya tidak begitu
signifikan namun sangat berpengaruh pada waktu
Tabel 7. Hasil SF Terhadap Success Rate penerimaan data. Sebab kualitas SNR yang kurang baik
maka akan menyebabkan pengulangan pengiriman dan itu
SF PERSENTASE PERSENTASE akan memakan waktu serta daya untuk mengirimkan
KEBERHASILAN (%) KEBERHASILAN (%) kembali data yang tertunda. Sedangkan kualitas SNR
dipengaruhi oleh RSSI. Nilai RSSI yang baik akan
PADA RUANG PADA RUANG
TERBUKA CHAMBER
menghasilkan kualitas SNR yang baik pula untuk transmisi
data.
SF 7 91% 84 % Penulis menggunakan 3 LoRa Antares dan 3 LoRa
Gateway, untuk membuktikan bahwa LoRa Antares dapat
SF 8 93% 72 % menerima data dari end node yang sama dan menerima
beberapa frekuensi secara bersamaan pada setiap
SF 9 94% 78 % Spreading Factor (SF). Tetapi pada kenyataannya LoRa
Antares akan memilih gateway secara otomatis dan hanya
SF 10 97% 86 % bekerja optimal pada 1 gateway, sedangkan Spreading
Factor (SF) dapat kita pilih dengan menggunakan source
SF 11 96% 86 %
code yang telah dibuat pada library Antares. Kanal bersifat
random karna antena singular hasilnya tidak stabil sehingga
sistem secara otomatis memilih kanal yang tersedia.
SF 12 99% 90 %

REFERENCES
Untuk pengembangan lebih lanjut, beberapa fitur ini bisa
[1] N.S. Mazloum, O. Edfors, Performance analysis and energy
ditambahkan pada penelitian : optimization of wake-up receiver schemes for wireless low-power
applications, IEEE Trans. Wireless Commun. 13 (12) (2014) 7050–
1. Arduino IDE Versi terbaru : untuk memastikan 7061.
bahwa software yang digunakan kompabilitas [2] B. Martinez, M. Monton, I. Vilajosana, J. Prades, The power of
antar perangkat yang digunakan serta perbaikan models: modeling power consumption for iot devices, IEEE Sens.
J. 15 (10) (2015) 5777–5789.
dari kesalahan yang terjadi pada versi
[3] LoRa, "A technical overview of LoRa® and LoRaWANTM.,"
sebelumnya. LoRa Allience, 2014.
[4] C. Goursaud, J.-M. Gorce, Dedicated networks for iot: PHY/MAC
2. Board Arduino dengan memori yang mumpuni state of the art and challenges, EAI Endorsed Transactions on
untuk menyimpan dan mengelola data yang Internet of Things (2015).
bersifat realtime. [5] A. Fathia N, Ichsan M. H. H, and Primananda R, “Analisis Kinerja
LoRa SX1278 Menggunakan Topologi Star Berdasarkan Jarak dan
3. Mendapat Akses masuk admin pada Web LoRa Besar Data Pada WSN”, Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X Vol. 3, No. 4,
Server : untuk mengetahui informasi yang April 2019, hlm. 3860-3865.
terdapat pada LoRa Device, LoRa Gateway, dan [6] LoraWAN™, Specification v1.0, Lora Alliance, Inc. 2400 Camino
spesifikasi transmisi data yang berlangsung. Ramon, Suite 375 San Ramon, CA 94583 (2015), 2015, LoRa
Alliance, Technical Report.
4. Antares : pastikan akun yang digunakan tidak [7] Aoudia, F. A. et al., 2017. Long-short range communication
lama off. Karena terkadang server otomatis network leveraging LoRa™ and wake-up. Microprocessors and
Microsystems.
menghapus device ID sehingga perlu
[8] Agustin, A.; Y, Jiazi: W, Mark T. A Study Of LoRa : Long Range
diperbaharui dan di set ulang. Jika data tidak and Low Power Networke For the Internet Of Things. Ecole
muncul walaupun source code sudah benar, Polytechique Router de Saclay.
pastikan anda membuat device baru agar [9] Qrimly, Kamal "Logic Gates," 24 July 2017. [Online]. Available:
mendapatkan ID Device yang baru. https://www.logicgates.id/blogs/news/apa-itu-lora. [Accessed 28
Juni 2019].
5. Adaptive Data Rate (ADR) : mekanisme untuk [10] LoRa Developer Guide : Orange.
mengoptimalkan kecepatan data, jam transmisi [11] Springer, A.; Gugler, W.; Huemer, M.; Reind,
data dan konsumsi energi dalam jaringan. L.; Ruppel, C. Spread Spectrum Communications Using Chirp
Signals. Proceeding IEEE/AFCEA Information system for
enhanced public safety and security : Munich, German.

26 Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, FT UGM

Anda mungkin juga menyukai