Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN POSISI KEUANGAN

MENGGUNAKAN SAP (SYSTEM APPLICATION AND


PRODUCT) DI TRANSMISI JBTB SIDOARJO

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

FITA NUR ROCHMAH


NIM : 2014410979

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2017
ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN POSISI KEUANGAN
MENGGUNAKAN SAP (SYSTEM APPLICATION AND
PRODUCT) DI TRANSMISI JBTB SIDOARJO

Fita Nur Rochmah


STIE Perbanas Surabaya
Email : 2014410979@students.perbanas.ac.id

Putri Wulanditya
STIE Perbanas Surabaya
putri@perbanas.ac.id
Jl. Nginden Semolo 34-36 Surabaya

ABSTRACT

One system that can be used to support corporate administrative activities today the
application of SAP (System Application and Product). SAP is a software developed to support an
organization in carrying out its operational activities to be more effective and efficient. Know
the presentation of financial position statements using SAP. The design of this research is
qualitative research using secondary and primary data. The results obtained from the
analysis of presentation can be more effective and accurate for the output of financial
statements. In addition, the use of SAP applications is the way and speed of work on their
respective division.

Keywords: System, SAP (System Application and Product), Implementation

PENDAHULUAN dapat beroperasi dan berkompetensi sebaik


Seiring dengan berkembangnya mungkin. Oleh karena itu, peranan sistem
sistem informasi dan teknologi didunia teknologi dan informasi terhadap
belakangan ini menuntut sumber daya perusahaan pun juga perlu berubah.
manusianya untuk menjadi semakin Dengan adanya hal tersebut, maka
modern dan mengikuti modernisasi yang pelaksanaan yang harus dilakukan adalah
ada, sehingga secara tidak langsung dengan cara meningkatkan produktifitas
mempengaruhi tingkat kualitas suatu dan kualitas kegiatan perusahaan melalui
organisasi atau perusahaan karena pengembangan sistem agar perusahaan
organisasi atau perusahaan juga secara dapat berperan aktif dalam
otomatis memerlukan peningkatan mengembangkan kinerja sumber daya
kualitasnya dalam mencapai visi, misi dan manusia yang dimilikinya menjadi lebih
tujuan. Adanya kompetisi kualitas antar baik dan bermutu tinggi.
perusahaan juga menuntut perusahaan agar

1
Menurut Dwi dkk (2012:7) membantu kinerja administratif
berpendapat bahwa perkembangan perusahaan dalam merencanakan dan
teknologi ini menyebabkan akuntan harus melakukan berbagai aktifitas harian.
menguasi teknologi informasi. Bahkan
terjadi pergeseran akuntansi dari bidang Penulis bermaksud menganalisa dalam
ekonomi dan bisnis mengarah pada bidang pembuatan laporan keuangan setelah
sistem informasi. Tidak mengherankan pengimplementasian SAP. SAP terdiri dari
jika di masa mendatang akuntan tidak beberapa modul aplikasi yang mempunyai
harus memiliki latar belakang pendidikan kemampuan mendukung semua transaksi
akuntansi namun justru teknologi yang perlu dilakukan suatu perusahaan.
informasi. Modul-modul tersebut saling berkaitan
satu dengan yang lainnya. Bagian
Menurut Undang – Undang Nomor 3
Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Akuntansi PT PLN Transmisi JBTB
Perusahaan Pasal 1 Huruf b (Muhammad, menggunakan modul FM (Finance
2008 : 8) yang dimaksud dengan Management) dalam kinerja sehari-hari
perusahaan adalah “setiap bentuk usaha dan untuk melakukan pencatatan laporan
yang menjalankan setiap jenis usaha yang keuangan yang akan disajikan dalam
bersifat tetap dan terus-menerus yang Laporan neraca. Maka penulis ingin
didirikan, bekerja serta berkedudukan menyampaikan penelitian untuk tugas
dalam wilayah negara Indonesia dengan akhir dalam judul “Analisis Penyajian
tujuan memperoleh keuntungan dan atau Laporan Posisi Keuangan
laba”. Menggunakan SAP (System Application
Peneliti yang dilakukan oleh Laras And Product) Di Transmisi JBTB
(2014) mengatakan bahwa dengan Sidoarjo”.
mengetahui kinerja perusahaan,
manajemen akan dapat mengevaluasi, Rumusan Masalah
menentukan, dan mengambil langkah- Berdasarkan uraian di atas maka peneliti
langkah serta kebijakan yang tepat bagi memunculkan permasalahan penelitian
kelangsungan hidup perusahaan dalam yaitu :
pengoperasian usaha bisnis selama periode
akuntansi. Kinerja perusahaan merupakan Bagaimana Penyajian Laporan
gambaran mengenai kondisi keuangan Posisi Keuangan Menggunakan SAP
suatu perusahaan yang dapat dianalisis (System Application And Product) Di
sehingga dapat diketahui mengenai baik- Transmisi JBTB Sidoarjo”.
buruknya keadaan perusahaan yang
mencerminkan prestasi kerja dalam Tujuan Penelitian
periode tertentu. Dalam penyusunan tugas akhir ini adapun
tujuan yang ingin penulis capai yaitu :
Salah satu sistem yang bisa digunakan
untuk mendukung kegiatan administratif Mengetahui Penyajian Laporan
perusahaan saat ini adalah aplikasi SAP Posisi Keuangan Menggunakan SAP
(System Application and Product). SAP (System Application And Product) Di
adalah suatu software yang dikembangkan Transmisi JBTB Sidoarjo.
untuk mendukung suatu organisasi dalam Metode Penelitian
menjalankan kegiatan operasionalnya agar Rancangan penelitian ini adalah
lebih efektif dan efisien. SAP merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan
software Enterprise Resources Planning data sekunder dan primer. Data sekunder
(ERP), yaitu sebuah tools IT dan
dalam penelitian ini dengan melihat data
manajemen yang tujuannya adalah untuk
yang sudah ada sedangkan data primer

2
dengan cara wawancara pada salah satu potensi nilai baru tanpa melebihi anggaran
karyawan pada unit kerja Akuntansi di PT mereka.
PLN (persero) Transmisi JBTB Sidoarjo.
Peningkatan Produktivitas dan
pengendalian biaya
TINJAUAN PUSTAKA Sebagai antarmuka
Pengertian SAP (System Application and
Product) Pengguna bisnis SAP yang sederhana
dan mudah dimengerti, pengguna akan
Menurut (James A. Hall 2007:163- cepat belajar bagaimana bekerja dengan
164 ) SAP adalah pemasok ERP terbesar. sistem. Ini akan meningkatkan
Pada saat penulisan buku ini, diperkirakan produktivitas mereka dan membantu
12 juta pengguna berlisensi di seluruh mengurangi biaya.
dunia dengan lebih dari 60.000 instansi
menggunakan produk dasar R/3. Daftar Keputusan Bisnis Yang Sehat
pelanggan dari berbagai perusahaan
dengan berbagai ukuran di 23 industri Bisnis SAP memungkinkan manajer
termasuk penerbangan, mobil, perbankan, untuk secara cepat dan efektif mengakses
kimia, kebutuhan pokok, pendidikan informasi strategis dari semua area
tinggi, dan utilitas. Saat ini SAP sedang perusahaan dan memberi mereka kendali
memperluas solusi ERP tradisionalnya panuh terhadap informasi dan aktivitas
untuk menggunakan pendekatan Internet yang relevan.
dan bisnis elektronik (e-business). Dulu Skalabilitas
SAP berorientasi pada klien dari
perusahaan besar, seperti pemasok lainnya, Ketika sebuah perusahaan
tetapi kini SAP memfokuskan diri pada berkembang, proses biasanya menjadi
pelanggan berukuran kecil dan menengah. lebih kompleks dan persyaratan perangkat
lunak berubah. Bisnis SAP satu teknologi
Bisnis SAP memberikan keuntungan yang fleksibel dan efisien dapat dengan
sebagai berikut : mudah mengimbangi pertumbuhan
Implementasi Yang Cepat perusahaan. Ini juga memfasilitasi transisi
ke sistem TI (Teknologi Informasi) yang
Bisnis SAP dapat diimplementasikan lebih komprehensif, seperti mySAP
dalam beberapa hari dan dapat dengan Business Suite
mudah dipelihara. Selain itu, lingkungan
kantor microsoft yang familiar Pengimplementasian SAP
memungkinkan pengguna untuk belajar Dengan mengimplementasikan SAP di
menggunakan perangkat lunak. Solusinya suatu organisasi akan mengintegrasikan
didasarkan pada teknologi terbuka dan sistem yang berakibat : perubahan yang
dapat diperluas dengan fungsi khusus, jika dilakukan pada satu modul secara otomatis
diperlukan. akan meng-update modul yang lain bila
Biaya Rendah informasi yang dirubah berkaitan dengan
modul tersebut.
Karena hemat biaya, SAP Business
Data akan ter-update secara langsung
One menawarkan beragam fungsi untuk
begitu user menginput data kedalam
pengolahan data terpadu. Keputusan
sistem. Hal ini yang dikenal dengan istilah
membuat di perusahaan kecil dan
“real-time” Integrasi secara sistem bisa
menengah mendapatkan keuntungan dari
terjadi dengan syarat bahwa seluruh
perusahaan harus menggunakan satu

3
sumber data yang sama, baik untuk data menyebutkan bahwa laporan keuangan
customer, data product maupun vendor. telah patuh terhadap SAK kecuali laporan
Transparasi data – semua user yang keuangan tersebut telah patuh terhadap
mempunyai akses ke sistem akan dapat semua yang dipersyaratkan dalam SAK.
melihat semua informasi yang paling up-
to-date saat diperlukan walaupun Dalam hampir semua kondisi,
informasi tersebut di-input oleh user lain. entitas mencapai penyajian laporan
keuangan secara wajar apabila memenuhi
Menurut Marshal B. Romney (2015 : SAK terkait. Penyajian secara wajar juga
44 ) menjelaskan bahwa organisasi yang mensyaratkan entitas untuk :
memiliki banyak departemen dengan
sumber daya terpisah, misi, laba dan rugi, a) Memilih dan menerapkan kebijakan
dan rantai komando mungkin percaya akuntansi sesuai dengan PSAK 25.
bahwa sistem tunggal memiliki PSAK 25 mengatur hirarki pedoman
keuntungan. Untuk mengimplementasikan otoritatif yang dipertimbangkan oleh
sistem yang baru perlu adanya pelatihan manajemen dalam hal tidak terdapat
dan pengalaman yang dapat PSAK yang secara khusus mengatur
dipertimbangkan untuk menggunakan suatu pos tertentu.
sistem ERP (Enterprice Resource b) Menyajikan informasi, termasuk
Planning) secara efektif, dan penolakan kebijakan akuntansi, sedemikian rupa
karyawan adalah salah satu alasan sehingga dapat memberikan informasi
mengapa banyak implementasi SAP tidak yang relevan, andal, dapat
sukses. Tidak mudah untuk menyakinkan diperbandingkan, dan mudah
karyawan agar mengubah cara mereka dipahami.
melakukan pekerjaan, melatihnya dalam
prosedur baru, menguasai sistem baru, dan c) Memberikan pengungkapan tambahan
menyakinkan mereka untuk membagi jika keseuaian dengan persyaratan
informasi sensitif. khusus dalam SAK tidak cukup bagi
pengguna laporan keuangan untuk
Penyajian Laporan Keuangan memahami pengaruh dari transaksi
PSAK 1 (Revisi 2009) menyatakan tertentu, peristiwa dan kondisi lain
bahwa laporan keuangan menyajikan terhadap posisi keuangan dan kinerja
secara wajar posisi keuangan, kinerja entitas.
keuangan dan arus kas suatu entitas.
Pengertian Laporan Keuangan
Penyajian yang wajar mensyaratkan
penyajian secara jujur dampak dari Menurut Arfan Ikhsan (2009:43)
transaksi, peristiwa dan kondisi lain sesuai mengatakan bahwa Laporan Akuntansi
dengan definisi dan kriteria pengakuan yang menghasilkan informasi disebut
aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang laporan keuangan bukan berarti Anda
diatur dalam Kerangka Dasar harus mampu untuk menyiapkannya.
Penyusunan dan Penyajian Laporan Bagaimanapun juga, jika Anda mampu
Keuangan. Penerapan SAK, dengan untuk menyiapkan susunan laporan,
pengungkapan tambahan jika diperlukan, terutama neraca dan laporan laba rugi,
dianggap menghasilkan penyajian laporan Anda memiliki keuntungan dan
keuangan secara wajar. Entitas yang kemampuan untuk menganalisis informasi
laporan keuangannya telah patuh terhadap yang lebih mendalam, menggunakannya
SAK membuat pernyataan secara eksplisit untuk meningkatkan hasil operasi bisnis.
dan tanpa kecuali tentang kepatuhan Laporan keuangan menjadi lebih
terhadap SAK tersebut dalam catatan atas bermanfaat ketika item-item individu telah
laporan keuangan. Entitas tidak boleh diklasifikasikan ke dalam kelompok-

4
kelompok yang signifikan untuk atas sumber daya yang
membandingkan dan menganalisa dipercayakan kepadanya.
keuangan.
Dwi Martani dkk ( 2012 : 9 ) pemakai
Al. Haryono Jusup (2001) laporan keuangan beragam baik pihak
mengemukakan bahwa Laporan Keuangan eksternal maupun internal. Pemakai
adalah hasil dari proses akuntansi. internal adalah manajemen. Informasi
Akuntansi merupakan suatu proses yang digunakan manajemen untuk melakukan
meliputi (1) pencatatan (2) penggolongan perencanaan dan pengendalian entitas.
(3) peringkasan (4) pelaporan dan (5)
penganalisisan data keuangan dari suatu Jenis Laporan Keuangan
organisasi. Kegiatan pencatatan dan
penggolongan adalah proses yang Laporan keuangan yang lengkap terdiri
dilakukan secara rutin dan berulang-ulang dari neraca, laporan laba rugi, laporan arus
setiap kali terjadi transaksi keuangan. kas, laporan perubahan modal/entitas, dan
Sedangkan kegiatan pelaporan dan catatan atas laporan keuangan. Tiap
penganalisisan biasanya hanya dilakukan laporan keuangan saling berhubungan
pada waktu tertentu. antara satu dengan lainnya. Menurut
Samryn, SE., Ak., M.M (2014 : 31 )
Menurut Sofyan Syafri Harahap menjelaskan bahwa :
(2007 : 121) dalam kutipan SAK No. 1,
Tujuan Laporan Keuangan adalah sebagai 1. Neraca
berikut :
Neraca merupakan suatu laporan
a. Tujuan laporan keuangan adalah yang menggambarkan posisi
menyediakan informasi yang keuangan perusahaan pada suatu
menyangkut posisi keuangan, saat tertentu yang terdiri dari
kinerja, serta perubahan posisi aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar 2. Laporan Rugi Laba
pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi. Laporan laba rugi merupakan suatu
ikhtisar yang menggambarkan total
b. Laporan yang disusun untuk tujuan pendapatan dan total biaya, serta
ini memenuhi kebutuhan bersama laba yang diperoleh perusahaan
sebagai besar pemakai. Namun dalam satu periode akuntansi
demikian, laporan keuangan tidak tertentu. Laba atau rugi yang
menyediakan semua informasi dihasilkan dari ikhtisar ini menjadi
yang mungkin dibutuhkan pemakai bagian dari kelompok ekuitas
dalam pengambilan keputusan dalam neraca.
ekonomi karena secara umum
3. Laporan Arus Kas
menggambarkan pengaruh
Laporan arus kas menunjukkan
keuangan dari kejadian di masa
saldo kas akhir perusahaan yang
lalu, dan tidak diwajibkan untuk
dirinci atas arus kas bersih dari
menyediakan informasi
aktivitas operasi, arus kas bersih
nonkeuangan.
dari aktivitas investasi, serta arus
c. Laporan keuangan juga kas bersih dari aktivitas pendanaan.
menunjukkan apa yang telah Menurut Dwi Martani dkk (2015 : 45 )
dilakukan manajemen Di Indonesia, terdapat 4 pilar standar
(stewardship), atau akuntansi. Pilar di sini adalah standar
pertanggungjawaban manajemen akuntansi yang bersifat sendiri, memiliki

5
kerangka dasar konseptual spesifik dan 3. Keandalan
memiliki pernyataan standar akuntansi.
Empat pilar standr akuntansi tersebut, Informasi dikatakan andal jika
yaitu : bebas dari kesalahan material dan
bias, dan penyajian secara jujur apa
a) Standar Akuntansi Keuangan yang seharusnya disajikan atau
Umum (SAK Umum) yang secara wajar diharapkan dapat
disajikan.
b) Standar Akuntansi Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) 4. Kelengkapan
c) Standar Akuntansi Keuangan Agar dapat diandalkan, informasi
Syariah (SAK Syariah) ; dan dalam laporan keuangan harus
lengkap.
d) Standar Akuntansi Pemerintah
(SAP) 5. Dapat Dibandingakan

Penulis hanya membahas SAK ETAP Informasi dalam laporan keuangan


untuk bentuk pelaporan keuangan yang harus dapat dibandingkan
kualitatif. Menurut SAK ETAP bahwa antarperiode untuk
menyediakan informasi posisi keuangan, mengidentifikasi tren atau
kinerja keuangan, dan laporan arus kas kecenderungan posisi dan kinerja
yang bermanfaat bagi sejumlah besar keuangan, serta dapat dibandingkan
penggna dalam pengambilan keputusan antar-entitas untuk mengetahui
ekonomi. Karakteristik kualitatif informasi posisi, kinerja serta perubahan
dalam laporan keuangan yang tertuang posisi keuangan.
dalam SAK ETAP adalah sebagai berikut.
6. Tepat Waktu
1. Dapat dipahami
Tepat waktu artinya informasi
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus
laporan keuangan harus mudah disediakan dalam jangka waktu
untuk segera dapat dipahami oleh pengambilan keputusan. Entitas
pengguna. Untuk maksud ini, mungkin perlu menyeimbangkan
pengguna diasumsikan memiliki secara relatif antara pelaporan
pengetahuan yang memadai tepat waktu dan penyediaan
tentang aktivitas ekonomi dan informasi yang andal. Hal ini
bisnis, akuntansi, serta kemauan
dapat terjadi misalnya jika entitas
untuk mempelajari informasi
tersebut dengan ketekunan yang terlalu mengunggulkan keandalan,
wajar. maka ketepatan waktu penyajian
informasi laporan keuangan
2. Relevan menjadi berkurang dan
Informasi harus relevan adalah jika mengurangi relevansinya dalam
dapat memengaruhi keputusan mempengaruhi keputusan
ekonomi pengguna dengan cara pengguna.
membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu, masa kini atau GAMBARAN OBYEK PENELITIAN
masa depan, menegaskan, atau
mengoreksi hasil evaluasi mereka Sejarah Berdiri PT PLN (Persero)
di masa lalu. Transmisi JBTB

6
Penelitan tugas akhir ini tepatnya pada ATBM (Aktifa Tetap Belum
bidang Akuntansi PT. PLN Trans-JBTB Dimanfaatkan) , Material sesuai
telah menggunakan 2 (dua) dasar hukum ketentuan yang berlaku
yaitu : Peraturan Direksi No. menggunakan aplikasi keuangan
0250.K/DIR/2014 tanggal 9 Juni 2014 SAP
“Tentang Pedoman Kebijakan Akuntansi b. Inventaris Asset sebagai
di PT PLN (Persero) dan Surat Direktur pendukung laporan keuangan
Keuangan No. 1423/550/DIR/2014 tanggal c. Melakukan monitoring pencatatan
7 Juli 2014. Untuk penyusunan laporan kartu PDP (Pekerjaan Dalam
keuangan di Trans-JBTB ini telah Pelaksana)
ditetapkan adanya kebijakan Akuntansi d. Rekonsiliasi saldo persediaan
yang mana menganut dasar dari IFRS, material gudang
PSAK dan ISAK, Kebijakan Akuntansi e. Mengkoordinasikan penyusunan
PT. PLN Trans-JBTB tahun 1994, Surat laporan ATDP secara bekala.
Edaran dan Keputusan Direksi, Peraturan 2. Akuntansi Umum dan Biaya yang
BAPEDAM LK (OJK) VIII.G.7, Peraturan mempunyai tugas sebagai berikut:
Pemerintah dan Peraturan Kementrian. a. Melakukan verifikasi dan analisa
transaksi keuangan dan
Adapun kebijakan Akuntansi PLN memorial/Nota Buku sesuai
adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan ketentuan yang berlaku
dan praktik tertentu yang diterapkan menggunakan aplikasi keuangan
perusahaan dalam penyusunan dan SAP.
penyajian laporan keuangan. Kebijakan b. Melakukan verifikasi kode
Akuntansi memiliki manfaat sebagai perkiraan atas transaksi keuangan
berikut : c. Mengevaluasi dan menganalisis
1. Untuk keseragaman laporan saldo dan mutasi pada pos-pos
keuangan. buku besar
2. Memudahkan penyusunan laporan d. Melakukan analisa laporan
keuangan karena ada pedoman keuangan
baku sehingga meminimalkan bias e. Melakukan rekonsiliasi saldo
dari penyusun. hutang piutang
3. Memudahkan auditor dalam f. Mengkoordinasi penyusunan
pelaksanaan audit. laporan keuangan secara berkala.
4. Memudahkan pembaca laporan Untuk output laporan keuangan
keuangan untuk Akuntansi Umum dan Biaya yang
menginterpretasikan dan menyusun dan melaporkannya.
membandingkan laporan keuangan Baik untuk Trans-JBTB maupun
entitas yang berbeda. untuk kantor PLN yang di pusat.
5. Pengguna laporan keuangan
banyak pihak sehingga penyusun Visi dan Misi Perusahaan
tidak dapat menjelaskan kepada
masing-masing pengguna. Visi :
Akuntansi sendiri terbagi menjadi 2 Menjadi pengelola Transmisi yang
(dua) bagian unit kerja yaitu : Efisien, Efektif. Andal & Ramah
1. Akuntansi ATPDP (Aktiva Tetap & Lingkungan dengan Standar Internasional.
Pekerjaan dalam Pelaksana) yang
bertugas diantaranya adalah : Misi :
a. Melakukan verifikasi dan analisa 1. Pengembangan Aset Transmisi
transaksi asset tetap, PDP, ATTB 2. Pengendlian Investasi
(asset tetap tidak beroperasi), 3. Pengelolaan Aset Transmisi

7
4. Pengendalian Logistik keuangan kemudian ke bagian akuntansi.
5. Pemeliharaan Aset Transmisi Sehingga akuntansi umum & biaya yang
membuat output penyajian laporan
keuangan PT PLN (persero) Transmisi
PEMBAHASAN JBTB Sidoarjo.

Proses Bisnis Bagian Akuntansi Hasil dari output laporan keuangan


Proses bisnis pada perusahaan yang dihasilkan di SAP akan di export ke
merupakan sekumpulan pekerjaan atau excel untuk mempermudah pengerjaan
aktivitas yang terstruktur dan saling lembar kerja laporan keuangan yang sudah
berkaitan untuk menyelesaikan suatu disediakan oleh kantor pusat. Bahkan
pekerjaan di dalam perusahaan tersebut. seluruh unit menggunakan form tersebut
Proses bisnis dapat dipecahkan menjadi sebagai contoh TJBTB, TJBB, dan
beberapa subproses yang masing-masing Distribusi. Untuk proses pemindahan data
proses mempunyai atribut sendiri namun dari SAP ke kertas kerja yang telah
juga memiliki kontibusi untuk mencapai disediakan oleh kantor pusat itu
sebuah tujuan dari subprosesnya. Adapun membutuhkan waktu kurang lebih 2 (dua)
dengan adanya proses bisnis pada suatu hari dan dibutuhkan ketelitian yang tinggi
perusahaan mempunyai beberapa untuk meminimalisir kesalahan. Suatu
keuntungan diantaranya dalah sebagai kesalahan ini memungkinkan terjadi oleh
beriku : Menjamin kualitas dan karena itu dibutuhkan verifikator untuk
konsistensi, Menghemat waktu mengecek ulang laporan yang sudah di
perusahaan, Mampu mengukur kemajuan buat. Untuk laporan keuangan yang
perusahaan, Mempercepat pengambilan dipindahkan ke kertas kerja dalam bentuk
keputusan, dan Meningkatkan sistem hardcopy bertujuan untuk memudahkan
integrasi. Dibawah ini merupakan proses manajemen untuk bisa langsung
bisnis pada bagian Akuntansi di PT PLN mendapatkan data, karena jika di SAP
(persero) Transmisi JBTB Sidoarjo. sendiri hanya bia dilihat dan di akses oleh
beberapa orang/user dan itupun hanya
Dalam pembuatan laporan orang tertentu misalnya user bagian
keuangan pada PT PLN (persero) keuangan. Selain itu hardcopy dari laporan
Transmisi JBTB Sidoarjo antara modul keuangan tersebut akan di tanda tangani
satu dengan lainnya saling berkaitan yang oleh manajer.
mana semua transaksi yang ada pada MM
(Material Management) dan HR (Human Penggunaan Aplikasi SAP (System
Resourses) dikelola masing - masing pada Application and Product) di PT. PLN
modul tersebut, kemudian hasil dari (persero) Transmisi JBTB Sidoarjo
masing- masing modul diserahkan kepada
Bagian Keuangan yang berada pada PT. PLN (persero) Transmisi JBTB
Bagian Akuntansi untuk verifikai berkas- Sidoarjo telah menggunakan software SAP
berkas tagihan. Setelah semua proses (System Application and Product) untuk
dilakukan oleh Bagian Keuangan maka kegiatan operasional kerjanya, khususnya
data akan diverifikasi kode akun-nya oleh untuk membuat laporan posisi keuangan.
bagian Akuntansi umum & Biaya untuk Dalam mengawali suatu penelitian
pos-pos laporan G/L Account. Jika dalam dibutuhkan untuk identifikasi awal
proses verivikasi ada yang salah maka terhadap objek yang akan diteliti. Dan
akan dikembalikan ke usernya yaitu ke dalam tahap inilah peneliti diharapkan
MM dan HR dan setelah proses verifikasi dapat mengumpulkan serta menentukan
kode akun sudah benar dan telah selesai data dan infomasi apa saja yang
maka alur proses kembali seperti awal dibutuhkan terhadap objek yang diteliti,
yang mana masih melewati bagian

8
disamping itu juga pula menentukan dilakukan pada setiap akhir bulan
batasan penelitian. oleh Pusat . Untuk persiapan
closing tidak hanya di Bagian
Metode observasi ini dilakukan Akuntansi melainkan harus
dengan wawancara (Interview) yang mana berkoordinasi dengan ketiga
guna mendapatkan informasi terkait modulnya yaitu FM (Financial
dampak pengimplementasian sofware SAP Modul) pada Bagian Akuntansi,
yang telah digunakan untuk kegiatan HR (Human Resourses) pada
operasional kerja khususnya pada Bagian SDM, MM (Material
pembuatan laporan keuangan di neraca- Management) pada Bagian
nya serta gambaran umum tentang Logistik.
perusahaan. Dalam hal ini wawancara b) Lebih akurat.
dilakukan di bagianAkuntansi yaitu kepada Informasi atau laporan keuangan
Bapak Anggar (supervisor) dan Ibu Lury yang dihasilkan dengan
(staff). Sedangkan pihak SDM kepada Ibu menggunakan sistem SAP
Titi (staff). dikatakan akurat yaitu ketepatan
Berikut ini adalah rangkuman hasil dari dan kualitas informasi yang
wawancara diuraikan sebagai berikut : dihasilkan, berarti meminimalisir
kesalahan dan tidak menyesatkan
1. Penyajian Laporan Posisi bagi pemakai.
Keuangan setelah c) Adanya koordinasi antar bidang itu
mengimplementasikan software lebih terjaga.
SAP adalah sebagai berikut : Pada SAP ini tidak hanya akuntansi
a) Untuk penginputan data di bagian tetapi disini menggunakan 3(tiga)
Akuntansi lebih cepat dan tidak modul yaitu FM (Financial Modul)
membutuhkan waktu yang lama. yang usernya devisi Akuntansi, HR
Bahkan laporan keuangan di SAP (Human Resourses) usernya devisi
bisa langsung dilihat pada saat itu SDM , dan MM (Material
juga ketika dibutuhkan. Untuk Management) user-nya devisi
Laporan Keuangan versi Excel Logistik.
yang harus dilaporkan ke kantor d) Saling terintegrasi antar modul.
Pusat yaitu di Jakarta, itu memang Integrasi disini adalah saling
membutuhkan waktu 2 (dua) hari keterkaitan antar modul oleh user
dikarenakan adanya proses lainnya sehingga data dari satu
verifikasi dan penginputan versi modul secara rutin dapat saling
excel. Dalam penginputan data ke terhubung.
SAP untuk pembuatan laporan e) Menjamin konsistensi data
keuangan selama transaksi itu tidak terhadap sistem.
dilakukan penutupan di akhir Data yang dihasilkan dari sofware
bulan-nya maka transaksi akan SAP dari periode ke periode
terus berjalan hingga periode selanjutnya tetap terjaga
berikutnya. Misalkan periode konsistensi untuk memastikan
transaksi di periode Mei tetapi bahwa catatan keuangan
belum dilakukan penutupan pada perusahaan tetap akurat dan benar.
saat akhir bulan sehingga sistem Tidak memerlukan perubahan
masih bekerja dan akan ada metode untuk sistem pencatatan
transaksi terus hingga bulan atau penyusunan pada laporan
berikutnya di bulan Juni. Sehingga keuanga itu sendiri.
untuk proses penutupan transaksi f) Meningkatkan produktivitas.
penyusunan Laporan Keuangan

9
Sistem SAP yang diterapkan untuk
penyusunan laporan keuangan
mampu meningkatkan
produktivitas para karywan karena
disitu mereka dituntut harus bisa
menguasai SAP untuk operasional
kerja harian.
g) Dapat Dipercaya.
Data yang dihasilkan merupakan
Gambar 4.3
hasil dari penginputan,
pengumpulan berkas-berkas yang Sumber : PT. PLN (persero)
telah ada pada perusahaantersebut
dan bisa dipertanggungjawabkan Gambar di atas contoh dari Tcode
sehinggan laporan keuangan bisa di SAP untuk pembuatan Neraca yaitu
dipercaya kebenarannya. FBL2N untuk vendor Hutang Usaha.
Dampak pengimplementasian yang
terjadi untuk pembuatan di laporan
neracanya sendiri itu mempermudah user
dalam pengerjaanya, proses ini bisa dilihat
dalam penginputan transaksi ke SAP-nya
terdapat Tcode khusus untuk melihat
Neraca. Sebagai contoh untuk penyajian
laporan keuangan neraca di SAP terdapat
Tcode nya yaitu S_ALR_87012284-
Financial Statement. Sehingga dampak
yang yang terjadi kualitas laporan Gambar 4.4
keuangannya lebih akurat dan Sumber : PT. PLN (persero)
meminimalisir kesalahan input dalam
neracanya tersebut karena otomatis Gambar 4.4 menunjukkan bahwa
dihasilkan sistem karena semua transaksi Tcode FBL5N untuk customer ( Hutang
terdapat Tcode masing-masing untuk Pegawai ).
memasukan ke SAP-nya.
1.4 Solusi Rumus
Penulis memberikan solusi yang dapat
diterapkan yaitu pemberian rumus yang
mana rumus ini berguna dalam
penginputan data laporan keuangan export
dari SAP yang akan dipindahkan ke form
baku yang dari pusat. Sehingga dalam
proses ini tidak lagi secara manual
melainkan akan terisi otomatis dari rumus
Gambar 4.2 yang telah dibuat. Dibawah ini adalah
contoh laporan keuangan export dari SAP
Sumber : PT. PLN (persero) dan form ecxel dari pusat pada bulan
Gambar diatas merupakan contoh Desember. Adapun caranya akan peneliti
Tcode untuk yang di SAP yaitu jelaskan seperti dibawah ini.
S_ALR_87012284-Financial Statement. 1. Untuk menginput nilai dari Aset
Tetap (NETTO) yang bernilai Rp
21.144.662.772.779. Tidak lagi
manual tetapi menggunakan rumus.

10
Gambar 4.5
Gambar 4.8
Gambar diatas menunjukan panduan untuk
Gambar diatas menunjukan panduan untuk
tahap awal memasukkan rumus.
tahap keempat memasukkan rumus.
2. Klik pada bagian kolom Aset Tetap
5. Untuk Value_if_false kita isikan
(NETTO) kemudian kita masukkan
“0”. Maka akan mucul hasilnya
rumusnya yaitu “=if” dan klik
secara otomatis seperti dibawah ini.
tombol “Ok”.

Gambar 4.9
Gambar 4.6 Sumber : PT. PLN (persero)

Sumber : PT. PLN (persero) Gambar diatas menunjukan panduan untuk


tahap kelima memasukkan rumus.
Gambar diatas menunjukan panduan
untuk tahap kedua memasukkan rumus. Sehingga rumus untuk pembuatan laporan
keuangan di excel form baku dari pusat
3. Setelah itu klik tombol yang saya dan excel export dari SAP adalah
beri tanda lingkaran biru, dan
=IF(A9='FS SAP
muncul kotak gambar
Desember.xls'!$D$18;'FS SAP
disampingnya kemudian kita isikan
rumusanya. Desember.xls'!$J$18;0). Dan data akan
otomatis masuk ke form yang dari pusat
Logical_test : A9=D18='[FS SAP sehingga tidak lagi menginputkan secara
Desember.xls]FS SAP manual.
Desember'!$D$18.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari Analisis
Penyajian Laporan Posisi Keuangan
Menggunakan SAP (System Application
And Product) Di Transmisi JBTB Sidoarjo
bisa ditarik kesimpulan bahwa untuk
Gambar 4.7 laporan keuangan di SAP bisa langsung
Sumber : PT. PLN (persero) dilihat pada saat itu juga ketika
dibutuhkan. Untuk Laporan Keuangan
Gambar diatas menunjukan panduan untuk versi Excel yang harus dilaporkan ke
tahap ketiga memasukkan rumus. kantor Pusat yaitu di Jakarta, itu memang
membutuhkan waktu 2 (dua) hari
4. Masukkan nilai Value_if_true dikarenakan adanya proses verifikasi dan
dengan klik nilai aktiva tetap penginputan versi excel ke kertas kerja
(Netto) pada bulan Desember yang yang baku yang telah disediakan oleh
di export dari SAP.
pusat bahkan seluruh PLN di Indonesia
mengunakan form tersebut, yang mana
form tersebut dari pusat dan untuk

11
mempermudah kantor pusat melihatnya. hambatan yang mungkin akan terjadi.
Dan terdapat menu Tcode nya untuk Terkait update data antar devisi supaya
pembuatan neracanya nya yaitu sering adanya koordinasi supaya
S_ALR_87012284-Financial Statement mempermudah dalam penyusunan laporan.
Saran Dan memonitoring pos-pos laporan
keuangannya untuk menjaga kualitas suatu
1. Setiap bagian di unit kerja laporan tersebut.
sebaiknya membuat bisnis Saya memberikan solusi yaitu
prosesnya khususnya pada bagian membuatkan rumus yang mana rumus
akuntansi sehingga bisa terstruktur tersebut bisa digunakan untuk penginputan
dengan jelas dan mempermudah data dari export SAP ke kertas kerja yang
dalam kinerja operasional sehari dari pusat dalam pembuatan laporan
hari. keuangan. Sehingga staff akuntansi tidak
2. Selalu berkoordinasi jika adanya perlu lagi manual satu-satu dalam input
update data antara user di bagian data dan untuk lebih mengefektifkan
lainnya sehingga untuk penyusunan waktu. Yang mana rumus ini dibuat di
laporan lebih mudah. Dan saldo awal penginputan dan di permanenkan
tetap balance. sehingga untuk input data selanjutkan
tinggal memasukkan rumus dan data akan
3. Disaat melakukan kode verifikasi otomatis berubah mengikuti hasil export
dari user lain, supaya dipastikan dari SAP.
kebenarannya agar meminimalisir
DAFTAR RUJUKAN
kesalahan dan proses bisa berjalan
lancar. Solihin, Ismail. 2014. ”Pengantar Bisnis”.
Jakarta: Erlangga
4. Membuat laporan keuangan di SAP
yang bisa dilihat oleh kantor pusat Menurut Undang – Undang Nomor 3
sehingga tidak kerja dua kali dalam Tahun 1982 tentang “Wajib Daftar
pembutannya dan lebih efektif Perusahaan Pasal 1 Huruf b”
waktu. (Muhammad, 2008 : 8)
5. Membuat rumus terkait untuk
pengisian kertas kerja laporan A. Hall, Jamess. 2007. “Accouning
keuangan yang dari pusat sehingga Information System’’. Edisi 4. Jakarta:
tidak perlu lagi secara manual satu- Salemba Empat
satu dalam penginputan data.
Ikhsan , Arfan. 2009. “Pengantar Praktis
6. Selalau memonitoring pos-pos AKUNTANSI”. Edisi 1. Yogyakarta :
laporan keuangan untuk menunjang Graha Ilmu
kualitas laporan keuangan
Pura, Rahman. 2002. “PENGANTAR
Implikasi AKUNTANSI 1 Pendekatan Siklus
Akuntansi”. Jakarta:Erlangga”
Hasil dari penelitian ini
memberikan implikasi yaitu membuat Anggraini, Esti Laras. 2014. “Analisis
bisnis prosesnya di bagian Akuntansi Dampak Pengimplementasian Sistem
mengenai penginputan data ke SAP Enterprise Resource Planing
sehingga mempermudah staff yang baru Terhadap Kinerja Perusahaan”.
yang akan mempelajarinya dan dapat Skripsi, Universitas Diponegoro
meminimalisir kesalahan dan mengurangi Semarang, hal. 19-20.

12
Jusup, Al. Haryono. 2001. “Dasar-Dasar
Akuntansi”. Edisi 6. Yogyakarta :
STIE YKPN.

B. Romney, Marshall. 2015. “Sistem


Informasi Akuntansi”. Edisi 13.
Jakarta : Salemba Empat.

Rudianto. 2012. “Pengantar Akuntansi


Konsep dan Teknik Penyusunan
Laporan Keuangan”. Jakarta :
Penerbit Erlangga.

Samryn, L.M SE., Ak., M.M.


2014.”Pengantar Akuntansi Mudah
Membuat Jurnal dengan Pendekatan
Siklus Transaksi”Ed.Revisi 3. Jakarta :
Rajawali Pers.

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. “Teori


Akuntansi” Ed. Revisi. Jakarta : PT
RajaGrafindo Persada.

Martani, Dwi, 2012. “Akuntansi Keuangan


Menengah”Jakarta : Salemba Empat

Participant Handbook, Course Version :


2006 Q2 “SAP Fundamental”

Venda Arsenia Laksmita. 2011. “Analisis


Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan
Metode Balanced Scorecard”. Skripsi,
Universitas Diponegoro Semarang

13

Anda mungkin juga menyukai