PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
HAKEM RAMADHANA
1701103010085
i
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1....................................................................................................................................
Latar Belakang
dalam mencapai tujuan perusahaan. Adapun tujuan utama dari suatu perusahaan
diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik pihak
jasa) yang berkualitas yang dapat diterima oleh pasar dan menciptakan kegiatan
operasional yang lebih terarah dan terkendali sesuai dengan visi dan misi
dan efisiensi yang maksima yang akan berdampak pada profitabilitas perusahaan.
yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan
terdapat laporan nerca dan laba rugi yang digunakan untuk menilai dan melihat
kinerja suatu perusahaan. Selain itu juga dalam pelaporan keunangan terdapat
keuangan sendirri juga merupakan salah satu hal yang terpenting. Hal tersebut
keungan terutama dari bagian neraca dan laporan laba rugi, perusahaan dapt
melihat hasil evaluai, tentang kondisi perusahaan dari tahun ketahun. Selain itu
waktu pengolahan data dan proses pertukaran informasi dari satu bagian ke bagian
implementasi sistem adalah membangun sistem baru dan membuat sistem tersebut
3
dapat dijalankan dan digunakan dalam operasi sehari-hari untuk memenuhi
kebutuhan bisnis.
software aplikasi salah satunya adalah yang saat ini diterapkan pada perusahaan-
informasi pada perusahaan manufaktur yang dimulai dari EOQ (economic order
terbaik saat ini karena ERP cukup untuk mengontrol keseluruhan organisasi dan
segala aktivitasnya sehingga kecanggihan ERP sebagai software aplikasi saat ini
masih belum tertandingi. Meskipun begitu, bukan hal yang tepat untuk
otomatis.
4
Setiap perusahaan memiliki keunikan dalam melakukan implementasi
ERP, namun saran terbaik yang bisa dilakukan adalah impelementasi secara
ruang lingkup dari perubahan dan peran serta pelanggan. Dalam hal ini,
Migrasi data adalah salah satu aktivitas terpenting dalam menentukan kesuksesan
terkomputerisasi dan terlayani dengan biaya yang minimal dan proses yang
efisien. Disamping banyaknya manfaat yang diberikan dari aplikasi software ini,
penting untuk disadari bagi perusahaan bahwa dalam proses implementasi ERP
akan ada efek positif maupun negatif untuk perusahaan, sehingga implementasi
perlu dirancang sebaik mungkin untuk mengurangi side effect yang juga akan
perusahaan.
5
1. Apakah terjadi peningkatan kinerja keuangan dan kapabilitas perusahaan jika
dilihat dari Debt to Asset Ratio sebelum dan sesudah implementasi ERP.
dilihat dari rasio Return on Assets sebelum dan sesudah implementasi ERP.
dilihat dari rasio Net Profit Margin sebelum dan sesudah implementasi ERP.
ERP.
6
Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan landasan dan masukan
– rasio keuangan.
7
4
BAB II
mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan perusahaan.
kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan yang optimal tidak hanya dapat
suatu kondisi keuangan perusahaan, dimana akan dianalisis sehingga dapat terlihat
baik atau buruknya perusahaan. Dengan kata lain kinerja keuangan ini yang
2017).
akhir dari suatu proses akuntansi, sebagai ikhtisar dan transaksitransaksi keuangan
4
5
informasi untuk keuangan kepada para pemakai yang digunakan sebagai referensi
keputusan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Segala aktivitas bisnis harus
dianalisis secara mendalam baik oleh manajemen maupun oleh pihak-pihak yang
lebih memberikan manfaat karena hasil pembagian dari elemen yang ada dalam
laporan keuangan adalah angka relatif. Angka relatif tersebut dianggap lebih baik
daripada nilai absolut yang ada pada laporan keuangan karena lebih
jenis rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai kinerja sebuah perusahaan
jumlahnya dan setiap rasio itu mempunyai kegunaan masing-masing. Jika rasio
tersebut tidak mempresentasikan tujuan dari analisis yang ia lakukan maka rasio
tersebut tidak akan dipergunakan, karena dalam konsep keuangan di kenal dengan
5
6
Analisis Rasio Keuangan merupakan salah satu alat yang paling populer
(Hery, 2018). analisis rasio keuangan adalah analisis yang menggambarkan suatu
hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang
lain, dan menggunakan alat analisa berupa rasio yang dapat menjelaskan atau
(Munawir, 2010).
1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat untuk
4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan
pinjaman.
6
7
stakeholder organisasi.
2. Rasio Solvabilitas atau leverage ratio, merupakan rasio yang digunakan untuk
7
8
(Sukamulja, 2019).
keberhasilan suatu perusahaan dalam menggunakan modal kerja secara efektif dan
karena laba yang besar dapat memastikan bahwa perusahaan tersebut telah bekerja
dengan efisien. Dengan demikian yang harus diperhatikan oleh perusahaan adalah
tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, namun yang lebih penting
Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM), Return On Assets (ROA),
a. Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk menghitung sejauh
penjualan tertentu.
tertentu.
8
9
melahirkan laba yang akan menutupi biaya-biaya tetap atau biaya operasi
lainnya.
penggunaan Net Profit Margin (NPM), Return On Assets (ROA), dan Return On
manufaktur.
sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya berapa besar
Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur
9
10
1. Debt to Asset Ratio (Debt Ratio), yaitu rasio utang yang digunakan untuk
mengukur perbandingan anatar total utang dengan total aktiva. Dengan kata
lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa besar
2. Debt to Equity Ratio, yaitu rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan
ekuitas. Rasio ini diukur dengan cara membandingkan antara seluruh utang,
termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk
perusahaan.
perusahaan manufaktur.
Karakter bisnis yang terdapat pada era ini sendiri memang mengharuskan
dan kondisi yang ada. Dalam era informasi, pertukaran informasi dalam organisasi
2021). Di samping itu, adanya tingkat persaingan usaha yang semakin kompetitif,
kebutuhan akan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan perusahaan itu sendiri
10
11
setiap unit usaha yang dimiliki untuk menjalankan strategi usaha mereka secara
mengeksploitasi secara baik sumber daya yang dimiliki dalam diri maupun di
dalam organisasi, serta potensi diri untuk menjalankan aktivitas tertentu ataupun
serangkaian aktivitas (Aisyah & Purwanda, 2019). Menurut Carmeli dan Tishler
(2004), kapabilitas merupakan proses dasar yang harus ada dalam setiap
mengelola interaksi antara sumber daya untuk mengubah input menjadi output
(Hermina, 2018).
itu lebih unggul dibandingkan dengan pesaing. Bila hal ini ada dalam setiap
pula. Bentuk strategi yang digunakan adalah kapabilitas utama dengan empat
11
12
tiga fungsi perusahaan yaitu, kapabilitas operasi dengan indikator Operating Proft
pemasaran dengan indikator Sales Growth (SG) dan kapabilitas keuangan dengan
a. Operating Profit Margin (OPM) atau Marjin Laba Operasi OPM merupakan
atas penjualan bersih. OPM diukur dengan membagi laba operasional dengan
sebelumnya.
d. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Kewajiban Lancar (Current Cash Debt
12
13
(ERP) merupakan salah satu solusi yang cukup dikenal di Indonesia. Sebanyak
ERP. Sistem ERP merupakan sebuah paket berisi perangkat lunak modul yang
Sistem ini memiliki tujuan untuk mengintegrasikan proses bisnis kunci dari
data dan praktik terbaik dilingkungan perusahaan yang telah menerapkan ERP,
agar mendapatkan output berupa data, dokumen, laporan maupun informasi yang
baik dan membantu proses bisnis perusahaan. Secara tidak langsung penerapan
13
14
satunya adalah jenis system yang dibuat sendiri oleh perusahaan. Salah satu
manfaat yang diperoleh perusahaan dengan membuat aplikasi ERP adalah agar
digunakan perusahaan. Selain itu, biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sendiri
juga cukup murah sehingga system ini mulai diterapkan pada beberapa
menghasilkankan data dan informasi yang dapat digunakan oleh semua pihak
yang terkait dengan perusahaan sehingga dapat menurunkan biaya keagenan dan
perusahaan sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih baik (Izzati et al., 2018).
Penerapan enterprise resource planning merupakan salah satu cara yang banyak
respon terhadap pelanggan yang lebih cepat, serta membantu perusahaan dalam
14
15
pengambilan keputusan dan penggunaan sumber daya yang baik (Rini et al.,
2017).
pemeliharaan lebih rendah dan berbagai modul fungsional lebih mudah untuk
aktivitas yang lebih kompleks dengan jumlah lini bisnis yang banyak, sehingga
planning yang dapat mendukung dan membantu proses bisnis secara menyeluruh
2022).
diversifikasi tinggi yang memiliki lini bisnis yang banyak akan memiliki proses
bisnis yang lebih kompleks sehingga rekayasa ulang proses bisnis menjadi lebih
tinggi harus melalui proses yang lebih kompleks. Hal ini dapat menyebabkan
waktu untuk dapat merasakan manfaat dari sistem enterprise resource planning.
15
16
harus dihadapi oleh organisasi dalam mengimplementasikan ERP yaitu antara lain
berdampak pada perubahan tanggung jawab pada karyawan atau staf yang
al., (2019), terdapat beberapa pengaruh dari tidak berpengaruhnya penerapan dari
ERP pada kinerja organisasi yaitu terdapat pengaruh dari sektor industri yang
bergerak secara khusus pada penerapan ERP, hal tersebut berdampak pada tidak
baik yang belum dipublikasikan maupun yang sudah dipublikasikan akan ditulis
kesenjangan dalam tren teknologi baru ini. Namun demikian, dari beberapa peserta
16
17
yang perusahaannya menerapkan sistem tersebut, uji regresi yang digunakan untuk
antara implementasi ERPS dan kinerja perusahaan. Hal ini menegaskan hipotesis
Oleh karena itu, penggunaan ERPS dapat dikaitkan secara positif dengan kinerja
dengan: menyediakan informasi yang akurat, tepat waktu dan integrasi antar
17
18
menerapkan ERP.
rasio diatas 3 tahun sebelum dan sesudah implementasi sistem ERP. Hasil
mengimplementasikan ERP.
18
19
dikembangkan dan data dikumpulkan dari 101 karyawan yang terkait dengan
terkait dengan tiga indikator model Ahituv dan Neumann. Hasil penelitian ini
kinerja operasional terbukti. Oleh karena itu, semakin baik implementasi ERP
19
20
2.2.
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu
20
21
Variabel Dependen
- Kinerja Keuangan
Perusahaan
21
22
keuangan
6. Almatius Setya untuk mendapatkan Analisis Deskriptif, Hasil penelitian menunjukkan
Marsudi (2021) pemahaman Ppurposive ampling bahwa hipotesis pertama yang
tentang peran menyatakan bahwa terdapat
kapabilitas pengaruh antara implementasi
teknologi terhadap ERP terhadap kinerja
pengaruh Variabel Independen operasional terbukti. Oleh
implementasi ERP - Enterprise karena itu, semakin baik
kinerja operasional Resource implementasi ERP di
Planning (ERP) perusahaan, semakin baik
kinerja operasionalnya. Namun,
hasil penelitian mengungkapkan
Variabel Dependen
bahwa tidak ada efek moderasi
- Kinerja
pada pengaruh implementasi
Perusahaan
ERP terhadap kinerja
operasional. Perencanaan dalam
Variabel Moderasi implementasi ERP yang tidak
- Kapabilitas matang dalam praktiknya dapat
Teknologi menyebabkan kegagalan
Informasi implementasi ERP, karena
kompleksitas sistem ERP.
Sumber: Data diolah (2022)
Keuangan Perusahaan
gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-
alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan
dalam bidang keuangan. Peningkatan kinerja keuangan dapat dilihat dari laporan
22
23
pekerjaan yang lebih banyak dalam satu periode, membantu proses pengawasan
pekerjaan yang lebih cepat, serta mampu meningkatkan tanggung jawab terkait
yang berujung pada kinerja perusahaan. Begitu juga dengan penelitian yang
ROA, dan ROI Metode yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil penelitian ini
adalah tidak terdapat peningkatan pada ROA dan ROI sebelum implementasi
pada berbagai metriks keuangan. Meskipun ada perlambatan pada kinerja dan
23
24
data di semua proses dan mengurangi waktu untuk menjalankan semua proses.
Kapabilitas Perusahaan
Sumber daya suatu perusahan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu yang berwujud
(tangible) dan tak berwujud (intangible) yang dapat digunakan oleh perusahaan
Aremu, Shahzad, dan Hassan (2019), ERP adalah sistem terintegrasi berbasis
konsumen yang cepat. Sistem ERP dapat menyediakan perencanaan sumber daya
24
25
sumber daya manusia, logistik, dll, serta membantu manajemen total sumber daya
yang baru, tentunya akan terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah
ERP.
menggunakan Operating Profit Margin (OPM) dan Cash Debt Coverage (CDC)
baku, dan sebagainya, sedangkan CDC digunakan untuk melihat hubungan antara
kinerja perusahaan.
25
26
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Kurniawati et al. (2015) menyatakan
maka dibuat model kerangka pemikiran seperti yang dapat dilihat pada gambar
Kinerja Keuangan
Perusahaan
Enterprise Resource
Planning (ERP)
Kapabilitas
Perusahaan
2.4. Hipotesis
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
kebenaran hipotesis dan juga untuk memahami lebih jauh mengenai topik
penelitian terdiri dari enam aspek dasar berupa tujuan penelitian, jenis penelitian,
situasi studi, tingkat intervensi penelitian, horizon waktu, dan unit analisis
(Sekaran, 2017).
manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Dalam hal ini dilakukan
5
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk
Situasi studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah situati studi tidak
Indonesia.
dan Bougie (2013) menjelaskan bahwa dalam tingkat intervensi minimal, peneliti
hasil penelitian. Dalam hal ini, peneliti hanya melakukan analisis mengenai
Penelitian ini menggunakan horizon waktu yaitu cross sectional dan time
series. Studi cross sectional digunakan karena penelitian ini mengambil data
laporan keuangan dari beberapa perusahaan manufaktur yang berbeda pada waktu
pada retenten periode yaitu pada rentang waktu 2010-2020. Studi cross sectional
yaitu studi untuk mengetahui hubungan komparatif beberapa subjek yang diteliti
dalam kurun waktu tertentu dan studi time series yang lebih ditekankan pada data
6
3.1.6. Unit Analisis
benda, wilayah dan waktu tertentu sesuai dengan fokus permasalah yang
diangkat. Unit analisis itu sendiri merujuk pada tingkat kesatuan data yang
dikumpulkan selama tahap analisis data selanjutnya (Sekaran, 2011). Unit analisis
diperlukan dalam penelitian untuk menjaga validitas dan reabilitas penelitian agar
peneliti dapat membedakan subjek penelitian, objek penelitian, dan sumber data.
Penelitian ini menggunakan unit analisis pada tingkat organisasi yaitu berupa
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
totalitas dari setiap elemen yang akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa
individu dari suatu kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti.
perusahaan yang mana tidak semua populasi akan menjadi objek penelitian,
7
3.2.2. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini belum diketahui, sehingga peneliti
merupakan sebagai bagian kecil dari anggota populasi yang diambil menurut
populasi yang di teliti besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh
populasi. Kendala tersebut dapat terjadi karena adanya keterbatasan biaya, tenaga
dan waktu yang di miliki peneliti. Sampel yang akan digunakan dari populasi
ketersediaan data.
sistem ERP.
tahun sebelum menerapkan ERP dan data laporan keuangan satu hingga
8
TABEL SAMPEL PENELITIAN DAN DAFTAR PERUSAHAAN
Penelitian ini menggunakan dua macam sumber data. Data pertama adalah
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Informasi tersebut diperoleh dari laporan
adalah data laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di bursa efek yang
sampling.
TABEL?
Terdapat dua variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu variabel
area proses bisnis, membantu organisasi semua proses bisnis di setiap departemen
9
(Aremu et al., 2019), dan digunakan sebagai alat pelaporan manajemen yang
manajemen produk dan manufaktur, serta manajemen sumber daya manusia” yang
telah dikembangkan oleh Kallunki dkk., (2011). Sistem ERP pada perusahaan
karena penerapan sistem ERP yang terdapat dalam laporan keungan perusahaan
membayar kewajiban yang jatuh tempo; (2) Rasio aktivitas yang mengukur
10
seberapa efektif perusahaan menggunakan asetnya; (3) Rasio profitabilitas yang
mengukur tingkat kesuksesan atau kegagalan dari sebuah perusahaan atau divisi
untuk suatu periode; (4) Coverage ratio yang mengukur tingkat perlindungan
labor productivity (LP), Debt to Asset Ratio, Return on assets (ROA), Net profit
pendapatan yang bisa dihasilkan oleh setiap karyawan. Return on assets (ROA)
keuntungan dengan aset perusahaan yang tersedia (Gitman dan Zutter 2012).
Sementara Debt to Asset Ratio menunjukkan rasio solvabilitas. Berikut rumus dari
Revenue
LP =
Total Emloyee
Total Dept
DER =
Total Assets
11
4. Net profit margin (NPM)
¿
NPM = Net income available ¿ common stockholder Net assets
2. Kapabilitas Perusahaan
Bagi perusahaan daerah yang sarat dengan inefisiensi, birokrasi dan lemahnya
tiga fungsi perusahaan yaitu, kapabilitas operasi dengan indikator Operating Proft
pemasaran dengan indikator Sales Growth (SG) dan kapabilitas keuangan dengan
menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak yang dihasilkan oleh
12
setiap rupiah penjualan (Goso, 2014). Dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
EBIT
OPM = × 100 %
Penjualan Bersih
LabaOperasional
OIROI =
Total Aset
berikut:
d. Rasio Arus Kas Operasi Terhadap Kewajiban Lancar (Current Cash Debt
Coverage/ CCDC)
Arus KasOperasi
CCDS =
Kewajiban Lancar
13
Ringkasan mengenai operasional variable dapat dilihat pada Tabel
Tabel
Definisi Operasional Variabel
Indikator Alat
Variabel Sumber
Pengukuran Pengukuran
Enterprise Age (Lama Skala Rasio (Kurniawati,
Resource Implementasi ERP) 2015)
Planning (ERP)
Kinerja labor productivity Skala Rasio (Kristianti,
Keuangan (LP), Debt to Asset 2017)
Ratio, Return on
assets (ROA), Net
profit margin (NPM),
dan Return on
Investmen (ROI).
Kapabilitas Operating Proft Skala Rasio (Kurniawati,
Perusahaan Margin (OPM) dan 2015)
Operating Income
Return on Investment
(OIROI), kapabilitas
pemasaran dengan
indikator Sales
Growth (SG) dan
kapabilitas keuangan
dengan indikator
Current Cash Debt
Coverage (CCDC).
14