Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Hubungan Enterprise Resource Planning Sistem, Supply Chain Management (SCM), Customer

Relationship Management (CRM), Business Intelligence dengan Enterpise sistem.

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Sistem Informasi yang diampuh oleh
Putri Yuli Utami, M.Kom

Disusun oleh :
Mega Otafyani (NIM 211230038)

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONTIANAK
2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Enterprise Resource Planning Sistem


A.1 .Pengertian ERP (Enterprise Resource Planning)
Enterprise Resource Planning adalah sistem perangkat lunak modular yang dirancang
untuk mengintegrasikan area fungsional utama dari proses bisnis perusahaan ke dalam satu
sistem yang terpadu.Tujuan utama dari adanya system ini adalah agar segala macam aktivitas
kerja bisnis dapat termonitoring dengan baik dan tersistem.ERP men-standarisasi,
menyederhanakan, dan mengintegrasikan proses bisnis seperti keuangan, sumber daya manusia,
pengadaan, distribusi, dan departemen lainnya.
Sistem ERP berkembang pesat pada tahun 1990 sebagai respons terhadap peristiwa Y2K
dan pengenalan Euro. Sebagian besar perusahaan membutuhkan cara untuk meningkatkan
efisiensi dalam bisnis mereka, dan Enterprise Resource Planning adalah cara yang paling hemat
biaya untuk menggantikan sistem lama dengan paket standar yang dapat menyederhanakan
berbagai proses bisnis yang kompleks.

A.2 Tingkatan Enterprise Resource Planning


Sistem ERP biasanya masuk dalam kategori tingkatan berdasarkan ukuran dan
kompleksitas perusahaan yang menggunakannya. Berikut ini adalah beberapa tingkatan ERP pada
umumnya:

1. Enterprise Resource Planning Tier 1


Tingkatan ERP ini mendukung perusahaan global yang besar dan menangani semua
masalah internasionalisasi, termasuk mata uang, Bahasa, alfabet, aturan akutansi, dll.
2. Enterprise Resource Planning Government Tier 1
Di tingkatan ini sistem ERP mendukung agensi pemerintahan besar (Sebagian besar
federal). Vendor ERP yang berada di tingkatan ini mendukung akuransi, Sumber daya
manusia, dan pengadaan di pemerintahan.
3. Enterprise Resource Planning Tier 2
Selanjutnya, masuk pada tingkat perusahaan berskala nasional yang mengembangkan
produk untuk kebutuhan suatu wilayah/daerah di dalam negara tertentu.
4. Enterprise Resource Planning Government Tier 2
Kemudian, tingkatan berikutnya masuk kedalam pemerintahan, tetapi lebih focus pada
peningkatan beberapa produk dan instalasi daerah atau bersifat local.

5. Enterprise Resource Planning Tier 3


Pada tingkatan ketiga, termasuk kedalam tingkatan untuk perusahaaan menengah. ‘;
Biasanya perusahaan ini merupakan perusahaan rintisan seperti software house local yang
masih bisa berkembang lagi.
6. Enterprise Resource Planning Tier 4
Untuk tingkatan akhir, dikhususkan untuk perusahaan berskala kecil, dan biasanya sering
tidak diperhatikan Sebagian system ERP oleh professional TI.

A.3 Manfaat Enterprise Resource Planning


1. Kualitas dan efisiensi
Enterprise Resource Planning bisa menciptakan kerangka kerja untuk mengintegrasikan
dan meningkatkan proses bisnis dan internal perusahaan yang dapat memberikan
peningkatan yang signifikan bagi perusahaan.
2. Mengurangi Biaya
Penggunaan ERP dapat memberikan manfaat bagi perusahaan terutama pada transaksi
pengolahan biaya hardware, software, dan staf IT Support.
3. Pengambilan Keputusan
Dengan adanya system ERP dapaat mempercepat pemberian laporan atau informasi
penting terkait dengan kinerja bisnis pada manajer.
Hal ini dapat meningkatkan kemampuan para manajer untuk mengambil keputusan yang
terpat dan baik.
4. Enterprise Agility
Sistem ERP dapat memberikan fleksibilitas struktur perusahaan, tanggung jawab
manajerial dan peran kerja sehingga perusahaan bisa memanfaatkan segala peluang bisnis
baru secara maksimal.

A.4 Contoh Enterprise Resource Planning


1. SAP Enterprise Resource Planning
Perusahaan ini punya pengalaman lebih dari 40 tahun dan hamper 50.000 pelanggan
perangkat lunak ERP. Software SAP ERP menyediakan solusi pengadaan, manufaktur,
layanan, penjualan, keuangan, dan SDM, untuk 25 jenis industry berbeda.
2. Pracle E-Business
Ini merupakan aplikasi terintegritas dan lengkap untuk mendukung organisasi membuat
keputusan yang lebih baik, mengurangi biaya, dan meningkatkan kinerja. Oracle
membantu perencanaan sumber daya lintas industri untuk berbagai kebutuhan, dari CRM
hingga rantai pasak.
3. Microsoft Dynamics NAC
Perangkat lunak manajemen bisnis ini memiliki fungsi komprehensif, dari keuangan, rantai
pasak, hingga manufaktur. Microsoft Dynamics memberikan visibilitas lebih baik dan
control atas semua aktivitas bisnis.

4. Sage 100
ERP ini membantu perusahaan kecil atau menengah yang sedang berkembang untuk
mengelola seluruh bisnis dengan harga terjangkau. Sage 100 menghubungkan perusahaan
ke cloud serta memberikan akses ke web dan seluler untuk menjalankan bisnis lebih
fleksibel.
5. Odoo
Ini merupakan perangkat lunak opensource yang terintegritas penuh, dapat disesuaikan,
dan dikemas dengan ratusan aplikasi bisnis. Odoo mampu memenuhi Sebagian besar
kebutuhan bisnis, seperti CRM, penjualan, proyek, manufaktur, inventaris dan akutansi.
6. WorkWise
Aplikasi ini menggabungkan 8 unsur manajemen pelanggan dan 45 aplikasi control
manufaktur, seperti konfigurasi,produk, metrik seluler, dan shop floor control(SFC).
Workwise mudah digunakan dan dapat dioperasikan melalui smartphone,
7. Netsuit Enterprise Resource Planning
Ini merupakan aplikasi cloud yang lengkap dan scalable untuk bisnis menengah dan besar.
Netsuit membantu mengotomatiskan manajemen keuangan, pendapatan, asset tetap,
pesanan, penagihan, dan inventaris.
B.Supply Chain Management (SCM)
B.1 Pengertian Supply Chain Management (SCM)
Manajemen rantai pasok atau supply chain management adalah proses mengawasi
transformasi bahan baku menjadi produk akhir. Rantai pasokan terdiri dari jaringan pemasok dan
perusahaan yang memindahkan produk dari bahan mentah ke komoditas jadi.Mengelola rantai
pasokan melibatkan pengendalian barang dan jasa melalui produksi, pengembangan dan
distribusi. Manajemen rantai pasok berusaha untuk memenuhi permintaan produk dan
memaksimalkan nilai pelanggan.

Konsep Supply chain management adalah strategi yang berhubungan dengan produksi,
shipping dan distribusi produk dari perusahaan kepada pelanggan.
Supply chain management adalah istilah yang digunakan untuk mengendalikan dan mengatur
rantai pasokan. Sebuah model rantai pasokan sederhana terdiri dari empat komponen:
1. Supplier: persediaan bahan baku
2. Produsen: menghasilkan produk
3. Gudang atau Pusat Distribusi: toko-toko dan kapal-kapal produk
4. Pengguna Akhir: menerima produk
supply chain management mencakup dua area pasokan utama: aliran fisik dan aliran informasi.

• Aliran fisik melibatkan transformasi bahan menjadi produk, pergerakan produk ke


fasilitas penyimpanan dan distribusi akhir produk.
• Aliran informasi melibatkan pengumpulan data untuk mengoordinasikan rencana produk
jangka pendek dan jangka panjang.

Ini membantu dalam memantau jumlah barang naik dan turun dalam rantai pasokan untuk
menentukan praktik terbaik dan menentukan strategi utama untuk pertumbuhan dan
profitabilitas.

B.2 Manfaat Supply Chain Management


Secara umum penerapan konsep Supply Chain Management dalam perusahaan akan
memberikan manfaat yaitu kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunnya biaya,
pemanfaatan asset yang semakin tinggi, peningkatan laba, dan perusahaan semakin besar.
1. Kepuasan pelanggan. Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari
aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau
pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka
waktu yang panjang. Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen
harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.
2. Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra
perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-
produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati
konsumen.
3. Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir
berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
4. Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan
terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu
memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam
pelaksanaan Supply Chain Management.
5. Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan
menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
6. Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses
distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.
Keenam manfaat yang sudah dijelaskan seperti tersebut di atas merupakan manfaat tidak langsung.
Secara umum, manfaat langsung dari penerapan Supply Chain Management bagi perusahaan
adalah :
1. Supply Chain Management secara fisik dapat mengkonversi bahan baku menjadi produk
jadi dan mengantarkannya kepada konsumen akhir. Manfaat ini menekankan pada fungsi
produksi dan operasi dalam sebuah perusahaan. Dalam fungsi ini dilakukan penggunaan
dari seluruh sumber daya yang dimilki dalam sebuah proses transformasi yang terkendali,
untuk memberikan nilai pada produk yang dihasilkan sesuai dengan kebijaksanaan
perusahaan dan mendistribusikannya kepada konsumen yang dibidik.
2. Supply Chain Management berfungsi sebagai mediasi pasar, yaitu memastikan apa yang
dipasok oleh rantai suplai mencerminkan aspirasi pelanggan atau konsumen akhir
tersebut. Dalam hal ini fungsi pemasaran yang akan berperan. Melalui pelaksanaan Supply
Chain Management, pemasaran dapat mengidentifikasi produk dengan karakteristik yang
diminati konsumen. Selanjutnya fungsi ini harus mampu mengidentifikasi seluruh atribut
produk yang diharapkan konsumen tersebut dan mengkomunikasikan kepada perancang
produk. Apabila seleksi rancangan produk sudah dilakukan dan dilakukan pengujian maka
produk dapat diproduksi. Sehingga Supply Chain Management akan berperan dalam
memberikan manfaat seperti point 1 tersebut.
Ditinjau dari segi ongkos, masing-masing fungsi di atas berkaitan dengan ongkos, yaitu:
1. Fungsi pertama berkaitan dengan ongkos-ongkos fisik, yakni ongkos material, ongkos
penyimpanan, ongkos produksi, ongkos transportasi, dan sebagainya.
2. Fungsi kedua berkaitan dengan biaya-biaya survey pasar, perancangan produk, serta biaya-
biaya akibat terpenuhinya aspirasi konsumen oleh produk yang disediakan oleh rantai
supply chain. Ongkos-ongkos ini bisa berupa ongkos markdown, yakni penurunan harga
produk yang tidak laku dengan harga normal, atau ongkos kekurangan supply yang
dinamakan dengan stockout cost.

B.3 Beberapa industri yang memanfaatkan supply chain management antara lain:

1. Otomotif
2. Penerbangan
3. Barang ritel dan konsumen
4. Kesehatan
5. Teknologi
6. Makanan dan minuman

B.4 Cara Kerja Supply chain Management :

1. Menyesuaikan rencana berdasarkan kebutuhan atau tuntutan konsumen


Ini melibatkan penilaian faktor-faktor seperti penjualan dan inventori untuk
meningkatkan potensi pertumbuhan dan penggunaan sumber daya. Manajer dapat
menetapkan tujuan untuk meningkatkan penjualan atau mengurangi persediaan untuk
menghemat uang dan sumber daya.

2. Menentukan logistik kepada pelanggan dan merumuskan rencana untuk memaksimalkan


distribusi
Logistik melibatkan penggunaan lokasi utama untuk menampung produk hingga
distribusi melalui jaringan lokal yang lebih kecil. Manajer rantai pasok mengumpulkan
data untuk menganalisis tren atau perubahan musiman dan bagaimana pengaruhnya
terhadap distribusi.

3. Mengembangkan strategi untuk mengalihdayakan bidang-bidang utama


Strategi dirancang dengan menilai keseluruhan proses untuk menerapkan teknik
penghematan biaya seperti outsourcing manufaktur. Pemasaran dan distribusi dapat
dipantau dengan lebih baik bila proses ini disimpan di dalam perusahaan atau dengan
menggunakan bisnis lokal. Manajer mendelegasikan tanggung jawab untuk memenuhi
harapan dan menekan biaya.

4. Menganalisis data untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan memahami


kebutuhan konsumen
Mengumpulkan informasi membantu mengidentifikasi area kekurangan dan
meningkatkan praktik untuk meningkatkan nilai bagi perusahaan dan pelanggan. Data
memberikan wawasan berharga tentang penggunaan dan permintaan produk pelanggan
sehingga manajer dapat membuat strategi hemat biaya tanpa mengorbankan kualitas atau
kepuasan pelanggan.

B.5 Contoh Supply Chain Management

Contoh pada supermarket

Jaringan supermarket lokal membawa banyak produk dari berbagai produsen.


Supermarket mengontrol persediaan dan distribusi mereka untuk menyediakan makanan
segar, produk kaleng dan kotak serta barang-barang farmasi konsumen.Setiap item berasal
dari tempat lain dan manajer rantai pasokan mengawasi dari mana produk itu berasal, berapa
banyak produk yang ada di gudang pusat dan produk mana yang ada di rak toko.

Langkah-langkah dalam rantai pasokan supermarket mengikuti rute:

1. Penentuan produk akan dikirim ke gudang mana berdasarkan kebutuhan pelanggan dan
permintaan saat ini. Manajer rantai pasokan memantau permintaan untuk perubahan yang
mungkin terjadi karena perubahan musim atau lokasi.
2. Distribusi diatur agar barang meninggalkan gudang pusat dan tiba di gudang lokal
supermarket. Manajer pasokan menentukan gudang lokal mana yang dipasok berdasarkan
inventori dan proyeksi penjualan.
3. Distribusi berlanjut dari gudang lokal supermarket ke rak toko. Manajer membuat
keputusan stok berdasarkan data saat ini dan masa lalu yang menunjukkan apa yang
dijual dan apa yang tidak.

C.Customer Relationship Management (CRM)

C.1 Pengertian Customer Relationship Management


CRM adalah strategis bisnis yang bertujuan untuk mengelola hubungan dengan
pelanggan yang memadukan proses antara manusia dan teknologi. Sistem CRM membantu
menarik prospek penjualan, mengkonfersi mereka menjadi pelanggan, dan mempertahankan
pelanggan yang sudah ada, pelanggan yang sudah puas dan loyal.

C.2 Fungsi Customer Relationship Management

1. Peningkatan Penjualan
Mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan adalah tujuan utama dari bisnis apa pun.
Manajemen hubungan pelanggan atau customer relationship management
(CRM) mengkompilasi dan menganalisis data besar yang dihasilkan oleh saluran
penjualan online dan penjualan konvensional untuk mendapatkan apa yang diinginkan
pelanggan baik sekarang dan di masa depan.

2. Mendapat Peluang Lebih Banyak


CRM juga dapat berperan dalam pengembangan produk baru, saluran penjualan baru,
pasar baru dan mungkin model bisnis yang sama sekali baru. Selain data internal, CRM
dapat melihat ke dalam berbagai data eksternal / publik untuk dengan cepat
mengidentifikasi tren pembelian, demografi yang muncul, anomali rantai pasokan, dan
sejumlah faktor lain yang sebelumnya tidak diketahui atau hanya akan terlihat setelah
peluang penjualan telah berlalu.

3. Biaya lebih rendah


Dengan pengelolaan data CRM dan menganalisisnya secara real time, organisasi akan
menjadi tidak tergantung pada metode tradisional analisis konsumen.
Banyak dari pendekatan secara manual, seperti target pasar, produk uji dan survei, tidak
hanya mahal tetapi sangat tidak akurat. CRM menggunakan data realtime dari pelanggan
nyata yang terkini dan sangat terperinci.

4. Peningkatan Kepuasan Pelanggan


Satu-satunya keluhan terbesar yang diterima sebagian besar bisnis dari pelanggan adalah
mereka tidak merasa kebutuhan mereka sedang ditangani. CRM dapat membantu
menciptakan hubungan yang jauh lebih pribadi dengan pelanggan, memungkinkan
organisasi memperlakukan mereka sebagai individu daripada secara general.
Pada saat yang sama, data yang dihasilkan oleh interaksi CRM dapat membantu
mencegah masalah yang terkait dengan produk dan dukungan, yang mengarah ke tingkat
kepuasan keseluruhan dalam suatu bisnis.

5. Fleksibilitas yang Lebih Besar


Ekonomi digital bergerak dengan kecepatan yang lebih cepat daripada pesanan bisnis
tradisional, dan segala sesuatunya akan semakin cepat ketika kita memasuki era Internet
of Things (IoT) dan komunikasi M2M (machine-to-machine) yang cerdas.Di dunia ini,
pencarian produk dan layanan, belum lagi pembelian online, terjadi dalam sekejap mata,
yang berarti hanya platform pemasaran dan penjualan yang sepenuhnya digital yang
dapat memanfaatkannya.Dengan beralih ke pendekatan layanan pelanggan yang ramping
dan otomatis, organisasi bisnis besar dapat mempertahankan sentuhan pribadi yang
banyak diminta konsumen.Dengan kustomisasi CRM, idenya bukan untuk membuat
kembali proses hubungan pelanggan perusahaan tetapi untuk mengintegrasikan ke dalam
model yang ada sebaik mungkin dan kemudian memungkinkan pengguna untuk
mengubah sistem dengan cara mereka sendiri dan dengan kecepatan mereka sendiri.

6. Skala ekonomi
Semakin banyak pelanggan yang dapat didukung oleh organisasi dengan biaya
terendah, semakin banyak keuntungan yang bisa diambil dari margin yang semakin
ketat.Dengan CRM, hubungan yang dipersonalisasi dapat dibangun dan dipelihara
dengan biaya rendah, yang tidak hanya meningkatkan loyalitas merek tetapi juga
menghasilkan perbaikan langsung pada keuntungan bisnis.

7. Peningkatan Fungsi Back-Office


Sebagian besar platform CRM saat ini disediakan sebagai bagian dari rangkaian
produktivitas kantor terintegrasi. Ini sangat mengurangi biaya operasional bisnis modern,
yang sebagian besar terdiri dari mendapatkan satu departemen untuk melaporkan data ke
yang lain dengan cara yang bisa dimengerti satu sama lain.

Dengan solusi CRM terintegrasi, angka penjualan dapat secara otomatis


diperbarui untuk membiayai, anggaran, pembelian, rantai pasokan dan sejumlah proses
lainnya, menggali prospek, peluang saluran penjualan dan lainnya dapat diteruskan, juga
secara otomatis, ke generator pendapatan yang sesuai.

C.3 Contoh Customer Relationship Management

Contoh CRM Pada Perusahaan KFC


KFC dan The Cloud menandatangani perjanjian untuk menyediakan Wi-Fi gratis bagi
semua pelanggan di 548 cabang di Inggris. Dengan harapan dapat menarik lebih banyak
pelanggan untuk menjelajahi Internet secara gratis. Halaman akses Wi-Fi memerlukan
pendaftaran pengguna sehingga KFC dapat menyimpan informasi pelanggan untuk menghubungi
pelanggan, menjual produk khusus mereka atau beriklan.

Selain pengumpulan informasi sederhana yang disebutkan di atas, KFC juga telah
meluncurkan aplikasinya sendiri untuk memainkan peran sistem manajemen hubungan
pelanggan dengan lebih baik.
Klub KFC

• Pelanggan dapat mengunduh aplikasi, mendaftar dan masuk serta melengkapi informasi
pribadi mereka.
• Pelanggan bisa mendapatkan stempel saat membeli makanan di KFC dan beberapa
stempel bisa ditukarkan dengan makanan gratis.
• Aplikasi ini juga dapat melacak informasi lokasi pelanggan membantu pelanggan
mencari toko terdekat dan memberikan penawaran dan promosi khusus yang sesuai.
• Aplikasi ini juga dapat merekam kebiasaan konsumsi pelanggan, sehingga KFC dapat
mendorong penawaran dan promosi khusus yang sesuai berdasarkan informasi ini.

D.Business Intelligence dalam Perusahaan

D.1 Pengertian Business Intelligence


Business Intelligence adalah sebuah profesi yang bertugas mengolah dan menganalisis data
yang berkaitan dengan bisnis sehingga dapat membantu perusahaan menghasilkan keputusan yang
tepat. Hasil akhir dari proses tersebut meliputi kebutuhan industri, gambaran keuntungan, strategi
pemasaran yang tepat dan pengambil ketetapan lainnya.
Proses pengolahan dan pengumpulan data dilakukan oleh BI dengan bantuan bahasa
pemrograman khusus. Umumnya, bahasa yang digunakan dalam business intelligence adalah SQL
dan R. Kemudian, format yang digunakan untuk hasil akhir proses aplikasi business intelligence
adalah berupa dashboard, table, report, dan grafik.

D.2 Tugas seorang BI


Tugas utama seorang business intelligence adalah mampu mengumpulkan, membaca dan
menafsirkan data yang dapat digunakan untuk melihat tren dan perbandingan dengan kompetitor
dalam sebuah industri.
Tidak sedikit perusahaan yang menyebutkan, bahwa business intelligence adalah sebuah
profesi. Ada juga yang mengatakan istilah aplikasi business intelligence adalah seluruh rangkaian
prosesnya. Tetapi dapat disimpulkan keduanya memiliki kesamaan dalam segi tugas dan tujuannya
dalam sebuah perusahaan.

D.3 Manfaat business intelligence


Menerapkan inteligen bisnis dapat mendatangkan beberapa keuntungan bagi perusahaan.
Beberapa manfaat business intelligence, diantaranya :
1. Membaca & menafsirkan data untuk membantu menentukan keputusan perusahaan
2. Mendapatkan proyeksi yang lebih terencana untuk jangka panjang
3. Pemilihan metode pemasaran yang sesuai dengan bisnis perusahaan
4. Menganalisa halangan, keuntungan dan solusi yang akan terjadi
5. Membantu perusahaan dalam menentukan perencanaan biaya
6. Memudahkan pihak manajemen untuk mengerti kebutuhan pasar dan memperhitungkan dari
segi bisnis
7. Mengevaluasi data tren pasar secara real time
8. Penentuan target atau KPI (Indikator Kinerja Utama) sesuai dengan data

D.4 Aplikasi business intelligence


Data murni yang didapatkan oleh tim BI masih perlu diolah menggunakan aplikasi business
intelligence menjadi format yang lebih mudah dipahami oleh divisi lainnya. Di Internet sendiri
sudah banyak tersedia pilihan software yang bisa digunakan. Empat aplikasi business intelligence
software berikut merupakan pilihan yang paling populer.
1. Google data studio adalah layanan gratis yang bisa digunakan untuk menampilkan hasil
olah data. Aplikasi business intelligence ini bisa berintegrasi dengan produk-produk
Google lainnya, sehingga akan memudahkan proses pengerjaan. Sistem BI pada Google
data studio terbilang lengkap dan mudah untuk digunakan bahkan bagi BI pemula.
2. Domo
Salah satu software yang terkenal dari aplikasi business intelligence adalah Domo. Aplikasi
ini banyak dipilih karena fitur-fiturnya dan kemudahan akses yang dimilikinya. Software
ini dapat memudahkan pengolahan data menjadi dashboard yang menarik sehingga lebih
mudah dipahami.

3. Tableau
Tableau software business intelligence adalah aplikasi yang unggul dalam tampilan
dashboard yang dapat disusun secara interaktif. Data yang Anda olah akan ditampilkan ke
dalam berbagai jenis view. Umumnya, software ini digunakan untuk data yang
membutuhkan implementasi dan kepentingan user sebagai prioritas pertamanya.

4. PowerBI
Aplikasi PowerBI adalah software milik Microsoft yang dikhususkan untuk memudahkan
pengguna untuk mengolah dan menampilkan data dalam bentuk grafik. Software ini
memiliki tiga jenis konsep yang digunakan untuk mengoptimalkan pekerjaan, yaitu
dashboard, report dan dataset. Setiap fitur yang ditawarkan memiliki kelebihan masing-
masing.

D.5 Contoh business intelligence


berikut contoh business intelligence pada rumah sakit.
Sebuah instansi rumah sakit ingin mengetahui kebutuhan kamar tipe apa yang perlu ditingkatkan.
Setelah mendapatkan data, tugas selanjutnya untuk business intelligence adalah dengan
mengelompokkan jumlah pasien berdasarkan usia, kelas kamar yang dipilih, metode pembayaran,
fasilitas, serta metode pengobatan.
Dari proses tersebut, dapat ditemukan informasi mengenai kamar jenis apa yang
kuantitasnya perlu diperbanyak dan proyeksi perkiraan jumlah pemasukan dari biaya rawat inap
per malam. Terakhir, data yang terkumpul akan ditampilkan berupa dashboard berisi grafik dan
tabel laporan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hubungan antara Enterprise Resource Planning dengan Enterprise Sistem


Enterprise sistem adalah sistem perusahaan yang digunakan untuk mendapatkan informasi
secara cepat dan akurat dan memastikan bahwa informasi yang dihasilkan dapat diakses
oleh pengguna dan semua manajer di area bisnis serta untuk memastikan bahwa transaksi
bisnis diproses secara efisien.
Hubungan antar keduanya adalah jika enterprise sistem digunakan untuk menghasilkan
suatu informasi yang akurat , sedangkan ERP adalah program mengelola operasi bisnis
perusahaan. Maka dapat dismpukan hubungannya adalah informasi yang berasal dari
enterprise sistem akan dikelola/diintegrasikan oleh ERP dan akan menghasilkan data yang
ingin diketahui.

B. Hubungan antara Supply Chain Management dengan Enterprise Sistem


SCM merupakan sistem yang digunakan oleh perusahaan untuk bertransaksi dengan para
supliernya, SCM ini akan berinteraksi langung dengan pemasok aau distributor, yang
memberikan informasi data yang akan dikirim dari pemasok kepada perusahaan.
Hubungannya dengan Enterprise Sistem adalah dari SCM akan menerima data dari
pemasok dan informasi yang diperoleh dari SCM akan masuk ke dalam Enterprise Sistem
perusahaan.

C. Hubungan antara Customer Relationship Management dengan Enterprise Sistem


CRM merupakan sistem yang digunakan untuk bertransaksi dengan para pelanggannya,
atau sistem yang menghubungkan antara custumer dengan perusahaan. Hubungan CRM
dengan Enterprise Sistem adalah CRM mengambil data dari customer dan akan dikirimkan
kepada Enterprise Sistem, Dengan itu perusahaan dapat mengetahui kemauan customer
berapa value yang mereka pesan dan datanya tersimpan di Enterprise Sistem.

D. Hubungan antara Business Intelligence dengan Enterprise Sistem


Business Intelligence adalah Tenaga kerja yang berguna atau bertugas untuk mengelola
data dari Enterprise sistem agar dapat digunakan untuk mengambil keputusan yang tepat.
Jadi dapat disimpulkan hubungan keduanya sangat ketergantungan atau sangat erat karena
tanpa ada salah satunya maka sebuah perusahaan akan sulit unruk mengelola data dan akan
kesulitan untuk mengambil keputusan secara tepat dan cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Anindita, Kanya. 2021. “Pengertian ERP (Enterprise Resource Planning) Software


Secara Lengkap”, https://www.hashmicro.com/id/blog/pengertian-erp-software/,
Priharto, Sugi.2021. “Manajemen Rantai Pasok: Pengertian, Fungsi dan Contohnya “,
https://aksaragama.com/manajemen/manajemen-rantai-pasok/
Gie, 2020. “Customer Relationship: Pengertian, Fungsi, dan Cara Membangunnya dalam
Bisnis”,https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-customer-relationship/
https://www.barantum.com/blog/pengertian-crm-customer-relationship-management/
Populix, 2020. “Business Intelligence : Arti, Aplikasi, Contoh pada perusahaan”,
https://www.info.populix.co/post/business-intelligence-adalah
https://youtu.be/dlgZbkHbPwU

Anda mungkin juga menyukai