Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH E-BUSINESS

IMPLEMENTASI APLIKASI OFOO PADA MANAJEMEN INVENTORi DALAM


PROSES BISNIS

Oleh :

Yusuf Ardiansyah (065114008)


Dimas Dzikri Alnizar (065114029)
Rifqi muttaqin (065114039)
Dede Wahyu (065114044)
Niko Shandi (065114069)

Program Studi Ilmu Komputer


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pakuan
Bogor
2017
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kita panjatkan kekharadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga makalah ini bisa selesai tepat pada
waktunya. Adapun tujuan kami menyusun makalah ini untuk memenuhi tugas akhir dari
mata kuliah E-Business.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami menyadari makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kami
senantiasa menerima saran dan kritik yang bersifat membangun agar kami dapat menjadi
lebih baik dikemudian hari.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi kami sebagai
penyusun, pembaca, maupun dosen pembimbing mata kuliah terkait.
1.1 Latar Belakang
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang
atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara
historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti
"sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk
mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan(Wikipedia –
Pengertian Bisnis).
Dalam suatu bisnis, terdapat berbagai macam proses serta kegiatan
didalamnya, atau yang biasa disebut dengan istilah Business Process atau Proses
Bisnis. Suatu proses bisnis tentu perlu ditangani dengan pengelolaan yang baik,
manajemen yang solid agar tercipta proses bisnis yang efektif, teroganisir, tepat
sasaran dan efisien terhadap biaya, baik biaya produksi maupun biaya biaya lainnya.
Suatu proses bisnis pada bisnis tertentu tidak jarang memiliki tingkat
komplektibilitas yang tinggi dan perlu manajemen yang kompleks juga. Dalam hal ini
tentu dibutuhkan alat atau sistem pembantu yang dapat mempermudah bahkan
menangani proses bisnis dan manajemen bisnis tersebut. Sebuah sistem informasi
atau sebuah aplikasi yang dapat menjembatani dan mengintegrasikan proses –
proses yang ada pada suatu bisnis perusahaan.
Odoo adalah sebuah perusahaan open source aplikasi bisnis yang di tulis
menggunakan bahasa pemrograman Python dibawah lisensi AGPL. Digunakan 2 juta
pengguna diseluruh dunia untuk mengatur perusahaan. Dulu Odoo dikenal sebagai
OpenERP sampai Mei 2014, Di ganti namanya pada versi 8 karena menambahkan
module website, e-commerce, point of sales, dan business intelligent. Perangkat
lunak ini sesuai dengan harapan standar sistem ERP, sambil memberikan modul
tambahan di luar cakupan sistem ERP tradisional.
Perangkat lunak ini secara aktif diprogram, didukung, dan diselenggarakan
oleh Odoo S.A Odoo mirip dengan banyak proyek open source di mana disesuaikan
pemrograman, dukungan, dan layanan lainnya juga disediakan oleh komunitas
global yang aktif dan jaringan 500 mitra resmi. Oleh karena itulah kami akan
membahas mengenai implementasi Odoo Software pada proses manajemen
inventori pada suatu proses bisnis.

1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mempraktikkan atau
mensimulasikan suatu proses implementasi software Odoo pada proses manajemen
inventori. Juga sebagai prasyarat tugas akhir dari mata kuliah E-Bisnis.
2.1 Enterprise Resource Planning (ERP)
Bisnis adalah suatu sistem yang saling terintegrasi dan saling terikat untuk mencapai
suatu tujuan atau masalah tertentu, biasanya tujuan utama dari sebuah bisnis adalah
mendapat keuntungan atau profit. Dalam suatu bisnis baik itu dalam sekala kecil ataupun
besar, pasti terdapat beberapa proses kerja yang terintegrasi dan menjadi sebuah proses
bisnis yang tiap bagian dari masing masing kompenen itu memiliki fungsinya masing masing.

ERP merupakan konsep dimana setiap bagian dari proses kerja yang saling
terintegrasi hingga menjadi proses bisnis, akan diintegrasikan melalui sebuah paket aplikasi.
Ketika suatu proses yang besar dalam sebuah bisnis diintegrasikan, tentu akan menjadi hal
yang sangat membantu dalam proses maupun fungsi bisnis itu sendiri. Beberapa
keuntungan menerapkan ERP pada sebuah bisnis diantaranya (www.jurnal.id – Pengertian
dan Keunutngan Menggunakan Sistem ERP) :
1. Integrasi Bisnis dan Akurasi Data yang lebih baik
Sistem ERP terdiri dari berbagai modul dan sub-modul yang dapat mewakili komponen
bisnis tertentu.
2. Perencanaan dan Manajemen Sistem informasi
Sistem ERP memiliki alat-alat pendukung pengambilan keputusan yang baik seperti alat
perencanaan dan alat simulasi yang dapat membantu manajemen untuk lebih tepat
memanfaatkan sumber dayanya seperti material, sumber daya manusia dan mesin atau
peralatan kerja.
3. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas
ERP dapat meningkatkan efisiensi pada aktivitas rutin harian seperti pemesanan,
pengiriman, kinerja pemasok, manajemen kualitas, manajemen kas, dan realisasi
penjualan dengan penyediaan perencanaan yang lebih baik. Pembentukan Standarisasi
Prosedur Sistem ERP didasarkan pada proses praktik Internasional terbaik yang diadopsi
oleh organisasi yang menerapkannya.
4. Sistem ERP didasarkan pada proses praktik Internasional terbaik yang diadopsi oleh
organisasi yang menerapkannya. Pekerjaan menjadi lebih terstruktur sehingga tidak
tergantung pada individu atau pekerja tertentu saja. Sistem ERP bagi sebuah perusahaan
dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

Secara umum, Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan konsep untuk


merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan, yaitu berupa paket aplikasi
program terintegrasi dan multi modul yang dirancang untuk melayani dan mendukung
berbagai fungsi dalam perusahaan, sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan dapat
memberikan pelayanan lebih bagi konsumen, yang akhirnya dapat menghasilkan nilai
tambah dan memberikan keuntungan maksimal bagi semua pihak yang berkepentingan
(stake holder) atas perusahaan.
Menurut Daniel E. O' Leary dalam bukunya Enterprise Resource Planning Systems
(Systems, Life Cycle, Electronic Commerce and Risk), ERP adalah paket software powerful
yang memungkinkan perusahaan mengintegrasikan berbagai fungsi yang terpisah.
Menurut James Hall dalam bukunya Accounting Information Systems (Buku 1, Edisi
13, Halaman 45), ERP adalah model sistem informasi yang memungkinkan perusahaan
mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya.
Menurut Ellen Monk dan Bret Wagner dalam bukunya Concepts in Enterprise
Resource Planning (Third Edition, Halaman 1), program ERP adalah core software yang
digunakan perusahaan untuk mengkoordinasi informasi pada setiap area bisnis. Program
ERP membantu untuk mengelola proses bisnis perusahaan secara luas menggunakan satu
database dan satu sistem pelaporan manajemen.

ERP berkembang dari Manufacturing Resouces Planning (MRP II) di mana MRP II
sendiri adalah hasil evalusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang
sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik,
distribusi persediaan (inventori), pengapalan, invoice dan akunting perusahaan. Ini berarti
bahwa sistem ERP dapat membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan,
pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya
manusia.

2.1.1 Business Process


Dalam suatu bisnis, sebuah perusahaan tentu perlu memikirkan tentang banyak hal,
termasuk proses berjalannya sebuah bisnis ditambah perkembangan pasar yang bergerak
menjadi sangat kompetitif dan persaingan bisnis yang semakin kompleks dan ketat telah
menghadirkan tantangan baru bagi perusahaan. Sebuah perusahaan harus memikirkan
mengenai bagaimana suatu informasi yang berjalan didalam perusahaan atau organisasi
tersebut dapat diketahui atau didapatkan dengan segera atau secara real-time agar dapat
menjadi bahan evaluasi untuk kepentingan pertimbangan strategi bisnis kedepannya agari
siap menghadapi tantangan bisnis dan prilaku pasar yang seringkali tidak terduga dan tidak
dapat diprediksi.
Gambar 1. Pandangan Proses Bisnis

Kecepatan informasi menjadi faktor penting dalam menumbuhkan nilai kompetitif suatu
perusahaan atau organisasi, Masalah yang sering kali terjadi adalah perusahaan gagal atau
terlambat dalam merespon tantangan bisnis yang muncul secara tidak terduga. Sebagai
contoh: banyak perusahaan sangat lambat dalam mendeteksi adanya peluang-peluang
bisnis baru serta dalam mendeteksi pergerakan yang dilakukan oleh kompetitor; lebih jauh
lagi adalah perusahaan kadang cenderung mempunyai sifat reaktif dan tidak dapat
mendeteksi masalah secara dini, dimana ini merupakan hal yang sangat kontraproduktif
bagi perusahaan dalam menghadapi perkembangan bisnis di masa seperti sekarang ini.

Teknologi Manajemen Proses Bisnis atau Business Process Management (BPM)


adalah jawaban yang benar-benar ditunggu dan dibutuhkan kalangan bisnis untuk
membantu bisnis mereka dalam menghadapi tantangan dan kompetisi seperti sekarang ini.
BPM adalah solusi TI dengan pendekatan baru yang ampuh digunakan untuk membantu
meningkatkan efisiensi dan menumbuhkan nilai kompetitif suatu bisnis. BPM dirancang
untuk mengintegrasikan antara karyawan dan sistem informasi melalui prosesproses yang
telah terotomatisasi dan bersifat sangat fleksibel. BPM juga merupakan solusi yang tepat
untuk meningkatkan daya respon perusahaan secara signifikan untuk menyesuaikan
keinginan pelanggannya pada setiap produk atau layanan yang dihasilkan, dengan cara
memberikan akses informasi secara real-time yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
masalah, serta pengambilan tindakan untuk merespon masalah yang terjadi secara lebih
cepat dan tepat.
Manajemen Proses Bisnis (BPM) adalah sebuah pendekatan untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi melalui pembangunan otomatisasi proses dan ketangkasan untuk
mengelola perubahan. BPM membantu perusahaan dalam mengawasi dan mengontrol
seluruh elemen pada proses bisnis, seperti karyawan, pelanggan, pemasok, dan workflow.
BPM meningkatkan kualitas proses bisnis melalui penyediaan mekanisme feedback yang
lebih baik. Review yang berkesinambungan dan real-time akan membantu perusahaan
dalam mengidentifikasi masalah dan kemudian mengatasinya secara lebih cepat sebelum
masalah tersebut berkembang menjadi lebih besar (wikipedia.org – pengertian Business
Process Management).

2.1.2 Business Function


Sistem bisnis fungsional merupakan sistem informasi yang ditujukan untuk
memberikan informasi yang berkaitan dengan bisnis perusahaan kepada kelompok orang
yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan. Jenis sistem informasi yang
mendukung diantaranya akuntansi, keuangan, pemasaran, manajemen operasi dan
manajemen sumber daya manusia(www.dictio.id – Fungsional Business System).
1. Sistem Pemasaran
Fungsi bisnis dari pemasaran berhubungan dengan perencanaan, promosi dan penjualan
produk-produk yang ada dalam pasar yang ada, serta pengembangan berbagai produk
baru dan pasar baru untuk dapat dengan lebih baik menarik serta melayani pelanggan
lama maupun calon pelanggan.
2. Sistem Produksi
Sistem informasi produksi mendukung fungsi produksi/operasi meliputi semua aktivitas
yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian proses menghasilkan barang
atau jasa. Sistem informasi digunakan untuk manajemen operasi dan pemrosesan
transaksi pendukung semua peruahaan yang harus merencanakan, memonitor dan
mengendalikan persediaan, pembelian serta arus
barang dan jasa.
3. Sistem Sumber Daya Manusia
Sistem informasi sumberdaya manusia mendukung manajemen sumberdaya manusia
dalam organisasi. Sistem tersebut meliputi sistem informasi untuk kepegawaian dalam
organisasi, pelatihan dan pengembangan, dan administrasi kompensasi, situs Web
MSDM di internet atau intranet perusahaan menjadi alat yang penting untuk
menyediakan layanan SDM bagi karyawan dan calon karyawan.
4. Sistem Akutansi dan Keuangan
Sistem akuntansi berbasis komputer mencatat dan melaporkan arus dana melalui
pengaturan dan pembuatan laporan keuangan historis. Sistem semacam ini
menghasilkan menghasilkan prakiraan kondisi di masa mendatang. Sistem akuntansi
operasional menekankan pemeliharaan catatan historis dan pembuatan laporan
keuangan yang akurat.
Gambar 2. Functional Business System

2.2 Odoo Software


Enterprise Resource Planning atau biasa disingkat ERP merupakan sebuah konsep
dimana sebuah paket software atau aplikasi dapat mengintegrasikan seluruh proses bisnis
yang ada pada suatu perusahaan. Banyak software atau aplikasi yang bisa digunakan untuk
mendukung proses ERP pada suatu perusahaan, salah satunya adalah ODOO Software.
OpenERP atau sekarang telah berganti nama menjadi Odoo, adalah aplikasi ERP yang
didirikan oleh Fabien Pinckaers pada tahun 2002 di Belgia dengan menggunakan perusahaan
OpenERP S.A, aplikasi ini mempunyai fitur atau modul diantaranya : HR, CRM,
Sales,Purchasing, Accounting, Manufacturing dan masih banyak fitur lain yang sangat
berguna bagi kepentingan perusahaaan. OpenERP S.A sekarang telah memiliki lebih dari 250
karyawan, 6 kantor (Belgian, San Fransisco, New York, Luxemburg, India dan Hongkong) dan
mempunyai lebih dari 500 official partner di seluruh dunia. Odoo dibuat dengan
menggunakan bahasa pemrograman python yang merupakan bahasa pemrograman yang
berorientasi pada objek. Odo0 memilikie beberapa kelebihan diantaranya :
a. Akses informasi yang dapat dipercaya
b. Multi platform bisa menggunakan sistem operasi windows, MacOS, Linux, dan Android
c. Menghindari redudansi dari pemasukan data dan operasi
d. Mengurangi waktu jeda waktu penampilan informasi dan laporan
e. Pengurangan biaya, penghematan waktu, dan peningkatan kontrol dengan analisis skala
enterprise
f. Modul lengkap dan saling terintegrasi
Aplikasi ODOO diatur dalam 6 kelompok, diantaranya :
1. Front-end apps: website builder, blog, e-commerce
2. Sales management apps: CRM, point of sales, quotation builder
3. Business operations apps: project management, inventory, manufacturing, accounting
and purchase
4. Marketing apps: mass mailing, lead automation, events, survey, forum, live chat
5. Human Resources apps: employee directory, enterprise social network, leaves
management, timesheet, fleet management
6. Productivity apps: business intelligence, instant messaging, notes
Pada makalah ini kami akan mencoba mempelajari dan membahas mengenai
implementasi Manajemen persediaan (Inventory Management) menggunakan software
Odoo.

2.3 Inventory Management

Dalam proses bisnis terdapat banyak sekali bagian proses bisnis yang umum ada
dengan fungsi sistemnya masing masing, diantaranya marketing, human resource
management, operatioan production dan masih banyak lagi. Inventory manajemen adalah
salah satu dalam functional business system yang memiliki peran penting dalam suatu
proses bisnis

Manajemen Persediaan atau Inventory Management merupakan salah satu bagian


dalam manajemen operasional dan manajemen produksi. Dalam businessdictionary.com
disebutkan bahwa manajemen persediaan adalah kegiatan untuk menjaga jumlah optimum
dari barang yang dimiliki.
Secara keseluruhan proses produksi merupakan proses yang dinamais terutama
pada pergerakan barangnya. Karena itu diperlukan pengelolaan yang baik terhadap barang
tersebut agar tidak mengganggu proses produksi. Nah pengelolaan inilah yang dimaksud
dengan manajemen persediaan(rocketmanajemen.com – manajemen persediaan).
Tujuan utama manajemen persediaan adalah memaksimalkan barang persediaan
dengan biaya yang minimal. Selain itu ada banyak tujuan lain yang bisa kita manfaatkan
melalui manajemen persediaan berikut ini beberapa diantaranya.
 Memastikan adanya persediaan melalui safety stock
 Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian
 Mengantisipasi perubahan permintaan dan penawaran.
 Menghilangkan atau mengurangi risiko keterlambatan pengiriman bahan
 Menyesuaikan dengan jadwal produksi
 Menghilangkan atau mengurangi resiko kenaikan harga
 Menjaga persediaan bahan yang dihasilkan secara musiman
 Mengantisipasi permintaan yang dapat diramalkan.
 Mendapatkan keuntungan dari quantity discount
 Komitmen terhadap pelanggan.
Dalam hubungannya dengan manajemen inventory maka persediaan dapat
digolongkan menjadi bahan baku, bahan setengah jadi atau bahan yang masih dalam
proses dan juga barang jadi yang digunakan untuk perusahaan.

Ada berbagai cara model matematik dipadu dengan model inventory berbasis
komputer yang telah dikembangkan untuk membantu perusahaan dalam memutuskan
berapa banyak inventory maupun kapan inventory tersebut akan dipesan. Metode yang
biasa digunakan dalam hal ini diantaranya adalah Material Requirement Planning( MRP).
Dalam hubungan beberapa inventory diatas maka semuanya akan membentuk hubungan
antara produksi dan penjualan produk untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Setiap perusahaan atau pabrik yang memiliki beberapa persediaan, tentu mereka
memiliki maksud baik untuk menambah nilai kegunaan persediaan tersebut. Ada beberapa
fungsi penting dari persediaan untuk pemenuhan kebutuhan.

Berikut fungsi persediaan dalam pemenuhan kebutuhan perusahaan:

1. Mengurangi dan mencegah resiko hilangnya barang baku maupun barang yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
Dalam kasusnya makin banyak perusahaan yang menyadari bahwa proses
pengontrolan terhadap bahan baku khususnya yang ada di gudang sangat penting. Hal
ini juga berhubungan dengan keberhasilan suatu perusahaan. Sebagian besar modal
perusahaan akan tertanam dalam bahan baku atau persediaan sehingga proses
pengontrolan tersebut sangat diperlukan untuk mencegah dan mengurangi resiko
kehilangan bahan baku. Adanya persediaan yang cukup dalam gudang karena
pengontrolan yang tepat tentu saja membuat perusahaan menjadi mudah dalam proses
produksi.

2. Mencegah jika terhadap barang yang dipesan jika tidak baik sehingga perusahaan bisa
mengembalikan barang tersebut.
Kadang perusahaan melakukan pengadaan barang yang banyak dan sering barang yang
dipesan tersebut tidak sesuai dengan permintaan. Karena proses produksi tidak bisa
ditunda maka adanya persediaan akan membantu perusahaan yang kekurangan bahan
akibat pengembalian sebagian bahan baku karena tidak sesuai permintaan.

3. Mencegah inflasi atau kenaikan barang


Perusahaan bisa mempresiksi kapan bahan baku naik dna kapan bahan baku yang
dibutuhkan harganya turun. Ketika harga bahan baku di pasaran menurun, perusahaan
bisa membeli persediaan bahan baku dalam jumlah yang besar. Bahan baku tersebut
bisa digunakan sebagai persediaan dimana ketika perusahaan membutuhkan tidak
perlu lagi membeli. Persediaan yang ada tersebut juga bisa mencegah adanya inflasi
atau kenaikan harga bahan baku. Jadi ketika bahan baku mengalami kenaikan yang cepat
perusahaan tidak lagi pusing untuk membeli bahan baku.
4. Penyimpanan bahan baku yang dihasilkan dalam musim tertentu sehingga bahan baku
bisa didapatkan ketika barang tidak tersedia di pasaran
Kadang proses produksi terkendala adanya bahan baku yang tidak tercukupi di pasaran
sementara permintaan konsumen tetap bahkan akan semakin bertambah. Perusahaan
bisa saja membeli bahan baku yang dibutuhkan namun harganya jauh lebih mahal.
Ketika harga jual barang tidak mampu untuk dinaikkan dan harga bahan baku semakin
meningkat, mau tidak mau perusahaan tetap produksi namun dengan keuntungan yang
sangat minim. Sebagai solusi yang tepat, saat harga bahan baku turun perusahaan bisa
membelli bahan baku yang banyak untuk proses produksi dan juga untuk disimpan
dalam gudang. Proses penyimpanan bahan baku tersebut dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya kekosongan bahan baku saat musim tertentu.

2.3.1

Anda mungkin juga menyukai