Anda di halaman 1dari 6

BAB IV

PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan perbandingan antara Tinjauan
teori dengan Tinjauan kasus yang nyata di temukan di lahan
praktek berkait dengan asuhan keperawatan pada gangguan jiwa
dengan diagnosa medis Isolasi Sosial.

A. PENGKAJIAN
Dalam konsep teori asuhan keperawatan jiwa pada gangguan Isolasi
sosial :
1. Faktor predisposisi

a. Tinjauan teori adalah faktor resiko yang


mempengaruhi jenis dan jumlah sumber yang dapat dibangkitkan
oleh individu untuk mengatasi stress. Diperoleh baik dari
pasien maupun keluarganya, mengenai faktor perkembangan,
biologi, sosial budaya,dimensi fisik, status mental,mekanisme
kopingnya

b. Tinjauan kasus Faktor Prediposisi seperti :


faktor perkembangan.sosial budaya,fisik,psikososial,status
mental,kebutuhan persiapan pulang,mekanisme koping,masalah
psikososial dan lingkungan dan kurangnya pengetahuan

2. Fisik

a. Tinjauan teori

Manusia dibangun oleh sistem indera untuk menanggapi rangsang


eksternal yang diberikan oleh lingkungannya. Isolasi sosial
dapat ditimbulkan oleh beberapa kondisi fisik seperti ketidak
mampuan berinteraksi dengan orang lain,rendah diri,asyik
dengan pikiran sendiri
b. Tinjauan kasus

Didalam tinjauan kasus terdapat fisik seperti adanya


pengukuran Vital Sign,keluhan fisik
3. Emosional

68
a. Tinjauan teori

Menarik diri dari lingkungan merupakan dasar problem yang


tidak dapat diatasi merupakan penyebab isolasi sosial itu
terjadi. Karna tidak ada kemampuan klien untuk berinteraksi
dengan orang lain dan mengisolasi diri
b. Tinjaun kasus

Didalam tinjauan kasus terdapat emosional seperti rendah


diri,tampak sedih, asyik dengan pikirannya sendiri,tidak
komuniukatif
4. Perilaku
a. Tinjauan teori
Didalan tinjauan kasus terdapat tidak ada kemampuan klien
untuk berinteraksi dengan orang lain,menarik diri,mengisolasi
diri,tidak mengikuti kegiatan kelompok maupun masyarakat
b. Tinjauan kasus
Ditinjauan kasus terdapat perilaku seperti menarik
diri,diam,jarang berinteraksi,mondar-mandir,tidur-
iduran,diam.
5. Hubungan social

a. Tinjauan teori

Dimensi sosial pada individu dengan isolasi sosial


menunjukkan adanya kecenderungan menarik diri dari lingkungan
dan jarang berinteraksi dengan orang lain. Individu asyik
dengan pikirannya sendiri, Oleh karena itu, aspek penting
dalam melaksanakan intervensi keperawatan Pasien dengan
mengupayakan suatu proses interaksi yang menimbulkan
pengalaman interpersonal yang memuaskan, serta mengusakan
Pasien tidak menyendiri sehingga Pasien selalu berinteraksi
dengan kelompok dan lingkungan sekitarnya.
b. Tinjauan kasus

Didalam tinjauan teori terdapat hubungan social seperti


cenderung untuk menyendiri.
6. Spiritual

69
a. Tinjauan teori

Manusia diciptakan Tuhan sebagai makhluk sosial, sehingga


interaksi dengan manusia lainnya merupakan kebutuhan yang
mendasar. Pada individu tersebut cenderung menyendiri hingga
proses diatas tidak terjadi, individu tidak sadar dengan
keberadaannya,saat individu menarik diri dari lingkungan
akan ada kecendrungan individu mengisolasi dirinya dari
kelompok maupun masyarakat

b. Tinjauan kasus

Didalam tinjauan kasus terdapat spiritual seperti individu


cenderung menyendiri sehingga tidak bisa melekukan spiritual
seperti sholat 5 waktu dll..
7.Mekanisme koping

a. Tinjauan teori

Tiap upaya yang diarahkan pada pelaksanaan stress, termasuk


upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan
yang digunakan untuk melindungi diri.
b. Tinjauan kasus

Didalam tinjauan kasus tidak di dapatkan menyelesaikan


masalah.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Tinjauan teori
Didalam tinjauan teori terdapat 3 diagnosa keperawatan seperti
Isolasi Sosial, Harga diri rendah dan Halusinasi
b. Tinjauan kasus
Didalam tinjauan kasus terdapat 4 diagnosa keperawatan seperti
isolasi sosial, harga diri rendah, defisit perawatan
diri,Halusinasi
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Tinjauan teori
Di dalam tinjauan teori rencana tindakan terdiri dari tujuan
umum dan kriterial hasil, intervensi serta rasional.
b. Tinjauan kasus

70
Di dalam tinjauan kasus rencana tindakan terdiri dari tujuan
umum, tujuan khusus, kriterial hasil, intervensi serta
rasional.

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
a. Tinjauan teori
Didalam tinjauan teori terdapat 4 strategis pelaksanaan dan
harus di lakukan sumuanya sampai selesai
b. Tinjauan kasus
Didalam tinjauan kasus strategis pelaksanaan tergantung
kemampuan pasien itu sendiri seperti pada kasus ini kemampuan
pasien baru sampai SP 2P.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
a. Tinjauan teori
Didalam tinjauan teori mengevaluasi tergantung pada diagnosa
yang muncul dan rencana tindakan yang di laksanakan
b. Tinjauan kasus
Didalam tinjauan kasus mengevaluasi Starategis pelaksanaan
yang di laksanakannya sesuai dengan kemampuan pasien dengan
mengunakan SOAP.

71
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Isolasi sosial adalah upaya menghindari komunikasi dengan orang
lain karena merasa kehilangan hubungan akrab dan tidak mempunyai
kesempatan berbagi rasa,pikiran dan kegagalan. Klien mengalami
kesulitan dalam berhubungan secara spontan dengan orang lain yang
dimanisfestasikan dengan mengisolasi diri, tidak ada perhatian dan
tidak sanggup berbagai pengalaman.
Menurut Budi anna keliat Isolasi sosial Adalah keadaaan seorang
individu yang mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak
mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien mungkin
merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina
hubungan yang berarti dengan orang lain
1. Faktor Predisposisi
- Faktor Biologis
- Faktor Sosiokultural
Faktor Pencetus
- Stress Sosiokultural
- Stress Psikologis
Mekanisme Koping
2. Tanda dan Gejala
- Tidak memiliki teman dekat
- Menarik diri
- Tidak komunikatif
- Tindakan berulang dan tidak bermakna
- Asyik dengan pikirannya sensiri
- Tidak ada kontak mata
- Tampak sedih, efek tumpul
B. SARAN
Terlebih Saya sebagai penyusun Asuhan keperawatan Gangguan jiwa
dengan masalah isolasi sosial ini menyadari akan keterbatasan
kemampuan yang menyebabkan kekurang atau ketidak sempurnaan dalam
Asuhan keperawatan yang saya buat ini, baik dari segi isi, materi,

72
bahasa maupun pemecahan kasus dan lain sebagainya. Untuk itu saya
sangat mengharapkan kritik dan saran bagi pembaca Laporan Asuhan
keperawatan yang sifatnya membangun untuk perbaikan-perbaikan
selanjutnya agar Laporan Asuhan keperawatan selanjutnya dapat lebih
baik dan baik lagi.

73

Anda mungkin juga menyukai