Anda di halaman 1dari 19

DISTRIBUSI DATA FREKUENSI

- UKURAN NILAI PUSAT

Rabu, 28 Februari 2018

Statistik Probabilistik ()

Fachrul Rozi Ramadhan, S.T., M.T.


ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
Distribusi frekuensi
Merupakan daftar yang memuat data berkelompok,
susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu
atau menurut kategori tertentu dalam sebuah daftar
.
Bagian Distribusi Frekuensi
1. Kelas-kelas (class)  kelompok nilai data atau variabel
2. Batas kelas (class limit)  nilai yang membatasi kelas yang satu dengan kelas lain.
 batas kelas bawah ; terdapat di deretan sebelah kiri setiap kelas
 batas kelas atas ; terdapat di deretan sebelah kanan setiap kelas
3. Tepi kelas (class boundary)
 tepi bawah kelas = batas bawah kelas – 0,5
 tepi atas kelas = batas atas kelas + 0,5
4. Titik tengah kelas (class mid point)  nilai yang mewakili kelas dan terletak di tengah;
1
CMP = (batas atas + batas bawah) kelas
2
5. Interval kelas (class interval)  selang yang memisahkan kelas yang satu dengan kelas lainnya.
6. Panjang interval kelas (interval size)  jarak antara tepi atas kelas dengan tepi bawah kelas.
7. Frekuensi kelas (class frequency)  banyaknya data yang termasuk ke dalam kelas tertentu.
Contoh :
Tabel 3.1. Modal perusahaan “X”
Banyak kelas  5
Modal ( juta Rp) Frekuensi (f) Batas kelas-kelas  50, 59, 60, 69, 70, 79, 80, 89, 90, 99
Batas bawah kelas-kelas  50, 60, 70, 80, 90
50 – 59 16 Batas atas kelas-kelas  59, 69, 79, 89, 99
Batas nyata kelas-kelas  49,5; 59,5; 69,5; 79,5; 89,5
60 – 69 32
Tepi bawah kelas-kelas  49,5; 59,5; 69,5; 79,5; 89,5
70 – 79 20
Tepi atas kelas-kelas  59,5; 69,5; 79,5; 89,5; 99,5
80 – 89 17 Titik tengah kelas-kelas  54,5; 64,5; 74,5; 84,5; 94,5
90 – 99 15 Interval kelas-kelas  50–59, 60–69, 70–79, 80–89, 90–99
Panjang interval kelas-kelas  10
Jumlah 100
Frekuensi kelas-kelas  16, 32, 20, 17 dan 15
Sumber: Data fiktif
Catatan Distribusi frekuensi
• Kadang, distribusi memiliki panjang interval kelas berbe
da, tergantung pada tujuannya.
• Kadang, disrtibusi memiliki batas kelas berulang, suatu
nilai (batas kelas) dipakai sebagai dua batas kelas.
• Kadang, distribusi frekuensi terdapat kelas terbuka, arti
nya batas kelas atas pada kelas terakhir dan batas kelas
bawah pada kelas pertama tidak ada
Langkah-langkah Pengolahan Data
• Mengurutkan data dari yang terkecil sampai terbesar
• Menentukan jangkauan (range) dari data
Jangkauan = data terbesar – data terkecil
• Menetukan banyaknya kelas (k)
k = 1 + 3,3 log n(n = banyaknya data)
• Menentukan panjang interval kelas
jangkauan (𝑅)
panjang kelas interval (i) =
banyak kelas (𝑘)
• Menentukan batas bawah kelas pertama  dari data terkecil dari pelebaran
jangkauan
• Menuliskan frekuensi kelas
Batas-bata Pengolahan Data
• Jangan sampai ada data yang tidak dimasukkan ke dalam kelas atau masuk
ke dalam kelas berbeda
• Titik tengah diusahakan bilangan bulat
• Usahakan nilai frekuensi tidak ada yang nol
• Banyaknya kelas usahakan berkisar 5 sampai 15 buah, jika jangkauan terlalu
besar maka banyak kelas 10 sampai 20
• Cara menentukan banyaknya kelas :
𝑅
k=
𝑖
+1 R = jangkauan

i = panjang interval kelas


Contoh: Jangkauan (R) = 82 – 65 = 17
buat distribusi frekuensi dari hasil pengukuran dia Banyaknya kelas (k) :
meter pipa-pipa (mm) diperoleh data-data :
k = 1 + 3,3 log 40

78 72 74 79 74 71 75 74 72 68 = 1 + 5,3 = 6,3 ≈ 6
72 73 72 74 75 74 73 74 65 72 Panjang interval kelas (i) :
66 75 80 69 82 73 74 72 79 71 17
i= = 2,5 ≈ 3
70 75 71 70 70 70 75 76 77 67 6

Batas kelas pertama (data terkecil) = 65

Penyelesaian: Tabel 3.2 Pengukuran diameter pipa (mm)


Urutan data:
Diameter Turus Frekuensi
65 66 67 68 69 70 70 70 70 71
65 – 67 III 3
71 71 72 72 72 72 72 72 73 73 68 – 70 IIII I 6
73 74 74 74 74 74 74 74 75 75 71 – 73 IIII IIII II 12
74 – 76 IIII IIII III 13
75 75 75 76 77 78 79 79 80 82 77 – 79 IIII 4
80 - 82 II 2
Jumlah 40
Jangkauan (R) = 98 – 18 = 80
Contoh: buat distribusi frekuensi dari jumlah Banyaknya kelas (k) :
modal (dalam jutaan Rp) perusahaan “X” : k = 1 + 3,3 log 50
80 18 69 51 71 92 35 28 60 45 = 1 + 3,3 (1,7) = 6,6 ≈ 7
Panjang interval kelas (i) :
63 59 64 98 47 49 48 64 58 74 80
i = 7 = 11,43 ≈ 12
85 56 72 38 89 55 28 67 84 78
Batas kelas pertama (data terkecil dari data terkecil
37 73 65 66 86 96 57 76 57 19
pelebaran jangkauan) = 16
54 76 49 53 83 55 83 47 64 39 Batas kelas atas = 99

Penyelesaian: Tabel 3.3 Modal perusahaan “X”

Urutan data: Diameter Turus Frekuensi

18 19 28 28 35 37 38 39 45 47 16 – 27 II 2
28 – 39 IIII I 6
47 48 49 49 51 53 54 55 55 56 40 – 51 IIII II 7
57 57 58 59 60 63 64 64 64 65 52 – 63 IIII IIII I 11
64 – 75 IIII IIII I 11
66 67 69 71 72 73 74 76 76 78
76 – 87 IIII IIII 9
80 83 83 84 85 86 89 92 96 98 88 – 99 IIII 4
Jumlah 50
Histogram / Poligon
Diameter Turus F Tepi Interval kelas Titik Tengah

140 – 144 II 2 139,5 – 144,5 142


145 – 149 IIII 4 144,5 – 149,5 147
150 – 154 IIII IIII 10 149,5 – 154,5 152
155 – 159 IIII IIII IIII 14 154,5 – 159,5 157
160 – 164 IIII IIII II 12 159,5 – 164,5 162
165 – 169 IIII 5 164,5 – 169,5 167
170 – 174 III 3 169,5 – 174,5 172

Jumlah 50
Kurva
Kedua ujung kurva memiliki
Variabel kiri dan kanan berjarak sama te frekuensi maksimum
rhadap titik tengah (frekuensi terbesar)
disebut distribusi normal

Mempunyai dua frekuensi maksimum

Ekor kurva yang satu lebih panjang dari ekor kurva yang la
in. Jika ekor kurva lebih panjang di sebelah kanan disebut
Mempunyai lebih dari dua
kurva condong ke kanan (kecondongan positif), dan seb frekuensi maksimum
aliknya disebut condong ke kiri (kecondongan negatif)

Salah satu nilai ujung kurva Nilai-nilai variabel dalam suatu inter
memiliki frekuensi minimum val mempunyai frekuensi yang sama
Jenis distribusi frekuensi
1. Distribusi frekuensi Standar
 distribusi frekuensi yang hanya berisi jumlah frekuensi dari setiap kelompok data atau kelas
a. Distribusi frekuensi numerik
b. Distribusi frekuensi peristiwa/kategori
2. Distribusi frekuensi relatif
 distribusi frekuensi yang berisikan nilai-nilai hasil bagi antara frekuensi kelas dan jumlah pengamatan yang
terkandung dalam kumpulan data yang terdistribusi tertentu,
𝒇𝒊
frelatif = σ𝒇
× 𝟏𝟎𝟎 , i = 1, 2, 3,...

Interval Kelas Frekuens Frekuensi Relat Frekuensi Relatif


i if Interval Freku
Kelas ensi Perbandinga Desimal Persen
Interval kelas k f1 𝒇𝟏
n
e-1 𝒏
f2
𝒇𝟐
140 – 144 2 2/50 0,04 4
𝒏
145 – 149 4 4/50 0,08 8
Interval kelas
150 – 154 10 10/50 0,20 20
ke-1
fk 𝒇𝒌 155 – 159 14 14/50 0,28 28
𝒏 160 – 164 12 12/50 0,24 24
165 – 169 5 5/50 0,10 20
Interval kelas k
170 – 174 3 3/50 0,06 6
e-n
Jumlah 50 1 1 100
Jumlah σ𝒇 = n σ𝒇
=𝟏
𝒏
Jenis distribusi frekuensi
3. Distribusi frekuensi kumulatif
 distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumulatif (dijumlahkan)
 memiliki grafik/kurva ogif
a. Distribusi frekuensi kumulatif kurang dari : kurang dari nilai batas kelas
b. Distribusi frekuensi kumulatif lebih dari : lebih dari nilai batas kelas
Distribusi Frekuensi Biasa Distribusi Frekuensi Kumulatif kurang dari Distribusi Frekuensi Kumulatif lebih dari

Tinggi (cm) Frekuensi Tinggi (cm) Frekuensi Kumulatif Tinggi (cm) Frekuensi Kumulatif

Kurang dari 140 =0


140 – 144 2 Kurang dari 145 0+2 = 2 Lebih dari 140 = 50
145 – 149 4 Kurang dari 150 0+2+4 = 6 Lebih dari 145 50-2 = 48
150 – 154 10 Kurang dari 155 0+2+4+10 = 16 Lebih dari 150 50-2-4 = 44
155 – 159 14 Kurang dari 160 0+2+4+10+14 = 30 Lebih dari 155 50-2-4-10 = 34
160 – 164 12 Kurang dari 165 0+2+4+10+14+12 = 42 Lebih dari 160 50-2-4-10-14 = 20
165 – 169 5 Kurang dari 170 0+2+4+10+14+12+5 = 47 Lebih dari 165 50-2-4-10-14-12 = 8
170 – 174 3 Kurang dari 175 0+2+4+10+14+12+5+3 = 50 Lebih dari 170 50-2-4-10-14-12-5 = 3
Lebih dari 175 50-2-4-10-14-12-5-3 = 0
Ukuran Nilai Pusat
Ukuran nilai pusat Jenis-jenis ukuran nilai pusat :
1. Rata-rata hitung (mean)
Digunakan untuk
• Rata-rata untuk data tunggal
• Rata-rata untuk data berkelompok
2. Median
Mewakili data • Median data tunggal
• Median data berkelompok
3. Modus
No Lokasi Data • Modus data tunggal
1 A 4,5 • Modus data berkelompok
4. Ukuran-ukuran yang lain :
2 B 4,7 a. Fraktil
3 C 4,4 - Kuartil data tunggal dan berkelompok
4 D 4,5 - Desil data tunggal dan berkelompok
5 E 4,6 - Persentil data tunggal dan berkelompok
b. Rata-rata ukur (rata-rata geometris)
Rata-rata = 4,54 - Rata-rata ukur data tunggal dan berkelmpok
- Rata-rata ukur untuk gejala pertumbuhan atau
kenaikan
c. Rata-rata harmonis untuk data tunggal dan ber
kelompok
1. Rata-rata hitung (mean) Rata-rata untuk data tunggal

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑚𝑢𝑎 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑑𝑎𝑡𝑎 σ𝑋 σ 𝑓𝑋


Rata-rata hitung (𝑋)
ത =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑡𝑎
= 𝑛
= σ𝑓

Contoh : hitunglah rata-rata hitung dari nilai-nilai 7,6,3,4,8,8


Penyelesaian : σ 𝑋 = 36 n=6

σ 𝑋 36
𝑋ത = = =6
𝑛 6
Rata-rata untuk data berkelompok
Berat Badan (kg) Titik Tengah (X) Frekuensi (f) fX d =X - M fd u fu
60 – 62 61 10 610 -6 -60 -2 -20
63 – 65 64 25 1600 -3 -75 -1 -25
66 – 68 67 32 2144 0 0 0 0
69 – 71 70 15 1050 3 45 1 15
72 – 74 73 18 1314 6 108 2 36
Jumlah 100 6718 0 18 0 6

σ 𝑓𝑋 6718
𝑋ത =
σ𝑓
= = 67,18 Metode biasa
100
σ 𝑓𝑑 18
𝑋ത = 𝑀 +
σ𝑓
= 67 + = 67,18 Metode simpangan rata-rata, dengan M = titik tengah kelas modus
100
σ 𝑓𝑢 6
𝑋ത = 𝑀 + 𝐶 ×
σ𝑓
= 67 + 3 × = 67,18 Metode coding, dengan C = panjang kelas
100
2. Median  nilai tengah dari data setelah diurutkan (Me atau Md)

• Median untuk data tunggal

Median (𝑀𝑒) = 𝑋𝑛 (untuk data ganjil) Contoh : hitunglah median dari nilai-nilai 7,6,3,4,8,8
2
Penyelesaian : setelah diurut : 3,4,6,7,8,8
𝑋𝑛 +𝑋𝑛+2
𝑋4+𝑋5
Median (𝑀𝑒) = 2 2
(untuk data genap) (𝑀𝑒) = 2
= 8,5
2

• Median untuk data berkelompok


1
𝑛−(σ 𝑓2)𝑜
(𝑀𝑒) = 𝐵 + 2
𝑓𝑀𝑒
∙𝐶

Berat Badan (kg) Titik Tengah (X) Frekuensi (f) B = tepi bawah kelas median
n = jumlah frekuensi
60 – 62 61 10
(σ 𝑓2)𝑜 = jumlah frekuensi kelas-kelas sebelum media
63 – 65 64 25
66 – 68 67 32 C = panjang interval kelas
69 – 71 70 15 𝑓𝑀𝑒 = frekuensi kelas median
72 – 74 73 18
Jumlah 100
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai