PENGKEMASAN
Oleh
juga sangat penting dalam menjaga keawetan dan higienitas produk untuk dalam
pengamanan terhadap makanan atau bahan pangan, agar makanan atau bahan
pangan baik yang belum diolah maupun yang telah mengalami pengolahan, dapat
yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik
distribusi.
1.3 Tujuan
produk adalah bagian pembungkus dari suatu produk yang ada di dalamnya.
dalamnya.
Kemasan adalah faktor penting dalam keputusan pembelian yang dilakukan pada
titik dari penjualan dan juga berperan sebagai barang yang tidak digunakan. Fitur
kepada pelanggan.
2.2 Fungsi Kemasan
utama dari kemasan sendiri yaitu untuk melindungi produk agar produk tetap
terjaga kualitasnya.
Fungsi yang paling mendasar dari kemasan adalah untuk mewadahi dan
diangkut dan dipasarkan. Secara umum fungsi pengemasan pada bahan pangan
adalah :
kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk.
Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat
komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada
kemasan.
produk di dalamnya, misalnya jika produk yang dikemas berupa produk yang
berbau tajam, atau produk berbahaya seperti air keras, gas beracun dan
produk yang dapat menularkan warna, maka dengan mengemas produk ini
botol plastik.
promosi wadah atau pembungkus berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik
pembeli.
tergantung dari jenis makanannya. Kelemahan plastik adalah tidak tahan panas,
tidak hermetis (plastik masih bisa ditembus udara melalui pori-pori plastik), dan
mudah terjadi pengembunan uap air didalam kemasan ketika suhu turun.
Penggunaan plastik sebagai kemasan dapat berupa kemas bentuk (flexible) atau
sebagai kemas kaku. Makanan padat yang umumnya memiliki umur simpan
pendek atau makanan yang tidak memerlukan perlindungan yang hebat dikemas
dengan kemasan bentuk. Akan tetapi makan cair dan maka padat yang
memerlukan perlindungan yang kuat perlu dikemas dengan kemasan kaku dalam
polipropilen, polyester nilon dan film vinil. Sebagai bahan pengemas, plastik
(multi lapis) dengan bahan lain (kertas, aluminium foil ). Kombinasi tersebut
dinamakan laminasi yang diproses baik dengan cara laminasi akstrusi maupun
laminasi adhesif. Dengan demikian kombinasi dari berbagai ragam plastik dapat
suhu, dan mempunyai sifat dapat balik (reversible) kepada sifat aslinya,
bila sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan
melamin.
tinggi terhadap produk, tidak korosif seperti kemasan logam, serta mudah dalam
(food grade) dankemasan untuk bukan pangan (non food grade). Kemasan kaku
yang terbuat dari plastik paling banyak digunakan untuk mengemas produk susu.
Dua jenis bahan dari plastik yang terbaik yaitu LDPE (Low Density Polyethylene)
dapat dijumpai dengan mudah di pasaran dalam bentuk yang siap pakai seperti
tergantung dari jenis makanannya. Kelemahan plastik adalah tidak tahan panas,
tidak hermetis (plastik masih bisa ditembus udara melalui pori-pori plastik), dan
mudah terjadi pengembunan uap air didalam kemasan ketika suhu turun. Jenis
Polietilen : adalah jenis plastik yang harganya paling murah dan memiliki
beberapa varian antara lain : Low Density Polyetilene (LDPE), High Density
dapat dipergunakan untuk membungkus sayuran, daging, dan beberapa jenis roti.
Cellophan yang dilapisi nitroselulosa mempunyai sifat yang tahan terhadap uap
air, fleksibel, dan mudah direkatkan dengan pemanasan. Cellophan yang dilapisi
PVDC tahan terhadap uap air dan kedap oksigen sehingga baik untuk mengemas
dapat berkerut (Shrinkable) dan sering digunakan untuk mengemas daging atau
keju.
Polivinildienaklorida (PVDC) : jenis plastik yang kuat, tahan terhadap uap air dan
transmisi udara. Sering dugunakan dalam pengemasan keju dan buah-buahan yang
dikeringkan.
dari tanah liat, gelas dan kaleng. Pada abad ke 19 itu pula karton mulai
berkembang dalam bentuk kantong kertas dan kardus. Jenis-jenis kertas kemudian
lebih beragam mulai dari kertas karton, kertas tulis, kraft, kertas label, kertas
sebagai bahan kemas, kemasan kertas mendapat saingan dari bahan kemas lain
terutama plastik. Kertas dan karton dapat dibuat lembaran – lembaran dan
kertas banyak dikombinasikan dengan bahan lain yang kedap udara dan tahan air.
margarin, daging, kopi, dan gula-gula. Mirip kertas karton namun memiliki
ketahanan terhadap udara dan lemak yang kuat, permukaanya halus, serta
mengkilat. Sering digunakan untuk mengemas roti yang berkadar lemak tinggi.
Kertas “kraft”, kertas yang dibuat dari bubur sulfat dan kayu kraft (yang
berasal dari Swedia dan Jerman). Memiliki sifat yang lebih kuat dari kertas
Glassine, sehingga bahan pangan yang dibungkus dengan kertas ini akan tetap
kering lebih-lebih bila permukaannya dilem dengan resin. Kertas ini biasanya
Kantung kertas merupakan salah satu kemasan tertua yang masih tetap
pembungkus ini dinilai cukup murah, baik harganya maupun ongkos untuk
dengan berat produk yang dikemas) yang rendah. Seperti juga amplop, kantung
kertas dapat dibedakan atas beberapa jenis rempah dan berbagai jenis tepung.
sifat praktis, murah dan mudah dilipat sehingga hanya memerlukan sedikit ruang
yang luas dari jenis kemasan ini disebabkan oleh banyaknya variasi dalam hal
model, bentuk dan ukuran dengan karakteristik yang khusus. Dalam perdagangan
sebagai barrier yang baik khususnya terhadap gas, uap air, jasad renik, debu dan
kotoran sehingga cocok untuk kemasan hermitis. Disamping itu walaupun
mempunyai resiko adanya pengikisan atau migrasi unsur-unsur logam, akan tetapi
ekstrim dam mempunyai permukaan yang ideal untuk pemberian dekorasi dalam
labeling.
Bahan yang sering dipakai : Kaleng (tin plate) dan almunium. Tin plate
adalah wadah yang terbuat dari baja yang dilapisi timah putih yang tipis, bagian
dalamnya juga dilapisi dengan lapisan email. Lapisan email tersusun atas senyawa
oleoresin, fenolik, vinil, dan lilin. Fungsi email adalah untuk mencegah korosi dan
mencegah kontak antara metal dengan bahan pangan. Misalnya email fenolik
mengalami proses sterilisasi termal. Pada mulanya kemasan kaleng dibuat dari
plat timah (tin plate) yang terdiri dari lembaran dasar baja dilapisi timah putih
dengan cara encelupan dalam timah cair panas (hot dipping) atau dengan proses
timah yang lebih tipis standar,seperti misalnya kaleng baja bebas timah (tin free
steel),kaleng tiga lapis (three piece cans), dan kaleng lapis ganda (two piece cans).
Aluminium adalah logam yang lebih ringan dari baja, mempunyai daya
berubah bentuknya, tidak berbau, tidak berasa, tidak beracun dan dapat menahan
sambungannya tidak dapat rapat. Kemasan yang dibuat dari alumiun dapat
menyebabkan patahan – patahan jika terlipat, sehingga dapat menimbulkan
lubang-lubang.
berat yang lebih ringan dibanding baja. Aluminium juga mudah dibentuk sesuai
oksida. Kelemahan aluminium adalah mudah berlubang dibanding baja dan lebih
sifat khusus yang mungkin tidak menguntungkan bila digunakan aluminium yang
daya tahan korosi. Bahan –bahan yang umum digunakan sebagai campuran
logam terbebut sebagai tutup kaleng kemasan berbagai jenis makanan dan
Foil adalah bahan kemasan dari logam, berupa lembaran aluminium ayng
padat dan tipis dengan ketebalan kurang dari 0,15 mm. Mempunyai kekerasan
yang berbeda-beda,yaitu dari mulai yang sangat lunak sampai yang keras. Foil
mempunyai sifat yang hermetis, fleksibel, tidak tembus cahaya (cocok untuk
kemasan margarin dan yoghurt). Pada umumnya digunakan sebagai bahan pelapis
(laminan) yang dapat ditepatkan pada bagian dalam (lapisan dalam) atau lapisan
3.1 Kesimpulan
kemasan yaitu kemasan plastik, kemasan kertas dan kemasan logam (kaleng).
DAFTAR PUSTAKA