1. Pengertian
Pengemasan merupakan sistem yang terkordinasi untuk menyiapkan barang menjadi
siap untuk ditransformasikan, didistribusikan, disimpulkan, dijual dan dipakai. Pengemasan
adalah kegiatan merancang dan memproduksi wadah kemas atau pembungkus sebuah
produk yang diperlakukan untuk hal-hal yang bersifat teknis, meliputi penentuan desain,
pembuatan pembungkusan dengan melibatkan warna, tulis atau ukuran serta bentuk
pembungkus produk agar mempunyai daya tarik.
Kemasan pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi dan membungkus
pangan baik yang bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak. Petrisic (1969)
menyatakan pengemasan sebagai suatu usaha untuk menjamin keamanan produk selama
pengangkutan dan penyimpanan sehingga dapat sampai ke tangan konsumen dalam kondisi
yang baik dengan biaya total minimum dan dapat memberikan proteksi terhadap apa yang
dijual sekaligus menjual apa yang dilindungi.
2. Tujuan Pengemasan
Tujuan dari pengemasan pangan adalah sbb:
a. Membuat umur simpan bahan pangan menjadi panjang.
b. Menyelamatkan produk bahan pangan yang melimpah.
c. Mencegah rusaknya zat gizi bahan pangan.
d. Menjaga dan menjamin kesehatan dan keamanan bahan pangan.
e. Memudahkan distribusi/pengangkutan dan menyimpan bahan pangan.
f. Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan.
g. Meningkatkan daya tarik dari produk pangan.
e. PP (Polypropylene)
Plastik ini merupakan plastik yang paling aman dipakai sebagai
bahan untuk membuat sesuatu yang berhubungan dengan makanan
dan minuman. Plastik ini dapat kita isi ulang. Tertera logo daur ulang
dengan angka 5 di tengahnya, serta tulisan PP. Karakteristik adalah
biasa botol transparan yang tidak jernih atau berawan. Polipropilen
lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah,
ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan
cukup mengkilap.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat
makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting
botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik
untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
Contoh : botol minuman bayi, tempat makanan, atraws (sedotan/pipet), botol obat dll.
Dapat dtemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olah raga,
suku cadang mobil, alat rumah tangga, komputer, alat elektronik dan plastik kemasan.
SAN dan ABS memiliki resistensi yang tinggi terhadap reaksi kimia n suhu, kekuatan,
kekakuan dan tingkat kekerasan yg telah ditingkatkan. Biasanya SAN terdapat pada mangkuk
mixer, pembungkus termos, piring, alat makan, penyaring kopi dan sikat gigi. Sedangkan ABS
biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego dan pipa. Bahan-bahan ini merupakan salah
satu bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan dalam kemasan makanan ataupun
minuman.
PC (polycarbonate) dapat ditemukan pada botol susu bayi, gelas anak balita (sippy cup),
botol minum polikarbonat dan kaleng kemasan makanan serta minuman, termasuk kaleng
susu formula. Bahan ini dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam
makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium,
penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.
Pemakaian dianjurkan tidak digunakan untuk tempat makanan ataupun minuman.
Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses pemanasan. Apakah itu untuk
tujuan sterilisasi dengan cara merebus, dipanaskan dengan microwave atau dituangi air
panas.
Contoh Kemasan plastik dengan kode 7
Kemasan tahan suhu tinggi, jenis ini digunakan untuk bahan pangan yang memerlukan
proses pemanasan, sterilisasi atau pasturisasi.
1) Wadah siap pakai: bahan kemas yang siap untuk diisi dengan bentuk yang telah
sempurna sejak keluar dari pabrik.
2) Wadah siap dirakit atau disebut juga wadah lipatan: kemasan yang masih memerlukan
tahap perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan
silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas foil atau plastik.
d. Faktor komunikasi:
Sebagi media komunikasi yang menerangkan atau mencerminkan produk, citra merek dan
sebagai bagian dari promosi dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami dan diingat.
e. Faktor ergonomik:
Berbagai pertimbangan agar kemasan mudah dibawa, dipegang, dibuka dan mudah
disimpan.
f. Faktor estetika:
Keindahan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna,
bentuk, merek/logo, ilustrasi, huruf dan tata letak untuk mencapai mutu daya tarik
visual secara optimal.
g. Faktor identitas:
Secara keseluruhan, kemasan harus berbeda dengan kemasan yang lain yaitu memiliki
identitas produk agar mudah dikenali dan membedakannya dengan produk-produk lain.
6. Aturan-aturan tentang pengemasan
a. Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai kemasan bahan pangan
Untuk membantu anda dalam mengerjakan soal latihan tersebut silahkan pelajari
kembali materi tentang:
1. Pengertian dan Fungsi Pengemasan Pangan.
2. Tujuan Pengemasan Pangan.
3. Manfaat Pengemasan Pangan.
4. Jenis Kemasan.
5. Kode dalam Kemasan Pangan.
6. Contoh kemasan yang sesuai dengan kode plastik.
Ringkasan
Tes 2
2. Jenis bahan pengemas pangan yang umum untuk digunakan sebagai kemasan produk
pangan dapat dikelompokkan menjadi …. jenis
A. 4
B. 5 C. 6
D. 7
E. 8
3. Suatu sistem yang terkordinasi untuk menyiapkan barang menjadi siap untuk
ditransformasikan, didistribusikan, disimpulkan, dijual dan dipakai merupakan
penjelasan dari:
A. Pengertian pengemasan
B. Fungsi pengemasan
C. Tujuan pengemasan
D. Manfaat pengemasan
E. Jenis pengemasan
4. Kode kemasan plastik yang paling aman sebagai kemasan yang berhubungan dengan
makanan dan minuman, dapat digunakan berulang kali, lebih kuat, tahan lemak, stabil
terhadap suhu tinggi, pernyataan ini merupakan bagian dari kode atau simbol nomor
yang berapa?
A. PETE/kode 01
B. HDPE/kode 02
C. LDPE/kode 04
D. PP/Kode 05
E. PS/06
5. Salah satu jawaban yang termasuk ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan norma
dan standar yang ada, mudah dibuang, mudah dibentuk atau dicetak merupakan …. A.
Fungsi pengemasan
B. Tujuan pengemasan
C. Manfaat pengemasan
D. Syarat kemasan
E. Jenis pengemasan
Kunci Jawaban Tes
Tes 1 Tes 2
1. A 1. C
2. C 2. B
3. E 3. A
4. A 4. D
5. D 5. D
Daftar Pustaka
Estiasih, T dan Ahmadi. 2009. Teknologi Pengolahan Pangan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Jakarta
Susanto, T dan Saneto, Budi. 1994. Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian. PT Bina Ilmu.
Surabaya
Muchtadi, Tien R dan Ayustaningwarno, F. 2010. Teknologi Proses Pengolahan Pangan. Alfa
Beta Jakarta
Pudjirahaju, A., dkk. 2011. Modul Praktikum Ilmu Teknologi Pangan. Jurusan Gizi Poltekkes
Kemenkes Malang.