Anda di halaman 1dari 4

PENGEMASAN BAHAN PANGAN

Pengemasan makanan merupakan hal penting untuk melindungi bahan makanan dari kerusakan.
Kemasan makanan dimasa modern sudah berkembang dengan pesat menuju kemasan praktis yang
memudahkan konsumen. Kemasan adalah desain kreatifyang mengaitkan bentuk, struktur, material,
warna, citra. Tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat
dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan,
menyimpan, mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar (Klimchuk dan Krasovec, 2006).

Kemasan yang dirancang dengan baik akan membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan.
Kemasan adalah bagian pertama produk yang dihadapi pembeli dan mampu menarik atau
menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu produk biasanya dilakukan oleh produsen untuk dapat
merebut minat konsumen terhdap pembelian barang. Produsen berusaha memberikan kesan yang baik
pada kemasan produknya serta menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen lain
yang memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.

Berbagai kemasan yang banyak dijumpai di pasaran, antara lain karton, aluminium, kaca (botol) dan
plastic. Banyak perusahaan yang sangat memperhatikan pembungkus suatu barang, sebab mereka
menganggap bahwa fungsi kemasan tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi juga lebih luas. Menurut
Simamora (2007), pengemasan mempunyai dua fungsi yaitu :

1. Fungsi Protektif
Kemasan berperan pebting sebagai proteksi produk, melindungi dari perbedaan iklim, menjaga
keamanan prasarana transportasi, dan memudahkan saluran distribusi yang semua berimbas pada
pengemasan. Dengan pengemasan protektif para konsumen tidak harus menanggung risiko
pembelian produk rusak atauy cacat

2. Fungsi Promosional

Peranan kemasan pada umumnya dibatasi pada perlindungan produk. Namun, kemasan juga
digunakan sebagai sarana promosi produk itu sendiri. Menyangkut promosi, perusahaan
mempertimbangkan preferensi konsumen menyangkut warna, ukuran dan penampilan kemasan
pada produk tertentu.

KEUTAMAAN KEMASAN
Keberadan kemasan pada produk makanan tertentu memiliki fungsi dasar, yaitu untuk mengurangi
terjadinya kehancuran, busuk, atau kehilangan akibat pencurian atau kesalahan penempatan.
Kemasan merupakan cara untuk menarik perhatian kepada sebuah produk dan memperkuat citra
produk. Menurut Kotler (1999) fungsi lain dari kemasan sebagai satu alat pemasaran yaitu :
a. Self Service. Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam penjualan, kemasan harus
menarik, menyebutkan cirri-ciri produk, meyakinkan konsumen, dan member kesan menyeluruh
yang mendukung produk.
b. Consumer Offluence. Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan,
ketergantungan, dan prestise dari kemasan yang baik.
c. Company and brand image. Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan
yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali perusahaan atau
merek produk
d. Inovation opportunity. Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga
member keuntungan bagi produsen.

Selain memiliki fungsi, ternyata penggunaan kemasan pada produk tertentu meiliki tujuan khusus
yang mampu membantu mempertahankan kualitas sebuah produk agar tetap bertahan lama.
Menurut Louw dan Kimber (2007), kemasan dan pelabelan kemasan mempunyai beberapa tujuan,
yaitu :

a. Physical Production. Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan dan sebagainya
b. Barrier Protection. Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan sebagainya
c. Containment or Agglomeration. Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu
paket untuk efisiensi transportasi dan penanganan
d. Information Transmission. Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau
membuat paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label
e. Reducing Theft. Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan rusak setelah
(menunjukkan tanda-tanda pembukaan) sangat membantu dalam mencegah pencurian. Paket
juga termasuk memberikan kesempatan sebagai perangkat anti pencurian.
f. Convenience. Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan, penjualan,
tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan digunakan kembali.
g. Marketin. Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasaran untuk mendorong calon pembeli
untuk membeli produk.

FUNGSI KEMASAN PANGAN


Biasanya fungsi utama dari kemasan untuk menjaga produk, Namun sekarang kemasan menjadi factor
yang cukup penting sebagai alat pemasaran. Berdasarkan kebutuhannya, kemasan dibagi menjadi lima
jenis yaitu : berdasarkan struktur isi, frekwensi pemakaian, tingkat kesiapan pakai, sifat kekakuan bahan
kemasan dan sifat perlindungan terhadap lingkungan.

Berdasarkan Struktur Isinya :


a. Kemasan primer, yaitu kemasan yang langsung mewadahi bahan pangan seperti kaleng susu, botol
minuman dan lainnya
b. Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang sifat utamanya melindungi kelompok kemasan lainnya,
seperti kotak karton untuk wadah kaleng susu, kotak kayu untuk wadah buah-buahan yang
dibungkus dan lainnya
c. Kemasan tersier dan kuarter, yaitu kemasan yang diperlukan untuk menyimpan, pengiriman atau
identifikasi. Kemasan tersier umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.

Berdasarkan Frekwensi Pemakaiannya :

a. Kemasan sekali pakai (disposable), yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah satu kali pakai
seperti bungkus plastic, plastic permen, bungkus daun, karton dus, dan makanan kaleng
b. Kemasan yang daapt dipakai berulang kali (multitrip), kemasan jenis ini biasanya tidak dibuang oleh
konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang
oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol kecap.
c. Kemasan yang tidak dibuang (semidisposable). Kemasan ini biasanya digunakan untuk kepentingan
lain di rumah konsumen setelah dipakai. Contohnya kaleng biscuit, kaleng susu dan berbagai jenis
botol.

Berdasarkan Tingkat Kesiapan Pakai :

a. Kemasan siap pakai, yaitu kemasan yang siap diisi dengan bentuk yang telah sempurna sejak keluar
dari pabrik. Misalnya wadah botol, wadah kaleng dan lainnya
b. Kemasan siap dirakit, yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap perakitan sebelum pengisian.
Misalnya kaleng dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel, wadah yang terbuat dari kertas, foil
atau plastic.

Beradasrkan Sifat Kekakuan Bahan Kemasan

a. Kemasan fleksibel, yaitu kemasan yang mudah dilenturkan. Misalnya, plastic, kertas, foil.
b. Kemasan semifleksibel, yaitu kemasan yang mempunyai sifat diantara kemasan fleksibel dan
kemasan kaku. Seperti botol plastic untuk kecap dan susu
c. Kemasan kaku, yaitu kemasan yang bersifat keras, kaku, tidak lentur, dan patah bila dibengkokkan.
Misalnya kayu, gelas dan logam

Berdasarkan Sifat Perlindungan Terhadap Lingkungan

a. Kemasan hermatis (tahan uap dan gas), yaitu kemasan yang tidak dapat dilalui oleh gas atau uap air
b. Kemasan tahan cahaya, yaitu kemasan yang tidak transparan, seperti kemasan logam, kertas dan
foil.
c. Kemsan tahan suhu tinggi, yaitu kemasan untuk bahan pangan yang memerlukan pemanasan,
sterilisasi dan pasteurisasi. Seperti kemasan berbahan logam dan gelas.

Disamping keuntungan dan manfaat yang diberikan kemasan pada sebuah produk yang dipasarkan,
ternyata penggunaan kemasan memiliki kendala dan kerugian bagi lingkungan jika penanganan kemasan
pada produk tidak ditanggulangi dengan baik dan bijaksana. Bahkan dapat beresiko mengancam
kelestarian dan kelangsungan mahluk hidup lainnya. Belakangan ini hampir semua bahan pengemas
makanan terbuat dari plastic, sebab plastic memiliki berbagai keunggulan, seperti fleksibel, mudah
dibentuk, transparan, tidak mudah pecah dan harganya relative murah. Namun, penggunaan plastic
sebagai bahan pengemas menghadapi berbagai persoalan lingkungan, yaitu sifatnya yang tidak dapat
dihancurkan secara alami (non biodegradable), sehingga menyebabkan penumpukan sampah yang
mencemari lingkungan. Selain masalah lingkungan, aspek keamanan polimer sintetis mulai
dipertanyakan karena dalam keadaan panas terjadi kontaminasi monomer ke dalam makanan (Aswin,
2008)

Berdasarkan data yang diperoleh mengenai sifat-sifat utama dari plastic terdiri dari beberapa jenis,
diantaranya menurut Paine (1962); Davis, Mc Bean dan Rooney (1975) :

1. Cellulosa acetat, bahan yang mempunyai transmisi gas dan air tinggi, dengan sifatnya yang
mengiulap. Digunakan untuk memamerkan bahan di dalam kotak-kotak karena bahan ini tidak
banyak menyerap debu.
2. Polyethylene, dibuat dengan kepadatan rendah yang memanfaatkan tekanan dan suhu tinggi.
Plastik dengan bahan ini tipis dan murah dengan kekuatan tegangan yang sedang dan terang serta
merupakan penahan air yang baik, tetapi jelek terhadap oksigen.
3. Polypropylene, bahannya lebih kaku, kuat dan ringan daripada polyethylene dengan daya tembus
uap air yang rendah, ketahan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi, dan mengilap.
4. Polyamides, atau nilon sifatnya mudah diproses dan tahan terhadap gesekan. Memiliki ukuran
seperti nilon 6, 11, 12 dan lainnya. Pada nilon dengan tingkat 11 dan 12 memiliki sifat penahan yang
sangat baik terhadap oksigen dan uap air serta mempunyai suhu penutupan lebih rendah.
5. Polyester, mempunyai kekuatan yang baik terhadap tegangan, tahan terhadap tegangan, tahan
terhadap sobekan.
6. Polyvinyl chloride, bersifat fleksibel yang diperoleh dengan penambahan bahan-bahan plastic. Vinyl
copolymer film digunakan sebagai pelapis.
7. Polyvinylidene cholorida, memiliki sifat tembus cahaya mempunyai ketahanan mekanis yang sangat
baik dan kecepatan tembus uap air dan gas sangat rendah.
8. Rubber hydrochorida (pliofilm), memiliki sifat dapat diregangkan, tidak beracun, tahan terhadap
minyak dan lemak, tidak berubah oleh asam atau basa, dan tidak mudah terbakar serta dapat
ditutup dengan panas dan tahan terhadap aroma bau.
9. Polyvinl acetat, digunakan untuk pelapis kertas atau copolymer.

Anda mungkin juga menyukai