Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN BULANAN

MAGANG PADA PROGRAM PANGAN AMAN GOES TO CAMPUS


MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA

Nama UMK : UMK Canaan Agri Pratama


Jenis Produk : Sari Buah Lemon
Kab/Kota : Kota Bogor
Provinsi : Jawa Barat

Bulan : Oktober

Isi Laporan :

1. Kunjungan telah dilakukan sebanyak 4 kali. Tiga kunjungan dilakukan secara luring dengan
kunjungan lapangan secara langsung. Sedangkan, satu kunjungan dilakukan secara daring
dengan komunikasi melalui aplikasi WhatsApp.
2. Kunjungan pertama, Saya melakukan gap assessment serta wawancara singkat dengan
pemilik UMK.
3. Kunjungan kedua, Saya melakukan wawancara mengenai prosedur-prosedur yang
diperlukan seperti prosedur hygiene karyawan, prosedur pengendalian hama, dan lain-lain.
Selain itu, Saya juga melakukan validasi diagram alir sesuai tahapan proses yang sudah
diperoleh saat wawancara di minggu pertama.
4. Kunjungan ketiga, Saya mencatat beberapa progress perbaikan yang telah dilakukan oleh
UMK.
5. Kunjungan keempat, Saya bersama mentor telah mengurus OSS dan PB-UMKU, serta
melakukan pemeriksaan pada perbaikan yang telah dilakukan oleh UMK.
6. Identifikasi saran perbaikan pada matriks gap assessment sudah dilakukan
7. Saya dan UMK sudah berdiskusi terkait penyusunan SOP. Kesepakatan yang diperoleh
adalah SOP-SOP akan disusun oleh Saya terlebih dahulu, kemudian berkonsultasi dengan
mentor, lalu diberikan ke UMK untuk penyesuaian.
8. SOP sudah disusun dan akan dikonsultasikan dengan mentor.

Mengetahui, Jakarta, 31 Oktober 2022

Mentor Fasilitator KP

(Nabhiela Agnes Wulandari) (Permata Adinda Putri)


MATRIKS HASIL GAP ASSESSMENT DI UMK PANGAN OLAHAN

Standar CPPOB: 1. Permenperin No 75 Tahun 2010


2. …..

Nama UMKM/Kab/Prov : UMK Canaan Agri Pratama/Bogor/Jawa Barat


Auditor Pendamping Balai : Nabhiela Agnes
Nama Mentee : Permata Adinda Putri
Hasil Audit Gap
Tanggal : 7 Oktober 2022
Rating/Level :C
Jumlah Ketidaksesuaian : 10 minor + 12 mayor = 34
Hasil Audit Penerapan
Tanggal :
Rating/Level :
Jumlah Ketidaksesuaian :

KONDISI SEBELUM FASILITASI KONDISI SETELAH FASILITASI


SARAN
NO ASPEK/KLAUSUL WAKTU
PENILAIAN (Minor/Mayor/Serius/Kritis) TEMUAN (PLOR) DOKUMENTASI PERBAIKAN TL PERBAIKAN DOKUMENTASI
PERBAIKAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lingkungan Sarana Tgl/Bln/Thn Foto
Narasikan Tindak
A Produksi (arena luar atau Kode dan Judul
Lanjut perbaikan
eksternal) SOP/Formulir

Tidak terdapat tempat


Tidak terdapat kontaminasi sampah tidak berpenutup
Sediakan tempat
silang dari lingkungan (misal: di lingkungan pabrik dan
sampah berpenutup
1 tempat sampah terbuka, Minor ruang produksi. Hal ini
di lingkungan pabrik
terdapat tempat pemeliharaan tidak sesuai dengan
dan ruang produksi
hewan, genangan air) Permenperin No 75 Tahun
2010.

Konstruksi dan layout


bangunan (dinding, lantai,
B
lagir-langit, pintu, jendela,
dan perpipaan)
Pintu sudah tersedia
Pintu ruangan produksi Lakukan
namun belum dilengkapi
sebaiknya membuka ke arah pemasangan tirai
dengan tirai untuk
luar dan dapat menutup pada pintu untuk
1 Minor mencegah kontaminasi .
secara sempurna atau mencegah
Hal ini tidak sesuai dengan
menggunakan tirai ketika kontaminasi
Keputusan Permenperin
pintu terbuka serangga dan hama
No 75 Tahun 2010.

Ditemukan jendela di ruang


Jendela terbuka yang Lakukan
produksi yang belum
berhubungan dengan pemasangan kasa
dilengkapi dengan kasa
lingkungan laur dilengkapi pencegah serangga
2 Minor pencegah serangga dan
dengan kasa pencegah dan hama pada
hama. Hal ini tidak sesuai
serangga atau hama dan jendela ruang
dengan Permenperin No 75
jendela mudah dibersihkan produksi
Tahun 2010.

Sudah terdapat program


pemeliharaan bangunan
seperti prosedur
pengecekan kondisi Lakukan
Terdapat program raungan dan metode penyusunan
3 pemeliharaan bangunan yang Minor sanitasi, tetapi belum dokumen SOP
dilakukan secara konsisten dibuat dalam bentuk pemeliharaan
dokumen prosedur. Hal ini bangunan.
tidak sesuai dengan
Permenperin No 75 Tahun
2010.

C Area Pengolahan

Desain area Ditemukan penggunaan


antara/penyimpanan plastik sebagai pelindung
Lakukan
sementara untuk transfer atap di area penyimpanan
penggantian dengan
1 bahan baku/bahan kemas Minor bahan baku sementara. Hal
fiber sebagai
serta produk akhir mencegah ini tidak sesuai dengan
pelindung
masuknya benda asing atau Permenperin No 75 Tahun
hama 2010.

D Ventilasi dan Kualitas Udara


Ditemukan ventilasi di
ruang produksi yang tidak Lakukan
Ventilasi yang terbuka dilengkapi kasa. Hal ini pemasangan kasa
1 Mayor
dilengkapi dengan kasa tidak sesuai dengan pada ventilasi di
Permenperin No 75 Tahun ruang produksi
2010.

E Peralatan

Sudah terdapat program


pemeliharaan peralatan,
namun belum disusun Lakukan
Terdapat program
dalam bentuk dokumen penyusunan
1 pemeliharaan peralatan yang Minor
SOP. Hal ini tidak sesuai dokumen SOP
dilakukan secara konsisten
dengan Keputusan pemeliharaan alat
Permenperin No 75 Tahun
2010.

Tidak adanya program Lakukan


kalibrasi dan verifikasi alat penyusunan
Terdapat program kalibrasi,
ukur yang digunakan. Hal program kalibrasi
2 verifikasi alat ukur, dan Minor
ini tidak sesuai dengan dan verifikasi alat
instrumen
Permenperin No 75 Tahun ukur serta dokumen
2010. SOP-nya

Program Sanitasi
F (Pembersihan dan
Disinfeksi)

Sudah terdapat
program/prosedur sanitasi, Lakukan
namun belum disusun penyusunan
Terdapat program/prosedur
dalam bentuk dokumen dokumen SOP
1 sanitasi yang terlaksana Mayor
SOP. Hal ini tidak sesuai sanitasi sehingga
secara konsisten
dengan Keputusan dapat terlaksana
Permenperin No 75 Tahun secara konsisten
2010.

Bahan Baku, Bahan


Tambahan Pangan, Bahan
G
Penolong, Kemasan, dan
Produk Akhir
Sudah terdapat program
pengawasan keamanan
Terdapat program dan dan mutu bahan baku, Lakukan
catatan pengawasan bahan penolong, dan penyusunan catatan
keamanan dan mutu bahan kemasan, namun belum pengawasan
1 Mayor
baku, bahan tambahan terdapat dokumen keamanan dan mutu
pangan, bahan penolong, dan pencatatannya. Hal ini tidak bahan baku, BTP,
kemasan sesuai dengan bahan penolong.
Permenperin No 75 Tahun
2010.

Sudah terdapat program


pengawasan keamanan
Lakukan
Terdapat program dan dan mutu produk akhir,
penyusunan catatan
catatan pengawasan namun belum terdapat
2 Mayor pengawasan
keamanan dan mutu produk dokumen pencatatannya.
keamanan dan mutu
akhir Hal ini tidak sesuai dengan
produk akhir.
Permenperin No 75 Tahun
2010.

Pengendalian Proses dan


H Pencegahan Kontaminasi
Silang

Terdapat dokumen deskripsi


Tidak terdapat dokumen
proses produksi yang dapat
deskripsi proses produksi. Lakukan
mengidentifikasikan sumber
1 Mayor Hal ini tidak sesuai dengan penyusunan
kontaminasi dan tahapan
Permenperin No 75 Tahun dokumen CPPOB
penting untuk dilakukan
2010.
pemantauan

Prosedur pengendalian Lakukan


Terdapat prosedur proses sudah ada, namun penyusunan
pengendalian proses (in - belum disusun dalam dokumen SOP
2 process control) yang Mayor bentuk dokumen SOP. Hal pengendalian proses
dilaksanakan secara ini tidak sesuai dengan yang dapat
konsisten Keputusan Permenperin diterapkan secara
No 75 Tahun 2010. konsisten

Program monitoring dan


tindakan koreksi sudah
Terdapat catatan monitoring Lakukan pembuatan
ada, namun belum terdapat
pengendalian proses dan catatan monitoring
3 Minor dokumen pencatatannya.
catatan tindakan koreksi dan catatan tindakan
Hal ini tidak sesuai dengan
terhadap ketidaksesuaian koreksi
Permenperin No 75 Tahun
2010.
Prosedur evaluasi
pelepasan produk akhir
sudah ada, namun belum Lakukan pembuatan
Terdapat prosedur evaluasi
terdapat dokumen catatan mengenai
4 pelepasan produk akhir Mayor
pencatatannya. Hal ini tidak evaluasi produk
(release product)
sesuai dengan akhir
Permenperin No 75 Tahun
2010.

Penanganan Produk Tidak


I
Sesuai

Terdapat prosedur
Prosedur penanganan
penanganan produk yang
produk tidak sesuai sudah
tidak sesuai, tindakan koreksi Lakukan pembuatan
ada, tetapi belum terdapat
yang dilakukan dan catatan mengenai
1 Minor catatnnya. Hal ini tidak
pencatatan. Pengendalian penanganan produk
sesuai dengan
proses rework dilakukan tidak sesuai
Permenperin No 75 Tahun
sesuai dengan prosedur yang
2010.
ditetapkan.

J Pengendalian Hama

Lakukan
Terdapat program Tidak terdapat program penyusunan
pengendalian hama (binatang pengendalian hama yang program
1 pemeliharaan dan liar, Mayor efektif. Hal ini tidak sesuai pengendalian hama
pengerat, serangga, burung, dengan Permenperin No 75 yang dapat
dan lainnya) yang efektif) Tahun 2010. diterapkan secara
efektif

Fasilitas Karyawan dan


K
Kebersihan Personel
Sediakan sabun
Fasilitas pencuci tangan pencuci tangan
sudah menyediakan air (sebaiknya sabun
Fasilitas pencucian tangan
mengalir, tetapi belum cair), pengering
tersedia di dekat area
dilengkapi dengan sabun, tangan (tisu/lap
pengolahan dan/atau tempat
pengering tangan, serta tangan/hand dryer).
1 yang mudah dijangkau Mayor
peringatan dan petunjuk Pasang peringatan
dengan jumlah yang memadai
mencuci tangan. Hal ini untuk mencuci
serta terdapat peringatan dan
tidak sesuai dengan tangan beserta
petunjuk cara mencuci tangan
Permenperin No 75 Tahun petunjuk mencuci
2010. tangan dengan
benar.
Tersedia toilet dengan jumlah
Toilet sudah tersedia dalam
yang cukup, mudah
jumlah yang cukup tetapi
dijangkau, dan /atau tidak
saran cuci tangan belum Sediakan sabun dan
terbuka langsung ke area
dilengkapi dengan sabun alat pengering pada
2 pengolahan serta saran Mayor
dan alat pengering. Hal ini fasilitas pencuci
mencuci tangan dan
tidak sesuai dengan tangan
perlengkapannya, yakni sabun
Permenperin No 75 Tahun
dan alat pengering (tisu, lap
2010.
tangan, atau hand dryer)

Tidak tersedia program dan


Lakukan
Terdapat program dan catatan pemeriksaan
penyusunan
catatan pemeriksaan kesehatan personel. Hal ini
3 Mayor program dan catatan
kesehatan persnel, termasuk tidak sesuai dengan
pemeriksaan
penyakit infeksi berbahaya Permenperin No 75 Tahun
kesehatan personel
2010.

L Pelatihan Personel

Tidak terdapat program


dan catatan pelatihan Lakukan
Terdapat program dan personel. Hal ini tidak penyusunan
1 Mayor
catatan pelatihan personel sesuai dengan program dan catatan
Permenperin No 75 Tahun pelatihan personel
2010.

Penyimpanan Bahan Baku,


Bahan Tambahan Pangan,
M
Bahan Penolong, Kemasan,
dan Produk Akhir

Bahan baku sudah dirotasi


berdasarkan sistem Berikan label
FIFO/FEFO, tetapi belum penanggalan pada
Bahan dirotasi berdasarkan diberikan label bahan baku untuk
1 Minor
sistem FIFO/FEFO penanggalan. Hal ini tidak menandakan sistem
sesuai dengan FIFO/FEFO sudah
Permenperin No 75 Tahun berjalan dengan baik
2010.
RANCANGAN SOP

OKTOBER 2022
CANAAN AGRI PRATAMA
Jl. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-01
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PENGOLAHAN AIR TANPA 1
Disetujui Oleh: TREATMENT Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan air yang digunakan dalam proses produksi maupun
program pembersihan telah memenuhi standar yang ditentukan oleh perusahaan.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup pemeriksaan kualitas air yang digunakan pada proses produksi dan
pembersihan.

3. Penanggung Jawab
Manajer Bagian Produksi

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
• Penggunaan air yang kontak dengan bahan pangan hanya saat pencucian bahan baku
• Air juga dilakukan sebagai media pembersihan pada bangunan dan peralatan
• Air yang digunakan untuk pencucian bahan baku dan pembersihan bersumber dari
PDAM serta harus bersih, tidak berwarna, dan tidak berbau
• Pemeriksaan kualitas air (pH) dilakukan menggunakan pH meter sedikit sekali
dalam setahun
• Gunakan Formulir Pemeriksaan Kualitas Air (CAP-FORM-…)

6. Dokumen Terkait
Formulir Pemeriksaan Kualitas Air (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-02
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PEMERIKSAAN DAN
2
PENERIMAAN BAHAN BAKU
Disetujui Oleh: Efektif:
PANGAN DAN KEMASAN

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan setiap bahan baku, kemasan, dan label sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan oleh regulasi dan perusahaan.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup pemeriksaan jumlah dan kualitas bahan baku, kemasan, dan label
yang datang serta pencatatan dan penanganan dalam penyimpanannya.

3. Penanggung Jawab
Manajer Bagian Gudang/Penerimaan Barang

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
A. Penerimaan dan Penyimpanan Bahan Baku
1) Buah Lemon
• Periksa kondisi buah lemon secara visual: segar dan tidak busuk
• Gunakan Formulir Pemeriksaan dan Penyimpanan Bahan Baku Pangan dan
Kemasan (CAP-FORM-…)
• Jika buah lemon tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, tolak buah lemon
• Buah lemon yang sesuai spesifikasi diterima, ditimbang, dan disimpan

B. Penerimaan dan Penyimpanan Kemasan dan Label


1) Plastik jenis PE
• Pemeriksaan kondisi kemasan secara visual: utuh dan dilengkapi dengan tutup
• Pemeriksaan kesesuaian jumlah pada nota pembelian
• Gunakan Formulir Pemeriksaan dan Penyimpanan Bahan Baku Pangan dan
Kemasan (CAP-FORM-…)
• Jika kemasan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, tolak kemasan dan
kembalikan ke supplier
• Kemasan yang sesuai dengan spesifikasi, diterima dan disimpan

2) Label
• Pengecekan kondisi label secara visual: utuh, tulisan tercetak jelas
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-02
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
PEMERIKSAAN DAN
2
PENERIMAAN BAHAN BAKU
Disetujui Oleh: Efektif:
PANGAN DAN KEMASAN

• Pemeriksaan kesesuaian jumlah pada nota pembelian


• Gunakan Formulir Pemeriksaan dan Penyimpanan Bahan Baku Pangan dan
Kemasan (CAP-FORM-…)
• Jika label tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, tolak label dan kembalikan
ke supplier
• Label yang sesuai dengan spesifikasi, diterima dan disimpan

6. Dokumen Terkait
Formulir Pemeriksaan dan Penyimpanan Bahan Baku Pangan dan Kemasan (CAP-FORM-
…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-03
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PROSEDUR PENANGANAN
2
ALAT YANG RUSAK/ WADAH
Disetujui Oleh: Efektif:
TIDAK TERPAKAI

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan cara penanganan alat yang rusak/wadah yang tidak
terpakai telah dilaksanakan sesuai regulasi yang ditetapkan perusahaan.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup prosedur penanganan alat yang rusak dan/atau wadah yang tidak
terpakai di ruang produksi.

3. Penanggung Jawab
Pimpinan Perusahaan

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
• Lakukan pengawasan kondisi alat dan wadah secara rutin setiap selesai proses produksi
• Karyawan bagian produksi membuat laporan ke penanggungjawab bila terdapat alat
yang rusak dan/atau tidak terpakai
• Karyawan mencatat alat yang rusak dan/atau tidak terpakai pada Formulir Kerusakan
Alat (CAP-FORM-…)
• Penanggungjawab melakukan pemeriksaan terhadap kondisi alat yang dilaporkan
• Penanggungjawab menerima hasil pemeriksaan laporan permintaan perawatan dan
kerusakan alat
• Penanggungjawab membuat laporan ke bagian keuangan/administrasi terkait perlunya
perawatan dan perbaikan alat
• Bagian keuangan/administrasi menghubungi pihak terkait untuk merawat dan
memperbaiki alat yang rusak
• Penanggungjawab menerima laporan hasil pelaksanaan perawatan dan perbaikan alat
yang telah selesai dilakukan
• Penanggungjawab memberikan informasi pada karyawan produksi bahwa alat sudah
dirawat atau diperbaiki sehingga bisa digunakan kembali
• Penanggungjawab mencatat pada Formulir Perawatan Mesin dan Peralatan (CAP-
FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-03
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
PROSEDUR PENANGANAN
2
ALAT YANG RUSAK/ WADAH
Disetujui Oleh: Efektif:
TIDAK TERPAKAI

6. Dokumen Terkait
Formulir Kerusakan Alat (CAP-FORM-…)
Formulir Perawatan Mesin dan Peralatan (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-04
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
1
PROGRAM KALIBRASI
Disetujui Oleh: Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan alat ukur yang digunakan akurat sehingga dapat
mendukung proses produksi dan pengawasan mutu.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup kalibrasi timbangan dan pH meter yang digunakan untuk proses
produksi dan pengawasan mutu.

3. Penanggung Jawab
Pimpinan Perusahaan

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
• Timbangan dan pH meter dikalibrasi di lembaga kalibrasi sesuai jadwal yang telah
ditentukan minimal setahun sekali
• Data hasil kalibrasi dicatat dalam Formulir Catatan Kalibrasi (CAP-FORM-…)
• Pastikan label status kalibrasi telah tercantum pada timbangan dan pH meter yang
telah dikalibrasi

6. Dokumen Terkait
Formulir Catatan Kalibrasi (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-05
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PENANGANAN BAHAN KIMIA 1
Disetujui Oleh: NON PANGAN Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan setiap bahan kimia non pangan ditangani dan disimpan
sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam regulasi dan perusahaan.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup penanganan dan penyimpanan bahan-bahan pembersih dan
sanitasi.

3. Penanggung Jawab
Manajer Bagian Gudang

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
• Bahan pembersih disimpan di ruangan yang terpisah dari ruang produksi
• Bahan pembersih disimpan pada wadah tertutup dan diberi label
• Bagian Gudang melakukan pengawasan terhadap kesesuaian label dengan isi produk
dalam wadah minimal seminggu sekali
• Gunakan Formulir Pemeriksaan Label Bahan Kimia Non Pangan (CAP-FORM-
…)

6. Dokumen Terkait
Formulir Pemeriksaan Label Bahan Kimia Non Pangan (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-06
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
2
PENANGANAN LIMBAH
Disetujui Oleh: Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan limbah yang dihasilkan dari proses produksi maupun
kegiatan lain di pabrik ditangani sesuai regulasi teknis terkait.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup penanganan limbah padat dan cair.

3. Penanggung Jawab
Pimpinan Perusahaan

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
• Penanganan sampah dilakukan pada fasilitas ruang produksi, gudang bahan baku,
bahan kemasan, gudang produk akhir, dan fasilitas umum/akhir
• Karyawan bagian kebersihan membersihkan fasilitas tersebut berdasarkan jadwal
yang terlah tertera pada Formulir Monitoring Pembersihan Harian (CAP-FORM-
…)
• Limbah yang dihasilkan oleh PT Canaan Pangan terbagi menjadi dua, yaitu limbah
padat dan limbah cair
• Limbah cair berupa air yang telah digunakan untuk pembersihan bahan baku,
peralatan, dan gedung akan dialirkan ke saluran pembuangan
• Limbah padat berupa sisa proses produksi
• Limbah padat dimasukkan ke keranjang tertutup
• Letakkan keranjang tersebut di ruangan yang terpisah dari gudang penyimpanan
produk akhir
• Bagian produksi melapor pada bagian administrasi bahwa limbah sudah selesai
dikumpulkan
• Bagian administrasi menghubungi pihak ketiga yang akan mengangkut dan mengolah
limbah hasil produksi menjadi ecoenzyme di lokasi terpisah
• Gunakan Formulir Penanganan Limbah (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-06
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
2
PENANGANAN LIMBAH
Disetujui Oleh: Efektif:

6. Dokumen Terkait
Formulir Monitoring Pembersihan Harian (CAP-FORM-…)
Formulir Penanganan Limbah (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-07
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PROSEDUR HIGIENE DAN
3
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Disetujui Oleh: Efektif:
KARYAWAN

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan kegiatan monitoring higienitas karyawan dan
pemeriksaan kesehatan berjalan sesuai dengan regulasi dan standar yang ditetapkan
perusahaan.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup proses monitoring higienitas karyawan, prosedur mencuci tangan,
serta pemeriksaan karyawan harian dan general.

3. Penanggung Jawab
Pimpinan Perusahaan

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses

A) Prosedur Higiene Karyawan dan Perlengkapan Kerja


• Karyawan secara individu harus menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat
• Karyawan harus dalam kondisi sehat untuk dpaat melaksanakan tugas dengan baik.
Pemeriksaan kesehatan untuk semua karyawan yang terlibat dalam proses produksi
harus dilakukan secara teratur sebelum mulai produksi
• Setiap karyawan yang sedang menjalani pemeriksaan kesehatan atau di bawah
pengawasan dokter yang menunjukkan gejala penyakit menular atau hal lain yang bisa
menjadi sumber pencemaran mikroba terhadap produk, bahan kemasan, dan peralatan,
tidak diperkenankan untuk menangani bahan baku, bahan kemasan, bahan-bahan yang
sedang diproses, dan produk akhir.
• Setiap karyawan yang kontak langsung dengan bahan pangan dan kemasan harus
menerapkan prinsip-prinsip higiene yang meliputi:
1) Mengenakan perlengkapan kerja yang bersih, celemek, hairnet, dan masker, serta
melakukan pengecekan status kesehatan secara rutin.
2) Selama bekerja, karyawan menjaga kebersihan pakaian dan perlengkapan kerja
dari benda asing yang dapat terjatuh dan mengontaminasi produk seperti benang,
rambut, dll.
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-07
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
PROSEDUR HIGIENE DAN
3
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Disetujui Oleh: Efektif:
KARYAWAN

3) Mencuci dan mengeringkan tangan dengan benar sebelum memulai pekerjaan,


sesudah makan dan minum, setelah dari toilet, setiap selesai istirahat, dan setiap
waktu sat tangan terkena kotoran atau kontaminan lain
4) Tidak boleh menggunakan perhiasan atau benda lain yang mudah lepas yang
memungkinkan jatuh ke dalam produk, peralatan, atau tangki di area produksi.
Misalnya jam tangan, anting, cincin, kalung, pentii, bros, dan lain-lain.
5) Makanan dan minuman tidak boleh disimpan di area produksi dan gudang, dan
hanya boleh dibawa, disimpan, dan dikonsumsi di area yang sudah ditentukan.
6) Dilarang merokok, makan, minum, dan mengunyah permen karet di seluruh area
produksi, gudang penyimpanan bahan baku, dan kemasan, serta area penerimaan
dan pengiriman produk.
7) Kuku harus dalam keadaan bersih dan dipotong rapi
8) Karyawan dilarang menggunakan cat kuku, bulu mata palsu, atau kosmetik lain
yang mudah terlepas atau luruh di area produksi
9) Karyawan dilarang meludah di seluruh area produksi, gudang penyimpanan
bahan baku dan kemasan, serta area penerimaan dan pengiriman produk.
10) Karyawan dilarang bersin, batuk, menguap, dan meniup ke arah bahan pangan
yang tidak tertutup atau permukaan yang kontak dengan bahan pangan.
11) Apabila terdapat karyawan yang memiliki luka di tangan, tutup luka dengan
plester berwarna terang dan bersih. Jika menyentuh bahan pangan secara
langsung, gunakan sarung tangan bersih yang menutupi luka tersebut.
• Karyawan yang bertugas mengirim dan menerima produk harus memiliki kriteria
sebagai berikut:
1) Paham terhadap produk yang ditangani
2) Menggunakan bahan atau alat yang tidak akan menyebabkan kerusakan pada
produk
3) Paham terhadap produk yang diterima
• Lakukan monitoring higiene karyawan dan catat pada Formulir Monitoring Higiene
dan Sanitasi Karyawan (CAP-FORM-…)

B) Prosedur Mencuci Tangan


• Periode mencuci tangan
1) Sebelum masuk ke ruang produksi
2) Sebelum mulai mengolah bahan pangan
3) Saat menangani bahan pangan
4) Sesudah menggunakan toilet
5) Sesudah menyentuh bagian tubuh
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-07
Diperiksa Oleh: Halaman: 3 dari
PROSEDUR HIGIENE DAN
3
PEMERIKSAAN KESEHATAN
Disetujui Oleh: Efektif:
KARYAWAN

6) Sesudah menyentuh sampah


7) Ketika tangan kotor
• Cara mencuci tangan yang baik
1) Cuci tangan dengan air mengalir
2) Gunakan sabun cair
3) Gosokkan sabun ke tangan secara merata, meliputi: sela-sela jari, punggung
tangan, ibu jari, pergelangan tangan, dan bagian bawah kuku
4) Bilas dengan air bersih dan mengalir
5) Keringkan tangan engan tissu/kain lap bersih/handuk tangan bersih/alat pengering

C) Pemeriksaan Kesehatan Karyawan


• Periksa kondisi kesehatan karyawan: pengecekan suhu tubuh menggunakan
thermogun dan pemeriksaan secara visual untuk mengetahui adanya luka/bekas luka,
atau tanda-tanda yang menunjukkan kondisi sakit
• Gunakan Formulir Pemeriksaan Kesehatan Karyawan Harian (CAP-FORM-…)
• Karyawan dengan suhu tubuh normal dan bebas dari luka/tanda-tanda sakit
diperbolehkan masuk ke ruangan produksi setelah mencuci tangan dan memakai alat
pelindung diri
• Karyawan yang sakit dipersilakan pulang dan istirahat hingga kembali sehat
• Karyawan dengan bekas luka atau menunjukkan gejala sakit ringan dipindahkan ke
divisi yang tidak kontak langsung dengan produk pangan (bagian administrasi atau
pemasaran)
• Pemeriksaan kesehatan karyawan secara general dilakukan sedikitnya sekali dalam
setahun
• Pemeriksaan dapat dilakukan di puskesmas setempat atau medical check-up di
lembaga kesehatan terkait
• Bagian HRD melapor pada bagian Administrasi bahwa akan melakukan pemeriksaan
kesehatan karyawan secara general. Kemudian bagian Administrasi akan
menghubungi puskesmas atau lembaga pemeriksaan kesehatan terkait
• Hasil pemeriksaan kesehatan secara general dicatat pada Formulir Pemeriksaan
Kesehatan Karyawan General (CAP-FORM-…)

6. Dokumen Terkait
Formulir Monitoring Higiene dan Sanitasi Karyawan (CAP-FORM-…)
Formulir Pemeriksaan Kesehatan Karyawan Harian (CAP-FORM-…)
Formulir Pemeriksaan Kesehatan Karyawan General (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-08
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
2
PELATIHAN KARYAWAN
Disetujui Oleh: Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan program pelatihan karyawan berjalan secara efektif,
terencana, dan dilakukan sesuai kebutuhan perusahaan.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup pengadaan pelatihan karyawan serta evaluasi dan monitoring
efektivitas kegiatan pelatihan tersebut.

3. Penanggung Jawab
Pimpinan Perusahaan

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
• Membuat perencaan program pelatihan karyawan baik secara internal maupun
eksternal sedikitnya sekali dalam setahun atau setiap ada karyawan baru
• Pelatihan dapat diberikan oleh karyawan perusahaan yang sudah memiliki keterampilan
dan/atau sertifikat keamanan pangan, tenaga ahli di bidang keamanan pangan, atau
instruktur pelatihan khusus dari lembaga terkait
• Kegiatan pelatihan karyawan internal dikoordinasikan oleh pimpinan perusahaan,
mulai dari topik pelatihan, jadwal, pemateri, hingga metode evaluasi
• Apabila pelatihan bersifat eksternal, pimpinan perushaan membuat laporan ke bagian
Administrasi untuk mendaftar ke lembaga pelatihan keamanan pangan terkait seperti
Balai/Loka POM
• Pelatihan karyawan dilaksanakan berdasarkan jadwal yang telah diatur oleh pimpinan
perusahaan atau lembaga pelatihan
• Penilaian pelatihan dapat dilakukan dengan metode pre-test dan post-test, FGD, atau
presentasi
• Hasil evaluasi pelatihan dicatat dalam Formulir Monitoring Program Pelatihan
Karyawan (CAP-FORM-…) dan Daftar Hadir dan Evaluasi Pelatihan Internal
Karyawan (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-08
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
2
PELATIHAN KARYAWAN
Disetujui Oleh: Efektif:

6. Dokumen Terkait
Formulir Monitoring Program Pelatihan Karyawan (CAP-FORM-…)
Daftar Hadir dan Evaluasi Pelatihan Internal Karyawan (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-09
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
2
PENYIMPANAN
Disetujui Oleh: Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan kualitas bahan baku, kemasan, dan label sesuai dengan
standar yang ditetapkan regulasi dan perusahaan.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup penyimpanan bahan baku, kemasan, label, produk jadi, dan bahan
pembersih yang datang serta pencatatan dan penanganan dalam penyimpanannya.

3. Penanggung Jawab
Manajer Bagian Gudang/Penerimaan Barang

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
A) Penyimpanan Bahan Baku
• Sistem penyimpanan bahan baku dilakukan dengan metode First In First Out (FIFO)
• Penyimpanan bahan baku dan hasil produksi dilakukan di tempat terpisah
• Bahan baku yang telah diperiksan dan diterima dicatat pada kartu stok bahan
• Bahan baku ditempatkan di dalam keranjang dan disimpan dalam suhu ruang
(T:30oC), bersih, kering, dan tidak terkena sinar matahari langsung
• Bahan baku yang dikeluarkan untuk proses produksi dicatat dalam kartu stok bahan
• Gunakan Kartu Stok Buah Lemon (CAP-FORM-…)

B) Penyimpanan Bahan Kemasan dan Label


• Bahan kemasan dan label disimpan di lokasi yang terpisah dengan penyimpanan
bahan baku
• Bahan kemasan dan label yang telah diterima dicatat pada kartu stok kemasan dan
label
• Kemasan dan label disimpan di rak dalam gudang yang bersih, kering, dan bebas hama
• Kemasan dan label yang dikeluarkan untuk proses produksi dicatat dalam kartu stok
kemasan dan label
• Gunakan Kartu Stok Kemasan dan Label (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-09
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
2
PENYIMPANAN
Disetujui Oleh: Efektif:

C) Penyimpanan Produk Jadi


• Sistem penyimpanan sari buah lemon dilakukan dengan metode First In First Out
(FIFO)
• Produk jadi disimpan di dalam chiller (T: 2-6oC) dalam gudang yang berpendingin
• Catat suhu chiller dalam Formulir Monitoring Suhu Penyimpanan Produk Jadi
(CAP-FORM-…)
• Lakukan pengecekan kode produksi dan tanggal kadaluwarsa
• Catat penyimpanan produk pada Formulir Pengemasan dan Penyimpanan Produk
Jadi (CAP-FORM-…)

D) Penyimpanna Bahan Pembersih dan/atau Sanitizer


• Bahan pembersih untuk mencuci peralatan disimpan pada lokasi terpisah dengan area
produksi, gudang penyimpanan bahan baku, gudang penyimpanan kemasan, dan
gudang penyimpanan produk akhir
• Bahan pembersih disimpan dalam wadah tertutup dan diberi label

6. Dokumen Terkait
Kartu Stok Buah Lemon (CAP-FORM-…)
Kartu Stok Kemasan dan Label (CAP-FORM-…)
Formulir Monitoring Suhu dan Penyimpanan Produk Jadi (CAP-FORM-…)
Formulir Pengemasan dan Penyimpanan Produk Jadi (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-10
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
2
PENARIKAN PRODUK
Disetujui Oleh: Efektif:

1. Pernyataan Recall
UMK Canaan Agri Pratama menetapkan kebijakan penarikan produk-produk yang tidak
sesuai persyaratan dan telah beredar di pasar sesuai dengan kategori.

2. Klasifikasi
1. Kategori 1 : Ketidaksesuaian dapat mengancam jiwa manusia
2. Kategori 2 : Ketidaksesuaian berpotensi mengancam jiwa manusia
3. Kategori 3 : Ketidaksesuaian berpotensi mengakibatkan mutu tidak sesuai termasuk
ketidaksesuaian label pangan

3. Metode
1. Konfirmasi/identifikasi permasalaha yang terjadi pada produk
2. Pemberitahuan/notifikasi kepada jaringan distribusi dan konsumen
3. Penarikan produk
4. Penggantian dengan produk yang baru untuk distributor
5. Penentuan sumber masalah
6. Penanganan keluhan konsumen
7. Pelaksanaan tindakan koreksi
8. Perbaikan sistem bila diperlukan

4. Waktu
Segera setelah ditemukan ketidaksesuaian

5. Penanggung Jawab
Pimpinan Perusahaan

6. Acuan
Peraturan Kepala Badan POM Nomor 22 Tahun 2017 tentang Penarikan Pangan dari
Peredaran.

7. Prosedur Proses
A. Jika terdapat laporan dari konsumen mengenai ketidaksesuaian produk:
1. Laporan dari konsumen tentang produk yang tidak sesuai baik dari segi bahan,
kebersihan, ataupun berkaitan dengan proses produksi
2. Periksa kode produksi dari produk yang dilaporkan oleh Staf Produksi untuk dilihat
daftar produksi yang sama dengan produk tersebut
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-10
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
2
PENARIKAN PRODUK
Disetujui Oleh: Efektif:

3. Apabila tidak terdapat masalah pada daftar, maka konsumen pelapor akan
diberikan produk yang baru sebagai gantinya
4. Apabila terdapat masalah pada daftar, maka dilakukan penarikan seluruh produk
yang memiliki kode produksi yang sama dengan yang dilaporkan dan
menggantinya dengan produk yang baru
5. Pimpinan perusahaan membuat laporan ke Loka POM Bogor apabila melakukan
penarikan produk pangan
6. Semua produk yang ditarik dicatat pada Form Penarikan Produk Pangan (CAP-
FORM-…)

B. Penarikan produk yang mendekati kedaluwarsa:


1. Pimpinan perusahaan atau staf produksi melakukan pengecekan daftar produk
yang telah didistribusikan secara rutin
2. Apabila terdapat produk yang mendekati waktu kedaluwarsa, pimpinan perusahaan
atau staf produksi melapor pada bagian pengiriman dan melakukan penarikan
produk sebelum mencapai waktu kedaluwarsa
3. Semua produk yang ditarik, dicatat pada Form Penarikan Produk Pangan (CAP-
FORM-…)

8. Dokumen Terkait
Rekaman notifikasi
Rekaman poduk yang ditarik beserta berita acaranya (jumlah yang berhasil ditarik,
identitas distributor, dan jumlah yang didistribusikan serta identitas produk)
Rekaman penerimaan bahan baku dan kemasan, rekaman proses produksi beserta rekaman
distribusi produk (untuk penelusuran)
Rekaman produk penggantian
Daftar identitas industri, distributor, dan pemasok (nama, alamat, nomor telepon/HP, fax,
email)
Rekaman sumber masalah dan tindakan koreksi yang dilakukan
Berita acara pemusnahan produk yang ditarik (jika dilakukan pemusnahan)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-11
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PROSEDUR PENGUJIAN 2
Disetujui Oleh: INTERNAL DAN EKSTERNAL Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan pelaksanaan pengujian internal dan internal sesuai
dengan regulasi teknis terkait.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup prosedur pengujian internal dan eksternal.

3. Penanggung Jawab
Pimpinan Perusahaan

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
A) Pemeriksaan Internal
1. Pemeriksaan Bahan Baku dan Kemasan
• Bahan baku yang diterima dipastikan bahan baku dengan mutu terbaik sesuai
standar
• Melakukan pemeriksaan bahan baku dan kemasan yang datang apakah sesuai
dengan standar perusahaan
• Memeriksa kondisi kendaraan pengangkut: bersih dan tertutup
• Pemeriksaan kondisi bahan baku: terdaftar, tidak ada benda asing, segar, dan
tidak busuk
• Pemeriksaan kondisi kemasna dan label: tidak rusak dan cetakan jelas
• Catat hasil uji pada Formulir Pemeriksaan Bahan Baku Pangan dan
Kemasan (CAP-FORM-…)
• Jika terdapat penyimpanan maka dilakukan rapat koordinasi dengan bagian
produksi dan pembelian

2. Monitoring Proses Produksi


• Memastikan tahap produksi dilakukan dengan benar sesuai dengan standar
prosedur perusahaan
• Memastikan alat produksi layak digunakan
• Semua tahap produksi harus dapat diukur: waktu produksi dan hasil produksi
• Catat pada Formulir Pencatatan Proses Produksi (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-11
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
PROSEDUR PENGUJIAN 2
Disetujui Oleh: INTERNAL DAN EKSTERNAL Efektif:

3. Pemeriksaan Produk Akhir


• Pencatatan tanggal dan kode produksi
• Produk akhir dilakukan pengujian mutu organoleptik: warna, aroma, dan rasa
• Catat pada Formulir Cek Mutu Organoleptik Produk Jadi (CAP-FORM-
…)
• Jika terjadi penyimpangan dilakukan tindakan koreksi
• Catat pada Formulir Ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi (CAP-
FORM-…)

B) Pengujian Eksternal
1. Pengujian produk jadi berupa uji mikrobiologi dan kimia dilakukan paling sedikit
setahun sekali
2. Pengujian air menggunakan hasil uji dari PAM

6. Dokumen Terkait
Formulir Pemeriksaan dan Penyimpanan Bahan Baku Pangan dan Kemasan (CAP-FORM-
…)
Formulir Pencatatan Proses Produksi (CAP-FORM-…)
Formulit Cek Mutu Organolpetik Produk Jadi (CAP-FORM-…)
Formulit Ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-12
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PROSEDUR PEMBERSIHAN 2
Disetujui Oleh: DAN SANITASI PERALATAN Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan pelaksanaan program pembersihan dan sanitasi
peralatan sesuai dengan regulasi terkait.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup pengadaan pelatihan karyawan dan evaluasi efektivitas kegiatan
pelatihan tersebut.

3. Penanggung Jawab
Pimpinan Perusahaan

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
A) Pembersihan dan Sanitasi Peralatan
1. Pemeliharaan peralatan yang bersifat pembersihan secara rutin dilakukan oleh
operator yang terlatih
2. Semua peralatan dan permukaan yang kontak langsung dengan bahan panagn harus
dibersihkan untuk menghilangkan kotoran sebelum dan setelah produksi dengan
cara yang sesuai dengan jenis peralatannya
3. Cara membersihkan peralatan dan permukaan yang kontak langsung dengan bahan
pangan:
a. Bilas dengan air bersih setiap akan produksi
b. Bilas dengan air yang sudah diozonisasi
c. Lakukan prosedur yang sama ketika sudah selesai proses produksi
4. Bersihkan timbangan sebelum dan setelah produksi atau setiap kali terlihat kotor
5. Bersihkan chiller setiap seminggu seklai atau setiap kali terlihat kotor
6. Ganti timbangan jika sudah tidak berfungsi dengan baik
7. Staf produksi harus segera melapor pada pimpinan perusahaan apabila terdapat
peralatan yang sudah tidak berfungsi dengan baik untuk segera diganti
8. Catat dalam Formulir Monitoring Pembersihan Harian (CAP-FORM-…)

B) Metode Pembersihan dan Sanitasi


1. Keranjang Bahan Baku
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-12
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
PROSEDUR PEMBERSIHAN 2
Disetujui Oleh: DAN SANITASI PERALATAN Efektif:

a) Keranjang dicuci setiap selesai produksi dengan air mengalir


b) Bersihkan seluruuh bagain keranjang dengan sikat
c) Pastikan keranjang bersih dari semua kotoran
d) Bilas keranjang dengan air bersih
e) Seka / lap wadah dengan serbet hingga kering
f) Tumpuk dengan rapi

2. Alat-Alat Produksi (mesin pemotong dan pemeras, sentrifuse, dandang, mesin


filler)
a) Peralatan dibersihkan setiap sebelum dan sesudah produksi
b) Peralatan dibilas menggunakan air bersih
c) Peralatan dibilas dengan air yang telah diozonisasi
d) Seka peralatan dengan serbet hingga kering

3. Meja Pengemasan
a) Meja pengemasan dibersihkan setiap sebelum dan sesudah produksi
b) Semua permukaan meja disemprot dengan disinfektan food grade

6. Dokumen Terkait
Formulir Monitoring Pembersihan Harian (CAP-FORM-…)
Formulir Monitoring Pembersihan Mingguan (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-13
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PROSEDUR PENGENDALIAN 2
Disetujui Oleh: HAMA Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan mencegah setiap bahan baku, kemasan, dan produk akhir bebas dari
kontaminasi hama berupa serangga, hewan pengerat, dan hewan pengganggu lainnya.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup pencegahan terjadinya kontaminasi pada bahan baku, kemasan,
dan produk akhir yang disebabkan oleh serangga, hewan pengerat, dan hewan pengganggu
lainnya serta penanganannya.

3. Penanggung Jawab
Manajer Bagian Gudang

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
A. Pencegahan
• Desain bangunan harus menjamin dapat mencegah masuknya serangga, burung,
hewan pengerat, atau hewan lain
• Pemasangan screen dilakukan pada seluruh jendela dan ventilasi untuk
meminimalkan serangga terbang seperti lalat dan nyamuk di dalam gedung pabrik
• Pemasangan perangkap tikus pada area belakang dan depan pabrik serta lokasi yang
memungkinkan menjadi jalan masuk tikus ke dalam gedung pabrik
• Semua pintu masuk penyimpanan bahan baku, bahan kemasan, dan produk jadi,
dipastikan bisa tertutup rapat dan bisa menutup dengan baik untuk mencegah hama
masuk
• Tempat kerja dipastikan bersih untuk memastikan tidak ada kepompong lalat hidup
• Tempat sampah harus tertutup sehingga tidak mengundang hama dan mikroba.
Tempat sampah harus terpelihara dengan baik dan sampah diangkut secara teratur agar
tidak tertimbun berlebihan
• Monitor pengendalian hama dilakukan sedikitnya satu minggu sekali atau setiap
ditemukan investasi hama
• Gunakan Formulir Pengendalian Hama (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-13
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
PROSEDUR PENGENDALIAN 2
Disetujui Oleh: HAMA Efektif:

B. Penanganan
• Identifikasi hama yang mengontaminasi ruang produksi, gudang penyimpanan bahan
baku, gudang penyimapanan kemasan, dan gudang penyimpanan produk akhir
• Pisahkan barang-barang yang diduga terkontaminasi hama, lakukan pemeriksaan
secara visual, dan pindahkan ke lokasi yang bebas hama
• Lakukan pembersihan dan sanitasi untuk menghilangkan sumber kontaminasi hama
• Gunakan Formulir Monitoring Pembersihan Harian (CAP-FORM-…) dan
Formulir Monitoring Pembersihan Mingguan (CAP-FORM-…)
• Lakukan evaluasi program pengendalian hama yang telah dibuat sebelumnya

6. Dokumen Terkait
Formulir Pengendalian Hama (CAP-FORM-…)
Formulir Monitoring Pembersihan Harian (CAP-FORM-…)
Formulir Monitoring Pembersihan Mingguan (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-14
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PROSEDUR 1
Disetujui Oleh: PENGIRIMAN/DISTRIBUSI Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan pelaksanaan pengiriman dan distribusi produk jadi
sesuai dengan regulasi teknis terkait agar tidak terjadi kerusakan ketika sampai ke
konsumen.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup prosedur pengiriman produk Sari Buah Lemon.

3. Penanggung Jawab
Pimpinan Perusahaan

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
A) Pesanan Penjualan
1. Bagian penjualan menerima pesanan dari konsumen
2. Bagian penjualan mencatat jumlah pesanan konsumen
3. Bagian penjualan melapor pada Bagian Penyimpanan untuk menyiapkan produk
dan mengeluarkannya dari chiller gudang penyimpanan produk jadi

B) Pengecekan ketersediaan barang


1. Bagian gudang mengeluarkan produk dari chiller gudang penyimpanan produk jadi
2. Bagian gudang mencatat jumlah produk jadi yang keluar pada Formulir
Pengeluaran atau Distribusi Produk Jadi (CAP-FORM-…)

C) Pengiriman
1. Pastikan jumlah produk yang akan dikirimkan telah sesuai dengan jumlah pesanan
2. Pastikan alamat tujuan pengiriman telah sesuai dengan pesanan konsumen
3. Produk didistribusikan menggunakan kendaraan berpendingin (T: 4-6oC)

6. Dokumen Terkait
Formulir Pengeluaran atau Distribusi Produk Jadi (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-15
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PROSEDUR PENGENDALIAN 2
Disetujui Oleh: PROSES Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan proses produksi sari buah lemon dikendalikan sesuai
dengan regulasi teknis terkait.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup pengendalian proses produksi sari buah lemon.

3. Penanggung Jawab
Manajer Bagian Produksi

4. Prosedur Proses
A. Pengendalian Proses Produksi
1) Memastikan tahapan proses produksi dilakukan sesuai standar yang telah
ditetapkan perusahaan
2) Memastikan proses sentrifugasi berlangsung selama 15-20 menit dan proses
pengendapan berlangsung selama 1-2 jam agar padatan terlarut pada sari buah
dapat terpisah
3) Memastikan proses sterilisasi dengan sinar UV berlangsung selama 15-20 menit
untuk menjamin keamanan pangan
4) Memastikan sari buah lemon yang sudah dikemas, disterilisasi kembali dengan
sinar UV sebelum dilakukan pelabelan
5) Gunakan Formulir Pencatatan Proses Produksi (CAP-FORM-…)

B. Pengendalian Suhu Penyimpanan


1) Memastikan bahan baku dan produk jadi disimpan dalam ruangan yang memiliki
suhu sesuai standar yang telah ditetapkan perusahaan
2) Bagian Gudang melakukan monitoring suhu penyimpanan di ruang penyimpanan
secara berkala
3) Gunakan Formulir Monitoring Suhu dan Penyimpanan Produk Jadi (CAP-
FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-15
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
PROSEDUR PENGENDALIAN 2
Disetujui Oleh: PROSES Efektif:

5. Dokumen Terkait
Formulir Monitoring Suhu dan Penyimpanan Produk Jadi (CAP-FORM-…)
Formulir Pencatatan Proses Produksi (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-16
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PROSEDUR PEMBERSIHAN 5
Disetujui Oleh: DAN SANITASI RUANGAN Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan pelaksanaan proses pembersihan dan sanitasi ruangan
sesuai dengan regulasi teknis terkait dan mampu mencegah kontaminasi pada produk jadi.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup proses pembersihan dan sanitasi ruangan pada gudang
penyimpanan bahan baku, ruang produksi, gudang penyimpanan produk jadi, dan toilet
beserta verifikasinya.

3. Penanggung Jawab
Pimpinan Perusahaan

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses

A. Tempat penerimaan bahan baku, gudang penyimpanan bahan baku, ruang produksi,
dan gudang penyimpanan produk jadi.

1) Lantai
a. Bersihkan lantai dengan cara disapu hingga bersih setiap sebelum memulai
produksi
b. Buat larutan pembersih lantai sesuai dengan pentujuk
c. Pel seluruh lantai dengan kain pel bersih yang sudah diberikan larutan pembersih
d. Biarkan lantai hingga kering
e. Lakukan langkah pembersihan dan sanitasi seperti cara a-d setelah selesai
produksi
f. Catat dalam Formulir Monitoring Pembersihan Harian (CAP-FORM-07)

2) Dinding
a. Bersihkan dinding dari debu dengan cara dilap menggunakan lap kering atau
kemoceng sedikitnnya satu kali dalam seminggu
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-16
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
PROSEDUR PEMBERSIHAN 5
Disetujui Oleh: DAN SANITASI RUANGAN Efektif:

b. Hilangkan sarang laba-laba yang menempel di dinding dan lakukan monitor secara
berkala
c. Catat dalam Formlir Monitoring Pembersihan Mingguan (CAP-FORM-…)

3) Langit-langit
a. Bersihkan langit-langit dengan cara disapu menggunakan sapu ijuk sedikitnya satu
kali dalam seminggu
b. Hilangkan sarang laba-laba yang menempel di langit-langit dan lakukan monitor
secara berkala
c. Catat dalam Formulir Monitoring Pembersihan Mingguan (CAP-FORM-…)

4) Jendela, Ventilasi, Pintu


Bersihkan jendela, kaca partisi, kaca kasa, dan pintu dengan cara dilap menggunakan
lap yang telah diberi alat pembersih sedikitnya satu kali dalam seminggu. Catat dalam
Formulir Monitoring Pembersihan Mingguan (CAP-FORM-…).

5) Kawat Kasa
Bersihkan kawat kasa dengan sikat/kuas sedikitnya sekali dalam seminggu. Catat
dalam Formulir Monitoring Pembersihan Mingguan (CAP-FORM-…).

6) Westafel
Bersihkan westafel dengan cara dilap atau disikat dan dibilas dengan air bersih setiap
selesai kegiatan produksi. Catat dalam Formulir Monitoring Pembersihan Harian
(CAP-FORM-…).

7) Jika seluruh bagian tersebut dibersihkan sekaligus, maka lakukan pembersihan dengan
urutan sebagai berikut:
a. Langit-langit
b. Kawat kasa dan lubang ventilasi
c. DInding dan jendela
d. Westafel
e. Lantai

8) Lakukan monitoring pembersihan dan sanitasi ruangan menggunakan Formulir


Monitoring Pembersihan Harian (CAP-FORM-…) dan Formulir Monitoring
Pembersihan Mingguan (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-16
Diperiksa Oleh: Halaman: 3 dari
PROSEDUR PEMBERSIHAN 5
Disetujui Oleh: DAN SANITASI RUANGAN Efektif:

9) Jika peralatan dan fasilitas kebersihan daam keadaan rusak dan/atau tidak berfungsi,
segera lapor ke Pimpinan untuk diperbaiki atau diganti dengan yang baru. Catat dalam
Formulir Kerusakan Alat (CAP-FORM-…).

B. Toilet

1) Langit-Langit
a. Bersihkan langit-langit dengan cara disapu menggunakan sapu ijuk sedikitnya satu
kali dalam seminggu
b. Hilangkan sarang laba-laba yang menempel di langit-langit dan lakukan monitor
secara berkala
c. Catat dalam Formulir Monitoring Pembersihan Mingguan (CAP-FORM-…)

2) Dinding
a. Bersihkan dinding dari debu dengan cara dilap menggunakan lap kering atau
kemoceng sedikitnnya satu kali dalam seminggu
b. Hilangkan sarang laba-laba yang menempel di dinding dan lakukan monitor secara
berkala
c. Catat dalam Formlir Monitoring Pembersihan Mingguan (CAP-FORM-…)

3) Lantai
a. Siapkan peralatan kebersihan yang dibutuhkan (sikat dan karbol pembersih)
b. Sikat lantai menggunakan karbol lalu bilas dengan air bersih dan tidak licin
c. Lakukan pembersihan dua/tiga kali sehari
d. Catat dalam Formulir Monitoring Pembersihan Harian (CAP-FORM-…)

4) Kakus
a. Siapkan peralatan kebersihan yang dibutuhkan (sikat dan karbol pembersih)
b. Sikat lantai menggunakan karbol lalu bilas dengan air bersih dan tidak licin
c. Lakukan pembersihan dua/tiga kali sehari
d. Catat dalam Formulir Monitoring Pembersihan Harian (CAP-FORM-…)

5) Perlengkapan toilet (ember, gayung, keran, pintu)


a. Siapkan peralatan kebersihan yang dibutuhkan (sikat dan sabun)
b. Sikat lantai menggunakan karbol lalu bilas dengan air bersih dan tidak licin
c. Lakukan pembersihan dua/tiga kali sehari
d. Catat dalam Formulir Monitoring Pembersihan Harian (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-16
Diperiksa Oleh: Halaman: 4 dari
PROSEDUR PEMBERSIHAN 5
Disetujui Oleh: DAN SANITASI RUANGAN Efektif:

C. Tempat sampah, rak penyimpanan peralatan, gudang penyimpanan kemasan dan label,
lemari pendingin produk jadi
1) Sampah dalam tempat sampah harus dipindahkan dari ruangan produksi setiap
produksi selesai
2) Setiap seminggu sekali tempat sampah dicuci dan disikat dengan air dan sabun
hingga bersih kemudian keringkan. Catat dalam Formlir Monitoring
Pembersihan Mingguan (CAP-FORM-…)
3) Rak penyimpanan peralatan produksi serta tempat penyimpanan label dan keasan
dibersihkan setiap seminggu sekali menggunakan lab bersih yang dibasahi dengan
air. Catat dalam Formlir Monitoring Pembersihan Mingguan (CAP-FORM-
…)
4) Lemari pendingin dibersihkan dari kotoran atau debu dengan cara dilap dengan
kain bersih. Lakukan pembersihan setiap seminggu sekali untuk permukaan lemari
pendingin. Catat dalam Formlir Monitoring Pembersihan Mingguan (CAP-
FORM-…)

D. Lingkungan (Bangunan gedung, halaman sekitar bangunan, saluran drainase)


1) Lakukan pengecekan bangunan gedung setiap hari. Catat dalam Formulir
Pemeliharaan Lingkungan Sarana Produksi (CAP-FORM-…)
2) Lakukan pembersihan halaman sekitar bangunan setiap satu kali dalam seminggu.
Catat dalam Formulir Pemeliharaan Lingkungan Sarana Produksi (CAP-
FORM-…)
3) Lakukan pengecekan saluran drainase setiap satu kali dalam seminggu. Catat
dalam Formulir Pemeliharaan Lingkungan Sarana Produksi (CAP-FORM-
…)

E. Ketersediaan Alat Kebersihan


1) Perlengkapan yang harus tersedia di westafel: air bersih, sabun cair, dan pengering
(lap/tisu)
2) Perlengkapan yang harus tersedia di toilet: air bersih, sabun cair, sikat lantai, dan
pengering (lap/tisu)
3) Perlengkapan kebersihan yang harus tersedia untuk seluruh ruangan disimpan di
tempat kebersihan: sapu lantai, lap pel, lap tangan, sabun cair, sikat lantai,
kemoceng, dan sapu lidi
4) Pengecekan ketersediaan alat kebersihan menggunakan Formulir Ketersediaan
Alat Kebersihan (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-16
Diperiksa Oleh: Halaman: 5 dari
PROSEDUR PEMBERSIHAN 5
Disetujui Oleh: DAN SANITASI RUANGAN Efektif:

6. Dokumen Terkait
Formulir Kerusakan Alat (CAP-FORM-…)
Formulir Monitoring Pembersihan Harian (CAP-FORM-…)
Formulir Monitoring Pembersihan Mingguan (CAP-FORM-…)
Formulir Pemeliharaan Lingkungan Sarana Produksi (CAP-FORM-…)
Formulir Ketersediaan Alat Kebersihan (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-17
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
3
PROSES PRODUKSI
Disetujui Oleh: Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan proses produksi sari buah lemon dapat dikendalikan
sehingga sesuai dengan regulasi dan standar perusahaan untuk menjamin keamanan dan
mutu produk hingga dikonsumsi oleh konsumen.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup proses monitoring, pencatatan, dan tindakan koreksi selama proses
produksi serta pengendalian tahap-tahap kritis selama proses produksi sari buah lemon.

3. Penanggung Jawab
Manajer Bagian Produksi

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
A. Tahapan Proses Produksi
1) Pastikan hanya menggunakan bahan baku pangan, kemasan, dan label yang memenuhi
kriteria persyaratan
2) Buah lemon segar yang sudah ditimbang dan disortasi dicuci sebanyak tiga kali
3) Pencucian pertama menggunakan air bersih dan sabun food grade untuk mencuci buah
4) Pencucian kedua menggunakan air bersih untuk membilas
5) Pencucian ketiga menggunakan air yang telah diozonisasi
6) Buah lemon kemudian dimasukkan ke dalam mesin pemotong dan pemeras
7) Sari buah lemon kemudian disentrifugasi selama 15-20 menit untuk memisahkan
padatan bulir buah dan sari buah lemon
8) Sari buah lemon kemudian didiamkan selama 1-2 jam, untuk memisahkan padatan
bulir buah yang mungkin masih tersisa
9) Sari buah lemon dimasukkan ke dalam dandang untuk dilakukan proses pengemasan

B. Pengemasan dan Pelabelan


1) Kemasan primer berupa botol plastik ukuran 250 ml, 500 ml, dan 1 L disterilisasi
menggunakan sinar UV selama 15-20 menit di dalam lemari tertutup
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-17
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
3
PROSES PRODUKSI
Disetujui Oleh: Efektif:

2) Sari buah lemon dimasukkan ke dalam kemasan menggunakan mesin filler sesuai
volume kemasan yang digunakan
3) Kemasan botol kemudian ditutup dan disegel rapat
4) Lakukan sterilisasi kembali pada produk yang sudah disegel menggunakan sinar UV
selama 15-20 menit di dalam lemari tertutup
5) Tempel label pada kemasan setelah disterilisasi
6) Pastikan label sudah memuat kode produksi dan tanggal kedaluwarsa dengan format
sebagai berikut:

A. Kode Produksi : B. Tanggal Kedaluwarsa


Keterangan: Keterangan:

Contoh: Contoh:

7) Catat jumlah produk jadi dan data riwayat produksi pada Formulir Pencatatan Proses
Produksi (CAP-FORM-…)

C. Penyimpanan Produk Jadi


Simpan sari buah lemon yang telah dikemas ke dalam chiller bersuhu 2-6oC. Catat suhu
chiller dalam Formulir Monitoring Suhu Penyimpanan Produk Jadi (CAP-
FORM-…).

D. Pengendalian Tahap Kritis


1) Pastikan sari buah lemon disentrifugasi selama 15-20 menit dan proses pengendapan
berlangsung selama 1-2 jam hingga padatan bulir benar-benar terpisah
2) Pastikan proses sterilisasi dengan sinar UV dilakukan dengan kondisi lemari tertutup
selama 15-20 menit
3) Pastikan produk sari buah lemon disimpan dalam chiller bersuhu 2-6oC dan dijaga
konsistensi suhu penyimpanannya.
4) Pencatatan riwayat produksi dicatata pada Formulir Pencatatan Proses Produksi
(CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-17
Diperiksa Oleh: Halaman: 3 dari
3
PROSES PRODUKSI
Disetujui Oleh: Efektif:

E. Diagram Alir Proses Produksi

6. Dokumen Terkait
Formulir Pencatatan Proses Produksi (CAP-FORM-…)
Formulir Monitoring Suhu Penyimpanan Produk Jadi (CAP-FORM-…)
Kartu Stok Buah Lemon (CAP-FORM-…)
Kartu Stok Kemasan dan Label (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-18
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PEMELIHARAAN MESIN DAN 1
Disetujui Oleh: PERALATAN Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan setiap peralatan/mesin dilakukan pemeliharaan dan
perawatan secara rutin sehingga dapat beroperasi dengan optimal.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup pada seluruh mesin produksi dan peralatan untuk melaksanakan
perawatan rutin.

3. Penanggung Jawab
Manajer Bagian Teknik

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
1. Bagian teknik memeriksa mesin/peralatan yang akan digunakan secara berkala
2. Pemeriksaan visual terhadap mesin sampai semua komponen telah terpasang dengan
baik dan benar serta tidak terjadi kelainan suara saat mesin beroperasi
3. Pemeriksaan fungsional mesin sampai semua komponen mesin bisa beroperasi dengan
baik dan benar
4. Pemeriksaan panel listrik atau panel kontrol sampai semua komponen panel berfungsi
dengan baik, rapi, dan bersih dari benda asing terutama yang bisa menyebabkan
korsleting
5. Pemeriksaan semua alat pengukut seperti timbangan dan pH meter. Ganti/perbaiki jika
rusak
6. Pemeriksaan bagian motor mesin dan tuangkan minyak pelumas apabila diperlukan
7. Setelah menyelesaikan proses pemeliharaan, karyawan bagian teknik harus mencatata
dalam Formulir Perawatan Mesin dan Peralatan (CAP-FORM-…)

6. Dokumen Terkait
Formulir Perawatan Mesin dan Peralatan (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-19
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
1
PEMELIHARAAN BANGUNAN
Disetujui Oleh: Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan bangunan yang digunakan untuk produksi memiliki
struktur bangunan, penampilan, dan kekuatan yang cukup sehingga aman untuk digunakan
sebagai pabrik produksi.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup pemeliharan bangunan di area pengolahan, area penyimpanan
bahan baku, kemasan, dan produk jadi, serta area kantor.

3. Penanggung Jawab
Pimpinan Perusahaan

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
1. Periksa semua area secara berkala
2. Periksa semua permukaan termasuk lantai, langit-langit, dan dinding secara
menyeluruh apakah terdapat retak/cat terkelupas. Perbaiki bila terdapat retakan. Bila
harus dilakukan proses pengecatan ulang di area pengolaha, proses pengecatan
dilarang dilakukan saat proses produksi berlangsung
3. Periksa engsel pintu, kusen pintu, mekanisme penguncian, pintu penutup, kaca pintu,
dan periksa kelayakan pembukaan/penutupan pintu
4. Periksa lampu untuk semua area dan ganti lampu bila telah berkedip
5. Periksa pipa saluran air dan lakukan perbaikan bila terdapat kerusakan
6. Periksa semua keran air. Lakukan perbaikan/penggantian bila terdapat kebocoran
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-20
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PROGRAM PENCEGAHAN 1
Disetujui Oleh: KONTAMINASI SILANG Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan program pencegahan kontaminasi silang berlangsung
secara efektif.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup program pencegahan kontaminasi silang baik dari bahan baku,
pekerja, maupun lingkungan.

3. Penanggung Jawab
Manajer Bagian Produksi

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
1. Pastikan karyawan bagian produksi tidak menjadi penyebab kontaminasi silang
a. Karyawan mengenakan hairnet, penutup janggut, atau pengikat rambut, serta tidak
menggunakan perhiasan atau benda lain (peniti, jarum pentul) yang mungkin dapat
jatuh ke dalam produk, peralatan, dan wadah selama proses produksi
b. Semua karyawan harus mencuci tangan dan sarung tangan secara menyeluruh serta
membersihkannya sebelum bekerja, istirahat, dan setiap meninggalkan tempat
kerja, atau saat terdapat kotoran atau terkontaminasi
c. Pakaian dan barang-barang pribadi karyawan tidak diizinkan dibawa masuk ke
dalam ruang produksi
d. Karyawan dilarang makan, minum, mengunyah permen karet, atau merokok di
area produksi
e. Manajer Bagian Produksi memonitor kerja setiap karyawan
2. Kondisi sekitar sarana produksi dapat melindungi/menjaga dari kontaminasi silang
3. Sampah yang dihasilkan selama proses produksi dibuang ke tempat sampah tertutup
4. Bangunan sarana produksi dalam kondisi baik. Area bahan baku dan area produk jadi
dalam keadaan bersih. Bahan kemasan dilindungi dari kontaminasi selama
penyimpanan.
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-21
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
KESIAPAN TANGGAP 2
Disetujui Oleh: DARURAT Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan menjadi acuan dalam melakukan identifikasi, pencegahan potensi,
kesiapsiagaan dan menanggulangi keadaan darurat di area produksi dan unit pendukung
lainnya.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup semua kejadian tanggap darurat baik kecil maupun besar yang
berpotensi terjadi di area produksi.

3. Penanggung Jawab
Pimpinan Perusahaan

4. Acuaan
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 74
Tahun 2019 tentang Program Kedaruratan Pengelolaan B3 dan/atau limbah B3

5. Definisi
1. Keadaan Darurat: Suatu kondisi yang tidak diinginkan dimana terjadi kombinasi dari
beberapa keadaan yang diluar kendali yang memerlukan tindakan evakuasi dan
penyelematan segera
2. Tempat Berkumpul: Lokasi sementara untuk berkumpul bagi para karyawan yang
tidak terlibat langsung dalam penanggulangan keadaan darurat, dan masyarakat sekitar
kawasan pabrik yang terpengaruh akibat keadaan darurat sebelum mereka dibawa ke
tempat evakuasi (bila perlu). Tempat berkumpul tersebut dipandang aman dari bencana
dan diberi tanda atau keterangan
3. Bahan Berbahaya dan Beracun (B3): Zar, energi, dan/atau komponen lain yang karena
sifat, konsentrasi, dan/atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak dapat
mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lain
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-21
Diperiksa Oleh: Halaman: 2 dari
KESIAPAN TANGGAP 2
Disetujui Oleh: DARURAT Efektif:

6. Prosedur
1. Bila terpercik Bahan Berbahaya dan Beracun segera siram dengan air
2. Bila terjadi kebakaran hubungi petugas tanggap darurat kebakaran dan atasi kebakaran
dnegan menggunakan APAR yang ada, atau segera menghubungi Dinas Pemadam
Kebakaran Setempat
3. Bila terjadi gempa bumi, segera menuju ke Tempat Berkumpul, atau tempat lapang
yang aman, dan tidak ada risiko kejatuhan benda
4. Bila terjadi luka kulit karena iritasi atau luka kulit robek dan ada kontaminasi dengan
Bahan Berbahaya dan Beracun segera basuh dengan air mengalir dan sterilkan luka
lalu tutup luka dengan plester luka
5. Bila terjadi luka bera segera hubungi tim tanggap darurat dan lakukan tindakan
pertolongan pertama, serta lakukan pertolongan lanjutan yaitu membawa ke Rumah
Sakit terdekat untuk penanganan lebih lanjut
6. Bila terjadi pemadaman listrik secara mendadak, hindari membuka pintu chiller jika
tidak diperlukan agar suhu tetap stabil
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-22
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PENANGANAN PRODUK 2
Disetujui Oleh: TIDAK SESUAI Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan menentukan prosedur pengendalian ketidaksesuaian terhadap
produk selaam proses produksi ataupun produk akhir.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup identifikasi, kontrol, serta disposisi dari bahan yang tidak sesuai
dan semua produk maupun selama proses produksi.

3. Penanggung Jawab
Manajer Bagian Produksi

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
A. Kontrol Ketidaksesuaian Bahan Baku dan Kemasan Saat Kedatangan
1. Kondisi ketidaksesuaian dapat terjadi pada bahan baku, kemasan, dan label selama
proses maupun produk akhir
2. Apabila terjadi ketidaksesuaian pada bahan baku maka Manajer Bagian
Penerimaan akan menolak dan mengembalikan bahan baku ke kebun dengan
persetujuan Pimpinan
3. Apabila terjadi ketidaksesuaian pada kemasan dan label maka Manajer Bagian
Penerimaan akan mengembalikan kepada supplier dengan persetujuan Pimpinan
4. Manajer Bagian Penerimaan mengisi Formulir Ketidaksesuaian dan Tindakan
Koreksi (CAP-FORM-…)

B. Kontrol Ketidaksesuaian Bahan Baku dan Kemasan Saat Proses


1. Manajer Bagian Produksi melakukan pengecekan mutu ahan baku dan kemasan
sebelum proses. Apabila terjadi ketidaksesuaian, lakukan pemisahan bahan baku
dan kemasan yang reject
2. Apabila kondisi ketidaksesuaian terjadi pada bahan baku dan kemasan selama
proses, lakukan pengambilan sampel untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut
3. Apabila hasil pemeriksaan sampel tersebut sesuai standar, proses dapat dilanjutkan
ke tahapan yang selanjutnya
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-22
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PENANGANAN PRODUK 2
Disetujui Oleh: TIDAK SESUAI Efektif:

4. Apabila hasil pemeriksaan sampel tersebut tidak sesuai standar, maka Manajer
Bagian Produksi akan membuat status terhadap bahan tersebut menjadi bahan
reporses atau reject
5. Manajer Bagian Produksi mengisi Formulir Ketidaksesuaian dan Tindakan
Koreksi (CAP-FORM-…)

C. Kontrol Ketidaksesuaian Produk Akhir


1. Manajer Bagian Produksi melakukan pengecekan mutu produk akhir
2. Apabila terjadi kondisi ketidaksesuaian pada produk akhir, Manajer Bagian
Produksi akan menentukan status produk reproses atau reject. Bila ketidaksesuaian
yang terjadi menyangkut keamanan pangan maka produk akan langsung di-reject
dengan persetujuan Pimpinan.
3. Manajer Bagian Produksi mengisi Formulir Ketidaksesuaian dan Tindakan
Koreksi (CAP-FORM-…)

D. Penanganan Produk Reproses


1. Produk yang dapat direproses hanyalah produk yang mengalami ketidaksesuaian
karena mutu
2. Produk unutk reproses harus diperiksa kembali untuk dipastikan kelayakannya.
Pemeriksaan produk yang akan direproses dilakukan oleh Manajer Bagian
Produksi
3. Jika hasil pengecekan produk tersebut tidak memenuhi standar dan dinyatakan
tidak dapat direproses, Manajer Bagian Produksi dengan persetujuan Pimpinan
akan memutuskan produk tersebut untuk di-reject
4. Jika hasil pengecekan produk tersebut memenuhi standar, reproses dapat
dilakukan.

6. Dokumen Terkait
Formulir Ketidaksesuaian dan Tindakan Koreksi (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-23
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PEMERIKSAAN KUALITAS
1
BAHAN BAKU DAN
Disetujui Oleh: Efektif:
KEMASAN

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan kualitas bahan baku dan kemasan yang didapat dari
pemasok sesuai dengan standar produk yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup kualitas pada saat kedatangan bahan baku dan kemasan.

3. Penanggung Jawab
Manajer Bagian Gudang/Penerimaan Barang

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
1. Pemeriksaan kualitas bahan baku dan kemasan yang datang dilakukan dengan
mengambil sampel yang masih ada dalam kendaraan/wadah angkut, sehingga barang
belum bisa diterima sebelum selesai dilakukan pemeriksaan kualitas
2. Pemeriksaan kualitas yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Untuk bahan baku lemon lakukan pemeriksaan secara visual, yaitu: segar dan tidak
busuk
b. Untuk kemasan dan label lakukan pemeriksaan secara visual, yaitu: tidak rusak,
cetakan benar dan jelas
3. Jika kualitas sesuai standar, maka dilakukan penerimaan bahan baku dan kemasan.
Apabila tidak sesuai standar, maka ditolak
4. Catat hasil pemeriksaan pada Formulir Pemeriksaan Bahan Baku Pangan dan
Kemasan (CAP-FORM-…)

6. Dokumen Terkait
Formulir Pemeriksaan Bahan Baku Pangan dan Kemasan (CAP-FORM-…)
UMK CANAAN AGRI PRATAMA
JL. Pasirmulya V, Blok I No. 16, Pasir Mulya, Bogor
Dibuat Oleh: Terbitan: 0
CAP-SOP-24
Diperiksa Oleh: Halaman: 1 dari
PROGRAM PENGAWASAN 1
Disetujui Oleh: MUTU PRODUK JADI Efektif:

1. Tujuan
Prosedur ini bertujuan memastikan kualitas produk jadi sesuai dengan standar produk yang
ditetapkan oleh perusahaan.

2. Ruang Lingkup
Pelaksanaan mencakup pemeriksaan kualitas produk jadi.

3. Penanggung Jawab
Manajer Bagian Produksi

4. Acuan
Peraturan Menteri Perindustrian 75/M-IND/PER/7/2010 tentang Pedoman Cara Pedoman
Produksi Pangan Olahan yang Baik.

5. Prosedur Proses
1. Pemeriksaan kualitas produk jadi dilakukan dengan mengambil sampel produk jadi
setiap akhir proses produksi
2. Pemeriksaan kualitas yang dilakukan yakni secara organoleptik meliputi bentuk,
aroma, rasa, dan warna.
3. Hasil pemeriksaan dicatat dalam Formulir Cek Mutu Secara Organoleptik Produk
Jadi (CAP-FORM-…)

6. Dokumen Terkait
Formulir Cek Mutu Secara Organoleptik Produk Jadi (CAP-FORM-…)

Anda mungkin juga menyukai