Anda di halaman 1dari 94

KEMASAN PLASTIK

mampu mengaplikasikan kemasan plastik pada bahan pangan.

SEJARAH PERKEMBANGAN
Penemuan I : Dr.Montgomerie tahun 1843 getah
karet dipanaskan, dibentuk dengan tangan dijadikan
gagang pisau
Tahun 845 J.Peluoze mensintesa selulosa nitrat
Cetakan bahan plastik I dipatenkan oleh J.L.Baldwin
tanggal 11 Februari 1862
Penemuan seluloid (selulosa nitrat) I : Dr.John wesley
Hyatt (new York), digunakan untuk bola bilyard,
mainan anak-anak, pakaian, cat dan vernis.
Tahun 1920 Dr.Leo Hendrik Baekeland (Belgia)
menemukan reaksi fenol + Formaldehida bakelite
awal industri plastik.

Penemuan Jenis-jenis plastik :

Polystirene tahun 1830


Vinil klorida tahun 1835
PVC tahun 1872
Metil butadiena tahun 1915
Neoprene tahun 1931
Polietilen tahun 1933
Butadiena-stiren tahun 1933
Karet-hidroklorida tahun 1934
Polistiren + Karet tahun 1950
Polipropilene tahun 1954

KOMPOSISI PLASTIK
Bahan pembuat plastik : minyak dan gas
Bahan sintesis pembuat plastik diperoleh dengan
cara kopolimerisasi, laminasi dan ekstrusi.
Komponen utama plastik : monomer
- Polivinil klorida tdd monomer vinil klorida.
Bahan-bahan tinambah : berupa bahan dengan
BM rendah yang diperlukan untuk memperbaiki
sifat-sifat plastik :
- pemlastis
- pelumas
- antioksidan
- penyerap ultra violet
- antiblok
- bahan pengisi dan
- antistatis
penguat

1. Monomer
Monomer dipolimerisasi membeuk
polimer
pola acak : bentuk amorf
pola teratur : bentuk kristalin

KRISTALIN

AMORF

Berdasarkan struktur kimianya polimer plastik


dibedakan atas :

Linier :
- rantai polimer lurus
- bersifat thermoplastik
Jaringan tiga dimensi :
- polimerisasi berantai
- bersifat thermosetting
- contoh : jenis melamin

2. Kopolimer
Gabungan dua jenis monomer yang berbeda
Contoh :
Etilen-Vinil Asetat (EVA)
Kopolimer Vinil Klorida
Kopolimer Polistiren

3. Bahan Pemlastis (Plastisizer)


adalah bahan organik dengan BM rendah, yang
ditambahkan dengan tujuan memperlemah
kekakuan polimer, meningkatkan fleksibilitas dan
esktensibilitas polimer.
Jenis-jenis pemlastis :
- Dibutil Ptalat (DBP)
- Dimetil Heptil Adipat
- Dioktil Ptalat (DOP)
- Di-N-desil Adipat
- Dietil Heptil Adipat (DEHA) - Benzil Aktil Adipat
- Trikresil Ptalat (TCP)
- Ester asam sitrat
- Poliester
- Oleat
- Heptil Ptalat
- Sitrat

4. Antioksidan
Fungsi : mencegah degradasi polimer akibat
oksidasi
Contoh :
- Turunan Fenol
- Sulfida Organik
- Irganox 1076

5. Antiblok
Fungsi untuk membuat permukaan menjadi
kasar sehingga tidak lengket satu sama lain
Contoh : silika, asam lemak amida

6. Antistatik
Fungsi : meningkatkan daya konduktivitas listrik
Contoh :
- turunan glikol (Glikol PE)
- Amonium Kuartener

7. Pelumas
Fungsi : mengurangi gaya gesekan
Syarat-syarat pelumas :
- mempunyai kelarutan yang baik
- stabil
- volatilitas rendah
Bahan pelumas : hidrokarbon ber BM rendah
sampai menengah.

8. Bahan Penyerap Cahaya


Fungsi : melindungi kemasan dari cahaya matahari atau
lampu
Untuk kemasan bahan yang peka terhadap cahaya
Contoh : - Tinuvin P
- Organotin
- Tinuvin 326
- Di-n-octyl-tin-mercaptide

9. Bahan Pengisi dan Penguat


Fungsi :
o memperkuat kemasan plastik yang dihasilkan
dengan cara pengerasan oleh bahan berserat
o Meningkatkan kekakuan
o Menekan harga jika harga bahan pengisi lebih
murah

Contoh : kapas, serbuk kayu, serat gelas

LDPE

HDPE

PET, PETE

EVOH

Polyprophylene

BOPP

Polistyren dan polystyren


foam

polyninyl chloride (PVC)

Polyamide

polycarbonate

Surlyn

Teflon

JENIS DAN SIFAT KEMASAN PLASTIK


1.

POLIETILEN

Monomer etilen dengan polimerisasi adisi dari


gas etilen

Sifat-sifat :

Lunak

Transparan

Termoplastik

Permeabilitas rendah

felksible

Kekuatan benturan dan sobekan baik

Samb. Sifat-sifat Polietilen :

Heat seal

Tahan asam, basa, alkohol, deterjen


dan bahan kimia

Kedap terhadap air, uap air dan gas

Dapat digunakan untuk penyimpanan


beku (-50oC)

Transmisi gas tinggi

Tidak cocok untuk bahan pangan


berlemak

Mudah lengket diperbaiki dengan


penambahan antiblok

Dapat dicetak

Jenis-Jenis Polietilen :
-Polietilen densitas rendah (LDPE)
-Polietilen densitas sedang (MDPE)
-Polietilen densitas tinggi (HDPE)
-Polietilen densitas rendah linier (LLDPE)
Penggunaan polietilen :
-Untuk kemasan buah-buahan
-Sayur-sayuran segar
-Roti
-Produk pangan beku

2. POLIESTER /POLIETILEN TREPTALAT (PET)

Hasil kondensasi polimer etilen glikol dan asam


treptalat
3 jenis plastik PET :
- PET biasa tanpa laminasi
- PET yang mengkerut jika kena panas
- PET yang dilaminasi untuk kemasan vakum
Sifat-sifat :

Tembus pandang, bersih, jernih


Tahan suhu tinggi (300o )
Permeabilitas terhadap uap air dan gas rendah
tahan terhadap pelarut organik seperti asamasam organik dari buah-buahan, sehingga dapat
digunakan untuk mengemas minuman sari buah.
tidak tahan terhadap asam kuat, fenol dan benzil
alkohol.
kuat dan tidak mudah sobek

3. Polipropilen
Sifat-sifat

:
ringan (densitas 0.9 g/cm3)
mudah dibentuk
tembus pandang dan jernih dalam bentuk
film, tapi tidak transparan dalam bentuk
kemasan kaku
lebih kuat dari PE. Pada suhu rendah akan
rapuh, dalam bentuk murninya mudah pecah
pada suhu -30oC sehingga perlu ditambahkan
PE atau bahan lain untuk memperbaiki
ketahanan terhadap benturan. Tidak dapat
digunakan untuk kemasan beku.
lebih kaku dari PE dan tidak mudah sobek
sehingga mudah dalam penanganan dan

Samb. Sifat-sifat Polipropilen :

daya tembus (permeabilitasnya) terhadap uap air


rendah, permeabilitas terhadap gas sedang, dan
tidak baik untuk bahan pangan yang mudah rusak
oleh oksigen.

tahan terhadap suhu tinggi sampai dengan 150oC,


sehingga dapat dipakai untuk mensterilkan bahan
pangan.

mempunyai titik lebur yang tinggi, sehingga sulit


untuk dibentuk menjadi kantung dengan sifat kelim
panas yang baik.

polipropilen juga tahan lemak, asam kuat dan basa,


sehingga baik untuk kemasan minyak dan sari buah.
Pada suhu kamar tidak terpengaruh oleh pelarut
kecuali oleh HCl.

pada suhu tinggi PP akan bereaksi dengan benzen,

4. Polistriren
Sifat-sifat :

kekuatan tariknya tinggi dan tidak mudah sobek


titik leburnya rendah (88oC), lunak pada suhu 9095oC
tahan terhadap asam dan basa kecuali asam
pengoksidasi
terurai dengan alkohol pada konsnetrasi tinggi, ester,
keton, hidrokarbon aromatik dan klorin
permeabilitas uap air dan gas sangat tinggi, baik
untuk kemasan bahan segar
permukaan licin, jernih dan mengkilap serta mudah
dicetak
bila kontak dengan pelarut akan keruh
mudah menyerap pemlastis, jika ditempatkan
bersama-sama dengan plastik lain menyebabkan
penyimpangan warna
mempunyai afinitas yang tinggi terhadap debu dan

5. Polivinil Klorida (PVC)


Jenis-jenis

PVC :

- Plastisized Vinyl Chlorida


- Vinyl Copolymer
- Oriented Film
Sifat-sifat :

tembus pandang, ada juga yang keruh


permeabilitas terhadap uap air dan gas rendah
tahan minyak, alkohol dan pelarut petrolium
kekuatan tarik tinggi dan tidak mudah sobek
dipengaruhi oleh hidrokarbon aromatik, keton,
aldehida, ester, eter aromatik, anhidrat dan molekulmolekul yang mengandung belerang, nitrogen dan
fosfor. Tidak terpengaruh oleh asam dan basa, kecuali
asam pengoksidasi, akan tetapi pemlastis akan
terhidrolisa oleh asam dan basa pekat.

6. Saran atau Poliviniliden Klorida (PVDC)


Kopolimer dari vinil klorida dan viniliden klorida
Jenis PVDC : - Saran
- Cryovac
Sifat-sifat

Saran:

transparan dan luwes dengan kejernihan yang


bervariasi
tahan terhadap bahan kimia, asma, basa dan minyak
barrier yang baik untuk sinar ultraviolet, sehingga
baik digunakan untuk bahan-bahan yang peka
terhadap sinar ultraviolet seperti daging segar dan
keju
permeabilitas uap air dan gas sangat rendah,
sehingga baik digunakan untuk produk-produk yang
peka terhadap oksigen seperti daging, keju dan
produk kering (buah-buahan, candy)
dapat menahan aroma
tahan terhadap pemanasan yang kering atau basah

Sifat-sifat PVDC Cryovac

permeabilitasnya terhadap uap air dan gas rendah


mudah mengkerut jika kena panas, sesuai untuk
kemasan bahan yang bentuknya tidak beraturan
seperti ayam dan ikan
tahan suhu rendah (-40oC) sehingga baik untuk
kemasan beku
tahan terhadap tekanan tinggi, dapat digunakan
untuk kemasan vakum
mudah dicetak karena permukaannya licin,
transparan dan mengkilap
tidak mudah terbakar
mudah dikelim panas

7. Selopan
Sifat-sifat Selopan :
transparan dan sangat terang
tidak bersifat termoplastik, tidak bisa direkat
dengan panas
tidak larut air atau minyak
mudah retak pada kelembaban dan suhu
rendah
mudah dilaminasi sehingga merupakan
pelapis yang baik
mudah robek sehingga perlu dihindarkan dari
resiko tertusuk
mengkerut pada suhu dingin

Beberapa jenis selopan dan


penggunaannya
(Syarief et al., 1989)
Jenis

Penggunaa
n

Produk yang
Dikemas

Karakteristik

MST-44

Umum

Umum

Umum

MST-51

Pembungkus

Roti

Luwes

MST-52

Pita bercabik Produk berminyak Kaku

MSAT-87

Kantung

Pangan beku

Tahan air

MT-33

Pembungkus

Permen

Luwes

MT-31

Pembungkus

Rokok

Merekat
solven

T-79

Kantung

Masakan

Barrier

OF-16

Pembungkus

Daging Segar

Tidak berkabut

V-4

Pembungkus

Produk berlemak

Tahan lemak

dengan

8. Selulosa Asetat
Sifat-sifat Selulosa Asetat :

Tidak mudah mengkerut bila dekat dengan api


Sangat jernih, mengkilap, agak kaku dan mudah
sobek
CA lebih tahan terhadap benturan dibandingkan
HDPE. Tapi lebih lemah daripada selulosa propionat
Tahan abrasi
Peka terhadap cahaya matahari, oksigen dan uap
air, dicegah dengan bahan penstabil asam
tartarat 0.01%.
Tahan panas dan rapuh pada suhu rendah, tidak
cocok untuk makanan beku
Tahan minyak
Terurai oleh asam kuat, basa, alkohol, ester dan HCl
Mengembang pada RH tinggi

9. Selulosa Propionat (CP)


Sifat-sifat Selulosa Propionat :

daya tahan terhadap benturan lebih


besar daripada CA
transparan dan mudah dibentuk
mengembang pada RH tinggi
terurai oleh asam kuat, basa, alkohol,
keton dan ester

10. Etil Selulosa


Sifat-sifat Etil Selulosa

Termoplastis
tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa
tidak dapat menahan uap air dan gas
larut pada sebagian besar pelarut kecuali pada
hidrokarbon alifatik, glikol dan air
tidak tahan terhadap pelarut organik
tahan minyak
tahan terhadap asam dan basa lemah, tapi terurai
oleh asam kuat
mempunyai kekerasan dan kekuatan yang baik, daya
rentang menurun dan ekstensibilitas meningkat
dengan meningkatnya suhu. Kelenturan meningkat
dengan menurunnya suhu, tidak terjadi degradasi
hingga suhu 200oC
tidak banyak terpengaruh oleh cahaya matahari

11. Metil Selulosa


Sifat-sifat Metil Selulosa

larut dalam air jika kontak langsung,


makin tinggi suhu maka semakin
banyak metil selulosa yang larut
tahan terhadap udara lembab dan tidak
menjadi rapuh
tahan terhadap minyak nabati dan
hewani, sehingga banyak digunakan
untuk kapsul

12. Nilon atau Poliamida (PA)


Sifat-sifat Nilon atau Poliamida (PA)

Thermoplastis non etilen


bersifat inert, tahan panas dan mempunyai sifasifat mekanis yang istimewa (elongation, tensile
strength, tear strength, folding endurance)
tahan terhadap asam encer dan basa, tidak tahan
asam kuat dan pengoksidasi
tidak berasa, tidak berbau dan tidak beracun
larut dalam asam formal dan penol
cukup kedap gas, tetapi tidak kedap air
dapat mengkerut karena perubahan kelembaban,
atau dapat mengembang dan menyerap air hingga
8%
tahan terhadap suhu tinggi, dan baik digunakan
untuk kemasan bahan yang dimasak di dalam
kemasannya, seperti nasi instan, serta untuk

13. Polikarbonat (PC)


Sifat-sifat Polikarbonat

tidak berbau dan tidak berwarna (transparan)


kuat dan tahan panas, sehingga cocok untuk
bahan pangan yang disterilisasi
tahan terhadap asam lemah, zat pereduksi
atau pengoksidasi, garam, lemak serta
hidrokarbon alifatik.
terurai oleh alkali, amin, keton, eser
hidrokarbon aromatik, dan beberapa jenis
alkohol
larut dalam metilen klorida, etilen diklorida
dan dioksana dari kresol

14. Pliofilm (Karet Hidroklorida)


Sifat-sifat Pliofilm

berkilau dan transparan, tapi lama kelamaan dapat


menjadi coklat dan berbau yang berasal dari
antioksidan yang digunakan
bila diregangkan, warnanya berubah menjadi putih
tahan asam, alkali dan lemak, sesuai untuk produk
daging , tetapi beberapa jenis minyak dapat
menyerang pemlastisnya sehingga film menjadi
rapuh
tidak dapat menahan gas sehingga tidak cocok untuk
kemasan boil in bag.
Transmisi gas CO2 tidak cukup tinggi untuk sayuran
segar

15. Poliuretan
Sifat-sifat poliuretan

tidak berbau
tahan oksidasi, tahan minyak dan
kapang
dipengaruhi oleh asam dan basa kuat,
halogen, hidrokarbon aromatik, pelarutpelarut klorin, eser, keton dan alkohol
dalam bentuk busa, mudah melekat
pada permukaan yang bebas minyak
atau lilin.

16. Jenis-jenis Plastik lain :


- Plastik Urea
- Akrilik
- Asetal
- Plastik Fenol
- Politetra Fluoroetilen (PTFE)
- Selulosa asetat butirat
- Selulosa nitrat
- dll

PEMILIHAN KEMASAN PLASTIK UNTUK BAHAN


PANGAN

Produk Susu : - LDPE


- HDPE
- Untuk keju : nilon, PE, Selulosa/PE dan PET/PE
Daging dan Ikan
Daging segar : PVC
Daging beku : LDPE dan LDPE nilon
Unggas : EVA/PE
Daging masak : PE/PVDC/PA/P/PET atau kemasan vakum
Ikan dan ikan beku : HDPE atau LDPE
Produk Roti :
Roti + Humektan kemasan kedap udara
Cake : Selulosa berlapis atau OPP agar tidka kering dan
bau apek
Makanan kering dan serealia
Kemasan kedap uap air : LDPE berlapis kerta atau
LDPE/aluminium foil

Makanan yang diolah


Makanan stabil : plastik fleksibel
Konstruksi retort pouch : poliester atau
poliamida/aluminium foil/HDPE atau PE-PP
kopolimer
Buah dan sayur segar
Kemasan dengan permeabilitas terhadap CO
2
tinggi
Contoh : polistiren busa seperti LDPE, EVA,
ionomer atau plastik PVC
Kopi
Kemasan hampa seperti foil atau poliester
yang dimetalisasi dan PE
Kopi instan : PVC yang dilapisi PVDC
Lemak dan Minyak
Kemasan PVC
Mentega dan margarin : polistiren

Selai dan Manisan


Polistiren dengan pencetakan injeksi
PVC berbentuk lembaran
Minuman
Minuman berkarbonasi : Poliakrilonitril
Minuman tidak berkarbonasi : kemasan
botol yang mengalami proses ekstrusi :
Lamicon
Bahan Pangan Lain
Garam dikemas dengan HDPE karena
sifat perlindungannya terhadap
kelembaban yang tinggi.
Bumbu masak dikemas dengan LDPE
yang luwes

Zuhriati arie setiadi


(dirangkum dari INDONESIA HEALTH CARE CLUB)

Simbol pada plastik kemasan

Tanda logo daur ulang dengan


angka 1 dan PETE atau PET
(polyethylene terephthalate).
Biasa dipakai untuk botol plastik,

berwarna jernih/ transparan/tembus


pandang seperti botol air mineral, botol
jus, dan hampir semua botol minuman
lainnya.
BOTOL JENIS PET/PETE ini
direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI.
Bila terlalu sering dipakai, apalagi
digunakan untuk menyimpan air hangat
apalagi panas, akan mengakibatkan
lapisan polimer pada botol tersebut
akan meleleh dan mengeluarkan zat
karsinogenik (dapat menyebabkan
kanker) dalam jangka panjang.

Logo angka 2 di tengahnya


serta HDPE (high density
polyethylene).
Biasa dipakai untuk botol susu yang
berwarna putih susu, tupperware, galon
air minum, kursi lipat, dan lain-lain.
HDPE memiliki sifat bahan yang lebih
kuat, keras, buram dan lebih tahan
terhadap suhu tinggi. HDPE merupakan
salah satu bahan plastik yang aman
untuk digunakan karena kemampuan
untuk mencegah reaksi kimia antara
kemasan plastik berbahan HDPE dengan
makanan/minuman yang dikemasnya.
Sama seperti PET, HDPE juga
direkomendasikan hanya untuk sekali
pemakaian karena pelepasan senyawa
antimoni trioksida terus meningkat
seiring waktu.

Logo daur ulang (kadang


merah) dan angka 3 tulisan V.
V itu berarti PVC (polyvinyl chloride), yaitu jenis

plastik yang paling sulit didaur ulang. Plastik ini


bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling
wrap), dan botol-botol. Reaksi yang terjadi
antara PVC dengan makanan yang dikemas
dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk
ginjal, hati, dan berat badan.
Sebisa mungkin kita MENGHINDARI PEMAKAIAN
PLASTIK JENIS INI. Sebaiknya kita mencari
alternatif pembungkus makanan lain (bukan
bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat
dari polietilena atau bahan alami (daun pisang
misalnya).

Logo angka 4 serta LDPE.


LDPE (low density polyethylene)
plastik tipe cokelat (thermoplastic/dibuat dari

minyak bumi), biasa dipakai untuk tempat


makanan, plastik kemasan, dan botol lembek.
Sifat mekanis jenis plastik LDPE adalah kuat, agak
tembus cahaya, fleksibel dan permukaan agak
berlemak. Pada suhu di bawah 60 derajat celsius
sangat resisten terhadap senyawa kimia, daya
proteksi terhadap uap air tergolong baik, tetapi
kurang baik bagi gas lain seperti oksigen.
Plastik ini sulit dihancurkan tapi dapat didaur ulang.
Bahan ini BAIK UNTUK TEMPAT MAKANAN
karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan
makanan yang dikemas dengan bahan ini.

Logo dengan angka 05 atau PP


(Polypropylene atau
Polypropene)
PP dalah bahan terbaik untuk tempat

makanan dan minuman. ciri fisiknya


adalah mengkilat, transparan tetapi
tidak jernih atau berawan. Biasanya
digunakan untuk gelas plastik, tutup
botol, botol susu, botol minuman,
mainan anak, dll.
Carilah dengan kode angka 5 bila
membeli barang berbahan plastik
untuk menyimpan kemasan berbagai
makanan dan minuman. Sebab,
PRODUK INI AMAN.

Logo dengan angka 06 atau PS


(Polystyrene)
PS biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam,

tempat minum sekali pakai, dan lain-lain. Polystyrene


merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan
bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut
bersentuhan. Selain tempat makanan, styrene juga bisa
didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan
konstruksi gedung.
Bahan ini HARUS DIHINDARI, selain berbahaya untuk
kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita
yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan
dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang.
Jika harus didaur ulang, PS memerlukan proses yang sangat
panjang dan lama. Terbakar akan berjelaga

Logo dengan angka 07 Other


(O)
Yaitu jenis plastik lainnya selain dari no 01 - 06.

Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu


PC - polycarbonate, SAN styrene acrylonitrile,
ABS - acrylonitrile butadiene styrene, dan Nylon.
OTHER dapat ditemukan pada tempat makanan
dan minuman seperti botol minum olahraga, suku
cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer,
alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.
Plastik jenis ini dapat ditemukan pada botol susu
bayi, gelas anak Batita dan Balita (sippy cup),
botol minum polikarbonat, dan kemasan
makanan dan minuman, termasuk susu formula.

Polycarbonate
PC, TIDAK DIANJURKAN UNTUK DIPERGUNAKAN untuk

tempat makanan ataupun minuman. Sebab, dapat


mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol A ke
dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak
sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan
produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.
Ironisnya botol susu sangat mungkin mengalami proses
pemanasan, entah itu untuk tujuan sterilisasi dengan
cara merebus, dipanaskan dengan microwave, atau
dituangi air mendidih atau air panas.

SAN dan ABS


Sedangkan SAN dan ABS merupakan salah satu

bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan


dalam kemasan makanan ataupun minuman.
Sebab, kedua bahan ini memiliki resistensi yang
tinggi terhadap reaksi kimia dan suhu, kekuatan,
kekakuan, dan tingkat kekerasan yang telah
ditingkatkan.
Biasanya SAN terdapat pada mangkuk mixer,
pembungkus termos, piring, alat makan,
penyaring kopi, dan sikat gigi, sedangkan ABS
biasanya digunakan sebagai bahan mainan lego
dan pipa. SAN dan ABS merupakan salah satu
bahan plastik yang sangat baik untuk digunakan.

Rekomendasi
Cara teraman: hindari penggunaan plastik
Kalau tak mungkin, gunakan plastik dg logo

logo yang aman


Pastikan tidak dicuci dengan pencuci yang
keras, dan tidak dipanaskan dengan cara
apapun

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai