Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Spasial Vol. 11 No.

1, 2023
ISSN 2442-3262

PROSPEK TEMPAT PEMROSESAN AKHIR (TPA) SAMPAH REGIONAL MAMITARANG


Humayroh S. A. Ladjolo1 , Judy O. Waani2 Johansen C. Mandey3
1
Mahasiswa S1 Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Samratulangi
2&3
Staf Pengajar Prodi S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, Jurusan
Arsitektur, Universitas Sam Ratulangi
E-mail : almagribisalsa@gmail.com

ABSTRAK
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara merencanakan pembangunan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah
Regional Mamitarang dengan sistem lahan urug yang berlokasi di Kecamatan Wori, Kabupaten Minahasa Utara.
Berdasarkan fenomena yang ada, masyarakat yang bermukim di sekitar TPA Mamitarang menolak pembangunan
TPA tersebut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui ukuran dari masyarakat tentang kemampuan dan
kemauan mereka dalam tingkat kepuasan maksimum agar dilibatkan dalam suatu perencanaan untuk dapat
menentukan rencana yang diinginkan berdasarkan kemauan dan kemampuannya dalam kepuasan maksimum.
Tahap analisa dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif preferensi dengan pendekatan
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan masyarakat yang tinggal bersinggungan dengan TPA Mamitarang tidak
memiliki kemauan untuk mendukung TPA Mamitarang sebagai Tempat Pemrosesan Akhir sampah dengan
presentase indikator jenis produk/jasa layanan (23%), kualitas dan kuantitas (22%), utilitas pengguna (22%) dan
perilaku pengguna (22%) sehingga perlu memprioritaskan indikator dengan presentase paling tinggi karena
memungkinkan atau lebih berpeluang untuk menjadi positif yang dalam hal ini terkait pengetahuan dan
pemahaman masyarakat terhadap TPA Sampah Regional Mamitarang dengan dengan kajian rekomendasi yaitu
program sosialiasi, kemudian dapat menunjang indikator dengan presentase di bawahnya karena saling terkait.
Selain itu analisa kemampuan masyarakat menunjukan hasil bahwa masyarakat cenderung tidak mampu sehingga
Pemerintah perlu memfasilitasi dan mendorong masyarakat dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan agar
dapat bernilai ekonomis. Alternatif lain adalah dengan tidak memaksakan masyarakat yang tinggal
bersinggungan dengan TPA atau pembebasan iuran retribusi sampah sebagai kompensasi.
Kata Kunci : Prospek; TPA Regional, Sampah, Prasarana.

ABSTRACT
The North Sulawesi Provincial Government is planning the construction of the Mamitarang Regional Waste
Final Processing Site with a landfill system located in Wori District, North Minahasa Regency. Based on the
existing phenomenon, the community living around the Mamitarang landfill rejects the construction of the
landfill. The purpose of this study is to determine the size of the community about their ability and willingness in
the maximum level of satisfaction to be involved in a plan to be able to determine the desired plan based on
their willingness and ability in maximum satisfaction. This study's analysis stage employs a quantitative and
descriptive preference research methodology. The results showed that people who live adjacent to the
Mamitarang landfill do not have the willingness to support the Mamitarang landfill as a final processing site
for waste with the percentage of indicators of the type of product/service (23%), quality and quantity (22%),
user utilities (22%) and user behavior (22%) so that it is necessary to prioritize the indicator with the highest
percentage because it allows or is more likely to be positive, which in this case is related to community
knowledge and understanding of the the Mamitarang Regional Waste Final Processing Site with a
recommendation study, namely a socialization program, then can support indicators with the percentage below
because they are interrelated. In addition, the analysis of community capacity shows the results that people tend
to be incapable so that the Government needs to facilitate and encourage the community in managing the waste
produced so that it can be of economic value. Another alternative is to not force people who live adjacent to the
WFP or exempt them from waste retribution fees as compensation.
Keyword: Prospects, Regional WFP, Waste, Infrastructure.

128
Jurnal Spasial Vol. 11 No. 1, 2023
ISSN 2442-3262

antara sel-sel sampah juga dipasang pipa-


PENDAHULUAN pipa penangkap gas metan yang kemudian
Pembuangan adalah langkah akhir dalam dapat diolah menjadi energi terbarukan.
pengelolaan sampah. Pembuangan tersebut Preferensi menggunakan WTP dan ATP
dilakukan di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Preferensi adalah suatu pilihan (choice)
Menurut UU No. 18 Tahun 2008, Tempat yang dibuat oleh konsumen pada produk-
Pemrosesan Akhir (TPA) adalah tempat di mana produk yang dikonsumsi. Asumsinya bahwa
sampah mencapai tahap terakhir dalam setiap individu akan memanfaatkan seluruh
pengelolaannya. TPA adalah tempat di mana kemampuannya untuk memilih produk-produk
sampah diisolasi secara aman agar tidak yang diinginkannya untuk memperoleh
mengganggu lingkungan sekitar. kepuasan maksimum. (Ricky MS Lakat, 2021).
Dalam Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Teori preferensi dengan WTP dan ATP
Utara Nomor 1 Tahun 2014 tentang dapat dimanfaatkan dalam Perencanaan
RTRWProvinsi Sulawesi Utara Tahun 2014 - Wilayah dan Kota. Ketika pada awal sebuah
2034, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara perencanaan, kita memerlukan ukuran dari
merencanakan pembangunan Tempat Pemrosesan masyarakat tentang kemampuan dan kemauan
Akhir (TPA) Regional baru dengan sistem lahan mereka dalam tingkat kepuasan maksimum
urug saniter (sanitary landfill). Berdasarkan agar dilibat dalam sebuah perencanaan.
fenomena yang ada, masyarakat di sekitar lokasi Artinya, masyarakat diikut sertakan dalam
TPA menolak keberadaan TPA Mamitarang perencanaan tersebut untuk dapat menentukan
karena resiko yang ada tanpa mempertimbangkan rencana yang diinginkan berdasarkan kemauan
manfaat dari TPA tersebut. Oleh karen itu dan kemampuan masyarakat dalam kepuasan
dilakukan penelitian untuk mengetahui ukuran maksimum. Hal ini dimaksudkan agar ketika
dari masyarakat tentang kemampuan dan kemauan perencanaan ini dilaksanakan tidak akan
mereka dalam tingkat kepuasan maksimum agar mendapat hambatan dari masyarakat.
dilibatkan dalam suatu perencanaan. Artinya a. Willingness to Pay (WTP) untuk
masyarakat ikut serta dalam perencanaan TPA mengukur tingkat kemauan masyarakat,
variabel pada WTP adalah sebagai berikut:
Mamitarang untuk dapat menentukan rencana
• Jenis Produk/Jasa Layanan
yang diinginkan berdasarkan kemauan dan
• Kualitas dan Kuantitas
kemampuannya dalam kepuasan maksimum. Hal • Utilitas Pengguna
ini bertujuan agar perencanaan TPA Mamitarang • Perilaku Pengguna
tidak akan mendapat hambatan dari masyarakat. b. Ability to Pay (ATP) untuk mengukur
KAJIAN PUSTAKA tingkat kemampuan masyarakat, variabel
TPA Sampah dengan Metode Sanitary Landfill pada ATP adalah sebagai berikut:
• Besar Penghasilan
Tempat pemrosesan sampah modern
menggunakan metode pembuangan sampah • Kebutuhan
sanitasi, yang berarti sampah diurug dan dibuang • Total Biaya
secara sistematis. Setiap hari, sel sampah ditutup • Presentase Alokasi Biaya
atau dilapisi dengan tanah. METODOLOGI PENELITIAN
1. Untuk mencegah air lindi merembes ke Metode deskriptif preferensi dengan
bawah tanah dan mencemari air tanah, zona pendekatan kuantitatif digunakan dalam
landfill dilapisi terlebih dahulu dengan tanah penelitian ini. Data dikumpulkan melalui
lempung atau geomembran. pengamatan langsung dan kuesioner.
2. Setelah dilapisi tanah lempung atau
Untuk menentukan jumlah sampel
geomembran, permukaan dasar zona landfill
dilengkapi dengan pipa pengumpul air lindi penelitian menggunakan rumus slovin dengan
yang terbentuk akibat proses penguraian rumus:
sampah di dalam zona landfill dapat diolah di 𝑁
n = 1+𝑁𝑒 2
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Di
129
Jurnal Spasial Vol. 11 No. 1, 2023
Dari rumus tersebut, dilakukan 100 (jumlah responden) = 100. Kemudian
ISSN 2442-3262
(total

perhitungan dan mendapatkan hasil 99,11 yang


kemudian dibulatkan menjadi 100 responden pada jumlah skor )/(skor tertinggi (4)) x 100%.
penelitian ini. Jumlah yang didapatkan merupakan
Lokasi Penelitian interpretasi skor yang ditulis dalam presentase
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah dengan kriteria interpretasi skor berdasarkan
Regional Mamitarang terletak diantara dua interval adalah 0% - 56% = Sangat Tidak
Kecamatan yaitu Kecamatan Wori tepatnya di Setuju; 57% - 70% = Tidak Setuju; 71% - 85%
Desa Wori dan Kecamatan Bunaken tepatnya di = Setuju; 86% - 100% = Sangat Setuju.
Kelurahan Pandu. Data yang diperoleh kemudian diolah
menggunakan variabel WTP dan ATP untuk
menganalisa kemauan dan kemampuan
masyarakat. Model standard penilaian WTP dan
ATP dan cara perhitungan untuk penentuan
area prospek termasuk positif atau negatif.

Gambar 3.1 Peta Adminstrasi Lokasi Penelitian


Sumber: Penulis, 2023

Metode Analisis
Pada penelitian ini menggunakan variabel
Gambar 3.2. Model Standard Penilaian WTP dan
prasarana pelengkap berdasarkan SNI 3242:2008 ATP
tentang Pengelolaan Sampah di Permukiman
untuk melihat prasarana/utilitas persampahan yang Sumber: Teori Preferensi dengan WTP dan ATP
ada di Kecamatan Wori dan Kecamatan Bunaken.
Variabel prasarana/utilitas jaringan persampahan Perhitungan analisis dalam menentukan
berisi dan sarana berisi indikator seperti wadah area prospek konsep program:
individual, wadah komunal, gerobak sampah
1. Nilai rata-rata = Total nilai pada tiap
bersekat/sejenisnya, bak sampah kecil, bak
sampah besar dan tempat daur ulang yang akan indikator atau parameter
2. Interval Klas
dilihat ketersediaannya, skala dan lingkup
a. Nilai rata-rata tertinggi = Nilai rata-rata
berdasarkan SNI 3242:2008.
× skala penilaian tertinggi (4)
Untuk mengukur kemauan dan kemampuan
b. Nilai rata-rata tertendah = Nilai rata-
masyarakat terhadap TPA Sampah Regional
rata × skala penilaian terendah (1)
Mamitarang dilakukan dengan pengukuran
variabel skala likert dengan rumus perhitungan Nilai rata − rata tertinggi ─ nilai rata − rata terendah
menurut Prof. Sugiyono (2013). Setelah skala penilaian (4)
didapatkan jawaban dari responden, kemudian
dihitung frekuensi jawaban pada tiap item HASIL DAN PEMBAHASAN
pertanyaan. Setelah itu dihitung interpretasi skor Identifikasi Prasarana/Utilitas Persampahan
dengan rumus skor tertinggi (4) × 100 (jumlah Dilakukan observasi terhadap
responden). Jumlah skor rendah yaitu 1 (STS) × prasarana/utilitas persampahan sebelum dibawa

130
Jurnal Spasial Vol. 11 No. 1, 2023
ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah yang Gambar 4.1 Pewadahan Sampah di Lokasi Penelitian
ISSN 2442-3262 Sumber: Penulis, 2023
akan disesuaikan ketersediaannya menurut

indikator dari SNI 3242 : 2008 tentang Sistem Pengumpulan Sampah


Pengelolaan Sampah di Permukiman. Sistem pengumpulan dan penampungan
Tabel 4.1 Hasil Identifikasi Prasarana/Utilitas Persampahan
sampah di Kecamatan Wori secara manual,
Indikator
Kecamatan Wori Kecamatan Bunaken yakni ditimbun atau dibakar oleh masyarakat
(✓) Status Lingkup (✓) Status Lingkup
Wadah Rumah (5
yang menghasilkan sampah itu sendiri. Tidak
✓ Pribadi - - -
individual jiwa) terdapat Tempat Penampungan Sementara
Wadah 100 – 200
- - - ✓ Komunal
komunal jiwa (TPS) sampah maupun pengangkutan oleh
Gerobak
sampah
- - - - - - petugas sampah. Berbeda dengan Kecamatan
Bak
sampah - - - - - -
Bunaken, sistem pengumpulan sampah
kecil dilakukan pada wadah komunal yang kemudian
Bak Kelurahan
TPS tipe
sampah - - - ✓
II
(30.000 akan diangkut oleh petugas ke TPS tipe II.
besar jiwa)
Bak
sampah - - - - - -
besar
Tempat
- - - - - -
daur ulang

Sumber: Data Hasil Olahan, 2023


Berdasarkan tabel 4.1, didapatkan hasil
observasi terkait ketersediaan prasarana sampah di
Kecamatan Wori berupa wadah individual yang
berstatus pribadi dengan lingkup rumah (5 jiwa).
Tidak terdapat wadah komunal maupun TPS tipe
I, II dan III. Sedangkan di Kecamatan Bunaken,
terdapat wadah komunal dan TPS tipe II yang
terdapat di Kelurahan Pandu. Gambar 4.2 Peta Lokasi TPS Tipe II
Sumber: Penulis, 2023
Prospek Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)
Sampah Regional Mamitarang
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Tipe AA
Tipe Tipe
TipeBB Tipe C C
Tipe
Bahan : Plastik
Bahan: Plastik
Warna : Merah, Kuning,
Bahan : Logam
Bahan : Logam
Warna : Tidak terdeteksi
Bahan : Logam
Bahan : Logam
Warna : Tidak terdeteksi
Lokasi penelitian berada radius 1.500 meter
Warna: Merah, Kuning,
Hijau
Kondisi
Warna: : Tidak terdeteksi
Kondisi
• Kondisi
Warna
Kondisi
• tidak
: : Tidak terdeteksi sekita TPA Sampah Regional Mamitarang di
Hijau : tidak terdapat
: label untuk jenis terdapat
Kondisi : label untuk
• terdapat label untuk jenis
TipeKondisi:
A dan cara pemilahan
sampah
•sampah
•Tipe
tidak
B
berkarat
dan cara pemilahan
terdapat label jenis sampah dan cara
• tidak
Tipe C
pemilahan
terdapat label mana berada pada wilayah administrasi
• terdapat
Bahan
• digunakan
Warna jenis
penutuplabel untuk
: Plastik
• memiliki
: sampah
Merah, Kuning,
menampung
dan cara
•Bahan
Warna
untuk
tidak
:
jenispenutup
: Logam
memiliki
Tidak
sampah dan
terdeteksi dan
cara pemilahan
digunakan menampung
Bahan
Warna
• tidak
untuk
• berkarat : Logamjenis sampah
dan: memiliki
Tidak terdeteksi
cara pemilahan
penutup
Provinsi Sulawesi Utara pada dua Kecamatan
Hijau
sampah
• memiliki
Kondisi : penutup
Kondisi
••tidak
membakar : sampah pribadi
berkarat
terdapat label untuk jenis
Kondisi : menampung dan

digunakan
berkarat
•membakar
tidak terdapat
sampah label
pribadiuntuk
dalam Kabupaten/Kota yang berbeda, yakni
• digunakan
• terdapat label untuk jenis
menampung •sampah
tidak danmemiliki penutup
cara pemilahan •jenis
tidaksampah memiliki
dan cara
Kecamatan Wori yang merupakan salah satu
sampah dan cara pemilahan
sampah • berkarat
digunakan menampung pemilahan
penutup digunakan
• memiliki penutup • tidak • berkarat
• digunakan menampung
memiliki penutup
dan membakar sampah
digunakan menampung dan
menampung
• tidak memiliki penutup
dan Kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara dan
sampah pribadi sampah pribadi membakar sampah
membakar digunakan menampung
pribadi sampah pribadi
membakar
dan
Kecamatan Bunaken yang merupakan salah
satu Kecamatan di Kota Manado.
Tipe D Tipe E Tipe F
Bahan : Plastik berserat Bahan : Plastik Bahan : Logam
Warna : Hijau Warna : Abu-abu Warna : Tidak terdeteksi
Kondisi : Kondisi : Kondisi :
• tidak terdapat label untuk jenis • tidak terdapat label untuk • tidak terdapat label untuk
sampah dan cara pemilahan jenis sampah dan cara jenis sampah dan cara
• tidak
Tipe D D memiliki penutup pemilahan
Tipe E pemilahan
Tipe F
Tipe
digunakan menampung Tipe
tidakE
•Bahan memiliki penutup Tipe
tidak :FLogam
• Bahan memiliki penutup
Bahan : Plastik berserat : Plastik
Bahan
sampah : Plastik
pribadi
Warna : Hijau berserat Bahan : Plastik menampung
digunakan
Warna : Abu-abu Bahan
digunakan
Warna : Logam
sebagai
: Tidak wadah
terdeteksi
Warna: : Hijau
Kondisi sampah
Warna
Kondisi :: pribadi
Abu-abu komunal
Kondisi : : Tidak terdeteksi
Warna
• Kondisi
tidak terdapat
: label untuk jenis •Kondisi
tidak terdapat
: label untuk • Kondisi
tidak terdapat
: label untuk
•sampah
tidakdanterdapat
cara pemilahan
label • jenis
tidak sampah
terdapatdan label
cara
• jenis
tidaksampah
terdapatdanlabel
cara
• tidak memiliki penutup pemilahan pemilahan
untuk jenis sampah
digunakan dan
menampung untuk memiliki
• tidak jenis sampah dan
penutup • tidakuntukmemiliki
jenis sampah
penutup
cara pemilahan
sampah pribadi cara pemilahan
digunakan menampung dan cara sebagai
digunakan pemilahanwadah
• tidak memiliki penutup • sampah
tidak pribadi
memiliki penutup • komunal
tidak memiliki
digunakan menampung digunakan menampung penutup digunakan
sampah pribadi sampah pribadi sebagai wadah
komunal

131
Jurnal Spasial Vol. 11 No. 1, 2023
Total 100 100%
ISSN 2442-3262 Sumber: Data Hasil Olahan, 2023

4) Pekerjaan
Berdasarkan hasil kuesioner, jumlah
responden tertinggi yaitu sebagai ibu rumah
tangga dengan jumlah sebanyak 28 dari 100
responden.
Tabel 4.5 Pekerjaan Responden

Presentase
No. Pekerjaan Jumlah
(%)
Gambar 4.3 Peta Radius TPA Regional Mamitarang 1 Pelajar/Mahasiswa 8 8%
Sumber: Google Earth & Penulis, 2023 2 Pegawai Swasta 12 12%

Deskripsi Responden 3 PNS 2 2%


1) Jenis Kelamin 4 Wiraswasta 24 24%
5 Ibu Rumah Tangga 28 28%
Berdasarkan hasil kuesioner, mayoritas responden Buruh Harian
6 4 4%
adalah perempuan sebesar 54% dan jenis kelamin Lepas
laki-laki adalah 46%. 7 Petani 13 13%
8 Lainnya 9 9%
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden Total 100 100%
Sumber: Data Hasil Olahan, 2023
Jenis Presentase
No. Jumlah
Kelamin (%) Analisa Kemauan Masyarakat
1 Laki-laki 46 46% Untuk mengukur kemauan masyarakat,
2 Perempuan 54 54% dilakukan analisa dengan empat skala
Total 100 100%
penilaian. Dengan skala penilaian ini,
Sumber: Data Hasil Olahan, 2023
responden diminta untuk melengkapi kuisioner
2) Usia yang mengharuskan mereka untuk
Berdasarkan hasil kuesioner, jumlah kisaran umur menunjukkan tingkat persetujuannya terhadap
responden tertinggi yaitu pada usia > 35 tahun serangkaian pernyataan atau pertanyaan.
dengan presentase sebanyak 44% dari 100%. • Interpretasi Skor
Tabel 4.3 Usia Responden tabulasi interpretasi skor pada tiap item
pertanyaan menggunakan pengukuran
Presentase variabel dengan skala likert.
No. Usia Jumlah
(%)
1 18 – 20 Tahun 12 12% Indikator P F
Jumlah
Skor
Presentase
Interpretasi
Skor
Kategori

2 21 – 25 Tahun 14 14% Jenis 1 100 265 100% 66% Cukup baik

26 – 30 Tahun
Produk/ 2 100 236 100% 59% Cukup baik
3 16 16% Jasa 3 100 230 100% 58% Cukup baik

31 – 35 Tahun
Layanan 4 100 347 100% 87% Sangat baik
4 14 14% 1 100 260 100% 65% Cukup baik
2 100 259 100% 65% Cukup baik
5 > 35 Tahun 44 44% Kualitas
3 100 237 100% 59% Cukup baik
dan
Total 100 100% Kuantitas
4
5
100
100
345
352
100%
100%
86%
88%
Sangat baik
Sangat baik
Sumber: Data Hasil Olahan, 2023 6
1
100
100
242
251
100%
100%
61%
63%
Cukup baik
Cukup baik
3) Pendidikan Terakhir Utility
Pengguna
2
3
100
100
273
238
100%
100%
68%
60%
Cukup baik
Cukup baik
Berdasarkan hasil kuesioner, jumlah kisaran 4
1
100
100
281
222
100%
100%
70%
56%
Cukup baik
Tidak baik
pendidikan terakhir responden tertinggi yaitu Perilaku
Pengguna
2
3
100
100
224
216
100%
100%
56%
54%
Tidak baik
Tidak baik
pada jenjang SMA/sederajat dengan 4 100 219 100% 55% Tidak baik

Sumber: Data Hasil Olahan, 2023


presentase sebanyak 63% dari 100%.
Tabel 4.4 Pendidikan Terakhir Responden • Perhitungan WTP
Dilakukan perhitungan menggunakan
Pendidikan Presentase WTP untuk mengalisa tingkat kemauan
No. Jumlah
Terakhir (%) masyarakat di lokasi penelitian yang
1 SD 8 8% bermukim di sekitar TPA Sampah Regional
2 SMP 16 16% Mamitarang. Model perhitungan WTP adalah
3 SMA/sederajat 63 63% sebagai berikut:
4 Diploma 6 6% 1) Perhitungan Indikator Jenis Produk/
5 Sarjana 7 7%
Jasa Layanan

132
Jurnal Spasial Vol. 11 No. 1, 2023
Indikator ini terkait dengan pengetahuan 3288
ISSN 2442-3262 = 4
= 822
dan pemahaman responden mengenai TPA
Mamitarang sebagai tempat pemrosesan akhir
Berdasarkan tabulasi data dan
sampah di lingkungan mereka.
perhitungan persentase tentang kemauan
1. Nilai rata-rata: 1138
masyarakat yang bermukim di sekitar TPA
2. Interval Klas:
Sampah Regional dalam radius 1.500 meter
Nilai rata-rata tertinggi: 1138 × 4 = 4552
mendapatkan nilai 1138 (23%); kualitas dan
Nilai rata-rata terendah: 1138 × 1 = 1138
kuantitas 1680 (22%); utilitas pengguna 1086
Nilai rata-rata tertinggi – nilai rata-rata
(22%); dan perilaku pengguna 1096 (22%).
terendah:
Berdasarkan hasil tersebut maka maka
= 4552 – 1138 = 3414
3414 kemauan masyarakat terhadap keberadaan
= 4 = 853,5 TPA Sampah Regional Mamitarang adalah
kurang baik atau berada ada area konsep
program negatif.

2) Perhitungan Indikator Kualitas dan


Kuantitas
Indikator ini terkait dengan pemahaman Kajian Penyebab dan Rekomendasi Hasil
masyarakat terhadap TPA Mamitarang dari segi Penelitian Terkait Kemauan Masyarakat
kualitas dan kuantitas yang dalam artian tidak 1) Jenis Produk/Jasa Layanan
akan mengganggu lingkungan masyarakat yang a. Kajian penyebab
tinggal bersinggungan dengan TPA. Diasumsikan bahwa hasil negatif pada
1. Nilai rata-rata: 1680 indikator ini dipengaruhi oleh faktor
2. Interval Klas: pendidikan masyarakat yang telah
Nilai rata-rata tertinggi: 1680 × 4 = 6720
dipaparkan sebelumnya pada deskripsi
Nilai rata-rata terendah: 1680 × 1 = 1680
Nilai rata-rata tertinggi – nilai rata-rata responden tentang pendidikan terakhir yang
terendah: didominasi oleh jenjang SMA/sederajat ke
= 6720 – 1680 = 5040 bawah. Faktor utama yang mempengaruhi
5040
= 4 = 1260 pengetahuan adalah faktor pendidikan
3) Perhitungan Indikator Utilitas Pengguna (Notoatmodjo, 2014).
Indikator ini terkait dengan penilaian b. Kajian Rekomendasi
masyarakat terhadap TPA Mamitarang dari aspek Diperlukan peran Pemerintah untuk
kegunaan dan manfaat guna mencapai kepuasan mengupayakan pendidikan yang memegang
masyarakat. peranan sangat penting dalam proses
1. Nilai rata-rata: 1084 peningkatan kualitas sumber daya manusia.
2. Interval Klas: Pemerintah harus menjamin pemerataan
Nilai rata-rata tertinggi: 1084 × 4 = 4336 kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat
Nilai rata-rata terendah: 1084 × 1 = 1084 untuk mendapatkan pendidikan. Dalam hal
Nilai rata-rata tertinggi – nilai rata-rata untuk meningkatkan pengetahuan terkait
terendah: TPA Mamitarang diperlukan program
= 4336 – 1084 = 3252 sosialisasi kepada masyarakat dengan
3252 mengalokasikan dana khusus untuk program
= 4 = 813
tersebut untuk memberikan pengetahuan dan
4) Perhitungan Indikator Perilaku Pengguna pemahaman kepada masyarakat yang tinggal
Indikator ini terkait dengan sikap atau bersinggungan dengan TPA Mamitarang.
perilaku masyarakat jika TPA Mamitarang sudah Selain itu dengan cara memaksimalkan
beroperasi dengan menerima segala manfaat dan peran Pemerintah Desa yang berperan untuk
resiko yang ada. memfasilitasi dan memberikan arahan yang
1. Nilai rata-rata: 1096 baik kepada masyarakat tentang tujuan
2. Interval Klas: pembangunan yang akan dilaksanakan.
Nilai rata-rata tertinggi: 1096 × 4 = 4384 2) Kualitas dan Kuantitas
Nilai rata-rata terendah: 1096 × 1 = 1096 a. Kajian penyebab
Nilai rata-rata tertinggi – nilai rata-rata Berkaitan dengan indikator pengetahuan
terendah:
masyarakat yang menunjukan hasil negatif,
= 4384 – 1096 = 3288
yang artinya jika kurangnya pengetahuan

133
Jurnal Spasial Vol. 11 No. 1, 2023
masyarakat terkait TPA Mamitarang maka penghasilan, didapatkan hasil bahwa
ISSN 2442-3262
pemahaman terkait kualitas dan kuantitas juga pendapatan masyarakat tertinggi yaitu <
akan tidak baik. Rp.1.000.000 dengan presentase 37% dan Rp.
b. Kajian Rekomendasi 1.000.000 – Rp. 3.000.000 dengan presentase
35%. Ditinjau dari pekerjaan pada bagian
Selain faktor pendidikan diperlukan juga peran
deskripsi responden didominasi sebagai Ibu
Pemerintah dalam memberikan pemahaman Rumah Tangga (28%) dan Wiraswasta (24%).
guna meyakinkan kepada masyarakat bahwa Tabel 4.6 Besar Penghasilan
TPA Mamitarang akan memiliki fasilitas dan Responden
metode pengelolaan yang tepat dan aman No Penghasilan/Bulan Presentase
Jumlah
sehingga tidak akan menganggu atau (%)
1 < Rp. 1.000.000 37 37%
merugikan masyarakat Rp. 1.000.000 – Rp.
2 35 35%
3.000.000

yang tinggal bersinggungan dengan TPA 3 Rp. 3.000.000 – Rp. 5.000.000 18 18%
4 > Rp. 5.000.000 10 10%
tersebut sehigga bisa diterima. Total 100 100%
3) Utilitas Pengguna Sumber: Data Hasil Olahan, 2023
a. Kajian Penyebab 2) Kebutuhan
Berkaitan dengan indikator sebelumnya yang Berdasarkan tabel frekuensi jawaban
menunjukan hasil negatif, yang artinya jika kebutuhan masyarakat terhadap TPA
kurangnya pengetahuan serta penilaian Mamitarang, didapatkan hasil bahwa
terhadap kualitas dan kuantitas dimana masyarakat cenderung tidak setuju dengan
masyarakat menilai bahwa TPA akan presentase 53% yang artinya jawaban
masyarakat adalah tidak membutuhkan TPA
berdampak buruk terhadap lingkungan mereka.
Mamitarang.
b. Kajian Rekomendasi Tabel 4.7 Frekuensi Jawaban Kebutuhan
Peran Pemerintah diperlukan untuk Pernyataan 4 3 2 1
meningkatkan indikator utilitas pengguna Membutuhkan Tempat
dengan memberikan nilai guna terhadap Pemrosesan Akhir (TPA) 11 36 53 -
masyarakat yang tinggal bersinggungan dengan Regional Mamitarang
TPA Sampah Regional Mamitarang berupa gas Sumber: Data Hasil Olahan
gratis yang dihasilkan dari pengelolaan gas 3) Total Biaya/Pengeluaran
metan. Berdasarkan tabel frekuensi total biaya,
4) Perilaku Pengguna didapatkan hasil bahwa pengeluaran
a. Kajian Penyebab masyarakat tertinggi yaitu < Rp.1.000.000
Indikator perilaku masyarakat dipengaruhi oleh dengan presentase 60% yang artinya total
indikator sebelumnya yaitu kualitas, kuantitas biaya/pengeluaran masyarakat tidak terlalu
dan utilitas pengguna. besar.
Tabel 4.8 Frekuensi Total Biaya
b. Kajian Rekomendasi Responden
Untuk meningkatkan sikap atau perilaku No Total Biaya/Bulan Presentase
Jumlah
masyarakat yang dalam hal ini terkait (%)
penerimaan masyarakat terhadap TPA 1 < Rp. 1.000.000 60 60%
Rp. 1.000.000 – Rp.
Mamitarang dengan segala resiko dan manfaat 2 28 28%
3.000.000
yang ada perlu ditunjang dengan kedua Rp. 3.000.000 – Rp.
3 10 10%
rekomendasi yang ada pada indikator kualitas, 5.000.000
kuantitas dan perilaku pengguna. 4 > Rp. 5.000.000 2 2%
Total 100% 100%
Analisa Kemampuan Masyarakat Sumber: Data Hasil Olahan, 2023
Untuk mengukur kemampuan masyarakat, 4) Presentase Alokasi Biaya
dilakukan analisa beberapa indikator sebagai Berdasarkan tabel presentase alokasi
berikut: biaya, frekuensi jawaban terbanyak berada pada
1) Besar Penghasilan alternatif jawaban < Rp. 20.000.
Berdasarkan tabel frekuensi besar Tabel 4.9 Presentase Alokasi Biaya

134
Jurnal Spasial Vol. 11 No. 1, 2023
Responden pengelolaan sampah di tingkat rumah
ISSN
No
2442-3262
Presentase Alokasi
Presentase
Biaya Jumlah tangga.
(%)
2. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan
1 < Rp 20.000 83 83%
Rp. 20.000 – Rp. variabel WTP (Willingness To Pay) untuk
2 17 17%
50.000 menganalisa kemauan masyarakat
Rp 51.000 – Rp. menunjukan hasil negatif atau tidak baik.
3 - -
100.000 Oleh karena itu, perlu memprioritaskan
4 > Rp. 100.000 - -
Total 100 100% indikator dengan presentase paling tinggi
Sumber: Data Hasil Olahan, 2023 karena memungkinkan atau lebih berpeluang
Kajian Hasil Penelitian Terkait Kemampuan untuk menjadi positif yang dalam hal ini
Masyarakat terkait pengetahuan dan pemahaman
Masyarakat yang tinggal bersingunggan masyarakat terhadap TPA Sampah Regional
dengan TPA Sampah Regional Mamitarang Mamitarang dengan kajian rekomendasi
melalui peningkatan pendidikan

memiliki rata-rata pendapatan sebesar Rp.


1.000.000 – Rp. 3.000.000 dengan
pengeluaran/total biaya sebesar Rp. 1.000.000 – dan program sosialiasi, kemudian dapat
Rp. 3.000.000. Dengan angka tersebut, jawaban menunjang indikator dengan presentase di
masyarakat pada pertanyaan terkait presentase bawahnya karena saling terkait.
alokasi biaya mendapatkan hasil frekuensi Sedangkan untuk variabel ATP (Ability To
jawaban paling tinggi berada pada nominal paling Pay) untuk menganalisa kemampuan
rendah yaitu < Rp. 20.000. Dalam hal ini berarti masyarakat menunjukan bahwa masyarakat
masyarakat cenderung tidak mampu untuk cenderung memilih alternatif jawaban
mengeluarkan iuran retribusi guna mendukung dengan nominal paling rendah terkait
fasilitas TPA Sampah Regional Mamitarang. presentase alokasi biaya. Dalam hal ini
Oleh karena itu Untuk mendorong berarti masyarakat cenderung tidak mampu
pertumbuhan ekonomi masyarakat, pemerintah untuk mengeluarkan iuran retribusi guna
harus mendorong masyarakat untuk mengelola mendukung fasilitas TPA Sampah Regional
sampah secara efektif dan menghasilkan nilai Mamitarang. Oleh karena itu Pemerintah
ekonomi untuk meningkatkan pendapatan perlu memfasilitasi dan mendorong
masyarakat. masyarakat dalam pengelolaan sampah yang
Selain itu alternatif lain adalah dengan tidak dihasilkan agar dapat bernilai ekonomis.
memaksa penduduk yang tinggal di dekat TPA Alternatif lain adalah dengan tidak
Sampah Regional Mamitarang untuk membayar memaksakan masyarakat yang tinggal
guna mendapatkan fasilitas persampahan, yang bersinggungan dengan TPA Sampah
akan dikompensasi dengan iuran retribusi sampah. Regional Mamitarang untuk
KESIMPULAN DAN SARAN mengalokasikan pembayaran guna
Kesimpulan mendapatkan fasilitas persampahan atau
1. Berdasarkan hasil observasi untuk dalam artian pembebasan iuran retribusi
mendapatkan hasil identifikasi sampah sebagai kompensasi.
prasarana/utilitas persampahan yang ada di Saran
Kecamatan Wori dan Kecamatan Bunaken 1. Pemerintah diharapan melakukan evaluasi
menunjukan hasil belum sesuai sehingga perlu secara berkala untuk menilai ketersediaan
pengadaan prasarana pelengkap persampahan dan kondisi prasarana/utilitas persampahan
sesuai kebutuhan berdasarkan SNI (Standar sesuai SNI 19-2454-2002 tentang tata cara
Nasional Indonesia) yang dikeluarkan oleh teknik operasional pengelolaan sampah
Badan Standarisasi Nasional (BSN). Selain itu perkotaan yang dikeluarkan oleh Badan
juga diperlukan manajemen persampahan Standarisasi Nasional (BSN). Selain itu,
berbasis pada masyarakat yang dimulai dari

135
Jurnal Spasial Vol. 11 No. 1, 2023
diperlukan manajemen persampahan berbasis Indonesia. Undang-Undang Nomor 18 Tahun
ISSN 2442-3262
pada masyarakat yang dapat dimulai dari 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga. Sekretariat Negara. Jakarta.
2. Adanya peran dari sangat diperlukan dalam Indonesia. Peraturan Pemerintah Nomor 16
membantu untuk meningkatkan kemauan dan Tahun 2005 tentang Pengembangan
kemampuan masyarakat dalam mendukung Sistem Penyediaan Air Minum.
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah Sekretariat Negara. Jakarta.
Regional Mamitarang sebagai tempat
pemrosesan akhir sampah berdasarkan
rekomendasi yang telah dipaparkan pada Kementerian, P. U. (2013). Materi Bidang
masing-masing indikator sehingga TPA Sampah I Diseminasi dan Sosialisasi
tersebut dapat diterima oleh masyarakat dalam Keteknikan Bidang PLP.
tingkat kepuasan maksimum. Kementerian, PUPR. (2022). Layani Pengolahan
Sampah Kawasan Wisata Manado-Bitung-
Likupang, TPA Regional Mamitarang
Ditargetkan Selesai Tahun 2022. Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Lalu Adi Permadi, Sri Darwini, Weni Retnowati,
Amurwaraharja, I.P. 2003. Analisis Teknologi
Iwan Kusuma Negara, & Septiani, E.
Pengolahan Sampah Dengan Proses Hirarki
2018. Persepsi dan Sikap Masyarakat
Analitik dan Metoda Valuasi Kontingensi
terhadap Rencana dikembangkannya
(Studi Kasus di Jakarta Timur). Tesis. Institut
Wisata Syariah (Halal Tourism) di
Pertanian Bogor.
Provinsi Nusa Tenggara
Antonius Arik Rumbruren, Raymond Ch. Tarore,
Barat. Amwaluna: Jurnal Ekonomi Dan
& Sembel, A. (2015). EVALUASI
Keuangan Syariah. NTB.
KELAYAKAN LOKASI TEMPAT
Muliani, Fitri. 2020. Analisis Tarif Pengelolaan
PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI
Sampah berdasarkan Ability to Pay dan
KECAMATAN MANOKWARI SELATAN.
Wellingness to Pay di Kecamatan Cimahi
SPASIAL, 2(3), 1–10.
Tengah. Jurnal Institut Teknologi
Arbain dkk., 2007. Pengaruh Air Lindi Tempat
Nasional. Bandung.
Pembuangan Akhir Sampah Suwung
Provinsi Sulawesi Utara. 2014. Peraturan
terhadap Kualitas Air Tanah Dangkal di
Daerah Provinsi Sulawesi Utara Nomor 1
Sekitarnya di Kelurahan Pedungan Kota
Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang
Denpasar, Volume 3 Nomor 2. Denpasar.
Wilayah Provinsi Sulawesi Utara Tahun
Badan Pusat Statistik Kota Manado, 2023.
2014 - 2034. Pemerintah Provinsi Sulawesi
Kecamatan Bunaken Dalam Angka 2022.
Utara: Sulawesi Utara.
BPS Kota Manado.
R. V. Krejcie and D. W. Morgan, “Determining
Badan Pusat Statistik Kabupaten Minahasa Utara,
Sample Size for Research Activities,”
2023. Kecamatan Wori Dalam Angka 2022.
Educ. Psychol. Meas., vol. 30.
BPS Minahasa Utara.
Ricky MS Lakat. Metode Analisis Perencanaan
Dryon Taluke, Ricky, & Sembel, A.
2. Manado: UNSRAT Press, 2021.
(2019). ANALISIS PREFERENSI
Ridwan, 2015. Skala Pengukuran Variabel-
MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN
Variabel Penelitian. Alfabeta, Bandung.
EKOSISTEM MANGROVE DI PESISIR
S. Tantitaechochart, N. Paoprasert, and K. Silva,
PANTAI KECAMATAN LOLODA
2020. “Analyzing local perceptions toward
KABUPATEN HALMAHERA BARAT.
the new nuclear research reactor in
SPASIAL, 6(2), 531–540.
Thailand,” Nucl. Eng. Technol.
Hasbullah, Zamadila Rosyida. 2020. Analisis Tarif
Soemirat, J. (2019). Pengertian Sampah Beserta
Pengelolaan Sampah berdasarkan Ability to
Definisi, Jenis-Jenis dan Contohnya.
Pay dan Wellingness to Pay di Kecamatan
Sujarweni, Wiratna. 2014. Metodologi
Cimahi Tengah. Jurnal ITN. Malang.
Penelitian. Pustaka Baru. Yogyakarta.

136
Jurnal Spasial Vol. 11 No. 1, 2023
Z. E. Tamod, 2008. “Studi Mitigasi Sampah Kota Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang
ISSN 2442-3262
Manado.” Program Pascasarjana, Fakultas
Kementerian, P. U. (2013). Materi Bidang
Sampah I Diseminasi dan Sosialisasi
Keteknikan Bidang PLP.

137

Anda mungkin juga menyukai