Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH KECAMATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG

Anania Putri Kencana, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari


Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Jl. Mayjen Haryono 167, Malang 65145, Indonesia
E-mail: anania.putri@gmail.com

ABSTRAK

Permasalahan persampahan merupakan salah satu masalah bagi seluruh perkotaan terkait dengan masalah
lingkungan. 37% dari wilayah Kecamatan Kedungkandang tidak terlayani oleh sistem pengelolaan sampah
menyebabkan adanya produksi sampah sebesar 152,2 m3/hari tidak terangkut ke TPS. Sampah yang tidak
terangkut oleh petugas sampah menyebabkan adanya produksi sampah yang dibuang ke tempat pembuangan
sampah ilegal. Adapun kelurahan yang tidak terlayani oleh sistem pengumpulan sampah adalah 6 RW di
Kelurahan Kota Lama, 3 RW di Kelurahan Buring, 4 RW di Kelurahan Arjowinangun, 3 RW di Kelurahan Lesanpuro,
3 RW di Kelurahan Madyopuro, dan 4 RW di Kelurahan Cemorokandang. Berdasarkan hasil survei ditemukan
6 titik illegal dumping yang tersebar di Kelurahan Lesanpuro, Wonokoyo, Bumiayu, Kota Lama, Madyopuro, dan
Sawojajar. Munculnya illegal dumping dipengaruhi oleh keterbatasan sarana prasarana pengelolaan sampah,
ritasi pengumpulan, skala pelayanan, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Maka dari itu diperlukan adanya
penelitian dengan tujuan mengevaluasi kinerja pengumpulan sampah dan mengidentifikasi kondisi illegal
dumpingdi Kecamatan Kedungkandang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah efektivitas
sub sistem pengumpulan sampah berdasarkan kinerja TPS. Hasil penelitian menunjukkan kinerja pengumpulan
sampah di Kecamatan Kedungkandang terdiri dari 1 TPS sangat efektif, 4 TPS kurang efektif, dan 4 tidak efektif.

Kata Kunci: evaluasi, illegal-dumping, pengumpulan-sampah

ABSTRACT

Waste problem is one of the problems for all cities related to environmental problems. 37% of Kedungkandang is
not served by a waste collection system, so that 152.2 m3 / day of waste production is not transported to the TPS.
The production of waste that is not transported by waste official causes the production of waste to be dump into
illegal landfills. Areas not served by the waste collection system are 6 RW in Kota Lama, 3 RW in Buring, 4 RW in
Arjowinangun, 3 RW in Lesanpuro, 3 RW in Madyopuro, and 4 RW in Cemorokandang. Based on the survey results
found 6 illegal disposal points spread in Lesanpuro, Wonokoyo, Bumiayu, Kota Lama, Madyopuro, and Sawojajar.
The emergence of illegal dumping locations is influenc by the limited facilities for waste management
infrastructure, the number of visits, the scale of services, and the socioeconomic conditions of the community.
Therefore, research is need with the aim of evaluating the performance of waste collection and identifying
conditions of illegal disposal in Kedungkandang. The analytical method used in this study is the effectiveness of
the waste collection sub-system based on the TPS performance. The results showed that the performance of waste
collection in Kedungkandang consisted of 1 TPS which was very effective, 4 TPS less effective, and 4 ineffective.

Keywords: evaluation, illegal-dumping, waste-collection

Lingkungan Hidup sebanyak 1.370 m3/hari dan


PENDAHULUAN yang belum terkelola sebanyak 1.111
3
Permasalahan sampah merupakan salah m /hari (Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan
satu isu di seluruh perkotaan Indonesia. Kota Malang, 2013).
Meningkatnya pertumbuhan penduduk Berdasarkan Dokumen Strategi Sanitasi
merupakan salah satu penyebab meningkatnya Kota (SSK) Kota Malang (2016), terdapat 37% dari
permasalahan sampah yang berakibat pada wilayah Kecamatan Kedungkandang yang tidak
masalah kesehatan, keindahan, dan lain terlayani oleh sistem pengelolaan sampah kota
sebagainya (Pramono, 2013). Kota Malang pada yang terdiri dari 6 RW di Kelurahan Kota Lama, 3
tahun 2016 memiliki jumlah penduduk sebanyak RW di Kelurahan Buring, 4 RW di Kelurahan
887.443 jiwa dengan volume sampah yang Arjowinangun, 3 RW di Kelurahan Lesanpuro, 3
dihasilkan adalah sebesar 2.481 m3/hari dengan RW di Kelurahan Madyopuro, dan 4 RW di
rincian sampah yang terkelola oleh Dinas Kelurahan Cemorokandang. Volume sampah
yang dihasilkan oleh Kecamatan Kedungkandang

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 167
EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH KECAMATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG

adalah sebesar 412,3 m3/hari namun produksi pengukuran lapangan berdasarkan moda
sampah sebesar 152,2 m3/hari tidak diangkut pengumpulan sampah yang digunakan.
oleh petugas sampah menuju ke Tempat 3. Mengidentifikasi Faktor yang Mempengaruhi
Penampungan Sementara (TPS) (Dinas Sistem Pengumpulan Sampah
Lingkungan Hidup Kota Malang, 2016). Menurut Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
Florin (2011), sampah yang tidak terangkut sistem pengumpulan sampah adalah jumlah
menyebabkan adanya sampah yang dibuang ke dan kapasitas alat pengumpulan sampah,
tempat pembuangan sampah ilegal oleh frekuensi pengumpulan sampah dalam satu
masyarakat. hari, pola pengumpulan sampah, dan alat yang
Menurut Pratiwi, dkk, (2018), Kecamatan digunakan untuk pengumpulan sampah.
kedungkandang masih memiliki keterbatasan 4. Menganalisis Efektivitas Sub Sistem
jumlah sarana dan prasarana persampahan Pengumpulan Sampah
perkotaan seperti moda pengumpulan sampah, Analisis efektivitas sub sistem pengumpulan
Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS), sampah dilakukan dengan menghitung
dan moda pengangkut sampah. Pratiwi juga efektivitas dari input berupa jumlah timbulan
menjelaskan bahwa keterbatasan sarana dan sampah yan dihasilkan masyarakat dan output
prasarana persampahan dapat menyebabkan berupa timbulan sampah di Tempat
timbulnya permasalahan terkait dengan sistem Pembuangan Sampah Sementara (TPS).
pemindahan, sistem pengumpulan, sistem 5. Mengkategorikan Hasil Analisis
pengolahan, dan sistem pengangkutan. Oleh Setelah mengetahui hasil perhitungan dari
karena itu diperlukan adanya penanganan efektivitas sistem pengumpulan sampah,
terhadap permasalahan persampahan terkait maka dapat dikategorikan menjadi kategori
dengan sistem pengumpulan sampah di berdasarkan tingkat efektivitas. Berikut
Kecamatan Kedungkandang agar sampah yang merupakan kategori berdasarkan tingkat
dihasilkan oleh masyarakat dapat terangkut dari efektivitas (Depdagri, Kepmendagri No
TPS menuju TPA. Tujuan dari penelitian ini adalah 690.900.327 tahun 2006 tentang Pedoman
untuk mengetahui kinerja sistem pengumpulan Penilaian dan Kinerja Keuangan).
sampah di Kecamatan Kedungkandang dengan - Jika hasil perbandingan lebih dari 100%, maka
mengevaluasi berdasarkan kinerja masing- dikatakan sangat efektif.
masing TPS. - Jika hasil perbandingan antara 90%-100%,
maka dikatakan efektif.
METODE PENELITIAN - Jika hasil perbandingan 80%-90%, maka
Analisis Efektivitas Sub Sistem Pengumpulan dikatakan cukup efektif.
Sampah - Jika hasil perbandingan 60%-80%, maka
dikatakan kurang efektif.
Analisis efektivitas sub sistem - Jika hasil perbandingan dibawah 60%, maka
pengumpulan digunakan untuk mengidentifikasi dikatakan tidak efektif.
dan menilai kinerja pengumpulan sampah di TPS
Kecamatan Kedungkandang. Berikut merupakan Populasi dan Sampel
langkah-langkah dalam melakukan analisis Penentuan populasi dan sampel dilakuan
efektivitas sub sistem pengumpulan sampah: dalam dua tahap. Pada tahap pertama dilakukan
1. Menghitung Timbulan Sampah Kecamatan pada kelurahan yang terdapat wilayah tidak
Kedungkandang terlayani oleh sistem pengumpulan sampah dan
Timbulan sampah Kecamatan Kedungkandang terdapat titik illegal dumping yang terdiri dari
dihitung berdasarkan jumlah penduduk Kelurahan Kota Lama, Buring, Lesanpuro,
dikalikan dengan timbulan sampah rata-rata Arjowinangun, Madyopuro, dan Cemorokandang.
per orang per hari per kapita. Berikut merupakan data jumlah persil yang
2. Menghitung Timbulan Sampah yang berada disekitar 6 titik illegal dumping dilihat dari
Terkumpul radius kemampuan berjalan kaki (400 m).
Timbulan sampah dapat diketahui Penetuan jumlah sampel menggunakan
berdasarkan volume alat pengumpulan rumus Slovin dengan toleransi kesalahan sebesar
sampah. Pada penelitian ini volume alat 5%. Adapun rumus yang digunakan adalah
pengumpulan sampah didapatkan dari sebagai berikut:

168 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020
Anania Putri Kencana, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari

𝑁 Kecamatan Kedungkandang adalah 3.969 Ha atau


𝑛=
𝑁(𝑑)² + 1 39,69 km2 dan merupakan kecamatan paling luas
Keterangan: jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya
n = Jumlah Sampel yang ada di Kota Malang. Kondisi Geografis
N = Jumlah populasi Kecamatan Kedungkandang terletak di bagian
d = Batas toleransi kesalahan timur wilayah Kota Malang yang terdiri atas 12
7.605 kelurahan. Ketinggian rata-rata Kecamatan
𝑛= = 380
7.605 (0.05)2 + 1 Kedungkandang adalah antara 440-460 meter
Sampel penelitian yang dihasilkan dibagi dari permukaan air laut.
sesuai dengan presentase jumlah persil di
Gambaran Umum TPS di Kecamatan
masing-masing kelurahan. Adapun pembagian
Kedungkandang
jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
ini dijelaskan dalam tabel 1. 1. TPS Kota Lama
Tempat Pembuangan Sampah Sementara
Tabel 1. Sampel Penelitian Tahap Pertama
Presentase Jumlah (TPS) Kota Lama berada di Jl. Muharto yang
Kelurahan
(%) Sampel memiliki luas seluas 20 m2. TPS Kota Lama
Kelurahan memiliki 20 gerobak, 23 petugas sampah, dan
6.58 25
Cemorokandang
Kelurahan Arjowinangun 3.16 12 ritasi sebanyak 2 kali dalam satu hari yang
Kelurahan Buring 20.62 78 dilakukan pada pagi dan siang hari. Adapun
Kelurahan Buring 51.06 194 daerah pelayanan TPS Kota Lama adalah RW 6,
Kelurahan Madyopuro 13.69 52
Kelurahan Lesanpuro 5 19
RW 7, dan RW 4 Kelurahan Kota Lama.
Penentuan populasi pada tahap kedua
dilakukan pada kelurahan yang seluruh
wilayahnya sudah terlayani oleh sistem
pengumpulan sampah dan tidak terdapat lokasi
illegal dumping yang terdiri dari Kelurahan
Sawojajar, Kedungkandang, Tlogowaru, Bumiayu,
Wonokoyo, dan Mergosono.
Penetuan jumlah sampel menggunakan
rumus Slovin dengan toleransi kesalahan sebesar Gambar 1 TPS Kota Lama.
10%. Adapun rumus yang digunakan adalah 2. TPS Buring
sebagai berikut: Tempat Pembuangan Sampah Sementara
17.889 (TPS) Buring terletak di Jl. M. Sungkono
𝑛= = 99
17.889 (0.01)2 + 1 dengan luas seluas 225 m2. TPS Buring
Sampel penelitian yang dihasilkan dibagi melakukan proses pengumpulan sampah
sesuai dengan presentase jumlah persil di menggunakan 19 gerobak, 5 motor sampah,
masing-masing kelurahan. Adapun pembagian 30 petugas sampah, ritasi sebanyak 2 kali
jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian dalam satu hari. Adapun daerah pelayanan
ini dijelaskan dalam tabel 2 Tempat Pembuangan Sampah Sementara
Tabel 2. Sampel Penelitian Tahap Kedua (TPS) Buring adalah melayani seluruh wilayah
Jumlah RW 1, RW 2, dan SMPN 10 Malang, RW 1, RW
Kelurahan Presentase (%)
Sampel
Kelurahan Bumiayu 23.98 24 2, dan RW 3 pada Kelurahan Bumiayu dan RW
Kelurahan Wonokoyo 8.99 8 1 dan RW 2 pada Kelurahan Wonokoyo.
Kelurahan Tlogowaru 9.10 9
Kelurahan Mergosono 24.85 24
Kelurahan Sawojajar 14.89 15
Kelurahan
18.29 18
Kedungkandang

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kecamatan Kedungkandang merupakan
salah satu dari lima kecamatan yang ada di Kota
Malang. Luas wilayah yang dimiliki oleh Gambar 2 TPS Wonokoyo.

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 169
EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH KECAMATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG

3. TPS Bratan Sawijajar sampah menggunakan 38 gerobak, 18


Tempat Pembuangan Sampah Sementara petugas, dan dilakukan sebanyak 2 kali dalam
(TPS) Bratan terletak di Jl. Danau Bratan satu hari. Adapun daerah pelayanan Tempat
Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
Kedungkandang, dengan luas seluas 150 m2. Dirgantara adalah melayani seluruh wilayah
Tempat Pembuangan Sampah Sementara dari RW 1, RW2, RW 3, RW 4, RW 7, RW 8, RW
(TPS) Bratan melakukan pengumpulan 10, dan RW 11 Kelurahan Lesanpuro.
sampah menggunakan 37 gerobak, 40
petugas, dan dilakukan sebanyak 2 kali dalam
satu hari. Adapun daerah pelayanan Tempat
Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Bratan
Sawojajar adalah seluruh wilayah dari RW 5,
RW 7, RW 8, RW 10, RW 12, RW 13, RW 15,
RW 16, Pasar Sawojajar, dan SMAN 10 Malang
Kelurahan Sawojajar.
Gambar 5 TPS Dirgantara.

6. TPS Velodrom
Tempat Pembuangan Sampah Sementara
(TPS) Velodrom terletak di Kelurahan
Madyopuro yang memiliki luas seluas 80 m2.
Tempat Pembuangan Sampah Sementara
(TPS) Velodrom melakukan pengumpulan
Gambar 3 TPS Dirgantara. sampah menggunakan 10 gerobak, 7 motor
4. TPS Kedungkandang sampah, 8 petugas, dan dilakukan sebanyak 2
Tempat Pembuangan Sampah Sementara hingga 3 kali dalam satu hari. Adapun daerah
(TPS) Kedungkandang terletak di Jl. KH. Gribik pelayanan Tempat Pembuangan Sampah
Kelurahan Kedungkandang, Kecamatan Sementara (TPS) Velodrom adalah RW 1, 2 , 3,
Kedungkandang, dengan luas seluas 100 m2. 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan
Tempat Pembuangan Sampah Sementara sampah pendidikan di Kelurahan Madyopuro.
(TPS) Kedungkandang melakukan
pengumpulan sampah menggunakan 11
gerobak sampah, 4 motor sampah, dan
dilakukan pengumpulan sebanyak 2 hingga 3
kali dalam satu hari. Adapun daerah
pelayanan TPS Kedungkandang adalah RW 1,
RW 2, RW 3, RW 6 Kelurahan Kedungkandang.

Gambar 6 Peta titik TPS Velodrom.


7. TPS Cemorokandang
Tempat Pembuangan Sampah Sementara
(TPS) Cemorokandang berada di Kelurahan
Cemorokandang yang memiliki luas 60m2.
Tempat Pembuangan Sampah Sementara
(TPS) Cemorokandang pada tahun 2019 masih
Gambar 4 TPS Kedungkandang. belum beroperasi. Berdasarkan rencana DLH
5. TPS Dirgantara Kota Malang Tempat Pembuangan Sampah
Tempat Pembuangan Sampah Sementara Sementara (TPS) Cemorokandang
(TPS) Dirgantara Sawojajar terletak di Jl. direncanakan beroperasi pada tahun 2020.
Dirgantara Kelurahan Sawojajar, Kecamatan Adapun rencana daerah pelayanan Tempat
Kedungkandang, dengan luas seluas 130 m2. Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
Tempat Pembuangan Sampah Sementara Cemorokandang adalah RW 1, 2, 5, 7, 8, 9
(TPS) Dirganta melakukan pengumpulan Kelurahan Cemorokandang.

170 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020
Anania Putri Kencana, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari

Gambar 7 TPS Cemorokandang.


8. TPS Arjowinangun
Tempat Pembuangan Sampah Sementara
(TPS) Arjowinangun terletak di Jl. M. Sungkono
yang memiliki luas seluas 48m2. Tempat
Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
Arjowinangun melakukan pengumpulan
sampah menggunakan 10 gerobak, 8 petugas,
dan dilakukan sebanyak 2 hingga 3 kali dalam
satu hari. Adapun daerah pelayanan TPS
Arjowinangun adalah RW 1, RW 2, RW 5, RW
7, dan RW 9 Kelurahan Arjowinangun dan RW
1 dan RW 2 Kelurahan Tlogowaru.

Gambar 10 Peta Titik TPS.


Cakupan Pelayanan TPS di Kecamatan
Kedungkandang
Kecamatan Kedungkandang memiliki TPS
sejumlah 9 TPS. Namun persebaran TPS di
Gambar 8 TPS Arjowinangun. Kecamatan Kedungkandang belum merata ke
9. TPS Sawojajar seluruh kelurahan yang ada. Berdasarkan hasil
Tempat Pembuangan Sampah Sementara survei yang telah dilakukan skala pelayanan dari
(TPS) Sawojajar terletak di Jl. Sulfat Timur yang masing-masing Tempat Penampungan Sampah
memiliki luas seluas 100 m2. Tempat Sementara (TPS) beragam. Pada Kecamatan
Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Kedungkandang masih terdapat 1 Tempat
Dirganta melakukan proses pengumpulan Penampungan Sampah Sementara (TPS) yang
sampah dengan menggunakan 3 motor belum beroperasi yaitu TPS Cemorokandang.
sampah, 17 gerobak sampah, 20 petugas Penjelasan terkait skala pelayanan TPS di
sampah, dan dilakukan ritasi sebanyak 2-4 kali Kecamatan Kedungkandang dijelaskan dalam
dalam satu hari. Adapun daerah pelayanan tabel 3.
Tempat Pembuangan Sampah Sementara
(TPS) Sawojajar adalah RW 1, 2, 3, 4, 6, 9, 11, Tabel 3. Skala Pelayanan TPS di Kecamatan
dan 14 Kelurahan Sawojajar. Kedungkandang
TPS Skala Pelayanan
TPS Kota Lama RW 6, 7, 4
TPS Buring Buring : RW 1, 2, SMPN 10 Malang
Bumiayu : RW 1, 2, 3
Wonokoyo : RW 1 dan 2
TPS Bratan RW 5, 7, 8, 10, 12, 13, 15, 16, Pasar
Sawojajar Sawojajar, SMAN 10 Malang
TPS RW 1, 2, 3, 6
Kedungkandang
TPS Dirgantara RW 1, 2, 3, 4, 7, 8, 10, 11
TPS Velodrom RW 1, 2 , 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, Sampah Pendidikan
Gambar 9 TPS Sawojajar.

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 171
EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH KECAMATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG

TPS Skala Pelayanan Timbulan sampah yang terkumpul di


TPS -
Cemorokandang
Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
TPS Arjowinangun Arjowinangun : RW 1, 2, 5, 7, 9 Tlogowaru : didapatkan dari perhitungan dan pengukuran di
RW 1 dan 2 Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
TPS Sawojajar RW 1, 2, 3, 4, 6, 9, 11, 14
berdasarkan jumlah dan kapasitas moda
Berdasarkan tabel 3 skala pelayanan TPS
pengumpulan sampah yang digunakan. Volume
diatas dapat diketahui bahwa Tempat
sampah yang terkumpul di Pembuangan Sampah
Penampungan Sampah Sementara (TPS) di
Sementara (TPS) dijelaskan pada tabel 5.
Kecamatan Kedungkandang belum melakukan
pelayanan dengan seefektif mungkin dikarenakan Tabel 5. Volume Sampah yang terkumpul di
dari hasil survei primer yang telah dilakukan Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
diketahui bahwa terdapat wilayah yang tidak Kecamatan Kedungkandang
terlayani oleh petugas. Jumlah 7 hari Rata-rata
TPS
(m3) (kg/hari)
Analisis Efektivitas Sub Sistem Pengumpulan TPS Kota Lama 154.75 21,85
Sampah TPS Buring 260.25 37,03
TPS Bratan Sawojajar 119.25 17.04
1. Menghitung Timbulan Sampah TPS Kedungkandang 104.24 14,83
TPS Dirgantara 92.25 13.18
Menghitung timbulan sampah dihitung TPS Velodrom 351.75 50,24
dengan mengkalikan jumlah penduduk dengan TPS Cemorokandang 0 0
rata-rata timbulan sampah kota besar yaitu 0.80 TPS Arjowinangun 117 16,92
kg. Hasil perhitungan jumlah timbulan sampah di TPS Sawojajar 23.5 3.36

Kecamatan Kedungkandang dijelaskan dalam Berdasarkan tabel 4 diatas bapat dilihat


tabel 4. bahwa timbulan sampah yang ada di 9
Pembuangan Sampah Sementara (TPS)
Tabel 4. Timbulan Sampah di Kecamatan Kedungkandang berjumlah 1611.49 m3. Timbulan
Kedungkandang
Jumlah
sampah yang paling besar berada di Pembuangan
Jumlah Timbulan Sampah Sementara (TPS) Velodrom sejumlah
Kelurahan
Penduduk Sampah 351.75 m3. Sedangkan timbulan sampah yang
(kg/hari)
Arjowinangun 10637 8509.6
paling kecil berada di Tempat Penampungan
Tlogowaru 6495 5196 Sampah Sementara 204.24 m3. Pembuangan
Wonokoyo 6431 5144.8 Sampah Sementara (TPS) Cemorokandang tidak
Bumiayu 17148 13718.4
Buring 12389 9911.2
menghasilkan timbulan sampah dikarenakan TPS
Mergosono 17765 14212 ini belum berfungsi untuk melayani masyarakat.
Kotalama 30683 24546.4 3. Mengidentifikasi Faktor yang Mempengaruhi
Kedungkandang 10600 8480
Sistem Pengumpulan Sampah
Sawojajar 25881 20704.8
Madyopuro 19830 15864 Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi
Lesanpuro 19344 15475.2 sistem pengumpulan sampah dilakukan untuk
Cemorokandang 13071 10456.8 menilai efektivitas sistem pengumpulan sampah
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa yang dipengaruhi oleh ketersediaan alat
jumlah timbulan sampah yang dihasilkan oleh pengumpulan, jenis alat pengumpulan, jumlah
Kecamatan Kedungkandang adalah sebesar alat pengumpulan, kapasitas alat pengumpulan,
152219.2 kg per kapita per hari. frekuensi pengumpulan dalam satu hari, dan pola
2. Menghitung Timbulan sampah yang pengumpulan. Adapun penjelasan terkait langkah
Terkumpul TPS ke 3 dijelaskan dalam tabel 6.
Tabel 6. Identifikasi Faktor Sistem Pengumpulan Sampah
Jumlah Jumlah Gerobak Jumlah Motor Kapasitas Alat Pengumpul Jumlah Ritasi per
TPS
Petugas Sampah Sampah (m3) hari
Kota Lama 23 20 - 30 1
Buring 30 19 5 38.5 2
Bratan Sawojajar 40 37 - 30 3
Kedungkandang 8 11 4 24.5 1
Dirgantara 18 38 - 57 2
Velodrom 19 10 7 29 2
Cemorokandang - 5 - 0 0
Arjowinangun 13 10 - 15 1
Sawojajar 20 17 3 31.5 2

172 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020
Anania Putri Kencana, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari

4. Menganalisis Sub Sistem Pengumpulan Tabel 8. Hasil Analisis Sub Sistem Pengumpulan
Sampah Sampah
Nama TPS Perbandingan Keterangan
Perhitungan efektivitas dihitung dengan Kota Lama 112.34 Sangat eefektif
membandingkan antara input dan output yang Buring 77.70 Kurang efektif
dilakukan dengan mengidentifikasi jumlah Bratan 60.77 Kurang efektif
Kedungkandang 57.18 Tidak efektif
timbulan sampah, jumlah dan kapasitas alat
Dirgantara 62.85 Kurang efektif
pengumpulan sampah, jumlah frekuensi Velodrom 31.58 Tidak efektif
pengumpulan sampah, pola pengumpulan Cemorokandang 0.00 Tidak efektif
sampah dan moda yang digunakan untuk Arjowinangun 50.29 Tidak efektif
Sawojajar 61.65 Kurang efektif
pengumpulan sampah. Adapun perhitungan
Berdasarkan tabel 8 diatas dapat diihat
efektivitas dijelaskan dalam tabel 7.
bahwa hasil analisis kinerja sistem pengumpulan
Tabel 7. Perhitungan Efektivitas Sistem Pengumpulan sampah di masing-masing Tempat Pembuangan
Sampah Sampah Sementara (TPS) Kecamatan
a b a:b
Timbulan Timbulan
Kedungkandang terdiri dari tidak efektif, kurang
Nama TPS Sampah di TPS Perbaandingan efektif, dan sangat efektif. Adapun Tempat
Masyarakat (Output (input:output) Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di
(input (m3)) (m3))
Kota Lama 24546.4 21850 1.123405 Kecamatan Kedungkandang yang memiliki hasil
Buring 28774.4 37030.02 0.7770056 analisis kinerja sistem pengumpulan sampah
Bratan 10352.4 17035.71 0.6076882 berupa sangat efektif adalah TPS Kota Lama.
Kedungkandang 8480 14830 0.571814
Dirgantara 8282.76 13178.57 0.62850218
Sedangkan Tempat Pembuangan Sampah
Velodrom 15864 50240 0.315764 Sementara (TPS) yang memiliki hasil kurang
Cemorokandang 10456.8 0 0 efektif adalah Tempat Pembuangan Sampah
Arjowinangun 8509.6 16920 0.502931
Sementara (TPS) Buring, Bratan, Dirgantara, dan
Sawojajar 2069.64 3357.14 0.61648904
Sawojajar. Serta Tempat Pembuangan Sampah
5. Mengkategorikan Hasil Analisis Sub Sistem
Pengumpulan Sampah Sementara (TPS) yang memiliki hasil tidak efektif
Setelah mengetahui hasil perhitungan dari adalah Tempat Pembuangan Sampah Sementara
efektivitas sistem pengumpulan sampah, maka (TPS) Kedungkandang, Velodrom, Lesanpuro,
hasil tersebut dapat dikategorikan menjadi 5 Arjowinangun, dan Cemorokandang.
kategori berdasarkan tingkat efektivitas sistem
REKOMENDASI
pengumpulan sampah. Mengkategorikan hasil
analisis sub sistem pengumpulan dikategorikan Berdasarkan hasil analisis efektivitas sub
menjadi sangat efektif, kurang efektif, dan tidak sistem pengumpulan sampah dan kondisi
efektif. Hasil analisis sub sistem pengumpulan persampahan Kecamatan Kedungkandang
sampah di Kecamatan Kedungkandang didapatkan rekomendasi pada masing-masing
berdasarkan kinerja masing-masing Tempat hasil analisis. Adapun rekomendasi yang
Pembuangan Sampah Sementara (TPS) dijelaskan diberikan pada penelitian ini dijelaskan dalam
pada tabel 8. tabel 9.
Tabel 9. Kondisi Illegal Dumping di Kecamatan Kedungkandang
Hasil Analisis Rekomendasi
Sangat TPS Kota Lama - Diperlukan peningkatan kinerja TPS Kota Lama dengan menambah jumlah ritasi
efektif menjadi 2 kali dalam sehari
Kurang TPS Buring, Bratan Sawojajar, - Penyediaaan TPS baru pada Kelurahan Wonokoyo dan Bumiayu agar sampah yang
efektif Dirgantara, dan dan TPS Sawojajar dihasilkan tidak dikumpulkan di TPS Buring yang dilengkapi dengan pemilahan dan
pengolahan sampah
- Penambahan jumlah moda pengumpulan sampah di TPS Bratan, Dirgantara, dan
Sawojajar
- Peningkatan moda pengumpulan sampah dari gerobak sampah menjadi motor
sampah di TPS Dirgantara dikarenakan 4 RW yang terdapat di Kelurahan belum bisa
dilalui oleh gerobak sampah dikarenakan kondisi topografi
- Penambahan jumlah petugas sampah di TPS Bratan, Dirgantara, dan Sawojajar
Tidak TPS Kedungkandang, Velodrom - Diperlukan adanya kegiatan pengumpulan, pengangkutan, dan pemindahan
efektif Madyopuro, Arjowinangun dan sampah di TPS Cemorokandang
Cemorokandang - Diperlukan adanya penyediaan minimal 18 petugas sampah, 5 gerobak sampah, 3
motor sampah di TPS Cemorokandang agar seluruh wilayahnya terlayani oleh
sistem pengumpulan sampah

Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 173
EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH KECAMATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG

Hasil Analisis Rekomendasi


- Peningkatan moda pengumpulan sampah dari gerobak sampah menjadi motor
sampah bagi TPS Velodrom dan Kedungkandang dikarenakan tidak bisa dilalui oleh
gerobak sampah
- Penambahan jumlah ritasi pengumpulan sampah pada TPS Arjowinangun dan
Kedungkandang dari 1 kali menjadi 2 kali dalam sehari

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Kesimpulan dari hasil penelitian dengan Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang.
judul Evaluasi Sub Sistem Pengumpulan Sampah 2016.Strategi Sanitasi Kota Malang Tahun
di Kecamatan Kedungkandang berdasarkan hasil 2016.
analisis sub sistem pengumpulan sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang.
didapatkan bahwa masing-masing kelurahan 2016.Rencana Induk Persampahan Kota
belum efektif secara keseluruhan. Identifikasi Malang Tahun 2016.
lokasi dan kondisi illegal dumping membahas Florin, Andrea, Lamasanu. 2011.The Illegal
terkait volume sampah di lokasi illegal dumping Dumping of Waste in Forest Area Evidence
dan luas illegal dumping. from Rural Territory. Proceedings of the
International Conference Integrated
A. Kinerja Sub Sistem Pengumpulan Sampah
Management of Environmental
di Kecamatan Kedungkandang
Resources.46-50.
Kinerja sub sistem pengumpulan sampah di Menteri Pekerjaan Umum. Peraturan Menteri
Kecamatan Kedungkandang berdasarkan hasil Pekerjaan Umum Nomor 3 Tahun 2013
analisis sub sistem pengumpulan sampah Tentang Penyelenggaraan Prasarana dan
didapatkan bahwa masing-masing TPS belum Sarana Persampahan.
efektif secara keseluruhan. Berdasarkan hasil Pramono, Sigit. 2013. Studi Mengenai Komposisi
analisis diketahui bahwa efektivitas sub sistem Sampah Perkotaan di Negara-Negara
pengumpulan sampah terdiri dari tidak efektif, Berkembng. Jakarta: Jurnal FTSP
kurang efektif, dan sangat efektif. Adapun TPS Universitas Gunadarma.
yang memiliki hasil analisis kinerja sistem Pratiwi, Eka, Zuli. 2018. Rekomendasi Penentuan
pengumpulan sampah berupa sangat efektif Titik Tempat Penampungan Sampah
adalah TPS Kota Lama. Sedangkan TPS yang Sementara di Kecamatan Kedungkandang
memiliki hasil kurang efektif adalah TPS Buring, Kota Malang.Jurnal Tata Kota dan
Bratan, Dirgantara, dan Sawojajar. Serta TPS yang Daerah.Volume 10 Nomor 1 Juli 2018.
memiliki hasil tidak efektif adalah TPS Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18
Arjowinangun, Kedungkandang, Lesanpuro, dan Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
Cemorokandang. menimbang huruf b, c, dan d

174 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020

Anda mungkin juga menyukai