ABSTRAK
Permasalahan persampahan merupakan salah satu masalah bagi seluruh perkotaan terkait dengan masalah
lingkungan. 37% dari wilayah Kecamatan Kedungkandang tidak terlayani oleh sistem pengelolaan sampah
menyebabkan adanya produksi sampah sebesar 152,2 m3/hari tidak terangkut ke TPS. Sampah yang tidak
terangkut oleh petugas sampah menyebabkan adanya produksi sampah yang dibuang ke tempat pembuangan
sampah ilegal. Adapun kelurahan yang tidak terlayani oleh sistem pengumpulan sampah adalah 6 RW di
Kelurahan Kota Lama, 3 RW di Kelurahan Buring, 4 RW di Kelurahan Arjowinangun, 3 RW di Kelurahan Lesanpuro,
3 RW di Kelurahan Madyopuro, dan 4 RW di Kelurahan Cemorokandang. Berdasarkan hasil survei ditemukan
6 titik illegal dumping yang tersebar di Kelurahan Lesanpuro, Wonokoyo, Bumiayu, Kota Lama, Madyopuro, dan
Sawojajar. Munculnya illegal dumping dipengaruhi oleh keterbatasan sarana prasarana pengelolaan sampah,
ritasi pengumpulan, skala pelayanan, dan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Maka dari itu diperlukan adanya
penelitian dengan tujuan mengevaluasi kinerja pengumpulan sampah dan mengidentifikasi kondisi illegal
dumpingdi Kecamatan Kedungkandang. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah efektivitas
sub sistem pengumpulan sampah berdasarkan kinerja TPS. Hasil penelitian menunjukkan kinerja pengumpulan
sampah di Kecamatan Kedungkandang terdiri dari 1 TPS sangat efektif, 4 TPS kurang efektif, dan 4 tidak efektif.
ABSTRACT
Waste problem is one of the problems for all cities related to environmental problems. 37% of Kedungkandang is
not served by a waste collection system, so that 152.2 m3 / day of waste production is not transported to the TPS.
The production of waste that is not transported by waste official causes the production of waste to be dump into
illegal landfills. Areas not served by the waste collection system are 6 RW in Kota Lama, 3 RW in Buring, 4 RW in
Arjowinangun, 3 RW in Lesanpuro, 3 RW in Madyopuro, and 4 RW in Cemorokandang. Based on the survey results
found 6 illegal disposal points spread in Lesanpuro, Wonokoyo, Bumiayu, Kota Lama, Madyopuro, and Sawojajar.
The emergence of illegal dumping locations is influenc by the limited facilities for waste management
infrastructure, the number of visits, the scale of services, and the socioeconomic conditions of the community.
Therefore, research is need with the aim of evaluating the performance of waste collection and identifying
conditions of illegal disposal in Kedungkandang. The analytical method used in this study is the effectiveness of
the waste collection sub-system based on the TPS performance. The results showed that the performance of waste
collection in Kedungkandang consisted of 1 TPS which was very effective, 4 TPS less effective, and 4 ineffective.
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 167
EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH KECAMATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG
adalah sebesar 412,3 m3/hari namun produksi pengukuran lapangan berdasarkan moda
sampah sebesar 152,2 m3/hari tidak diangkut pengumpulan sampah yang digunakan.
oleh petugas sampah menuju ke Tempat 3. Mengidentifikasi Faktor yang Mempengaruhi
Penampungan Sementara (TPS) (Dinas Sistem Pengumpulan Sampah
Lingkungan Hidup Kota Malang, 2016). Menurut Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
Florin (2011), sampah yang tidak terangkut sistem pengumpulan sampah adalah jumlah
menyebabkan adanya sampah yang dibuang ke dan kapasitas alat pengumpulan sampah,
tempat pembuangan sampah ilegal oleh frekuensi pengumpulan sampah dalam satu
masyarakat. hari, pola pengumpulan sampah, dan alat yang
Menurut Pratiwi, dkk, (2018), Kecamatan digunakan untuk pengumpulan sampah.
kedungkandang masih memiliki keterbatasan 4. Menganalisis Efektivitas Sub Sistem
jumlah sarana dan prasarana persampahan Pengumpulan Sampah
perkotaan seperti moda pengumpulan sampah, Analisis efektivitas sub sistem pengumpulan
Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPS), sampah dilakukan dengan menghitung
dan moda pengangkut sampah. Pratiwi juga efektivitas dari input berupa jumlah timbulan
menjelaskan bahwa keterbatasan sarana dan sampah yan dihasilkan masyarakat dan output
prasarana persampahan dapat menyebabkan berupa timbulan sampah di Tempat
timbulnya permasalahan terkait dengan sistem Pembuangan Sampah Sementara (TPS).
pemindahan, sistem pengumpulan, sistem 5. Mengkategorikan Hasil Analisis
pengolahan, dan sistem pengangkutan. Oleh Setelah mengetahui hasil perhitungan dari
karena itu diperlukan adanya penanganan efektivitas sistem pengumpulan sampah,
terhadap permasalahan persampahan terkait maka dapat dikategorikan menjadi kategori
dengan sistem pengumpulan sampah di berdasarkan tingkat efektivitas. Berikut
Kecamatan Kedungkandang agar sampah yang merupakan kategori berdasarkan tingkat
dihasilkan oleh masyarakat dapat terangkut dari efektivitas (Depdagri, Kepmendagri No
TPS menuju TPA. Tujuan dari penelitian ini adalah 690.900.327 tahun 2006 tentang Pedoman
untuk mengetahui kinerja sistem pengumpulan Penilaian dan Kinerja Keuangan).
sampah di Kecamatan Kedungkandang dengan - Jika hasil perbandingan lebih dari 100%, maka
mengevaluasi berdasarkan kinerja masing- dikatakan sangat efektif.
masing TPS. - Jika hasil perbandingan antara 90%-100%,
maka dikatakan efektif.
METODE PENELITIAN - Jika hasil perbandingan 80%-90%, maka
Analisis Efektivitas Sub Sistem Pengumpulan dikatakan cukup efektif.
Sampah - Jika hasil perbandingan 60%-80%, maka
dikatakan kurang efektif.
Analisis efektivitas sub sistem - Jika hasil perbandingan dibawah 60%, maka
pengumpulan digunakan untuk mengidentifikasi dikatakan tidak efektif.
dan menilai kinerja pengumpulan sampah di TPS
Kecamatan Kedungkandang. Berikut merupakan Populasi dan Sampel
langkah-langkah dalam melakukan analisis Penentuan populasi dan sampel dilakuan
efektivitas sub sistem pengumpulan sampah: dalam dua tahap. Pada tahap pertama dilakukan
1. Menghitung Timbulan Sampah Kecamatan pada kelurahan yang terdapat wilayah tidak
Kedungkandang terlayani oleh sistem pengumpulan sampah dan
Timbulan sampah Kecamatan Kedungkandang terdapat titik illegal dumping yang terdiri dari
dihitung berdasarkan jumlah penduduk Kelurahan Kota Lama, Buring, Lesanpuro,
dikalikan dengan timbulan sampah rata-rata Arjowinangun, Madyopuro, dan Cemorokandang.
per orang per hari per kapita. Berikut merupakan data jumlah persil yang
2. Menghitung Timbulan Sampah yang berada disekitar 6 titik illegal dumping dilihat dari
Terkumpul radius kemampuan berjalan kaki (400 m).
Timbulan sampah dapat diketahui Penetuan jumlah sampel menggunakan
berdasarkan volume alat pengumpulan rumus Slovin dengan toleransi kesalahan sebesar
sampah. Pada penelitian ini volume alat 5%. Adapun rumus yang digunakan adalah
pengumpulan sampah didapatkan dari sebagai berikut:
168 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020
Anania Putri Kencana, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 169
EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH KECAMATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG
6. TPS Velodrom
Tempat Pembuangan Sampah Sementara
(TPS) Velodrom terletak di Kelurahan
Madyopuro yang memiliki luas seluas 80 m2.
Tempat Pembuangan Sampah Sementara
(TPS) Velodrom melakukan pengumpulan
Gambar 3 TPS Dirgantara. sampah menggunakan 10 gerobak, 7 motor
4. TPS Kedungkandang sampah, 8 petugas, dan dilakukan sebanyak 2
Tempat Pembuangan Sampah Sementara hingga 3 kali dalam satu hari. Adapun daerah
(TPS) Kedungkandang terletak di Jl. KH. Gribik pelayanan Tempat Pembuangan Sampah
Kelurahan Kedungkandang, Kecamatan Sementara (TPS) Velodrom adalah RW 1, 2 , 3,
Kedungkandang, dengan luas seluas 100 m2. 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, dan
Tempat Pembuangan Sampah Sementara sampah pendidikan di Kelurahan Madyopuro.
(TPS) Kedungkandang melakukan
pengumpulan sampah menggunakan 11
gerobak sampah, 4 motor sampah, dan
dilakukan pengumpulan sebanyak 2 hingga 3
kali dalam satu hari. Adapun daerah
pelayanan TPS Kedungkandang adalah RW 1,
RW 2, RW 3, RW 6 Kelurahan Kedungkandang.
170 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020
Anania Putri Kencana, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 171
EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH KECAMATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG
172 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020
Anania Putri Kencana, Christia Meidiana, Kartika Eka Sari
4. Menganalisis Sub Sistem Pengumpulan Tabel 8. Hasil Analisis Sub Sistem Pengumpulan
Sampah Sampah
Nama TPS Perbandingan Keterangan
Perhitungan efektivitas dihitung dengan Kota Lama 112.34 Sangat eefektif
membandingkan antara input dan output yang Buring 77.70 Kurang efektif
dilakukan dengan mengidentifikasi jumlah Bratan 60.77 Kurang efektif
Kedungkandang 57.18 Tidak efektif
timbulan sampah, jumlah dan kapasitas alat
Dirgantara 62.85 Kurang efektif
pengumpulan sampah, jumlah frekuensi Velodrom 31.58 Tidak efektif
pengumpulan sampah, pola pengumpulan Cemorokandang 0.00 Tidak efektif
sampah dan moda yang digunakan untuk Arjowinangun 50.29 Tidak efektif
Sawojajar 61.65 Kurang efektif
pengumpulan sampah. Adapun perhitungan
Berdasarkan tabel 8 diatas dapat diihat
efektivitas dijelaskan dalam tabel 7.
bahwa hasil analisis kinerja sistem pengumpulan
Tabel 7. Perhitungan Efektivitas Sistem Pengumpulan sampah di masing-masing Tempat Pembuangan
Sampah Sampah Sementara (TPS) Kecamatan
a b a:b
Timbulan Timbulan
Kedungkandang terdiri dari tidak efektif, kurang
Nama TPS Sampah di TPS Perbaandingan efektif, dan sangat efektif. Adapun Tempat
Masyarakat (Output (input:output) Pembuangan Sampah Sementara (TPS) di
(input (m3)) (m3))
Kota Lama 24546.4 21850 1.123405 Kecamatan Kedungkandang yang memiliki hasil
Buring 28774.4 37030.02 0.7770056 analisis kinerja sistem pengumpulan sampah
Bratan 10352.4 17035.71 0.6076882 berupa sangat efektif adalah TPS Kota Lama.
Kedungkandang 8480 14830 0.571814
Dirgantara 8282.76 13178.57 0.62850218
Sedangkan Tempat Pembuangan Sampah
Velodrom 15864 50240 0.315764 Sementara (TPS) yang memiliki hasil kurang
Cemorokandang 10456.8 0 0 efektif adalah Tempat Pembuangan Sampah
Arjowinangun 8509.6 16920 0.502931
Sementara (TPS) Buring, Bratan, Dirgantara, dan
Sawojajar 2069.64 3357.14 0.61648904
Sawojajar. Serta Tempat Pembuangan Sampah
5. Mengkategorikan Hasil Analisis Sub Sistem
Pengumpulan Sampah Sementara (TPS) yang memiliki hasil tidak efektif
Setelah mengetahui hasil perhitungan dari adalah Tempat Pembuangan Sampah Sementara
efektivitas sistem pengumpulan sampah, maka (TPS) Kedungkandang, Velodrom, Lesanpuro,
hasil tersebut dapat dikategorikan menjadi 5 Arjowinangun, dan Cemorokandang.
kategori berdasarkan tingkat efektivitas sistem
REKOMENDASI
pengumpulan sampah. Mengkategorikan hasil
analisis sub sistem pengumpulan dikategorikan Berdasarkan hasil analisis efektivitas sub
menjadi sangat efektif, kurang efektif, dan tidak sistem pengumpulan sampah dan kondisi
efektif. Hasil analisis sub sistem pengumpulan persampahan Kecamatan Kedungkandang
sampah di Kecamatan Kedungkandang didapatkan rekomendasi pada masing-masing
berdasarkan kinerja masing-masing Tempat hasil analisis. Adapun rekomendasi yang
Pembuangan Sampah Sementara (TPS) dijelaskan diberikan pada penelitian ini dijelaskan dalam
pada tabel 8. tabel 9.
Tabel 9. Kondisi Illegal Dumping di Kecamatan Kedungkandang
Hasil Analisis Rekomendasi
Sangat TPS Kota Lama - Diperlukan peningkatan kinerja TPS Kota Lama dengan menambah jumlah ritasi
efektif menjadi 2 kali dalam sehari
Kurang TPS Buring, Bratan Sawojajar, - Penyediaaan TPS baru pada Kelurahan Wonokoyo dan Bumiayu agar sampah yang
efektif Dirgantara, dan dan TPS Sawojajar dihasilkan tidak dikumpulkan di TPS Buring yang dilengkapi dengan pemilahan dan
pengolahan sampah
- Penambahan jumlah moda pengumpulan sampah di TPS Bratan, Dirgantara, dan
Sawojajar
- Peningkatan moda pengumpulan sampah dari gerobak sampah menjadi motor
sampah di TPS Dirgantara dikarenakan 4 RW yang terdapat di Kelurahan belum bisa
dilalui oleh gerobak sampah dikarenakan kondisi topografi
- Penambahan jumlah petugas sampah di TPS Bratan, Dirgantara, dan Sawojajar
Tidak TPS Kedungkandang, Velodrom - Diperlukan adanya kegiatan pengumpulan, pengangkutan, dan pemindahan
efektif Madyopuro, Arjowinangun dan sampah di TPS Cemorokandang
Cemorokandang - Diperlukan adanya penyediaan minimal 18 petugas sampah, 5 gerobak sampah, 3
motor sampah di TPS Cemorokandang agar seluruh wilayahnya terlayani oleh
sistem pengumpulan sampah
Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020 173
EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN SAMPAH KECAMATAN KEDUNGKANDANG, KOTA MALANG
174 Planning for Urban Region and Environment Volume 9, Nomor 3, Juli 2020