Diajukan sebagai Tugas Akhir dalam Rangka Penyelesaian Studi Sarjana Teknik Sipil
Program Studi Teknik Lingkungan
DISUSUN OLEH :
JUMRAN S
D121 11 255
1
EFEKTIVITAS POLA PENANGANAN SAMPAH DI KOTA MAKASSAR
ABSTRAK
Timbulan sampah merupakan salah satu dasar perencanaan pengelolaan persampahan mulai
dari pengumpulan, perwadahan, pemindahan, pengangkutan dan pengolahannya. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa volume timbulan sampah berdasarkan komponen-
komponen sumber sampahnya dan bagaimana efektivitas pola dan kapasitas pengelolaan sampah di
Kota Makassar. Metode yang digunakan adalah dengan pengumpulan data komponen sumber sampah
dan analisa spasial kemudian dibandingkan dengan kapasitas penanganan sampah berdasarkan metode
atau pola yang dilakukan tiap Kecamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah total timbulan
sampah di Kecamatan Rappocini sebesar 460.69 m3, Kecamatan Panakkukang sebesar 403.13 m3 dam
Kecamatan Manggala sebesar 312.52 m3. Metode penanganan sampah yang dilakukan pada
Kecamatan tersebut juga berbeda. Kapasitas penanganan di Kecamatan Rappocini sebesar 474.40 m3
dan Kecamatan Panakkukang sebesar 406.66 m3, sehingga pola yang diterapkan pada kedua
Kecamatan tersebut efektif menangani timbulan sampah yang ada. Kapasitas penanganan di
Kecamatan Manggala sebesar 292.38 m3 sehingga pola penanganan yang diterapkan belum efektif
menangani timbulan sampah yang ada.
2
recycle) masih sangat kurang (Mardia Tabel 1. Peralatan yang akan digunakan
Putri, 2014).
3
dalam kerangka tujuan dan model yang menjadi HASIL DAN PEMBAHASAN
target utama dalam penelitian ini. Terdapat tiga Perhitungan Timbulan Sampah
kegiatan utama yang akan dilakukan dalam
tahapan analisis data, yaitu editing data, koding Berdasarkan data yang diambil di lapangan,
data dan tabulasi data. data sekunder, dan data spasial yang
dikumpulkan dari ketiga Kecamatan wilayah
Analisis Data penelitian didapatkan rekapitulasi satuan tiap
komponen sumber sampah. Untuk mengetahui
Teknis analisis data yang digunakan dalam total timbulan sampah pada tiap kecamatan
penelitian kualitatif menurut Miles dan dilakukan penjumlahan dari semua komponen
Huberman dalam Bungin (2005) dilakukan sumber sampah yang berasal dari jalan, rumah,
melalui tiga jalur sebagai berikut: sekolah, kantor, toko dan pasar.
a. Reduksi data, merupakan proses pemilihan,
pemusatan, penyederhanaan, pengabstrakan Tabel 2. Rekapitulasi Timbulan dari komponen
dan transformasi data kasar yang ditemukan Sumber Sampah
di lapangan.
b. Penyajian data, dilakukan dengan
menyajikan data yang telah dianalisis pada
alur pertama dan kemudian disajikan dalam
bentuk uraian singkat (teks naratif).
c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Analisis pada alur ini adalah mencari makna
benda-benda dan peristiwa, pola-pola dan
alur sebab akibat untuk membangun
preposisi.
Kec. Manggala
Kec. Rappocini
4
sampah yang berasal dari Sekolah, Kantor, dan melakukan pengangkutan sampah dari kerumah
Pasar cukup sedikit. Apabila data total timbulan – rumah warga sesuai dengan rute nya masing-
sampah yang berasal dari Dinas Pertanaman masing pada pukul 19.00 – 22.00 WITA.
dan Kebersihan Kota Makassar dibandingkan Pemerintah kecamatan rappocini menganjurkan
dengan data timbulan sampah yang dihitung pengumpulan sampah didepan rumah masing-
berdasarkan komponen sumber sampah secara masing pada sore hari. Rute pengangkutan Truk
spasial maka didapatkan data seperti pada tabel Tangkasaki pada Jalan Arteri dan Jalan
berikut. Kolektor.
Pengolahan Sampah
Pengolahan sampah yang dilakukan pada
Kecamatan Rappocini, Kecamatan Panakukan
dan Kecamatan Manggala sebelum dibawah ke Kecamatan Rappocini menghasilkan timbulan
Tempat Pembuangan Akhir adalah melalui sampah 439 m³ dan dengan penanganan serta
Bank Sampah. Berikut tabel bagaimana pemanfaatan angkutan sampah dapat
rekapitulasi aktivitas Bank Sampah yang ada menangani 387.98 m³ sehingga masih ada 21.32
m³ yang tak tertangani. Kecamatan
Tabel 7. Kapasitas Penanganan Sampah Panakkukang menghasilkan 416.51 m³ dan
Manggala mampu menangani lebih dari timbulannya yaitu
425.66 m³. Kecamatan Manggala menghasilkan
timbulan sampah 344.10 m³ dan dengan
penanganan serta pemanfaatan angkutan
sampah dapat menangani 322.78 m³ sehingga
masih ada 21.32 m³ yang tak tertangani.
KESIMPULAN
8
Standar Nasional Indonesia.1994.Metode
Pengambilan dan Pengukuran Contoh
Timbulan dan Komposisi Sampah
Perkotaan.