Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS EFEKTIVITAS PENGURANGAN SAMPAH DENGAN METODE 3R

(REDUCE, REUSE, RECYCLE) MELALUI BANK SAMPAH & TPS 3R (STUDI


KASUS KOTA BATAM)

Devara Andre Sumar1, Dr.Hijrah Purnama Putra, S.T., M.Eng2, Fajri Mulya Iresha,
S.T., M.T., Ph.D3

1, Mahasiswa S1 JurusanTeknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

2,3 Dosen Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Islam Indonesia

Abstrak

Timbulan sampah di Kota Batam akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat dan akan berdampak pada peningkatan volume sampah di
TPA Telaga Punggur, Batam. Apabila tidak dilakukan program pengurangan sampah maka
timbulan sampah di TPA akan terus meningkat yang menyebabkan TPA menjadi kelebihan
muatan dan menyebabkan masalah lingkungan. Maka dari itu perlu ada solusi dalam
mengurangi sampah, khususnya sampah rumah tangga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengelolaan sampah berbasis
masyarakat yang telah berjalan dan menganalisis efektivitas penerapan 3R (Reduce, Reuse,
Recycle) dalam mengurangi timbulan sampah. Sampling pada bank sampah dan TPS 3R
mengacu pada SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh
timbulan dan komposisi sampah perkotaan.
Hasil sampling diperoleh rata-rata reduksi dengan bank sampah di Kota Batam adalah
2,92 kg/hari/bank sampah. Hasil sampling TPS 3R diperoleh timbulan sampah 1.265,71
kg/hari. Persentase sampah TPS 3R berdasarkan pemanfaatannya adalah layak kompos dan
pakan ternak adalah 35%, sampah layak jual 41% dan sampah layak buang 24%. Sehingga dari
data tersebut TPS 3R mampu mereduksi 76% sampah atau sebesar 965,32 kg/hari. Dari hasil
penelitian tersebut untuk mencapai target reduksi sampah sebesar 30% pada tahun 2025, Kota
Batam perlu menambah 238 TPS 3R dan 2.717 Bank Sampah.
Keyword: Kota Batam, Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Bank
Sampah.
I. PENDAHULUAN 1. Bagaimana pengelolaan sampah
berbasis masyarakat yang telah berjalan
I.1. Latar Belakang di Kota Batam?
Masalah sampah telah menjadi 2. Bagaimana efektivitas penerapan 3R
masalah nasional dan isu penting dalam (Reduce, Reuse, Recycle) dalam
masalah lingkungan perkotaan maupun mengurangi timbulan sampah?
lingkup rumah tangga. Timbulan sampah
tidak akan berkurang atau habis, bahkan I.3. Tujuan Penelitian
akan terus meningkat seiring dengan Tujuan dari penelitian ini adalah
pertambahan penduduk dan peningkatan Mengidentifikasi pengelolaan sampah
serta kompleksitas kegiatan manusia. berbasis masyarakat yang telah berjalan dan
Meningkatnya timbulan sampah akan peran serta masyarakat dalam penerapan 3R
mengurangi ruang dan mengganggu (Reduce, Reuse, Recycle) di sumber dan
aktivitas manusia. Adanya permasalahan Menganalisis efektivitas penerapan 3R
timbulan sampah, maka tujuan manusia (Reduce, Reuse, Recycle) dalam
untuk meningkatkan kualitas hidup justru mengurangi timbulan sampah.
dapat menurun karena berbagai macam
permasalahan lingkungan yang terjadi I.4. Metodologi Penelitian
(Saputro et al., 2015). I.4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Maka dari itu solusi yang akan Penelitian ini dilakukan di 37 bank
dilakukan pada penilitian ini adalah dengan sampah yang ada di 9 Kecamatan di Kota
meningkatkan peran masyarakat dalam Batam, Kecamatan tersebut antara lain
pengelolaan sampah berbasis masyarakat Kecamatan Batam Kota, Kecamatan
dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Nongsa, Kecamatan Sei Beduk, Kecamatan
Recycle). Dalam hal ini meningkatkan Sagulung, Kecamatan Sekupang,
peran masyarakat untuk melakukan Kecamatan Batu Aji, Kecamatan Lubuk
pemilahan sampah organik dan anorganik, Baja, Kecamatan Batu Ampar dan
pengurangan timbulan sampah di sumber, Kecamatan Bengkong. Kemudian 1 TPS 3R
meningkatan peran masyarakat untuk yang berlokasi di Tiban Lama. Waktu
melakukan 3R dari rumah, meningkatkan penelitian pada bank sampah dilakukan
efektifitas kinerja bank sampah dan TPS selama 3 bulan pada bulan Julii-September.
3R, dan juga menambah jumlah TPS 3R dan Dan TPS 3R dilakukan selama delapan hari
bank sampah sebagai penyedia sarana berturut-turut pada bulan Oktober.
pengelolaan sampah skala kawasan di Kota I.4.2. Metode Penelitian
Batam sehingga harapannya timbulan Metode penelitian ini menurut
sampah dapat berkurang. metode nya termasuk penelitian evaluasi
(Sugiyono, 1999:6). Menurut Sugiyono,
I.2. Perumusan Masalah 1999:6, penelitian evaluasi bertujuan untuk
Berdasarkan latar belakang di atas membandingkan suatu peristiwa atau
maka dalam penelitian ini dirumuskan kegiatan dengan kriteria yang telah
permasalah penelitian sebagai berikut: ditetapkan. Evaluasi sebagai alat penelitian
membantu menjelaskan fenomena tersebut.
Berdasarkan pada tingkat Untuk menentukan pembagian
penjelasan dan jenis data termasuk setiap kecamatannya menggunakan
penelitian deskriptif kualitatif, yaitu studi rumus sugiono (2007:68):
pengelolaan sampah berbasis masyarakat di 𝑋
𝑛 = 𝑥 𝑛1
Kota Batam termasuk studi kajian yang 𝑁
dilakukan bertujuan untuk mengkaji secara Dimana:
cermat dan sistematis fenomena empiris n =jumlah sampel yang digunakan
aktual. Dengan demikian, penelitian dari setiap wilayah
deskriptif kualitatif yang dilakukan X =jumlah populasi setiap wilayah
bertujuan untuk mengidentifikasi N =jumlah populasi seluruh
pengelolaan sampah berbasis masyarakat masyarakat Kecamatan Metro
yang telah berjalan dan sejauh mana peran Timur
serta masyarakat dalam pengelolaan n1 =sampel
sampah serta permasalahannya dan 2. Data Bank Sampah
menganalisis efektivitas penerapan 3R Sampling bank sampah bertujuan untuk
(Reduce, Reuse, Recycle) dalam mengetahui jumlah timbulan sampah yang
mengurangi timbulan sampah. dikelola oleh bank sampah dan dijual
kepada pihak ketiga. Menentukan jumlah
I.4.3. Alat Penelitian
Alat yang digunakan pada penelitian sampel bank sampah menggunakan metode
antara lain, Kotak sampling berukuran 40L Nomogram Herry King. Metode Nomogram
(bank sampah) & 500L (TPS 3R), Alat Herry King hanya dapat digunakan dengan
pengambil contoh berupa kantong plastik populasi maksimal adalah 2.000 dan
dengan volume 40 liter, Timbangan, menggunakan garis bantu pada gambar 2.
Logbook, Sekop & sapu, Kantong plastik,
Terpal, dan Perlengkapan K3 (Hand
sanitizer, sarung tangan, masker, sepatu).
I.4.4. Analisis Data
1. Data Responden
Data responden digunakan untuk
mengetahui kondisi masyarakat mengenai
pemahaman dalam 3R (Reduce, Reuse,
Recycle) dan partisipasi masyarakat dalam
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat.
Penelitian ini melibatkan 80 responden,
penentuan jumlah responden dihitung
dengan menggunakan persamaam slovin,
yaitu: Gambar I.1. Grafik Nomogram Herry King
𝑁
𝑛 = 1+𝑁(𝑒)2 3. TPS 3R
Dimana: Kegiatan sampling TPS 3R bertujuan
n = jumlah sampel yang diperlukan untuk mengetahui volume komposisi
N = jumlah populasi masing-masing sampah baik masuk
e = tingkat kesalahan (10%) maupun keluar yang akan dilakukan pada
TPS 3R yang nanti nya akan berguna untuk
mengetahui efektivitas dari metode 3R Merupakan bab yang membahas
dalam mengurangi timbulan sampah. tentang pengertian sampah dan sumber
a. Pengukuran sampah masuk sampah, 3R (Reduce, Reuse, Recycle), teori
Dilakukan pencatatan pada logbook pengelolaan sampah berbasis masyarakat,
untuk sampah masuk berdasarkan pengertian bank sampah, dan pengertian
komposisinya, kemudian dilakukan TPS 3R.
pencatatan estimasi volume kendaraan BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
pengangkut, volume kotak sampling dan Merupakan bab yang membahas
berat kotak sampling. tentang hasil pengelolaan sampah berbasis
• Densitas sampah masyarakat yang telah berjalan di Kota
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒−𝑛 Batam dan analisis efektivitas penerapan
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒−𝑛
3R di bank sampah dan TPS 3R
BAB IV PENUTUP
• Total timbulan sampah
Merupakan bab yang berisi tentang
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
kesimpulan dari uraian keseluruhan isi bab
b. Pengukuran sampah keluar
dan saran-saran yang perlu dilanjutkan
Dilakukan pencatatan pada logbook
untuk kegiatan yang akan datang
untuk sampah yang keluar dari TPS 3R
setelah dilakukan pengolahan pengurangan
II. LANDASARN TEORI
sampah. Pengolahan sampah dibedakan
berdasarkan kategori sampah yaitu sampah II.1. Pengertian Sampah dan Sumber
organik dan non organik. Untuk pengolahan Sampah
sampah organik bisa meliputi Menurut Undang-Undang Republik
pengomposan, maggot, biogas dan lain- Indonesia No 18 Tahun 2008 tentang
lain. Sedangkan untuk pengolahan non Pengelolaan Sampah, pengertian sampah
organik meliputi penjualan sampah yang adalah sisa aktivitas manusia sehari-hari
layak jual (dikompaksi/tidak), dijadikan dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
kerajinan dan di daur ulang. Setelah Kemudian sampah juga didefinisikan
didapatkan hasil di atas maka bisa diketahui sebagai semua bentuk limbah yang
efektivitas metode 3R untuk mengurangi berbentuk padat yang berasal dari aktivitas
timbulan sampah. manusia kemudian dibuang karena tidak
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ 𝑛
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ
𝑥 100 dapat dipergunakan kembali, tidak dapat
dipakai lagi, dan harus dibuang (Dewanti et
I.5 Sistematika Laporan al., 2020).
Laporan Tugas Akhir ini disusun Berdasarkan jenisnya sampah
dengan menggunakan sistematika sebagai dibedakan menjadi tiga yaitu sampah
berikut: organik, non-organik dan sampah B3.
BAB I PENDAHULUAN Sampah organik adalah sampah yang
Merupakan bab yang membahas berasal dari makhluk hidup seperti sampah
tentang latar belakang, rumusan masalah, makanan, kotoran binatang, dedaunan, dll.
tujuan penelitian, metode penelitian, dan Sampah non-organik adalah sampah yang
sistematika laporan. berasal dari benda mati seperti plastik,
BAB II LANDASAN TEORI logam, kaca, karet, dll. Sampah non-
organik tidak dapat terdegradasi secara pengelolaan sampah yang direncanakan
alami dan dimanfaatkan kembali melalui oleh masyarakat dimana disusun oleh
proses daur ulang. Sampah B3 adalah masyarakat, dijalankan oleh masyarakat
sampah yang bersifat berbahaya bagi (jika memungkinkan), dikelola bersama
lingkungan maupun manusia apabila tidak masyarakat dan dimiliki oleh masyarakat.
diolah secara khusus. Contoh sampah B3 Disebut berbasis masyarakat apabila: (i)
adalah baterai bekas, peralatan elektronik, keputusan berada di tangan masyarakat; (ii)
sampah bekas medis, limbah kimia, dan masyarakat memiliki tanggung jawab dan
lain-lain. pemeliharaan operasi sesuai dengan
II.2. Pengertian 3R kesepakatan. Peran masyarakat dalam
3R adalah prinsip utama dalam PSBM sangat penting dalam membantu
pengelolaan sampah mulai dari sumber nya, mengurangi permasalahan sampah di kota,
melalui berbagai tahap untuk mengurangi sehingga konsep PSBM banyak dilakukan
jumlah timbulan sampah yang dibuang ke di berbagai daerah (Wahyono et al., 2016).
TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Berikut Pada pengelolaan sampah berbasis
merupakan arti dari 3R: masyarakat masuk dalam strategi
1. Reduce artinya mengurangi. Yaitu pengelolaan sampah jangka panjang.
mengurangi jumlah sampah dan Karena dalam PSBM pengelolaan sampah
hematlah pemakaian barang sekali rumah tangga dan sejenis rumah tangga
pakai. Misalnya dengan membawa tas melibatkan masyarakat secara penuh.
belanja saat ke pasar/supermarket PSBM merupakan pengolahan sampah
sehingga dapat mengurangi timbulan yang dilakukan karena masyarakat
sampah plastik dan mencegah berpartisipasi di dalamnya, dimana
penggunaan styrofoam pemerintah dan lembaga hanya sebagai
2. Reuse artinya pakai ulang. Barang yang penyedia fasilitas dan memberikan
masih dapat dimanfaatkan sebaiknya motivasi.
jangan langsung dibuang, tetapi sebisa Pengelolaan sampah berbasis
mungkin untuk dimanfaatkan kembali. masyarakat yang berada di Kota Batam
Misalnya dengan menggunakan botol sudah berjalan seiring dengan
isi ulang dikeluarkannya Peraturan Daerah Kota
3. Recycle artinya daur ulang. Sampah non Batam Nomor 11 Tahun 2013 Tentang
organik dapat didaur ulang menjadi Pengelolaan Sampah. Pemerintah Kota
kerajinan tangan seperti kemasan Batam melakukan sosialisasi mengenai
plastik di daur ulang menjadi kerajinan Perda tersebut guna meningkatkan peran
tas atau sampah kertas di daur ulang masyarakat dalam pengelolaan sampah
menjadi kertas yang dapat digunakan berbasis masyarakat. Namun belum semua
kembali. Sampah organik dapat dibuat Kecamatan di Kota Batam menjalankan
kompos dan digunakan kembali sebagai pengelolaan sambah berbasis masyarakat
pupuk. karena faktor tingkat partisipasi masyarakat
II.3. Pengelolaan Sampah Berbasis yang masih rendah dan ketidakpatuhan
Masyarakat tindakan. (Dompak & Nikita, 2017;
Pengelolaan sampah berbasis Riyanda, 2017).
masyarakat (PSBM) adalah suatu sistem
II.4. Bank Sampah Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) TPS
Menurut Permen LHK Nomor 14 3R adalah tempat dilakukannya kegiatan
Tahun 2021 tentang pengelolaan sampah pengumpulan, pemilahan, pengguaan
pada bank sampah, bank sampah adalah kembali dan daur ulang skala kawasan. Dan
fasilitas untuk mengelola sampah dengan berdasarkan Pedoman Teknis TPS 3R
prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Kementrian PUPR Direktorat Jenderal
sebagai sarana edukasi, perubahan perilaku Cipta Karya Tahun 2020 menyebutkan
dalam pengelolaan sampah dan pelaksanaan penyelenggaraan TPS 3R merupakan Pola
ekonomi sirkular, yang dibentuk dan pendekatan pengelolaan sampah di tingkat
dikelola oleh masyarakat, badan usaha, komunal atau kawasan, termasuk peran
dan/atau pemerintah daerah. Bank sampah aktif pemerintah dan masyarakat melalui
menurut area pelayanannya dibagi 2 yaitu pendekatan pemberdayaan masyarakat,
bank sampah unit dan bank sampah induk. yang mencakup masyarakat yang tinggal di
Bank sampah unit yang disingkat BSU kawasan berpenghasilan rendah dan/atau
adalah bank sampah yang memiliki area padat. Pengelolaan Sampah dengan
pelayanan mencakup wilayah administratif Pendekatan Infrastruktur TPS 3R
setingkat rukun tetangga, rukun warga, menekankan pada pengurangan,
kelurahan atau desa. Sedangkan bank pemanfaatan, dan pengolahan dari sumber
sampah induk yang disingkat BSI adalah dalam skala komunal (kawasan
bank sampah yang memiliki area pelayanan pemukiman, kawasan komersial, kawasan
mencakup wilayah kabupaten/kota. perkantoran, kawasan pendidikan, kawasan
Tujuan utama dari Bank sampah di wisata, dan lain-lain).
Kota Batam adalah untuk meningkatkan Implementasi TPS 3R didasarkan
efektivitas pengelolaan sampah di Kota pada konsep Mengurangi (Reuse), Gunakan
Batam dan menyadarkan masyarakat akan Kembali (Reuse), Daur Ulang (Recycle),
lingkungan yang sehat, bersih dan rapi. dilaksanakan untuk melayani kelompok
Bank sampah juga didirikan untuk untuk masyarakat dengan minimal 200 rumah
mengubah sampah menjadi sesuatu yang atau kepala keluarga (termasuk di daerah
bernilai ekonomi, misalnya kerajinan masyarakat berpenghasilan rendah). Dalam
tangan dan pupuk. Berikut adalah cara kerja pelaksanaannya, pengelolaan sampah
bank sampah: (1) Nasabah memilah sampah merupakan himpunan subsistem
sesuai jenisnya, (2) Nasabah Menyetorkan pewadahan, subsistem pengumpulan,
sampah ke bank, (3) Pelanggan mengajukan pengangkutan, pengolahan, dan
pendaftaran, (4) Sampah ditimbang, (5) pemrosessan akhir. Infrastruktur TPS 3R
Petugas mencatat data, (6) Pelanggan merupakan bagian dari subsistem
menerima buku tabungan, (7) Petugas pengolahan (skala komunal berbasis
menyimpan sampah (Kurnianingsih et al., masyarakat). Konsep utama pengolahan
2021). sampah dari TPS 3R adalah mengurangi
II.5. TPS 3R jumlah sampah yang diolah di Tempat
Menurut Peraturan Pemerintah No Pengolahan Akhir (TPA) dan memperbaiki
27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan sifat-sifatnya.
Sampah Spesifik menyebutkan tentang
Tempat Pengelolaan Sampah dengan
III. Hasil dan Pembahasan

III.1. Peran Serta Masyarakat dalam


Pengelolaan Sampah Berbasis
Masyarakat dan 3R
Berdasarkan hasil kuisioner yang
disebarkan ke masyarakat, sebagian besar
masyarakat menghasilkan sampah dengan
jumlah 98% responden menghasilkan
sampah setiap harinya. Sebagian besar
komposisi sampah yang dihasilkan adalah Gambar III. 2 Jenis Tempat Sampah
sampah organik yaitu 37%, diikuti sampah
Pengetahuan masyarakat mengenai
anorganik/kering (27%), sampah plastik
3R (Reduce, Reuse, Recycle) cukup tinggi
(18%), kaleng (11%) dan kaca (1%).
yaitu 73% mengetahui 3R dan 27% tidak
Persentase komposisi sampah dapat diliat
mengetahui 3R. Untuk penarapan di rumah
pada gambar dibawah.
32% melakukan 3R di rumah dan 68% tidak
1% melakukan 3R di rumah. Untuk jenis 3R
10% Organik/Basah
yang dilakukan paling besar adalah
pengurangan sampah (48%), diikuti
37% Anorganik/kering
18% penggunaan kembali (28%) dan daur ulang
Plastik
& komposting (24%).
Kaleng
Hambatan dalam pelaksanaan peran
34% Kaca
serta masyarakat dalam pengelolaan
sampah antara lain:
1. Masyarakat masih sangat sedikit yang
Gambar III.1 Persentase Komposisi mau melakukan pemilahan sampah di
Sampah tingkat sumber (rumah tangga).
Sebagian besar masyarakat belum 2. Pemilahan sampah tidak didukung
melakukan pemilahan sampah di rumah hal fasilitas, belum terdapat kesadaran
ini dapat dilihat dari tempat sampah hanya masyarakat dalam menyediakan
1 jenis dan tidak dibedakan berdasarkan fasilitas tempat sampah berdasarkan
jenisnya. Berdasarkan hasil kuisioner 27% jenis nya.
sudah melakukan pemilahan di rumah 3. Minimnya sosialisasi dan komunikasi
sedangkan 73% belum melakukan kepada masyarakat sehingga kebijakan
pemilahan. Jenis pemilahan yang paling pemerintah tentang pengurangan
banyak dilakukan yaitu 2 jenis sampah sampah di Kota Batam tidak berjalan
(organik & anorganik) sebesar 55%, diikuti efektif.
3 jenis sampah (organik, anorganik & B3) 4. Kurangnya partisipasi masyarakat
sebesar 27% dan 4 jenis sampah (organik, dalam menjalankan program
anorganik, B3 & sampah lain) sebesar 18%. pengolahan dan pengurangan sampah
yaitu 34% responden menyatakan
partisipasi sudah baik sedangkan 57%
biasa saja dan 9% tidak baik.
III.2. Efektivitas Reduksi Sampah di B. Kecamatan Batu Aji
Bank Sampah Kecamatan Batu Aji melalui 8 bank
Sampling komposisi sampah yang sampah selama 3 bulan berhasil menjual
berhasil dikelola dilakukan selama 3 bulan 2.232,3 kg sampah, dengan rata-rata setiap
(Juli-September) di 37 bank sampah di Kota bank sampah berhasil menjual sampah
Batam.
sebesar 93 kg/bulan/bank sampah atau 3,1
kg/hari/bank sampah dengan nasabah
sejumlah 190 KK.

Gambar III. 5 Perbandingan Sampah


Gambar III. 3 Sampah di Bank Sampah Setiap Bulan di Kecamatan Batu Aji
yang Akan Ditimbang C. Kecamatan Batu Ampar
Kecamatan Batu Ampar melalui 3 bank
Pembagian komposisi sampah
meliputi plastik, logam, kertas, sampah selama 3 bulan mampu mengolah
Lainnya(minyak jelantah & aki bekas). sampah sebesar 457,1 kg dengan rata-rata
III.2.1 Komposisi Sampah di Bank 76,2 kg/bulan/bank atau 2,54 kg/hari/bank
Sampah Setiap Kecamatan sampah sampah dengan jumlah nasabah 45
Berikut adalah komposisi sampah KK
per kecamatan di Kota Batam: 150,0
Sampah (kg)

A. Kecamatan Sei Beduk 100,0


Kecamatan Sei Beduk melalui 3 bank 50,0
sampah selama 3 bulan berhasil menjual
0,0
789,8 kg sampah, dengan rata-rata setiap Juli Agustus September
bank sampah berhasil menjual sampah Unit Sakura Permai Unit PKH Mawar Melcem
sebesar 87,8 kg/bulan/bank sampah atau
2,93 kg/hari/bank sampah dengan jumlah Gambar III. 6 Perbandingan Sampah
nasabah adalah 78 KK. Setiap Bulan di Kecamatan Batu Ampar
300,0 D. Kecamatan Bengkong
Sampah (kg)

Kecamatan Bengkong melalui 3 bank


200,0
sampah selama 3 bulan mengolah sampah
100,0
sebesar 463,7 kg dengan rata-rata 77,3
0,0 kg/bulan/bank sampah atau 2,58
Juli Agustus September
kg/hari/bank sampah dan jumlah nasabah
Unit PKK Delima Unit Sakinah adalah 44 KK
Unit Suka Damai

Gambar III. 4 Perbandingan Sampah


Setiap Bulan di Kecamatan Sei Beduk
Sampah (kg) 100,0 G. Kecamatan Sekupang
Kecamatan Sekupang melalui 5 bank
50,0
sampah selama 3 bulan dapat mengelola
0,0 sampah sebesar 1.177,3 kg dengan rata-rata
Juli Agustus September
78,49 kg/bulan/bank atau 2,62 kg/hari/bank
Unit Cindai Unit Mekar Sari sampah sampah dan jumlah nasabah adalah
Gambar III. 7 Perbandingan Sampah 109 KK.
Setiap Bulan di Kecamatan Bengkong
E. Kecamatan Batam Kota
Kecamatan Kota Batam mengolah
sampah melalui 6 bank sampah selama 3
bulan dapat mengolah sampah sebesar
1.798,9 kg dengan rata-rata 99,9
Gambar III. 10 Perbandingan Sampah
kg/bulan/bank sampah atau 3,33
Setiap Bulan di Kecamatan Sekupang
kg/hari/bank sampah dan nasabah sejumlah
H. Kecamatan Lubuk Baja
157 KK
Total sampah yang berhasil diolah
selama 3 bulan adalah 331 kg dengan rata-
rata 110,33 kg/bulan atau 3,68 kg/hari
dengan jumlah nasabah adalah 33 KK.
200,0
Sampah (kg)

150,0
100,0
Gambar III. 8 Perbandingan Sampah 50,0
Setiap Bulan di Kecamatan Batam Kota 0,0
F. Kecamatan Nongsa Juli Agustus September

Total sampah yang berhasil diolah Gambar III. 11 Perbandingan Sampah


selama 3 bulan adalah 270,2 kg dengan rata- Setiap Bulan di Kecamatan Lubuk Baja
rata 90,07 kg/bulan/bank sampah atau 3 I. Kecamatan Sagulung
kg/hari/bank sampah. Jenis sampah yang Kecamatan Sagulung melalui bank
paling banyak diolah adalah sampah kertas sampah selama 3 bulan dapat mereduksi
sebesar 209,8 kg dan yang paling kecil sampah sebesar 1.992,2 dengan rata-rata 72
adalah jenis sampah lainnya (minyak kg/bulan/bank sampah atau 2,46
jelantah & aki bekas) sebesar 4,0 kg dan kg/hari/bank sampah dan jumlah nasabah
jumlah nasabah adalah 26 KK. adalah 184 KK.
150,0
Sampah (kg)

100,0

50,0

0,0
Juli Agustus September

Gambar III. 9 Perbandingan Sampah Gambar III. 12 Perbandingan Sampah


Setiap Bulan di Kecamatan Nongsa Setiap Bulan di Kecamatan Sagulung
III.2.2 Rekap Komposisi Sampah yang memiliki reduksi sampah yang paling
Berdasarkan hasil sampling di 9 besar adalah Kecamatan Batu Aji dengan
Kecamatan di Kota Batam didapatkan persentase sebesar 23,44%, diikuti dengan
komposisi sampah tereduksi di bank Kecamatan Sei Beduk sebesar 20,11%.
sampah sebagai berikut. Dibandingkan dengan data Dinas
Lingkungan Hidup yang didapatkan dari
SIPSN pada tahun 2021 rata-rata reduksi
3%
17% sampah pada setiap bank sampah adalah
Plastik
sebesar 5,5 kg/hari/bank sampah. Pada
8% Logam
tahun 2022 saat dilakukan sampling terjadi
Kertas
pengurangan rata-rata reduksi. Berikut
Lainnya
72% adalah tabel rekap reduksi sampah.
Tabel III. 1 Efisiensi Reduksi Sampah di
Bank Sampah
Gambar III. 13 Persentase Kategori Rata-
Komposisi Sampah Rata Total
Potensi Performa
Reduksi Bank
Kategori komposisi sampah terbesar Kecamatan
Bank Sam
Reduksi Reduksi
(kg/hari) (%)
adalah jenis sampah kertas yaitu sebesar Sampah pah
(kg/hari)
72%, diikuti dengan sampah plastik (17%), Sei Beduk 2,93 14 41,02 8,4%
sampah logam (8%) dan sampah lainnya Batu Aji 3,10 37 114,71 23,4%
(3%). Jenis sampah plastik meliputi: aqua Batu Ampar 2,54 9 22,86 4,7%
gelas bersih (2%), botol plastik bersih (7%), Bengkong 2,58 10 25,80 5,3%
botol plastik kotor (0,1%), ember (2%), Batam Kota 3,33 27 89,91 18,4%

tutup galon (2%), tutup botol (1%), plastik Nongsa 3,00 3 9,000 1,8%
Sekupang 2,62 25 65,50 13,4%
asoi (2%), ember hitam (0,2%), kaset CD
Lubuk Baja 3,68 6 22,08 4,5%
(0,03%) dan HDPE (1%). Sampah logam Sagulung 2,46 40 98,38 20,1%
meliputi: kaleng alka (alumunium) (3%), Total 2,92 171 489,26 100,00%
kaleng susu (besi) (5%) dan Alma (0,1%).
Sampah kertas meliputi: karton (kardus) III.3. Efektivitas Reduksi Sampah di
(38%), buku paket pelajaran (2%), HVS TPS 3R
(8%), kertas padat (15%), papan telur (5%) Untuk mengetahui pengurangan
dan koran bekas (3%). Sedangkan sampah sampah di TPS 3R Tiban Lama dilakukan
lainnya meliputi: minyak jelantah (2%) dan sampling pengukuran timbulan sampah
aki bekas (1%). selama 8 hari berturut-turut (3 Oktober – 11
III.2.3 Efisiensi Reduksi Sampah di Oktober). Sampling mengacu pada SNI 19-
Bank Sampah 3964-1994 mengenai Metode Pengambilan
Pada penelitian ini rata-rata efisiensi dan Pengukuran Contoh Timbulan dan
reduksi sampah melalui bank sampah di Komposisi Sampah perkotaan. Sampling
Kota Batam adalah sebesar 2,92 juga menggunakan metode Load Count
kg/hari/bank sampah. Dengan total bank Analysis yaitu metode pengukuran
sampah terdapat 171 maka total potensi timbulan dengan mengukur jumlah berat
reduksi sampah adalah sebesar 489,26 atau volume sampah. Sampling pertama
kg/hari atau 178,58 ton/tahun. Kecamatan yang dilakukan yaitu pengukuran volume
timbulan, kemudian pengukuran densitas III.3.2. Pengukuran Densitas Sampah
sampah, komposisi sampah masuk dan dan Total Timbulan
sampah keluar. Data densitas sampah diperlukan
untuk mendapatkan nilai timbulan sampah
III.3.1 Volume Timbulan dalam satuan berat. Pengukuran densitas
Sampling pertama yang dilakukan menggunakan kotak sampling berukuran 1
yaitu pengukuran volume timbulan, m x 1 m x 0,5 m dengan volume 500 liter.
kemudian pengukuran densitas sampah, Sampling densitas sampah dilakukan
komposisi sampah masuk dan sampah dengan mengambil secara acak sampah
keluar.
sebelum dipilah. Berat sampah yang masuk
Tabel III. 2 Volume Sampah Masuk ke
kotak sampling kurang lebih seberat 100 kg,
TPS 3R Tiban Lama
jika jumlah gerobak motor yang masuk ada
Viar Viar Viar Viar Rata- 4 maka data yang diambil setiap gerobak
Total
1 2 3 4 rata motor adalah 25 kg maka jumlah sampah
Hari (m3/
(m3/h
(m3) (m3) (m3) (m3) hari) yang ada di kotak sampling kurang lebih
ari)
1 2,52 2,44 2,34 7,3 2,43 seberat 100 kg. Berikut adalah hasil
2 3,04 2,54 2,35 1,74 9,67 2,42 pengukuran densitas sampah di TPS 3R
3 2,50 2,26 2,03 1,68 8,47 2,12
4 2,6 2,25 1,92 6,77 2,26
Tiban Lama.
5 2,62 2,31 1,82 6,75 2,25
6 2,44 2,12 1,84 1,52 7,92 1,98
7 2,42 2,14 1,95 6,51 2,17
8 2,33 2,29 1,66 6,28 2,09
Volume rata-rata 7,46

Total sampah tertinggi di TPS 3R


terjadi pada hari ke 2 yaitu dengan total 9,67
m3/hari. Kotak kosong pada tabel di atas
dikarenakan tidak ada lagi gerobak motor
sampah yang masuk untuk diambil datanya.
Berikut adalah grafik fluktuasi volume
Gambar III. 15 Pengukuran Berat Sampah
sampah selama 8 hari sampling di TPS 3R
Tiban Lama. Tabel III. 3 Densitas Sampah
15
9,67 Berat P L T Volume p
7,3
8,47 7,92 Hari
10 6,776,75 6,516,28 (kg) (m) (m) (m) (m3) (kg/m3)
m3

5
1 99,5 1 0,5 1,1 0,55 180,9
2 100,2 1 0,5 1,2 0,6 167,0
0 3 100,6 1 0,5 1,11 0,555 181,3
0 2 4 6 8 10
4 99,6 1 0,5 1,1 0,55 181,1
Hari Ke 5 99,7 1 0,5 1,21 0,605 164,8
6 100,1 1 0,5 1,19 0,595 168,2
Gambar III. 14 Grafik Volume Timbulan 7 100,9 1 0,5 1,3 0,65 155,2
Sampah 8 99,4 1 0,5 1,25 0,625 159,0
Rata-rata 169,7
Berdasarkan tabel diatas densitas Gambar III. 16 (a) Pemilahan sampah
sampah tertinggi terjadi di hari ke-3 sebesar anorganik; (b) Pemilahan sampah organik
181,3 kg/m3 dan terkecil adalah hari ke-7
dengan densitas 155,2 kg/m3. Rata-rata Berikut adalah hasil komposisi
densitas sampah sebesar 169,9 kg/m3. sampah berdasarkan kategori dan jenis nya
Setelah mendapatkan rata-rata densitas di TPS 3R Tiban Lama selama 8 hari
sampah, langkah selanjutnya adalah penelitian dalam bentuk pie chart.
menghitung total timbulan dengan cara
Compost
volume sampah rata-rata dikali densitas 10%
Animal Feed
sampah rata-rata. Berikut adalah tabel total 21%
Paper
timbulan sampah di TPS 3R
25% Plastic
Tabel III. 4 Total Timbulan Sampah
Metal
7%
Volume Timbulan Glass
Densitas
sampah sampah Ton/tahun
(kg/m3) 11% Residue
(m3/hari) (kg/hari) 21%
B3
7,46 169,7 1.265,71 461,9853

Gambar III. 17 Persentase Komposisi


Total timbulan sampah yang Sampah
dihasilkan adalah sebesar 1.265,71 kg/hari
atau 461,985 ton/tahun. Hasil tersebut lebih Berdasarkan chart di atas komposisi
besar dibandingkan dengan data SIPSN sampah di TPS 3R Tiban Lama didominasi
yaitu sebesar 378,51 ton/tahun. oleh sampah organik untuk pakan ternak
sebesar 25%, diikuti sampah plastik layak
III.3.3. Komposisi Sampah Keluar jual 21%, residu 21%, sampah kertas layak
Jenis sampah dibedakakan jual 11%, sampah organik untuk kompos
berdasarkan kategori dan jenis nya yang 10% hingga komposisi sampah terkecil
sudah diolah yaitu kategori sampah organik adalah sampah kaca 2%.
(kompos dan pakan ternak), anorganik
layak jual (kertas, plastik, logam, kaca), III.3.4 Efisiensi Reduksi Sampah
sampah residu dan B3 yang tidak memiliki Sampah organik dimanfaatkan
nilai jual. Besarnya jumlah persentase sebagai pakan ternak, kompos atau
komposisi sampah dihitung dengan cara dibeberapa TPS 3R di manfaatkan sebagai
membandingkan berat total jenis sampah pakan magot. Sampah layak jual akan
dengan berat total sampel sampah. dipisahkan untuk dijual ke pengepul dan
sampah residu yang sudah tidak dapat
dimanfaatkan dikumpulkan untuk di angkut
ke TPA. Berikut adalah tabel efisiensi
reduksi sampah di TPS 3R Tiban Lama.
Tabel III. 5 Efisiensi Reduksi Sampel TPS
3R Tiban Lama

kg/hari ton/tahun (%)


Sampah
1.265,71 461,99 100%
Masuk
Pakan
Ternak & 448,45 163,68
Kompos 35%
Anorganik
516,87 188,66
Layak Jual 41% Gambar III. 19 Neraca Massa TPS 3R
Residu 300,39 109,64 24% Tiban Lama
Reduksi 965,32 352,34 76%
3.4 Strategi Untuk Mencapai Target
Berdasarkan tabel di atas persentase Pengurangan Sampah
reduksi sampah tertinggi adalah jenis Berdasarkan kebijakan dan strategi
sampah anorganik layak jual sebesar 41% daerah dalam pengelolaan sampah rumah
yang mampu mereduksi 516,87 kg/hari. tangga dan sampah sejenis sampah rumah
Diikuti sampah organik (pakan ternak & tangga target pengurangan sampah pada
kompos) sebesar 35% yang mampu tahun 2025 adalah sebesar 30%. Sedangkan
mereduksi 448,45 kg/hari. Total reduksi yang saat ini tejadi di Kota Batam baru
sampah di TPS 3R Tiban lama sebesar 76% sekitar +-6%. Capaian yang saat ini berhasil
atau sebesar 965,32 kg/hari sampah dan dilakukan oleh Kota Batam tidak hanya
menghasilkan residu sebesar 24% atau melalui pengelolaan sampah berbasis
300,39 kg/hari. masyarakat melainkan juga melalui sektor
informal seperti pengepul, pemulung, dan
industri daur ulang sehingga terdapat
perbedaan yang cukup signifikan. Total
sampah yang masuk ke TPA adalah sebesar
289.174,9 ton/tahun untuk mencapai target
pengurangan sampah, Kota Batam harus
mengurangi sampah sebesar 86.752,47
ton/tahun. Maka untuk mencapai target
capaian sebesar 30% (29% TPS 3R dan 1%
Gambar III. 18 (a) Kompos; (b) Sampah bank sampah) Kota Batam harus menambah
Anorganik Layak Jual jumlah TPS 3R dan Bank Sampah sebagai
berikut:
Berikut adalah neraca massa
A. Jumlah TPS 3R
sampah di TPS 3R Tiban Lama dalam
TPS 3R memiliki kontribusi yang cukup
hitungan ton/tahun.
besar dalam melakukan pengurangan
sampah. Seperti pada penelitian ini, TPS 3R
Tiban Lama dapat mereduksi sampah
sebesar 76% yaitu 965,32 kg/hari atau
352,34 ton/tahun. Apabila dianggap semua
1 TPS 3R mampu mereduksi sampah berdasarkan jenisnya. Berdasarkan hasil
sebesar 352,34 ton/tahun dan memiliki sampling efektivitas penerapan metode 3R
potensi reduksi yang sama, maka untuk (Reduce, Reuse, Recycle) melalui bank
mencapai target pengurngan sampah sampah di Kota Batam secara rata-rata
sebesar 29% (83.860,721 ton/tahun) perlu dapat mengurangi sampah sebesar 2,92
menambah TPS 3R sebanyak 238 buah. kg/hari/bank sampah dibandingkan dengan
Dengan total Kecamatan sebanyak 12 di data SIPSN pada tahun 2021 adalah 5,5
Kota Batam, maka rata-rata setiap kg/hari/bank sampah. Dan apabila 171 bank
Kecamatan harus membangun sekitar 20 sampah yang ada memiliki performa yang
TPS 3R. sama maka potensi reduksi sampah sebesar
B. Jumlah Bank Sampah 178,29 ton/tahun. Sedangkan untuk TPS 3R
Bank sampah tidak memiliki kontribusi Tiban Lama memiliki timbulan sebesar
yang cukup besar dalam pengurangan 1.265,71 kg/hari atau 461,99 ton/tahun,
sampah namun jika setiap RW di Kota dengan potensi reduksi organik 35% dan
Batam sudah memiliki bank sampah maka reduksi sampah anorganik 41%, maka total
program pengurangan sampah dapat reduksi sampah di TPS 3R sebesar 76% atau
tercapai. Berdasarkan hasil penelitian rata- 352,34 ton/tahun dengan residu sebesar
rata pengurngan sampah di bank sampah 24% yaitu 109,64 ton/tahun.
sebesar 2,92 kg/hari/bank sampah (1,06
IV.2. Saran
ton/tahun/bank sampah). Maka untuk
1. Memberikan sosialisasi kepada
mencapai target pengurangan sampah
masyarakat untuk melakukan
sebesar 1% (2.891,749 ton/tahun) Kota
Batam perlu menambah bank sampah pemilahan sampah di sumber
sebanyak 2.717 bank sampah. Dengan total berdasarkan jenisnya dan Memberikan
kecamatan sebanyak 12 di Kota Batam, sosialisasi terkait manfaat dari 3R
(reduce, reuse, recycle) di rumah.
maka rata-rata setiap kecamatan harus
2. Menambah jumlah TPS 3R
memiliki 226 bank sampah yang dapat
tersebar mulai dari lingkup RT/RW hingga Apabila masyarakat Kota Batam
seterusnya. menambah TPS 3R dan setiap TPS 3R
memiliki performa reduksi yang kurang
lebih sama dengan hasil observasi di
IV. PENUTUP
TPS 3R Tiban Lama maka Kota Batam
IV.1. Kesimpulan dapat mencapai target pengurangan
Peran serta masyarakat dalam sampah dan sampah yang masuk ke
melakukan pemilahan sampah di sumber TPA Telaga Punggur dapat berkurang
masih sedikit yaitu hanya 27% responden sehingga di tahun yang akan datang
yang melakukan pemilahan sampah di tidak terjadi overload di TPA Telaga
sumber sedangkan yang melakukan 3R Punggur. Penambahan TPS 3R dapat
hanya 32%. Hal ini disebabkan karena dilakukan secara bertahap, bisa dimulai
kurangnya kesadaran masyarakat dalam dari kelurahan atau kecamatan yang
menyediakan fasilitas tempat sampah memiliki jumlah penduduk terbanyak di
berdasarkan jenis nya dan pengangkutan di Kota Batam.
sumber juga tidak dilakukan pemilahan
3. Menambah dan meningkatkan kinerja Researchgate.Net, 6(3), 64–69.
Bank Sampah
Pemerintah Kota Batam menggerakkan Pemerintah Kota Batam (2013). Peraturan
Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun
dan mensosialisasikan pembentukan 2013 tentang Pengelolaan Sampah
bank sampah dari skala rukun warga
sehingga diharapkan di setiap rukun Pemerintah Kota Batam. (2021). Peraturan
warga sudah terdapat fasilitas bank Daerah Kota Batam Nomor 7 Tahun
sampah. Kemudian setiap ketua RW 2021 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Batam
menggerakkan setiap warganya untuk
Tahun 2021-2026
melakukan pemilahan sampah
berdasarkan jenisnya dan mengajak Peraturan Menteri Lingkungan Hidup
setiap warganya untuk menabung Republik Indonesia Nomor 14 Tahun
sampah yang memiliki nilai jual di bank 2021 tentang Pengelolaan Sampah
sampah. Pada Bank Sampah.

DAFTAR PUSTAKA Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun


2020 tentang Pengelolaan Sampah
Badan Pusat Statistik. (2022). Kota Batam Spesifik
Dalam Angka 2022. Badan Pusat
Statistik Kota Batam. Republik Indonesia. (2008). Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 18
Direktorat Jenderal Cipta Karya. (2020). Tahun 2008 Tentang Pengelolaan
Pedoman Teknis TPS 3R. Sampah.

Dompak, T., & Nikita, S. (2017). Pengaruh Riyanda, R. (2017). Efektivitas Dinas
Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Lingkungan Hidup Kota Batam
Partisipasi Masyarakat Pada terhadap Sosialisasi Peraturan Daerah
Pengelolaan Bank Sampah Di Kota Batam Nomor 11 Tahun 2013
Kecamatan Batu Aji – Kota Batam. tentang Pengelolaan Sampah. Jurnal
Dialektika Publik : Jurnal Ilmu Administrasi Negara (JUAN),
Administrasi Negara Universitas 5(1), 1–11.
Putera Batam, 2(1), 1–15.
Saputro, Y. E., Kismartini, & Syafrudin.
ESP-USAID. (2010). Modul Pelatihan (2015). Pengelolaan Sampah Berbasis
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Melalui Bank Sampah.
Masyarakat. Jakarta: Environmental Indonesian Journal of Conservation,
Services Program. 4(1), 83–94.

Kementrian Pekerjaan Umum dan SNI 19-3964-1994 tentang Metode


Perumahan Rakyat. (2017). Strategi Pengambilan & Pengukuran Contoh
Sanitasi Kota Batam Tahun 2018- Timbulan & Komposisi Sampah
2022. Pokja Sanitasi Kota Batam Perkotaan

Kurnianingsih, F., Zulkarnain, I., & Solihin, M., & Mulda, R. (2019).
Okparizan, O. (2021). Social Implementasi Program Pengurangan
Engineering Attempt with Inter- Sampah Di Kota Batam Tahun 2018.
Organization Participation of Waste Jurnal Trias Politika, 3(2), 99-117.
Bank Program in Batam City.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif R & D. CV.
Alfabeta. Bandung.

Wahyono, S., Sahwan, F. L., & Suryanto, F.


(2016). Pengelolaan sampah berbasis
masyarakat di Rawasari, Kelurahan
Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat.
Jurnal Teknologi Lingkungan, 13(1),
75-84

Anda mungkin juga menyukai