Devara Andre Sumar1, Dr.Hijrah Purnama Putra, S.T., M.Eng2, Fajri Mulya Iresha,
S.T., M.T., Ph.D3
Abstrak
Timbulan sampah di Kota Batam akan terus bertambah seiring dengan pertumbuhan
penduduk yang semakin meningkat dan akan berdampak pada peningkatan volume sampah di
TPA Telaga Punggur, Batam. Apabila tidak dilakukan program pengurangan sampah maka
timbulan sampah di TPA akan terus meningkat yang menyebabkan TPA menjadi kelebihan
muatan dan menyebabkan masalah lingkungan. Maka dari itu perlu ada solusi dalam
mengurangi sampah, khususnya sampah rumah tangga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengelolaan sampah berbasis
masyarakat yang telah berjalan dan menganalisis efektivitas penerapan 3R (Reduce, Reuse,
Recycle) dalam mengurangi timbulan sampah. Sampling pada bank sampah dan TPS 3R
mengacu pada SNI 19-3964-1994 tentang metode pengambilan dan pengukuran contoh
timbulan dan komposisi sampah perkotaan.
Hasil sampling diperoleh rata-rata reduksi dengan bank sampah di Kota Batam adalah
2,92 kg/hari/bank sampah. Hasil sampling TPS 3R diperoleh timbulan sampah 1.265,71
kg/hari. Persentase sampah TPS 3R berdasarkan pemanfaatannya adalah layak kompos dan
pakan ternak adalah 35%, sampah layak jual 41% dan sampah layak buang 24%. Sehingga dari
data tersebut TPS 3R mampu mereduksi 76% sampah atau sebesar 965,32 kg/hari. Dari hasil
penelitian tersebut untuk mencapai target reduksi sampah sebesar 30% pada tahun 2025, Kota
Batam perlu menambah 238 TPS 3R dan 2.717 Bank Sampah.
Keyword: Kota Batam, Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Bank
Sampah.
I. PENDAHULUAN 1. Bagaimana pengelolaan sampah
berbasis masyarakat yang telah berjalan
I.1. Latar Belakang di Kota Batam?
Masalah sampah telah menjadi 2. Bagaimana efektivitas penerapan 3R
masalah nasional dan isu penting dalam (Reduce, Reuse, Recycle) dalam
masalah lingkungan perkotaan maupun mengurangi timbulan sampah?
lingkup rumah tangga. Timbulan sampah
tidak akan berkurang atau habis, bahkan I.3. Tujuan Penelitian
akan terus meningkat seiring dengan Tujuan dari penelitian ini adalah
pertambahan penduduk dan peningkatan Mengidentifikasi pengelolaan sampah
serta kompleksitas kegiatan manusia. berbasis masyarakat yang telah berjalan dan
Meningkatnya timbulan sampah akan peran serta masyarakat dalam penerapan 3R
mengurangi ruang dan mengganggu (Reduce, Reuse, Recycle) di sumber dan
aktivitas manusia. Adanya permasalahan Menganalisis efektivitas penerapan 3R
timbulan sampah, maka tujuan manusia (Reduce, Reuse, Recycle) dalam
untuk meningkatkan kualitas hidup justru mengurangi timbulan sampah.
dapat menurun karena berbagai macam
permasalahan lingkungan yang terjadi I.4. Metodologi Penelitian
(Saputro et al., 2015). I.4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Maka dari itu solusi yang akan Penelitian ini dilakukan di 37 bank
dilakukan pada penilitian ini adalah dengan sampah yang ada di 9 Kecamatan di Kota
meningkatkan peran masyarakat dalam Batam, Kecamatan tersebut antara lain
pengelolaan sampah berbasis masyarakat Kecamatan Batam Kota, Kecamatan
dengan metode 3R (Reduce, Reuse, Nongsa, Kecamatan Sei Beduk, Kecamatan
Recycle). Dalam hal ini meningkatkan Sagulung, Kecamatan Sekupang,
peran masyarakat untuk melakukan Kecamatan Batu Aji, Kecamatan Lubuk
pemilahan sampah organik dan anorganik, Baja, Kecamatan Batu Ampar dan
pengurangan timbulan sampah di sumber, Kecamatan Bengkong. Kemudian 1 TPS 3R
meningkatan peran masyarakat untuk yang berlokasi di Tiban Lama. Waktu
melakukan 3R dari rumah, meningkatkan penelitian pada bank sampah dilakukan
efektifitas kinerja bank sampah dan TPS selama 3 bulan pada bulan Julii-September.
3R, dan juga menambah jumlah TPS 3R dan Dan TPS 3R dilakukan selama delapan hari
bank sampah sebagai penyedia sarana berturut-turut pada bulan Oktober.
pengelolaan sampah skala kawasan di Kota I.4.2. Metode Penelitian
Batam sehingga harapannya timbulan Metode penelitian ini menurut
sampah dapat berkurang. metode nya termasuk penelitian evaluasi
(Sugiyono, 1999:6). Menurut Sugiyono,
I.2. Perumusan Masalah 1999:6, penelitian evaluasi bertujuan untuk
Berdasarkan latar belakang di atas membandingkan suatu peristiwa atau
maka dalam penelitian ini dirumuskan kegiatan dengan kriteria yang telah
permasalah penelitian sebagai berikut: ditetapkan. Evaluasi sebagai alat penelitian
membantu menjelaskan fenomena tersebut.
Berdasarkan pada tingkat Untuk menentukan pembagian
penjelasan dan jenis data termasuk setiap kecamatannya menggunakan
penelitian deskriptif kualitatif, yaitu studi rumus sugiono (2007:68):
pengelolaan sampah berbasis masyarakat di 𝑋
𝑛 = 𝑥 𝑛1
Kota Batam termasuk studi kajian yang 𝑁
dilakukan bertujuan untuk mengkaji secara Dimana:
cermat dan sistematis fenomena empiris n =jumlah sampel yang digunakan
aktual. Dengan demikian, penelitian dari setiap wilayah
deskriptif kualitatif yang dilakukan X =jumlah populasi setiap wilayah
bertujuan untuk mengidentifikasi N =jumlah populasi seluruh
pengelolaan sampah berbasis masyarakat masyarakat Kecamatan Metro
yang telah berjalan dan sejauh mana peran Timur
serta masyarakat dalam pengelolaan n1 =sampel
sampah serta permasalahannya dan 2. Data Bank Sampah
menganalisis efektivitas penerapan 3R Sampling bank sampah bertujuan untuk
(Reduce, Reuse, Recycle) dalam mengetahui jumlah timbulan sampah yang
mengurangi timbulan sampah. dikelola oleh bank sampah dan dijual
kepada pihak ketiga. Menentukan jumlah
I.4.3. Alat Penelitian
Alat yang digunakan pada penelitian sampel bank sampah menggunakan metode
antara lain, Kotak sampling berukuran 40L Nomogram Herry King. Metode Nomogram
(bank sampah) & 500L (TPS 3R), Alat Herry King hanya dapat digunakan dengan
pengambil contoh berupa kantong plastik populasi maksimal adalah 2.000 dan
dengan volume 40 liter, Timbangan, menggunakan garis bantu pada gambar 2.
Logbook, Sekop & sapu, Kantong plastik,
Terpal, dan Perlengkapan K3 (Hand
sanitizer, sarung tangan, masker, sepatu).
I.4.4. Analisis Data
1. Data Responden
Data responden digunakan untuk
mengetahui kondisi masyarakat mengenai
pemahaman dalam 3R (Reduce, Reuse,
Recycle) dan partisipasi masyarakat dalam
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat.
Penelitian ini melibatkan 80 responden,
penentuan jumlah responden dihitung
dengan menggunakan persamaam slovin,
yaitu: Gambar I.1. Grafik Nomogram Herry King
𝑁
𝑛 = 1+𝑁(𝑒)2 3. TPS 3R
Dimana: Kegiatan sampling TPS 3R bertujuan
n = jumlah sampel yang diperlukan untuk mengetahui volume komposisi
N = jumlah populasi masing-masing sampah baik masuk
e = tingkat kesalahan (10%) maupun keluar yang akan dilakukan pada
TPS 3R yang nanti nya akan berguna untuk
mengetahui efektivitas dari metode 3R Merupakan bab yang membahas
dalam mengurangi timbulan sampah. tentang pengertian sampah dan sumber
a. Pengukuran sampah masuk sampah, 3R (Reduce, Reuse, Recycle), teori
Dilakukan pencatatan pada logbook pengelolaan sampah berbasis masyarakat,
untuk sampah masuk berdasarkan pengertian bank sampah, dan pengertian
komposisinya, kemudian dilakukan TPS 3R.
pencatatan estimasi volume kendaraan BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
pengangkut, volume kotak sampling dan Merupakan bab yang membahas
berat kotak sampling. tentang hasil pengelolaan sampah berbasis
• Densitas sampah masyarakat yang telah berjalan di Kota
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒−𝑛 Batam dan analisis efektivitas penerapan
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑘𝑒−𝑛
3R di bank sampah dan TPS 3R
BAB IV PENUTUP
• Total timbulan sampah
Merupakan bab yang berisi tentang
𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑥 𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎
kesimpulan dari uraian keseluruhan isi bab
b. Pengukuran sampah keluar
dan saran-saran yang perlu dilanjutkan
Dilakukan pencatatan pada logbook
untuk kegiatan yang akan datang
untuk sampah yang keluar dari TPS 3R
setelah dilakukan pengolahan pengurangan
II. LANDASARN TEORI
sampah. Pengolahan sampah dibedakan
berdasarkan kategori sampah yaitu sampah II.1. Pengertian Sampah dan Sumber
organik dan non organik. Untuk pengolahan Sampah
sampah organik bisa meliputi Menurut Undang-Undang Republik
pengomposan, maggot, biogas dan lain- Indonesia No 18 Tahun 2008 tentang
lain. Sedangkan untuk pengolahan non Pengelolaan Sampah, pengertian sampah
organik meliputi penjualan sampah yang adalah sisa aktivitas manusia sehari-hari
layak jual (dikompaksi/tidak), dijadikan dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
kerajinan dan di daur ulang. Setelah Kemudian sampah juga didefinisikan
didapatkan hasil di atas maka bisa diketahui sebagai semua bentuk limbah yang
efektivitas metode 3R untuk mengurangi berbentuk padat yang berasal dari aktivitas
timbulan sampah. manusia kemudian dibuang karena tidak
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ 𝑛
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑎ℎ
𝑥 100 dapat dipergunakan kembali, tidak dapat
dipakai lagi, dan harus dibuang (Dewanti et
I.5 Sistematika Laporan al., 2020).
Laporan Tugas Akhir ini disusun Berdasarkan jenisnya sampah
dengan menggunakan sistematika sebagai dibedakan menjadi tiga yaitu sampah
berikut: organik, non-organik dan sampah B3.
BAB I PENDAHULUAN Sampah organik adalah sampah yang
Merupakan bab yang membahas berasal dari makhluk hidup seperti sampah
tentang latar belakang, rumusan masalah, makanan, kotoran binatang, dedaunan, dll.
tujuan penelitian, metode penelitian, dan Sampah non-organik adalah sampah yang
sistematika laporan. berasal dari benda mati seperti plastik,
BAB II LANDASAN TEORI logam, kaca, karet, dll. Sampah non-
organik tidak dapat terdegradasi secara pengelolaan sampah yang direncanakan
alami dan dimanfaatkan kembali melalui oleh masyarakat dimana disusun oleh
proses daur ulang. Sampah B3 adalah masyarakat, dijalankan oleh masyarakat
sampah yang bersifat berbahaya bagi (jika memungkinkan), dikelola bersama
lingkungan maupun manusia apabila tidak masyarakat dan dimiliki oleh masyarakat.
diolah secara khusus. Contoh sampah B3 Disebut berbasis masyarakat apabila: (i)
adalah baterai bekas, peralatan elektronik, keputusan berada di tangan masyarakat; (ii)
sampah bekas medis, limbah kimia, dan masyarakat memiliki tanggung jawab dan
lain-lain. pemeliharaan operasi sesuai dengan
II.2. Pengertian 3R kesepakatan. Peran masyarakat dalam
3R adalah prinsip utama dalam PSBM sangat penting dalam membantu
pengelolaan sampah mulai dari sumber nya, mengurangi permasalahan sampah di kota,
melalui berbagai tahap untuk mengurangi sehingga konsep PSBM banyak dilakukan
jumlah timbulan sampah yang dibuang ke di berbagai daerah (Wahyono et al., 2016).
TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Berikut Pada pengelolaan sampah berbasis
merupakan arti dari 3R: masyarakat masuk dalam strategi
1. Reduce artinya mengurangi. Yaitu pengelolaan sampah jangka panjang.
mengurangi jumlah sampah dan Karena dalam PSBM pengelolaan sampah
hematlah pemakaian barang sekali rumah tangga dan sejenis rumah tangga
pakai. Misalnya dengan membawa tas melibatkan masyarakat secara penuh.
belanja saat ke pasar/supermarket PSBM merupakan pengolahan sampah
sehingga dapat mengurangi timbulan yang dilakukan karena masyarakat
sampah plastik dan mencegah berpartisipasi di dalamnya, dimana
penggunaan styrofoam pemerintah dan lembaga hanya sebagai
2. Reuse artinya pakai ulang. Barang yang penyedia fasilitas dan memberikan
masih dapat dimanfaatkan sebaiknya motivasi.
jangan langsung dibuang, tetapi sebisa Pengelolaan sampah berbasis
mungkin untuk dimanfaatkan kembali. masyarakat yang berada di Kota Batam
Misalnya dengan menggunakan botol sudah berjalan seiring dengan
isi ulang dikeluarkannya Peraturan Daerah Kota
3. Recycle artinya daur ulang. Sampah non Batam Nomor 11 Tahun 2013 Tentang
organik dapat didaur ulang menjadi Pengelolaan Sampah. Pemerintah Kota
kerajinan tangan seperti kemasan Batam melakukan sosialisasi mengenai
plastik di daur ulang menjadi kerajinan Perda tersebut guna meningkatkan peran
tas atau sampah kertas di daur ulang masyarakat dalam pengelolaan sampah
menjadi kertas yang dapat digunakan berbasis masyarakat. Namun belum semua
kembali. Sampah organik dapat dibuat Kecamatan di Kota Batam menjalankan
kompos dan digunakan kembali sebagai pengelolaan sambah berbasis masyarakat
pupuk. karena faktor tingkat partisipasi masyarakat
II.3. Pengelolaan Sampah Berbasis yang masih rendah dan ketidakpatuhan
Masyarakat tindakan. (Dompak & Nikita, 2017;
Pengelolaan sampah berbasis Riyanda, 2017).
masyarakat (PSBM) adalah suatu sistem
II.4. Bank Sampah Prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) TPS
Menurut Permen LHK Nomor 14 3R adalah tempat dilakukannya kegiatan
Tahun 2021 tentang pengelolaan sampah pengumpulan, pemilahan, pengguaan
pada bank sampah, bank sampah adalah kembali dan daur ulang skala kawasan. Dan
fasilitas untuk mengelola sampah dengan berdasarkan Pedoman Teknis TPS 3R
prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), Kementrian PUPR Direktorat Jenderal
sebagai sarana edukasi, perubahan perilaku Cipta Karya Tahun 2020 menyebutkan
dalam pengelolaan sampah dan pelaksanaan penyelenggaraan TPS 3R merupakan Pola
ekonomi sirkular, yang dibentuk dan pendekatan pengelolaan sampah di tingkat
dikelola oleh masyarakat, badan usaha, komunal atau kawasan, termasuk peran
dan/atau pemerintah daerah. Bank sampah aktif pemerintah dan masyarakat melalui
menurut area pelayanannya dibagi 2 yaitu pendekatan pemberdayaan masyarakat,
bank sampah unit dan bank sampah induk. yang mencakup masyarakat yang tinggal di
Bank sampah unit yang disingkat BSU kawasan berpenghasilan rendah dan/atau
adalah bank sampah yang memiliki area padat. Pengelolaan Sampah dengan
pelayanan mencakup wilayah administratif Pendekatan Infrastruktur TPS 3R
setingkat rukun tetangga, rukun warga, menekankan pada pengurangan,
kelurahan atau desa. Sedangkan bank pemanfaatan, dan pengolahan dari sumber
sampah induk yang disingkat BSI adalah dalam skala komunal (kawasan
bank sampah yang memiliki area pelayanan pemukiman, kawasan komersial, kawasan
mencakup wilayah kabupaten/kota. perkantoran, kawasan pendidikan, kawasan
Tujuan utama dari Bank sampah di wisata, dan lain-lain).
Kota Batam adalah untuk meningkatkan Implementasi TPS 3R didasarkan
efektivitas pengelolaan sampah di Kota pada konsep Mengurangi (Reuse), Gunakan
Batam dan menyadarkan masyarakat akan Kembali (Reuse), Daur Ulang (Recycle),
lingkungan yang sehat, bersih dan rapi. dilaksanakan untuk melayani kelompok
Bank sampah juga didirikan untuk untuk masyarakat dengan minimal 200 rumah
mengubah sampah menjadi sesuatu yang atau kepala keluarga (termasuk di daerah
bernilai ekonomi, misalnya kerajinan masyarakat berpenghasilan rendah). Dalam
tangan dan pupuk. Berikut adalah cara kerja pelaksanaannya, pengelolaan sampah
bank sampah: (1) Nasabah memilah sampah merupakan himpunan subsistem
sesuai jenisnya, (2) Nasabah Menyetorkan pewadahan, subsistem pengumpulan,
sampah ke bank, (3) Pelanggan mengajukan pengangkutan, pengolahan, dan
pendaftaran, (4) Sampah ditimbang, (5) pemrosessan akhir. Infrastruktur TPS 3R
Petugas mencatat data, (6) Pelanggan merupakan bagian dari subsistem
menerima buku tabungan, (7) Petugas pengolahan (skala komunal berbasis
menyimpan sampah (Kurnianingsih et al., masyarakat). Konsep utama pengolahan
2021). sampah dari TPS 3R adalah mengurangi
II.5. TPS 3R jumlah sampah yang diolah di Tempat
Menurut Peraturan Pemerintah No Pengolahan Akhir (TPA) dan memperbaiki
27 Tahun 2020 tentang Pengelolaan sifat-sifatnya.
Sampah Spesifik menyebutkan tentang
Tempat Pengelolaan Sampah dengan
III. Hasil dan Pembahasan
150,0
100,0
Gambar III. 8 Perbandingan Sampah 50,0
Setiap Bulan di Kecamatan Batam Kota 0,0
F. Kecamatan Nongsa Juli Agustus September
100,0
50,0
0,0
Juli Agustus September
tutup galon (2%), tutup botol (1%), plastik Nongsa 3,00 3 9,000 1,8%
Sekupang 2,62 25 65,50 13,4%
asoi (2%), ember hitam (0,2%), kaset CD
Lubuk Baja 3,68 6 22,08 4,5%
(0,03%) dan HDPE (1%). Sampah logam Sagulung 2,46 40 98,38 20,1%
meliputi: kaleng alka (alumunium) (3%), Total 2,92 171 489,26 100,00%
kaleng susu (besi) (5%) dan Alma (0,1%).
Sampah kertas meliputi: karton (kardus) III.3. Efektivitas Reduksi Sampah di
(38%), buku paket pelajaran (2%), HVS TPS 3R
(8%), kertas padat (15%), papan telur (5%) Untuk mengetahui pengurangan
dan koran bekas (3%). Sedangkan sampah sampah di TPS 3R Tiban Lama dilakukan
lainnya meliputi: minyak jelantah (2%) dan sampling pengukuran timbulan sampah
aki bekas (1%). selama 8 hari berturut-turut (3 Oktober – 11
III.2.3 Efisiensi Reduksi Sampah di Oktober). Sampling mengacu pada SNI 19-
Bank Sampah 3964-1994 mengenai Metode Pengambilan
Pada penelitian ini rata-rata efisiensi dan Pengukuran Contoh Timbulan dan
reduksi sampah melalui bank sampah di Komposisi Sampah perkotaan. Sampling
Kota Batam adalah sebesar 2,92 juga menggunakan metode Load Count
kg/hari/bank sampah. Dengan total bank Analysis yaitu metode pengukuran
sampah terdapat 171 maka total potensi timbulan dengan mengukur jumlah berat
reduksi sampah adalah sebesar 489,26 atau volume sampah. Sampling pertama
kg/hari atau 178,58 ton/tahun. Kecamatan yang dilakukan yaitu pengukuran volume
timbulan, kemudian pengukuran densitas III.3.2. Pengukuran Densitas Sampah
sampah, komposisi sampah masuk dan dan Total Timbulan
sampah keluar. Data densitas sampah diperlukan
untuk mendapatkan nilai timbulan sampah
III.3.1 Volume Timbulan dalam satuan berat. Pengukuran densitas
Sampling pertama yang dilakukan menggunakan kotak sampling berukuran 1
yaitu pengukuran volume timbulan, m x 1 m x 0,5 m dengan volume 500 liter.
kemudian pengukuran densitas sampah, Sampling densitas sampah dilakukan
komposisi sampah masuk dan sampah dengan mengambil secara acak sampah
keluar.
sebelum dipilah. Berat sampah yang masuk
Tabel III. 2 Volume Sampah Masuk ke
kotak sampling kurang lebih seberat 100 kg,
TPS 3R Tiban Lama
jika jumlah gerobak motor yang masuk ada
Viar Viar Viar Viar Rata- 4 maka data yang diambil setiap gerobak
Total
1 2 3 4 rata motor adalah 25 kg maka jumlah sampah
Hari (m3/
(m3/h
(m3) (m3) (m3) (m3) hari) yang ada di kotak sampling kurang lebih
ari)
1 2,52 2,44 2,34 7,3 2,43 seberat 100 kg. Berikut adalah hasil
2 3,04 2,54 2,35 1,74 9,67 2,42 pengukuran densitas sampah di TPS 3R
3 2,50 2,26 2,03 1,68 8,47 2,12
4 2,6 2,25 1,92 6,77 2,26
Tiban Lama.
5 2,62 2,31 1,82 6,75 2,25
6 2,44 2,12 1,84 1,52 7,92 1,98
7 2,42 2,14 1,95 6,51 2,17
8 2,33 2,29 1,66 6,28 2,09
Volume rata-rata 7,46
5
1 99,5 1 0,5 1,1 0,55 180,9
2 100,2 1 0,5 1,2 0,6 167,0
0 3 100,6 1 0,5 1,11 0,555 181,3
0 2 4 6 8 10
4 99,6 1 0,5 1,1 0,55 181,1
Hari Ke 5 99,7 1 0,5 1,21 0,605 164,8
6 100,1 1 0,5 1,19 0,595 168,2
Gambar III. 14 Grafik Volume Timbulan 7 100,9 1 0,5 1,3 0,65 155,2
Sampah 8 99,4 1 0,5 1,25 0,625 159,0
Rata-rata 169,7
Berdasarkan tabel diatas densitas Gambar III. 16 (a) Pemilahan sampah
sampah tertinggi terjadi di hari ke-3 sebesar anorganik; (b) Pemilahan sampah organik
181,3 kg/m3 dan terkecil adalah hari ke-7
dengan densitas 155,2 kg/m3. Rata-rata Berikut adalah hasil komposisi
densitas sampah sebesar 169,9 kg/m3. sampah berdasarkan kategori dan jenis nya
Setelah mendapatkan rata-rata densitas di TPS 3R Tiban Lama selama 8 hari
sampah, langkah selanjutnya adalah penelitian dalam bentuk pie chart.
menghitung total timbulan dengan cara
Compost
volume sampah rata-rata dikali densitas 10%
Animal Feed
sampah rata-rata. Berikut adalah tabel total 21%
Paper
timbulan sampah di TPS 3R
25% Plastic
Tabel III. 4 Total Timbulan Sampah
Metal
7%
Volume Timbulan Glass
Densitas
sampah sampah Ton/tahun
(kg/m3) 11% Residue
(m3/hari) (kg/hari) 21%
B3
7,46 169,7 1.265,71 461,9853
Dompak, T., & Nikita, S. (2017). Pengaruh Riyanda, R. (2017). Efektivitas Dinas
Pengetahuan Dan Sikap Terhadap Lingkungan Hidup Kota Batam
Partisipasi Masyarakat Pada terhadap Sosialisasi Peraturan Daerah
Pengelolaan Bank Sampah Di Kota Batam Nomor 11 Tahun 2013
Kecamatan Batu Aji – Kota Batam. tentang Pengelolaan Sampah. Jurnal
Dialektika Publik : Jurnal Ilmu Administrasi Negara (JUAN),
Administrasi Negara Universitas 5(1), 1–11.
Putera Batam, 2(1), 1–15.
Saputro, Y. E., Kismartini, & Syafrudin.
ESP-USAID. (2010). Modul Pelatihan (2015). Pengelolaan Sampah Berbasis
Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat Melalui Bank Sampah.
Masyarakat. Jakarta: Environmental Indonesian Journal of Conservation,
Services Program. 4(1), 83–94.
Kurnianingsih, F., Zulkarnain, I., & Solihin, M., & Mulda, R. (2019).
Okparizan, O. (2021). Social Implementasi Program Pengurangan
Engineering Attempt with Inter- Sampah Di Kota Batam Tahun 2018.
Organization Participation of Waste Jurnal Trias Politika, 3(2), 99-117.
Bank Program in Batam City.
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif R & D. CV.
Alfabeta. Bandung.