PROJECT 1
MATA KULIAH PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI
DOSEN: Dr. Eng. Awaluddin Nurmiyanto., S.T., M.Eng.
KELOMPOK 2, KELAS C
1. RIYANTO WICAKSONO 18513030
2. DEVARA ANDRE SUMAR 18513036
3. OKTANA SINAR HARAPAN PUTRA 18513046
4. KAHFINDRA MUFASHAL ATTHARIQ 18513050
5. WAHYU DEVI ASTUTI 18513055
1. Deskripsi Singkat Industri
Rumah pemotongan hewan adalah suatu bangunan atau komplek bangunan
dengan desain dan syarat tertentu yang akan digunakan sebagai tempat memotong hewan
bagi kebutuhan konsumsi masyarakat umum. Lokasi Rumah Pemotongan Hewan (RPH)
harus memenuhi persyaratan yang berlaku, yaitu tidak menimbulkan gangguan dan
pencemaran lingkungan dan mempunyai akses pasokan air bersih yang cukup untuk
pelaksanaan pemotongan hewan, kegiatan pembersihan, dan desinfeksi (Tawaf et al,
2013)
Jumlah pemotongan sapi tercatat di Negara Indonesia cenderung meningkat setiap
tahunnya. Berdasarkan data statistik peternakan dan kesehatan hewan tahun 2016, jumlah
pemotongan sapi tercatat di Indonesia pada tahun 2015 sekitar 2,1 juta sapi atau
meningkat sekitar 2,3% dari tahun 2014 (BPS Provinsi Jawa Barat, 2015)
Berdasarkan hasil evaluasi dan pemantauan Direktorat Kesehatan Masyarakat
Veteriner dan Pascapanen Kementerian Pertanian, sebagian besar kondisi Rumah
Pemotongan Hewan (RPH) di Indonesia sangat memprihatinkan dan belum memenuhi
persyaratan teknis yang berlaku . Secara umum, kegiatan pemotongan hewan di Rumah
Pemotongan Hewan (RPH) ini terdiri dari penerimaan dan penampungan, pemeriksaan,
persiapan untuk penyembelihan, penyembelihan, pengulitan, pengeluaran isi perut,
pembelahan karkas, pelayuan karkas, dan pengangkutan karkas (CAC, 2004)
Kegiatan di dalam Rumah Pemotongan Hewan (RPH) menghasilkan produk
berupa air limbah. Air limbah ini mengandung senyawa organik biodegradable yang
terdiri dari darah, sisa pencernaan urin, pencemar lainnya yang dilakukan setelah proses
pencucian. Air limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ini sebagian besar dihasilkan
dari proses pembersihan ruangan pemotongan, pencucian saluran pencernaan, dan
pembersihan di kandang hewan (Budiyono, 2011).
Parameter yang dihasilkan dari limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) ini
adalah fisika, kimia, dan biologi. Air limbah RPH ini dapat melebihi baku mutu yang
telah ditentukan sehingga berdampak negatif bagi lingkungan, kualitas air, kehidupan
akuatik, dan kesehatan manusia. Air limbah RPH ini jika berhasil mencemari perairan
akan menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan perkembangan mikroba sehingga ada
aktivitas pemanfaatan oksigen terlarut yang berlebih. Pemanfaatan oksigen terlarut yang
berlebih ini dapat berdampak buruk terhadap degradasi kualitas air di lingkungan sekitar.
Selain itu, dapat menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi Biological Oxygen
Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), amonia (NH3), hidrogen sulfida
(H2S), perubahan pH, dan dapat menimbulkan bau busuk (Mohmud, 2010).
Limbah Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang tidak sepenuhnya dikelola
dengan baik akan berpotensi mencemari lingkungan. Berdasarkan riset yang telah
dilakukan, keberadaan RPH di sekitar lingkungan masyarakat bahwa 98% terganggu
dengan keberadaan RPH ini. Pembuangan limbah secara terbuka ke badan air dapat
mencemari kualitas air dan menimbulkan penyakit sehingga akan dirasakan oleh
masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar RPH. Sebagaimana yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 2 Tahun 2006 yang menjelaskan bahwa
setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan Rumah Pemotongan Hewan (RPH)
wajib melakukan pengolahan air limbah sehingga mutu air limbah yang dibuang atau
dilepas ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah RPH (Bello, 2009).
Referensi
Parameter
(Aini et al., 2017) (Roniadi et al., 2013) (Mulu & Ayenew,
2015)
Minyak dan
74,48 80 1.825,31
Lemak (mg/L)
Pengeluaran Air Limbah yang dihasilkan pada Fatima, F., Du, H., &
Jeroan proses ini berupa air yang digunakan Kommalapati, R. R. (2021).
untuk pembersihan isi perut sapi. Treatment of Poultry
Kandungan air limbah mengandung Slaughterhouse Wastewater
kandungan organik yang tinggi with Membrane Technologies:
seperti COD dan BOD kemudian A Review. Water, 13(14),
mengandung kandungan nitrogen 1905.
yang tinggi dan unsur fosfor.
termasuk darah, lemak, minyak dan
protein.
NH3-N mg/l 25
pH - 6-9
Volume air limbah paling tinggi untuk sapi, kerbau, dan kuda: 1,5 m3/ekor/hari
Volume air limbah paling tinggi untuk kambing, dan domba : 0,15m3/ekor/hari
Volume air limbah paling tinggi untuk babi: 0,65 m3/ekor/hari
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa parameter BOD, COD, TSS, minyak dan
lemak, NH3-N, dan pH dapat menjadi indikator pencemaran jika air limbah yang dibuang
ke lingkungan melebihi baku mutu yang ada. Parameter tersebut jika melebihi baku mutu
yang ada juga dapat menimbulkan dampak bagi lingkungan.
Parameter seperti BOD, COD, TSS, minyak dan lemak, NH3-N, dan pH yang
melebihi baku mutu air limbah tentu dapat dapat menyebabkan masalah lingkungan jika
dilepaskan pada lingkungan. Sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan
pencemaran terhadap air permukaan, tanah atau habitat. Disamping itu air limbah sering
menimbulkan bau yang tidak enak serta pemandangan yang tidak elok. Setiap parameter
memiliki dampak terhadap lingkungan sesuai dengan sifat dan karakteristiknya seperti
pada Tabel 5.
Tabel 5. Resume Dampak Air Limbah Terhadap Lingkungan
BOD Kadar COD dan BOD yang tinggi jika Aini, A., Sriasih, M., &
dibuang langsung ke lingkungan akan Kisworo, D. (2017). Studi
melebihi kemampuan asimilasi di dalam Pendahuluan Cemaran Air
aliran air maka bakteri akan tumbuh dengan Limbah Rumah Potong
cepat dan mengkonsumsi semua oksigen Hewan di Kota Mataram.
terlarut dan akibatnya akan tercipta kondisi Jurnal Ilmu Lingkungan,
anaerobik. Pengurasan oksigen terlarut dan 15(1), 42.
pertumbuhan bakteri yang berlebihan
mengakibatkan lenyapnya protozoa dan ikan
COD Kadar COD dan BOD yang tinggi jika Aini, A., Sriasih, M., &
dibuang langsung ke lingkungan akan Kisworo, D. (2017). Studi
melebihi kemampuan asimilasi di dalam Pendahuluan Cemaran Air
aliran air maka bakteri akan tumbuh dengan Limbah Rumah Potong
cepat dan mengkonsumsi semua oksigen Hewan di Kota Mataram.
terlarut dan akibatnya akan tercipta kondisi Jurnal Ilmu Lingkungan,
anaerobik. Pengurasan oksigen terlarut dan 15(1), 42.
pertumbuhan bakteri yang berlebihan
mengakibatkan lenyapnya protozoa dan ikan
TSS TSS menyebabkan air menjadi keruh Aini, A., Sriasih, M., &
Kisworo, D. (2017). Studi
Pendahuluan Cemaran Air
Limbah Rumah Potong
Hewan di Kota Mataram.
Jurnal Ilmu Lingkungan,
15(1), 42.
Minyak & Membuang limbah yang mengandung Mulu, A., & Ayenew, T.
Lemak minyak dan lemak ke air permukaan dapat (2015). Characterization-of-
menyebabkan efek toksik pada organisme Abattoir-Wastewater-and-
akuatik misalnya ikan Evaluation-of-the-
Effectiveness-of-the-
Wastewater-Treatment.doc.
November.
NH3-N Menimbulkan bau yang tidak enak Lubis, I., Soesilo, T. E. B.,
& Soemantojo, R. W.
(2020). PENGELOLAAN
AIR LIMBAH RUMAH
POTONG HEWAN DI RPH
X, KOTA BOGOR,
PROVINSI JAWA BARAT
(Wastewater Management of
Slaughterhouse in
Slaughterhouse X, Bogor
City, West Java Province).
Jurnal Manusia Dan
Lingkungan, 25(1), 33.
Kadar amonia yang tinggi pada limbah Aini, A., Sriasih, M., &
disebabkan oleh terjadinya NO3 akibat Kisworo, D. (2017). Studi
proses nitrifikasi dari amonia dari air limbah Pendahuluan Cemaran Air
yang mengandung nitrat tinggi, yang bila Limbah Rumah Potong
disalurkan ke suatu perairan akan dapat Hewan di Kota Mataram.
membahayakan kehidupan akuatik Jurnal Ilmu Lingkungan,
15(1), 42
pH Bila air terlalu basa atau asam maka selain Atima, W. 2015. BOD dan
mengganggu biota atau ekosistem perairan, COD sebagai Parameter
juga akan mengurangi nilai guna air Pencemaran Air dan Baku
Mutu Air Limbah. Jurnal
Biology Science. Vol 4 No 1
Pengeluaran isi Mengeluarkan isi sebersih mungkin, agar saat Kupusovic, T.,
pencucian tidak banyak limbah isi perut yang Midzic, S., Silajdzic,
ikut tercampur dengan air bekas cucian. I., & Bjelavac, J.
(2007). Cleaner
production
measures in small-
scale
slaughterhouse
industry - case study
in Bosnia and
Herzegovina.
Journal of Cleaner
Production, 15(4),
378–383.
Aini, A., Sriasih, M., & Kisworo, D. (2017). Studi Pendahuluan Cemaran Air Limbah
Rumah Potong Hewan di Kota Mataram. Jurnal Ilmu Lingkungan, 15(1), 42.
Aleksić, N., Nešović, A., Šušteršič, V., Gordić, D., & Milovanović, D. (2020).
Slaughterhouse water consumption and wastewater characteristics in the meat
processing industry in serbia. Desalination and Water Treatment, 190, 98–112.
Atima, W. 2015. BOD dan COD sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku
Mutu Air Limbah. Jurnal Biology Science. Vol 4 No 1
Aziz, T., Pratiwi, D. Y., & Rethiana, L. (2013). Pengaruh Penambahan Tawas Al 2 ( So
4 ) 3 Dan Fisik Dan Kimia Air Sungai Lambidaro. Jurnal Teknik Kimia, 19(3), 55–
65.
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat. (2015). Statistik Pemotongan Ternak
Provinsi Jawa Barat Tahun 2015. Bandung: BPS Provinsi Jawa Barat.
Bugallo, P. M. B., Andrade, L. C., de la Torre, M. A., & López, R. T. (2014). Analysis
of the slaughterhouses in Galicia (NW Spain). Science of the Total Environment,
481, 656-661.
Fatima, F., Du, H., & Kommalapati, R. R. (2021). Treatment of Poultry Slaughterhouse
Wastewater with Membrane Technologies: A Review. Water, 13(14), 1905.
Kupusovic, T., Midzic, S., Silajdzic, I., & Bjelavac, J. (2007). Cleaner production
measures in small-scale slaughterhouse industry - case study in Bosnia
and Herzegovina. Journal of Cleaner Production, 15(4), 378–383.
Lubis, I., Soesilo, T. E. B., & Soemantojo, R. W. (2020). Pengelolaan Air Limbah Rumah
Potong Hewan di Rph X, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat (Wastewater
Management of Slaughterhouse in Slaughterhouse X, Bogor City, West Java
Province). Jurnal Manusia Dan Lingkungan, 25(1), 33.
Mulu, A., & Ayenew, T. (2015). Characterization of Abattoir Wastewater and Evaluation
of the Effectiveness of the Wastewater Treatment.doc. November.
Tawaf, R., Rachmawan O, dan Firmansyah C. (2013). Pemotongan Sapi Betina Umur
Produktif dan Kondisi RPH di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara. Workshop Nasional
Konservasi dan Pengembangan Sapi Lokal. Fakultas Peternakan Unpad. Bandung.