BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pertumbuhan industri tahu didaerah menun jukkan perkembangan yang sangat cepat.
Tahu merupakan makanan bergizi yang mengandung protein nabati yang berguna bagi
pertumbuhan tubuh. Tahu dikenal sejak jaman dulu di daratan China.Berasal dari kata Tao
Hu yang artinya kacang hancur seperti bubur. .(Widie Kastyanto,1990 )
Tahu dibuat oleh para pengrajin rumah tangga dimana teknologi dan peralatannya pun
masih sangat sederhana.Walaupun protein tahu tidak sebaik protein hewani,tetapi perannya
dalam kehidupan masyarakat Indonesia sangat berarti dalam memperbaiki nilai gizi
masyarakat. Disamping harganya murah juga mempunyai nilai protein yang berbeda dengan
protein hewani.
Tahu keberadaannnya di Indonesia cukup ditunjang oleh program Pemerintah, hal ini
terbukti dengan adanya koperasi ( KOPTI ) sebagai badan usaha yang bergerak dalam
pengadaan kedelai disetiap daerah. Tahu semakin digemari masyarakat karena harganya yang
murah.
Dikota magelang keberadaan industri tahu dapat meningkatkan perekonomian
masyarakat Magelang. Hal tersebut dapat ditunjukkan adanya industri tahu yang cukup
banyak dan bersaing satu sama lain di Kota Magelang. Sentral industri tahu yang merupakan
daerah lingkup penghasil tahu banyak terdapat Kota Magelang.
Disamping tahu sebagai hasil produk yang utama, industri tahu juga menghasilkan
limbah cair tahu yang mengandung protein dan bahan organik yang dibuang langsung ke
lingkungan sehingga dapat menjadi sumber pencemaran lingkungan. Disamping itu juga
menghasilkan limbah padat yang berupa ampas tahu yang dimanfaatkan untuk pakan ternak
dan pembuatan tempe gembus, limbah cair dari industri tahu juga dapat untuk dijadikan gas
bio melalui proses an aerobik yang dapat dimanfaatkan untuk memasak.
B.
1.
2.
3.
Tujuan
Untuk mengetahui gambaran mengenai proses pengelolaan limbah tahu.
Untuk mengetahui cara pemanfaatan limbah tahu.
Untuk mengetahui gangguan yang ditimbulkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Pengertian
Menurut Udin Djabu (1991) yang disebut air limbah adalah air yang bercampur zatzat padat ( dissolved dan suspended ) yang berasal dari buangan kegiatan rumah tangga,
pertanian, perdagangan dan industri. Sedangkan menurut Azrul Azwar (1983) mendefinisikan
air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat
membahayakan kehidupan manusia dan atau hewan dan lazimnya muncul karena hasil
perbuatan manusia.
B.
Sumber Air Limbah
Beberapa sumber air limbah yang sering dijumpai adalah,
a. Air buangan rumah tangga.
Air buangan ini biasanya dihasilkan dari aktifitas manusia yang terdiri dari ekskreta,air
cucian,air mandi/ wc,air buangan dapur dan lainnya.
b. Air buangan perdagangan
Air buangan yang dihasilkan dari aktifitas hotel, pasar, tempat ibadah,restoran dan lainnya.
c. Air buangan industri
Air buangan industri biasanya memiliki kandungan zat yang komplek karena hasil buangan
dari proses industri. Biasanya mengandung zat organik, logam berat,minyak,zat pewarna,
sulfida ammonia yang bersifat racun sehingga memerlukan penanganan yang khusus. .
(haryanto Kusnoputranto, 1983)
C.
organik terdiri dari protein ( 65%), karbohidrat ( 25%),lemak ( 25%). (Udin Djabu,
1991).
D.
1.
1)
2)
3)
4)
a) Protein
Protein sebagian besar berasal dari organisme hewan dan tumbuhan. Diantaranya adalah
buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran. Senyawa protein terbentuk oleh rantai amino acids.
Semua protein mengandung carbon dan nitrogen yang tinggi yang banyak dalam air limbah
pada proses-proses yang berhubungan dengan bahan-bahan makanan tersebut. Tingginya
protein dalam air limbah dapat menimbulkan bau merangsang akibat proses dekomposisi.
b) Carbohydrates
Carbohydraes termasuk sugars, starches,cellulose dan wood fiber yang semuanya terdapat
dalam air limbah.Tersusun dari carbon, hydrogen dan oksigen.
c) Fats,oil, grease
Fats dan oil adalah senyawa dari alkohol glyceral dengan fatty acids. Glyceral dan fatty acids
pada suhu normal disebut oil. Apabila padat disebut fats. Keduanya tersusun dari
carbon,hydrogen,dan oksigen.
Grease umumnya termasuk fats, oil waxes yang terdapat dalam air limbah. Fats dan oils
berasal dari limbah domestik antara lain dari saponifikation dari fats dengan sodium
hydroxide. Grease tidak boleh lebih dari 15-20 mg/l dan harus bebas dari lapisan oil apabila
air limbah dibuang ke lingkungan badan air.
d) Surfactant
Surfactant adalah bahan aktif pembersih . Merupakan molekul- molekul zat organik yang
besar. Menyebabkan busa pada air limbah. Terdapat pada sintetic detergent yang disebut
alkyl- benzene-sulfat ( ABS ) yang sukar diuraikan oleh bakteri dalam proses biologis.
e) Phenols
Phenols menyebabkan masalah rasa pada air minum. Umumnya berasal dari air limbah
industri yang dibuang dan mencampuri air permukaan. Phenol mudah diuraikan secara
biologis oleh bakteri.
2) In organik matter
Beberapa komponen zat-zat inorganik di dalam air limbah dan air permukaan adalah penting
dalam penetapan dan pengendalian kualitas air.
a) pH
Konsentrasi air hidrogen salah satu parameter yang penting dari kualitas air limbah dan air
permukaan. Air limbah dengan konsentrasi hydrogen yang rendah atau tinggi akan sukar
diolah secara biologis. Dan apabila keadaan tersebut tidak berubah maka dapat mengganggu
ekosistem dalam lingkungan air.
b) Chlorides
Sumber pencemaran berasal dari kegiatan industri pertanian dan domestik. Tinja manusia
mengandung 6 gram chloride per orang per hari.
c) Alkalinity
Alkali dalam air limbah hasil dari adanya elemen-elemen hydroxides, carbonates dan
bicarbonat seperti calcium,magnisium,sodium,potasium atau ammonia. Air limbah umumnya
bersifat alkaline.
d) Nitrogen
Unsur Nitrogen adalah sensiel diperlukan untuk tumbuhnya protista dan tanaman. Nitrogen
adalah unsur penting yang membentuk block dalam synthese protein yang berguna dalam
proses biologis air limbah.Namun demikian nitrogen harus dikontrol sebelum air limbah
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Temperatur
Temperatur air limbah pabrik tahu biasanya lebih tinggi dari temperatur normal dibadan air.
Hal ini dikarenakan dalam proses pembuatan tahu selalu pada temperatur panas baik pada
saat penggumpalan atau pada saat menyaring yaitu pada suhu 60 80oC.
Pencucian yang mempergunakan air dingin selama proses berjalan tidak mampu menurunkan
suhu limbah tahu. Limbah panas yang dikeluarkan adalah sisa air susu tahu yang tidak
menggumpal menjadi tahu, biasanya berwarna kuning muda dan apabila diperam dalam satu
hari akan berasa asam.
Warna
Warna air buangan transparan sampai kuning muda dan disertai adanya suspensi warna putih.
Zat terlarut dan tersuspensi yang mengalami penguraian hayati dan kimia akan berubah
warna. Hal ini merupakan proses yang merugikan, karena adanya proses dimana kadar
oksigen didalam air buangan menjadi nol maka air buangan berubah menjadi warna hitam
dan busuk.
Bau
Bau air buangan industri tahu dikarenakan proses pemecahan protein oleh mikroba alam. Bau
sungai atau saluran menyengat apabila disaluran tersebut sudah berubah an aerob. Bau
tersebut adalah terpecahnya penyusun dari protein dan karbohidrat sehingga timbul bau
busuk dari gas H2S.
Kekeruhan
Padatan yang terlarut dan tersuspensi dalam air limbah pabrik tahu menyebabkan air keruh.
Zat yang menyebabkan air keruh adalah zat organik atau zat-zat yang tersuspensi dari tahu
atau kedelai yang tercecer atau zat organik terlarut yang sudah terpecah sehingga air limbah
berubah seperti emulsi keruh.
BOD
Padatan yang terdapat dalam air buangan terdiri dari zat organik dan zat an organik . Zat
organik tersebut misalkan protein, karbohidrat,lemak dan minyak. Protein dan karbohidrat
biasanya lebih mudah terpecah secara proses hayati menjadi amoniak, sulfida dan asamasam lainnya. Sedangkan lemak lebih stabil terhadap pengrusakan hayati, namun apabila ada
asam mineral dapat menguraikan asam lemak menjadi glicerol. Pada limbah tahu adanya
lemak ditandai banyak zat-zat terapung berbentuk skum.
Untuk mengetahui berapa besarnya jumlah zat organik yang terlarut dalam air limbah tahu
dapat diketahui dengan melihat besarnya angka BOD ( bio Chemical Oxygen Demand) atau
kebutuhan oksigen biokimia ( KOB ). Angka BOD ini menunjukkan jumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk keperluan aktifitas mikroba dalam memecah zat organik bio degradasi
didalam air buangan, angka BOD dalam satuan mg per liter atau ppm ( part per million ) dan
biasanya dinyatakan dalam beban yaitu gram atau kg per satuan waktu.
COD
Para meter ini dalam air buangan menunjukkan juga zat organik, terutama zat organik non
biodegradasi selain itu zat dapat di oksidasi oleh bahan kimia K2Cr2O7 dalam asam,
misalnya SO3 ( sulfit ), NO2 ( nitrit ) kadar tinggi dan zat-zat reduktor lainnya. Besarnya
angka COD biasanya lebih besar dari BOD, biasanya 2 sampai 3 kali besarnya BOD.
pH
pH dalam air limbah sangat dipengaruhi oleh kegiatan mikroorganisme dalam memecah
bahan organik. Air limbah tahu cenderung asam, dan pada keadaan asam ini terlepas zat- zat
yang mudah menjadi gas. (Nurhasan,1991).
H. Proses Pembuatan Tahu dan Hasil Limbah
Proses pembuatan tahu dimulai dengan proses sortasi yaitu proses pemilihan kedelai yang
baik. Dalam proses ini dihasilkan limbah padat kedelai hasil sortiran. Kemudian dilakukan
perendaman kedelai selama kurang lebih 6 jam. Kemudian kedelai ditiriskan dan di cuci.
Dalam proses ini dihasilkan limbah cair sisa cucian kedelai. Kemudian kedelai digiling
sambil dialiori air mengalir.Bubur kedelai hasil penggilingan tersebut kemudian di encerkan
dengan air kemudian di didihkan. Dalam keadaan panas bubur tahu disaring dengan kain
blaco sambil dibilas air hangat sehingga susu kedelai dapat terekstrak keluar semua.Proses ini
menghasilkan ampas yang kemudian akan dibuang sebagai sampah padat. Sari atau filtrat
hasil penyaringan tadi ditampung dalam bak kemudian diberi air asam agar dapat
menggumpal. Gumpalan tersebut ditampung dalam wadah atau cetakan tahu kemudian
gumpalan tadi di press hingga terbentuk dari cetakan tahu tadi. Setelah dingin kemudian tahu
dipotong potong. Dalam proses ini dihasilkan air limbah tahu yang bersifat asam.(Widie
Kastyanto )
dalam kondisi aerob dan anaerob. Beberapa cara biologi adalah:proses lumpur aktif,lapisan
tritis,lagoon.bak kedap udara (anaerobik).(Nurhasan,1991)
BAB III
HASIL PENULISAN
A. Industri Tahu di Kota Magelang
Kota Magelang secara Geografis terletak pada posisi 7 26 18 - 7 30 9 Lintang
Selatan dan 110 12 30 - 110 12 52 Bujur Timur. Posisi ini apabila dilihat dari letak Pulau
Jawa sangat menguntungkan sekali karena memposisikan Kota Magelang hampir di tengahtengah pulau ini. Kondisi ini akan sangat memudahkan jalur perhubungan dengan kota-kota
di sekitarnya, seperti dengan Kota Semarang berjarak 75 km, jarak dengan Kota Yogyakarta
42 km, dengan Kota Surakat berjarak 109 km.
Selain itu Kota Magelang juga terletak pada jalur transportasi Semarang Purwokerto, Wonosobo - Salatiga dan Kota - kota di sekitarnya.Sebagai Kota Jasa Kota
Magelang juga menjadi daerah tujuan bagi penduduk sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari seperti dari Kabupaten Temanggung yang berjarak 22 km, Kabupaten Purworejo
berjarak 43 km, Kabupaten Wonosobo berjarak 62 km. Jarak yang relatif dekat ini juga
didukung dengan kondisi prasarana jalan yang sangat memadai dalam kemudahan untuk
mengaksesnya.
Secara umum Kota Magelang berada pada ketinggian 380 m di atas permukaan laut
dengan titik ketinggian tertinggi pada Gunung Tidar yaitu 503 m di atas permukaan laut.
Keberadaan Gunung Tidar ini selain sebagai kawasan hutan lindung juga berfungsi sebagai
paru-paru Kota yang menjadikan iklim Kota Magelang selalu berhawa sejuk.(Nandi
Kurniawan,2011)
Letaknya yang strategis pada jalur lalu lintas antar propinsi Kota Magelang menjadi
salah satu tujuan wisata budaya maupun wisata kuliner. Salah satu wisata kuliner adalah
produk makanan tradisional tahu yaitu Kupat Tahu Magelang. Tahu hasil produksi juga dapat
diolah menjadi makanan camilan lain berupa krupuk tahu yang banyak beredar di Kota
Magelang. Pemasaran Tahu produksi Kota Magelang biasanya dijual dipasar-pasar tradisional
juga sampai keluar daerah.
Keberadaan industri tahu di Kota Magelang di dukung oleh adanya Koperasi Tahu
( Kopti) yang menyediakan kedelai dengan kualitas yang baik dengan harga yang bersaing.
Pusat sentral industri tahu pun terbentuk untuk lebih mudahnya Pemerintah mengawasi
pengelolaan industri tahu baik produk utama maupun produk sampingannya yang berupa air
limbah tahu dan ampas tahu.
B. Pengelolaan Limbah Tahu
a. Limbah cair
Air limbah tahu yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu biasanya oleh industri
ditampung dibak penampungan air limbah sebelum dibuang kelingkungan dan ada juga yang
dibuang langsung ke saluran irigasi.
1. Gas bio.
Beberapa industri menggunakan bak penampungan dalam pengelolaan air limbah tahu. Bakbak penampungan tersebut ada yang dibuat sistem kedap udara/ rapat udara dan ada yang
sistem terbuka. Bak sistem kedap udara dengan proses anaerobik yang dapat menghasilkan
gas alami (bio gas) yang kemudian ditampung dengan drum kemudian gas tersebut disalurkan
melalui selang ke dapur yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan memasak.
Air limbah yang ditampung di bak- bak terbuka dibiarkan mengalir dan tergenang secara
terbuka lalu mengalir ke saluran irigasi. Dalam hal ini bau busuk dari limbah tahu masih
menyengat .
2. Sebagai sumber pupuk pertanian
Air limbah tahu yang mengandung zat organik oleh industri langsung dibuang ke saluran
irigasi dapat dimanfaatkan untuk kesuburan tanah pertanian. Air limbah tahu merupakan
limbah organik mudah terurai dan baik untuk pertanian. Biasanya para petani mencari air
untuk mengairi sawahnya dan memanfaatkannya. Selain itu air limbah tahu juga berguna
untuk tambahan makanan ikan-ikan peliharaan disawah. Biasanya para petani yang
mengelola ikan disawah secara rutin dan terus menerus mengaliri sawahnya untuk makanan
ikan. Dan hasilnya pun ikan cepat besar.Namun apabila konsentrasi air limbah terlalu pekat,
maka air limbah tahu dapat menjadi sumber pencemaran air persawahan dan kolam sehingga
ikan- ikan yang dipelihara disawah dan dikolam akan mati.
b. Limbah padat
Ampas tahu yang dihasilkan biasanya oleh industri tahu dijual untuk dimanfaatkan dalam
pembuatan tempe gembus. Selain itu ampas tahu oleh peternak digunakan untuk pakan ternak
sapi, kambing dan babi serta itik.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Selain produk utama yang dihasilkan industri tahu berupa tahu, krupuk tahu, juga
menghasilkan produk sampingan berupa air limbah tahu dan ampas tahu.
2. Air limbah tahu yang dikelola dengan baik oleh industri dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan gas bio.
3. Air limbah tahu oleh sebagian industri dibuang langsung ke saluran irigasi.
4. Petani memanfaatkan air limbah tahu untuk kesuburan pertanian dan juga untuk irigasi
perikanan.
5. Masih menimbulkan bau busuk dilingkungan sekitarnya.
6. Ampas tahu dimanfaatkan untuk pembuatan tempe gembus dan untuk pakan ternak.
B. Saran
1. Pembuatan instalasi pengolahan limbah sistem komunal.
2. Pemanfaatan air limbah tahu untuk dijadikan pestisida organik dan pupuk
organik.http://environmentalpublic.blogspot.com/2012/03/pengelolaan-limbah-industritahu.html
Daftar Pustaka
Azrul Aswar, 1983.Pengantar Ilmu Kesehatan Lingkungan. Mutiara. Jakarta.
Djabu,Udin, 1990/1991, Pedoman Bidang Studi Pembuangan Tinja Dan Air Limbah Pada Institusi
Pendidikan Sanitasi/Kesehatan Lingkungan.Depkes.Jakarta
Haryanto Kusnoputranto,1983,Kesehatan Lingkungan.Depkes dan Kubudayaan Universitas Indonesia.
FKM. Jakarta.
Kustyanto Widie,FL.1990.Membuat Tahu. Penebar Swadaya. Jakarta
Kurniawan,Nandi,2011,Fropil Kota Magelang. Regional Geografik Indonesia.
Lashanta,2011.Memanfaatkan Limbah Tahu Menjadi Pestisida adn Pupuk Organik Cair.Gerbang
Pertanian.htm
Nurhasan,1991, Penanganan Air Limbah Tahu.Penerbit Yayasan Bina Karta Lestari.