Pencemaran air adalah masuknya komponen, energi atau zat tertentu ke dalam air oleh
kegiatan manusia, sehingga mengakibatkan kualitas air turun sampai tingkat terentu dan tak bisa
digunakan sesuai peruntukannya. Pencemaran air terjadi di hulu sungai, sungai, danau dan juga
lautan. Sumber pencemaran air kebanyakan berasal dari sampah rumah tangga dan juga limbah
pabrik yang sengaja di buang ke wilayah perairan. Ciri-ciri air yang tercemar dapat dilihat dari
warna, bau dan juga rasanya. Selain itu juga bisa diukur dari derajat keasaaman dan jumlah
mikroorganisme dalam air. Namun, untuk mengukur apakah air tercemar secara akurat, maka
perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang
membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat
internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa polusi air adalah
penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakitdan tercatat atas kematian lebih dari
14.000 orang setiap harinya. Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet,
dan 1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kota-
kota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak
memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain polusi air merupakan
masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang dengan
masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang terbaru, kualitas air di Amerika Serikat, 45%
dari mil sungai dinilai, 47% dari danau hektare dinilai, dan 32% dari teluk dinilai dan muara mil
persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.
Pengertian limbah menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah benda yang tidak bernilai dan
tidak berharga. Serta bisa juga diartikan sebagai sisa proses produksi. Sedangkan menurut
Peraturan Pemerintah No. 101 tahun 2014 mengartikan bahwa limbah adalah sisa suatu usaha
atau kegiatan.
Limbah berbeda dengan sampah, sampah cenderung dianggap sebagai sisa hasil buangan yang
banyak dijumpai pada kegiatan rumah tangga. Sedangkan limbah adalah sisa hasil buangan dari
kegiatan industri.
1. Limbah Cair
Limbah cair biasanya banyak dibuang di sungai atau selokan karena bentuknya yang cair dan
dianggap dapat dibuang dengan dialirkan begitu saja. Contoh dari limbah cair adalah bekas
pewarnaan kain yang biasanya terdapat pada industri tekstil. Tidak hanya itu biasanya cairan sisa
cairan pewarna juga berasal dari industri rumahan yang masih sejenis dengan tekstil yaitu batik.
Pada saat proses membatik akan ada beberapa tahapan pewarnaan. Biasanya terdapat beberapa
zat warna yang terbuang saat proses pencelupan.
2. Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan oleh industri biasanya berupa padatan berbentuk lumpur,
bubur, atau yang masih padat. Seperti plastik, besi, label, dan sisa – sisa kantong.
Dari industri tekstil biasanya selain dihasilkan limbah cair pewarnaan, juga ada limbah
padatnya berupa sisa-sisa potongan kain yang biasanya disebut kain perca yang dapat
dimanfaatkan kembali.Selain dari industri tekstil, limbah padat biasanya juga dihasilkan oleh
industri pembuatan alas kaki seperti sandal dan sepatu. Pada pembuatan sandal atau sepatu
biasanya akan dihasilkan sisa-sisa potongan kulit sepatu atau sandal.
3. Limbah Gas
Limbah gas yang sering dijumpai adalah pada kegiatan industri pabrik yang melakukan
proses pembakaran. Sehingga menghasilkan uap air yang keluar melalui cerobong-cerobong
yang memang sengaja dibuat.Limbah gas sangat berbahaya bagi lingkungan karena dapat
mengganggu pernafasan dan biasanya mengakibatkan bau yang menyengat dan limbah gas inilah
yang juga berpengaruh pada penipisan lapisan ozon sehingga mengakibatkan pemanasan global.
B. Efek Positif yang dihasilkan dalam pembuatan dari sisa limbah ketela
Masyarakat Kaliboto memanfaatkan ketela dengan berbagai macam-macam camilan
makanan yang jarang diketahui oleh penduduk bukan asli sana . Limbah padat yang
dihasilkan dari proses penyaringan dan penggumpalan, limbah ini kebanyakan oleh pengrajin
dijual dan diolah menjadi kripik cesbul dan ucel dan diolah menjadi tepung ampas ketela
yang akan dijadikan bahan dasar pembuatan emplek-emplek (lamuk). Sedangkan limbah
cairnya dihasilkan dari proses pencucian, perebusan, pengepresan dan pencetakan dari olahan
ketela