Anda di halaman 1dari 5

Pengelolaan air limbah, pada prinsipnya ada 3 aspek yang saling berhubungan:

- Pengumpulan air limbah, sebaiknya dilakukan dengan sistem pengaliran dalam pipa
sepenuhnya.
- Pengolahan air limbah, suatu kombinasi dari proses fisik, biologis dan kimiawi.
- Penggunaan air limbah, kelangkaan air serta tingginya biaya untuk membangun
pengolahan air mendorong penggunaan efflluen (hasil pengolahan air limbah) antara
lain untuk aquakultur, irigasi dan air untuk industri.

Prinsip pengolahan air limbah sendiri yaitu:

- Primary treatment (pengolahan pendahuluan), unit-unit yang biasa ditemui dalam


tahap ini, adalah:
•Sumur pengumpul dan pompa
•Screen/Saringan
•Penghalus/Communitor
•Grit Chamber
•Bak Sedimentasi / Pengendap Pertama
- Pengolahan tahap kedua, pada tahap kedua biasa digunakan proses biologis, antara
lain:
•Activated sludge (mis: dengan reactor berupa Oxidation ditch)
•Aerobic aerated lagoon
•Rotating biologic filter
•Anaerobic Filter
•Anaerobic Ponds
•Kolam stabilisasi
- Pengolahan lumpur, yaitu:

 Sludge thickener
 Sludge stabilisation
 Sludge dewatering

- Pengolahan lanjutan, salah satu contohnya adalah desinfeksi (penghilangan kuman),


misalkan dengan menggunakan klorin.

Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah, kandungan
bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Pengolahan limbah ini dapat dibedakan
menjadi:

1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan


2. pengolahan menurut karakteristik limbah

Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan permukiman
membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat selalu
diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan sanitasi
yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni rumah,
seperti jamban.

1. Layanan air limbah domestik: pelayanan sanitasi untuk menangani limbah Air kakus.
2. Jamban yang layak harus memiliki akses air besrsih yang cukup dan tersambung ke
unit penanganan air kakus yang benar.
3. Layanan persampahan.
4. Layanan drainase lingkungan adalah penanganan limpasan air hujan menggunakan
saluran drainase (selokan) yang akan menampung limpasan air tersebut dan
mengalirkannya ke badan air penerima. Saluran drainase harus memiliki kemiringan
yang cukup dan terbebas dari sampah.
5. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan
dalam jumlah yang cukup. Air bersih ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
makan, minum, mandi, dan kakus saja, melainkan juga untuk kebutuhan cuci dan
pembersihan lingkungan.

 Akhir-akhir ini, kondisi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh sektor industri
berpengaruh besar terhadap kondisi pencemaran di Indonesia. Kami sangat berharap agar
para pelaku industri mulai melakukan perbaikan dan pembenahan dalam hal pembuangan
limbah sehingga kegiatan industri dapat berjalan seiring dengan pelestarian lingkungan.

1. Limbah Industri Pangan

Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain : tahu, tempe,
tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil pangan dapat
menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar
karbohidrat, protein, lemak, garam-garam, mineral, dan sisa-sisa bahan kimia yang digunakan
dalam pengolahan dan pembersihan. Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari
pengolahan pangan dengan Biological Oxygen Demand (BOD) tinggi dan mengandung
polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung
ke suatu perairan akibatnya menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat
menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya.

2. Limbah Industri Kimia & Bahan Bangunan

Industri kimia seperti alkohol, parfum & minyak pelumas (oli) dalam proses pembuatannya
membutuhkan air sangat besar, mengakibatkan pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan
ke lingkungan sekitarnya. Air limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya terkandung
zat kimia berbahaya, senyawa organik dan anorganik baik terlarut maupun tersuspensi serta
senyawa tambahan yang terbentuk selama proses permentasi berlangsung.

Industri ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air sisa pencucian
peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan, endapan Ca SO4, gas berupa uap
alkohol. Kategori limbah industri ini adalah limbah bahan berbahaya beracun (B3) yang
mencemari air dan udara.

Gangguan terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan efek bahan kimia toksik

1. Keracunan yang akut, yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu kedalam tubuh
melalui mulut, kulit, pernafasan dan akibatnya dapat dilihat dengan segera, misalnya
keracunan H2S, Co dalan dosis tinggi. Dapat menimbulkan lemas dan kematian.
Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan sebagainya.
2.  Keracunan kronis, sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh dalam dosis
yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh, sehingga efeknya baru
terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal, arsen, raksa, asbes dan
sebagainya.

Industri fermentasi seperti alkohol disamping bisa membahayakan pekerja apabila menghirup
zat dalam udara selama bekerja apabila tidak sesuai dengan Threshol Limit Valued (TLV)
gas atau uap beracun dari industri juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar.

Kegiatan lain sektor ini yang mencemari lingkungan adalah industri yang menggunakan
bahan baku dari barang galian seperti batako putih, genteng, batu kapur/gamping dan
kerajinan batu bata. Pencemaran timbul sebagai akibat dari penggalian yang dilakukan terus-
menerus sehingga meninggalkan kubah-kubah yang sudah tidak mengandung hara sehingga
apabila tidak direklamasi tidak dapat ditanami untuk ladang pertanian.

3. Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka

Sektor sandang dan kulit seperti pencucian batik, batik printing, penyamakan kulit dapat
mengakibatkan pencemaran yang beresiko tinggi terhadap lingkungan karena dalam
kegiatannya proses pencucian terhadap bahan-bahan bakunya memerlukan air sebagai
mediumnya dalam jumlah yang besar.

Proses ini menimbulkan air buangan (bekas Proses) yang besar pula, dimana air buangan
mengandung sisa-sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak tinggi dan beracun (mengandung
limbah B3 yang tinggi).

4. Limbah Industri Logam & Elektronika

Bahan buangan yang dihasilkan dari industri besi baja dapat menimbulkan pencemaran
lingkungan. Sebagian besar bahan pencemarannya berupa debu, asap dan gas yang mengotori
udara sekitarnya. Selain pencemaran udara oleh bahan buangan, kebisingan yang ditimbulkan
mesin dalam industri baja (logam) mengganggu ketenangan sekitarnya. Kadar bahan
pencemar yang tinggi dan tingkat kebisingan yang berlebihan dapat mengganggu kesehatan
manusia baik yang bekerja dalam pabrik maupun masyarakat sekitar.

Walaupun industri baja/logam tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri ini
mencemari air karena buangannya dapat mengandung minyak pelumas dan asam-asam yang
berasal dari proses pickling untuk membersihkan bahan plat, sedangkan bahan buangan padat
dapat dimanfaatkan kembali.

Bahaya dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihasilkan dari proses-proses dalam
industri besi-baja/logam terhadap kesehatan yaitu :

 Debu, dapat menyebabkan iritasi, sesak nafas


 Kebisingan, mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah, ketegangan
otot, menurunnya kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan efisiensi kerja.
 Karbon Monoksida (CO), dapat menyebabkan gangguan serius, yang diawali dengan
napas pendek dan sakit kepala, berat, pusing-pusing pikiran kacau dan melemahkan
penglihatan dan pendengaran. Bila keracunan berat, dapat mengakibatkan pingsan
yang bisa diikuti dengan kematian.
 Karbon Dioksida (CO2), dapat mengakibatkan sesak nafas, kemudian sakit kepala,
pusing-pusing, nafas pendek, otot lemah, mengantuk dan telinganya berdenging.
 Belerang Dioksida (SO2), pada konsentrasi 6-12 ppm dapat menyebabkan iritasi pada
hidung dan tenggorokan, peradangan lensa mata (pada konsentrasi 20 ppm),
pembengkakan paru-paru/celah suara.
 Minyak pelumas, buangan dapat menghambat proses oksidasi biologi dari sistem
lingkungan, bila bahan pencemar dialirkan kesungai, kolam atau sawah dan
sebagainya.
 Asap, dapat mengganggu pernafasan, menghalangi pandangan, dan bila tercampur
dengan gas CO2, SO2, maka akan memberikan pengaruh yang membahayakan seperti
yang telah diuraikan diatas.

Dampak limbah terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, limbah domestik


terbagi dalam dua kategori yaitu pertama, limbah cair domestik yang berasal dari air cucian
seperti sabun, deterjen, minyak dan pestisida.Kedua adalah limbah cair yang berasal dari
kakus seperti sabun, shampo, tinja dan air seni. Limbah cair domestik menghasilkan senyawa
organik berupa protein, karbohidrat, lemak dan asam nukleat Pada musim kemarau saat debit
air Kali Mas turun hingga 300% maka masukan bahan organik kedalam badan air akan
mengakibatkan penurunan kualitas air.

 Pertama, badan air memerlukan oksigen ekstra guna mengurai ikatan dalam senyawa
organik (dekomposisi), akibatnya akan membuat sungai miskin oksigen, membuat
jatah oksigen bagi biota air lainnya berkurang jumlahnya. Pengurangan kadar Oksigen
dalam air ini sering mengakibatkan peristiwa ikan munggut (ikan mati masal akibat
kekurangan Oksigen).

 Kedua, Limbah organik mengandung padatan terlarut yang tinggi sehingga


menimbulkan kekeruhan dan mengurangi penetrasi cahaya matahari bagi biota
fotosintetik.

 Ketiga, puluhan ton padatan terlarut yang dibuang hampir lebih dari 3 juta orang di
Surabaya akan mengendap dan merubah karakteristik dasar sungai, akibatnya
beberapa biota yang menetap didasar sungai akan tereleminasi atau bahkan punah.

 Keempat, bahan penimbul busa yang sebenarnya tidak diperlukan dalam proses
pencucian dan tidak ada hubungan antara daya bersih dengan busa yang melimpah.
Kelima, Fluorescent, berguna untuk membuat  Pakaian lebih cemerlang.
 Dalam paradigma Kesehatan Lingkungan ada 4 simpul yang berkaitan dengan proses
pajanan limbah cair yang dapat mengganggu kesehatan.

Simpul 1 : Jenis dan skala kegiatan yang diduga menjadi sumber pencemar atau
biasa disebut sebagai sumber emisi limbah. Sumber emisi limbah pada umumnya berasal
dari sektor industri, transportasi, yang mengeluarkan berbagai bahan buangan yang
mengandung senyawa kimia yang tidak dikehendaki. Emisi tersebut dapat berupa gas,
cairan, maupun partikel yang mengandung senyawa organik maupun anorganik.

 Simpul 2 : Media lingkungan (air, tanah, udara, biota)

Emisi dari simpul 1 dibuang ke lingkungan, kemudian menyebar secara luas di


lingkungan sesuai dengan kondisi media transportasi limbah. Bila melalui udara, maka
sebarannya tergantung dari arah angin dominan dan dapat menjangkau wilayah yang
cukup luas. Bila melalui air maka dapat menyebar sesuai dengan arah aliran yang
sebarannya dapat sangat jauh. Komponen lain yang ikut menyebarkan emisi tersebut
adalah biota air yang ikut tercemar.

 Simpul 3 : Pemajanan Limbah Cair ke manusia

Di lingkungan, manusia dapat menghirup udara yang tercemar, minum air yang tercemar,
makan makanan yang terkontaminasi dan dapat pula kemasukan Limbah melalui kulit.
Pada umumnya titik pemajanan B3 kedalam tubuh manusia melalui pernafasan, oral
(mulut) dan kulit

 Simpul 4 : Dampak Kesehatan yang timbul

Akibat kontak dengan Limbah Cair atau terpajan oleh pencemar melalui berbagai cara
seperti pada simpul 3, maka dampak kesehatan yang timbul bervariasi dari ringan,
sedang, sampai berat bahkan sampai menimbulkan kematian, tergantung dari dosis dan
waktu pemajanan. Jenis penyakit yang ditimbulkan, pada umumnya merupakan penyakit
non infeksi antara lain : Keracunan, kerusakan organ, kanker, hypertensi, asma
bronchioli, pengaruh pada janin yang dapat mangakibatkan lahir cacat (cacat bawaan),
kemunduran mental , gangguan pertumbuhan baik fisik maupun psikis, gangguan
kecerdasan dll.

http://ariexsdelpotro.blogspot.com/2011/05/dampak-limbah-cair-terhadap-kesehatan.html

http://wyuliandari.wordpress.com/2008/10/17/limbah-cair-dampak-dan-pengelolaannya/

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/06/dampak-limbah-industri-terhadap-
lingkungan/

http://ridwanaz.com/umum/biologi/mengenal-limbah-industri-dan-berbagai-dampak-
bagi-kehidupan-manusia/

Anda mungkin juga menyukai