TUGAS METODOLOGI PENELITIAN ( 3 )

NAMA : HADIJAH

NIM : 20150031
NO RUMUSAN/NARASI DEFENISI OPERASIONAL
 Pembuangan sisa hasil industri yang mengandung senyawa kimia terutama bahan berbahaya dan pengelolaan limbah b3 adalah kegiatan pengelolaanlimbah b3 yang
beracun menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan manusia. PT. INKA dilakukan terdiri dari observasi limbah b3 padat dilakukan pada unit
(Persero) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur dan jasa perkeretaapian produksi yaitu unit PPL/welding , unit painting,unit grit balsting, unit
yang menghasilkan limbah B3 dari proses poduksi.Limbah B3 yang dihasilkan adalah oli interior, Sedangkan observasi limbah B3 cair dilakukan pada unit Unit
bekas/oli pendingin bekas, kaleng bekas B3 (kaleng cat, thiner, drum), aki bekas,pasir ex. Pemesinan dan unit PPL/welding. Data diperoleh dengan menggunakan
blasting, debu ex. blasting, kerak plasma, majun bekas, sisa fi ber glass. Limbah B3 tersebut formulir dan wawancara. keluhan masyarakat adalah kegiatan
mengandung berbagai logam berat seperti Pb, Cu, Hg, dan Fe. Hal ini apat dihindari dengan wawancara dalam bentuk formulir yang dilakukan kepada masyarakat
melakukan pengelolaan limbah B3 di industri. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan untuk melakukan penilaian pengelolaan limbah B3 di PT.INKA
pelaksanaan pengelolaan limbah B3 dan keluhan kesehatan yang dirasakan pekerja. Pemilahan ( Persero).
limbah B3 di PT. INKA (Persero) dilakukan di tempat yang sudah disediakan perusahaan yaitu di
setiap unit produksi tersedia wadah tampung untuk menampung limbah B3.Pemilahan limbah B3
menggunakan bak limbah B3 diberi label dengan jelas dan dipisahkan sesuai dengan kategori
limbah. Kategori pemilahan limbah B3 di PT. INKA (Persero) dibedakan jenis limbah yaitu
limbah padat dan limbah cair.Pemilahan limbah padat menggunakan drum besi, bak kontainer
dan bak sampah khusus dari bahan plastik limbah B3 sedangkan limbah cair menggunakan drum
1 besi berkapasitas 200 liter Penyimpanan sementara limbah B3 dengan cara dimasukkan ke ruang
TPS limbah B3 yang dilakukan oleh pihak PT. INKA (Persero). Dalam penyimpanan limbah B3
mempunyai prosedur yaitu Unit K3LH bertanggung jawab atas pencatatan limbah B3, pembuatan
neraca limbah B3, dan pelaporan neraca limbah B3 ke Kementerian Negara Lingkungan Hidup,
Badan Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Timur, dan Kantor Lingkungan Hidup Kota Madiun.
 pemukiman akan selau berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan lahan akibat kajian sistem pengelolaan air limbah adalah kajian penelitian yanh
meningkatnya jumlah penduduk , Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat akan selalu dilakukan dengan pengumpulan data primer dan data sekunder dimana
diikuti dengan peningkatan kebutuhan akan lahan untuk pemukiman. Ketika kebutuhan akan data primer dikumpulkan dengan wawancara, pembagian kuesioner dan
lahan di perkotaan tidak dapat terpenuhi ,maka kawasan lindung menjadi sasaran pemanfaatan pengamatan langsung ke lapangan.Sedangkan data sekunder diperoleh
untuk memenuhi kebutuhan. Kawasan sekitar danau juga merupakan kawasan lindung yang tidak dari Kantor Kecamatan Remboken dan instansi terkait yang berada di
luput dari pemanfaatan sebagai permukiman ,yang pada akhirnya memberi pengaruh buruk Kabupaten Minahasa.
terhadap keberlangsungan fungsi danau yaitu sebagai sumber air minum.Air bersih merupakan
salah satu aspek yang memiliki kaitan erat dengan pembuangan limbah. Besar atau banyaknya
volume air yang digunakan dalam satu rumah tangga akan berpengaruh pada banyaknya air
limbah yang dihasilkan Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan,bahwa sebagian besar
penduduk di lokasi penelitian ini menggunakan air dari mata air untuk memenuhi kebutuhan
mereka akan air bersih yaitu sebesar 50 %,selain itu juga banyak yang sudah menggunakan sumur
bor sebagai sumber air bersih yaitu sebesar 36,21 %,sedangkan sisanya 13,79 % menggunakan air
2 dari PDAM. Sebagian besar masyarakat yang tidak memiliki jamban adalah mereka yang tempat
tinggalnya di sempadan Danau Tondano mana rumah mereka masih dipengaruhi oleh pasang
surut air danau sehingga tidak ada ruang ataupun lahan untuk dibangun jamban. Biasanya mereka
menggunakan jamban tetangga untuk BAB & BAK. Ada juga masyarakat yang menggunakan
sungai dan danau untuk BAB & BAK.
 Sampah diartikan sebagai sesuatu yang tidak digunakan lagi, tidak terpakai, tidak disenangi, atau 1. partisipsi pedagang dalam melakukan pemilahan sampah adalah
sesuatu Untuk mengurangi resiko tersebut, maka pemilahan sampah menjadi sesuatu yang harus partisipasi pedagang pasar baru kecamatan Tampan Kota Pekan baru 2.
segera dilaksanakan oleh semua unsur masyarakat pada semua aktivitas. Pemilahan juga pemilahan sampah adalah suatu kegiatan yang dilakukan dalam
memudahkan penanganan sampah. isalnya, sampah organik padat kita olah menjadi kompos, pemilahan dan pengelompokan sampah berdasarkan sifat sampah
biogas atau bentuk lainnya Berdasarkan survei awal yang dilakukan oleh peneliti di pasar Baru, organik dan sampah an organik
terdapat sekitar 250 kios /toko permanen, 65 kios yang tidak permanen dan 50 pedagang kaki 3. partisipasi pedagang dalam melakukan pemilahan sampah adalah
lima yang berjualan di pasar tersebut setiap harinya, kecuali pada hari selasa pedagang kaki lima partisipasi pedagang pasar baru kecamapatan Tampan Kota Pekan baru
bertambah menjadi kurang lebih 500 kios karena pada hari ersebut adalah hari pasar. Pihak yang berhubungan dengan faktor pendidikan pedagang, sosialisasi dan
pengelola pasar menyediakan hanya beberapa tempat sampah organik dan anorganik, ketersediaan sarana yang dimiliki pedagang dalam melakukan
Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- pemilahan sampah. penilitian ini dilakukan dengan pengumpulan data
faktor yang berhubungan dengan partisipasi pedagang dalam pemilahan sampah di Pasar Baru yang menggunakan kuesioner dan lembar observasi dengan tujuan untuk
3 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Saam (2009) mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan partisipasi
menunjukkan bahwa fasilitas penunjang seperti tempat sampah berpengaruh secara signifikan pedagang dalam pemilahan sampah di pasar baru
terhadap tingkat partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah menyediakan fasilitas
penunjang (tempat sampah/tong sampah) di lingkungan pasar.
 Isu-isu lingkungan yang marak diperbincangkan khususnya pada abad 21 ini menjadi topik yang 1. pemahaman isu-isu kritis lingkungan adalah pengumpulan data
sangat menyorot perhatian. Dibutuhkan manusia-manusia yang memiliki rasa tanggung jawab tentang isu-isu kritis lingkungan yang dilakukan dengan menggunakan
dan rasa membutuhkan terhadap lingkungan untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang kuesioner isu-isu kritis lingkungan.
cukup kompleks ini. Pengelolaan yang bijaksana juga dapat menjadi salah satu jalan keluar untuk 2 perspektif global adalah pengumpulan data dalam bentuk
meminimalisir kerusakan lingkungan. Untuk memelihara kelestarian lingkungan ini setiap google form dan sisebarkan secara online melalui media sosial
pengelolaan harus dilakukan secara bijaksana. Pengelolaan yang bijaksana menuntut adanya
pengetahuan yang cukup tentang isu-isu lingkungan yang ada dan akibat yang dapat timbul
karena gangguan manusia, Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap
suatu masalah, kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan
dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga diarahkan untuk
kepentingan global. Dengan kata lain, perspektif global adalah suatu pandangan yang timbul
akibat suatu kesadaran bahwa hidup ini adalah untuk kepentingan global yang lebih luas
4 Perspektif global menjadi penjaga stabilitas dan pengontrol faktor luar yang sangat kuat. Oleh
karena itu,peningkatan kerja sama dengan negara lain dalam segala bidang perluditingkatkan.
Negara harus bersifat terbuka, karena kerja sama dalam berbagai bidang menuntut adanya
komitmen yang tinggi.
 Implementasi pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat dan upaya 1. kawasan pemukiman adalah kawasan yang memiliki karakteristik
menumbuhkembangkan industri daur ulang sampah yang mampu menyerap banyak tenaga kerja tertentu yang dapat memberikan implikasi pada pola hubungan dan
dan konversi sampah menjadi energi listrik sejalan dengan rencana sepuluh tahun ke depan sistem partisipasi dalam pengelolaan sampah, baik dalam sistem yang sedang
pengelolaan sampah di DKI Jakarta. Salah satu faktor kunci dalam evektivitas dan evesiensi daur berjalan maupun potensi partisipasinya dalam pengelolaan sampah
ulang sampah dan pemanfaatan energi dari sampah adalah penilaian sampah dari sumbernya berbasis masyarakat.
melalui partisipasi masyarakat. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah DKI Jakarta dalam 2. analisis Analisis spsial sebagai bagian dari penyusunan tipologi
pengelolaan sampah perlu ditekankan pada kesungguhan dalam melakukan upaya untuk permukiman dimaksudkan untuk menggolongkan permukiman ke dalam
menumbuhkan partisipasi masyarakat. partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan cara kelompok-kelompok yang memiliki kisaran karakteristik yang sama.
mengubah pandangan masyarakat terhadap sampah, dari barang negatif menjadi barang positif,
sehingga kegiatan pengelohan sampah diminati sebagai salah satu kegiatan ekonomi. Selain itu, 3. perencanaan sosial dalam pengelolaan sampah
pratisipasi masyarakat perlu diotimalkan melalui upaya swakelola sampah oleh masyarakat dalam pemukiman berbasis masyarakat adalah penelitian yang dilakukan
skala kawasan. Dalam pengelolaan sampah, pemerintah DKI Jakarta perlu mengenai efisiensi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui metode survey
5 jangka panjang sebagai paradigma baru dalam manajemen, dan tidak menekankan pada solusi untuk menganalisis kajain persepsi, sikap dan perilaku masyarakat
jangka pendak.Penelitian terhadap progam pengelolaan sampah permukiman berbasis masyarakat sehingga tipologi permukiman, tipologi partisipasi, tipologi otoritas
yang telah berjalan di Taiwan memperlihatkan bahwa perilaku masyarakat untuk mendaur ulang dapat ditentukan dengan tujuan merumuskan suatu strategi perencanaan
sampah dipengaruhi oleh sikap(attitude), norma subyektif (subjective norm), dan pengendalian sosial dalam pengelolaan sampah permukiman berbasis masyarakat di
perilaku Kotamadya Jakarta Timur
5
KRITERIA OBJEKTIF
Kriteria penelitian ini terdiri dari kriteria bebas yaitu pengelolaan limbah yaitu
kegiatan pengelolaan limbah padat B3 dan cair B3 yang terdiri dari
pemilahan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,
pengolahan,penimbunan, sedangkan kriteria terikat yaitu keluhan kesehatan
pekerja.
kriteria bangunan di sempadan Danau dan sempadan sungai,dimana kriteria
sempadan sungai/danau yaitu 50 -100 meter dari titik pasang tertinggi.
Berdasarkan kriteria tersebut aka diperoleh deliniasi sampel
1. pendidikan pedagang dengan pendidikan rendah yaitu tingkat sd sampai
smp dan pendidikan tinggi yaitu tingkat SMA sampai perguruan tinggi
2. sosialisasi terhadap pemilahan sampah yaitu semakin banyak yang belum
mendapatkan sosialisasi dengan baik maka semakin rendah tingkat esadaran
dan kepedulian terhadap pemilahan sampah
3. ketersediaan sarana tempat pembuangan sampah , kriterianya yaitu
tempat sampah yang baik seperti tempat sampah yang harus kuat, tidak mudah
bocor atau retak, tempat sampah harus mempunyai penutup, ukuran tempat
sampah juga jangan terlalu besar.
 inikator yang digunakan pada pemahaman isu-isu kritis lingkungan 1)
menafsirkan,2) memberi contoh, 3) membandingkan dan 4) menyimpulkan
masalah , skor tertinggi dapat pada indikator pertama yaitu menafsirkan.
Sebanyak 40% responden menjawab benar pada butir instrumen yang
mengukur penafsiran atau definisi.Perspektif global menjadi penjaga stabilitas
dan pengontrol faktor luar yang sangat kuat.
Aspek-aspek yang ditengarai mempengaruhi terbentuknya tipologi
permukiman berkaitan dengan pola partisipasi dalam pengelolaan sampah
berbasis masyarakat adalah luas bangunan, keteraturan kawasan dan
kepadatan ruang, infrakstruktur pengelolaan sampah, dan aspek partisipasi
dalam pengelolaan sampah.