Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar Belakang

Pengelolaan sampah sudah menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi
oleh masyarakat perkotaan. Dapat dilihat dengan aktivitas manusia yang saat ini tidak
terlepas dari kegiatan yang menghasilkan limbah atau sampah baik itu limbah
oraganik maupun limbah non oraganik. Kegiatan utama dari pengelolaan sampah yaitu
memindahkan sampah dari sumber atau timbunan ke tempat pembuangan sampah
yang telah ditetapkan. Penanganan ini membutuhkan sebuah sistem yang baik karena
dapat menimbulkan menurunnya estetika lingkungan dan ancaman bagi kesehatan
masyarakat umum.

Permasalahan dalam pengelolaan sampah ini juga terjadi di kabupaten Sidoarjo


tepatnya di desa Bringinbendo kecamatan Taman. Desa bringinbendo merupakan desa
yang mempunyai jumlah penduduk 6.588 jiwa yang terdiri dari tiga pedukuan yaitu
dusun Bringin kulon, dusun bringin wetan, dusun Bendo. Dimana mata pencarian
penduduk desa Bringinbendo yaitu petani dan buruh pabrik sehingga limba yang
dihasilkan bukan hanya dari sampah rumah tangga saja melainkan juga sampah dari
beberapa pasar dan perusahaan di sekitar wilayah desa Bringinbendo, saat ini total
perusahaan di desa bringinbendo sebanyak 56 perusahaan yang masih aktif dan ada
beberapa yang mungkin sudah tidak berproduksi.

Sumber sampah yang terdapat di desa Bringinbendo ini berasal dari sampah rumah
tangga, sampah pasar dan sampah perusahaan, jika sampah dari tiga sektor ini dibuang
ke lingkungan akan menimbulkan masalah bagi kehidupan dan kesehatan lingkungan
terutama kehidupan manusia. Apabila sampah tidak dikelola dengan baik masalah
estetika dan kenyamanan yang merupakan gangguan bagi pandangan mata, selain itu
sampah yang terdiri atas berbagai bahan organik dan anorganik apabila telah
terakumulasi dalam jumlah yang cukup besar, merupakan sarang atau tempat
berkumpulnya berbagai binatang yang dapat menjadi faktor penyakit seperti lalat,
tikus, kecoa, kucing, anjing liar dan sebagainya. Juga merupakan sumber dari
organisme Patogen, sehingga akumulasi sampah merupakan sumber penyakit yang
akan membahayakan kesehatan masyarakat terutama yang bertempat tinggal dekat
dengan lokasi pembuangan sampah. Masalah tersebut dewasa ini menjadi isu yang
hangat dan banyak disoroti terkait proses penangananya karena dampak yang
ditimbulkan sangat serius.
Penentuan Lokasi Tempat Penampungan Sementara Terpadu (TPST) atau Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) merupakan salah satu yang dapat dilakukan dalam proses
pengelolaan sampah. Lokasi-lokasi pengelolaan tersebut harus dilakukan secara
optimal dengan mengakomodir berbagai aspek yang relevan termasuk keberadaan
TPST desa bringinbendo yang berada di tengah-tengah persawahan atau ruang
terbuka. Pemerintahan desa Bringinbendo berupaya untuk menjalankan program
pemerintahan kabupaten Sidoarjo dengan cara menyediakan sarana TPST dari tanah
kas desa (TKD) ini bertujuan agar mengurangi volume sampah yang ada di TPA desa
Jabon kabupaten Sidoarjo sebagai TPA untuk kabupaten Sidoarjo yang saat ini
volumenya sudah penuh.

Dari sini pemerintahan desa Bringinbendo beserta pengurus BUMDES Maju Jaya
Makmur mencoba untuk mengembangkan potensi sumber daya manusia di desa
Bringinbendo agar mampu menjadi tim pengelola di TPST desa Bringinbendo. Sistem
pengelolaan sampah yang kita pakai saat ini masih dengan system konvensional yaitu
sampah datang dipilah menjadi dua jenis yaitu sampah organik dan sampah non
organik, dimana sampah organik meliputi sampah sayuran, buah-buahan. Sedangkan
sampah non organik berupah sampah yang bisa didaur ulang seperti botol air mineral,
kardus, kresek, beling, kaleng, dan banyak lagi macamnya. Untuk sampah organik
yang dipilah bisa digunakan untuk pembuatan pupuk kompos dan budidaya maggot.
Sampah an-organik yang dipilah bisa dijual kepada pengepul untuk didaur ulang. Sisa
sampah hasil pilahan yang tidak termasuk sampah organic dan tidak termasuk sampah
non organik disebut sampah residu yang proses pengolahannya dengan cara dibakar
melalui tungku pembakaran. Hasil pembakaran sampah residu berupa abu pembakaran
juga bisa dimanfaatkan sebagai campuran material pengganti pasir pada pembuatan
bata beton pejal (paving) dan bata ringan, dan bisa juga sebagai tambahan pupuk
organic untuk tanaman.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya maka


dapat dirumuskan masalah yaitu:
a. Bagaimana mengevaluasi sistem pengelolaan dan pemberdayaan sampah di
desa bringinbendo dengan melihat kondisi sarana dan prasarana yang begitu
minim?
b. Bagaimana menerapkan system pengelolahan terkait metode pembayaran iuran
sampah TPST Desa Bringinbendo yang berbasis digital?

C. Tujuan

D. Manfaat

Anda mungkin juga menyukai