Anda di halaman 1dari 41

JPSM

(JEJARING PENGELOLA
SAMPAH MANDIRI)
JUMIATI ST., M.LING.
gempita_jun9@yahoo.com
Community Based Solid Waste
Management
• Pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Masyarakat
sebagai pelaku utama dalam pengelolaan sampah mulai dari
merencanakan, membentuk, menjalankan dan mengatur
pengelolaan sampah.
• Tujuannya yaitu untuk mengurangi dan menangani sampah
rumah tangga yang dihasilkan secara sistematik, terpadu, dan
berkelanjutan.
• Pengelolaan sampah berbasis masyarakat memiliki
karakteristik:
a) independen , tidak bergantung pada pelayanan
pemerintah,
b) produktif, menghasilkan manfaat (penghasilan, efisiensi
biaya pengelolaan sampah),
c) terpadu, mengelola sampah rumah tangga dengan konsep
3R, dan
d) ramah lingkungan, aman bagi lingkungan.
Community Based Solid Waste
Management
• Tujuannya yaitu untuk mengurangi dan menangani
sampah rumah tangga yang dihasilkan secara sistematik,
terpadu, dan berkelanjutan.
• Pengelolaan sampah berbasis masyarakat memiliki
karakteristik:
a) independen , tidak bergantung pada pelayanan
pemerintah,
b) produktif, menghasilkan manfaat (penghasilan,
efisiensi biaya pengelolaan sampah),
c) terpadu, mengelola sampah rumah tangga dengan
konsep 3R, dan
d) ramah lingkungan, aman bagi lingkungan.
TUJUAN
• memudahkan kelompok-kelompok pengelolaan sampah
yang sudah ada yang sudah eksis, untuk saling memberi
dan mengisi kelompok yang lemah, untuk mencari solusi
mencari penanganan sampah
• Bertukar informasi dari berbagai sumber, informasi dari
pihak eksternal JPSM:
a. Pemerintah Daerah (Dinas Lingkungan Hidup),
b. Lembaga Pendidikan Tinggi,
c. Swasta,
d. JPSM lain.
DASAR HUKUM
• Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 81 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga
Jejaring Pengelola Sampah Mandiri
Jaringan Komunikasi Kelompok Pengelolaan Sampah
Berbasis Masyarakat
• Organisasi sosial yang beranggotakan kelompok penggiat
lingkungan dan kelompok pengelolaan sampah mandiri (
KPSM) seperti bank sampah, sedekah sampah, kampung
iklim, ataupun TPS3R.
• JPSM memiliki peran sebagai fasilitator sekaligus
penghubung antara pemerintah dengan masyarakat.
(JPSM) yang telah dibina di DIY
a. K3S (Kelompok Kerja Kelola Sampah) Jatikuning, Ngoro - oro,
Patuk, Gunungkidul
b. Gardu Action (Garbage Care And Education) Mancingan,
Parangtritis, Kretek, Bantul
c. Bank Sampah “Wirolaras” RW 8, Wirogunan, Mergangsan,
Yogyakarta
d. KPSM "Sadar Sampah" Susukan III, Margokaton, Seyegan,
Sleman
e. Bank Sampah “Karang Asri” Karang Tengah RT. 05,
Karangtengah, Imogiri, Bantul
f. Bank Sampah "Cipta Mandiri" Perum Griya Taman Asri, RW 35
Panasan, Donoharjo, Ngaglik, Sleman
g. Kelompok Pengelola Shodaqoh Sampah "Haksa Muda" Kepek I,
Kepek, Wonosari, Gunungkidul
h. Bank Sampah “Ngudi Resik” RW 8, Suryodiningratan,Mantrijeron,
Yogyakarta i. Bank Sampah “Uwuh Harjo” Ngrajun, Banjarharjo,
Kalibawang, Kulon Progo
TPS 3R
JUMIATI ST., M.LING.
DEFINISI
• Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia
dan/atau proses alam yang berbentuk padat ( UU RI No.
18 tahun 2008)
• Perencanaan merupakan suatu proses yang
mempersiapkan seperangkat keputusan untuk melakukan
tindakan dimasa depan.
• Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah (UU Pengelolaan
Sampah No.18 tahun 2008)
Ruang lingkup dari pengelolaan sampah termasuk fungsi-
fungsi administratif, financial, hukum, perencanaan dan
teknik (engineering) yang terlibat dalam keseluruhan
pemecahan masalah sampah yang menimpa masyarakat
(George Tchobanoglous et.al ( Departement kesehatan
RI, 1987))
KLASIFIKASI SAMPAH
Berdasarkan Sumber Timbulan Sampah
a. Pemukiman penduduk (Domestik)
b. Tempat-tempat perdagangan (Komersial)
c. Sarana pelayanan masyarakat milik pemerintah
d. Industri berat-ringan
e. Pertanian
f. Rumah sakit
Berdasarkan Karakteristik Sampah
a. Sampah organik, yaitu sampah yang mengandung
senyawa organik atau tersusun atas unsur karbon,
hydrogen, oksigen, nitrogen dan phosphor.
b. Sampah anorganik, yaitu sampah yang mengandung
senyawa anorganik, sehingga tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme.
Berdasarkan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Timbulan Sampah
a. Jumlah penduduk
b. Tingkat aktivitas
c. Pola kehidupan /tingkat sosial ekonomi
d. Iklim
e. Letak geografis
f. Musim
g. Kemajuan teknologi
Karakteristik Sampah
(meliputi sifat fisik, kimia dan biologi)
a. Sampah Basah (Garbage)
b. Sampah Kering (Rubbish)
c. Sampah Lembut (partikel dan residu)
d. Sampah Jalan (Street Sweeping)
e. Sampah Berbahaya (B3, Bahan
Berbahaya dan Beracun)
Komposisi Sampah
a. Komponen Fisik Sampah, mencakup
besarnya prosentase dan komposisi
pembentuk sampah yang terdiri dari
organik dan anorganik.
b. Kepadatan Sampah (Density),
menyatakan besarnya sampah persatuan
volume.
c. Kandungan Air Sampah, umumnya
berkisar antara 15%-40%
Sistem Penanganan Sampah
a. Penanganan Sampah Dengan
Sistem Penyimpanan
b. Penanganan Sampah Dengan
Sistem Pengumpulan
c. Penanganan Sampah Dengan
Sistem Pengangkutan
Pengolahan Sampah
a. Penumpukan
b. Pengomposan
c. Pembakaran (Incenerator)
d. Sanitary Landfil
e. Penghancuran (Pulverization)
f. Pemanfaatan Ulang (Recycling)
Perencanaan Sistem Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga Berbasis Masyarakat

Menurut Alexander Abe,(2001:98), tahapan perencanaan


melibatkan masyarakat yang harus dilalui yaitu :
a. Tahap pembuatan kesepakatan awal
b. Perumusan masalah
c. Identifikasi daya dukung
Pekerjaan Perencanaan Teknis Pengelolaan
Sampah Terpadu 3R (Reduced, Reused, Recycle)
1. Tahap Persiapan, melakukan tindakan
pemahaman masyarakat terhadap konsep
dasar pengelolaan sampah berbasis
masyarakat.
2. Tahap Pemilihan atau Penetuan Lokasi
3. Tahap Perencanaan Teknis
4. Tahap Pengorganisasian Masyarakat
5. Tahap Evaluasi dan Uji Coba Pelaksanaan
Pengelolaan Sampah 3R
DEFINISI
Pegelolaan sampah menurut UU Pengelolaan
Sampah No.18 tahun 2008 Departemen Lingkungan
Hidup RI pasal 1, ayat 5 menyatakan bahwa
“Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis,
menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi
pengurangan dan penanganan sampah”.
“TPS3R adalah tempat dilaksanakannya kegiatan
pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, pendauran
ulang dan pengolahan” sebagaimana yang termuat dalam
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
03/PRT/M/2013 tentang Penyelenggaraan prasarana dan
Sarana Persampahan dalam penanganan sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Persayaratan TPS3R berskala kawasan :

1. Luas TPS3R, lebih besar dari 200 m2


2. Jenis pembangunan penampung residu/sisa
pengolahan sampah di TPS 3R bukan merupakan
wadah permanen
3. Penempatan lokasi TPS 3R sedekat mungkin dengan
daerah pelayanan dalam radius tidak lebih dari 1 km
4. TPS 3R dilengkapi dengan ruang pemilah, pengoposan
sampah organic, gudang, zona penyangga (buffer
zone) dan tidak menganggu estetika serta lalulintas
5. Keterlibatan aktif masyarakat dalam mengurangi dan
memilah sampah 3R
Kegiatan Pengelolaan Sampah di TPS3R
• Pemilahan sampah
• Pembuatan kompos
• Pengepakan bahan daur ulang, dll

Pemisahan sampah di TPS3R dilakukan untuk


beberapa jenis sampah seperti :
Sampah B3 rumah tangga , Sampah kertas,
plastic, logam/kaca, Sampah organik .
Lokasi dan Luas TPS3R

1. Untuk kawasan perumahan baru (cakupan pelayanan 2000


rumah) diperlukan TPS3R dengan luas 1000 m2.
2. Untuk cakupan skala RW (200 rumah) diperlukan TPS 3R
dengan luas 200 – 500 m2.
3. TPS 3R dengan luas 1000 m2 dapat menampung sampah
dengan atau tanpa proses pemilahan sampah dari sumber.
4. TPS 3R dengan luas ˂500 m2 hanya dapat menampung
sampah dalam keadaan terpilah 50% dan sampah
tercampur 50%.
5. TPS 3R dengan luas ˂200 m2 sebaiknya hanya
menampung sampah tercampur 20% sedangkan
sampah yang sudah terpilah 80 %.
Fasilitas TPS3R
1. Wadah komunal
2. Areal pemilahan
3. Areal composting (kompos dan kompos cair)
4. Fasilitas penunjang lain seperti :
• Saluran drainase,
• Air bersih,
• Listrik,
• Barier (pagar tanaman hidup),
• Gudang penyimpan bahan daur ulang maupun
produk kompos,
• Biodigister (opsional)
PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH 3R
• Sistem atau model pengelolaan sampah produktif

Sampah
Rumah Tangga

Pemilahan

Organik Anorganik

Pemilahan

Potongan Palstik Kertas Kaca - logam


sayur, sisa
makan, daun
dll

Digunakan Daur Ulang (R3) Pemusnahan


Composting
kembali (R2)
(R3)

TPS 3R
Pengelolaan sampah produktif
• Penyiapan Prasarana dan sarana persampahan reduce,
reuse dan recycle (PSP 3R) pada perencanaan ini dimulai
dari pengadaan tempat sampah dimasing-masing rumah
tangga dari bahan plastik (HDPE), volume 20 liter,
dengan label sesuai jenis sampah yang dihasilkan.
(kriteria wadah dalam SNI No 19-2454-2002).
TIMBULAN SAMPAH KOTA
SNI 19-3964-1994 & SNI 19-3983-1995
BESARAN TIMBULAN SAMPAH
BERDASARKAN KOMPONEN
SUMBERNYA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH

a. Kategori kota;
b. Sumber sampah ;
c. Jumlah penduduk, artinya jumlah penduduk meningkat
timbulan sampah meningkat;
d. Keadan sosial ekonomi, semakin tinggi keadaan sosial
ekonomi seseorang akan semakin banyak timbulan
sampah perkapita yang dihasilkan;
e. Kemajuan teknologi, akan menambah jumlah dan
kualitas sampahnya
DATA YANG DIGUNAKAN DALAM
MENGHITUNG LUASAN TPS 3R
MINIMAL DESAIN BANGUNAN TPS 3R

1. Area penerimaan/dropping area;


2. Area pemilahan/separasi;
3. Area pencacahan dengan mesin pencacah;
4. Area komposting dengan metode yang dipilih;
5. Area pematangan kompos/angin;
6. Mempunyai gudang kompos dan lapak serta tempat
residu;
7. Mempunyai minimum kantor;
8. Mempunyai sarana air bersih dan sanitasi.
CONTOH DENAH DESAIN TPS3R
Contoh SOP PENGELOLAAN SAMPAH
Contoh SOP PENGELOLAAN SAMPAH
Fatwa MUI No. 47 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Sampah untuk Mencegah
Kerusakan Lingkungan
1. Setiap muslim wajib menjaga kebersihan lingkungan,
memanfaatkan barang-barang gunaan untuk kemaslahatan
serta menghindarkan diri dari berbagai penyakit serta
perbuatan tabżir dan israf.
2. Membuang sampah sembarangan dan/atau membuang
barang yang masih bisa dimanfaatkan untuk kepentingan
diri maupun orang lain hukumnya haram.
3. Pemerintah dan pengusaha wajib mengelola sampah guna
menghindari kemudharatan bagi makhluk hidup.
4. Mendaur ulang sampah menjadi barang yang berguna bagi
peningkatan kesejahteraan umat hukumnya wajib kifayah
Implentasi Fatwa MUI No. 47 Tahun 2017

Ada tiga pilar implementasi selama bulan Ramadhan ini:


• Pertama, Kelola Makanan.
• Kedua, Hemat Air
• Ketiga, Bijak Menggunakan Energi
Kelola Makanan
• Makan secukupnya, ambil makanan secukupnya yang kira-kira
bisa dihabiskan. Sedekahkan jika kelebihan makanan.
• Jangan sisakan makanan, jangan menyisakan makanan, dan
lakukanlah seperti yang disunnahkan (mengisi sepertiga perut
dengan makanan, seperti tiga dengan air, dan sepertiga
udara).
• Makan makanan lokal, makanan atau produk lokal memiliki
jejak karbon yang lebih sedikit.
• Kurangi sampah, gunakan alat makan yang bisa dipakai lagi:
Hentikan penggunaan sekali pakai, yang harus dibuang
setelah digunakan sekali. Lebih baik menggunakan alat makan
yang bisa dipakai lagi dikemudian hari. Biasanya banyak
sampah yang kita tinggalkan begitu saja setelah berbuka,
mulai dari sampah styrofoam bekas makanan takeaway,
plastik, tisu, dan laini-lain.

Anda mungkin juga menyukai