Anda di halaman 1dari 23

Jalur Pemrosesan Sampah Secara Termal

TEKNOLOGI INSINERASI

JUMIATI, S.T., M.LING.


Insinerasi
• Proses pengolahan limbah combustible
dengan cara oksidasi (pembakaran) pada
temperatur sangat tinggi (>850⁰C)
• Insinerator adalah alat yang dipakai untuk
membakar sampah dengan menggunakan
timbulan panas/temperatur tertentu hingga
sampah yang dibakar habis atau berubah
menjadi abu, gas emisi dan panas.
Jenis Insinerator
• Cara pengoperasian: Batch atau kontinu
• Tungku: statis (modular/kecil), mechanical
stoker, fluiduized bed, rotary kiln
• cara penyuplaian limbah: dikaitkan fasa
limbah (padat, gas, cair, sludge atau slury)
Tahapan Proses
• Pemanasan tahap awal
• Proses pirolisis
• Pembakaran sempurna
Parameter Utama
• Temperatur
• Waktu (time): ±2 detik fase gas terjadi
pembakaran sempurna
• Golakan (turbulance)
Skematik Insinerator
Unit-unit insinerator non WtE
Skema umum pengendali gas buang
Karakteristik Berbagai teknologi
pengolahan sampah
Proses Anaerob

Proses Aerob
• Biogasifikasi • Pengomposan
• Non O2 • Memerlukan O2
• Tidak ada panas, menghasilkan CH4 • Menghasilkan panas bekerja pada
(konversi enersi) temperatur .35⁰C
• Rekayasa temperatur utk bisa bekerj • Proses 3 minggu
>35⁰C • Kadar air berkurang
• Lambat (4-6 bulan) • Mikroorganisme mengkonsumsi
• Mikroorganisame mengkonsumsi materi volatil
materi volatil • Residu kompos: higienis tidak bau
• Menghasilkan uap air • Kompos ½ matang
• Residu (lumpur): hitam bau
• Tidak efektif pengurangan volume
sampah
Karakteristik Berbagai teknologi
pengolahan sampah
Proses Pirolisis - Gasifikasi

Proses Pembakaran
• Pirolisis no O2 • insiinerasi
• Gasifikasi sedikit O2 • Temperatr >800⁰C
• Temperatur 200-400 c • O2 harius tersedia
• Sampah tidak berkontak langsung • Sampah berkontak langsung
dengan api dengan api sbg bahan bakar
• Hasil syngas: CO2, H2, CH4 • Menghasilkan uap panas (konversi
• Resiudu: tar, cair padat enersi), air sangat berkurang
• Proses 1-2 jam • Proses sangat cepat 1-2 jam
• Residu bottom ash dan fly asah
• Paling effektif mengurangi massa
dan volume sampah
Neraca Massa Pengolahan Sampah
1. Neraca Massa Insinerasi
Uap air 30 kg penggerak
turbin listrik
Uap air 30 kg penggerak
turbin listrik

9 kg bottom
Sampah 100
ash (0% air)
kg (60% air)

1,6 kg fly ash menjadi pencemarJika


tidak ditangkap

Materi solid hilang 31,6 kg oksidasi


termal menjadi gas (pencemar udara)
Neraca Massa Pengolahan Sampah
2. Neraca Massa Biodigester

Air 100 kg
(100% air)

Digestat 190
kg (84,2% air)

Sampah 100
kg (60% air) Sebagai pupuk bila dibuang
menjadi pencemar

Materi solid hilang10 kg biodegardasi


menjadi gasbio
Neraca Massa Pengolahan Sampah
3. Neraca Massa Pengomposan
Evaporasi air 3,3 kg

Evaporasi air 12,9 kg

Kompos ½ Kompos
Sampah 100 matang 33,1
kg (60% air) matang 57,5
kg (45,4% air) kg (39,9% air)

Saring
Solid terbuang 10 kg
Materi solid hilang Materi solid hilang
biodegradasi 8,6 kg biodegradasi 1,5 kg
Waste-to-Energy
waste-to-energy (WtE)
(konversi sampah menjadi energi)

konversi termo-
konversi bio-kimia
mikro-organisme kimia
(bantuan panas)

Dekomposisi bahan organik


Dekomposisi bahan organik
menghasilkan gasbio
menghasilkan panas (uap) atau
syngas atau bahan bakar padat
Skema kelompok WtE sampah
Teknologi WtE Prinsip Dasar Keluaran-penggunaan
Pemanfaatan Pengumpulan dan pembakaran Digunakan sebagaimana halnya
gas Landfill biogas langsung dari landfill biodigester anaerob pada landfill
yang telah beropeasi beberapa
tahun. Potensi tergantung pada
julah sampah organik yang
ditimbun, kedalaman timbunan,
dan laju biodegradasi sesuai
kondidi setempat.
Biodegester Dekomposisi bio-kimia biomass Biogas dapat dibakar langsung
Anaerob basah, tanpa kehadiran pada boiler gas, menghasilkan
oksigen, menghasilkan gasbio, panas atau listrik. Alternatif
dan digestat untuk pupuk. biogas dimurnikan untuk
Temperatur operasi: kamar menghilangkan CO₂ dan gas lain,
atau 37⁰C. dan biomethan dapat dipasok ke
sistem jaringan gas.
Skema kelompok WtE sampah
Teknologi WtE Prinsip Dasar Keluaran-penggunaan
Produksi RDF Pengeringan (kadar air <20%) Dapat digunakan sebagai bahan
sampah kertas, plastik dan bakar layaknya batubara
biomas yang dirajang terlebih
dahulu
Insinerator Pembakaran sampah untuk Panas terbentuk dapat digunakan
menghasilkan panas, secara langsung atau untuk
temperatur kerja ≥850⁰C menggerakkan turbin uap untuk
menghasilkan listrik. Secara
komersil kapasitas 100 ton/hari
Co-prosessing Pengeringan (kadar air <20%) Pembakaran bahan baku semen
sampah kertas, plastik dan (CaCO₃ dan lain-lain) bersama
biomas yang dirajang terlebih bahan bakar co-prosesing untuk
dahulu, lalu dimasukkan ke kiln menghasilkan semen
industri semen bersama bahan
bakar utama, temperatur kerja
≥1.200⁰C
Skema kelompok WtE sampah
Teknologi WtE Prinsip Dasar Keluaran-penggunaan
Pirolisis Proses dekomposisi termo- Outputnya adalah gas bakar,
kimia dengan adanya panas minyak, dan arang. Semua bahan
dari luar, tanpa kehadiran tersebut dapat digunakan untuk
oksigen. Bahan baku mengahsilkan panas dan listrik .
mempunyai kadar air <30%, Produk cair (minyak) dapat
temperatur kerja 200-400⁰C dikonsversi menjadi bensin dan
diesel melalui teknik refinery
Gasifikasi Proses dekomposisi termo- Gas yang dihasilkan dapat
kimia seperti pirolisis dengan digunakan langsung untuk
adanya panas dari luar, terjadi menghasilkan panas dan listrik,
dengan sedikit oksigen di atau ditingkatkan menjadi syngas,
bawah kebutuhan stoikiometri. yang dapat digunakan untuk
Bahan baku harus mempunyai menghasilkan biometan untuk
kadar air <30%, temperatur jaringan gas, atau bahan bakar H₂,
kerja 200-400⁰C etanol, diesel sintetis.
Skema kelompok WtE sampah
Teknologi WtE Prinsip Dasar Keluaran-penggunaan
Gasifikasi Busur plasma dengan Teknologi yang umum digunakan
Plasma temperatur ±14.000⁰C pada peleburan baja. Dapat
memanaskan ruang tempat memproses segala jenis
limbah sampai 4.000⁰C, limbah bahan/limbah dan tidak
didestruksi total terpengaruh oleh kadar air
Hidrotermal Hydrothermal memanfaatkan Belum digunakan secara
kadar air untuk mengkonversi komersial untuk sampah. Akan
biomass menjadi bahan bakar diperoleh bahan bakar padat
padat, bekerja pada sejenis batubara, artinya
temperatur 220⁰C dan 2,5 mempunyai nilai kalor tinggi per
Mpa. satuan berat bahan.
Rekapitulasi teknologi dan output
pemrosesan sampah (Rawlins, 2014)
Anaerob Landfill Insinerasi Gasifikasi Pirolisis
Sisa makanan
Sampah taman
Anorganik kering
RDF
Inert

Listrik √ √ √ √ √
Panas √ √ √ √ √
Biogas √ √
Digestate √
Syngas √ √
Lain-lain √ √ √ √ √
Ket: sangat cocok butuh pra-pengolahan tidak cocok

Anda mungkin juga menyukai