Anda di halaman 1dari 30

TK 5038 : Teknologi Kemurgi

Biogas

Tatang H. Soerawidjaja
Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Bandung

Desember 2009
Pengantar
• Biogas  gas produk akhir pencernaan/degradasi
anaerobik bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri.
Anaerobik  dalam lingkungan bebas oksigen/udara.
• Komponen terbesar ( penyusun utama) biogas adalah
metana (CH4, 50 – 70 %-vol) dan karbon dioksida (CO2,
30 – 50 %-vol). Komponen tapak : H2, H2S, NH3.
• Metana  zat organik berenergi ( bernilai kalor) paling
tinggi, 50 kJ/g. Karbon dioksida  zat ‘organik’ yang tak
lagi memiliki energi; nilai kalornya 0 kJ/g.
• Nilai kalor CH4 = 50 kJ/g = 800 kJ/mol = 33,4 MJ/Nm3
(pada 1 atm & 25 oC, 1 kmol gas  24 Nm3).
• Nilai kalor : 2 Nm3 biogas setara dengan 1 liter minyak
bakar atau minyak tanah (35 – 37 MJ).
2
Manfaat energetik biogas
3
Rentang lazim komposisi biogas

Komponen %-volume
Metana (CH4) 50 – 70
Karbon dioksida (CO2) 30 – 50
Nitrogen (N2) 0,5 – 3
Hidrogen (H2) 1 – 10
Oksigen (O2) 0 – 2 (0,1)
Uap air (H2O) 0–1
Hidrogen sulfida (H2S) 0,005 – 0,600 (0,01)
Ammonia (NH3) 0–1
4
Perolehan biogas dari berbagai bahan mentah (1)
[ POK  Padatan Organik Kering ]
Perolehan , Perolehan rata-rata,
Bahan mentah
Liter/(kg POK) Liter/(kg POK)
Kotoran babi 340 – 550 445
Kotoran sapi 90 – 310 200
Kotoran kuda 200 – 300 250
Kotoran domba 90 – 310 200
Kotoran unggas 310 – 620 465
Jerami gandum 200 – 300 250
Batang + daun jagung 380 – 460 420
Jerami padi 170 – 280 225
Sekam padi 105 105
Rami 360 360
Hennep 360 360
5
Perolehan biogas dari berbagai bahan mentah (2)
[ POK  Padatan Organik Kering ]
Perolehan , Perolehan rata-rata,
Bahan mentah
Liter/(kg POK) Liter/(kg POK)
Rumput 280 – 550 415
Rumput gajah 430 – 560 495
Bagas 165 165

Eceng gondok 375 375


Alga 420 – 550 460

6
Jalur-jalur degradasi anaerobik biomassa menjadi biogas 7
Variabel-variabel bebas proses pencernaan anaerobik
• pH.
 Bakteria metanogen paling sensitif terhadap pH; hanya
bekerja baik pada pH 6,8 – 7,2.
 Tiga kelompok mikroba lainnya lebih toleran terhadap
pH (bisa aktif pada rentang pH 5 – 8,5). Mikroba-
mikroba hidrolitik dan asidogen bekerja optimum pada
pH 5,5 – 6,5.
 Alkalinitas bikarbonat (HCO3-) menyediakan kapasitas
penahan perubahan pH (buffer). Akumulasi berlebihan
asam-asam lemak mudah menguap (asetat, propionat,
butirat, valerat) akan menindas kapasitas buffer dan,
akhirnya, menyebabkan penurunan pH ke < 6,8.
 Kapasitas buffer (yang masih ada) bisa diukur dengan
titrasi sampai pH 4,3. Pemulihan kapasitas buffer : via
pembubuhan Na/K-(bi)karbonat atau CaO/Ca(OH)2.
8
• Temperatur.
Pencernaan anaerobik dapat berlangsung pada 3 daerah
temperatur :
 < 20 oC (psikrofilik);
 20 – 45 oC (mesofilik), optimum di sekitar 35 oC;
 45 – 60 oC (termofilik), optimum di sekitar 55 oC.
➢ Struktur komunitas mikroba yang aktif pada ketiga
daerah temperatur tsb tidak sama dan bahkan, pada titik-
titik optimum, sangat berbeda.
➢ Di daerah tropik, mesofilik adalah wilayah temperatur
operasi yang umum, kecuali jika tersedia kalor buangan
(misal dari genset berbahan-bakar biogas), temperatur
operasi bisa termofilik ( pembangkitan biogasnya
menjadi lebih cepat !).

9
• Kadar air atau kadar padatan total.
Pencernaan anaerobik :
 basah atau berpadatan rendah; kadar padatan total,
PT, < 12 % (kadar air > 88 %).
 semi-kering atau berpadatan sedang; kadar PT 12 –
22 % (kadar air 78 – 88 %).
 kering atau berpadatan tinggi; kadar PT 22 – 40 %.
➢ Padatan total, PT (atau TS, total solid) = bahan
kering yang tertinggal setelah semua air disingkirkan
dengan pemanasan pada 105 oC.
➢ Makin tinggi kadar air, proses pencernaan makin
lancar dan makin mudah ditangani/dikelola, tetapi
makin besar peralatan-peralatannya.
• Nisbah C/N dan N/P.
 Rumus molekul empirik sel bakteria anaerobik :
C5H7O2N P0,1S0,1. 10
 Untuk mendukung pertumbuhan dan kegiatan yang
baik dari bakteria, bahan yang dicerna harus mengan-
dung cukup nitrogen (N), fosfor (P) dan belerang (S)
dalam bentuk senyawa organik maupun anorganik.
 Fakta bahwa hampir semua biogas mengandung H2S,
menunjukkan bahwa belerang (S) hampir selalu cukup.
 Penyediaan N paling menentukan; nilai C/N ideal dari
bahan yang dicerna adalah 25 : 1 s/d 30 : 1, sekalipun
pencernaan masih bisa berlangsung pada nilai C/N dari
10 sampai 90.
 P jarang-jarang defisit; N/P yang ideal adalah 5 s/d 7.
 Nilai C/N yang baik bisa dicapai via pencampuran
bahan-bahan bernilai C/N tinggi dan rendah.
 Bahan-bahan lignoselulosa biasanya defisit N (C/N >
90), sedangkan kotoran-kotoran hewan (termasuk
manusia) biasanya kaya N (C/N < 30).
11
Stoikhiometri pencernaan anaerobik

• Karbohidrat :
C6H12O6  3 CH4 + 3 CO2
(C6H10O5)n + n H2O  3n CH4 + 3n CO2
2 C5H10O5  5 CH4 + 5 CO2
2 (C5H8O4)n + 2n H2O  5n CH4 + 5n CO2

• Lemak :
4 C51H98O6 + 94 H2O  145 CH4 + 59 CO2
Tripalmitin

4 C39H74O6 + 70 H2O  109 CH4 + 47 CO2


Trilaurin

12
• Protein (tipikal) :
2 C10H20O6N2 + 6 H2O  11 CH4 + 9 CO2 + 4 NH3

• Umum untuk bahan tak bernitrogen :

 a b n a b n a b
Cn H a Ob   n    H 2O     CO2     CH 4
 4 2  2 b 4  2 8 4

• Umum untuk bahan bernitrogen :


 4a  b  2c  3d   4a  b  2c  3d   4a  b  2c  3d 
Ca H b O c N d    H 2O    CH 4    CO2  d NH 3
 4   8   8 

13
Tetapi, catat bahwa :
 Reaksi seringkali tak sempurna (sampai separuh dari
selulosa sulit didegradasi, lignin praktis inert);
 Produk-produk ikutan terhasilkan dan terbawa lumpur
pencerna/digester (asam-asam asetat, propionat, dan
asam-asam lemak lain plus metabolit);
 Sebagian (kecil) substrat digunakan oleh konsorsium
bakteria pendegradasi untuk tumbuh (= terkonversi
menjadi biomassa bakteria).

14
• Teknologi biogas sangat bermanfaat dalam pendaur-ulangan
nutrien-nutrien kembali ke tanah.
• 4 area penerapan teknologi biogas :
 Unit skala rumah tangga individual.
 Instalasi skala komunitas/masyarakat.
 Operasi-operasi peternakan skala besar.
 Proyek industri/perkotaan.

15
Parameter penciri kualitas umpan/substrat
• Padatan total, PT (atau TS, total solid) = bahan kering
yang tertinggal setelah semua air disingkirkan dengan
pemanasan pada 105 oC; mg/L.
• Padatan terbang/menguap (VS, volatile solid) = susut
berat padatan jika contoh umpan/substrat dikeringkan (utk
mengukur padatan total) dan kemudian dipijarkan pada
500 oC sampai beratnya konstan; mg/L.
Padatan tak-geming/tetap (fixed solid) = PT – VS; mg/L.
• Kebutuhan oksigen kimiawi (chemical oxygen demand,
COD) = jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi sempurna (bahan-bahan organik di dalam)
umpan/substrat; mg-O2/l; diukur via oksidasi oleh
oksidator kimia kuat (kalium dikhromat, K2Cr2O7).
16
➢ Tiap gram penurunan COD (atau tiap gram COD yang
dirombak) oleh pencernaan anaerobik, setara dengan
pembentukan 0,382 L CH4 (metana), diukur pada 25 oC
dan 1 atm.
• Kebutuhan oksigen biokimiawi (biochemical oxygen
demand, BOD) = jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi (bahan-bahan organik di dalam)
umpan/substrat dengan proses biokimia aerobik; mg-O2/l.
Sebenarnya kurang tepat jika digunakan untuk penciri
umpan/substrat bagi proses pencernaan anaerobik, tetapi
pelaporannya sering disyaratkan/diminta oleh pihak
berwenang.
• Nisbah C/N dan N/P. Ditentukan dengan prosedur
analisis kimia baku.
17
Indikator beban pengolahan bejana/reaktor
pencerna (digester)

• Waktu tinggal hidrolik (hydraulic retention/residence/


detention time), H (hari) = (volume bahan yang dicerna
dalam bejana)/(laju volumetrik pengumpanan). Rentang
nilai normal H = 10 – 40 hari.
• Laju pembebanan organik (organic loading rate), BVS
(kg.VS/m3/hari) = massa padatan terbang/menguap yang
diumpankan per hari per satuan volume (bahan yang
dicerna dalam) digester. Rentang nilai normal BVS = 0,2
– 7,0 kg.VS/m3/hari.

18
Peralatan untuk evaluasi eksperimental
produktifitas biogas di laboratorium
Buswell dkk (1949) :
• Hanya untuk substrat berupa cairan
tanpa padatan tersuspensi ( larutan).
Contoh-contoh ukuran :
• Digester : labu ekstraksi 250 ml;
dipasangi pipa samping, diameter dalam
14 mm, panjang 10 mm; volume efektif
200 ml. Umpan diinjeksikan dengan alat
suntik (hypodermic syringe).
• Gasometer : pipa gelas berskala,
diameter luar 48 mm, kapasitas sekitar
200 ml. Cairan isi gasometer dan
reservoir (labu paling atas) : air garam
(larutan jenuh garam).
19
Buswell dkk (1936) :
• Bisa untuk umpan
berpadatan
tersuspensi
• Digester : labu
penyaring (terbalik)
kapasitas 2 – 4 liter.
• Serbuk asbes berguna
untuk memperbaiki
percernaan lumpur
(sludge) berkadar
organik tinggi dan
“tempat menclok/
bertengger” bakteria.
20
Wilkie dkk (2003) :
1. Bak termostat.
2. Digester (4 L).
3. Motor pengaduk.
4. Timer.
5. Penyangga motor.
6. Pemegang digester.
7. Kopling.
8. Batang pengaduk.
9. Selang plastik
pelindung pengaduk.
10. Sumbat selang.
11. Sumbat digester.
12. Saluran pengumpan-
an (+ klem + corong)
13. Saluran biogas.
14. Saluran pengeluaran
(+ klem). 21
1. Penampung biogas
(9,5 L).
2. Reservoir air (10 L).
3. Saluran biogas dari
digester.
4. Saluran ventilasi (+
klem).
5. Saluran penguras air (+
klem).
6. Saluran gas masuk
penampung.
7. Tutup reservoir.
8. Penyangga penampung
gas.
9. Skala volume gas.
10. Tinggi-tekan tekanan.
11. Saluran pengusiran air.
22
Tantangan bagi bangsa Indonesia
• Biogas adalah pengganti ideal minyak tanah sebagai bahan
bakar rumah tangga pedesaan (utk masak dan lampu) :
nyala apinya (biru) panas dan bersih, tak mengotori panci-
panci serta tak memedihkan mata.
• Penggantian minyak tanah dengan biogas juga sejalan
dengan naluri alami penduduk desa : ketika kesejahteraan
meningkat, bahan bakar rumah tangga beranjak dari padat
(kayu bakar)  cair (minyak tanah) kemudian  menjadi
gas (elpiji atau gas kota), dan akhirnya listrik (oven).
• Karena ini, promosi besar-besaran pembangkitan dan
pemanfaatan biogas pada skala kecil semestinya menjadi
bagian dari program substitusi BBM.
23
• Biogas dapat juga digunakan sebagai bahan bakar
motor/mesin untuk membangkitkan listrik dan
menggerakkan mesin-mesin atau pompa-pompa air.
• Teknologi produksi dan penggunaan biogas sudah
dikenal baik dan diterapkan berbagai instansi/LSM, tetapi
umumnya untuk skala kecil & dari kotoran ternak (sapi).
• Demonstrasi bahwa biogas dapat dibangkitkan tak hanya
dari kotoran sapi tetapi juga dari kotoran ternak lain serta
limbah pertanian dan pengolahan hasil panen bercocok-
tanam sangat diperlukan.
• Yang juga perlu : pengembangan teknologi hidrogenasi/
reduksi elektrokimia karbon dioksida (CO2) menjadi
metana (CH4) utk meningkatkan mutu biogas.  Tekno-
logi strategik !.
Listriknya dapat dibangkitkan di lokasi dari sumber terbarukan yang ada :
mikrohidro, generator diesel tipe Lister, atau generator berbahan bakar biogas.
24
Contoh : pengembangan teknologi biogas untuk
meningkatkan keekonomian budidaya jarak pagar
Skenario pengusahaan :

• Jika koperasi petani memiliki sendiri unit pemerah (+ ekstraksi) minyak, bungkil
(atau kelak, kotoran ternak berpakan bungkil terdetoksifikasi) bisa dimanfaatkan
untuk membangkitkan biogas (bahan bakar lokal) dan unsur hara (anorganik)
dikembalikan untuk melestarikan daya dukung tanah. Minyak –lemak jarak pagar
bisa sepenuhnya dijual untuk memaksimalkan pendapatan. 25
Alat pemerah minyak yang cocok untuk pedesaan :
Pres Tumbuk Manual Model Bielenberg

Pada pres manual ini biji sumber minyak masuk (dan bungkil keluar) secara
otomatik (dengan sendirinya). Pertama kali dikreasi, dirancang dan dibuat oleh
Bielenberg di Afrika sekitar tahun 1989. Kini, ITB dan beberapa bengkel di
Bandung telah mampu membuatnya.
26
Unit pilot (360 liter) biogas dari bungkil jarak pagar ITB
[sekarang dipasang di Kebun Induk Jarak Pagar Pakuwon, Puslitbangbun]
27
• Kebutuhan harian biogas utk 1 rumah tangga (2 - 3
m3/hari) bisa diperoleh dari unit dengan volume kerja
reaktor/generator 1,5 m3 (harga total unit lengkap
dengan kompor, penampung gas, dll, Rp. 3-4 juta) yang
berpasokan harian 2,5 kg bungkil biji jarak pagar (+ 25
liter air). Kebutuhan bungkil setahun hanya 365 x 2,5 =
912,5 kg  1 ton.
• Jika seorang pekebun jarak pagar memiliki 1250 pohon,
akan diperoleh 2 - 2½ ton biji/tahun. Pemerahan meng-
hasilkan 0,5 – 0,6 ton minyak jarak pagar mentah dan
1,5 – 1,9 ton bungkil ( ampas perahan) biji per tahun.
• Pekebun bisa mendapatkan cukup bahan bakar rumah
tangga (tak harus beli minyak tanah) sepanjang tahun
dan masih punya sisa bungkil sebanyak 0,5 – 0,6 ton !.
28
Peralatan instalasi biogas yang dipasok P.T. Cipta Tani Lestari, perusahaan
biogas yang masih dalam naungan Pusat Inkubator Industri dan Bisnis, ITB.

REAKTOR/DIGESTER BIOGAS DRUM UMPAN

SELANG BIOGAS PENAMPUNG GAS KOMPOR BIOGAS


30

Anda mungkin juga menyukai