- ﺪﻤﺤﻣ
- ﺍﻟﹾﻘﹶﻠﹶﻢ
- ﺮﻓﹾﺘﺍﻟﺪ
artikel : www.pelajaranforumkis.wordpress.com
Belajar Ilmu Nahwu dari Kitab al Jurumiyyah 2
Ketiga kalimat diatas, tidaklah dikatakan kalam menurut ahli ilmu nahwu. Karena
hanya tersusun dari satu kalimat saja.
3. Mufid, yaitu ketika lafazh yang tersusun tersebut diucapkan, maka orang yang
mendengarnya dapat memahami perkataannya.
Contoh:
ﺱﺪﻨﻬ ﻣﺪﻤﺤﻣ
“Muhamad seorang insinyur.”
b. Ism dan fi'il atau fi'il dan ism, contonya:
ﺎﻡﻨ ﻳﺮﻋﻤ
"Umar sedang tidur."
artikel : www.pelajaranforumkis.wordpress.com
Belajar Ilmu Nahwu dari Kitab al Jurumiyyah 3
PERHATIAN:
Dalam pelajaran kita ini, kita harus perhatikan istilah-istilah yang dipakai dalam ilmu
nahwu, sehingga tidak tercampur dengan istilah yang terdapat dalam bahasa kita yaitu
bahasa Indonesia, seperti istilah;
“kalam” maka yang dimaksud dalam bahasa Indonesia adalah kalimat.
“kalimat” maka yang yang dimaksud dalam bahasa Indonesia adalah kata.
Dalam pelajaran kita ini, kita menggunakan istilah ilmu nahwu, sehingga mohon
diperhatikan dengan baik-baik maknanya.
MACAM-MACAM KALIMAT
artikel : www.pelajaranforumkis.wordpress.com
Belajar Ilmu Nahwu dari Kitab al Jurumiyyah 4
Fi'il adalah kalimat yang menunjukan suatu makna pada dirinya, namun dia terikat
dengan waktu, yaitu terkadang bermakna lampau dan terkadang bermakna "sedang"
atau "akan". Dalam bahasa Indonesia artinya kata kerja.
Contohnya: kalimat ( أ) َﻛَ َلsudah makan, ( ﯾ)َﺄ ْﻛُ ُلsedang makan, ( َ)ذھَب
َ telah pergi, ( ُ) ﯾ َْذھَب
sedang pergi.
Huruf adalah suatu kalimat yang akan tampak sempurna maknanya apabila
disambung atau digabungkan dengan kata benda atau kata kerja.
Seperti huruf ( إ)ِﻟ َﻰartinya "ke" dan huruf ( ْ )ﻟ َمartinya "belum", tidaklah tampak
sempurna maknanya sampai dia disambung atau digabungkan dengan kata yang
lainnya, baik itu dengan kata benda atau kata kerja.
Contohnya:
ﺠﹺﺪﺴﺇﹺﻟﹶﻰ ﺍﻟﹾﻤ
"ke masjid"
ﺟﹺﻊﺮ ﻳﻟﹶﻢ
"belum pulang"
PERINGATAN!
Perkataan penulis:
“ ﺟﺎﺀَ ﳌﹶﻌﲎﺮﻑ”ﻭﺣ
Artinya: “dan huruf yang datang memiliki makna”.
Kalimat ini mengeluarkan huruf-huruf yang tidak memiliki makna pada dirinya, seperti
huruf-huruf hijaiyah. Huruf-huruf hijaiyah tidak masuk dalam pembahasan kita.
Contoh-contoh:
Ism: ( ٌ)ﺧَ ﺎﻟ ِﺪ, ( ٌ)ﺣِﺼَﺎن, (ﺷﺠَ ﺮَ ٌة
َ ), (َرْض
ٌ )أ, ( ٌ)ﻛ ِﺘَﺎب
Fi'il: ( َ) رَﺟَ ﻊ, ( ُ)ﻳ َﺮْﺟِﻊ, (َ ) ﻗَﺮَأ, ( ُ ﻳ) َﻘْ ﺮَأ, ( َ) ﻓَﺘَﺢ. ( ُ)ﻳ َﻔْ ﺘَﺢ
Huruf: (ِﻦ
ْ )ﻣ, ( ْ)ھَﻞ, ( ْ)ﻗ َﺪ, ()ﻻ,
َ ()ﻓ ِﻲ.
Bagaimana kita membedakan bahwa ini "ism" (kata benda) dan ini "fi'il" (kata kerja)?
Jawab : Semua ini akan datang penjelasannya pada pelajaran-pelajaran berikutnya.
artikel : www.pelajaranforumkis.wordpress.com
Belajar Ilmu Nahwu dari Kitab al Jurumiyyah 5
Jadi, apa yang dituntut dari kita pada pelajaran hari ini?
Jawab : Yang dituntut dari kita adalah menghafal definisi kalam dan uraiannya,
menghafal definisi macam-macam kalimat, dan juga memahami istilah-istilah baru yang
telah disebutkan diatas. Semua istilah diatas akan terus terulang pada pelajaran-
pelajaran berikutnya. Oleh karena itu, memahami istilah-istilah yang kita pakai dalam
pelajaran ini sangat penting, sehingga tidak tercampur adukan dengan istilah yang ada
pada bahasa Indonesia, disebabkan karena terkadang tulisannya sama, namun makna
yang diinginkan dalam ilmu nahwu berbeda.
Demikianlah pelajaran kita yang pertama. Insya Allah kita akan lanjutkan pada
pertemuan berikutnya. Wallahu a'lam bish shawab.
[ ditulis oleh Abu 'Ubaidah Iqbal bin Damiri Al Jawy_03 Muharam 1435/6 Des 2013_
di darul Hadits Al Fiyusy_Harasahallah]
artikel : www.pelajaranforumkis.wordpress.com