Anda di halaman 1dari 33

PIROLISIS

Oleh : Kelompok 3

•Anjar Purnama Sari • Hikmah Farida N


•Bira Nur Alam
• Isma Latifah
•Diani Din Pertiwi
•Fazari Aswar • Widya Yuliarti
•Gan-Gan Ahmad • Yasoka Dewi
Fauzi
Over View
1
• Pendahuluan

2
2
• Definisi Pirolisis

3
• Tahap-Tahap Pirolisis

4
• Proses Pirolisis

5
• Reaktor Pirolisis dan Prinsip Kerjanya
• Penggunaan Pirolisis Dalam Bidang
6
6 Kimia
7
• Produk Pirolisis
Pendahuluan

Paradigma
lama yang
harus
dirubah
sebelum ke
pembuanga
n akhir
seharusnya
ada
pengolahan
terlebih
dahulu
Paradigma Baru

Menghasilkan nilai
ekonomis yang
lebih dan
Muncul konsep Aplikasi proses
diprediksi
energy recovery pirolisis
memiliki dampak
lingkungan
minimal
Definisi Pirolisis
Pirolisis adalah dekompisisi bahan kimia organik
 melalui proses pemanasan tanpa atau
sedikit oksigen atau reagen lainnya, di mana
material mentah akan mengalami pemecahan
struktur kimia menjadi fase gas
Terdapat tiga produk dalam proses pirolisis yakni:
gas, pyrolisis oil, dan arang. Besarnya produk
yang akan dihasilkan dipengaruhi kondisi proses,
terutama temperatur dan laju pemanasan.
Perbedaan utama pirolisis, gasifikasi dan
insinerasi: jumlah oksigen yang disuplai ke
reaktor thermal.
Definisi Pirolisis
Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses
pirolisis :

Bahan • Kompisisi Kimia


Baku • Kadar Air

• Vertical Shaft (Batch Reactor)


Reaktor • Rotating Tubular/Fluidized-
Bed Reactor

Kondisi • Suhu
• Waktu Pirolisis (Waktu
Operasi Tinggal)
Tahap-Tahap pada Pirolisis

Pirolisis Pirolisis
Primer Sekunder
Pirolisis Primer
Pirolisis primer adalah proses pirolisis yang
terjadi pada bahan baku (umpan). Pirolisis
primer terjadi pada suhu di bawah 600 OC
dan produk penguraian yang utama adalah
karbon (arang).
Proses pembentukan arang ini terjadi
karena adanya energi panas yang
mendorong terjadinya oksidasi sehingga
molekul karbon yang komplek terurai
sebagian besar menjadi karbon atau arang.
Pirolisis Sekunder
Pirolisis sekunder adalah pirolisis yang terjadi
pada partikel dan gas atau uap hasil pirolisis
primer. Pirolisis sekunder terjadi pada suhu lebih
dari 600 OC, berlangsung cepat, dan produk
penguraian yang dihasilkan adalah gas karbon
monoksida (CO), hidrogen (H2), senyawa-
senyawa hidrokarbon berbentuk gas, serta tar.
Pirolisis sekunder ini merupakan dasar proses
yang digunakan pada sistem gasifikasi (gas
producer) dimana biomassa diuraikan untuk
memperoleh gas bahan bakar karbon
monoksida (CO).
Proses Pirolisis
Temparatur relatif rendah, yaitu dalam
rentang 400-800OC.
Kondisi proses yang bervariasi mengakibatkan
perbedaan produk arang, gas atau minyak
yang dihasilkan.
Panas disuplai melalui pemanasan tidak
langsung, seperti pembakaran dari gas atau
minyak, atau pemanasan langsung
menggunakan transfer gas panas.
Pirolisis memiliki kelebihkan dalam
menghasilkan gas atau produk minyak dari
limbah yang dapat digunakan sebagai bahan
bakar untuk proses pirolisis itu sendiri.
Proses Pirolisis
Proses Pirolisis
Dekomposisi bahan organik pada proses pirolisis dijabarkan
sebagai berikut:

100 – 200 °C        Pengeringan dengan pemanasan, dehidrasi.


250 °C                   Hilangnya cairan dan karbon dioksida.
Evolusi hidrogen.
340 °C                   Putusnya rantai karbon makromolekul.
380 °C                   Tahap pirolisis, pengayaan karbon.
400 °C                   Pecahnya rantai C-O dan C-H.
400 – 600 °C        Konversi komponen organik cair dalam hal
ini untuk menghasilkan produk pirolisis cair (tar).
600 °C                   Pemecahan komponen organik cair untuk
menghasilkan komponen yang stabil (gas,
hidrokarbon rantai pendek) senyawa aromatik
(senyawa benzen).
>600 °C                Pemanasan aromatis menghasilkan bensen
dan aromatik titik didih tinggi
Pirolisis Ekstrim - Karbonisasi

• Jenis pirolisis yang hanya meninggalkan


karbon sebagai residunya
• Prosesnya tidak melibatkan reaksi
dengan oksigen atau reagen lainnya,
tetapi masih dapat terjadi bila dalam
keadaan sebaliknya
• Briket batubara terkarbonisasi adalah
briket yang sebelumnya mengalami
suatu proses karbonisasi.
Definisi Karbonisasi
• Karbonisasi adalah proses pemanasan batubara
sampai suhu dan waktu tertentu (berkisar 200ºC
– di atas 1000ºC) pada kondisi sedikit oksigen
untuk menghilangkan kandungan zat terbang
batubara sehingga dihasilkan padatan yang
berupa arang batubara atau kokas atau semi
kokas dengan hasil samping tar dan gas
• Fungsi utama karbonisasi adalah
meningkatkan nilai kalor, karena pelepasan
kandungan air, juga pembentukan tar yang
bisa berfungsi sebagai coating film yang
mencegah penyerapan kembali kandungan
air.
Pengujian Karbonisasi
Beberapa pengujian untuk karbonisasi adalah
sebagai berikut:
1. Free Swelling Index Tes ini dilakukan untuk
menentukan angka pelebuaran dengan cara
memanaskan sejumlah sampel pada temperatur
peleburan normal (kira-kira 800o C).
2. Tes karbonisasi Gray-king dan tipe coke Tes Gray
king menentukan jumlah padatan, larutan dan
gas yang diproduksikan akibat karbonisasi.
3. Tes Karbonisasi Fischer Prinsipnya sama dengan
metode Gray-king, perbedaan terletak pada
peralatan dan kecepatan pemanasan.
4. Plastometer gieseler Plastometer gieseler adalah
Reaktor Pirolisis
Untuk pirolisis flash, biomassa harus menjadi
partikel halus dan insulasi layer char yang
terbentuk di permukaan dari partikel yang
bereaksi harus dibuang secara berkala.
REAKTOR FIXED BED
Fixed Beds : digunakan untuk produksi
tradisional dari arang
Kerugian fixed bed : perpindahan panas
yang rendah menghasilkan cairan yang
sangat rendah.
REAKTOR FLUIDIZED BEDS
Fluidized beds : Perpindahan panas tinggi
dari pasir terfluidisasi dihasilkan dalam
pemanasan partikel biomassa secara cepat
Pemanasan biasanya menggunakan alat
perpindahan panas berbentuk tube melalui
aliran pembakaran gas
Kekurangan proses ini :
 Terdapat beberapa pencairan dari produk,
dimana membuat proses ini lebih sulit untuk
terkondensasi dan menghilangkan uap bio-oil
dari gas keluaran kondensor
REAKTOR AUGERS
Augers : teknologi adaptasi dari proses
lurgi untuk gasifikasi batu bara
Mekanisme augers : pasir panas dan
partikel biomassa diumpankan pada salah
satu ujung sekrup. Sekrup mencampur
pasir dan biomassa lalu membawanya
bersama. Proses ini tidak mencairkan
produk pirolisis dengan carrier atau gas
fluidisasi. Tidak ada implementasi
komersial skala besar.
PROSES ABLATIVE
Proses Ablative dengan mekanisme :
Partikel-partikel biomassa dipindahkan pada
kecepatan tinggi terhadap permukaan metal
panas yang terjadi dengan menggunakan
permukaan metal yang berputar pada
kecepatan tinggi dalam bed dari partikel
biomassa
Kerugiannya adalah skala pembuatannya dibuat
sulit, karena rasio permukaan dinding terhadap
volume reaktor turun dikarenakan ukuran
reaktor membesar. Tidak terdapat komersial
skala besar.
ROTATING CONE

Prosesnya disebabkan oleh rotasi dari cone


Mekanisme proses : campuran pasir dan
biomassa di pindahkan melalui permukaan
cone oleh gaya sentrifugal
Seperti reaktor perpindahan-bed rendah
lainnya, partikel halus dibutuhkan untuk
menghasilkan cairan sekitar 70% wt
Implementasi komersial skala besar
(sampai masukan 5t/h) berlangsung.
REAKTOR CIRCULATING FLUIDIZED
BEDS

Mekanisme proses di circulating fluidized beds :


 Gas,pasir dan partikel biomassa bergerak bersamaan
dengan perpindahan gas yang biasanya menjadi
produk gas yang disirkulasi, meskipun proses ini
memiliki gas pembakaran
 Perpindahan panas yang tinggi dari pasir memastikan
pemanasan cepat dari partikel biomassa dan ablation
lebih kuat dari fluidized beds biasa
 Kekurangannya, meskipun proses ini bisa dengan
mudah dinaikkan, proses ini cukup kompleks dan
produknya banyak yang tercairkan, yang sangat
mempersulit recovery produk cair.
PROSES CHAIN GRATE

Mekanisme proses chain grate :


 Biomassa kering diumpankan ke logam berat
(500ºC) cor panas atau apron yang
membentuk putaran yang berkesinambungan
 Jumlah kecil dari udara dalam perpindahan
panas dan dalam reaksi utama untuk
pengeringan dan karbonasi
 Produk volatile dibakar untuk proses dan
pembakaran boiler
Penggunaan Pirolisis Dalam
Bidang Kimia
Arang
Arang diperoleh dengan pemanasan pada kayu hingga
terjadi proses pirolisis secara sempurna (karbonisasi),
hingga menjadi karbon dan abu anorganik. Panas yang
dihasilkan dari proses pembakaran kayu dan bahan
volatile tersebut memiliki hasil samping proses pirolisa
pada tumpukan tersebut
Biochar
biochar merupakan residu padat dari hasil pirolisa
berbagai macam material terutama limbah organik.
Biochar meningkatkan tekstur tanah dan ekologi,
menaikkan kemampuan untuk menyuburkan tanah.
Penggunaan Pirolisis Dalam
Bidang Kimia
Coke (ampas batu bara)
Pirolisis digunakan dalam skala besar untuk mengubah
arang menjadi kokas dalam metalurgi khususnya dalam
pembuatan baja. Pembuatan kokas ini dilakukan dengan
pemanasan material pada tangki tertutup dengan
temperature sangat tinggi (2000oC atau 3600oF) sehingga
molekul-molekul tersebut akan pecah menjadi substansi
volatile yang lebih ringan dan meninggalkan tangki dan pori
sehingga hanya meninggalkan karbon dan abu anorganik.
Serat Karbon
Serat karbon sering diproduksi dengan cara menenun dan
memintal sesuai dengan serat polimer yang diinginkan, yang
selanjutnya dilakukan proses pirolisis pada suhu tinggi
(1500-3000oC).
Pirolitik Karbon
Pirolisis adalah reaksi yang digunakan untuk melapisi
substrat performed dengan menggunakan lapisan pirolitik
karbon. Proses ini biasanya dilakukan dalam reactor fluidized
bed dengan pemanasan 1000-2000oC. Pirolitik karbon
digunakan dalam berbagai aplikasi salah satunya sebagai
pelapis katup jantung buatan
Biofuel
Pirolisis adalah metode dasar yang sedang dikembangkan
untuk memproduksi bahan bakar alternative biomassa, yang
dapat bersumber dari tanaman atau limbah biologis industri.
Efisiensi yang tinggi akan dihasilkan pada pirolisis yang
disebut flash pirolisis yaitu proses yang dilakukan dengan
pemanasan antara 350-500oC selama kurang dari 2 detik
Pembuangan Limbah Plastik
Pirolisis anhidrat juga dapat digunakan untuk memproduksi
bahan bakar cair mirip dengan diesel yang terbuat dari
limbah plastik.
Produk Pirolisis
o Pirolisis dari limbah domestik (sampah kota)
menghasilkan:
35% produk arang
kadar abu hingga 37%
o Pirolisis dengan laju pemanasan yang lambat
terhadap limbah ban akan menghasilkan:
Arang hingga 50%
kadar abu sekitar 10%.
o Pemanfaatan arang:
Digunakan langsung sebagai bahan bakar
Dipadatkan menjadi briket bahan bakar
Digunakan sebagai bahan adsorpsi spt karbon aktif
Dihancurkan dan dicampur dengan produk minyak
priolisis menghasilkan lumpur (slurry) untuk
pembakaran.
Produk Pirolisis
Nilai kalori arang relatif tinggi:
Arang dari sampah kota sekitar 19 MJ/kg,
Arang dari ban sekitar 29 KJ/kg
Arang limbah kayu sekitar 33 MJ/kg
Nilai kalori batu bara 30 MJ/kg.
Arang dari limbah dapat digunakan sebagai bahan
bakar kelas menengah.
Produk minyak dari pirolisis limbah dapat digunakan
dalam sistem pembangkitan listrik secara
konvensional, seperti mesin diesel dan turbin gas.
Nilai kalor minyak dari pirolisis:
25 MJ/kg untuk minyak dari limbah domestik (sampah)
42 MJ/kg untuk minyak dari limbah ban.
Produk Pirolisis

Gas yang dihasilkan dari proses pirolisis terhadap


sampah atau biomassa didominasi oleh karbon
dioksida, karbon mono oksida, hidrogen, methan,
dan sebagian kecil gas hidrokarbon lainnya.
Tingginya konsentrasi gas karbon dioksida dan
karbon mono oksida berasal dari struktur oksigen
yang ada dalam bahan aslinya, antara lain
sellulosa, hemisellulosa, dan lignin.
Pirolisis dari limbah ban dan campuran plastik
akan menghasilkan konsentrasi yang lebih tinggi
untuk gas hidrogen, methan, dan gas
hidrokarbon lainnya karena materi limbah
mempunyai senyawa karbon dan hidrogen yg
tinggi dan senyawa oksigen yg lebih kecil.
Produk Pirolisis

• Nilai kalor gas hasil pirolisis :


• Gas pirolisis sampah 18 MJ/m3
• Gas pirolisis limbah kayu 16 MJ/m3
Ada pertanyaan..?

Anda mungkin juga menyukai