Anda di halaman 1dari 26

PIROLISIS BIOMASSA

Tugas Pendamping

Oleh:
Chandra Iskandar 3335180068
Definisi Pirolisis
Pirolisis adalah dekompisisi bahan kimia organik
 melalui proses pemanasan tanpa atau
sedikit oksigen atau reagen lainnya, di mana material
mentah akan mengalami pemecahan struktur kimia
menjadi fase gas
Terdapat tiga produk dalam proses pirolisis yakni:
gas, pyrolisis oil, dan arang. Besarnya produk yang
akan dihasilkan dipengaruhi kondisi proses, terutama
temperatur dan laju pemanasan.
Perbedaan utama pirolisis, gasifikasi dan insinerasi:
jumlah oksigen yang disuplai ke reaktor thermal.
Definisi Pirolisis
Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses
pirolisis :

Bahan Baku Reaktor Kondisi Operasi


• Kompisisi Kimia • Vertical Shaft • Suhu
• Kadar Air (Batch Reactor) • Waktu Pirolisis
• Rotating (Waktu Tinggal)
Tubular/Fluidize
d-Bed Reactor
Tahap-Tahap pada Pirolisis

Pirolisis
Pirolisis Sekunder
Primer
Pirolisis Primer
Pirolisis primer adalah proses pirolisis yang terjadi
pada bahan baku (umpan). Pirolisis primer terjadi pada
suhu di bawah 600 OC dan produk penguraian yang
utama adalah karbon (arang).
Proses pembentukan arang ini terjadi karena adanya
energi panas yang mendorong terjadinya oksidasi
sehingga molekul karbon yang komplek terurai
sebagian besar menjadi karbon atau arang.
Pirolisis Sekunder
Pirolisis sekunder adalah pirolisis yang terjadi pada
partikel dan gas atau uap hasil pirolisis primer.
Pirolisis sekunder terjadi pada suhu lebih dari 600  OC,
berlangsung cepat, dan produk penguraian yang
dihasilkan adalah gas karbon monoksida (CO),
hidrogen (H2), senyawa-senyawa hidrokarbon
berbentuk gas, serta tar.
Pirolisis sekunder ini merupakan dasar proses yang
digunakan pada sistem gasifikasi (gas producer)
dimana biomassa diuraikan untuk memperoleh gas
bahan bakar karbon monoksida (CO).
Proses Pirolisis
Temparatur relatif rendah, yaitu dalam rentang 400-
800OC.
Kondisi proses yang bervariasi mengakibatkan perbedaan
produk arang, gas atau minyak yang dihasilkan.
Panas disuplai melalui pemanasan tidak langsung, seperti
pembakaran dari gas atau minyak, atau pemanasan
langsung menggunakan transfer gas panas.
Pirolisis memiliki kelebihkan dalam menghasilkan gas
atau produk minyak dari limbah yang dapat digunakan
sebagai bahan bakar untuk proses pirolisis itu sendiri.
Proses Pirolisis
Proses Pirolisis
Dekomposisi bahan organik pada proses pirolisis dijabarkan sebagai
berikut:

100 – 200 °C        Pengeringan dengan pemanasan, dehidrasi.


250 °C                   Hilangnya cairan dan karbon dioksida. Evolusi
hidrogen.
340 °C                   Putusnya rantai karbon makromolekul.
380 °C                   Tahap pirolisis, pengayaan karbon.
400 °C                   Pecahnya rantai C-O dan C-H.
400 – 600 °C        Konversi komponen organik cair dalam hal ini
untuk menghasilkan produk pirolisis cair (tar).
600 °C                   Pemecahan komponen organik cair untuk
menghasilkan komponen yang stabil (gas, hidrokarbon rantai
pendek) senyawa aromatik (senyawa benzen).
>600 °C                Pemanasan aromatis menghasilkan bensen dan
aromatik titik didih tinggi
Reaktor Pirolisis
Untuk pirolisis flash, biomassa harus menjadi partikel
halus dan insulasi layer char yang terbentuk di permukaan
dari partikel yang bereaksi harus dibuang secara berkala.
REAKTOR FIXED BED
Fixed Beds : digunakan untuk produksi tradisional
dari arang
Kerugian fixed bed : perpindahan panas yang rendah
menghasilkan cairan yang sangat rendah.
REAKTOR FLUIDIZED BEDS
Fluidized beds : Perpindahan panas tinggi dari pasir
terfluidisasi dihasilkan dalam pemanasan partikel
biomassa secara cepat
Pemanasan biasanya menggunakan alat perpindahan
panas berbentuk tube melalui aliran pembakaran gas
Kekurangan proses ini :
 Terdapat beberapa pencairan dari produk, dimana
membuat proses ini lebih sulit untuk terkondensasi dan
menghilangkan uap bio-oil dari gas keluaran kondensor
REAKTOR AUGERS
Augers : teknologi adaptasi dari proses lurgi untuk
gasifikasi batu bara
Mekanisme augers : pasir panas dan partikel biomassa
diumpankan pada salah satu ujung sekrup. Sekrup
mencampur pasir dan biomassa lalu membawanya
bersama. Proses ini tidak mencairkan produk pirolisis
dengan carrier atau gas fluidisasi. Tidak ada
implementasi komersial skala besar.
PROSES ABLATIVE
Proses Ablative dengan mekanisme :
Partikel-partikel biomassa dipindahkan pada kecepatan
tinggi terhadap permukaan metal panas yang terjadi
dengan menggunakan permukaan metal yang berputar
pada kecepatan tinggi dalam bed dari partikel
biomassa
Kerugiannya adalah skala pembuatannya dibuat sulit,
karena rasio permukaan dinding terhadap volume
reaktor turun dikarenakan ukuran reaktor membesar.
Tidak terdapat komersial skala besar.
ROTATING CONE

Prosesnya disebabkan oleh rotasi dari cone


Mekanisme proses : campuran pasir dan biomassa di
pindahkan melalui permukaan cone oleh gaya
sentrifugal
Seperti reaktor perpindahan-bed rendah lainnya,
partikel halus dibutuhkan untuk menghasilkan cairan
sekitar 70% wt
Implementasi komersial skala besar (sampai masukan
5t/h) berlangsung.
REAKTOR CIRCULATING FLUIDIZED
BEDS

Mekanisme proses di circulating fluidized beds :


 Gas,pasir dan partikel biomassa bergerak bersamaan dengan
perpindahan gas yang biasanya menjadi produk gas yang
disirkulasi, meskipun proses ini memiliki gas pembakaran
 Perpindahan panas yang tinggi dari pasir memastikan
pemanasan cepat dari partikel biomassa dan ablation lebih
kuat dari fluidized beds biasa
 Kekurangannya, meskipun proses ini bisa dengan mudah
dinaikkan, proses ini cukup kompleks dan produknya banyak
yang tercairkan, yang sangat mempersulit recovery produk
cair.
PROSES CHAIN GRATE

Mekanisme proses chain grate :


 Biomassa kering diumpankan ke logam berat (500ºC) cor
panas atau apron yang membentuk putaran yang
berkesinambungan
 Jumlah kecil dari udara dalam perpindahan panas dan
dalam reaksi utama untuk pengeringan dan karbonasi
 Produk volatile dibakar untuk proses dan pembakaran
boiler
Penggunaan Pirolisis Dalam
Bidang Kimia
Arang
Arang diperoleh dengan pemanasan pada kayu hingga terjadi
proses pirolisis secara sempurna (karbonisasi), hingga menjadi
karbon dan abu anorganik. Panas yang dihasilkan dari proses
pembakaran kayu dan bahan volatile tersebut memiliki hasil
samping proses pirolisa pada tumpukan tersebut
Biochar
biochar merupakan residu padat dari hasil pirolisa berbagai
macam material terutama limbah organik. Biochar
meningkatkan tekstur tanah dan ekologi, menaikkan
kemampuan untuk menyuburkan tanah.
Penggunaan Pirolisis Dalam
Bidang Kimia
Coke (ampas batu bara)
Pirolisis digunakan dalam skala besar untuk mengubah arang
menjadi kokas dalam metalurgi khususnya dalam pembuatan baja.
Pembuatan kokas ini dilakukan dengan pemanasan material pada
tangki tertutup dengan temperature sangat tinggi (2000 oC atau
3600oF) sehingga molekul-molekul tersebut akan pecah menjadi
substansi volatile yang lebih ringan dan meninggalkan tangki dan
pori sehingga hanya meninggalkan karbon dan abu anorganik.
Serat Karbon
Serat karbon sering diproduksi dengan cara menenun dan memintal
sesuai dengan serat polimer yang diinginkan, yang selanjutnya
dilakukan proses pirolisis pada suhu tinggi (1500-3000 oC).
Pirolitik Karbon
Pirolisis adalah reaksi yang digunakan untuk melapisi substrat
performed dengan menggunakan lapisan pirolitik karbon. Proses ini
biasanya dilakukan dalam reactor fluidized bed dengan pemanasan
1000-2000oC. Pirolitik karbon digunakan dalam berbagai aplikasi
salah satunya sebagai pelapis katup jantung buatan
Biofuel
Pirolisis adalah metode dasar yang sedang dikembangkan untuk
memproduksi bahan bakar alternative biomassa, yang dapat
bersumber dari tanaman atau limbah biologis industri. Efisiensi yang
tinggi akan dihasilkan pada pirolisis yang disebut flash pirolisis yaitu
proses yang dilakukan dengan pemanasan antara 350-500oC selama
kurang dari 2 detik
Pembuangan Limbah Plastik
Pirolisis anhidrat juga dapat digunakan untuk memproduksi bahan
bakar cair mirip dengan diesel yang terbuat dari limbah plastik.
Produk Pirolisis
o Pirolisis dari limbah domestik (sampah kota)
menghasilkan:
35% produk arang
kadar abu hingga 37%
o Pirolisis dengan laju pemanasan yang lambat terhadap
limbah ban akan menghasilkan:
Arang hingga 50%
kadar abu sekitar 10%.
o Pemanfaatan arang:
Digunakan langsung sebagai bahan bakar
Dipadatkan menjadi briket bahan bakar
Digunakan sebagai bahan adsorpsi spt karbon aktif
Dihancurkan dan dicampur dengan produk minyak priolisis
menghasilkan lumpur (slurry) untuk pembakaran.
Produk Pirolisis
Nilai kalori arang relatif tinggi:
Arang dari sampah kota sekitar 19 MJ/kg,
Arang dari ban sekitar 29 KJ/kg
Arang limbah kayu sekitar 33 MJ/kg
Nilai kalori batu bara 30 MJ/kg.
Arang dari limbah dapat digunakan sebagai bahan bakar kelas
menengah.
Produk minyak dari pirolisis limbah dapat digunakan dalam
sistem pembangkitan listrik secara konvensional, seperti mesin
diesel dan turbin gas.
Nilai kalor minyak dari pirolisis:
25 MJ/kg untuk minyak dari limbah domestik (sampah)
42 MJ/kg untuk minyak dari limbah ban.
Produk Pirolisis

Gas yang dihasilkan dari proses pirolisis terhadap sampah


atau biomassa didominasi oleh karbon dioksida, karbon mono
oksida, hidrogen, methan, dan sebagian kecil gas hidrokarbon
lainnya.
Tingginya konsentrasi gas karbon dioksida dan karbon mono
oksida berasal dari struktur oksigen yang ada dalam bahan
aslinya, antara lain sellulosa, hemisellulosa, dan lignin.
Pirolisis dari limbah ban dan campuran plastik akan
menghasilkan konsentrasi yang lebih tinggi untuk gas
hidrogen, methan, dan gas hidrokarbon lainnya karena materi
limbah mempunyai senyawa karbon dan hidrogen yg tinggi
dan senyawa oksigen yg lebih kecil.
Produk Pirolisis

• Nilai kalor gas hasil pirolisis :


• Gas pirolisis sampah 18 MJ/m3
• Gas pirolisis limbah kayu 16 MJ/m3

Anda mungkin juga menyukai