Oleh
:
Kelompok I
1. Kamsir 09220210090
2. Feby Aryanhi 09220210091
Pirolisis merupakan proses dekomposisi bahan tertentu yang berada pada suhu tinggi dan
berlangsung tanpa adanya udara atau oksigen yang terbatas. Istilah pirolisis berasal dari kata
pyro yang berarti panas dan lysis yang berarti penguraian atau degradasi. Secara umum pirolisis
didefinisikan sebagai proses degradasi atau penguraian senyawa-senyawa makromolekul
berbasis karbon dengan pemanasan suhu tinggi (300 °C atau lebih) tanpa atau minim oksigen
untuk menghasilkan charcoal (arang terkarbonisasi), gas/uap, cairan tar (oil).
Sudah sejak lama masyarakat biasa membuat arang yang biasanya berasal dari sisa
tumbuhan atau bahan biomassa dengan prinsip pirolisis. Energi panas pada proses pirolisis akan
mendorong terjadinya oksidasi sehingga molekul karbon yang kompleks terurai dan sebagian
besarnya menjadi karbon dan arang.
B. Jenis-Jenis
C. Manfaat Pirolisis
Proses pirolisis banyak digunakan di industri kimia untuk berbagai keperluan, antara lain:
1. Menghasilkan arang, karbon aktif, metanol dan bahan kimia lainnya dari kayu
5. Konversi sampah menjadi zat yang aman untuk dibuang mengubah hidrokarbon menengah
hingga berat dari minyak menjadi lebih ringan, seperti bensin.
D. Reaktor Pirolisis Simultan
Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) pendanaan DRPM Ristek Dikti
yang dilakukan tim dosen UMI (Andi Aladin, dkk) bidang fokus energi periode anggaran 2019-
2021, menghasilkan Prototype Reaktor Pirolisis Simultan sebagai pengembangan desain reaktor
sebelumnya pada proyek Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT) tahun anggaran 2016-
2018. Reaktor pirolisis ini didesain sedemikian rupa hemat energi dan ramah lingkungan, yang
dapat mengolah (limbah) biomassa menjadi dua produk secara simultan yaitu arang terkabonisasi
(charcoal) dan asap cair (liquid smoke).
Pada invensi tersebut, reaktor pirolisis digunakan secara khusus untuk mengolah dan
memanfaatkan biomassa maupun limbah biomassa atau bahan fosil batubara menjadi dua produk
simultan yang memiliki nilai ekonomi yaitu arang terkabonisasi dan asap cair. Reaktor pirolisis
(G) dibuat dari bahan logam anti karat stainless steel yang tersusun dua lapis, terdiri dari tabung
reaktor berbentuk slinder dalam (B) dengan diameter dalam dan tinggi berturut-turut 25,1 dan
35,2 cm, dilapisi silinder luar (A) dengan diameter dalam dan tinggi berturut-turut 29,1 dan 40,7
cm.
Penggunaan bahan logam anti karat (stainless steel) dimaksudkan demi keawetan reaktor,
tidak mudah kropos akibat serangan korosi karena terbentukya senyawa-senyawa asam selama
proses pirolisis berlangsung. Di antara reaktor silinder dalam dan silinder luar terdapat celah (AB)
tempat menjalar api dari kompor gas bertekanan tinggi. Reaktor berlapis dua ini bertujuan
meminimalisasi panas lepas ke lingkungan sehingga lebih hemat dalam penggunaan energi. Di
dalam tangki reaktor tersebut biomassa maupun limbah biomassa terpirolisis menghasilkan
produk utama charcoal. Kerangka reaktor yang menunjukkan komponen utama reaktor
diperlihatkan dalam gambar 5, sedangkan krangka reaktor yang menunjukkan dimensi (ukuran)
reaktor diperlihatkan dalam gambar 6.
Penutup tangki reaktor (C) juga terbuat dari stainless steel, berbentuk sperik (melengkung)
dengan klamp pengunci 6 buah. Penutup reaktor dihubungkan dengan kondensor lurus (liebig)
(E1) dengan panjang 65 cm yang terpasang dengan kemiringan 15°, dan disambung dengan
kondensor (E2) spiral dengan posisi tegak (vertikal) dengan tinggi 45 cm. Kondensor juga dibuat
dari bahan logam anti karat stainless steel. Semua gas dan uap hasil pirolisis tersalurkan melalui
kondensor (E1 dan E2) tersebut, sehingga tidak ada/sedikit yang lepas ke udara untuk mencemari
lingkungan. Sepanjang kondensor (E1 dan E2), dengan sistem pendingin yang optimal, maka
hampir semua gas dan uap hasil pirolisis terkondensasi atau tercairkan membentuk produk
samping asap cair yang ditampung dalam wadah penampungan (F) diujung pipa output
kondensor spiral (E2).
Semua gas dan uap hasil pirolisis dari reaktor tersalurkan melalui kondensor tersebut,
sehingga tidak ada (minim) yang lepas atau bebas ke udara yang berpotensi mencemari
lingkungan. Sepanjang kondensor dengan sistem pendingin yang optimal, maka (hampir) semua
gas dan uap hasil pirolisis tercairkan membentuk produk samping liquid smoke yang ditampung
dalam tangki penampungan di ujung pipa output kondensor spiral. Di dalam reaktor tersebut
limbah biomassa terpirolisis menghasilkan produk utama charcoal dan produk samping liquid
smoke.
Detail spesifikasi komponen reaktor disajikan pada gambar 7. Reaktor pirolisis juga
dilengkapi kompor bertekanan tinggi (gambar 8), tabung gas bahan bakar, tabung gas Nitrogen,
regulator suhu dan termokopel, serta pompa sirkulasi air pendingin kondensor.
Gambar 7. Detail Dimensi Komponen Prototype Alat Reaktor Pirolisis Simultan
Secara umum reaktor pirolisis simultan seperti yang telah dipatenkan di atas dapat
beroperasi pada suhu 300-600℃ dan menghasilkan produk utama charcoal dengan yield berkisar
35-45% dan produk samping liquid smoke berkisar 35-45%, bergantung jenis bahan baku
biomassa yang digunakan. Berbagai jenis bahan batubara dan limbah biomassa yang telah dicoba
dalam reaktor tersebut, antara lain yaitu: limbah serbuk gergaji dari berbagai jenis kayu (kayu
ulin, kayu bitti, kayu jati dan kayu batang kelapa) yang diperoleh dari industri pembuatan perahu
phinisi di daerah Bulukumba, limbah tongkol jagung, limbah biji buah merah asal kabupaten
Wamena, Papua, dan limbah tempurung kelapa.