Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MINI

TEKNIK DAN REKAYASA PRODUK

Teknologi Pirolisis Simultan

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Teknik dan Rekayasa Produk

Oleh
:

Kelompok I

1. Kamsir 09220210090
2. Feby Aryanhi 09220210091

3. Desya Nurul Izzah 09220210092

4. Dian Kartika 09220210093

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR
2023
A. Pengertian

Pirolisis merupakan proses dekomposisi bahan tertentu yang berada pada suhu tinggi dan
berlangsung tanpa adanya udara atau oksigen yang terbatas. Istilah pirolisis berasal dari kata
pyro yang berarti panas dan lysis yang berarti penguraian atau degradasi. Secara umum pirolisis
didefinisikan sebagai proses degradasi atau penguraian senyawa-senyawa makromolekul
berbasis karbon dengan pemanasan suhu tinggi (300 °C atau lebih) tanpa atau minim oksigen
untuk menghasilkan charcoal (arang terkarbonisasi), gas/uap, cairan tar (oil).

Pirolisis sendiri memiliki kemiripan dengan proses-proses lain seperti cracking,


devolatilization, carbonization, dry distillation, destructive distillation, and thermolysis. Suhu
pirolisis berkisar antara 300-550 °C dan terkadang mencapai 700 hingga 900 °C tergantung jenis
dan kompleksitas kandungan kimiawi bahan yang akan dipirolisis dan tergantung produk akhir
pirolisis yang diinginkan (Aladin, A., dkk, 2019, Takdir Syarif, dkk, 2021). Proses pirolisis
dipengaruhi berbagai variable seperti suhu dan waktu pirolisis, jenis dan kondisi bahan yang
akan dipirolisis ukuran bahan, rasio bahan terhadap volume reaktor, konsentrasi udara oksigen,
penggunaan gas inert dalam reaktor dan lain-lain.

Sudah sejak lama masyarakat biasa membuat arang yang biasanya berasal dari sisa
tumbuhan atau bahan biomassa dengan prinsip pirolisis. Energi panas pada proses pirolisis akan
mendorong terjadinya oksidasi sehingga molekul karbon yang kompleks terurai dan sebagian
besarnya menjadi karbon dan arang.

B. Jenis-Jenis

1. Reaktor pirolisis smart

2. Reaktor pirolisis tradisional dalam produksi asap cair

3. Reaktor pirolisis simultan

C. Manfaat Pirolisis

Proses pirolisis banyak digunakan di industri kimia untuk berbagai keperluan, antara lain:

1. Menghasilkan arang, karbon aktif, metanol dan bahan kimia lainnya dari kayu

2. Konversi diklorida etilena menjadi vinil klorida untuk membuat PVC

3. Produksi kokas dari batubara muda

4. Konversi biomassa menjadi syngas

5. Konversi sampah menjadi zat yang aman untuk dibuang mengubah hidrokarbon menengah
hingga berat dari minyak menjadi lebih ringan, seperti bensin.
D. Reaktor Pirolisis Simultan

Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) pendanaan DRPM Ristek Dikti
yang dilakukan tim dosen UMI (Andi Aladin, dkk) bidang fokus energi periode anggaran 2019-
2021, menghasilkan Prototype Reaktor Pirolisis Simultan sebagai pengembangan desain reaktor
sebelumnya pada proyek Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT) tahun anggaran 2016-
2018. Reaktor pirolisis ini didesain sedemikian rupa hemat energi dan ramah lingkungan, yang
dapat mengolah (limbah) biomassa menjadi dua produk secara simultan yaitu arang terkabonisasi
(charcoal) dan asap cair (liquid smoke).

Pada invensi tersebut, reaktor pirolisis digunakan secara khusus untuk mengolah dan
memanfaatkan biomassa maupun limbah biomassa atau bahan fosil batubara menjadi dua produk
simultan yang memiliki nilai ekonomi yaitu arang terkabonisasi dan asap cair. Reaktor pirolisis
(G) dibuat dari bahan logam anti karat stainless steel yang tersusun dua lapis, terdiri dari tabung
reaktor berbentuk slinder dalam (B) dengan diameter dalam dan tinggi berturut-turut 25,1 dan
35,2 cm, dilapisi silinder luar (A) dengan diameter dalam dan tinggi berturut-turut 29,1 dan 40,7
cm.

Penggunaan bahan logam anti karat (stainless steel) dimaksudkan demi keawetan reaktor,
tidak mudah kropos akibat serangan korosi karena terbentukya senyawa-senyawa asam selama
proses pirolisis berlangsung. Di antara reaktor silinder dalam dan silinder luar terdapat celah (AB)
tempat menjalar api dari kompor gas bertekanan tinggi. Reaktor berlapis dua ini bertujuan
meminimalisasi panas lepas ke lingkungan sehingga lebih hemat dalam penggunaan energi. Di
dalam tangki reaktor tersebut biomassa maupun limbah biomassa terpirolisis menghasilkan
produk utama charcoal. Kerangka reaktor yang menunjukkan komponen utama reaktor
diperlihatkan dalam gambar 5, sedangkan krangka reaktor yang menunjukkan dimensi (ukuran)
reaktor diperlihatkan dalam gambar 6.

Penutup tangki reaktor (C) juga terbuat dari stainless steel, berbentuk sperik (melengkung)
dengan klamp pengunci 6 buah. Penutup reaktor dihubungkan dengan kondensor lurus (liebig)
(E1) dengan panjang 65 cm yang terpasang dengan kemiringan 15°, dan disambung dengan
kondensor (E2) spiral dengan posisi tegak (vertikal) dengan tinggi 45 cm. Kondensor juga dibuat
dari bahan logam anti karat stainless steel. Semua gas dan uap hasil pirolisis tersalurkan melalui
kondensor (E1 dan E2) tersebut, sehingga tidak ada/sedikit yang lepas ke udara untuk mencemari
lingkungan. Sepanjang kondensor (E1 dan E2), dengan sistem pendingin yang optimal, maka
hampir semua gas dan uap hasil pirolisis terkondensasi atau tercairkan membentuk produk
samping asap cair yang ditampung dalam wadah penampungan (F) diujung pipa output
kondensor spiral (E2).

Semua gas dan uap hasil pirolisis dari reaktor tersalurkan melalui kondensor tersebut,
sehingga tidak ada (minim) yang lepas atau bebas ke udara yang berpotensi mencemari
lingkungan. Sepanjang kondensor dengan sistem pendingin yang optimal, maka (hampir) semua
gas dan uap hasil pirolisis tercairkan membentuk produk samping liquid smoke yang ditampung
dalam tangki penampungan di ujung pipa output kondensor spiral. Di dalam reaktor tersebut
limbah biomassa terpirolisis menghasilkan produk utama charcoal dan produk samping liquid
smoke.

Gambar 5. Komponen Utama Reaktor Pirolisis Simultan


Gambar 6. Dimensi Panjang (cm) Reaktor Pirolisis Simultan

Detail spesifikasi komponen reaktor disajikan pada gambar 7. Reaktor pirolisis juga
dilengkapi kompor bertekanan tinggi (gambar 8), tabung gas bahan bakar, tabung gas Nitrogen,
regulator suhu dan termokopel, serta pompa sirkulasi air pendingin kondensor.
Gambar 7. Detail Dimensi Komponen Prototype Alat Reaktor Pirolisis Simultan

Gambar 8. Kompor Gas Bertekanan Tinggi


Dari hasil riset yang telah dilakukan oleh Aladin dkk (2019-2021) terhadap pirolisis limbah
biomassa serbuk gergaji diperoleh kondisi-kondisi optimum suhu 400℃, waktu 2,5 jam
(terhitung sejak suhu target 400℃tercapai), laju alir gas nitrogen 1 liter/menit, memberikan yield
produk charcoal dan asap cair berturut-turut adalah berkisar 40% dan 37%. Nilai kalor produk
charcoal hasil pirolisis tersebut mencapai 7000 kkal/kg, jika dibandingkan dengan nilai kalor
bahan baku serbuk gargaji sekitar 4300 kkal/kg, terjadi peningkatan nilai kalor sebesar 63%.

Secara umum reaktor pirolisis simultan seperti yang telah dipatenkan di atas dapat
beroperasi pada suhu 300-600℃ dan menghasilkan produk utama charcoal dengan yield berkisar
35-45% dan produk samping liquid smoke berkisar 35-45%, bergantung jenis bahan baku
biomassa yang digunakan. Berbagai jenis bahan batubara dan limbah biomassa yang telah dicoba
dalam reaktor tersebut, antara lain yaitu: limbah serbuk gergaji dari berbagai jenis kayu (kayu
ulin, kayu bitti, kayu jati dan kayu batang kelapa) yang diperoleh dari industri pembuatan perahu
phinisi di daerah Bulukumba, limbah tongkol jagung, limbah biji buah merah asal kabupaten
Wamena, Papua, dan limbah tempurung kelapa.

Anda mungkin juga menyukai