dimana
Insinerasi?
2
PEMANFAATAN SAMPAH
SECARA TERMAL
3
BEDA NAMA, PRINSIP SERUPA
pembakaran, gasifikasi, pirolisis
Material
dipantik
abu
abu abu
karbon
gas buang gas buang
minyak
Syngas
gas buang
4
PEMBAKARAN – PIROLISIS –GASIFIKASI
biasa terjadi bersamaan
5
PEMBAKARAN – PIROLISIS –GASIFIKASI
bagaimana membedakannya
6
PEMBAKARAN – PIROLISIS –GASIFIKASI
bagaimana membedakannya
7
PEMBAKARAN – PIROLISIS –GASIFIKASI
bagaimana membedakannya
8
PEMBAKARAN – PIROLISIS –GASIFIKASI
bagaimana membedakannya
9
sampah
Insinerasi?
10
SAMPAH SEBAGAI BAHAN BAKAR
KOMPONEN FISIK
surface water • Kandungan Zat Terbang/Volatile Matter (VM) menyumbang nilai kalor
bahan bakar, tetapi jika terlalu banyak dapat mengakibatkan
pembakaran terlalu cepat (rapid combustion) dan jika tidak terbakar
ash sempurna dapat menempel pada pipa boiler dan mempercepat
pengerakan
volatile matter
• Kandungan air (moisture content, MC) menurunkan nilai kalor bahan
fixed carbon bakar→semakin kecil kandungan air semakin disukai
20000
15000
10000
5000
0
0% 10% 30% 50% 70% 90%
-5000
16
INSINERASI
• Salah satu teknologi pengolahan sampah melalui pembakaran langsung dan terus-menerus
menggunakan udara yang cukup dan pada temperatur tinggi
• Mengubah sampah menjadi gas panas sisa hasil pembakaran, abu dan partikulat.
• Gas panas (flue gas) yang dihasilkan dari proses pembakaran dimanfaatkan sebagai energi pembangkit
listrik dan keperluan domestik penduduk (pemanas air/ruangan)
• Gas panas yang telah dimanfaatkan panasnya, dibersihkan dahulu dari polutan sebelum dilepas ke
atmosfer di dalam Air Pollution Control (APC) dan dipantau secara kontinyu melalui Continuous Emission
Monitoring System (CEMS).
18
evolusi INSINERASI
bakar sampah
Organic waste
Inorganic waste
19
Evolusi INSINERASI
tungku bakar
Organic waste
Inorganic waste
20
evolusi INSINERASI
insinerator abad 20
Organic waste
Inorganic waste
21
sedikit (tentang) DIOKSIN
evolusi insinerator
insinerator abad 19
https://fineartamerica.com/featured/waste-incinerator-19th-century-.html
23
Apa isinya?
anatomi tipikal insinerator
24
Apa isinya?
anatomi tipikal insinerator
25
Apa isinya?
anatomi tipikal insinerator
26
macam-macam
Jenis Insinerasi
27
FIXED BED INCINERATOR
• Tipe konvensional
• Grate yang tidak bergerak berada di bagian
bawah insinerator dengan bukaan pada
bagian atas atau samping untuk memasukan
sampah dan bukaan lainnya untuk
memindahkan bahan yang tidak terbakar
(abu, logam, dan sebagainya).
• Memiliki zona pembakaran, zona gasifikasi,
zona pirolisa dan zona pengeringan
Sebagian gas hasil pembakaran mengalami
reaksi gasifikasi dengan bantuan panas
eksotermis hasil pembakaran.
• Gas panas mengalir ke atas melewati zona
pirolisa dimana pada zona ini terjadi proses
penguapan bahan menguap sampah kering
yang berasal dari zona pengeringan.
28
FIXED BED INCINERATOR (2)
Kelebihan :
• Harga murah dan perawatan relatif lebih mudah,
karena sangat sedikit peralatan mekanikal yang
bergerak.
• Bentuk simpel dan tidak membutuhkan space yang
luas
Kekurangan:
• Kapasitas pembakaran sampah kecil, hanya cocok
untuk limbah sampah dengan jumlah sedikit.
• Tipe insinerator ini membutuhkan pre-treatment
atau pemilahan sampah-sampah sebelum dibakar
• Efisiensi yang cenderung rendah dan memiliki emisi
yang cukup tinggi.
29
MOVING GRATE INCINERATOR
30
MOVING GRATE INCINERATOR (2)
31
MOVING GRATE INCINERATOR (4)
32
FLUIDIZED BED INCINERATOR
34
FLUIDIZED BED INCINERATOR (3)
35
ROTARY KILN INCINERATOR
36
ROTARY KILN INCINERATOR (2)
37
ROTARY KILN INCINERATOR (3)
38
PLASMA INCINERATOR
39
ada
Insinerasi?
40
Teknologi INSINERASI LOKAL
Basis WARLOKA Labuan Bajo
➢ 20 ton of MSW per day treated by MRF
and thermal drying
➢ PUPR and BPPT
➢ RESIDU??
➢ Biaya solar??
Teknologi INSINERASI LOKAL
Basis WARLOKA Labuan Bajo
➢ 20 ton of MSW per day treated by MRF
and thermal drying
➢ PUPR and BPPT
Teknologi Plastic-to-Oil PERCONTOHAN
➢ RESIDU??
➢ Emisi??
Adakah masalah?
Dalam jangka panjang, ya
44
Beda sifat material
dalam temperatur tinggi
45
Adakah masalah?
Dalam jangka panjang, ya
46
INSINERATOR KITA
to stack
hopper sampah
secondary burner
primary burner
primary air
47
INSINERATOR KITA (2)
hopper sampah
grate mover to stack
grate
pusher
sampah
phlenum
primary chamber
secondary
chamber
primary air
48
ash conveyor
INSINERATOR KITA (3)
USABLE Q
ṁ
Flue
Gas
Secondary
ṁ Secondary Air Chamber Wall
QLoss
Primary
Duct Wall QLoss
Chamber Wall
QLoss
Primary
Chamber Wall
Duct Wall QLoss
QLoss
PRIMARY CHAMBER
SECONDARY
CHAMBER
ṁ waste
WASTE BED
51
teman
Insinerasi?
52
AIR POLLUTION CONTROL
53
kapan dan
mengapa
Memilih Insinerasi?
54
Prinsip UTAMA
penentuan kualitas
• KUALITAS PROSES
• Karakter sampah masuk terdokumentasi
• Emisi gas buang terdokumentasi
• Residu padat dan cair terdokumentasi
• KUALITAS MATERIAL
• Jenis logam, insulator, refractory
• Merk komponen (burner, katup, kontroler)
• Ketebalan, sambungan, cat, korosi
• KUALITAS PERUSAHAAN
• Rekam jejak
• Layanan servis
• Ketersediaan komponen
55
KUALITAS
menentukan harga
56
LESSON LEarned
Reaktor pirolisis tidak efektif karena
menggunakan sampah tercampur
57
LESSON Learned (2)
insinerator swadaya rusak karena
kualitas material
58
BERFUNGSI SEKALI, SUDAH ITU MATI
prototipe tidak sama dengan produk jadi
59
PERTIMBANGAN DASAR
• Karakteristik sampah
1. Dapat masuk PST
2. Tidak dapat masuk PST
3. Harus diproses saat masuk PST
• PST seharusnya berjalan 24 jam per hari, beroperasi secara stabil terus-menerus sekurang-
kurangnya selama 90 hari dalam satu periode
• Rona Awal dan RTRW
• Rencana konstruksi, operasi dan maintenance serta dampaknya
• Emisi gas buang, limbah padat, cair dan B3
• Bau dan kebisingan
• Dampak sosekbudkesmas
• Analisis risiko operasi dan mitigasinya, rencana pengelolaan dan pemantauan dampak
lingkungan
60
PERTIMBANGAN DASAR (2)
Karakteristik
Sampah
Memahami jenis teknologi termal
sesuai karakteristik dan
komposisi sampah Karakteristik dan
komposisi sampah
Komposisi merupakan salah
Sampah satu unsur penting
dalam menentukan
Kajian teknologi konversi energi jenis teknologi yang
akan digunakan.
61
PERTIMBANGAN STANDAR
62
PERTIMBANGAN TEKNOEKONOMI
1. Format Analisis Ekonomi: Format ABCD (Capital cost, Fixed OM, Variable OM, Fuel, Transmission)
2. CAPEX: breakdown modal harus terlihat, misalnya total equipment cost, physical plant cost, engineering and
construction dst.
3. OPEX: breakdown OPEX harus terlihat, misal biaya startup plant, biaya bahan baku, biaya listrik, BBM, bahan
kimia, tenaga kerja, tenaga maintenance, spareparts dst.
4. Pengeluaran CSR: asumsi CSR saat konstruksi dan operasi harus terlihat, tidak ada/ konstan/ meningkat?
5. Biaya lingkungan: biaya pengelolaan lingkungan harus terlihat.
6. Pendapatan: asumsi retribusi dan material daur ulang
63
PERTIMBANGAN TEKNOEKONOMI (2)
64
PERTIMBANGAN TEKNOEKONOMI (3)
65
STUDI KASUS
- Masalah sampah yang ada
- Usulan solusi
- Tahapan aplikasi
- Tantangan yang dihadapi
Next Week!
66