Anda di halaman 1dari 22

UNIVERSITAS

RIAU Prof. Dr. Sunarno, ST., MT

Analisis Perkembangan teknologi dan Potensi Gasifikasi

Biomassa Sebagai Industri Yang Layak

TOETY MARLIATY (2310246313)


OKTAVIANI (2310246311)
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
2023
UNIVERSITAS
RIAU

Di antara berbagai jenis sumber energi terbarukan, biomassa merupakan


salah satu sumber energi alternatif yang menonjol sebagai alternatif untuk
mengurangi jumlah pencemaran lingkungan dan meningkatkan kemandirian energi

Latar dari bahan bakar fosil.


Penelitian ini berfokus pada analisis perkembangan teknologi dan potensi
Belakang gasifikasi biomassa sebagai proses industri yang layak. Gasifikasi biomassa
merupakan proses konversi termokimia yang mengalami perkembangan signifikan
dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam kaitannya dengan produksi syngas.
Prosesnya melibatkan konversi limbah biomassa menjadi bioenergi, yang menjadi
metode konversi energi yang semakin menarik dan efisien. Meskipun memiliki
potensi, gasifikasi biomassa menghadapi tantangan seperti variabilitas bahan baku
dan biaya modal yang tinggi terkait dengan pabrik gasifikasi

02
UNIVERSITAS
RIAU

Rumusan 01.
Rumusan Satu
Bagaimana metode penghilangan tar dan partikulat
Masalah
Rumusan Dua
02.
Bagaimana menganalisis instrumen perangkat lunak
simulasi dan inovasi terkini lainnya yang dapat
menghasilkan gas hidrogen yang ditargetkan
03.

03
UNIVERSITAS
RIAU

Tujuan Penelitian

01. 02. 03.


Tujuan Satu Tujuan Dua Tujuan Tiga
Untuk mengetahui metode Untuk menganalisis instrumen Untuk melakukan ringkasan
penghilangan tar dan partikulat perangkat lunak simulasi dan bibliografi gasifikasi biomassa
inovasi terkini lainnya yang
dapat menghasilkan gas hidrogen
yang ditargetkan

04
UNIVERSITAS
RIAU

APA ITU SYNGAS ?


• Produk gas yang diperoleh dari gasifikasi biomassa dan bahan bakar cair
lainnya
• Karbon monoksida (CO), hydrogen (H2), dan karbon dioksida (CO2)
adalah tiga komponen pembentuk syngas.
• Ia dapat menghasilkan biofuel dan bahan kimia, menghasilkan listrik
melalui pembakaran langsung, mengoperasikan sel bahan bakar jika
dimurnikan dengan benar.

05
UNIVERSITAS
RIAU

APA ITU GASIFIKASI ?


• Proses konversi energi secara thermokimia dan akan terjadi
penguraian biomassa yang dilakukan di dalam suatu alat yang
disebut gasifer reactor
• Penguraian tersebut dilakukan dengan cara pemanasan dengan suhu
sekitar >700°C
• Bahan baku yang biasanya digunakan adalah limbah pertanian dan
kayu
• Adapun gas tersebut terdiri dari 24% karbon monoksida, 12%
hidrogen, 14% karbon dioksida, 2% karbon monoksida, dan 45%
nitrogen.
06
UNIVERSITAS

4 Tahapan Utama Pada


RIAU

Proses Gasifikasi
1.Proses Pengeringan /
Penguapan
2.Proses Pengarangan
(Pirolisis)
3.Proses Oksidasi
4.Proses Reduksi

07
UNIVERSITAS
RIAU

GASIFIER
Fixed Bed
Merupakan reaktor gasifikasi unggun tetap berbentuk vertical. Ciri khas
gasifier ini adalah perberdaan temperature pasa berbagau tempat di dalam
gasifier dan beroperasi pada tekanan tinggi. Berdasarkan aliram udaranya,
fixed bed gasifier ini dibagi menjadi 2 : Contercurrent dan concurrent.
Fluidized Bed
Gasifier jeni ini merupakan unggun yang terdiri dai inert (pasir atau arang (chart)
atau kombinasi keduanya).

08
UNIVERSITAS
RIAU
Fixed Bed Gasifier
Contercurrent (Updraft)
Kekurangan :
Tingginya jumlah uap tar yang terkandung di dalam
gas keluaran dan kemampuan gas produsen membawa
muatan rendah

Kelebihan :
Mekanisme yang sederhana , arang habis terbakar,
suhu keluaran rendah dan efisiensi tinggi.

09
UNIVERSITAS
RIAU
Fixed Bed Gasifier
Concurrent (Downdraft)
Kekurangan :
Rendahnya efisiensi keseluruhan akibat rendahnya
pertukaran gas dalam system dan kesulitan dalam
menangani kelembapan dan kadar abu yang tinggi.

Kelebihan :
Adanya kemungkinan menghasilkan gas bebas tar
sehingga masalah lingkungan yang fitimbulkan lebih kecil
daripada updraft, perolehan tar dan minyak yang
dihasilkan lebih kecil 10% terhadap perolehan tar dan
minyak updraft. Waktu lebih singkat dari updraft.
10
UNIVERSITAS
RIAU
Fluidized Bed Gasifier

Kekurangan :
Gas yang dihasilkan kandungan tarnya tinggi (>
376,27 mg/m3) dan tidak cocok untuk umpan dalam
wujud cair.

Kelebihan :
Memiliki kandungan abu tinggi, khususnya abu
dengan titik lebur tinggi, kontak antara padatan dan
gas sangat baik, luas permukaan lebih besra sehingga
rekasi berlangsung cepat, temperature dapat dikontrol.
11
UNIVERSITAS
RIAU

Komposisi Gas Syngas Yang dihasilkan Berbagai


Reaktor

12
UNIVERSITAS
RIAU

Teknik Pemurnian Gas


1. Penghapusan Partikel Siklon adalah peralatan yang paling umum dalam penelitian dan
pengembangan sektor ini. Dibandingkan dengan metode lain untuk memurnikan gas bersuhu
tinggi, metode ini menawarkan nilai keseluruhan terbaik. Dalam gasifikasi biomassa, setelah gas
didinginkan dan dikirim melalui siklon untuk menghilangkan partikel, gas tersebut dikirim
melalui bag filter untuk mencapai tingkat penghilangan partikel tertinggi.
2. Penghapusan tar: Pembentukan tar merupakan salah satu hambatan paling signifikan terhadap
efisiensi proses gasifikasi. Tar dapat mengembun pada suhu sekitar 350 dan 400 0C ,
menyebabkan oksidasi dan akumulasi pada peralatan dan dinding saluran. Penghapusan tar
adalah salah satu aspek terpenting dalam proses gasifikasi. Kandungan tar yang tinggi pada gas
dapat merusak fungsi katalitik.
3. Akibatnya, teknologi gasifikasi tidak dapat maju menuju komersialisasi tanpa menghilangkan
tar dari syngas. Para penulis menyimpulkan bahwa penghancuran tar secara katalitik oleh
biochar lebih baik karena aktivasi H2O menyebabkan konsentrasi gugus fungsi yang lebih
tinggi, terutama sistem aroma CO. 13
UNIVERSITAS
RIAU

Penghapusan Tar
Penghapusan tar terbagi menjadi 2 metode : metode utama dan metode sekunder.

Metode utama untuk pengurangan tar Metode sekunder untuk reduksi 14


tar
UNIVERSITAS
RIAU

Penghapusan / Pengurangan Tar


1. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa dolomit terkalsinasi (CaxMg(1-x) O) memenuhi
kondisi ini. Kadar klorin yang tinggi dalam biomassa mengurangi kegunaannya dalam
perengkahan katalitik dan meningkatkan kemungkinan pengendapan kalsium klorida (CaCl2).
Karena luas permukaannya yang tinggi dan oksida (CaO, MgO) dalam matriksnya, dolomit
terkalsinasi merupakan katalis yang efektif dalam reaksi reduksi tar.
2. Pengurangan tar dapat dicapai dengan pemicu berbasis dolomit dan nikel. Hilangnya aktivasi
adalah masalah utama katalis berbasis Ni
3. Penelitian menyederhanakan pembentukan tar hanya dengan mempertimbangkan keberadaan
beberapa komponen, seperti toluena, naftalena, dan aromatik lainnya. Mereka mempelajari
kemanjuran katalis berbasis besi dalam mengurangi konsentrasi tar.
4. Mereka menggunakan dua jenis katalis berbeda yang berbahan dasar alumina dan mengandung
15% nikel. Hasil penelitian menunjukkan urutan reaktivitas senyawa sebagai berikut: benzena >
toluena > antrasena > pirena > naftalena.
5. Naftalena merupakan zat yang paling cocok digunakan sebagai senyawa model menggantikan 15
molekul tar yang dihasilkan oleh gasifikasi biomassa
UNIVERSITAS
RIAU

Perbandingan Proses
Torefaksi Pirolisis Lambat Pirolisis Cepat Gasifikasi
Tujuan meningkatkan dan menghasilkan biochar, residu padat pada menghasilkan hasil bio-oil biomassa menjadi gas sintesis
menyempurnakan sifat-sifat kaya karbon, dan bio-oil, produk yang lebih tinggi dan lebih (syngas), yang utamanya terdiri
biomassa cair,dari bahan baku biomassa sedikit arang dibandingkan dari hidrogen (H2), karbon
dengan pirolisis lambat monoksida (CO), dan metana
(CH4)

Laju Reaksi Proses yang relatif lambat dengan Proses lambat dengan waktu Proses cepat dengan waktu Proses yang cepat dengan
waktu tinggal yang lebih lama suhu tinggal sedang di suhu yang lebih tinggal singkat pada suhu waktu tinggal yang singkat pada
sedang (200-300 0C). tinggi (350-600 0C). sangat tinggi (500-800 0C) suhu yang tinggi suhu (>700 0C).

Komposisi Produk produk padat dengan kepadatan Menghasilkan biochar (padat), bio- Menghasilkan rendemen bio-oil Menghasilkan syngas yang kaya
energi oil (cair), dan syngas (gas) sebagai (cairan) yang lebih tinggi akan hidrogen, karbon
produk utama monoksida, dan metana, serta
sejumlah abu dan tar sebagai
produk sampingannya.

Aplikasi Aplikasi bahan bakar padat, seperti Perbaikan tanah, penyerapan Produksi bioenergy melalui Pembangkit listrik, produksi
co-firing di pembangkit listrik atau karbon, dan produksi bioenergi pemanfaatan bio-oil, bio bahan panas, biofuel, dan sintesis
produksi pelet untuk pemanasan melalui pemanfaatan biochar dan kimia berbasis, dan aplikasi kimia
bio-oil biorefinery

16
UNIVERSITAS
RIAU

Perbandingan Proses
Torefaksi Pirolisis Lambat Pirolisis Cepat Gasifikasi
Efisiensi Energi Efisiensi energi sedang karena Efisiensi energi sedang, dengan Efisiensi energi sedang hingga Efisiensi energi yang tinggi,
pemanasan yang lebih rendah sejumlah energi diperoleh dari tinggi, dengan fokus pada hasil terutama dalam aplikasi
nilai produk padat biochar dan bio-oil. biominyak yang lebih tinggi. gabungan panas dan daya
(CHP), memanfaatkan syngas
yang dihasilkan

Fleksibilitas Bahan Baku Fleksibilitas bahan baku yang Fleksibilitas bahan baku sedang Fleksibilitas bahan baku Fleksibilitas bahan baku yang
terbatas; biasanya bekerja tetapi mungkin memerlukan sedang, dengan beberapa luas, mampu menangani
paling baik dengan biomassa prapemrosesan bahan baku Batasan berdasarkan kadar air berbagai macam jenis
kering dan seragam tertentu. C. dan komposisi biomassa dan bahkan
beberapa bahan limbah.

Potensi Penyerapan Karbon Potensi penyerapan karbon Potensi penyerapan karbon Beberapa potensi penyerapan Potensi penyerapan karbon
yang terbatas sebagai padatan yang tinggi karena pro karbon melalui produksi minimal karena sebagian besar
produk ini terutama digunakan pengurangan biochar yang biochar, namun fokusnya karbon diubah menjadi syngas
untuk pembakaran. stabil. adalah pada produksi bio- atau produk lainnya.
minyak untuk aplikasi energi.

17
UNIVERSITAS
RIAU

Perspekif dan Perkembangan Massa Depan


1. Kebanyakan model gasifikasi biomassa dapat dibagi menjadi tipe kinetik atau keseimbangan
2. Model kinetik menggunakan struktur, reaksi kimia, dan rasio untuk memodelkan proses
dalam ruang dan waktu
3. Model kesetimbangan akan memperkirakan kemungkinan konversi dan pengolahan gas
tertinggi pada setiap senyawa; namun, prediksi ini akan tunduk pada batasan termodinamika
dan perpindahan massa
4. Untuk memodelkan prosedur gasifikasi, banyak penulis menggunakan perangkat lunak Aspen
Plus™. Mereka mensimulasikan kesetimbangan kimia untuk memodelkan gasifier unggun
tetap.

18
UNIVERSITAS
RIAU

Perspekif dan Perkembangan Massa Depan


Sebuah algoritma untuk gasifikasi biomassa dalam reactor fluid-bed pada tekanan ambien telah
dikembangkan. Model ini membagi proses gasifikasi menjadi beberapa bagian, meliputi
pengeringan, pirolisis, oksidasi, dan reduksi. Mereka melakukan simulasi proses gasifikasi yang
dipecah menjadi tiga tahap:
1. Tahap pertama menghilangkan kelembapan biomassa;
2. Tahap kedua memecah biomassa menjadi komponen utamanya; dan
3. Tahap ketiga memodelkan interaksi gasifikasi dengan meminimalkan jumlah energi bebas
yang dihasilkannya

19
UNIVERSITAS
RIAU

Kebijakan dan Implikasi


Kebijakan dan Implikasi terhadap analisis perkembangan teknologi dan potensi gasifikasi
biomassa sebagai proses uji coba industri yang layak dapat memainkan peran penting dalam
mendorong penerapannya dan mendorong solusi energi berkelanjutan. Berikut beberapa
rekomendasi kebijakan dan implikasinya berdasarkan tinjauan tersebut :
a. Kerangka Peraturan yang Mendukung
b. Pendanaan Penelitian dan Pengembangan
c. Manajemen Bahan Baku
d. Proyek Demonstrasi Teknologi
e. Kolaborasi dan Berbagi Pengetahuan
f. Standar Lingkungan
g. Sistem Energi Terintegrasi
h. Peningkatan Kapasitas
i. Analisis Siklus Hidup
20
UNIVERSITAS
RIAU

Kesimpulan
1. Dalam proses gasifikasi biomassa, penelitian ini telah menghasilkan peningkatan efisiensi, pengurangan
emisi, dan peningkatan fleksibilitas dalam menangani berbagai bahan baku biomassa. Pengembangan desain
reaktor gasifikasi baru, sistem kontrol canggih, dan teknologi pembersihan gas terintegrasi telah
berkontribusi terhadap kemajuan gasifikasi biomassa. Gasifikasi biomassa menawarkan sumber energi terbarukan
yang menjanjikan.

2. gasifikasi biomassa masih menghadapi tantangan. Salah satu tantangan utamanya adalah variabilitas kualitas
bahan baku, yang dapat mempengaruhi kinerja gasifikasi. Selain itu, tingginya biaya modal yang terkait
dengan pabrik gasifikasi dan kebutuhan akan operasi skala besar dapat menjadi hambatan dalam penerapannya
secara luas. Integrasi gasifikasi biomassa dengan proses industri lainnya dapat meningkatkan kelayakannya secara
keseluruhan. Misalnya, menggabungkan gasifikasi dengan sistem gabungan panas dan listrik (CHP) atau
menggunakan syngas untuk memproduksi biofuel dan bahan kimia berbasis bio dapat meningkatkan kelayakan
ekonomi dari teknologi tersebut. Keberhasilan gasifikasi biomassa sebagai proses industri yang menjanjikan.

SEMINAR PROPOSAL 12
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai