Anda di halaman 1dari 10

Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi, Vol. 54. No.

3, Desember 2020: 169 - 178 LPMGB JURNAL ISSN : 2089-3396


LEMBARAN PUBLIKASI MINYAK DAN GAS BUMI e-ISSN : 2598-0300

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI


“LEMIGAS”
Journal Homepage: http://www.journal.lemigas.esdm.go.id
ISSN: 2089-3396 e-ISSN: 2598-0300 TERAKREDITASI RISTEK DIKTI
VOLUME 54, NO. 3, DESEMBER 2020 NO.21/E/KPT/2018

Optimalisasi Metode Aktivasi Adsorben


Karbon Aktif dengan Sulfur, Tembaga, Sulfida, dan Seng Klorida
Serta Uji Kapasitas Adsorpsi dengan Variasi Kondisi Saturasi Gas Alam

Eko Handoyo, Yayun Andriani, Lisna Rosmayati, Annisa Chairuna, dan Endi Suhendi

Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”
Jl. Ciledug Raya Kav. 109, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12230

Artikel Info: ABSTRAK


Naskah Diterima: Hidrokarbon berat diketahui dapat terkondensasi dalam pori karbon aktif sehingga
12 Agustus 2020 menurunkan kapasitas adsorpsi adsorben merkuri yang terbuat dari karbon aktif. Untuk
Diterima setelah itu, perlu dilakukan modifikasi karbon aktif agar memiliki kapasitas adsorbsi merkuri
perbaikan: yang optimum untuk digunakan pada lapangan migas. Penelitian ini diawali dengan tahap
5 November 2020 rancang bangun alat uji kinerja skala lab dan dilanjutkan dengan optimalisasi metode
pembuatan adsorben merkuri AC-S, AC-CuS, dan AC-ZnCl2. Adsorben yang dihasilkan
Disetujui terbit:
dari metode pembuatan yang telah dioptimalisasi kemudian diuji adsorpsi pada temperatur
30 Desember 2020
embun hidrokarbon berat/temperatur uji adsorpsi 15oC/40oC, 25oC/40oC, 30oC/30oC, dan
40oC/40oC serta dikarakterisasi luas permukaannya. Dari hasil penelitian ini didapatkan
Kata Kunci: bahwa kapasitas adsorpsi adsorben yang dibuat tidak mengalami penurunan kapasitas
optimalisasi adsorpsi Hg saat melewatkan gas dengan titik embun air dan hidrokarbon sama dengan
adsorben suhu proses adsorpsi. Dari penelitian ini juga dihasilkan dua metode pembuatan adsorben
impregnasi terbaik yang diuji pada skala laboratorium yaitu impregnasi Sulfur 33% pada temperatur
525oC selama 1 jam dengan kapasitas rata-rata 50.g mg Hg/g dan impregnasi tembaga
merkuri
(Cu) 34 g/l dan Sulfur 20% dengan kapasitas adsorpsi rata-rata 30.4 mg/g.
gas Bumi

© LPMGB - 2020

PENDAHULUAN Karbon aktif merupakan senyawa amorf yang


dihasilkan dari bahan-bahan yang mengandung
Merkuri merupakan salah satu kontaminan
karbon atau arang yang diperlakukan secara khusus
yang biasanya terkandung dalam gas bumi yang
untuk mendapatkan daya adsorpsi yang tinggi.
dapat menyebabkan kerusakan pada fasilitas
Karbon aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-
peralatan, mencemari lingkungan dan berbahaya
senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya
bagi kesehatan. Konsentrasi merkuri dalam gas
selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori
bumi dibatasi tidak lebih dari 100 ug/m3 (Badan
dan luas permukaan. Daya serap karbon aktif sangat
Standarisasi Nasional, 2017). Jika gas bumi
besar, yaitu 25-100% terhadap berat karbon aktif
dicairkan menjadi LNG atau diproses menjadi
(Darmawan, 2008).
produk LPG (campuran propane dan butane),
konsentrasi Merkuri dibatasi tidak lebih dari 0.01 Penelitian dan pemanfaatan adsorben berbahan
ug/m3. dasar karbon aktif dari tempurung kelapa untuk
Korespondensi:
mengeliminasi merkuri dari gas bumi sudah
E-mail: eko.handoyo@esdm.go.id (Eko Handoyo) pernah dilakukan di Indonesia, akan tetapi
masih terdapat kendala dibumi keefektifan

169
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 54 No. 3, Desember 2020: 169 - 178

penyerapan merkuri pada kondisi di lapangan adsorpsi merkuri menjadi pertimbangan awal dalam
migasnya, terutama pada kondisi tertentu dimana pemilihan metode pembuatan adsorben.
gas dengan titik embun air dan hidrokarbonnya Secara umum, metodologi penelitian dilakukan
sama dengan temperatur operasi. Pada kondisi seperti pada Gambar 1 dibawah ini.
tersebut, konsentrasi hidrokarbon berat dan uap air
yang tinggi menyebabkan uap air dan hidrokarbon
terkondensasi di pori-pori adsorben karbon aktif dan 5DQFDQJ ‡ 'HVDLQ5DQJNDLDQ
menurunkan kapasitas penyerapannya. %DQJXQ $ODW ‡ 3HPEXDWDQ 5DQJNDLDQ 8ML
8ML.DSDVLWDV .DSDVLWDV
Hasil karbonisasi tidak bisa digunakan sebagai
adsorben karena porinya tidak berkembang tanpa
3HPEXDWDQ ‡ 2SWLPDVL PHWRGH ,PSUHJQDVL
adanya perlakuan aktivasi. Proses aktivasi sendiri $GVRUEHQ 'DQ8ML.DSDVLWDV
menghasilkan karbon oksida yang tersebar dalam
permukaan karbon karena adanya reaksi antara ‡ R&R&
8ML.DSDVLWDV ‡ R&R&
karbon dengan zat pengoksidasi (Kinoshita, 1988). $GVRUSVL ‡ R&R&
Tujuan utama dari proses aktivasi adalah menambah ‡ R&R&

atau mengembangkan volume pori dan memperbesar ‡ )7,5


.DUDNWHULVDVL
diameter pori yang telah terbentuk pada proses $GVRUEHQ
‡ 6(0(';
‡ %(7
karbonisasi serta untuk membuat beberapa pori baru.
Karbon aktif berbahan dasar tempurung kelapa Gambar 1
banyak diproduksi di dalam negeri, oleh karena Tahapan penelitian adsorben merkuri.
itu adsorben tersebut akan dikembangkan pada
kegiatan penelitian ini dengan métode impregnasi A. Rancang Bangun Alat Uji Kapasitas
yang berbeda, diantaranya adalah adsorben karbon Adsorpsi
aktif yang diimpregnasi sulfur (sering digunakan Tahap pertama dari kegiatan penelitian ini
pada adsorben komersial), tembaga sulfide, ZnCl2. adalah mendesain dan membuat rancang bangun
Beberapa métode impregnasi yang lain juga akan alat uji kapasitas adsorbsi adsorben Merkuri untuk
dicoba kapasitasnya. Adsorben yang memiliki digunakan pada tahap optimasi metode pembuatan
kapasitas terbesar akan dikembangkan pada tahapan Adsorben. Prinsip kerja dari rancangan ini adalah
penelitian selanjutnya. Tujuan penelitian ini adalah dengan mengalirkan gas bumi melewati saturator
untuk membuat adsorben dengan kapasitas adsorpsi Merkuri (tabung yang didalamnya terdapat 50gram
merkuri yang optimum pada kondisi lapangan migas Elemental Merkuri (Hg0)). Uap Elemental Merkuri
dan memperoleh data hasil kinerja adsorben pada (Hg0) terbawa aliran gas ke adsorben yang diuji
skala laboratorium. Dari hasil penelitian ini, bisa dan gugus aktif permukaan akan bereaksi dengan
didapatkan metode pembuatan karbon aktif yang Merkuri elemental dengan reaksi sebagai berikut:
memiliki kapasitas terbaik pada kondisi gas basah
ataupun kering dan akan diketahui pengaruh adanya ‫݃ܪ‬଴ ՜ ‫݃ܪ‬ଶା 
hidrokarbon berat dan air pada berbagai metode
impregnasi adsorben yang dibuat. Metode yang Selama pengujian, volume gas di gas meter
memiliki kapasitas adsorpsi terbesar akan dianggap dicatat berkala dan konsentrasi merkuri dalam gas
sebagai metode terbaik dalam pembuatan adsorben sebelum dan setelah adsorben uji dianalisa tiap
skala komersial. jam menggunakan NIC WA-4 dan WA-5 Mercury
Analyzer. Uji kapasitas dihentikan setelah konsentrasi
Merkuri dari gas yang keluar dari adsorben mencapai
1000ug/m3. Desain rancangan yang telah dibuat
BAHAN DAN METODE digambarkan pada Gambar 2 (atas) dengan kondisi
Parameter yang menjadi pertimbangan dalam operasi pada Tabel 1.
pembuatan adsorben merkuri adalah kapasitas Kapasitas adsorpsi dari adsorben dipengaruhi
adsorpsi adsorben untuk menyerap merkuri dari oleh kondensasi hidrokarbon berat dan air, sehingga
gas bumi yang dijenuhkan elemental Merkuri(Hg0) pertimbangan selanjutnya adalah mengetahui
dalam fase gas. Semakin besar kapasitas adsorpsi kemampuan adsorpsi adsorben terhadap merkuri
akan semakin baik karena berat adsorben yang pada kondisi gas bumi mengandung hidrokarbon
dibutuhkan semakin sedikit. Karenanya, kapasitas berat yang konsentrasinya dinyatakan dalam titik

170
Optimalisasi Metode Aktivasi Adsorben Karbon Aktif dengan Sulfur, Tembaga Sulfida,
dan Seng Klorida serta Uji Kapasitas Adsorpsi dengan Variasi Kondisi Saturasi Gas Alam (Handoyo, dkk.)

embun hidrokarbon dan air. Pada uji ini, gas alam Dimana:
dijenuhkan terlebih dahulu dengan Heksana dan m Hg Ads : Berat Hg teradsorpsi (mg)
air dengan suhu saturasi 15oC, 25oC, 30oC, dan
m Adsorbent: Berat Adsorben Uji (g)
40oC serta temperatur uji adsorpsi 30oC dan 40oC.
Kemudian, gas dialirkan ke saturator merkuri untuk Cout : Konsentrasi Hg di outlet adsorben (ug/m3)
meningkatkan konsentrasi merkuri dalam gas Cin : Konsentrasi Hg di inlet adsorben (ug/m3)
dan adsorben uji dimana merkuri akan diadsorpsi V : Volume gas yang mengalir ke dalam
adsorben. Uji kapasitas dihentikan ketika konsentrasi adsorben (m3)
Hg di gas yang keluar dari di outlet adsorben
Tabel 1
mencapai 1000ug/m3. Desain rancangan yang telah Kondisi operasi uji kapasitas adsorpsi merkuri
dibuat digambarkan pada Gambar 2.
Kapasitas adsorpsi Hg dihitung dengan
No. Kondisi Nilai
menjumlahkan selisih konsentrasi gas inlet dan
outlet dari volume gas 0 L hingga volume dimana 1 Berat adsorben Uji 0,1 gram
konsentrasi gas outlet adsorben mencapai 1000ug/m3
2 Laju alir 55 L/jam
dengan persamaan sebagai berikut:
3 Diameter kolom Uji 6 mm

௏ 4 Tinggi kolom 7,5 mm


݉ு௚஺ௗ௦ ሺ‫ܥ‬௜௡ െ ‫ܥ‬௢௨௧ ሻȟܸ
ൌ෍  5 Superficial Velocity 69 mm/s
݉஺ௗ௦௢௥௕௘௡௧ ݉஺ௗ௦௢௥௕௘௡௧
௏ୀ଴
6 Waktu Kontak 0,11 s
7 Temperatur Uji 40oC
8 Tekanan Uji 40 psig

Gambar 2
Desain rangkaian adsorpsi tanpa saturasi
hidrokarbon dan air (atas), dengan saturasi hidrokarbon adan air (bawah).

171
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 54 No. 3, Desember 2020: 169 - 178

B. Pembuatan dan Optimalisasi Metode 5. Karakterisasi Adsorben


Impregnasi Adsorben Adsorben dikarakterisasi luas permukaan dan
Pada penelitian ini, digunakan karbon aktif distribusi pori menggunakan Quantachrome Nova
Karbosorb dari PT. AIMTOPINDO yang dibuat dari 4200e di Pusat Penelitian Fisika Lipi.
tempurung kelapa. Karbon aktif digerus dan diayak
hingga ukuran 60-80 mesh. Karbon aktif kemudian
diimpregnasi dengan metode berikut.
HASIL DAN DISKUSI
1. AC-ZnCl2
A. Optimalisasi Impregnasi AC-S
Metode pembuatan karbon aktif yang diimpregnasi
ZnCl2 mengikuti prosedur sebelumnya (Rosmayati, Dari Gambar 3 diketahui bahwa impregnasi
dkk., 2013) (Hu, dkk., 2009). Pada tahap ini, karbon aktif dengan Sulfur merupakan fungsi
impregnasi dilakukan menggunakan larutan ZnCl2 dari temperatur dan perbandingan Karbon:Sulfur.
dengan konsentrasi 5%, 6%, dan 7% di tahap Semakin besar perbandingan rasio Sulfur terhadap
optimalisasi. Pada tahap uji lanjutan, karbon aktif karbon aktif pada temperatur impregnasi yang
diimpregnasi dengan ZnCl2 7%, 8%, dan 9%. sama, semakin banyak Sulfur yang terimpregnasi di
permukaan karbon aktif. Semakin tinggi temperatur
2. AC-S impregnasi, semakin sedikit sulfur yang terimpregnasi
Prosedur pembuatan karbon aktif yang karena Sulfur yang memiliki titik didih 445oC lebih
diimpregnasi bubuk Sulfur berdasarkan sumber cepat menguap dan keluar dari tabung pemanas.
lain (Reddy, dkk., 2014). Pada tahap optimalisasi Dari grafik juga dapat terlihat bahwa semakin
dibuat variasi temperatur 450oC, 475oC, 500oC, banyak sulfur terimpregnasi tidak menjamin
525oC, dan 550oC serta variasi Hidrokarbon: Sulfur peningkatan kapasitas adsorpsi merkuri. Pada
3:3, 3:2, dan 3:1. temperatur impregnasi 450oC, kapasitas adsorpsi
3. AC-CuS , CuS I paling rendah. Kapasitas adsorpsi juga tidak
menunjukkan peningkatan ketika rasio Karbon:Sulfur
Impregnasi dengan larutan NaS, CuS(I).
naik dari 3:1 menjadi 3:3. Hal ini dapat disebabkan
Metode pembuatan AC-CuS merujuk pada karena pada suhu 450oC, Sulfur masih berbentuk
tulisan lain (Reddy, dkk., 2018; Reddy, dkk., 2015) cincing atau rantai Sulfur yang panjang(). Sulfur
impregnated carbons (silver/sulfur/iodide. Variasi ini cenderung saling mengumpul dan menutup pori
yang dilakukan pada tahap optimalisasi adalah karbon aktif dan menurunkan luas permukaan karbon
variasi konsentrasi berat CuCl2 1.2, 2.4, dan 3.6 aktif (Reddy, dkk., 2014).
gram. Sedangkan berat NaS divariasikan 1.5, 3, dan
Ketika temperatur impregnasi naik dari 450oC
4.5 gram.
hingga 525oC, kapasitas adsorpsi cenderung naik.
4. AC-CuS impregnasi dengan Sulfur ,CuS II Hal ini disebabkan karena semakin tinggi suhu
Pembuatan adsorben karbon aktif yang impregnasi, semakin pendek rantai Sulfur (S2
diimpregnasi dengan tembaga sulfida dilakukan hingga S4) dan rantai pendek ini lebih terdistribusi
melalui dua tahap yaitu impregnasi dengan larutan di permukaan karbon aktif (Reddy, dkk., 2014).
Cu dan dilanjutkan impregnasi bubuk Sulfur. Pada temperatur lebih tinggi, Sulfur yang ada di
Prosedur impregnasi Cu adalah dengan menimbang permukaan karbon aktif menguap, mengurangi
25 gram karbon aktif dan 3,4% CuCl2.2H2O 100 ml. konsentrasi Sulfur di permukaan karbon aktif dan
Larutan distirer dan dipanaskan pada temperatur mengurangi gugus aktif di permukaan karbon aktif.
120 oC hingga kering. Karbon aktif kemudian Berdasarkan data pada grafik di atas, maka metode
dibilas aquades 5-10 kali dan dikeringkan kembali pembuatan adsorben AC-S dengan temperatur
pada temperatur 110 oC selama 12 jam. Tahap impregnasi 525oC, waktu pemanasan 1 jam, dan
selanjutnya adalah dengan melakukan impregnasi rasio karbon:sulfur 3:1, 3:2, dan 3:3 akan diuji pada
pada temperatur 450oC, 500oC, dan 550oC serta tahap selanjutnya.
variasi % berat bubuk Sulfur 13%, 20%, dan 33% B. Optimalisasi Impregnasi AC-ZnCl2
selama 1 jam. Selanjutnya, temperatur impregnasi
500oC diuji kapasitas adsorpsinya pada tahap uji Reaksi antara Hg dalam gas dan Cl- adalah
adsorpsi lanjutan. sebagai berikut (Zeng, Jin, Guo, 2004):

172
Optimalisasi Metode Aktivasi Adsorben Karbon Aktif dengan Sulfur, Tembaga Sulfida,
dan Seng Klorida serta Uji Kapasitas Adsorpsi dengan Variasi Kondisi Saturasi Gas Alam (Handoyo, dkk.)

D. Optimalisasi Impregnasi AC-CuS


‫݃ܪ‬଴ ሺ݃ሻ ൅ ‫ ି ݈ܥ‬՜ ሾ‫݈ܥ݃ܪ‬ሿା ൅ ݁ି 
(AC- CuS II)
‫݃ܪ‬଴ ሺ݃ሻ ൅ ʹ‫ ି ݈ܥ‬՜ ሾ‫݈ܥ݃ܪ‬ଶ ሿଶା ൅ ʹ݁ି 
Dari hasil optimalisasi adsorpsi (Gambar 5)
diketahui bahwa pada temperatur impregnasi 450oC
Tabel 3 menunjukkan bahwa kapasitas adsorpsi dan 500oC, kapasitas adsorpsi optimum terjadi
meningkat seiring meningkatnya impregnasi ZnCl2 dengan impregnasi Sulfur 20%. Kapasitas adsorpsi
hingga maksimum pada konsentrasi 7% ZnCl 2 turun pada impregnasi 33%. Hal ini berbeda dengan
dan belum mengalami penurunan sehingga dapat temperatur impregnasi 550oC dimana kapasitas
disimpulkan bahwa kapasitas adsorpsi merkuri belum adsorpsi turun seiring kenaikan sulfur terimpregnasi.
mencapai titik optimum. Karenanya, konsentrasi Dari gambar juga diketahui bahwa adsorben yang
aktivator akan ditingkatkan pada tahap uji kapasitas diimpregnasi dengan CuS (II) memiliki kapasitas
adsorpsi lanjutan. tertinggi pada temperatur impregnasi 500oC sehingga
metode pembuatan ACS(II) akan diteruskan pada uji
C. Optimalisasi Impregnasi AC-CuS
(AC-CuS I) kapasitas adsorpsi lanjutan.
E. Uji Kapasitas Adsorpsi Impregnasi Sulfur
Pada karbon aktif yang diimpregnasi Tembaga-
(AC-S)
Sulfida, Sulfur terikat Tembaga sehingga resiko
Sulfur larut dalam C3+ yang terkondensasi Dari Gambar 6, tidak terlihat kecenderungan
dan mengkontaminasi hilir unit adsorpsi dapat penurunan kapasitas yang jelas karena pengaruh
diminimalkan (Reddy, dkk., 2018). Reaksi proses kondisi saturasi gas terhadap kapasitas adsorpsi
adsorpsi Merkuri adalah sebagai berikut: merkuri. Karbon aktif. AC-S 16% menunjukkan

Tabel 2
‰ሺ‰ሻ ൅ ୶ ୷ ՜ ୶ ୷ିଵ ൅ ‰ Hasil optimalisasi metode
pembuatan karbon aktif impregnasi ZnCl2

Dari hasil optimalisasi metode pembuatan,


seperti yang ditampilkan pada Gambar 4, diketahui 1R =Q&O .DSDVLWDV PJ+JJ
bahwa metode pembuatan optimum adalah dengan
  
menggunakan 3.6 gram CuCl2 dan 3gram NaS.
Metode pembuatan ini kemudian diujicobakan pada   

uji adsorpsi lanjutan.   

60.0
Kapasitas(mgHg/g
51.1 adsorben)
48.1 48.8
50.0 %sulfur
KapasitasAdsorpsi(mg/g)

40.4 41.0
39.2 Poly.(Kapasitas(mg
37.8
40.0 36.0 Hg/gadsorben))
32.6
26.7 28.1
30.0
22.4 23.6
18.3 17.6 19.0
20.0 14.9 15.1
11.7
9.0 8.7
10.0 5.8 5.5 4.4 5.8
2.5 3.7
1.3 1.6 1.0
0.0
3:1 3:2 3:3 3:1 3:2 3:3 3:1 3:2 3:3 3:1 3:2 3:3 3:1 3:2 3:3
450 475 500 525 550
SuhuImpregnasi(oC)danRasioKarbon:Sulfur

Gambar 3
Hasil optimasi metode pembuatan AC-S.

173
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 54 No. 3, Desember 2020: 169 - 178

peningkatan kapasitas seiring peningkatan temperatur kapasitas dari semua kondisi dapat menggambarkan
saturasi gas. AC-S 33% dan 50% tidak menunjukkan metode pembuatan yang memiliki kapasitas terbaik.
adanya trend yang jelas yang dapat disebabkan Secara rata-rata, seperti digambarkan pada
karena fluktuasi konsentrasi merkuri dari gas Gambar 7, kapasitas adsorpsi karbon aktif AC-S
yang dilewatkan ke adsorben pada rentang 4-10 turun seiring dengan meningkatnya sulfur yang
mg/m3. Adsorben yang melewatkan gas dengan diimpregnasikan. Meningkatnya Sulfur terimpregnasi
konsentrasi merkuri besar akan lebih cepat jenuh juga menurunkan luas permukaan dan volume pori
dibandingkan adsoben yang melewatkan gas dengan karbon aktif (Hsi dkk., 2001).
konsentrasi merkuri yang rendah. Akibatnya, trend Dari data diatas juga dapat terlihat bahwa belum
sulit digambarkan, terutama untuk adsorben dengan didapat kapasitas optimum kapasitas karbon aktif.
kapasitas yang rendah. Namun demikian, Hasil ini Jika berat impregnan Sulfur diturunkan, kapasitas
tetap menunjukkan bahwa kenaikan titik embun dapat naik hingga tahap dimana konsentrasi sulfur
hidrokarbon dan air pada gas tidak menurunkan tidak dapat menutupi seluruh area permukaan karbon
kapasitas adsorpsi AC-S. Selain itu, karena fluktuasi aktif. Pada tahap ini, kapasitas adsorpsi merkuri akan
terjadi pada semua jenis adsorben, maka rata-rata mengalami penurunan (Hsi dkk., 2001).

2
1.8
Kapasitas(mgHg/g)

1.6
1.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
1.5 3 4.5 1.5 3 4.5 1.5 3 4.5 1.5 3 4.5 1.5 3 4.5 1.5 3 4.5
1.2 2.4 3.6 1.8 3.6 5.4
BeratNaS,atas(g)
BeratCuCl2.2H2O,bawah(g)

Gambar 4
Kapasitas adsorpsi AC-CuS dengan variasi NaS dan CuCl2.2H2O.

16 35
13.43
14 30
12 25
10
7.28 20
8 6.58 6.21
5.84 5.25 15
6 4.83
4.01
4 2.82 10
2 5
0 0
13% 20% 33% 13% 20% 33% 13% 20% 33%
450 500 550
Kapasitas(mg/g) %BeratSulfurTerimpregnasi

Gambar 5
Kapasitas adsorpsi AC-CuS(II).

174
Optimalisasi Metode Aktivasi Adsorben Karbon Aktif dengan Sulfur, Tembaga Sulfida,
dan Seng Klorida serta Uji Kapasitas Adsorpsi dengan Variasi Kondisi Saturasi Gas Alam (Handoyo, dkk.)

Hasil dari penelitian lain adsorben karbon aktif Pada Tabel 4, dipaparkan penelitian kapasitas
diimpregnasi sulfur memiliki kapasitas adsorpsi adsorpsi adsorben merkuri komersial karbon aktif
lebih besar dari 25 mg Hg/g Adsorben(Lee & Park, yang diimpregnasi sulfur yang telah dilakukan.
2003) . Dibandingkan penelitian ini, penelitian yang Kapasitas adsorpsi maksimum karbon aktif komersial
dilakukan oleh Lee & Park (2003) belum mencapai adalah 18mg Hg/g. Kapasitas adsorben komersial ini
titik jenuh adsorben sehingga kapasitas adsorpsi jauh lebih kecil dibandingkan kapasitas adsorben
sebenarnya lebih besar dari 25 mg Hg/g. AC-S16% yang mencapai 50 mg Hg/g adsorben.
Terdapat perbedaan metode uji kapasitas adsorben
Sano, dkk. (2017) membuat dan menguji karbon diantaranya adalah:
aktif yang diimpregnasi Sulfur dan didapatkan
- Konsentrasi Merkuri yang besar untuk
kapasitas adsorpsi mencapai 21 mg Hg/gram
mempercepat waktu pengujian
karbon aktif dengan waktu kontak yang lebih
- Diuji dengan gas bumi yang ditambahkan
lambat 20 kali(2.51 s), karbon aktif yang diuji
hidrokarbon berat dan air yang sesuai dengan
lebih banyak 20 kali (2 gram) dan laju alir lebih
kondisi lapangan serta kondisi bertekanan
lambat lebih dari 1000 kali (0.036 L/jam). Karena
(40 psig)
tidak ada informasi mengenai ukuran partikel
- Perhitungan akhir uji kapasitas dibatasi ketika
adsorben yang diuji, luas permukaan karbon aktif
konsentrasi outlet adsorben 10-25% konsentrasi
mencapai 1444 m2/g umumnya didapat dengan
inlet.
ukuran partikel dengan mesh yang lebih besar
dari 80. Meskipun demikian, penelitian tersebut F. Uji Kapasitas Adsorpsi Impregnasi
menggunakan konsentrasi breakthrough 100ug/m3, Tembaga-Sulfur (AC-CuS I
10 kali lebih kecil dari penelitian ini yang mencapai dan AC-CuS II)
1000 ug/m 3. Mempertimbangkan hal tersebut, Sama dengan Adsorben AC-S, pada adsorben
maka dapat karbon aktif yang diimpregnasi sulfur AC-CuS(II)dan CuS(I) tidak terlihat kecenderungan
16% memiliki kapasitas adsorpsi yang lebih baik penurunan kapasitas akibat pengaruh dari hidrokarbon
dibandingkan karbon aktif yang dikembangkan oleh berat dan air dalam gas (Gambar 6). Pada adsorben
Sano, dkk. (2017). CuS 13% dan CuS 20% serta suhu saturasi gas

Tabel 4
Kapasitas adsorpsi Hg adsorben komersial yang diuji di laboratorium

HGR (10- BPL-S-4/1-


Parameter AC-S AC-CuS II UOP Carbon HGR-S
15% S) 600
Kapasitas (mg Hg/g) 50.9 30.4 2.31 2.41 18 2.3

BET (m2/g) 510.3 435 868 573 820

%S 5% 435 1.7% 12.30% 10-15% 10-10.2%

Particle size (mm) 0.177-0.25 Powder 0.5-1.6mm Powder 0.177-1.25

Berat uji kapasitas (g) 0.1 0.1 1 0.05 0.1

55 (Gas alam + air +


Laju alir gas (L/h) 300 (Natural gas) 90 (N2) 60 (N2)
C5/C6)

Konsentrasi Hg (ug/m3) 4000-10000 36 160 55

Waktu kontak 0.11s 0.035 s

Breakthrough 1000ug/m3 100% 100% 100%

(Chemrak,
Benderdouche, (Lee & Park, (Liu, Vidic, &
Referensi Penelitian ini (Reddy et al., 2018)
Bestani, Benallou, & 2003) Brown, 2000)
Cagnon, 2018)

175
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 54 No. 3, Desember 2020: 169 - 178

40 oC/40 oC, kapasitas adsorpsi naik, sedangkan yang diuji pada kedua penelitian tersebut lebih besar
pada AC-CuS 33%, kenaikan suhu pengembunan dari 80 mesh. Selain itu, kedua penelitian tersebut
menyebabkan perubahan kapasitas berfluktuasi pada menguji kapasitas pada suhu 50-140oC, lebih besar
sentang 9-13 mg/g. dibandingkan penelitian saat ini. Seperti diketahui,
Berbeda dengan AC-S, Adsorben AC-CuS(II) peningkatan suhu uji akan meningkatkan kapasitas
menunjukkan adanya peningkatan kapasitas rata- adsorpsi adsorben (Reddy, dkk., 2018; Reddy, dkk.,
rata pada kenaikan aktivator dari 13%S menjadi 2015).
20% S. Kapasitas adsorpsi mengalami penurunan G. Uji Kapasitas Adsorpsi Impregnasi
saat aktivator dinaikkan menjadi 33%. Hal ini Seng Klorida (AC-ZnCl2)
menunjukkan kapasitas adsorpsi optimal adalah
Pada Gambar 6 tidak ada trend penurunan kapasitas
dengan impregnasi CuS 20%. Lebih dari itu adsorben
adsorpsi yang jelas karena pengaruh saturasi gas
telah jenuh mengadsorpsi sehingga kapasitas
dengan kapasitas adsorben. Pada impregnasi ZnCl2
adsorpsinya menurun.
6% dan 7%, kapasitas adsorpsi turun ketika gas makin
Sama dengan AC-S, luas permukaan pori AC- jenuh dengan air dan hidrokarbon berat (temperatur
CuS(II) juga dipengaruhi oleh jumlah impregnan. saturasi 15oC ke 25oC). Namun, ketika temperatur
Semakin tinggi konsentrasi impregnan, semakin saturasi dinaikkan 40oC, kapasitas adsorpsi justru
rendah luas permukaan (SSA) adsorben. meningkat. Hal sebaliknya terjadi pada karbon aktif
Dari hasil uji kapasitas adsorpsi, karbon aktif yang diimpregnasi ZnCl2, dimana kapasitas adsorpsi
AC-CuS yang diimpregnasi dalam larutan CuS dan naik pada temperatur saturasi 25oC dan turun pada
NaS memiliki kapasitas adsorpsi rata-rata 12.1 mg temperatur saturasi 40oC. Inkonsistensi dapat terjadi
Hg/g. Meskipun tidak dapat dibandingkan karena karena fluktuasi konsentrasi merkuri pada gas yang
informasi metode uji kapasitas yang tidak lengkap, masuk ke adsorben yang diuji besar (4-10 mg/m3)
kapasitas adsorpsi pada penelitian ini lebih baik dengan kapasitas adsorpsi Merkuri adsorben AC-
dibandingkan penelitian adsorben karbon aktif yang ZnCl2 yang relatif kecil (dibawah 10 mg/g).
diimpregnasi logam sulfida yang lain (Reddy, dkk., Penelitian lain mencapai kapasitas adsorpsi
2018; Reddy, dkk., 2015). Kedua penelitian tersebut Merkuri 13.4 mg/g (duan, Yuan, Jing, & Yuan,
diatas menggunakan karbon aktif dengan surface area 2019). Pada penelitian ini, konsentrasi impregnan
lebih besar dari 1000 m2/g, maka ukuran partikel mencapai 20% dengan pemanasan lanjutan pada suhu

80 800
KapasitasAdsorpsi(mg/g)

70 700
LuasPermukaan(m2/g)

60 600
50 500
40 400
30 300
20 200
10 100
0 0
Cu+13%S

Cu+20%S

Cu+33%S

CuS

ZnCl26%

ZnCl27%

ZnCl28%

ZnCl29%
16%S

33%S

50%S

S CuS CuS ZnCl2


MetodePembuatan
15C/40C 25C/40C 30C/30C 40C/40C SSA(m2/g) MicroporeSSA

Gambar6.KapasitasAdsorpsiHgAdsorbenpadaVariasiSuhuSaturasiGas

Gambar 6
Kapasitas adsorpsi AC-CuS(II).

176
Optimalisasi Metode Aktivasi Adsorben Karbon Aktif dengan Sulfur, Tembaga Sulfida,
dan Seng Klorida serta Uji Kapasitas Adsorpsi dengan Variasi Kondisi Saturasi Gas Alam (Handoyo, dkk.)

600oC. Pemanasan lanjutan 600oC menyebabkan


metode pembuatan adsorben lebih rumit. Selain itu, 6LPERO 'HILQLVL 6DWXDQ
garam ZnCl2 bersifat higroskopis (National Library
1D6 1DWULXP6XOILGD
of Medicine, 2020)Impregnasi ZnCl2 konsentrasi
tinggi beresiko untuk gas bumi yang jenuh dengan
=Q&O 6HQJ.ORULGD
air karena karbon aktif akan menyerap air dari gas
dan membuat adsorben menjadi basah. Penelitian
/3* Liquified Petroleum Gas
lain yang melakukan impregnasi dengan larutan
ZnCl2 5% hanya mendapatkan kapasitas 0.9 mg Hg/g
/1* Liquified Natural Gas
Adsorben (Zeng, dkk., 2004). Prosedur pembuatan
karbon aktif pada penelitian Zeng, dkk., 2004,
823 Universal Oil Product
sama dengan yang dilakukan saat ini, sehingga
kapasitas adsorpsi karbon aktif yang dihasilkan
%(7 %UXQDXHU±(PPHW7HOOHU PJ
pada penelitian ini masih lebih baik dibandingkan
penelitian sebelumnya.

KEPUSTAKAAN
KESIMPULAN DAN SARAN Badan Standarisasi Nasional, 2017. Standar dan mutu
(spesifikasi) bahan bakar gas bumi melalui pipa
Kapasitas adsorpsi dari adsorben merkuri yang gas untuk industri, pembangkit listrik dan rumah
dibuat pada penelitian ini tidak menunjukkan tangga, Jakarta: Badan Standarisasi Nasional
penurunan akibat adanya hidrokarbon berat dan (BSN).
air dalam gas bumi yang digunakan. Ada 2 metode Chemrak, M. A., Benderdouche, N., Bestani, B.,
impregnasi adsorben yang menghasilkan kapasitas Benallou, M.B., & Cagnon, B., 2018. Removal
adsorpsi terbaik yaitu karbon aktif lokal yang of mercury from natural gas by a new activated
diimpregnasi dengan Sulfur 33% pada temperatur adsorbent from olive stones. Canadian Society for
525oC selama 1 jam dengan kapasitas rata-rata 50.g Chemical Engineering, 96(1), pp. 241-249.
mg Hg/g dan impregnasi tembaga (Cu) 34 g/l dan Darmawan, S., 2008. Sifat Arang aktif Tempurung
Sulfur 20% dengan kapasitas adsorpsi rata-rata 30.4 Kemiri dan pemanfaatannya sebagai penyerap emisi
mg/g. Formaldehida Papan Serat berkerapatanSedang.
Bogor: Institut Pertanian Bogor (IPB).
Duan, X.-L., Yuan, C.-G., Jing, T.-T. & Yuan, X.-
UCAPAN TERIMA KASIH D., 2019. Removal of elemental mercury using
large surface area microporous corn cob activated
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pusat carbon by zinc chloride activation. Fuel, 239(1),
Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak pp. 830-840.
dan Gas Bumi “LEMIGAS” atas kesempatan dan Hsi, H.-C., Rood, M.J., Rostam-Abadi, M., Chen, S.,
dukungan yang telah diberikan sehingga kajian ini & Chang, R., 2001. Effects of sulfur impregnation
bisa diselesaikan. temperature on the properties and mercury
adsorption capacities of activated carbon fibers
(ACFs). Environmental Science & Technology,
35(13), p. 2785–2791.
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN
Hu, C., Zhou, J., He, S., Luo, Z. & Cen, K., 2009.
6LPERO 'HILQLVL 6DWXDQ Effect of chemical activation of an activated
carbon using zinc chloride on elemental mercury
$& Activated Carbon adsorption. Fuel Processing Technology, 90(6),
pp. 812-817.
6 Sulfur Jang, H.-N., Back, S.-K., Sung, J.-H., Jeong, B.-M.,
Kang, Y.-S., Lee, C.-K., Jurng, J. & Seo, Y.-C.,
&X 7HPEDJD 2017. Adsorption and kinetics of elemental mercury
vapor on activated carbons impregnated with
&X6 7HPEDJD ,, 6XOILGD potassium iodide, hydrogen chloride, and sulfur.

177
Lembaran Publikasi Minyak dan Gas Bumi Vol. 54 No. 3, Desember 2020: 169 - 178

Korean Journal of Chemical Engineering, Volume Reddy, K. S. K., AlShoaibi, A. & Srinivasakannan,
34, p. 806–813. C., 2018. Mercury removal using metal sulfide
Kinoshita, K., 1988. Electrochemical and porous carbon Complex. Process Safety and
Physicochemical Properties. New York: John Environmental Protection, Volume 114, pp. 153-
Wiley & Sons. 158.
Lee, S.-H. & Park, Y.-O., 2003. Gas-phase mercury Reddy, S. K., Alshoaibi, A. & Srinivasakannan, C.,
removal by carbon-based sorbents. Fuel Processing 2015. High efficient metal sulphide based porous
Technology, 84(1-3), pp. 197-206. carbon matrix for mercury removal. Abu Dhabi,
Society of Petroleum Engineers.
Liu, W., Vidic, R. D. & Brown, T. D., 2000.
Optimization of high temperatur sulfur impregnation Rosmayati, L., Nofrizal , Andriani, Y. & Hermawan,
on activated carbon for permanent sequestration of N., 2013. Pembuatan Rancang Bangun Adsorber
elemental mercury vapors. Environmental Science Penghilang Merkuri Berskala Pilot pada Industri
& Technology, 34(3), p. 483–488. Gas Bumi. Lembaran Publikasi Minyak dan Gas
Bumi (LPMGB), 47(2), p. 105–114.
National Library of Medicine, 2020. National
Library of Medicine. [Online] Available at: Sano, A., Takaoka, M. & Shiota, K., 2017. Vapor-
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/ phase elemental mercury adsorption by activated
Zinc-chloride#section=Experimental-Properties carbon co-impregnated with sulfur and chlorine.
[Accessed 15 April 2020]. Chemical Engineering Journal, Volume 315, pp.
598-607.
Reddy, K. S. K., Al Shoaibi, A. & Srinivasakannan,
C., 2014. Elemental mercury adsorption on Zeng, H., Jin, F. & Guo, J., 2004. Removal of
sulfur-impregnated porous carbon-A review. elemental mercury from coal combustion flue gas
Environmental Technology, 35(1), pp. 18-26. by chloride-impregnated activated carbon. Fuel,
83(1), pp. 143-146.
Reddy, K. S. K., AlShoaibi, A. & Srinivasakannan,
C., 2018. Mercury removal using metal sulfide
porous carbon complex. Process Safety and
Environmental Protection, Volume 114, pp. 153-
158.

178

Anda mungkin juga menyukai