94-100
Diterima: 31 Mei 2017; Direvisi: 27 Juni 2017 - 21 November 2017; Disetujui: 22 Desember 2017
Abstrak
Telah dilakukan rancang bangun kolom adsorpsi dengan menggunakan serbuk besi sebagai adsorben untuk
pemurnian biogas dari pengolahan Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit (LCPKS). Tahap awal pembuatan kolom
adsorpsi sebagai kolom purifikasi biogas dan ukuran adsorben dengan mempertimbangkan karakter LCPKS dan
gas H2S yang akan di serap. Pemurnian biogas dilakukan pada alat kolom adsorpsi dan kolom di isi dengan
adsorben. Penetapan dimensi kolom adsorpsi telah mempertimbangkan massa jenis gas dan jumlah gas yang
akan dimurnikan. Tahap selanjutnya adalah proses pembuatan adsorben dari limbah serbuk besi dimana bahan
adsorben yang digunakan bersumber dari industri permesinan di Sumatera Utara. Limbah serbuk besi diannealing
terlebih dahulu melalui perlakuan panas yang menjadi variasi penelitian yaitu suhu 800°C, 900°C dan 1000°C dan
ketebalan adsorben 1 cm dan 2 cm. Masing-masing adsorben yang telah selesai diannealing, diuji dengan
memasukkan adsorben pada kolom adsorpsi. Uji aplikasi dilakukan dengan mengalirkan biogas ke kolom adsorpsi
yang telah diisi dengan adsorben limbah serbuk besi. Hasil uji aplikasi menunjukkan bahwa pada adsorben yang
lebih tinggi penyerapan nya adalah pada suhu 1000°C dan ketebalan 2 cm, dimana penurunan gas H2S mencapai
42.1%.
Kata kunci: Biogas, Adsorpsi, Adsorben, Limbah Serbuk Besi, Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit
Abstract
It was conducted to engineering the adsorption column by using ferro powder waste as adsorbent to removal the
H2S content of biogas from Palm Oil Mill Effluent. The first step it was conducted to calculated the adsorption
column as purification column by character Palm Oil Mill Effluent (POME) considering. Further, is was conducted
to annealed the ferro powder from industrial waste workshop in north Sumatera. Thus, it was conducted to annealed
with temperature variation (800°C, 900°C and 1000°C) and the thick adsorbent (1 cm, 2 cm).The result shows that
each adsorbent product is tested by applied of using direct that puts in the adsorbent column. Applied research
is conducted by flowing biogas trought column that the adsorbent is alreadyin the column. Temperature condition
and the width of adsorbent was effecting of adsorption the H2S biogas and the optimal condition are 1000°C
temperature and 2 cm of width adsorbance
Keywords: Biogas, Adsorption, Adsorbent, Ferro powder Waste, Palm Oil Mil Effuent
94
Siti M Rambe Rekayasa Kolom Adsorpsi dan Adsorben dari Limbah Serbuk Besi Untuk Pemurnian Biogas
Edwin H Sipahutar dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit
95
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 28 No 2. Tahun 2017 Hal. 94-100
pengujian meliputi H2S meter, Furnace dan 3. Uji coba peralatan kolom adsorpsi
Gasmeter. dengan menggunakan adsorben.
96
Siti M Rambe Rekayasa Kolom Adsorpsi dan Adsorben dari Limbah Serbuk Besi Untuk Pemurnian Biogas
Edwin H Sipahutar dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit
(a) (b)
Gambar 3. a.Hasil rekayasa dan rangkaian kolom adsorpsi gas H2S dari biogas
b. Kolom adsorpsi dilengkapi biogasmeter, methanemeter dan H2S meter
(a) variasi suhu 800°C (b)variasi suhu 900°C (c) variasi suhu 1000°C
97
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 28 No 2. Tahun 2017 Hal. 94-100
Uji Desain Kolom Adsorpsi dan biogas adalah LCPKS PT. Adolina
Adsorben menurunkan H2S dalam Perbaungan. Rangkaian peralatan proses
Biogas pembuatan biogas telah dirangkai
langsung dengan kolom adsorpsi yang
Uji aplikasi kolom adsorpsi dan dirancang. Pengaturan laju alir biogas yang
adsorben dilakukan untuk mengetahui akan diserap dilakukan dengan
performance adsorben dan kolom menggunakan sistem valving control.
adsorben yang di rangkai. Biogas diperoleh Peralatan instrumentasi telah dilengkapi
dari hasil pengolahan pembuatan biogas dengan biogas meter, methanemeter dan
dengan menggunakan sistem Anaerobic H2S meter sebgaai indikator untuk
Baffle Reactor (ABR) dimana sumber memperoleh data penyerapan.
limbah sebagai bahan baku pembuatan
11
10 Suhu 800 oC
Jumlah H2S (ppm)
9 Suhu 900 oC
8 Suhu 1000 oC
7
6
5
4
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Waktu (menit)
(a) Ketebalan 2 cm
11
10 Suhu 800 oC
Jumlah H2S (ppm)
Suhu 900 oC
9
Suhu 1000 oC
8
7
6
5
4
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45
Waktu (menit)
(b) Ketebalan 1 cm
Suhu merupakan faktor penting dalam limbah perlu dilakukan proses pemanasan
proses degradasi/ penyisihan unsur lain yaitu dengan variasi suhu 800°C, 900°C
dalam serbuk besi. Serbuk besi sebagai dan 1000°C dengan waktu 30 menit.
sisa pembubutan masih berisikan berbagai Proses annealing untuk metoda secara
macam komponen sebab limbah sisa konvensional biasanya dilakukan pada
pembubutan tersebut berasal dari berbagai suhu 700°C - 1100°C (Yoo et al., 2007).
macam tipe besi. Untuk menyisihkan Tujuan annealing disini adalah untuk
komponen non besi yang ada dalam menghilangkan impurities yang dalam
98
Siti M Rambe Rekayasa Kolom Adsorpsi dan Adsorben dari Limbah Serbuk Besi Untuk Pemurnian Biogas
Edwin H Sipahutar dari Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit
serbuk besi sehingga yang diperoleh dengan adsorben limbah serbuk besi.
adalah ferro yang ada dalam serbuk. Untuk mengetahui performansi dari
Selama proses ini serbuk besi akan adsorben dilakukan variasi penggunaan
bereaksi dengan oksigen membentuk besi ketebalan adsorben yaitu 1 dan 2 cm. Hasil
oksida (Fe2O3) dan jika saat proses uji coba menunjukkan bahwa pada
oksidasi terdapat uap air maka akan adsorben yang lebih tinggi penyerapan
membentuk iron bog ore (Fe(OH)3). Baik terhadap gas H2S adalah pada suhu
(Fe2O3) maupun (Fe(OH)3) sangatlah 1000°C dan ketebalan 2 cm, dimana
reaktif terhadap H2S, dengan demikian penurunan gas H2S mencapai 42,1%.
(Fe2O3) maupun (Fe(OH)3) dapat bereaksi
dengan H2S yang terdapat dalam biogas SARAN
ketika biogas mengalir melewati alat
purifikasi (Negara et al.,2012). Uji aplikasi Perlu dilakukan penelitian dengan
dapat dilihat pada gambar 5, dimana gas menngunakan limbah lain untuk menyerap
H2S pada ketiga variasi suhu penelitian gas impurities lain, tanpa menggunakan
dapat terserap. bahan kimia yang dapat berdampak
Dari gambar 5.a.b memperlihatkan uji terhadap lingkungan diakhir proses.
kinerja adsorben dalam menyerap H 2S
dalam biogas untuk ketiga variasi suhu dan UCAPAN TERIMA KASIH
dua variasi ketebalan penggunaan
adsorben tidak begitu signifikan Ucapan terimakasih kepada Baristand
perbedaannya. Dari ketiga variasi suhu Industri Medan yang telah membiayai
tersebut diperoleh bahwa pada proses kegiatan penelitian ini. Ucapan terima
pelunakan adsorben yang dilakukan pada kasih Peneliti/Perekayasa serta analis
suhu 1000°C lebih baik dari pada 800°C yang terlibat dalam pengujian sehingga
maupun 900°C. Hal ini disebabkan masih penelitian ini dapat di selesaikan.
ada impurities yang ada dalam adsorben
yang akan menghalangi terjadinya reaksi DAFTAR PUSTAKA
Fe (besi murni) dengan H2S. Sedangkan
pada variasi ketebalan juga sangat Aditya, Kusuma, Pricilia Melisa dan Agus
berpengaruh. Pada suhu 1000°C dengan Hadiarto. (2012), Pemurnian Biogas
variasi ketebalan 1 cm dan menit ke-20 dari Kandungan H2S dengan NaOH,
diperoleh 8 ppm sedangkan pada CuSO4 dalam packed Column secara
ketebalan 2 cm diperoleh 5,3 ppm. Selisih Kontinyu. Jurnal Teknoogi Kimia dan
Industri. 1(1)
perbedaan diperoleh 2,7 ppm. Untuk
Al Mamum Muhammad Rashed, Shuichi Torii.
parameter H2S angka 2,7 ppm sangat (2015). Removal of Contaminant
berpengaruh pada aplikasi untuk mesin Gases from Biogas by Chemical
yang berbahan bakar biogas. Sehingga Purificatin Processes. IPASJ
dari variasi ketebalan dan suhu pada International Journal of Mechanical
penelitian ini kondisi paling optimal adalah Engineering (IIJME). 3(10). ISSN
pada suhu 1000°C dan ketebalan 2 cm. 2321-6441.
Apriyanti Eny. (2012). Adsorpsi CO2
KESIMPULAN menggunakan Zeolit: Aplikasi pada
Pemurnian Biogas. Jurnal Universitas
Pandanaran. 10(23).
Penetapan dimensi kolom adsorpsi dapat
Boateng ofori, E.M Kwofie. (2009). Water
mempertimbangkan massa jenis gas dan Scrubbing: Abetter Option for Biogas
jumlah gas yang akan dimurnikan. Bahan Purification for Effective Storage. World
adsorben yang digunakan bersumber dari Applied Science Journal 5: 122-125.
limbah serbuk besi dari industri ISSN 1818-4952.
permesinan di Sumatera Utara dapat Deublein, D. dan Steinhauster, A. (2008).
diannealing melalui perlakuan panas yaitu Biogas from Waste and Renewable
suhu 800°C, 900°C dan 1000°C. Uji Resources. An Introduction. WILEY-
aplikasi dilakukan dengan mengalirkan VCH Verlag Gmbh & Co. KgaA.
biogas ke kolom adsorpsi yang telah diisi Weinheim.
99
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol. 28 No 2. Tahun 2017 Hal. 94-100
100