discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.net/publication/312378260
CITATIONS READS
0 1,256
1 author:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Fitri Nur Ariyanti on 16 January 2017.
Abstrak: Limbah cair industri dapat mengandung ion logam berat, seperti Cu2+ dan Ag+.
Selain itu, limbah juga memiliki kadar BOD, COD, tingkat kekeruhan diluar batas mutu
standar air bersih. Limbah ini akan membahayakan lingkungan apabila dibuang tanpa diolah
terlebih dahulu. Pengolahan limbah cair dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya
adalah secara lumpur aktif (activated sludge) dan karbon aktif (activated carbon). Proses
lumpur aktif terdiri dari beberapa tahapan, yaitu sedimentasi primer, reaksi pada aerasi,
sedimentasi sekunder, resirkulasi, dan penghilangan sisa lumpur. Sementara itu, karbon aktif
dapat diperoleh dari arang batubara dan dapat digunakan sebagai adsorben logam berat.
Selain digunakan metode lumpur BOD, COD, kekeruhan, TDS, bak, dan
aktif, dalam pengolahan limbah cair juga tangki.
digunakan metode karbon aktif. Karbon Sebelum dilakukan proses
aktif dapat digunakan sebagai adsorben. pengolahan limbah cair secara lumpur
Syarat material yang dapat digunakan aktif, terlebih dahulu dilakukan
sebagai adsorben yaitu memiliki luas pengamatan pH, BOD, COD, kekeruhan,
permukaan yang besar dan volume internal dan TDS. Limbah cair diumpankan ke
yang besar yang ditunjukkan dengan dalam tangki aerasi yang berisi
porositas, kekuatan mekanik yang baik, mikroorganisme aerobik. Tujuan aerasi
dan ketahanan terhadap abrasi, serta adalah untuk mentransfer sejumlah
memiliki kemampuan transfer massa yang oksigen ke dalam limbah cair. Dalam
baik. Arang batubara memiliki tangki aerasi ini terjadi proses perombakan
kemampuan tersebut, sehingga dapat bahan organik kompleks menjadi CO2 dan
digunakan sebagai karbon aktif. Arang H2O secara aerobik (Soraya, dkk).
batubara juga diketahui dapat mengadsorb Beberapa proses yang terjadi dalam
logam berat dari limbah cair karena metode lumpur aktif adalah tangki aerasi,
memiliki luas permukaan besar dan tangki pengendapan, resirkulasi lumpur,
porositas yang tinggi. Ketersediaan arang dan penghilangan sisa lumpur. Metode
batubara di Indonesia sangat banyak. lumpur aktif dapat diilustrasikan dalam
Material ini tidak memiliki nilai ekonomis, gambar 1.
dan biasanya dibuang di tanah dan dapat
menyebabkan tanah menjadi tidak subur.
Hal ini akan menguntungkan apabila
dimanfaatkan sebagai adsorben
(Kusmiyati, 2012).
Gambar 1. Ilustrasi sederhana pengolahan
Penelitian tentang adsorpsi logam
limbah secara lumpur aktif (Pipeline, 2003).
telah dilakukan oleh Buasri dkk., (2007)
dengan menggunakan modifikasi
Air limbah terlebih dahulu
clinoptilolite sebagai adsorben untuk
diendapkan dalam bak pengendap awal
mengadsorpsi ion logam Zn2+.
yang berfungsi untuk menurunkan padatan
Berdasarkan penelitian yang telah
tersuspensi sekitar 30-40% dan BOD
dilakukan diperoleh hasil bahwa
sekitar 25%. Air dari bak pengendap awal
modifikasi clinoptilolite dapat digunakan
ini selanjutnya dialirkan menuju bak aerasi
sebagai adsorpsi ion logam Zn2+, namun
secara overflow. Dalam bak ini, air limbah
kurang menguntungkan apabila digunakan
dihembuskan dengan udara sehingga zat
pada ion logam dengan konsentrasi tinggi.
organik dalam air limbah tersebut
Penelitian yang dilakukan oleh
diuraikan oleh mikroorganisme. Mikroba
Kusmiyati (2012) ini menunjukkan bahwa
menggunakan energi yang diperoleh untuk
karbon aktif yang berasal dari batubara
melakukan pertumbuhan sehingga terjadi
dapat digunakan sebagai adsorben dalam
perkembangan biomassa dalam jumlah
pengolahan limbah cair yang mengandung
besar. Senyawa polutan dalam air limbah
logam Cu2+ dan Ag+ melalui proses
selanjtnya diuraikan oleh mikroorganisme
adsorpsi.
ini (Ningtyas, 2015). Mikroorganisme
yang berperan dalam proses lumpur aktif
Bahan dan Metode adalah bakteri aerob (Anderson, 2010).
Proses Lumpur Aktif Mikroorganisme memanfaatkan polutan
Alat dan bahan yang diperlukan dan partikel organik terlarut sebagai
dalam proses lumpur aktif adalah limbah sumber makanan.
cair, HCl, NaOH, pH meter, alat ukur
Wastewater Treatment
Buasri, A., yongbut, P., Chaiyut, N., dan Aktif”, Jurusan Teknik Kimia,
Phattarasirichot, K., 2005, Institut Teknologi Bandung,
“Adsorption Equilibrium of zinc Indonesia.
Ions from Aqueous Solution by Pipeline, Spring, 2003, Vol. 14, No. 2.
Using Modified Clinoptilolite”, Santiago, H., 1996, “Istilah Lingkungan
Ching Mai J. Sci,Vol. 35(1), pp. untuk Managemen”, PT. Gramedia
56-62. Pustaka Utama, Jakarta, hal: 20-22.
Fardiaz, S., 1992, “Polusi Air dan Udara”, Shreve, R.N., 1997, “Chemical Process
Yogyakarta: Kanisius, Hal 19-28. Industries”, McGrowHill Kogasha.
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Solichin, M., 2012, “Pengelolaan Air
Nomor: KEP-03/MENLH/2010 Limbah Tersuspensi”, Jurusan
tentang Baku Mutu Air Limbah Teknik Pengairan, Universitas
bagi Kawasan Industri. Brawijaya.
Kurniati, E., 2008, “Pemanfaatan Soraya, D., Iryani, A., Mulyati, A. H.,
Cangkang Kelapa Sawit sebagai “Wastewater Treatment at PT. X
Arang Aktif”, Jurnal Penelitian by Active Sludge (Pengolahan
Ilmu Teknik, Vol.8, No.2, 96-103. Limbah Cair PT. X secara Lumpur
Kusmiyati, Lystanto, P. A., Pratiwi, K., Aktif”, Program Studi Kimia
2012, “Pemanfaatan Karbon Aktif Fakultas Matematika dan Ilmu
Arang Batu Bara (KAAB) untuk Pengetahuan Alam, Universitas
Menurunkan Kadar Ion Logam Pakuan Bogor.
Berat Cu (II) dan Ag (I) pada Sperling, M.V., 2007, “Activated Sludge
Limbah Cair Industri”, and Aerobic Biofilm Reactor”,
Reaktor,Vol. 14 No. 1, 51-60. Department of Sanitary and
Ningtyas, R., 2015, “Pengolahan Air Environment Engineering, Federal
Limbah dengan Proses Lumpur University of Minas Gerais, Brazil.