Pengolahan Limbah Cair Pabrik Gula Menggunakan Adsorben dari Kotoran Sapi dan Ampas Tebu
GAP PENELITIAN
Tingginya kandungan COD dan TSS pada Kandungan COD, BOD, dan TSS telah memenuhi standar
limbah cair di pabrik gula X. baku mutu yang telah ditetapkan oleh Peraturan Menteri
b. Kandungan BOD yang belum Lingkungan Hidup P.59/Menlhk/Setjen/Kum.1/ 7/ 2016
memenuhi standar baku mutu pada tentang baku mutu lindi.
kandungan limbah cair di pabrik gula X TSS = 100 mg/L BOD = 150 mg/L COD = 300 mg/L pH = 6-9
GAP
c. Nilai parameter yang ada pada limbahPengolahan air limbah pabrik gula menggunakan metode
cair : adsorbsi dengan adsorben kotoran sapi dan ampas tebu,
TSS= 276,00 mg/L COD= 746,67 mg/L karena lebih ekonomis dan teknologi sederhana.
BOD= 18,10 mg/L
pH= 6
d. Belum ada pengolahan yang
memadai sehingga bahan-bahan organik
yang cukup tinggi g dapat menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan.
Permasalahan Penelitian
1. Bagaimana pengaruh ketebalan penggunaan media kombinasi pasir zeolit dan arang
aktif dalam mereduksi parameter COD, BOD, pH, dan TSS?
2. Berapa efisiensi removal pada tiap parameter dengan menggunakan metode filtrasi
kombinasi pasir zeolit dan arang aktif?
PEMDAHULUAN
Sanitary landfill adalah sistem pengelolaan sampah yang umum digunakan di dunia
dan Indonesia. Sistem ini dianggap mudah dan relatif murah sehingga sampai saat ini masih
banyak dipergunakan di beberapa daerah di Indonesia karena pada dasarnya sistem ini
memanfaatkan lahan cekungan yang memenuhi syarat seperti jenis dan prioritas tanah. Salah
satu permasalahan yang sering terjadi pada sistem pengelolaan sampah seperti ini adalah air
lindi atau yang biasa dikenal dengan istilah leachate yang berasal dari tumpukan sampah. Air
lindi ini dapat menimbulkan bau dan mengandung banyak mikroorganisme patogen serta
bahan pencemar lainnya seperti logam berat. Timbulan sampah per hari setiap individu di
kota X pada tahun 2021 ini terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk pada
setiap tahunnya. Pertumbuhan penduduk setiap tahunnya 4,5%, hal ini akan berdampak pada
jumlah air lindi yang dihasilkan akibat timbulan sampah dan sampah akan semakin
meningkat seiring dengan meningkatnya gaya hidup masyarakat (Thomas, 2019).
Air lindi merupakan suatu jenis bahan pencemar yang memiliki potensi tinggi untuk
mencemari lingkungan sekitar TPA karena mengandung bahan berbahaya yang sangat
toksik. Cairan lindi yang meresap ke dalam tanah akan menyebabkan pencemaran air tanah
secara langsung, menurut Chaerul (2021) yang mengatakan bahwa dampak limbah cair atau
limbah air lindi dapat mengganggu kesehatan manusia, penurunan kualitas lingkungan,
gangguan estetika/keindahan, dan kerusakan material. Rahadianti (2016) berpendapat bahwa
komposisi air lindi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis sampah terdeposit, jumlah
curah hujan di daerah TPA dan kondisi spesifik tempat pembuangan tersebut. Air lindi pada
umumnya mengandung senyawa-senyawa organik dan anorganik (logam berat) yang tinggi.
Jika logam-logam tersebut masuk ke dalam tubuh manusia, maka akan menimbulkan efek
samping yang sangat berbahaya. Pada kebanyakan TPA air lindi terdiri atas cairan yang
masuk TPA dari sumber-sumber luar, drainase permukaan, air hujan, air tanah, dan dari mata
air serta cairan yang diproduksi dari dekomposisi limbah. Dalam definisi lain, air lindi adalah
sebagai limbah cair yang terbentuk akibat masuknya air ekternal ke dalam timbunan sampah,
melarutkan dan membilas materi-materi terlarut termasuk senyawa organik dan anorganik
hasil proses dekomposisi. Air Lindi dari sebuah kolam penampungan cairan lindi dapat
meresap ke dalam tanah. Peresapan cairan lindi ke dalam tanah akan menyebabkan
penecemaran tanah dan air tanah secara langsung. Agar pencemaran air lindi ini berkurang
bahkan hilang terutama kandungan logam beratnya seperti logam berat yang memiliki tingkat
toksisitas tinggi, maka diperlukan upaya pengolahan dengan metode Filtrasi. Rohim (2020)
menyatakan bahwa proses filtrasi merupakan bagian dari pengolahan air yang pada
prinsipnya adalah untuk mengurangi bahan-bahan organik maupun bahan-bahan anorganik
yang berada dalam air. Dalam pengolahan dengan metode filtrasi dibutuhkan media filter
seperti arang aktif dan zeolit dimana telah diketahui mampu meyerap logam berat dan bahan
organik.
Dalam dunia industri atau badan usaha, karbon aktif sangat di perlukan karena dapat
mengabsorbsi bau, warna, gas dan logam. Menurut Nico, diakses pada 8 November 2021.
Menyatakan bahwa karbon aktif merupakan sebuah material atau bahan yang memiliki pori-
pori sangat banyak dan luas. Pori-pori ini berfungsi untuk menyerap setiap kontaminan yang
melaluinya. Artinya, jika air disaring dengan karbon aktif, maka kontaminan dalam air dapat
masuk dalam pori-pori dan terjebak di dalamnya. Pasir zeolit merupakan salah satu adsorben
alternatif yang memiliki kemampuan adsorpsi yang tinggi dan dapat diaplikasi dalam rentang
suhu yang luas sehingga sangat cocok digunakan sebagai adsorben, zeolit dapat
dimanfaatkan sebagai penyaring molekuler, senyawa penukar ion, sebagai filter dan katalis.
Maka dari itu, pada penelitian ini menggunakan metode filtrasi dengan filter media alam
pasir zeolit dan karbon aktif untuk mereduksi kadar COD, BOD, TSS, dan pH dengan
menganalisis pengaruh ketebalan kedua media filter tersebut, ketebalan yang digunakan
untuk masing-masing filter terdiri dari 3 jenis yaitu 10cm, 15cm dan 20cm. Kelebihan dari
menggunakan metode kombinasi ini adalah teknologi yang digunakan sederhana dan lebih
ekonomis. Namun metode ini juga memiliki kekurangan yaitu yaitu membutuhkan waktu
yang lama untuk menurunkan kadar BOD, COD , TSS, dan pH, karena harus menunggu air
lindi melalui proses filter.
DASAR TEORI
Rohim, Miftahur. 2020. Teknologi Tepat Guna Air Bersih. Pasuruan: Penerbit Qiara
Media.
Thomas, Rezky Adipratama., dan Dian Hudawan Santoso. 2019. Potensi Pencemaran Air
Lindi Terhadap Air Tanah dan Teknik Pengolahan Air Lindi di TPA Banyuroto
Kabupaten Kulon Progo. Jurnal Science Tech. Vol. 5 No. 2, 1-12.