ABSTRAK
2083
ILTEK,Volume 14, Nomor 02, Oktober 2019 ISSN : 1907-0772
ditemukan dari limbah laboratorium pengujian pengurangan kadar logam Pb sebesar 61%
adalah logam Pb(II). (Priadi et al., 2014).
Pb adalah logam berat yang digolongkan Berbagai macam teknologi telah
ke dalam bahan pencemar yang berbahaya. Pb dikembangkan untuk menyisihkan logam berat
berada di dalam air dalam bentuk Pb(OH)2. dari air limbah. Teknik konvensional yang
Kelebihan timbal yang terserap ke dalam biasanya digunakan adalah proses fisik-
tubuh manusia dapat menyebabkan kimiawi, seperti presipitasi, oksidasi, reduksi,
kecerdasan anak menurun, pertumbuhan badan ekstraksi pelarut, ekstraksi elektrolisis,
terhambat, bahkan dapat menimbulkan penguapan, osmosis, pertukaran ion dan
kelumpuhan (Widayatno et al., 2017). Selain adsorpsi (Priadi et al., 2014). Salah satu
itu, masuknya Pb ke dalam tubuh manusia metode yang paling sering digunakan adalah
melalui air minum, makanan atau udara juga dengan metode adsorpsi. Adsorpsi adalah
dapat menyebabkan gangguan pada organ proses perpindahan massa pada permukaan
seperti gangguan neurologi (syaraf), ginjal, pori-pori dalam butiran adsorben (Asip,
sistem reproduksi, sistem hemopoitik serta Mardhiah and Husna, 2008). Metode adsorpsi
sistem syaraf pusat (otak) terutama pada anak memiliki beberapa kelebihan di antaranya
yang dapat menurunkan tingkat kecerdasan adalah prosesnya relatif sederhana, efektifitas
1DIL¶DK %HUGDVDUNDQ %DODL %HVDU dan efesiensinya relatif tinggi serta tidak
Industri Hasil Perkebunan kandungan logam memberikan efek samping berupa zat beracun
Pb(II) dalam limbah cair dari laboratorium (Safrianti, Wahyuni and Zahara, 2012).
pengujiannya sebesar 0,3 ± 0,5 mg/l Beberapa jenis adsorben untuk mengadsorpsi
sedangkan menurut keputusan Kep. Men. logam berat yaitu silica gel, zeolite, karbon
Neg. L.H. No.: KEP-1/MENLH/10/1995 aktif, dan bahan yang mudah didegradasi
tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi seperti limbah jerami, tempurung kluwak,
Kegiatan Industri maka logam timbal 0,1 eceng gondok, dan sejenisnya. Pemilihan
mg/L yang diijinkan untuk dibuang ke adsorben dilakukan berdasarkan luas
lingkungan (Faputri, Ardhiany and Artan, permukaan pori-pori zat yang diadsorpsi.
2017). Kandungan utama suatu adsorben yang
Upaya mengurangi pencemaran logam berasal dari bahan alam yaitu selulosa,
berat timbal (Pb) yang semakin meningkat di hemiselulosa, dan lignin. Selulosa memiliki
lingkungan, diarahkan pada penggunaan gugus fungsi yang dapat melakukan
bahan yang mudah didegradasi seperti limbah pengikatan dengan ion logam. Gugus fungsi
jerami padi yang diaktivasi menggunakan tersebut adalah gugus karboksil dan hidroksil
asam nitrat untuk mengadsorpsi logam (Abdullah et al., 2010).
timbal(II) dan dihasilkan kapasitas adsorpsi Salah satu bahan alam yang banyak
Pb(II) sebesar 4,5 mg/g (Safrianti, Wahyuni mengandung selulosa yaitu sabut kelapa.
and Zahara, 2012). Selain itu, penelitian yang Sabut merupakan bagian mesokarp (selimut)
dilakukan oleh Widayatno (2017) yang berupa serat-serat kasar kelapa.
menunjukkan bahwa adsorben arang bambu Komposisi kimia sabut kelapa secara umum
aktif mampu mengadsorpsi logam berat Pb terdiri atas selulosa, lignin, pyroligneous acid,
dari limbah cair dengan metode adsorpsi gas, arang, tannin, dan potasium. Setiap butir
Model Thomas diperoleh nilai kTh dari kelapa mengandung serat 525 gram (75% dari
penyerapan dengan arang bambu yang sabut), dan serbuk sabut kelapa 175 gram
diaktivasi sebesar 0,001305 sedangkan pada (25% dari sabut) (Hanum, 2015). Sabut kelapa
arang bambu yang tidak diaktivasi sebesar merupakan limbah dari buah kelapa karena
0,0009. Penurunan cemaran logam Pb pada termasuk bagian dari kelapa yang tidak
limbah cair juga dapat dilakukan termanfaatkan. Besarnya areal kebun kelapa di
menggunakan limbah tanah liat yang negara kita yang mencapai 97,4%
mengandung kolinite sebagai adsorben pada menghasilkan limbah sabut kelapa yang
kondisi yang efektif menunjukkan efisiensi sangat banyak (Pertiwi and Herumurti, 2000).
Oleh karena itu peneliti berinisiatif untuk
2084
ILTEK,Volume 14, Nomor 02, Oktober 2019 ISSN : 1907-0772
2085
ILTEK,Volume 14, Nomor 02, Oktober 2019 ISSN : 1907-0772
2086
ILTEK,Volume 14, Nomor 02, Oktober 2019 ISSN : 1907-0772
2087