Anda di halaman 1dari 8

Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry)

Volume 7 Nomor 2, Oktober 2019

ADSORPSI ION Pb(II) OLEH ZEOLIT ALAM ENDE TERAKTIVASI


ASAM: STUDI PENGEMBANGAN MINERAL ALTERNATIF PENJERAP
LIMBAH LOGAM BERAT
Yulius Dala Ngapa1, Jumilah Gago2
1
Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Flores,
Jl. Sam Ratulangi Ende-Flores, Indonesia, 86319
ydalangapa@gmail.com
2
Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Flores
Jl. Sam Ratulangi Ende – Flores, Indonesia, 86319
jumilah88gago@gmail.com

ABSTRAK: Peningkatan kapasitas adsorpsi dan efisiensi penyerapan zeolit alam Ende - NTT
sudah dilakukan melalui proses aktivasi kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
adsorben yang efektif mengurangi kadar logam Pb(II) dalam larutan. Aktivasi zeolit alam
tersebut dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi asam klorida (HCl) dan dikarakterisasi
menggunakan Difraksi Sinar-X (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Sementara
proses adsorpsi ion Pb(II) menggunakan zeolit alam teraktivasi tersebut dipelajari pada variasi
pH dan waktu kontak. Konsentrasi ion Pb(II) sebelum dan sesudah penyerapan ditentukan
dengan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsentrasi optimum HCl untuk proses aktivasi tersebut adalah 3,0 M. Kondisi optimum
penyerapan ion logam tersebut terjadi pada pH 4 dan waktu kontak selama 60 menit. Kapasitas
adsorpsi dan efisiensi penyerapan maksimum zeolit alam terhadap ion logam Pb(II) berturut-
turut sebesar 24.843 mg/g dan 99.37%.
Kata kunci: zeolit alam, adsorpsi, aktivasi, logam berat, timbal (II)

ABSTRACT: The improvement of adsorption capacity and absorption efficiency of natural


zeolite from Ende - NTT has been carried out by chemical process activation using chloric acid
(HCl). The purpose of this research was to produce adsorbent that efectively reduce the Pb(II)
concentration from solution. The adsorption of the activated natural zeolite on Pb (II) was
studied by varying the HCl concentration, pH of the solution, and contact time. The
characterization of the activated natural zeolite was conducted with X-Ray Diffraction (XRD)
and Scanning Electron Microscope (SEM). Meanwhile the concentration of ion Pb (II) was
measured by Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS). The optimum HCl concentration for
the activation process was 3.0 M. Moreover, the optimum pH of the solution and contact time
were 4 and 60 minutes respectively with the adsorption capacity and the efficiency were 24.843
mg/g and 99.37% respectively.

Keywords: natural zeolite, adsorption, activation, heavy metal, lead (II)

1. PENDAHULUAN
Pertumbuhan populasi serta terhadap manusia dan lingkungan. Seiring
perkembangan industri yang terus dengan meningkatnya aktivitas industri,
meningkat banyak memberikan dampak maka semakin banyak pula limbah yang

84
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019

mengganggu lingkungan terutama air [1]. (adsorben) karena adanya gaya tarik
Menurut Said [2] limbah yang berasal dari molekul yang terjadi antara adsorbat dan
industri dapat berupa kontaminasi adsorben. Dewasa ini, inovasi penelitian
bakteriologis maupun limbah anorganik yang dikembangkan sebagai adsorben
dalam bantuk logam berat seperti timbal adalah sumber daya mineral yang
(Pb), nikel (Ni), kadmium (Cd), perak (Ag), ketersediaanya di alam dalam jumlah yang
besi (Fe), merkuri (Hg), dan tembaga (Cu). cukup besar, memiliki kemampuan adsorpsi
Logam timbal (Pb) merupakan salah satu yang baik serta bersifat lebih ekonomis.
logam berat yang ditemukan pada limbah Salah satu adosben yang menjanjikan adalah
industri metalurgi, penambangan, pelapisan zeolit alam [11].
baterai, pemurnian minyak bumi, dan lain- Zeolit merupakan suatu alumino silikat
lain [3]. Karena sifatnya yang non- terhidrat yang dibangun oleh kumpulan
biodegradable maka akan terakumulasi pada tetrahedral TO4 (T = Al, Si) dengan atom O
organ dalam tubuh manusia, bersifat toksik, sebagai penghubung antara atom Si dan Al
serta mengakibatkan berbagai efek membentuk rongga dan pori yang ditempati
kesehatan dan penyakit yang serius [4]. oleh molekul-molekul air dan kation [12].
Keracunan Pb menyebabkan kerusakan Cadangan zeolit alam yang terdapat di
besar pada ekosistem dan kesehatan manusia kabupaten Ende provinsi Nusa Tenggara
seperti gangguan sistem pusat saraf, hati, Timur (NTT) sebesar 20 juta ton [13].
ginjal , sistem reproduksi, peredaran darah, Cadangan yang cukup besar tersebut belum
serta kematian biota perairan [5]. Kadar dimanfaatkan secara maksimal, di berbagai
maksimum Pb yang dianjurkan pada limbah bidang seperti industri dan lingkungan.
menurut Peraturan Menteri Lingkungan Pemanfaatan zeolit alam Ende di bidang
Hidup No. 5 Tahun 2014 [6] adalah 0,1 lingkungan sebagai adsorben limbah
mg/L, sedangkan menurut SNI 013553-2006 pewarna kation telah dilakukan oleh Ngapa
[7] kadar maksimum Pb yang diperbolehkan et al. [14]. Hasilnya menunjukkan bahwa
adalah 0,005 mg/L. Masalah terkait kemampuan zeolit alam Ende sebagai
pencemaran lingkungan memotivasi para adsorben biru metilena tidaklah berbeda
peneliti untuk menyelidiki teknologi yang signifikan dengan kemampuan zeolit alam
dapat mengurangi dampak yang disebabkan yang berasal dari Bayah dan Cikalong.
limbah logam Pb(II) dan memastikan Umumnya zeolit alam memiliki rasio
kualitas hidup manusia dan lingkungan Si/Al yang tinggi namun masih mengandung
menjadi lebih baik. pengotor-pengotor dalam bentuk oksida
Banyak metode telah dikembangkan logam sehingga luas permukaannya rendah.
untuk menurunkan dan menghilangkan Peningkatan daya guna zeolit sebagai
kandungan Pb(II) seperti adsorpsi, adsorben dapat dilakukan melalui perlakuan
pertukaran ion, proses membran, osmosis aktivasi. Terdapat dua proses aktivasi, yaitu
balik, presipitasi, oksidasi kimia, koagulasi secara fisika dan secara kimia. Aktivasi
[8,9]. Di antara metode-metode ini, adsorpsi fisika dilakukan dengan cara kalsinasi
diakui sebagai salah satu metode yang sedangkan aktivasi kimia dilakukan degan
paling efektif. Pengoperasiannya yang penambahan asam atau basa [15].
mudah, desain sederhana, hemat energi, Untuk lebih mengoptimalkan
serta tidak menimbulkan efek samping yang pemanfataan sumber daya mineral zeolit
beracun [10]. yang tersedia, maka diperlukan kajian
Adsorpsi merupakan proses penjerapan mengenai potensi dan karakterisasi zeolit
suatu zat (adsorbat) pada permukaan zat lain alam Ende sebagai adsorben. Penelitian ini

85
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019

dilakukan untuk mengetahui kemampuan campuran netral dan dikeringkan dalam


adsorpsi zeolit alam Ende dalam oven pada suhu 110oC selama 4 jam.
menurunkan kadar logam Pb(II) yang
merupakan salah satu sumber pencemaran Karakterisasi Zeolit Alam
anorganik. Karakterisasi dan aktivasi zeolit
Karakterisasi zeolit alam Ende dianalisis
alam yang digunakan dilakukan secara
dengan menggunakan instrumen X-Ray
kimia. Penelitian ini juga merupakan upaya
Diffraction (XRD), morfologi permukaan
awal dalam mengatasi pencemaran yang
zeolit alam dianalisis menggunakan
disebabkan oleh logam-logam berat.
Scanning Electron Microscope (SEM).
2. PERCOBAAN Penentuan Kondisi Optimum Adsorpsi
Logam Pb(II) oleh Zeolit Alam Ende
2.1 Bahan dan Peralatan
Penentusan kondisi optimum dilakukan
Bahan-bahan yang digunakan dalam
dengan menggunakan metode tumpak.
penelitian ini adalah adsorben zeolit alam
Sebanyak 0.05 gram sampel zeolit alam
Ende – NTT, Pb(NO3)2 (merck) dan HCl
dicampurkan dengan 50 mL larutan Pb(II)
(p.a), HNO3 (p.a), NaOH (merck). Alat-alat
25 mg/L dalam erlenmeyer, kemudian
yang digunakan adalah peralatan gelas,
dikocok menggunakan shaker. Selanjutnya
tanur, sentrifugasi, oven, shaker, serta
campuran disentrifugasi pada kecepatan
instrument berupa: pengujian karakterisasi
3500 rpm selama 30 menit. Kadar larutan
zeolit menggunakan XRD (X-Ray
Pb(II) yang tidak teradsorpsi dalam filtrat
Diffraction) Shimadzu-XRD 7000, untuk
diukur menggunakan AAS (Atomic
mengetahui morfologi Kristal zeolit
Adsorption Spectrophotometer). Kondisi
menggunakan SEM (Scanning Electron
adsorpsi yang digunakan adalah pH (2, 4, 6,
Microscope) Carl-Zeiss Bruker EVO MA10,
8, dan 10) dan waktu kontak (15, 30, 60, 90,
penentuan kadar logam Pb(II) dalam larutan
dan 120 menit).
menggunakan AAS (Atomic Adsorption
Spectrophotometer) Shimadzu AA-7000. Perhitungan:
2.2 Metode
Preparasi Zeolit Alam
Zeolit alam asal Ende bentuk bongkahan
dihaluskan hingga lolos ayakan 200 mesh.
Zeolit selanjutnnya dicuci dengan akuades, Keterangan :
dan dikeringkan pada suhu 110 oC selama 3 qe = kapasitas adsorpsi (mg/g)
jam. ɛ = efisiensi penyerapan (%)
Aktivasi Zeolit Alam V = volume larutan (L)
Co = konsentrasi awal ion Pb (mg/L)
100 gram zeolit alam ditambahkan Ce = konsentrasi akhir ion Pb (mg/L)
larutan HCl pada konsentrasi 0; 0,5 M; 1,5 m = massa zeolit (gram)
M; 3 M; dan 5 M. Campuran diaduk dengan
magnetik stirer selama 3 jam, selanjutnya
dibilas dengan akuades hingga diukur pH

86
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019

3. HASIL DAN PEMBAHASAN mengindikasikan bahwa mordenit


Preparasi dan Karakterisasi Zeolit Alam merupakan jenis zeolit alam dengan
kelimpahan besar di kabupaten Ende
Banyaknya kandungan oksida logam dan dibandingkan klinoptilolit.
air yang terkandung dalam zeolit alam
menyebabkan kemampuan adsorpsinya Morfologi partikel kristal zeolit diamati
rendah. Dengan demikian, untuk dengan SEM (Scanning Electron
memperbaiki kelemahan tersebut zeolit alam Microscope) pada perbesaran 3000x.
yang akan digunakan terlebih dahulu Gambar 2 menunjukkan morfologi
mengalami proses preparasi. Preparasi permukaan zeolit alam Ende. Menurut
dilakukan dengan mengubah ukuran Cardoso et al. [17] indikasi zeolit alam
bongkahan zeolit alam menjadi serbuk halus berdasarkan pengamatan SEM ditunjukkan
yang lolos ayakan 200 mesh. Hal ini dengan material berupa susunan lembaran
bertujuan untuk meningkatkan luas pipih berbentuk seperti batangan dengan
permukaan kontak sehingga jumlah sisi susunan acak dan menumpuk.
adsorpsinya lebih besar [16]. Tahap
pemanasan bertujuan untuk menghilangkan
uap air dan pengotor yang berpotensi
menutup pori zeolit. Difraktogram zeolit
alam ditampilkan pada Gambar 1.

14000

12000

10000
Intensity

8000

6000

4000 Gambar 2 Morfologi permukaan zeolit


2000 alam Ende
0
0 20 40 60 80 Kondisi Optimum Adsorpsi dan Isoterm
2θ Adsorpsi Pb(II) oleh Zeolit Alam Ende
Gambar 1 Difraktogram zeolit alam Ende
Setiap adsorben memiliki kondisi
Gambar 1 menunjukkan bahwa jenis optimum yang berbeda-beda saat
zeolit alam Ende adalah campuran berinteraksi dengan adsorbat. Oleh karena
klinoptilolit dan mordenit. Hal ini itu, penentuan kondisi optimum adsorpsi
dibuktikan oleh puncak-puncak karakteristik yang meliputi konsentrasi HCl, pH, dan
pada data JCPDS (Joint Committee on waktu kontak bertujuan untuk mengetahui
Powder Diffraction Standard) dengan interaksi yang terjadi antara adsorben zeolit
intensitas tinggi yang muncul pada sudut dan adsorbat Pb(II) dengan optimal dan
25.60o, 26,25o, dan 27.67o untuk mordenit, dapat diperoleh hasil yang efisien.
serta intensitas pencirian klinoptilolit Aktivasi Zeolit Alam
muncul pada sudut 9.74o, 13.38o, dan 29.07o.
Puncak-puncak dengan intensitas tertinggi Banyaknya pengotor yang terdapat di
dimiliki oleh mordenit hal ini dalam zeolit alam akan menyebabkan

87
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019

aktivitas adsorpsinya menjadi tidak Penentuan pH optimum


maksimal. Perlakuan aktivasi menggunakan
HCl pada berbagai variasi konsentrasi akan Salah satu parameter penting yang
mengubah permukaan dari zeolit, karena menentukan penyerapan logam Pb(II) oleh
asam (HCl) dapat membersihkan pengotor- zeolit alam adalah derajat keasaman (pH).
pengotor berupa oksida logam. Perlakuan Perubahan pH dapat mempengaruhi sifat
pemanasan bertujuan untuk menghilangkan kimia dan permukaan dari adsorben,
uap air yang terjerap di dalam zeolit. kelarutan ion logam, serta kompetisi ion
Terlepasnya uap air akan menyebabkan logam dalam proses penjerapan [20].
terbentuknya ruang kosong sehingga Kapasitas adsorpsi dan penyerapan logam
aktivitas adsorpsinya mengalami Pb(II) pada variasi pH ditunjukkan pada
peningkatan [18]. Tabel 2.
Tabel 1 menunjukkan pengaruh variasi Tabel 2. Kapasitas Adsorpsi Zeolit Alam
konsentrasi HCl yang digunakan dalam terhadap Logam Pb((II) pada Berbagai
proses aktivasi zeolit alam terhadap pH
kemampuan adsorpsi logam Pb(II). Proses
aktivasi mampu menghilangkan oksida Efisiensi Kapasitas
logam yang menutupi permukaan sehingga pH Penyerapan Adsorpsi
bidang kontak zeolit dengan adsorbat Pb(II) (%) (mg/g)
menjadi lebih besar. 2 84.86 21.215
4 96.78 24.195
Tabel 1. Kapasitas Adsorpsi Zeolit Alam 6 82.14 20.535
terhadap Logam Pb(II) pada 8 76.46 19.115
Berbagai Konsentrasi HCl 10 70.17 17.543
Efisiensi Kapasitas
[HCl] Penyerapan Adsorpsi Adsorpsi zeolit alam terhadap logam
(%) (mg/g) Pb(II) mengalami kenaikan pada pH 4 (pH
0M 61.74 15.435 optimum) yaitu sebesar 24.195 mg/g, dan
0.5 M 68.87 17.218 mengalami penurunan pada pH 6 hingga 10.
1.5 M 76.34 19.085 Kenaikan kemampuan adsorpsi pada pH = 4
3.0 M 85.45 21.363 mengindikasikan bahwa proses adsorpsi
5.0 M 73.58 18.395 logam Pb(II) dipengaruhi oleh interaksi
elektrostatik atau pertukaran ion dengan ion
Rongga-rongga kosong terbentuk karena H+ pada sisi aktif zeolit. Penurunan
larutnya oksida logam pada saat aktivasi kapasitas adsorpsi pada pH yang lebih tinggi
akan menyebabkan permukaan zeolit disebabkan pada kondisi tersebut sudah
menjadi lebih aktif. Hal ini ditandai dengan terlewatinya harga Ksp dan terbentuk
meningkatnya kemampuan adsorpsi pada endapan Pb(OH)2.
penggunaan HCl hingga konsentrasi 3 M
[19]. Akan tetapi kondisi asam pada
konsentrasi tertentu memberikan dampak Penentuan waktu kontak optimum
pada penurunan kapasitas adsorpsinya. Pengaruh waktu kontak terhadap
Pengunaan HCl dengan konsentrasi yang kapasitas adsorpsi zeolit alam teraktivasi
lebih besar lagi akan merusak struktur HCl terhadap ion logam Pb(II) ditunjukkan
permukaan zeolit. pada Tabel 3.

88
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019

Tabel 3. Kapasitas Adsorpsi Zeolit Alam Tabel 4. Kapasitas adsorpsi zeolit alam
terhadap Logam Pb((II) pada Berbagai Ende dan beberapa clay mineral
Waktu Kontak terhadap logam Pb((II)
Waktu Efisiensi Kapasitas Q max Literatur
Mineral
Kontak Penyerapan Adsorpsi (mg/g)
(menit) (%) (mg/g) Zeolit alam Ende 24,8 Studi
15 91.15 22.787 Semnan Zeolite 25.3
30 94.77 23.692 Georgia Kaolnite 11.5 [21]
60 99.37 24.843 Iranian zeolite 27.7
90 96.89 24.223
120 96.34 24.085
4. KESIMPULAN

Penentuan waktu kontak optimum dalam Perlakuan aktivasi terhadap zeolit alam
proses adsorpsi bertujuan untuk mengetahui Ende – NTT dapat dilakukan dengan
waktu minimum yang dibutuhkan oleh menggunakan HCl pada berbagai
adsorben dalam menjerap logam secara konsentrasi. Hal ini memberikan pengaruh
maksimal.Waktu kontak adsorben zeolit terhadap kapasitas adsorpsi dan efisiensi
dalam mengadsorpsi logam Pb(II) penyerapan zeolit alam terhadap logam
mengalami kenaikan hingga pada 60 menit Pb(II). Berdasarkan hasil analisis
(waktu kontak optimum), kemudian optimalisasi aktivasi zeolit diketahui bahwa
mengalami sedikit penurunan di menit konsentrasi optimum larutan HCl yang dapat
berikutnya. Hal ini disebabkan adsorben digunakan untuk proses aktivasi adalah 3.0
zeolit sudah pada keadaan jenuh sehingga M. Karakteristik adsorpsi ion logam Pb(II)
tidak mampu lagi mengikat logam Pb(II). pada adsorben zeolit alam Ende – NTT
Sisi aktif pada permukaan zeolit telah diisi dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) dan
penuh oleh sejumlah adsorbat sehingga waktu kontak antara adsorben zeolit dan ion
penambahan waktu adsorpsi hanya akan logam Pb(II), di mana Pb(II) teradsorpsi
memengaruhi sedikit peningkatan pada optimum pada pH = 4 dan waktu kontak 60
kapasitas adsorpsinya atau cenderung menit.
konstan. Pada penentuan waktu kontak
5. UCAPAN TERIMA KASIH
optimum perlu diketahui bahwa semakin
lama waktu adsorpsi makan efek kestabilan Penulis mengucapkan terima kasih
listrik akan terganggu sehingga kapasitas kepada Yayasan Perguruan Tinggi Flores
adsorpsi setelah waktu kontak 60 menit yang telah mendanai penelitian ini melalui
cenderung menurun. Hibah Yapertif tahun 2019 serta Lembaga
Kemampuan adsorpsi zeolit alam Ende Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
tidaklah berbeda jauh dengan beberapa Universitas Flores yang memberikan
mineral lainnya. Perbandingan nilai dukungan dan kesempatan sehingga
kapasitas adsorpsi zeolit alam Ende terhadap penelitian ini dapat terlaksana.
logam Pb(II) dengan beberapa clay mineral
6. DAFTAR PUSTAKA
yang telah dilaporkan sebelumnya
ditunjukkan pada Tabel 4. [1] Delkash M., Bakhshayesh B.E.,
Kazemian H. Using zeolitic adsorbents
to clean up special wastewater
streams: A review. Microporous and

89
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019

Mesoporous Materials. 2015, 214, Enviromental Chemichal Engineering.


224-241. 2015, 3(4), 2604-2610.
[2] Said N.I. Metode penghilangan logam [10] Zhu L., Ji J., Wang S., Xu C., Yang
berat (As, Cd, Cr, Ag, Cu, Pb, Ni, Zn) K., Xu M. Removal of Pb(II) from
di dalam air limbah industri. Jurnal wastewater using Al2O3-NaA zeolite
Air Indonesia. 2010, 6(2), 136-148. composite hollow fiber membranes
[3] Khodadadi M., Ansaritabar M., synthesized from solid waste coal fly
Malekpour A. Removal of Pb(II) and ash. Chemosphere. 2018, 206, 278-
Cu(II) from aqueous solutions by NaA 284.
zeolite coated magnetic nanoparticles [11] Lu X., Wang F., Li X., Shih K., Zeng
and optimization of method using EY. Adsorption and thermal
experimental design. Microporous and stabilization of Pb2+ and Cu2+ by
Mesoporous Materials. 2017, 248, zeolite. Industrial and Engineering
256-265. Chemistry Research. 2016, 55(32),
[4] Javanbakht V., Ghoreishi S.M., Habibi 8767-8773.
N., Javanbakht M. Anovel magnetic [12] Gougazeh M., Buhl J.C. Synthesis and
chitosan/ clinoptilolite/ magnetite characterization of zeolite A by
nanocomposite for highly efficient hydrothermal transformation of natural
removal of Pb(II) ions from aqueous Jordanian kaolin. Journal of the
solution. Powder Technology. 2016, Association of Arab Universities for
302, 372-383. Basic and Applied Science. 2014, 15,
[5] Milani M.B., Ejhieh A.N. A 35-42.
comprehensive study on photocatalytic [13] Arryanto., Suwardi., Husaini., Affandi
activity of supported Ni/Pb sulfide and T., Amini S., Al-Jabri M., Siagian P.,
oxide system onto natural zeolite Setyorini D., Rahman A., Pujiastuti Y.
nanoparticles. Journal of Hazardous Zeolit dan masa depan bangsa.
Materials. 2016, 318, 291-301. Yogyakarta (ID), Imperium Pr, 2012.
[6] Keputusan Menteri Negara [14] Ngapa Y.D., Sugiarti S., Abidin Z.
Lingkungan Hidup No. 5 tahun 2014 Hydrothermal transformation of
tentang baku mutu limbah cair bagi natural zeolite from Ende-NTT and its
kegiatan industri. 2014. Jakarta: application as adsorbent of cationic
Pemerintah Republik Indonesia. dye. Indones. J. Chem. 2016, 16(2),
[7] Standar Nasional Indonesia. SNI 01- 138-143.
3553-2006. Air minum dalam [15] Ngapa Y.D. Kajian pengaruh asam-
kemasan. 2006. Jakarta: Badan basa pada aktivasi zeolit dan
Standardisasi Nasional. karakterisasinya sebagai adsorben
[8] Chen G., Shah KJ., Shi L., Chiang PC. pewarna biru metilena. JKPK (Jurnal
Removal of Cd(II) and Pb(II) ions Kimia dan Pendidikan Kimia). 2017,
from aqueous solutions by synthetic 2(2), 90-96.
mineral adsorbent: performance and [16] Parast Z.V., Asilian H., Jafari A.J.
mechanisms. Applied Surface Science. Adsorption of xylene from air by
2017, 409, 296-305. natural Iranian zeolite. Health Scope.
[9] Pandey P.K., Sharma S.K., Sambi S.S. 2014, 3(3), 1-8.
Removal of lead(II) from waste water [17] Cardoso A., Horn M., Ferret L.,
on zeolite-NaX. Journal of Azevedo C., Pires M. Integrated
synthesis of zeoliten 4A and Na-P1

90
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019

using coal fly ash for application in the


formulation of detergent and swine
wastewater treatment. Journal of
Hazardous Materials. 2015, 287, 69-
77.
[18] Djaeni M., Kurniasari L., Purbasari A.,
Sasongko S. Proceeding of the 1st
International Conference on Materials
Engineering. 2010, November 25 –
26, Yogyakarta.
[19] Alshameri A., Yan C., Al-ani Y.,
Dawood S., Ibrahim A., Zhou C.,
Wanga H. Journal of the Taiwan
Institute of Chemichal Engineers.
2014, 45(2), 554-564.
[20] Wang X., Shao D., Hou G., Wang X.
Uptake of Pb(II) and U(IV) ions from
aqueous solutions by the ZSM-5
zeolite. Journal of Moleculer Liquids.
2015, 207, 338-342.
[21] Sharifipour F., Hojati S., Cano F.C.
Kinetics and thermodynamics of lead
adsorption from aqueous solutions
onto Iranian sepiolite and zeolite. Int.
J. Environ. Res. 2015, 9(3), 1001-
1010.

91

Anda mungkin juga menyukai