ABSTRAK: Peningkatan kapasitas adsorpsi dan efisiensi penyerapan zeolit alam Ende - NTT
sudah dilakukan melalui proses aktivasi kimia. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan
adsorben yang efektif mengurangi kadar logam Pb(II) dalam larutan. Aktivasi zeolit alam
tersebut dilakukan dengan memvariasikan konsentrasi asam klorida (HCl) dan dikarakterisasi
menggunakan Difraksi Sinar-X (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM). Sementara
proses adsorpsi ion Pb(II) menggunakan zeolit alam teraktivasi tersebut dipelajari pada variasi
pH dan waktu kontak. Konsentrasi ion Pb(II) sebelum dan sesudah penyerapan ditentukan
dengan instrumen Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
konsentrasi optimum HCl untuk proses aktivasi tersebut adalah 3,0 M. Kondisi optimum
penyerapan ion logam tersebut terjadi pada pH 4 dan waktu kontak selama 60 menit. Kapasitas
adsorpsi dan efisiensi penyerapan maksimum zeolit alam terhadap ion logam Pb(II) berturut-
turut sebesar 24.843 mg/g dan 99.37%.
Kata kunci: zeolit alam, adsorpsi, aktivasi, logam berat, timbal (II)
1. PENDAHULUAN
Pertumbuhan populasi serta terhadap manusia dan lingkungan. Seiring
perkembangan industri yang terus dengan meningkatnya aktivitas industri,
meningkat banyak memberikan dampak maka semakin banyak pula limbah yang
84
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019
mengganggu lingkungan terutama air [1]. (adsorben) karena adanya gaya tarik
Menurut Said [2] limbah yang berasal dari molekul yang terjadi antara adsorbat dan
industri dapat berupa kontaminasi adsorben. Dewasa ini, inovasi penelitian
bakteriologis maupun limbah anorganik yang dikembangkan sebagai adsorben
dalam bantuk logam berat seperti timbal adalah sumber daya mineral yang
(Pb), nikel (Ni), kadmium (Cd), perak (Ag), ketersediaanya di alam dalam jumlah yang
besi (Fe), merkuri (Hg), dan tembaga (Cu). cukup besar, memiliki kemampuan adsorpsi
Logam timbal (Pb) merupakan salah satu yang baik serta bersifat lebih ekonomis.
logam berat yang ditemukan pada limbah Salah satu adosben yang menjanjikan adalah
industri metalurgi, penambangan, pelapisan zeolit alam [11].
baterai, pemurnian minyak bumi, dan lain- Zeolit merupakan suatu alumino silikat
lain [3]. Karena sifatnya yang non- terhidrat yang dibangun oleh kumpulan
biodegradable maka akan terakumulasi pada tetrahedral TO4 (T = Al, Si) dengan atom O
organ dalam tubuh manusia, bersifat toksik, sebagai penghubung antara atom Si dan Al
serta mengakibatkan berbagai efek membentuk rongga dan pori yang ditempati
kesehatan dan penyakit yang serius [4]. oleh molekul-molekul air dan kation [12].
Keracunan Pb menyebabkan kerusakan Cadangan zeolit alam yang terdapat di
besar pada ekosistem dan kesehatan manusia kabupaten Ende provinsi Nusa Tenggara
seperti gangguan sistem pusat saraf, hati, Timur (NTT) sebesar 20 juta ton [13].
ginjal , sistem reproduksi, peredaran darah, Cadangan yang cukup besar tersebut belum
serta kematian biota perairan [5]. Kadar dimanfaatkan secara maksimal, di berbagai
maksimum Pb yang dianjurkan pada limbah bidang seperti industri dan lingkungan.
menurut Peraturan Menteri Lingkungan Pemanfaatan zeolit alam Ende di bidang
Hidup No. 5 Tahun 2014 [6] adalah 0,1 lingkungan sebagai adsorben limbah
mg/L, sedangkan menurut SNI 013553-2006 pewarna kation telah dilakukan oleh Ngapa
[7] kadar maksimum Pb yang diperbolehkan et al. [14]. Hasilnya menunjukkan bahwa
adalah 0,005 mg/L. Masalah terkait kemampuan zeolit alam Ende sebagai
pencemaran lingkungan memotivasi para adsorben biru metilena tidaklah berbeda
peneliti untuk menyelidiki teknologi yang signifikan dengan kemampuan zeolit alam
dapat mengurangi dampak yang disebabkan yang berasal dari Bayah dan Cikalong.
limbah logam Pb(II) dan memastikan Umumnya zeolit alam memiliki rasio
kualitas hidup manusia dan lingkungan Si/Al yang tinggi namun masih mengandung
menjadi lebih baik. pengotor-pengotor dalam bentuk oksida
Banyak metode telah dikembangkan logam sehingga luas permukaannya rendah.
untuk menurunkan dan menghilangkan Peningkatan daya guna zeolit sebagai
kandungan Pb(II) seperti adsorpsi, adsorben dapat dilakukan melalui perlakuan
pertukaran ion, proses membran, osmosis aktivasi. Terdapat dua proses aktivasi, yaitu
balik, presipitasi, oksidasi kimia, koagulasi secara fisika dan secara kimia. Aktivasi
[8,9]. Di antara metode-metode ini, adsorpsi fisika dilakukan dengan cara kalsinasi
diakui sebagai salah satu metode yang sedangkan aktivasi kimia dilakukan degan
paling efektif. Pengoperasiannya yang penambahan asam atau basa [15].
mudah, desain sederhana, hemat energi, Untuk lebih mengoptimalkan
serta tidak menimbulkan efek samping yang pemanfataan sumber daya mineral zeolit
beracun [10]. yang tersedia, maka diperlukan kajian
Adsorpsi merupakan proses penjerapan mengenai potensi dan karakterisasi zeolit
suatu zat (adsorbat) pada permukaan zat lain alam Ende sebagai adsorben. Penelitian ini
85
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019
86
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019
14000
12000
10000
Intensity
8000
6000
87
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019
88
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019
Tabel 3. Kapasitas Adsorpsi Zeolit Alam Tabel 4. Kapasitas adsorpsi zeolit alam
terhadap Logam Pb((II) pada Berbagai Ende dan beberapa clay mineral
Waktu Kontak terhadap logam Pb((II)
Waktu Efisiensi Kapasitas Q max Literatur
Mineral
Kontak Penyerapan Adsorpsi (mg/g)
(menit) (%) (mg/g) Zeolit alam Ende 24,8 Studi
15 91.15 22.787 Semnan Zeolite 25.3
30 94.77 23.692 Georgia Kaolnite 11.5 [21]
60 99.37 24.843 Iranian zeolite 27.7
90 96.89 24.223
120 96.34 24.085
4. KESIMPULAN
Penentuan waktu kontak optimum dalam Perlakuan aktivasi terhadap zeolit alam
proses adsorpsi bertujuan untuk mengetahui Ende – NTT dapat dilakukan dengan
waktu minimum yang dibutuhkan oleh menggunakan HCl pada berbagai
adsorben dalam menjerap logam secara konsentrasi. Hal ini memberikan pengaruh
maksimal.Waktu kontak adsorben zeolit terhadap kapasitas adsorpsi dan efisiensi
dalam mengadsorpsi logam Pb(II) penyerapan zeolit alam terhadap logam
mengalami kenaikan hingga pada 60 menit Pb(II). Berdasarkan hasil analisis
(waktu kontak optimum), kemudian optimalisasi aktivasi zeolit diketahui bahwa
mengalami sedikit penurunan di menit konsentrasi optimum larutan HCl yang dapat
berikutnya. Hal ini disebabkan adsorben digunakan untuk proses aktivasi adalah 3.0
zeolit sudah pada keadaan jenuh sehingga M. Karakteristik adsorpsi ion logam Pb(II)
tidak mampu lagi mengikat logam Pb(II). pada adsorben zeolit alam Ende – NTT
Sisi aktif pada permukaan zeolit telah diisi dipengaruhi oleh derajat keasaman (pH) dan
penuh oleh sejumlah adsorbat sehingga waktu kontak antara adsorben zeolit dan ion
penambahan waktu adsorpsi hanya akan logam Pb(II), di mana Pb(II) teradsorpsi
memengaruhi sedikit peningkatan pada optimum pada pH = 4 dan waktu kontak 60
kapasitas adsorpsinya atau cenderung menit.
konstan. Pada penentuan waktu kontak
5. UCAPAN TERIMA KASIH
optimum perlu diketahui bahwa semakin
lama waktu adsorpsi makan efek kestabilan Penulis mengucapkan terima kasih
listrik akan terganggu sehingga kapasitas kepada Yayasan Perguruan Tinggi Flores
adsorpsi setelah waktu kontak 60 menit yang telah mendanai penelitian ini melalui
cenderung menurun. Hibah Yapertif tahun 2019 serta Lembaga
Kemampuan adsorpsi zeolit alam Ende Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
tidaklah berbeda jauh dengan beberapa Universitas Flores yang memberikan
mineral lainnya. Perbandingan nilai dukungan dan kesempatan sehingga
kapasitas adsorpsi zeolit alam Ende terhadap penelitian ini dapat terlaksana.
logam Pb(II) dengan beberapa clay mineral
6. DAFTAR PUSTAKA
yang telah dilaporkan sebelumnya
ditunjukkan pada Tabel 4. [1] Delkash M., Bakhshayesh B.E.,
Kazemian H. Using zeolitic adsorbents
to clean up special wastewater
streams: A review. Microporous and
89
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019
90
Cakra Kimia (Indonesian E-Journal of Applied Chemistry) ISSN 2302-7274
Volume 7, Nomor 2, Oktober 2019
91