Terlambat : hari
(Paraf dan stempel pada saat laporan di kumpulkan)
FAKULTAS TEKNIK UNTIRTA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
LABORATORIUM OPERASI TEKNIK KIMIA
LEMBAR PENUGASAN
Program *) : - TK.404 Lab. Operasi Teknik Kimia I
- TK.405 Lab. Operasi Teknik Kimia II
Percobaan No. : 8B
Nama Percobaan : Polimerisasi
Keterangan Tugas:
Cilegon,.......................... 2021
Catatan:
Catatan:
NIP. 197808112005011003
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
v
3.1.1 Diagram Alir Merangkai Reaktor ...................................................13
4.1 Pembahasan..............................................................................................19
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Variasi Rasio F/U = 1.9 ............................................................................22
viii
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Polimer
Pengertian polimer menurut asal katanya. Kata polimer berasal dari bahasa
yunani Polys dan Meros, Polys berarti banyak, dan meros berarti bagian. Polimer
“banyak bagian”. Polimer adalah molekul besar yang terbangun oleh susunan unit
ulangan kimia yang kecil sederhana dan terikat oleh ikatan kovalen. Unit ulangan
ini biasanya setara atau hampir setara dengan monomer yaitu bahan awal dari
polimer.
8. Karet Bahan Adalah karet yang berupa karet gelang bersifat transparant,
kuat dan elastis.
9. Low Density Polyethylene (LDPE) Bahan plastik yang digunakan
untuk pelapis kaleng
10. Polyethtlene Terephtlate (PTE) Adalah polimer jernih dan kuat dengan
sifat-sifat penahan gas dan kelembapan.
11. Lunchbox Polystyrene Bahan plastik yang digunakan untuk packing
makanan ringan, nasi, dll.
2.2 Polimerisasi
Polimerisasi adalah suatu jenis reaksi kimia dimana monomer-monomer
bereaksi untuk membentuk rantai yang besar. Jenis reaksi yang monomernya
mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi
memiliki atom yang sama seperti monomer dalam unit ulangnya, sedangkan
polimer kondensasi mengandung atom-atom yang lebih sedikit karena
terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses polimerisasi. Pada
polimerisasi kondensasi terjadi reaksi antar molekul yang mengandung antara dua
gugus fungsi atau lebih yang dapat bereaksi dan menghasilkan satu molekul besar
yang diikuti oleh penyingkiran molekul kecil misalnya air (Cowd,1991).
1. Tahapan Inisiasi Pada tahapan ini monomer akan bereaski dengan sisi
aktif katalis, dimana katalis akan menarik satu elektron pada salah satu
atom monomer, sehingga monomer memiliki satu elektron bebas, dan
elektron tersebut disebut dengan radikal bebas.
2. Tahapan Propagasi Pada tahapan ini akibat monomer yang memiliki
radikal bebas membuat monomer menjadi tidak stabil dan untuk
menstabilkannya maka monomer akan mencari monomer beradikal bebas
lain utnuk saling berikatan, proses inilah yang disebut dengan
polimerisasi dan polimer berantai panjang akan terbentuk terus menerus.
3. Tahapan Terminasi Pada tahapan ini pemutusan rantai polimerisasi
dilakukan, tujuannnya adalah untuk mengontrol panjang rantai polimer.
Terminasi dilakukan dengan menambahkan senyawa lain kedalam reaksi
sehingga membuat monomer menjadi tidak aktif dan berhenti melakukan
polimerisasi.
Sekitar 1 juta ton perekat UFyang dihasilkan setiap tahunnya. Lebih dari
70% perekat UFini digunakan oleh industri produk kehutanan dengan berbagai
tujuan, yaitu untuk bahan pengikatpapan partikel (61%dari UF digunakan oleh
industri), papan serat berkerapatan sedang (27%), kayu lapis (5%), danperekat
laminasi (7%), misalnya, untuk meubel, lapisan untuk panel, dan pelapis pintu
interior. Perekat UF adalah satu diantara perekat yang paling banyak digunakan
dari kelas resin termosetting. Perekat UF terbentuk oleh reaksi dariurea dan
formaldehida. Reaksi keseluruhan urea denganformaldehida cukup kompleks.
Sintesis perekat UF terjadi dalam dua tahap.
METODELOGI PERCOBAAN
X
14
X
16
Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk percobaan ini sebagai
berikut
3.2.1 Alat
a. Agitator
b. Bulp
c. Buret
d. Erlenmeyer
e. Gelas ukur
f. Kertas lakmus universal
g. Labu leher tiga
h. Neraca analitik
i. Piknometer
j. Pipet volum
k. Spatula
l. thermometer
m. Viscometer ostwald
n. Waterbath
17
3.2.2 Bahan
a. Formaldehid / formalin
b. H2SO4
c. Indicator PP
d. Na2CO3
e. Na2SO4
f. Urea
variabel bebasnya yaitu jumlah katalis yang digunakan, dan jumlah buffer yang
digunakan.
Keterangan alat:
1. Motor pengaduk
2. Pengaduk mekanik
3. Pendingin balik
4. Termometer
5. Labu leher tiga
6. Pemanas mantel
7. Penyangga
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
Percobaan ini diawali dengan preparasi alat dan bahan, dimana alat yang
digunakan disusun sesuai dengan sketsa gambar yang telah di berikan kemudian
melakukan preparasi bahan yaitu dengan menghitung kebutuhan bahan sesuai
dengan variasi yang digunakan. Selanjutnya mereaksikan urea dengan
formaldehid dengan metode kondensasi sesuai dengan langkah yang sudah
dijelasakan pada video praktikum. Kemudian dari proses reaksi urea dengan
formaldehid diambil cuplikan untuk dianalisa densitasnya menggunakan
piknometer, viskositas menggunakan viskometer oswaldt, dan kadar urea
formaldehid bebasnya dihitung menggunakan rumus.
20
Orde reaksi adalah tingkat reaksi suatu zat. Orde reaksi menunjukkan
pengaruh konsentrasi suatu zat terhadap laju reaksi. Orde reaksi total dibedakan
menjadi orde nol, orde 1, dan orde reaksi dua.
Orde reaksi nol menunjukkan bahwa laju reaksi tidak bergantung pada
konsentrasi reaktan. Berapapun konsentrasi reaktan yang digunakan, banyak atau
sedikit, laju reaksi kimia tersebut akan tetap sama.
Orde reaksi satu menunjukkan bahwa laju reaksi hanya dipengaruhi oleh
konsentrasi satu reaktan saja, meskipun reaksi tersebut memiliki dua reaktan. Jika
konsentrasi reaktannya bertambah tinggi, maka laju reaksi kimianya akan lebih
cepat. Adapun jika konsentrasi reaktannya dikurangi, maka laju reaksinya akan
berkurang atau menjadi lebih lambat.
Berikut ini adalah hasil yang telah diperoleh praktikan dari percobaan
polimerisasi, dari grafik di hasilkan nilai k untuk masing-masing orde yaitu:
1.8
1.6
1.4 Rasio F/U = 1,9
0.3
Untuk menentukan orde terbaik dari hasil yang telah didapatkan pada
setiap variasi, dapat dilihat pada nilai R2 yang paling mendekati 1 dari hasil setiap
orde dan setiap variasi. Selain itu terdapat juga nilai k atau konstanta laju reaksi
yang menunjukan mudah atau tidaknya suatu reaksi dapat berlangsung. Dimana
semakin besar nilai k maka reaksi akan berlangsung semakin cepat.
Sehingga dapat diketahui orde terbaik untuk setiap variasi yang telah
diberikan, yaitu:
Untuk variasi F/U =1.9 orde reaksi yang paling sesuai adalah orde 0. Hal
ini dikarenakan nilai R2 yang didapat paling mendekati 1 yaitu sebesar 0.4455
23
dan nilai k yang didapat sebesar -0.014. Sehingga didapatkan persamaan laju
reaksi yaitu:
Untuk variasi F/U =1.93 orde reaksi yang paling sesuai adalah orde 2. Hal
ini dikarenakan nilai R2 yang didapat paling mendekati 1 yaitu sebesar 0.4504
dan nilai k yang didapat sebesar -0.0005. Sehingga didapatkan persamaan laju
reaksi yaitu:
Untuk variasi F/U =1.96 orde reaksi yang paling sesuai adalah orde 2. Hal
ini dikarenakan nilai R2 yang didapat paling mendekati 1 yaitu sebesar 0.5274
dan nilai k yang didapat sebesar 0.0004. Sehingga didapatkan persamaan laju
reaksi yaitu:
Untuk variasi F/U =1.99 orde reaksi yang paling sesuai adalah orde 0. Hal
ini dikarenakan nilai R2 yang didapat paling mendekati 1 yaitu sebesar 0.45 dan
nilai k yang didapat sebesar -0.012. Sehingga didapatkan persamaan laju reaksi
yaitu:
volume blanko dan volume titrant yang dibutuhkan dalam proses titrasi semakin
sedikit seiring dengan lama waktu pengambilan sampel.
1200
1180
1160
Densitas (Kg/m3)
1140
Rasio F/U = 1,9
1120
Rasio F/U = 1,93
1100
Rasio F/U = 1,96
1080
Rasio F/U = 1,99
1060
1040
0 1 2 3 4 5 6 7
Sampel
pada rantai polimer akan menyebabkan semakin kecilnya nilai densitas polimer
tersebut.
Pada gambar grafik di atas menunjukkan hasil dari variasi F/U rasio 1,9
terdapat penurunan pada sampel 2 disebabkan karena tidak stabilnya massa dari
sampel yang terukur. lalu menunjukkan lagi kenaikan yang sangat signifikan pada
sampel 3 sampai 6. sedangkan pada rasio F/U 1,93 ; 1,96 ; dan 1,99 terjadi
kenaikan yang signifikan. Berdasarkan literature densitas akan semakin tinggi
seiring dengan semakin lama reaksi terjadi. Hal ini disebabkan oleh resin urea
formaldehid yang terbentuk akan semakin banyak sehingga larutan menjadi lebih
kental. Larutan yang semakin kental menunjukkan bahwa partikelnya semakin
rapat sehingga densitasnya akan semakin besar.
Viskositas adalah pengukuran dari ketahan fluida yang diubah baik dengan
tekanan maupun tegangan. Viskositas juga disebut sebagai satuan dari kekentalan
suatu fluida. Pada proses polimerisasi salah satu yang mempengaruhi prosesnya
adalah viskositas. Dalam percobaan kali ini menggunakan 4 variasi rasio F/U
yaitu 1,9 ; 1,93 ; 1,96 ; dan 1,99. Menurut literature dijelaskan bahwa semakin
rendah viskositas suatu fluida, semakin besar pula pergerakan dari fluida tersebut.
Berikut adalah grafik yang di dapatkan dalam pengaruh rasio F/U terhadap
viskositas.
27
6.00E-03
5.00E-03
Viskositas (kg/m.s)
4.00E-03
Rasio F/U = 1,9
3.00E-03
Rasio F/U = 1,93
2.00E-03 Rasio F/U = 1,96
1.00E-03 Rasio F/U = 1,99
0.00E+00
0 1 2 3 4 5 6 7
Sampel
Sama halnya dengan densitas, viskositas juga akan semakin tinggi seiring
semakin lamanya reaksi terjadi. Hal ini disebabkan karena semakin banyak urea
formaldehid yang tebentuk sehingga larutan menjadi semakin kental. Semakin
kental resin yang terbentuk maka pertikelnya semakin rapat sehingga waktu yang
dibutuhkan larutan campuran untuk mengalir dalam viskometer menjadi semakin
lama.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dari keempat variasi rasio F/U, didapatkan F/U yang optimal untuk reaksi
polimerisasi urea formaldehid adalah F/U = 1.93 dengan nilai kadar urea
formaldehid terbesar yaitu 5,55
2. Pada proses polimerisasi ini yang menunjukkan proses berjalan dengan
baik yaitu pada orde reaksi 2, dimana nilai R2 pada orde reaksi 2 paling
mendekati nilai 1.
3. Laju reaksi pada percobaan polimerisasi urea formaldehid yaitu
5.2 Saran
1. Menggunakan jenis katalis yang berbeda yaitu katalis asam dan basa untuk
mengetahui pengaruh pH terhadap proses polimerisasi yan dikerjakan.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, R., 2005. Kimia Dasar Jilid 2, 3rd ed. Erlangga, Jakarta.
Perhitungan
0,9475 X = 204,8725
X = 374,8105 g
Cf =
Cf =
5. Penentuan Densitas
Sampel :2
t (waktu) : 0 menit
Volume H2SO4 blangko : 0,2ml
Volume H2SO4 titrant : 1,85 ml
Massa pikno+sampel : 52.9 gr
Masssa sampel : 27 gr
Volume pikno : 25 ml
Densitas
1080 kg/m3
6. Penentuan Viskositas
t rata-rata : 0.285 s
k viskometer : 9,90E-06 m2/s2
Viskositas kinematik
μk = t x k = 0.285 s 9,90E-06 m2/s2 = 2,82E-06 m2/s
Viskositas absolut
μ= = 1080 kg/m3 x 2,82E-06 m2/s = 3,05E-03 kg/m.s
Tugas Khusus
1. Klasifikasi Polimer
Berdasarkan sumbernya polimer dapat dikelompokkan dalam 3
kelompok, yaitu:
a. Polimer alam, yaitu polimer yang terjadi secara alami.
contoh: karet alam, karbohidrat, protein, selulosa, dan wol.
b. Polimer semi analitik, yaitu polimer yang diperoleh dari hasil
modifikasi polimer alam dan bahan kimia. kimia.
contoh: selulosa nitrat (yang dikenal lewat mismomer nitro
selulosa) yang dipasarkan dibawah nama-nama “celluloid” dan
“guncotton”.
c. Polimer sintesis, yakni polimer yang dibuat melalui
polimerisasi dari monomer-monomer polimer. Polimer sintesis
sesungguhnya yang pertama kali digunakan dalam skala
komersial adalah Dammar Fenol Formaldehida.
Dikembangkan pada permulaan tahun 1900-an oleh kimiawan
kelahiran Belgia Leo Baekeland (yang telah memperoleh
banyak sukses dengan penemuannya mengenai kertas foto
sensitive cahaya), dan dikenal secara komersial sebagai
bakelit.
2. Tahapan Adisi
Adapun tahapan reaksi polimerisasi adisi adalah sebagai berikut:
1) Iniasiasi pembentukan pusat aktif hasil peruraian suat inisiator.
Peruraian suatu inisiator dapat dilakukan menggunakan panas, sinar
uv, dan sinar gamma (radiasi).
2) Propagasi (perambatan) tahapan dimana pusat aktif bereaksi dengan
monomer secara adisi kontinyu (berlanjut).
3) Terminasi (pengakhiran) tahapan dimana pusat aktif dinonaktifkan
pada tahap akhir. Penoktifan ini dapat dilakukan dengan
menggandengkan radikal dan disporposionasi yang melibatkan
transfer suatu atom dari satu ujung rantai ke ujung rantai lainnya
5. Di Lab Hanya Ada Katalis Basa Kalo Dia Asam Bagaimana Pengaruhnya?
Menurut Mehdiabadi pada penelitiannya tahun 1998, pada kondisi
asam pH<7 kecepatan reaksi sebanding dengan konsentrasi ion hidrogen,
tetapi pada kondisi basa reaksi akan berjalan lambat dengan menurunnya pH.
Dengan turunnya pH, kecepatan polimerisasi meningkat dengan cepat
sehingga viskositas laturan juga semakin besar
BLANGKO PERCOBAAN POLIMERISASI
Penentuan Jumlah Formaldehid Data Viskometer Ostwald dan Piknometer NAMA : 1. Fahry Alfaritzy - 3335180084
2 2
V formalin = 250 mL k viskometer = 9.90E-06 m /s 2. Farah Prilia S - 3335180078
ρ formalin = 1.079 g/mL V piknometer = 25 mL KELOMPOK: 4-A
m larutan folmalin = 269.75 g m piknometer = 25.9 gr ASISTEN : Annisa Rizqia
kadar formaldehid = 37 %
m formaldehid = 99.8075 g
mol formaldehid = 3.32692 mol
VARIASI 1
Katalis : Amonia
Rasio F/U = 1.9 Penentuan Jumlah Katalis dan Buffer
m total campuran = 374.811 g
Penentuan Jumlah Urea m katalis = 18.7405 g
mol urea = 1.75101 mol m buffer = 0.93703 g
m urea = 105.061 g m katalis yang digunakan = 89.2406 g
V katalis = 95.5467 mL
V H2SO4
Densitas Viskositas Rasio F/U
Sampel t (menit) Blangko Titran
m m
V1 V2 V avg V1 V2 V avg t1 (s) t2 (s) t avg
sampel + sampel
0 0 0.4 0.3 0.35 14 12.6 13.3 52.9 27 0.21 0.19 0.2
1 0 0.1 0.1 0.1 5.05 3.65 4.35 53.5 27.6 0.24 0.2 0.22
2 0 0.3 0.1 0.2 1.9 1.8 1.85 52.9 27 0.29 0.28 0.285
1.9
3 15 0.2 0.1 0.15 1.7 1.5 1.6 54.4 28.5 0.29 0.36 0.325
4 30 0.1 0.1 0.1 1.3 1.3 1.3 54.5 28.6 0.27 0.29 0.28
5 45 0.1 0.2 0.15 1.3 1.7 1.5 55.5 29.6 0.36 0.38 0.37
6 60 0 0.1 0.05 1.3 1.5 1.4 55.6 29.7 0.4 0.41 0.405
VARIASI 2
Katalis : Amonia
Rasio F/U = 1.93 Penentuan Jumlah Katalis dan Buffer
m total campuran = 373.177 g
Penentuan Jumlah Urea m katalis = 18.6589 g
mol urea = 1.72379 mol m buffer = 0.93294 g
m urea = 103.427 g m katalis yang digunakan = 88.8518 g
V katalis = 95.1304 mL
V H2SO4
Densitas Viskositas Rasio F/U
Sampel t (menit) Blangko Titran
m m
V1 V2 V avg V1 V2 V avg t1 (s) t2 (s) t avg
sampel + sampel
0 0 0.2 0.2 0.2 16.7 18.8 17.75 52.9 27 0.22 0.19 0.205
1 0 0.2 0.2 0.2 8.3 6.4 7.35 54.5 28.6 0.31 0.36 0.335
2 0 0.3 0.2 0.25 1.9 1.6 1.75 54.5 28.6 0.39 0.34 0.365
1.93
3 15 0.2 0.2 0.2 1.9 1.8 1.85 54.5 28.6 0.33 0.43 0.38
4 30 0.2 0.2 0.2 2.2 1.9 2.05 54.5 28.6 0.4 0.38 0.39
5 45 0.3 0.1 0.2 1.7 1.9 1.8 54.5 28.6 0.42 0.45 0.435
6 60 0.1 0 0.05 1.8 2 1.9 54.5 28.6 0.4 0.53 0.465
VARIASI 3
Katalis : Amonia
Rasio F/U = 1.96 Penentuan Jumlah Katalis dan Buffer
m total campuran = 371.594 g
Penentuan Jumlah Urea m katalis = 18.5797 g
mol urea = 1.69741 mol m buffer = 0.92899 g
m urea = 101.844 g m katalis yang digunakan = 88.4749 g
V katalis = 94.7268 mL
V H2SO4
Densitas Viskositas Rasio F/U
Sampel t (menit) Blangko Titran
m m
V1 V2 V avg V1 V2 V avg t1 (s) t2 (s) t avg
sampel + sampel
0 0 0.3 0.2 0.25 16 16.9 16.45 52.9 27 0.18 0.22 0.2
1 0 0.3 0.2 0.25 6.1 4.8 5.45 54.4 28.5 0.26 0.24 0.25
2 0 0.3 0.1 0.2 1.7 2 1.85 54.4 28.5 0.24 0.34 0.29
1.96
3 15 0.1 0.1 0.1 1.5 1.9 1.7 54.5 28.6 0.28 0.3 0.29
4 30 0.1 0 0.05 1.6 1.9 1.75 54.5 28.6 0.21 0.31 0.26
5 45 0 0 0 1.5 1.5 1.5 54.6 28.7 0.22 0.26 0.24
6 60 0 0 0 1.5 1.5 1.5 54.6 28.7 0.28 0.24 0.26
VARIASI 4
Katalis : Amonia
Rasio F/U = 1.99 Penentuan Jumlah Katalis dan Buffer
m total campuran = 370.059 g
Penentuan Jumlah Urea m katalis = 18.503 g
mol urea = 1.67182 mol m buffer = 0.92515 g
m urea = 100.309 g m katalis yang digunakan = 88.1093 g
V katalis = 94.3354 mL
V H2SO4
Densitas Viskositas Rasio F/U
Sampel t (menit) Blangko Titran
m m
V1 V2 V avg V1 V2 V avg t1 (s) t2 (s) t avg
sampel + sampel
0 0 0.3 0.3 0.3 14.2 14.9 14.55 52.4 26.5 0.19 0.17 0.18
1 0 0.3 0.1 0.2 4.5 2.5 3.5 54.1 28.2 0.24 0.2 0.22
2 0 0.2 0.1 0.15 1.5 1.9 1.7 54.2 28.3 0.29 0.21 0.25
1.99
3 15 0.2 0.3 0.25 1.4 1.6 1.5 54.3 28.4 0.33 0.31 0.32
4 30 0.1 0.1 0.1 1.4 1.7 1.55 54.3 28.4 0.31 0.31 0.31
5 45 0.05 0.1 0.075 1.55 1.1 1.325 54.3 28.4 0.34 0.31 0.325
6 60 0 0 0 1 1.5 1.25 54.3 28.4 0.4 0.36 0.38
PERHITUNGAN POLIMERISASI 4A
V H2SO4
Massa Viskositas Viskositas Viskositas
Blangko Titrant Densitas
Sampel t (menit) Kinematis Absolut Cf lnCf 1/Cf
m sampel + (kg/m3)
V avg V avg m sampel (g) t1 (s) t2 (s) t avg (m2/s) (kg/m.s)
pikno (g)
0 0 0.35 13.3 52.9 27 1080 0.21 0.19 0.2 1.98E-06 2.14E-03 38.85 3.659708077 0.025740026
1 0 0.1 4.35 53.5 27.6 1104 0.24 0.2 0.22 2.18E-06 2.40E-03 12.75 2.545531272 0.078431373
2 0 0.2 1.85 52.9 27 1080 0.29 0.28 0.285 2.82E-06 3.05E-03 4.95 1.599387577 0.202020202
3 15 0.15 1.6 54.4 28.5 1140 0.29 0.36 0.325 3.22E-06 3.67E-03 4.35 1.470175845 0.229885057
4 30 0.1 1.3 54.5 28.6 1144 0.27 0.29 0.28 2.77E-06 3.17E-03 3.6 1.280933845 0.277777778
5 45 0.15 1.5 55.5 29.6 1184 0.36 0.38 0.37 3.66E-06 4.34E-03 4.05 1.398716881 0.24691358
6 60 0.05 1.4 55.6 29.7 1188 0.4 0.41 0.405 4.01E-06 4.76E-03 4.05 1.398716881 0.24691358
V H2SO4
Massa Viskositas Viskositas Viskositas
Blangko Titrant Densitas
Sampel t (menit) Kinematis Absolut Cf lnCf 1/Cf
m sampel + (kg/m3)
V avg V avg m sampel (g) t1 (s) t2 (s) t avg (m2/s) (kg/m.s)
pikno (g)
0 0 0.2 17.75 52.9 27 1080 0.22 0.19 0.205 2.03E-06 2.19E-03 52.65 3.963666239 0.018993352
1 0 0.2 7.35 54.5 28.6 1144 0.31 0.36 0.335 3.32E-06 3.79E-03 21.45 3.065724645 0.046620047
2 0 0.25 1.75 54.5 28.6 1144 0.39 0.34 0.365 3.61E-06 4.13E-03 4.5 1.504077397 0.222222222
3 15 0.2 1.85 54.5 28.6 1144 0.33 0.43 0.38 3.76E-06 4.30E-03 4.95 1.599387577 0.202020202
4 30 0.2 2.05 54.5 28.6 1144 0.4 0.38 0.39 3.86E-06 4.42E-03 5.55 1.713797928 0.18018018
5 45 0.2 1.8 54.5 28.6 1144 0.42 0.45 0.435 4.31E-06 4.93E-03 4.8 1.568615918 0.208333333
6 60 0.05 1.9 54.5 28.6 1144 0.4 0.53 0.465 4.60E-06 5.27E-03 5.55 1.713797928 0.18018018
V H2SO4
Massa Viskositas Viskositas Viskositas
Sampel t (menit) Blangko Titrant Densitas Cf lnCf 1/Cf
Kinematis Absolut
m sampel + (kg/m3)
V avg V avg m sampel (g) t1 (s) t2 (s) t avg (m2/s) (kg/m.s)
pikno (g)
0 0 0.25 16.45 52.9 27 1080 0.18 0.22 0.2 1.98E-06 2.14E-03 48.6 3.883623531 0.020576132
1 0 0.25 5.45 54.4 28.5 1140 0.26 0.24 0.25 2.48E-06 2.82E-03 15.6 2.747270914 0.064102564
2 0 0.2 1.85 54.4 28.5 1140 0.24 0.34 0.29 2.87E-06 3.27E-03 4.95 1.599387577 0.202020202
3 15 0.1 1.7 54.5 28.6 1144 0.28 0.3 0.29 2.87E-06 3.28E-03 4.8 1.568615918 0.208333333
4 30 0.05 1.75 54.5 28.6 1144 0.21 0.31 0.26 2.57E-06 2.94E-03 5.1 1.62924054 0.196078431
5 45 0 1.5 54.6 28.7 1148 0.22 0.26 0.24 2.38E-06 2.73E-03 4.5 1.504077397 0.222222222
6 60 0 1.5 54.6 28.7 1148 0.28 0.24 0.26 2.57E-06 2.95E-03 4.5 1.504077397 0.222222222
V H2SO4
Massa Viskositas Viskositas Viskositas
Sampel t (menit) Blangko Titrant Densitas Cf lnCf 1/Cf
Kinematis Absolut
m sampel + (kg/m3)
V avg V avg m sampel (g) t1 (s) t2 (s) t avg (m2/s) (kg/m.s)
pikno (g)
0 0 0.3 14.55 52.4 26.5 1060 0.19 0.17 0.18 1.78E-06 1.89E-03 42.75 3.755369195 0.023391813
1 0 0.2 3.5 54.1 28.2 1128 0.24 0.2 0.22 2.18E-06 2.46E-03 9.9 2.292534757 0.101010101
2 0 0.15 1.7 54.2 28.3 1132 0.29 0.21 0.25 2.48E-06 2.80E-03 4.65 1.53686722 0.215053763
3 15 0.25 1.5 54.3 28.4 1136 0.33 0.31 0.32 3.17E-06 3.60E-03 3.75 1.32175584 0.266666667
4 30 0.1 1.55 54.3 28.4 1136 0.31 0.31 0.31 3.07E-06 3.49E-03 4.35 1.470175845 0.229885057
5 45 0.075 1.325 54.3 28.4 1136 0.34 0.31 0.325 3.22E-06 3.66E-03 3.75 1.32175584 0.266666667
6 60 0 1.25 54.3 28.4 1136 0.4 0.36 0.38 3.76E-06 4.27E-03 3.75 1.32175584 0.266666667
Grafik Orde
3
Rasio F/U = 1,99
Linear (Rasio F/U =1,9)
2 Rasio F/U = 1.93
Linear (Rasio F/U = 1,93)
Rasio F/U k R^2
Linear (Rasio F/U = 1,96)
1 0 0.013 0.4356
Linear (Rasio F/U = 1,99) 1 0.0026 0.443
0 2 -0.0005 0.4504
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (menit)
1.4
Rasio F/U = 1,9
1.2
Rasio F/U = 1,93 Rasio F/U = 1.99
1 Rasio F/U = 1,96 Rasio F/U k R^2
lnCf
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (menit)
Orde 2 0.3
0.25
0
0 10 20 30 40 50 60 70
Waktu (menit)
Grafik Densitas
1200
1180
1160
Densitas (Kg/m3)
1140
Rasio F/U = 1,9
1120
Rasio F/U = 1,93
1100 Rasio F/U = 1,96
Rasio F/U = 1,99
1080
1060
1040
0 1 2 3 4 5 6 7
Sampel
Grafik Viskositas
6.00E-03
5.00E-03
Viskositas (kg/m.s)
4.00E-03
1.00E-03
0.00E+00
0 1 2 3 4 5 6 7
Sampel
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
Revisi tanggal 27.05.2019 Versi 3.6
Nomor Registrasi REACH Nomor registrasi tidak tersedia untuk bahan ini karena bahan
atau penggu naannya dibebaskan dari pendaftaran sesuai
dengan Pasal 2 peraturan REAC H (EC) No 1907/2006, tonase
tahunan tidak memerlukan pendaftaran atau pe ndaftaran
diantisipasi untuk batas waktu pendaftaran akan datang.
No-CAS 7757-82-6
1.2 Penggunaan yang relevan dari bahan atau campuran yang diidentifikasi dan
penggunaan yang disarankan terhadap
Penggunaan yang Reagen untuk analisis
teridentifikasi
Untuk informasi tambahan mengenai penggunaan, silakan
rujuk ke portal Merck Chemicals (www.merckgroup.com).
1.4 Nomor telepon Customer Call Centre : + 62 0800 140 1253 (TollFree)
darurat
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 106637
Nama Produk Sodium sulfat butiran kasar, anhidrat untuk analisis EMSURE® ACS
3.2 Campuran
Tidak berlaku
4.3 Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan
Tidak tersedia informasi.
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 106637
Nama Produk Sodium sulfat butiran kasar, anhidrat untuk analisis EMSURE® ACS
Halaman 3 dari 9
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 106637
Nama Produk Sodium sulfat butiran kasar, anhidrat untuk analisis EMSURE® ACS
Halaman 4 dari 9
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 106637
Nama Produk Sodium sulfat butiran kasar, anhidrat untuk analisis EMSURE® ACS
Warna putih
pH 5,2 - 8,0
pada 50 g/l
20 °C
Halaman 5 dari 9
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 106637
Nama Produk Sodium sulfat butiran kasar, anhidrat untuk analisis EMSURE® ACS
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 106637
Nama Produk Sodium sulfat butiran kasar, anhidrat untuk analisis EMSURE® ACS
Iritasi kulit
Kelinci
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit
Pedoman Tes OECD 404
Iritasi mata
Kelinci
Hasil: iritasi ringan
Pedoman Tes OECD 405
Sensitisasi
Tes maksimumisasi Kelinci percobaan
Hasil: Negatif
Metoda: Pedoman Tes OECD 406
(ECHA)
Karsinogenisitas
Informasi ini tidak tersedia.
Toksisitas terhadap Reproduksi
Informasi ini tidak tersedia.
Teratogenisitas
Informasi ini tidak tersedia.
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan tunggal
Informasi ini tidak tersedia.
Toksisitas pada organ sasaran spesifik - paparan berulang
Informasi ini tidak tersedia.
Bahaya aspirasi
Informasi ini tidak tersedia.
Halaman 7 dari 9
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 106637
Nama Produk Sodium sulfat butiran kasar, anhidrat untuk analisis EMSURE® ACS
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang lainnya yang hidup dalam air
EC50 Daphnia magna (Kutu air): 1.766 mg/l; 48 h
US-EPA
Keracunan untuk bakteria
EC10 Pseudomonas putida: > 1.000 mg/l; 16 h
(IUCLID)
12.2 Persistensi dan penguraian oleh lingkungan
Daya hancur secara biologis
Tidak berlaku
12.4 Mobilitas dalam tanah
Tidak tersedia informasi.
12.5 Hasil dari asesmen PBT dan vPvB
PBT/vPvB: Tidak berlaku untuk zat anorganik
12.6 Efek merugikan lainnya
Informasi ekologis tambahan
Pelepasan ke lingkungan harus dihindarkan.
Halaman 8 dari 9
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 106637
Nama Produk Sodium sulfat butiran kasar, anhidrat untuk analisis EMSURE® ACS
Nasehat pelatihan
Menyediakan informasi, instruksi dan pelatihan yang memadai bagi operator.
Perwakilan regional
Alamat Merck Indonesia Kantor Pusat: Jl T.B Simatupang No 8 Pasar Rebo Jakarta
13760 * Phone: +62 21 8400081, +62 21 87791415 Kantor Marketing: Gedung PP
Plaza Jl. T.B Simatupang No 57 Jakarta 13760 * Phone: +62 21 8413889* email:
Chemicals@merck
Informasi yang terkandung di dalam ini berdasarkan pada pengetahuan terkini. Informasi ini
menggambarkan produk sesuai dengan tindakan pencegahan dan keselamatan. Informasi ini tidak
menjamin sifat dari produk.
Merek di header dan/atau footer dokumen ini untuk sementara tidak sesuai secara visual
dengan produk yang dibeli karena kami sedang berada dalam transisi merek kami.
Namun, semua informasi di dokumen terkait produk tetap tidak berubah dan sesuai
dengan produk yang dipesan. Untuk informasi lebih lanjut, mohon hubungi
mlsbranding@sial.com.
Halaman 9 dari 9
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
No: F/QCL/008 Rev.01
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006
Pernyataan Kehati-hatian
Respons
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA : Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa
menit. Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah
melakukannya.Lanjutkan membilas.
Kata sinyal
Awas
PT.SMART-LAB INDONESIA LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN – SODIUM CARBONATE ANHYDROUS Page 1
No: F/QCL/008 Rev.01
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006
No-CAS 497-19-8
3.1 Bahan
Sinonim : SODIUM KARBONAT ANHIDRAT
Rumus Kimia : Na₂CO₃
Berat Molekul : 105,99 g/mol
No. CAS : 497-19-8
EC-No. : 207-838-8
Untuk teks pernyataan –H selengkapnya dari yang disebutkan dalam Bagian ini, lihat Bagian 16.
3.2 Campuran
Tidak berlaku
Setelah terhirup: hirup udara segar.Jika napas terhenti: berikan napas buatan mulut
ke mulut atau secara mekanik. Berikan masker oksigen jika
mungkin.Segera hubungi dokter.
Bila terjadi kontak kulit: bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter
mata.Lepaskan lensa kontak.
Setelah tertelan: beri air minum (paling banyak dua gelas). Segera cari anjuran
pengobatan.Hanya di dalam kasus khusus, jika pertolongan tidak
tersedia dalam satu jam, rangsang untuk muntah (hanya jika korban
tidak sadarkan diri), telan karbon aktif and konsultasikan kepada
dokter secepatnya.
4.3 Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan
Tidak tersedia informasi.
PT.SMART-LAB INDONESIA LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN – SODIUM CARBONATE ANHYDROUS Page 2
No: F/QCL/008 Rev.01
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006
Sodium azide dan azide inorganik lainnya (termasuk logam berat azide yang dapat meledak) bisa diubah
menjadi tidak berbahaya dengan menyemprot atau mencelupkannya kedalam larutan 0.1 N ammonium(IV)
nitrate dalam perchloric acid 2 N
PT.SMART-LAB INDONESIA LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN – SODIUM CARBONATE ANHYDROUS Page 3
No: F/QCL/008 Rev.01
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006
Tindakan higienis
Segera ganti pakaian yang terkontaminasi.Gunakan krim pelindung kulit.Cuci tangan dan muka setelah
bekerja dengan bahan tersebut.
Perlindungan mata/wajah
Kacamata-pengaman
perlindungan kulit
Menangani dengan sarung tangan. Sarung tangan harus diperiksa sebelum digunakan. Gunakan teknik
penghapusan sarung tangan yang tepat (Tanpa menyentuh permukaan luar sarung tangan) untuk menghindari
kontak kulit dengan produk ini. Buang sarung tangan yang terkontaminasi setelah digunakan sesuai dengan
hukum yang berlaku dan praktek laboratorium yang baik. Cuci dan keringkan tangan.
Sarung tangan pelindung yang dipilih harus memenuhi spesifikasi dari EU Directive 89/686 / EEC dan
standar EN 374 berasal dari itu.
Kontak penuh
Bahan: Karet nitril
ketebalan lapisan minimal: 0,11 mm
Menembus waktu: >480 menit
Kontak percikan
Bahan: Karet nitril
ketebalan lapisan minimal: 0,11 mm
Menembus waktu: >480 menit
PT.SMART-LAB INDONESIA LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN – SODIUM CARBONATE ANHYDROUS Page 4
No: F/QCL/008 Rev.01
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006
perlindungan pernapasan
diperlukan ketika debu dihasilkan. Jenis filter yang direkomendasikan: Filter P2 (menurut DIN 3181) untuk
partikel padat dan cair bahan berbahaya Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan, dan
pengujian perangkat perlindungan pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk dari pabriknya.
Tindakan ini harus didokumentasikan dengan benar
10.1 Reaktifitas
Lihat bagian 10.3.
PT.SMART-LAB INDONESIA LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN – SODIUM CARBONATE ANHYDROUS Page 5
No: F/QCL/008 Rev.01
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006
Iritasi kulit
Kelinci
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit
Pedoman Tes OECD 404
Iritasi mata
Kelinci
Hasil: Iritasi mata US-EPA
Menyebabkan iritasi mata yang serius.
Sensitisasi
Local lymph node assay (LLNA)
Mencit
Hasil: Negatif
Metoda: Pedoman Tes OECD 429
Karsinogenisitas
Informasi ini tidak tersedia.
PT.SMART-LAB INDONESIA LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN – SODIUM CARBONATE ANHYDROUS Page 6
No: F/QCL/008 Rev.01
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006
Teratogenisitas
Informasi ini tidak tersedia.
Bahaya aspirasi
Informasi ini tidak tersedia.
12.1 Toksisitas
Keracunan untuk ikan
Tes statik LC50 Lepomis macrochirus (Ikan bluegill sunfish): 300 mg/l; 96 h (ECHA)
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang lainnya yang hidup dalam air
Tes semi-statik
EC50 Ceriodaphnia dubia (kutu air): 220 - 227 mg/l; 48 h US-EPA
PT.SMART-LAB INDONESIA LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN – SODIUM CARBONATE ANHYDROUS Page 7
No: F/QCL/008 Rev.01
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006
14.7 Transportasi dalam jumlah besar berdasarkan pada MARPOL 73/78 lampiran II dan IBC Code
Tidak bersangkut paut
15.1 Regulasi tentang lingkungan , kesehatan dan keamanan untuk produk tersebut
Perundang-undangan nasional
Kelas penyimpanan 10 - 13
Nasehat pelatihan
Menyediakan informasi, instruksi dan pelatihan yang memadai bagi operator.
PT.SMART-LAB INDONESIA LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN – SODIUM CARBONATE ANHYDROUS Page 8
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
Revisi tanggal 15.06.2017 Versi 2.5
No katalog 107227
Nomor Registrasi REACH Produk ini adalah suatu preparasi. Nomor Registrasi REACH lihat bab
3.
1.2 Penggunaan yang relevan dari bahan atau campuran yang diidentifikasi dan penggunaan yang disarankan
terhadap
1.4 Nomor telepon darurat Customer Call Centre : + 62 0800 140 1253 (TollFree)
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 1 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
Teks pernyataan-H penuh yang disebutkan dalam Bagian ini, baca Bagian 16.
Piktogram bahaya
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
H350 Dapat meyebabkan kanker.
H226 Cairan dan uap mudah menyala.
H319 Menyebabkan iritasi mata yang serius.
H341 Diduga menyebabkan kerusakan genetik.
Pernyataan Kehati-hatian
Pencegahan
P201 Dapatkan instruksi spesial sebelum menggunakannya.
P210 Jauhkan dari panas/percikan/api terbuka /permukaan yang panas. - Dilarang merokok.
Respons
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA : Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa
menit. Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah melakukannya.Lanjutkan membilas.
P308 + P313 Jika terpapar atau dikuatirkan : Dapatkan nasehat/perhatian pengobatan.
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 2 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
Piktogram bahaya
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
H350 Dapat meyebabkan kanker.
H341 Diduga menyebabkan kerusakan genetik.
Pernyataan Kehati-hatian
P201 Dapatkan instruksi spesial sebelum menggunakannya.
P308 + P313 Jika terpapar atau dikuatirkan : Dapatkan nasehat/perhatian pengobatan.
Mengandung: phenolphthalein
3.2 Campuran
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 3 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
*) Nomor registrasi tidak tersedia untuk bahan ini karena bahan atau penggu naannya dibebaskan dari pendaftaran sesuai dengan Pasal
2 peraturan REAC H (EC) No 1907/2006, tonase tahunan tidak memerlukan pendaftaran atau pe ndaftaran diantisipasi untuk batas
waktu pendaftaran akan datang.
Teks pernyataan-H penuh yang disebutkan dalam Bagian ini, baca Bagian 16.
Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit
dengan air/ pancuran air. Periksakan ke dokter.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Hubungi dokter mata.
Setelah tertelan: segera beri korban minum air putih (dua gelas paling banyak). Periksakan ke
dokter.
4.3 Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan
Tidak tersedia informasi.
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 4 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
6.1 Langkah-langkah pencegahan diri, alat pelindung dan prosedur tanggap darurat
Nasihat untuk personel nondarurat Jangan menghirup uap-uap, aerosol. Hindari kontak dengan
bahan. Pastikan ventilasi memadai. Jauhkan dari panas dan sumber api. Evakuasi dari daerah
bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli.
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 5 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
Tutup saliran. Kumpulkan, ikat dan pompa keluar tumpahan. Amati kemungkinan pembatasan
bahan (lihat bagian 7 dan 10). Ambil hati-hati dengan bahan penyerap cairan (misal
Chemizorb®). Teruskan ke pembuangan. Bersihkan area yang terkena.
Tindakan higienis
Segera ganti pakaian yang terkontaminasi. Gunakan krim pelindung kulit. Cuci tangan dan muka
setelah bekerja dengan bahan tersebut.
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 6 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
Ethanol (64-17-5)
ID OEL Nilai Ambang Batas 1.000 ppm
(NAB)
Perlindungan mata/wajah
Kacamata-pengaman
Perlindungan tangan
kontak penuh:
Bahan sarung tangan: karet butil
Tebal sarung tangan: 0,7 mm
Waktu terobosan: > 480 min
kontak percikan:
Bahan sarung tangan: Karet nitril
Tebal sarung tangan: 0,40 mm
Waktu terobosan: > 120 min
Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC directive
89/686/EEC dan standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 898 Butoject® (kontak penuh),
KCL 730 Camatril® -Velours (kontak percikan).
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 7 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
Waktu terobosan yang disebutkan diatas ditentukan oleh KCL dalam uji laboratorium
berdasarkan EN374 dengan sampel tipe sarung tangan yang dianjurkan.
Rekomendasi ini berlaku hanya untuk produk yang disebutkan dalam lembar data keselamatan
dan disuplai oleh kami sesuai tujuan yang kami maksud. Ketika dilarutkan dalam atau dicampur
dengan bahan lain dan dalam kondisi yang menyimpang dari yang disebutkan dalam EN374
silahkan hubungi suplier sarung tangan CE-resmi (misalnya KCL GmbH, D-36124 Eichenzell,
Internet: www.kcl.de).
Perlindungan pernapasan
diperlukan ketika uap/aerosol dihasilkan
Jenis filter yang direkomendasikan: Filter A (menurut DIN 3181) untuk uap senyawa organik
Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan, dan pengujian perangkat
perlindungan pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk dari pabriknya. Tindakan ini
harus didokumentasikan dengan benar.
Bentuk cair
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 8 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
Titik nyala 23 °C
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 9 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
10.1 Reaktifitas
Campuran uap/udara bersifat mudah-meledak pada pemanasan yang menyengat.
hydrogen peroxide, perchlorates, perchloric acid, Asam nitrat, mercury(II) nitrate, permanganic
acid, Nitril, senyawa peroxi, Oksidator kuat, senyawa nitrosyl, Peroksida, sodium, Kalium, halogen
oxides, calcium hypochlorite, nitrogen dioxide, logam oxides, uranium hexafluoride, iodides,
Chlorin, Logam basa, Logam alkali-tanah, alkali oxides, Ethylen oksida
Resiko ignisi dan pembentukan gas atau uap yang tidak menyala dengan :
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
penyerapan
Iritasi kulit
Pendedahan berulang-kali atau berkepanjangan dapat menyebabkan iritasi kulit dan dermatitis,
akibat sifat produk yang bisa menghilangkan lemak.
Iritasi mata
Campuran menyebabkan gangguan mata berat.
Sensitisasi
Informasi ini tidak tersedia.
Karsinogenisitas
Informasi ini tidak tersedia.
Teratogenisitas
Informasi ini tidak tersedia.
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 11 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
Efek CMR
Karsinogenisitas:
Kemungkinan karsinogen.
Sifat mutagenik:
Cacat genetik terbukti.
Bahaya aspirasi
Informasi ini tidak tersedia.
Komponen
Ethanol
Toksisitas oral akut
LD50 Tikus: 10.470 mg/kg
Pedoman Tes OECD 401
Iritasi kulit
Kelinci
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit
Pedoman Tes OECD 404
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 12 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
Iritasi mata
Kelinci
Hasil: Iritasi mata
Pedoman Tes OECD 405
Sensitisasi
Uji kesensitifan (Magnusson and Kligman):
Hasil: Negatif
(IUCLID)
phenolphthalein
Iritasi kulit
Penelitian dalam tabung percobaan
Hasil: nonkorosif
Pedoman Tes OECD 431
Iritasi mata
Hasil: nonkorosif
Pedoman Tes OECD 437
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 13 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
Sensitisasi
Uji kepekaan: Mencit
Hasil: Negatif
Metoda: Pedoman Tes OECD 429
(Lit.)
(Lit.)
Campuran
12.1 Toksisitas
Tidak tersedia informasi.
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 14 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
Komponen
Ethanol
Keracunan untuk ikan
LC50 Leuciscus idus: 8.140 mg/l; 48 h
(IUCLID)
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang lainnya yang hidup dalam air
EC5 E.sulcatum: 65 mg/l; 72 h
(Lit.)
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang lainnya yang hidup dalam air (Toksisitas kronis)
Tes semi-statik NOEC Daphnia magna (Kutu air): 9,6 mg/l; 9 d
(ECHA)
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 15 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
Ratio COD/ThBOD
90 %
(Lit.)
Bahan-bahan tidak memenuhi kriteria untuk PBT atau vPvB sesuai dengan Pe raturan (EC) No 1907/2006,
Lampiran XIII.
phenolphthalein
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang lainnya yang hidup dalam air
EC50 Daphnia magna (Kutu air): > 4,34 mg/l; 48 h
Pedoman Tes OECD 202
(di atas batas kelarutan dalam media uji)
Penghambat pertumbuhan ErC50 Desmodesmus subspicatus (Ganggang hijau): > 3,33 mg/l; 72 h
Pedoman Tes 201 OECD
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 16 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
Tegangan permukaan
71,8 mN/m
pada 20 °C
Metoda: Pedoman Tes OECD 115
Lihat www.retrologistik.com untuk mengetahui proses pengembalian bahan k imia dan wadah,
atau hubungi kami di sana jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut.
14.3 Kelas 3
Tidak bersangkut-paut
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 17 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
14.3 Kelas 3
14.3 Kelas 3
14.7 Transportasi dalam jumlah besar berdasarkan pada MARPOL 73/78 Lampiran II dan IBC
Code
Tidak bersangkut-paut
15.1 Regulasi tentang lingkungan, kesehatan dan keamanan untuk produk tersebut
Perundang-undangan nasional
Kelas penyimpanan 3
Untuk produk ini, penilaian keselamatan kimia sesuai dengan peraturan EU REACH No
1907/2006 tidak dilakukan.
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 18 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 107227
Nama Produk Phenolphthalein solution 1% in ethanol indicator pH 8.2 - 9.8
Nasehat pelatihan
Menyediakan informasi, instruksi dan pelatihan yang memadai bagi operator.
Perwakilan regional
Alamat Merck Indonesia Kantor Pusat: Jl T.B Simatupang No 8 Pasar Rebo Jakarta 13760 *
Phone: +62 21 8400081, +62 21 87791415 Kantor Marketing: Gedung PP Plaza Jl. T.B
Simatupang No 57 Jakarta 13760 * Phone: +62 21 8413889* email: Chemicals@merck
Informasi yang terkandung di dalam ini berdasarkan pada pengetahuan terkini. Informasi ini menggambarkan produk
sesuai dengan tindakan pencegahan dan keselamatan. Informasi ini tidak menjamin sifat dari produk.
Lembar data keselamatan bahan untuk produk-produk di dalam katalog, juga tersedia di www.merckgroup.com
Halaman 19 dari 19
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nomor Registrasi REACH Nomor registrasi tidak tersedia untuk bahan ini karena bahan atau
penggu naannya dibebaskan dari pendaftaran sesuai dengan Pasal 2
peraturan REAC H (EC) No 1907/2006, tonase tahunan tidak
memerlukan pendaftaran atau pe ndaftaran diantisipasi untuk batas
waktu pendaftaran akan datang.
No-CAS 7664-93-9
1.2 Penggunaan yang relevan dari bahan atau campuran yang diidentifikasi dan penggunaan yang
disarankan terhadap
1.4 Nomor telepon darurat Customer Call Centre : + 62 0800 140 1253 (TollFree)
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 1 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
Teks pernyataan-H penuh yang disebutkan dalam Bagian ini, baca Bagian 16.
Piktogram bahaya
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
H290 Dapat korosif terhadap logam.
H314 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata.
Pernyataan Kehati-hatian
Pencegahan
P280 Pakai sarung tangan pelindung /pakaian pelindung /pelindung mata/pelindung wajah.
Respons
P301 + P330 + P331 JIKA TERTELAN : Basuh mulut. JANGAN merangsang muntah.
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA : Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa
menit. Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah melakukannya.Lanjutkan membilas.
P308 + P310 Jika terpapar atau dikuatirkan: Segera hubungi SENTRA INFORMASI KERACUNAN
atau dokter/tenaga medis.
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 2 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
H314 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata.
Pernyataan Kehati-hatian
P280 Pakai sarung tangan pelindung /pakaian pelindung /pelindung mata/pelindung wajah.
P301 + P330 + P331 JIKA TERTELAN : Basuh mulut. JANGAN merangsang muntah.
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA : Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa menit. Lepaskan
lensa kontak jika memakainya dan mudah melakukannya.Lanjutkan membilas.
P308 + P310 Jika terpapar atau dikuatirkan: Segera hubungi SENTRA INFORMASI KERACUNAN atau dokter/tenaga
medis.
No-Indeks 016-020-00-8
No-Indeks 016-020-00-8
No-EC 231-639-5
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 3 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
7664-93-9 *)
Korosif pada logam, Kategori 1, H290
Korosi kulit, Kategori 1A, H314
*) Nomor registrasi tidak tersedia untuk bahan ini karena bahan atau penggu naannya dibebaskan dari pendaftaran sesuai dengan Pasal
2 peraturan REAC H (EC) No 1907/2006, tonase tahunan tidak memerlukan pendaftaran atau pe ndaftaran diantisipasi untuk batas
waktu pendaftaran akan datang.
Teks pernyataan-H penuh yang disebutkan dalam Bagian ini, baca Bagian 16.
3.2 Campuran
Tidak berlaku
Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit
dengan air/ pancuran air. Segera panggil dokter.
Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang banyak. Segera hubungi dokter mata.
Lepaskan lensa kontak.
Setelah tertelan: beri air minum kepada korban (paling banyak dua gelas), hidari muntah (resiko
perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba menetralisir.
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 4 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
4.3 Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan
Tidak tersedia informasi.
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 5 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
Tindakan higienis
Ganti pakaian yang terkontaminasi dan rendam di dalam air. Pelindung kulit preventif Cuci
tangan dan muka setelah bekerja dengan bahan tersebut.
Kondisi penyimpanan
Tertutup sangat rapat.
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 6 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
Perlindungan mata/wajah
Kacamata / Goggles pelindung yang pas dan ketat
Perlindungan tangan
kontak penuh:
Bahan sarung tangan: Viton (R)
Tebal sarung tangan: 0,7 mm
Waktu terobosan: > 480 min
kontak percikan:
Bahan sarung tangan: karet butil
Tebal sarung tangan: 0,7 mm
Waktu terobosan: > 120 min
Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC directive
89/686/EEC dan standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 890 Vitoject® (kontak penuh),
KCL 898 Butoject® (kontak percikan).
Waktu terobosan yang disebutkan diatas ditentukan oleh KCL dalam uji laboratorium
berdasarkan EN374 dengan sampel tipe sarung tangan yang dianjurkan.
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 7 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
Rekomendasi ini berlaku hanya untuk produk yang disebutkan dalam lembar data keselamatan
dan disuplai oleh kami sesuai tujuan yang kami maksud. Ketika dilarutkan dalam atau dicampur
dengan bahan lain dan dalam kondisi yang menyimpang dari yang disebutkan dalam EN374
silahkan hubungi suplier sarung tangan CE-resmi (misalnya KCL GmbH, D-36124 Eichenzell,
Internet: www.kcl.de).
Perlindungan pernapasan
diperlukan ketika uap/aerosol dihasilkan
Jenis filter yang direkomendasikan: Filter B-(P2)
Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan, dan pengujian perangkat
perlindungan pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk dari pabriknya. Tindakan ini
harus didokumentasikan dengan benar.
Bentuk cair
pH 0,3
pada 49 g/l
25 °C
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 8 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 9 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
Logam basa, senyawa alkali, Amonia, Aldehida, acetonitrile, Logam alkali-tanah, basa, Asam,
senyawa alkaline tanah, Logam, campuran logam, Oksida fosfor, phosphorus, hydrides, senyawa
halogen-halogen, senyawa oxyhalogenic, permanganates, nitrates, carbides, bahan mudah
terbakar, Senyawa pelarut organik, acetylidene, Nitril, senyawa nitro organik, anilines, Peroksida,
picrates, nitrides, lithium silicide, senyawa iron (III), bromates, chlorates, Amin, perchlorates,
hydrogen peroxide
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 10 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
Iritasi kulit
Mengakibatkan luka bakar yang parah.
Iritasi mata
Sensitisasi
Informasi ini tidak tersedia.
Karsinogenisitas
Informasi ini tidak tersedia.
Teratogenisitas
Tidak menunjukkan efek teratogenik pada percobaan hewan. (IUCLID)
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 11 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
Bahaya aspirasi
Informasi ini tidak tersedia.
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 12 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
Lihat www.retrologistik.com untuk mengetahui proses pengembalian bahan k imia dan wadah,
atau hubungi kami di sana jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut.
14.3 Kelas 8
Tidak bersangkut-paut
14.3 Kelas 8
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 13 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
14.3 Kelas 8
14.7 Transportasi dalam jumlah besar berdasarkan pada MARPOL 73/78 Lampiran II dan IBC
Code
Tidak bersangkut-paut
Untuk produk ini, penilaian keselamatan kimia sesuai dengan peraturan EU REACH No
1907/2006 tidak dilakukan.
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 14 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
Nasehat pelatihan
Menyediakan informasi, instruksi dan pelatihan yang memadai bagi operator.
Pelabelan
Piktogram bahaya
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
H290 Dapat korosif terhadap logam.
H314 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata.
Pernyataan Kehati-hatian
Pencegahan
P280 Pakai sarung tangan pelindung /pakaian pelindung /pelindung mata/pelindung wajah.
Respons
P301 + P330 + P331 JIKA TERTELAN : Basuh mulut. JANGAN merangsang muntah.
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA : Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa
menit. Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah melakukannya.Lanjutkan membilas.
P308 + P310 Jika terpapar atau dikuatirkan: Segera hubungi SENTRA INFORMASI KERACUNAN
atau dokter/tenaga medis.
Perwakilan regional
Alamat Merck Indonesia Kantor Pusat: Jl T.B Simatupang No 8 Pasar Rebo Jakarta 13760 *
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 15 dari 16
LEMBARAN DATA KESELAMATAN BAHAN
menurut Peraturan (UE) No. 1907/2006
No katalog 117048
Nama Produk Asam sulfat 95 - 97% untuk pengujian COD
Phone: +62 21 8400081, +62 21 87791415 Kantor Marketing: Gedung PP Plaza Jl. T.B
Simatupang No 57 Jakarta 13760 * Phone: +62 21 8413889* email: Chemicals@merck
Informasi yang terkandung di dalam ini berdasarkan pada pengetahuan terkini. Informasi ini menggambarkan produk
sesuai dengan tindakan pencegahan dan keselamatan. Informasi ini tidak menjamin sifat dari produk.
The life science business of Merck operates as MilliporeSigma in the US and Canada
Halaman 16 dari 16
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006
Kata sinyal
Bahaya
Pernyataan Bahaya
H350 Dapat meyebabkan kanker.
H301 + H311 + H331 Toksik bila tertelan, terkena kulit atau bila terhirup.
H314 Menyebabkan kulit terbakar yang parah dan kerusakan mata.
H317 Dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
H341 Diduga menyebabkan kerusakan genetik.
H370 Menyebabkan kerusakan pada organ (Mata).
Pernyataan Kehati-hatian
P201 Dapatkan instruksi spesial sebelum menggunakannya.
P280 Pakai sarung tangan pelindung /pakaian pelindung /pelindung mata/pelindung wajah.
P301 + P330 + P331 JIKA TERTELAN : Basuh mulut. JANGAN merangsang muntah.
P302 + P352 JIKA TERKENA KULIT: Cuci dengan banyak sabun dan air.
P304 + P340 JIKA TERHIRUP : Pindahkan korban ke tempat berudara segar dan jaga tetap relaks pada
posisi yang nyaman untuk bernafas.
P305 + P351 + P338 JIKA TERKENA MATA : Bilas dengan seksama dengan air untuk beberapa menit.
Lepaskan lensa kontak jika memakainya dan mudah melakukannya.Lanjutkan membilas.
P308 + P310 Jika terpapar atau dikuatirkan: Segera hubungi SENTRA INFORMASI KERACUNAN
atau dokter/tenaga medis
3.2 Campuran:
Teks pernyataan-H penuh yang disebutkan dalam Bagian ini, baca Bagian 16.
Untuk teks penuh frasa R yang tercantum dalam Bagian ini, lihat Bagian 16.
4.3 Indikasi pertolongan medis pertama dan perawatan khusus yang diperlukan
Sebutkan methanol.
Nasihat untuk personel nondarurat Jangan menghirup uap-uap, aerosol. Hindari kontak dengan bahan.
Pastikan ventilasi memadai. Jauhkan dari panas dan sumber api.
Evakuasi dari daerah bahaya, amati prosedur darurat, hubungi ahli.
Saran bagi responden darurat: Melengkapi dengan alat pelindung yang tepat.Lihat bagian 8.
Tindakan higienis
Segera ganti pakaian yang terkontaminasi. Gunakan krim pelindung kulit. Cuci tangan dan muka setelah
bekerja dengan bahan tersebut.
Kondisi penyimpanan
Tertutup sangat rapat. Lindungi dari cahaya. Simpan di tempat yang berventilasi baik. Simpan dalam tempat
terkunci atau di tempat yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang yang mempunyai kualifikasi atau
berwenang.
Suhu penyimpanan yang direkomendasikan.
methanol (67-56-1)
ID OEL penunjukan kulit kulit
Nilai Ambang Batas 250 ppm
paparan singkat yang
diperkenankan (psd)
Nilai Ambang Batas 200 ppm
(NAB)
Perlindungan mata/wajah
kacamata keselamatan dengan sisi-perisai sesuai dengan peralatan EN166 Gunakan untuk perlindungan mata
yang telah diuji dan disetujui di bawah standar pemerintah yang sesuai seperti NIOSH (US) atau EN 166
(EU).
kontak penuh:
Bahan sarung tangan: Karet nitril
Tebal sarung tangan: 0,40 mm
Waktu terobosan: > 480 min
kontak percikan:
Bahan sarung tangan: polychloroprene
Tebal sarung tangan: 0,65 mm
Waktu terobosan: > 240 min
Sarung tangan pelindung yang digunakan harus mengikuti spesifikasi pada EC directive 89/686/EEC dan
standar gabungan d EN374, untuk contoh KCL 730 Camatril® -Velours (kontak penuh), KCL 720
Camapren® (kontak percikan) . Waktu terobosan yang disebutkan diatas ditentukan oleh KCL dalam uji
laboratorium berdasarkan EN374 dengan sampel tipe sarung tangan yang dianjurkan. Rekomendasi ini
berlaku hanya untuk produk yang disebutkan dalam lembar data keselamatan dan ini hanya bersifat
PT.SMART-LAB INDONESIA LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN – FORMALDEHYDE SOLUTION Page 6
LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN
Menurut peraturan ( UE ) no.1907/2006
konsultasi dan harus dievaluasi oleh situasi industri yang dapat diantisipasi oleh pelanggan kami. Seharusnya
tidak ditafsirkan sebagai menawarkan persetujuan untuk skenario penggunaan tertentu. Ketika dilarutkan
dalam atau dicampur dengan bahan lain dan dalam kondisi yang menyimpang dari yang disebutkan dalam
EN374, silahkan hubungi suplier sarung tangan CE-resmi (misalnya KCL GmbH, D-36124 Eichenzell,
Internet: www.kcl.de).
Perlindungan tubuh
jas lengkap melindungi terhadap bahan kimia, Flame retardant pakaian pelindung antistatis., Jenis peralatan
pelindung harus dipilih sesuai dengan konsentrasi dan jumlah bahan berbahaya di tempat kerja tertentu.
perlindungan pernapasan
diperlukan ketika uap/aerosol dihasilkan
Jenis filter yang direkomendasikan: filter ABEK
Pengusaha harus memastikan bahwa perawatan, pembersihan, dan pengujian perangkat perlindungan
pernafasan telah dilakukan sesuai dengan petunjuk dari pabriknya. Tindakan ini harus didokumentasikan
dengan benar.
10.1 Reaktifitas
Reduktor
condong berpolimerisasi
Membentuk campuran yang dapat meledak dengan udara pada pemanasan terus-menerus.
Sebuah kisaran kira-kira 15 Kelvin dibawah titik nyala dapat dianggap sebagai kritis.
10.2 Stabilitas Kimia
Kepekaan terhadap cahaya
Stabilisator
methanol
10.3 Reaksi berbahaya yang mungkin di bawah kondisi spesifik/khusus
Beresiko meledak dengan:
Nitrometana, performic acid, Asam, phenol, Asam nitrat, hydrogen peroxide, asam perasetat, nitrogen
dioxide
Reaksi eksotermik dengan :
basa, pencetus polimerisasi, nitrides, Sodium hydroxide, potassium permanganate, furfuril alkohol,
Oksidator kuat
perchloric acid, dengan, ANILINE
Menghasilkan gas atau uap yang berbahaya jika mengalami kontak dengan:
asam hidroklorida, magnesium karbonat
10.4 Kondisi yang harus dihindari
Panas, api dan percikan api.
Pendedahan pada cahaya.
10.5 Bahan yang harus dihindari
Oksidator kuat, Anilin, Fenol, Isosianat, Anhidrida asam, Asam kuat, Basa kuat, Amin, Peroksida, Klorida
asam, Logam basa, Reduktor
10.6 Produk berbahaya hasil penguraian
tidak ada informasi yang tersedia
Iritasi kulit
Campuran mengakibatkan luka bakar.
Iritasi mata
Campuran menyebabkan kerusakan mata berat. Iritasi lacrimal karena uap. Resiko kebutaan!
Sensitisasi
Campuran dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit.
Karsinogenisitas
Informasi ini tidak tersedia.
Teratogenisitas
Informasi ini tidak tersedia.
Efek CMR
Karsinogenisitas:
Kemungkinan karsinogen.
Sifat mutagenik:
Cacat genetik terbukti.
Bahaya aspirasi
Informasi ini tidak tersedia.
Komponen
Formaldehyde
methanol
Toksisitas oral akut
LDLO manusia: 143 mg/kg
(RTECS)
Iritasi kulit
Kelinci
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi kulit
(ECHA)
Iritasi mata
Kelinci
Hasil: Tidak menyebabkan iritasi mata
(ECHA)
Sensitisasi
Uji kepekaan: Kelinci percobaan
Hasil: Negatif
Metoda: Pedoman Tes OECD 406
Toksisitas subakut
Tikus
pria dan wanita
Penghirupan
365 d
Tiap hari
NOAEL: 0,13 mg/l
LOAEL: 1,3 mg/l
Pedoman Tes OECD 453
12.1 Toksisitas
Tidak tersedia informasi
12.2 Persistensi dan penguraian oleh lingkungan
Tidak tersedia informasi
12.3 Potensi bioakumulasi
Tidak tersedia informasi
12.4 Mobilitas dalam tanah
Tidak tersedia informasi
12.5 Hasil dar asesmen PBT dan vPvB
Bahan-bahan dalam campuran tidak memenuhi kriteria untuk PBT atau vPvB s esuai dengan Peraturan
(EC) No 1907/2006, Lampiran XIII, atau penilaian PVT/vPvB tidak dilakukan.
12.6 Efek merugikan lainnya
Informasi ekologis tambahan
Dapat membakar kulit (kaustij) walaupun dalam bentuk encer. Efek disinfektan. Membahayakan pasokan
air minum jika dibiarkan memasuki tanah dan/atau air dalam jumlah besar.
Pelepasan ke lingkungan harus dihindarkan.
Komponen
formaldehyde
Koefisien partisi (n-oktanol/air)
log Pow: 0,021
(Lit.) Diperkirakan tidak ada potensi bioakumulasi.
methanol
Keracunan untuk ikan
Tes flow-through LC50 Lepomis macrochirus (Ikan bluegill sunfish): 15.400 mg/l; 96 h
US-EPA
Derajat racun bagi daphnia dan binatang tak bertulang belakang lainnya yang hidup dalam air
EC5 E.sulcatum: > 10.000 mg/l; 72 h
(Lit.)
EC50 Daphnia magna (Kutu air): > 10.000 mg/l; 48 h
(IUCLID)
14.7 Transportasi dalam jumlah besar berdasarkan pada MARPOL 73/78 Lampiran II dan IBC
Code
Tidak bersangkut-paut
15.1 Regulasi tentang lingkungan , kesehatan dan keamanan untuk produk tersebut
Perundang-undangan nasional
Kelas penyimpanan 6.1C
Nasehat pelatihan
Menyediakan informasi, instruksi dan pelatihan yang memadai bagi operator.
Simbol T Beracun
R - Frasa 45-23/24/25-39/23/24/25-34-68-43
Dapat menyebabkan kanker. Juga beracun jika terhirup, jika kena
kulit, dan jika tertelan. Juga beracun : bahaya efek takterpulihkan
yang sangat serius jika terhirup, jika kena kulit, dan jika tertelan.
Mengakibatkan luka bakar. Mungkin berisiko timbulnya efek tak-
terpulihkan. Dapat mengakibatkan sensitisasi jika kena kulit.
HMIS (U.S.A.):
Bahaya Kesehatan: 3
Bahaya Kebakaran: 2
Reaktivitas: 0
Perlindungan Pribadi: G
Informasi di atas diyakini benar tetapi tidak dimaksudkan untuk menjadi semua inklusif dan harus
hanya digunakan sebagai panduan. Informasi dalam dokumen ini didasarkan pada pengetahuan terkini
kami dan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan pencegahan dan keselamatan. Itu tidak
mewakili menjamin sifat dari produk. PT.SMART-LAB INDONESIA dan Afiliasinya tidak bertanggung
jawab atas segala kerusakan akibat penanganan atau dari kontak dengan produk di atas. dan / atau sisi
sebaliknya dari faktur atau slip kemasan untuk syarat dan ketentuan penjualan tambahan.
ABSTRAK
Polimer merupakan senyawa makromolekul yang terbentuk dari susunan ulang molekul kecil. Reaksi
penggabungan dari monomer menjadi polimer disebut reaksi polimerisasi. Urea-formaldehid dibuat dengan
reaksi polimerisasi kondensasi. Tujuan dari percobaan polimer adalah agar dapat memahami salah satu teknik
polimerisasi, khususnya polimerisasi kondensasi Urea-formaldehid, dan mengerti reaksinya serta mengetahui
pengaruh-pengaruh kondisi operasi terhadap hassil reaksi polimerisasi. Aplikasi industry dari urea-formaldehid
adalah sebagai coating, mikro enkapsulasi dan perekat. Percobaan dilakukan dengan reaksi kondensasi,
kelangsungan reaksi diamati dengan mengambil cuplikan setiap 10 menit selama satu jam, kemudian
menentukan kadar, densitas, viskositas dan pH formaldehid. Hasil percobaan menunjukkan orde reaksi pada
percobaan polimerisasi adalah orde 2, hasil terbaik terjadi pada saat F/U = 1.75
Memanaskan T=800C
Menambahkan 25
Analisa ml Na2SO4 Analisa
Hasil
Sampel 1
Sampel 1
Menitrasi dengan
larutan H2SO4
Memanaskan t=10 menit
Sampel 6 Hasil
Sampel 6
Daftar Pustaka
[1] Stevens, M,P 2007. Kimia Polimer. Cetakan 2.
Terjemahan L. Sopyan. Pradnya pranita. Jakarta :
Gambar 12. Grafik Perubahan pH pada Setiap Waktu xxi + 669 hlm.
[2] Efan, Ahmad. Polimer. Jurusan Teknik Mesin,
Pada gambar 12 menujukkan perubahan pH FT. UMJ. Jember.
pada setiap waktu dengan variasi F/U. Pada grafik [3] Rudin, A. 1982. The Element of Polimer Sciens
ini diperoleh hasil pada F/U = 1.75, nilai pH pada and Engineering. London : Academic Press Inc.
menit ke 0 hinggan menit ke 20 pH konstan pada
pH 10. Hal ini menandakan bahwa proses
[4] Othmer, K. 1984. Encyclopedia of Chemical [8] De’Aldio, CF. 1952. Fundamental Principles of
Technology. 3rd Edition. Intersciens Publication. Polymerization. John Willey and Jons. New York
John Willey and Sons. New York. Inc.
[5] Flory,PJ. 1984. Principle of Chemical [9] Rochmadi. 2010. Technologi Polimer.
Chemistry. Edition 7. Cornell, University Press. [10] Dhedy. 2011. Densifikasi Randu
London. Menggunakan Proses Penekanan dan Pelapisan
[6] Billmeyer. 1984. Textbook of Polimer Sciens Permukaan Poliester. UIN Syarif Hidayatullah.
New York. John Willey and Sons. Jakarta
[7] Suppriyadi. 1985. Polimerisasi Urea-
formaldehid. ITB. Bandung
37 Jurnal Rekayasa Proses, Vol. 6, No. 2, 2012
Abstract
The function of urea encapsulation is to control its release in water, thus increasing effectiveness of using
urea and reducing environmental pollution. Microcapsule shell is formed directly on the surface of urea particles
called in-situ polymerization. This research aimed to study the kinetics of the polymerization reaction of urea
and acetaldehyde in the urea encapsulation process.
Urea and acetaldehyde in the ratio of 1:1.2 mol/mol were placed in an erlenmeyer equipped with a
thermometer and cooler. The reaction was run for 2 hours in erlenmeyer and sample was taken every 20 minutes.
The amount of remaining acetaldehyde was determined by sodium sulfite method and grain size was measured
by optical microscope and image pro software. Variables investigated were reaction temperatures (5 - 15°C),
particle sizes (14, 18, and 25 mesh), and pH (2 - 4). Reaction rate and diffusivity constants were determined
through fitting the experimental data and proposed model.
The results showed that the higher temperature and grain size, the higher conversion was. Lower pH (more
acid) provides higher conversion but urea particle was seen slightly swelling during the reaction, and also
slightly sticky. Addition reaction was much faster than condensation reaction. The proposed reaction kinetics
model fitted reasonably well to the experimental data. The process was best conducted at 15°C, 14 mesh, pH 4
and 120 minutes time of reaction which result in 63.38% conversion. Polymer product of urea-acetaldehyde
obtained at this condition was slightly harder than that at other conditions.
Abstrak
Untuk meningkatkan efektivitas penggunaan urea dan mengurangi pencemaran lingkungan, perlu dilakukan
enkapsulasi urea sehingga pelepasan urea dalam air dapat dikontrol. Dinding kapsul terbentuk langsung di
permukaan partikel urea yang disebut in situ polimerisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari kinetika
reaksi polimerisasi urea dan asetaldehid dalam proses enkapsulasi urea.
Urea dan asetaldehid dengan perbandingan 1:1,2 mol/mol dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang dilengkapi
dengan termometer dan pendingin. Reaksi dijalankan di dalam erlenmeyer selama 2 jam dan contoh diambil
setiap 20 menit untuk dianalisis asetaldehid sisa dengan metode sodium sulfit dan ukuran butiran diukur dengan
mikroskop optik dan menggunakan software image pro. Variabel yang dipelajari adalah suhu reaksi (5-15°C),
ukuran butir urea (14, 18, dan 25 mesh), dan pH (2, 3, 4). Konstanta kecepatan reaksi dan koefisien difusivitas
ditentukan dengan optimasi antara model dengan data penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu dan ukuran butir, semakin tinggi konversi yang
dihasilkan. Semakin rendah pH (semakin asam) memberikan konversi yang semakin tinggi akan tetapi butiran
hasil sedikit mengembang dan lengket. Model kinetika reaksi yang diajukan sesuai dengan data pengamatan.
Reaksi adisi berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan reaksi kondensasi. Kondisi reaksi yang cukup baik
terjadi pada suhu reaksi 15°C, pH 4, ukuran butir 14 mesh dan waktu 120 menit dengan konversi sebesar
63,38%. Pada kondisi ini, produk polimer yang dihasilkan lebih keras dibandingkan dengan kondisi yang
lainnya.
monoetilol yang terbentuk semakin banyak dan menurun (terhambat) sehingga konversinya
reaksi kondensasi (nilai k2) berlangsung sangat rendah pada akhir reaksi (100-120 menit).
lambat yang mengakibatkan konversi lebih kecil Tabel 2 menunjukkan koefisien difusivitas
(polimer belum banyak terbentuk) dibandingkan (DA dan DH+) semakin besar dengan besarnya
pada suhu 15°C. ukuran partikel urea. Hal ini disebabkan karena
belum banyak polimer yang terbentuk sehingga
Tabel 1. Nilai parameter proses hasil simulasi pada tidak menghambat difusivitas asetaldehid dan ion
berbagai suhu reaksi (pH = 4, ukuran butir = hidrogen ke permukaan butir. Dari Tabel 2 juga
14 mesh, R = 1:1,2)
ditunjukkan k1 lebih besar dari k2 sehingga dapat
Suhu (°C)
Konstanta 5 10 15
dikatakan bahwa reaksi adisi berlangsung lebih
DA (cm2/min) 9.07 x 10-7 9.66 x 10-7 1.75 x 10-5 cepat dari reaksi kondensasi, sehingga polimer
k1 (mL/mmol/min) 242.7 217.4 6.97 yang dihasilkan cenderung lengket dan memiliki
k2 (mL/mmol/min) 2.81x 10-3 8.92 x 10-3 3.04 x 10-2 berat molekul yang rendah.
k3 (mL/mmol/min) 3.09 x 10-4 6.06 x 10-4 8.31 x 10-3
DH+ (cm2/min) 3.18 x 10-6 7.24 x 10-6 5.95 x 10-5
Pengaruh pH
SSE 0.00038 0.00024 0.00863
Gambar 5 menunjukkan bahwa konversi
Nilai k1, k2, dan k3 dinyatakan dalam bentuk semakin meningkat dengan turunnya pH. Reaksi
persamaan Arrhenius sebagai berikut. adisi meningkat dan reaksi kondensasi berjalan
sangat cepat pada keadaan asam. Turunnya pH
k1 = 5,63 x 10-7 exp ( ) mL/(mmol.min) (14) disebabkan penambahan H2SO4 yang berfungsi
sebagai katalis. Katalis asam inilah yang
k2 = 1,72 x 1027 exp ( ) mL/(mmol.min) (15) berfungsi untuk mempercepat reaksi dengan
menurunkan energi aktivasi (Chang, 2005)
k3 = 2,33 x 1037 exp ( ) mL/(mmol.min) (16)
Tabel 3 menunjukkan bahwa semakin tinggi
konsentrasi ion H+ (pH semakin rendah),
Nilai E yang dihasilkan pada k1, k2, dan k3 kecepatan reaksi kondensasi akan semakin cepat
adalah -455, 1570, dan 2150 mL.atm/mmol. Nilai sehingga nilai k2 semakin besar. Reaksi
E pada k1 (reaksi adisi) relatif lebih rendah bila kondensasi inilah yang membuat rantai urea-
dibandingkan dengan nilai tenaga pengaktif pada asetaldehid menjadi panjang. Hal ini
k2 dan k3 (reaksi kondensasi). Jika dibandingkan membuktikan kebenaran teori Schildknecht
dengan tenaga pengaktif yang sebesar 10000 (1956) yang menyatakan bahwa reaksi
cal/mol atau 413,223 mL. atm/mmol (Rochmadi kondensasi berlangsung baik pada kondisi asam.
dan Hasokowati, 2004), tenaga pengaktif pada Tabel 3 juga menunjukkan bahwa koefisien
reaksi adisi jauh lebih kecil, gejala ini difusivitas asetaldehid (DA) menurun dengan
menunjukkan bahwa transfer massa ikut turunnya pH. Hal ini disebabkan karena pada pH
berpengaruh dalam reaksi adisi. yang rendah menghasilkan polimer yang lebih
banyak sehingga difusivitas asetaldehid ke butir
Pengaruh Ukuran Butir Urea urea menjadi terhambat. Sedangkan koefisien
Gambar 4 menunjukkan konversi asetaldehid difusivitas ion hidrogen (DH+) tidak terlalu
yang meningkat dengan kecilnya ukuran butir terpengaruh dengan turunnya pH. Hal ini dapat
tetapi pada waktu 100-120 menit konversi dilihat dari nilai koefisien difusivitas ion
asetaldehid menurun. Hal ini berhubungan hidrogen yang cenderung stabil.
dengan luas bidang kontak per satuan volume Persamaan empiris untuk menggambarkan
urea dengan asetaldehid. Ukuran partikel yang hubungan konstanta k1, k2 dan k3
semakin kecil mempunyai luas kontak antara (mL/(mmol.menit)) dengan pH disajikan sebagai
urea dan asetaldehid yang semakin besar berikut.
sehingga jumlah asetaldehid yang bereaksi lebih k1 = 45,422 e-0,471.pH mL/(mmol.menit) (17)
banyak, produk etilol urea dan polimer lebih -0,737 pH
banyak terbentuk. Tetapi semakin banyak k2 = 0,737 e . mL/(mmol.menit) (18)
polimer yang terbentuk dipermukaan butir, k3 = 0,017 e-0,170.pH mL/(mmol.menit) (19)
difusivitas asetaldehid masuk ke butiran terlihat
41 Jurnal Rekayasa Proses, Vol. 6, No. 2, 2012
0,7
data, 5⁰C
0,6 data, 10⁰C
Konversi, XA (bagian)
data, 15⁰C
0,5
simulasi, 5 ⁰C
simulasi, 10 ⁰C
0,4
simulasi 15
0,3
0,2
0,1
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130
waktu, t (menit)
Gambar 3. Hubungan konversi dengan waktu reaksi pada pelbagai suhu
0,7
0,6
Konversi, XA (bagian)
0,5
0,4
data,14 mesh
0,3 data,18 mesh
data,25 mesh
0,2 simulasi, 18 mesh
simulasi, 25 mesh
0,1 simulasi 14 mesh
Log. (simulasi 14 mesh)
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130
waktu, t
Gambar 4. Hubungan konversi(menit)
dengan waktu pada pelbagai ukuran butir urea
0,8
0,7
0,6
Konversi, XA (bagian)
0,5 data,pH = 2
0,4 data,pH = 3
0,3 data,pH = 4
simulasi, pH 3
0,2
simulasi, pH 2
0,1
simulasi, pH 4
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130
waktu, t (menit)
Gambar 5. Hubungan konversi dan waktu pada pelbagai pH.
Tabel 2. Nilai parameter proses hasil simulasi pada Tabel 3. Nilai parameter proses hasil Simulasi dan Data
variasi ukuran butir (T = 15°C, pH = 4, R= Pada Variasi pH (T = 15°C, ukuran butir = 14
1:1,2) mesh, R= 1:1,2)
Ukuran Butir (mesh) pH
Konstanta 14 18 25 Konstanta pH 2 pH 3 pH 4
DA (cm2/min) 1.75 x 10-5 2.36 x 10-6 1.24x 10-6 DA (cm2/min) 2.69 x 10-6 3.89 x 10-6 1.75 x 10-5
k1 (mL/mmol/min) 6.97 11.35 97.67 k1 (mL/mmol/min) 17.92 10.74 6.97
k2 (mL/mmol/min) 3.04x 10-2 1.28 x 10-2 3.24 x 10-3 k2(mL/mmol/min) 0.133 0.129 3.04 x 10-2
k3 (mL/mmol/min) 8.31 x 10-3 1.23 x 10-3 4.70 x 10-5 k3 (mL/mmol/min) 1.17 x 10-2 1.03 x 10-2 8.31 x 10-3
DH+ (cm2/min) 5.95 x 10-5 3.39 x 10-5 4.45 x 10-6 DH+ (cm2/min) 7.06 x 10-5 6.53 x 10-5 5.95 x 10-5
SSE 0.00863 0.01088 0.01061 SSE 0.00475 0.01356 0.00863
Jurnal Rekayasa Proses, Vol. 6, No. 2, 2012 42