php/JCPE/index
La Ifa, Frans Rante Pakala, Rani Wahyuni Burhan, Fitra Jaya, Rafdi Abdul Majid
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia, Jalan Urip Sumoharjo
Km.4, Makassar&90231, Indonesia
Inti Sari
Penelitian ini menguji serat kelapa sebagai bioadsorbent Pb (II) dalam air limbah
industri. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek pH dan waktu kontak
pada penyerapan bioadsorbent dari sabut kelapa tanpa aktivasi. Penelitian ini
menggunakan metode eksperimental dengan merapikan sabut kelapa terlebih dahulu
menggunakan saringan, kemudian dikeringkan menggunakan oven pada suhu 105oC.
Tes pendahuluan kemudian dilakukan pada pewarna biru metilen. Ini diikuti oleh
penyaringan bioadsorbent dan air limbah yang diserap. Analisis air limbah termasuk
mengukur konsentrasi Pb (II) menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer
(AAS) dengan konsentrasi Pb 0,17 ppm. Hasil penelitian menunjukkan daya serap
Kata Kunci: Bioadsorben, terbaik menggunakan bioadsorbent sabut kelapa adalah pada pH 7, dengan persentase
Sabut Kelapa, Logam Berat, 96,25%. Selanjutnya,waktu kontak 4 jam dengan menerapkan bioadsorbent sekam
Pb(II) kelapa untuk sampel air limbah dengan Pb (II) adalah 94,66%.
55
Journal of Chemical Process Engineering e-ISSN Number 2655 2967
56
Journal of Chemical Process Engineering e-ISSN Number 2655 2967
larutan,dari biru menjadi kuning. Dengan ini 7,95%. Namun pada pH menengah (4 - 7),
menandakan bahwa bioadsorben sabut kelapa dapat kapasitas adsorpsi relatif tinggi dengan penurunan
dipergunakan karena dapat menyerap warna biru kadar Pb(II) sebesar 96,25%. Dalam banyak kasus,
dari larutan methylene blue. ion logam berat teradsorpsi pada kisaran pH 4
Hasil penurunan adsorpsi logam Pb(II) hingga 7 [34]
ditentukan berdasarkan perbedaan pH yang Menurut Safriani et al (2002) kapasitas
digunakan (3, 4, 7 dan 11) dan waktu kontak (0, 1, adsorsi Pb(II) relatif kecil pada pH rendah karena
2,3 dan 4 jam). Penurunan adsorpsi ini dapat banyaknya ion H+ pada larutan akan berkompetisi
dianalisa dengan menghitung efektivitas penurunan dengan ion logam Pb(II) untuk berikatan dengan
(Ef) yaitu kandungan logam berat awal (Yi) gugus fungsi pada permukaan bioadsorben, namun
dikurangi dengan kandungan logam berat akhir (Yf) kapasitas adsorpsi relatif tinggipada pH 7 dengan
per kandungan logam berat awal (Yi) dalam mg/L penurunan kadar Pb(II) yakni sebesar 96,25%[8].
seperti pada persamaan 1: [33] Hal ini dikarenakan ion OH- (yang berasal dari
𝑌𝑖 − 𝑌𝑓 penambahan NH4(OH)) dalam larutan lebih
𝐸𝑓(%) = 𝑥 100 (1) banyakdan gugus fungsi bioadsorben memiliki
𝑌𝑖
muatan negatif, sehingga kompetisi ion H+ dengan
Pengaruh pH terhadap Konsentrasi Pb(II)
ion Pb(II) berkurang dalam ikatan dengan gugus
dengan waktu kontak 3 jam
fungsi bioadsorben. Hal ini menyebabkan semakin
Karakteristik dari bioadsorben sabut kelapa
banyak logam Pb(II)yang dapat terserap. Sehingga,
dipelajari dengan menentukan pH. Hal ini
kondisi larutan sampel air limbah yang akan
dimaksudkan untuk mengetahui pada rentang pH
menurunkan kadar logam Pb(II) diatur pada pH 7
berapa bioadsorben berinteraksi dengan ion logam.
dengan cara penambahan NH4OH 10% dengan
Pengaruh pH (3, 4, 7 dan 11) terhadap konsentrasi
jumlah yang ditambahkan sesuai kebutuhan.
Pb(II)yang terserap ditunjukan pada Gambar 2.
Menurut Hasril (2015), gugus aktif
bioadsorben cenderung berada dalam keadaan
terprotonasi dan bermuatan parsial positif pada pH
rendah,sehingga terjadi tolakan elektrostatik antara
situs aktif bioadsorben dengan ion logam Pb(II).
Pada kondisi ini, terjadi kompetisi antara muatan
yang sama sehingga terjadi penurunan kemampuan
bioadsorben dalam menyerap ion logam Pb(II).
57
Journal of Chemical Process Engineering e-ISSN Number 2655 2967
terdapat dalam sampel air limbah. Hal ini sejalan “Analisa Kandungan Bahan Kimia Krom
dengan beberapa penelitian terdahulu[18], [35]. Dan Timbal pada Limbah Cair Hasil
Semakin lama waktu kontak maka gugus fungsi Percobaan Praktikum Mahasiwa Pada
Perguruan”,J. Tek. Patra Akad., vol. 8, no.
hidroksil (-OH dari CH2OH) bioadsorben selulosa
1, pp. 22–28, 2017.
berinteraksi maksimal dengan logam Pb(II) [8].
Gambar 3 menunjukkan bahwa waktu [3] F. E. Wahyudianto, “Studi Pemanfaatan
kontak terbaik adalah 4 jam dimana bioadsorben Limbah Cangkang Kerang Darah ( Anadara
mampu menyerap adsorbat sebesar 94,66%.Hasil Granosa ) Sebagai Adsorben Pb, Cu Dan
ini lebih besar dari beberapa penelitian sebelumnya Zn”, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,
seperti Anjani and Koestiari (2014) sebesar 93,19% 2016.
[16], Gultom and Lubis(2014) sebesar 80,13% [14], [4] S. Sudarmaji, J. Mukono, and C. I. Prasasti,
Zaini and Sami(2016) sebesar 64,98% [25], Hajar “Toksikologi Logam Berat B3 dan
et al. (2016) sebesar 91,12% [26], Prasetyo et al. Dampaknya terhadap Kesehatan,” J.
(2018) sebesar 89,73% [29], Ifa et al. (2018) Kesehat. Lingkung. Unair, vol. 2, no. 2, pp.
sebesar 73,93% (Ifa et al., (2018), Ifa et al. (2019) 129–143, 2006.
sebesar 82,52% [36]. Menurut penelitian [7],hal ini
[5] C. Santikasari and L. N. M. Z.S, “Sumber,
disebabkan karena semakin lama waktu kontak Transport dan Interaksi Logam Berat
maka kesempatan partikel bioadsorben untuk Timbal di Lingkungan Hidup (Logam Pb)”,
bersinggungan dengan ion logam lebih besar, Universitas Indonesia, 2019.
sehingga ion logam yang terikat dalam pori-pori
[6] T. Widayatno, T. Yuliawati, and A. A.
bioadsorben semakin banyak. Susilo, “Adsorpsi Logam Berat (Pb) Dari
Limbah Cair Dengan Adsorben Arang
Bambu Aktif,” J. Teknol. Bahan Alam, vol.
1, no. 1, pp. 17–23, 2017.
58
Journal of Chemical Process Engineering e-ISSN Number 2655 2967
[12] Z. El Baidho, T. Lazuardy, S. Rohmania, Aktif dan Produk Pirolisis Batu Bara,” J.
and I. Hartati, “Adsorpsi Logam Berat Pb Rekayasa Proses, vol. 8, no. 2, pp. 40–48,
dalam Larutan Menggunakan Senyawa 2014.
Xanthate Jerami Padi,” in Prosiding SNST
ke-4 Tahun 2013 Fakultas Teknik [22] Deviyanti, S. Side, and H. Netti, “Kapasitas
Universitas Wahid Hasyim Semarang, Adsorpsi Arang Aktif Kulit Singkong
2013, pp. 43–47. terhadap Ion Logam Timbal (Pb 2+ ),” J.
Chem., vol. 15, no. 2, pp. 58–65, 2014.
[13] N. Nurhasni, H. Hendrawati, and N.
Saniyyah, “Sekam Padi untuk Menyerap [23] Hasri, “Studi Adsorpsi Logam Pb ( II )
Ion Logam Tembaga dan Timbal dalam Air Menggunakan Adsorben biomassa
Limbah,” J. Kim. Val., vol. 4, no. 1, pp. 36– Aspergillus niger Hasil Pemerangkapan,” J.
44, 2014. Sansmat, vol. IV, no. 2, pp. 126–135, 2015.
[14] E. M. Gultom and M. T. Lubis, “Aplikasi [24] D. A. Ningsih and I. Said, “Adsorpsi
Karbon Aktif dari Cangkang Kelapa Sawit Logam Timbal (Pb) Dari Larutannya
Dengan Aktivator H3PO4 Untuk Dengan Menggunakan Adsorben Dari
Penyerapan Logam Berat Cd dan Pb”,J. Tongkol Jagung”,J. Akad. Kim., vol. 5, no.
Tek. Kim. USU, vol. 3, no. 1, pp. 5–10, May, pp. 55–60, 2016.
2014.
[25] H. Zaini and M. Sami, “Kinetika Adsorpsi
Pb ( II ) dalam Air Limbah Laboratorium
[15] R. N. Latifah, R. Ernia, and E. Pramono, Kimia menggunakan Sistem Komom
“Utilization of Α-Keratin of Chicken dengan Bioadsorben Kulit Kacang Tanah,”
Feathers As Adsorben of Lead Ion,” in Teknik Kimia, 2016, no. November 2016,
ALCHEMY J. Penelit. Kim., vol. 10, no. 1, pp. 1–9.
p. 11, 2016.
[26] E. W. I. Hajar, R. S. Sitorus, N.
[16] R. P. Anjani and T. Koestiari, “Granular Mulianingtias, and F. J. Welan, “Efektivitas
Activated Carbon Adsorption Used For Adsorpsi Logam Pb 2+ dan Cd 2+
Adsorbent To Removal Heavy Metal Pb Menggunakan Media Adsorben Cangkang
(II) With Competitor Ion Na +”,UNESA J. Telur Ayam,” Konversi, vol. 5, no. 1, pp. 1–
Chem., vol. 3, no. 3, pp. 159–163, 2014. 7, 2016.
[17] C. R. Priadi, Anita, P. N. Sari, and S. S. [27] U. Haura, F. Razii, and H. Meilina,
Moersidik, “Adsorpsi Logam Seng dan “Karakterisasi Adsorben dari Kulit
Timbal Pada Limbah Cair Manggis dan Kinerjanya pada Adsorpsi
Industri”,Reaktor, vol. 15, no. 1, pp. 10–19, Logam Pb(II) dan Cr(VI),” Biopropal Ind.,
2014. vol. 8, no. 1, pp. 47–54, 2017.
[18] A. S. Sanjaya and R. P. Agustine, “Studi
Kinetika Adsorpsi Pb Menggunakan Arang [28] L. Ifa, M. Akbar, A. F. Ramli, and L.
Aktif Dari Kulit Pisang”,Konvesri, vol. 4, Wiyani, “Pemanfaatan Cangkang Kerang
no. 1, pp. 17–24, 2015. Dan Cangkang Kepiting Sebagai Adsorben
Logam Cu , Pb Dan Zn pada Limbah
[19] L. H. Rahayu, S. Purnavita, and H. Y. Industri Pertambangan Emas”,J. Chem.
Sriyana, “Potensi Sabut Dan Tempurung Process Eng., vol. 03, no. 01, pp. 33–37,
Kelapa Sebagai Adsorben untuk 2018.
Meregenerasi Minyak
Jelantah”,Momentum, vol. 10, no. 1, pp. [29] K. Prasetyo, Y. Azis, and Komalasari,
47–53, 2014. “Adsorpsi Logam Cd, Cu Dan Pb Dengan
Menggunakan Adsorban, Hidroksiapatit
[20] V. Rochmah, A. T. Prasetya, and T. (Ha) Sebagai”,Teknik, vol. 5, no. 2, pp. 1–4,
Sulistyaningsih, “Adsorpsi Ion Logam Pb 2 2018.
+ Menggunakan Limbah Serbuk Gergaji
Kayu Mahoni,” Indones. J. Chem. Sci., vol. [30] M. S. Hanum, “Eksplorasi Limbah Sabut
6, no. 2, pp. 168–172, 2017. Kelapa ( Studi Kasus : Desa Handapherang
Kecamatan Cijeunjing Kabupaten Ciamis
[21] B. Murachman, E. S. Putra, J. T. Kimia, F. ),” in e-Proceeding of Art & Design, 2015,
Teknik, U. G. Mada, and J. Grafika, vol. 2, no. 2, pp. 930–938.
“Dekolorisasi dan Deoilisasi Parafin
menggunakan Adsorben Zeolit, Arang [31] Y. Kondo and M. Arsyad, “Analisis
59
Journal of Chemical Process Engineering e-ISSN Number 2655 2967
60