Persamaan Perbedaan

Insenerasi Pirolisis Gasifikasi

Ketiganya merupakan Kebutuhan oksigen Kebutuhan oksigen tergantung tanpa atau sedikit oksigen sedikit oksigen atau tanpa
teknologi pengolahan dari jenis limbah
oksigen
sampah
Mengalami pemecahan Reaksi CnHmNoSpOq(s) + rO2(g) → CH4-->2H2+C CnHo(s) + xO2(g) → (n-y)CO(g)
nCOz2(g) + (m/2)H2O(g) + CH3CH2CH3--> H2+C3H6 + yCO2(g) + (o/2)H2O(g)
struktur kimia menjadi
oNOx(g) + pSOy(g) CH4+C2H4
fase gas. CH3CH2CH2CH3-->
H2+C4H5

CH4+C3H6
C2H6+C2H6

Jenis Sampah yang Jenis limbah padat kertas, plastik, Sampah plastik (kayu atau limbah berselulosa)
Dalam prosesnya sama-
bisa Diolah dan karet, limbah non domestik, atau semua senyawa organic
sama menggunakan
limbah B3, limbah medis, limbah mengandung atom karbon (C),
suhu diatas 100°C
non padat (sludge) hydrogen (H) dan oksigen (O),
dalam wujud molekul komplek
yang bervariasi.

Menghasilkan produk Proses Proses insenerasi akan Pirolisis terbagi mejadi dua Selama proses gasifikasi terdapat
berupa energi yang berlangsung melalui 3 tahapan, tahap, yaitu pirolisis primer beberapa tahapan proses yaitu:
dapat digunakan oleh yaitu: dan pirolisis sekunder.
1. Tahapan pemanasan di
manusia 1) Tahapan pertama adalah Pirolisis primer adalah proses
mana temperatur padatan
membuat air dalam sampah pirolisis yang terjadi pada
naik sampai sebelum
menjadi uap air, hasilnya limbah bahan baku (umpan),
terjadi proses
menjadi kering dan siap terbakar sedangkan pirolisis sekunder
pengeringan.
2) Selanjutnya terjadi proses adalah pirolisis yang terjadi
2. Tahap pengeringan di
 pirolisis, yaitu pembakaran tidak pada partikel dan agas atau mana terjadi
sempurna, dimana temperatue uapa hasil pirolisis primer. pelepasan uap air dari
belum terlalu tinggi Pirolisis primer terjadi pada padatan.
3)Fase berikutnya adalah suhu di bawah 600 OC dan 3. Tahap pemanasan lanjut
pembakaran sempurna.Ruang produk penguraian yang utama di mana temperatur
pembakaran pertama digunakan adalah karbon (arang). padatan naik kembali
sebagai pembakar limbah, suhu Sedangkan pirolisis sekunder sampai sebelum terjadi
dikendalikan antara 400°C- terjadi pada suhu lebih dari proses devolatilisasi.
600°C.Ruang bakar kedua 600 OC, berlangsung cepat, dan 4. Tahap devolatilisasi di
digunakan sebagai pembakar asap produk penguraian yang mana volatil dalam
dan bau dengan suhu antara dihasilkan adalah gas karbon padatan keluar sampai
600°C-1200°C.Suplay oksigen monoksida (CO), hidrogen tersisa arang. Tergantung
dari udara luar ditambahkan agar (H2), senyawa-senyawa dari bahan bakar yang
terjadi oksidasi sehingga materi- hidrokarbon berbentuk gas, digunakan volatil dapat
materi limbah akan teroksidasi serta tar. Pirolisis sekunder ini terdiri dari gas-gas H2O,
dan menjadi mudah terbakar merupakan dasar proses yang H2N2, O2, CO, CO2, CH4,
dengan terjadi proses pembakaran digunakan pada sistem H2S,NH3,C2H6 dan hidrok
yang sempurna, asap yang keluar gasifikasi (gas producer) arbon tidak jenuh.
dari cerobong menjadi transparan dimana biomassa diuraikan 5. Tahap pembakaran
untuk memperoleh gas bahan arang(terjadi jika masih
bakar karbon monoksida terdapat udara yang
(CO). tersisa)

Emisi  partikulat  CO pembakaran yang melalui proses

 H2
gasifikasi memiliki emisi yang
  logam berat  senyawa-senyawa snagat bersih dikarenakan
hidrokarbon berbentuk
Hidrogen dan karbon monoksida
gas
 dioksin
 tar (H2 dan CO) Keduanya
merupakan gas yang sangat
 furan
bersih dan hanya memerlukan
 hidrokarbon satu atom oksigen untuk dibakar
menghasilkan karbon dioksida
 SO2
dan air (CO2, H2O).

 HCl

 CO

 NOx

 CO2
Produk Minyak, arang dan gas sintetik padatan, cairan (termasuk gas
Panas yang dihasilkan dari proses yang dapat dikondensasikan),
atau syngas
dan gas permanen.
insenerasi dapat dimanfaatkan
untuk mengkonversi suatu materi
menjadi materi lain dan energi,
misalnya pembangkit listrik dan
air panas
Temperatur yang Ruang pembakaran pertama Pirolisis primer dibawah 700-1500oC
dibutuhkan 400°C-600°C 600°C

Ruang pembakaran kedua 600°C- Pirolisisi sekunder diatas

1200°C 600°C