Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

MATA KULIAH KONVERSI LIMBAH MENJADI ENERGI

Rabu, 20 September 2019

1. Jelaskan karakteristik fisik, kimia, dan biologi limbah yang bisa dikonversi
menjadi energi

Karakteristik sampah dapat dikelompokkan menurut sifat-sifatnya, seperti:

- Karakteristik fisika: yang paling penting adalah densitas, kadar air, kadar volatil,
kadar abu, nilai kalor, distribusi ukuran.
- Karakteristik kimia: khususnya yang menggambarkan susunan kimia sampah
tersebut yang terdiri dari unsur C, N, O, P, H, S.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Insinerasi, Pirolisis, dan Gasifikasi


 Insenerasi merupakan metode penanganan sampah dengan cara membakar
sampah secara besar-besaran dengan menggunakan fasilitas pabrik.
 Pirolisis merupakan proses degradasi limbah organik secara termal dalam
kondisi tanpa oksigen untuk menghasilkan karbon, minyak, dan gas yang dapat
di bakar
 Gasifikasi merupakan teknologi proses yang merubah bahan padat menjadi gas

Jadi perbedaan utama dari ketiga proses ini adalah pada jumlah oksigen yang
disuplai ke reaktor termal
3. Jelaskan tipe-tipe Insinerasi Pirolisis, dan Gasifikasi
 Pada insinerasi ada 4 kategori proses

1. Proses pre-treatment merupakan


kegiatan penyortiran dan
homogenisasi
2. Proses pembakaran dalam proses
ini ada ebebrapa sistem incinerator
yang digunakan yaitu moving grate
incinerator (yang paling banyak
digunakan), rotary kiln incinerator, dan fluidized bed incinerator.
3. Proses Energy Recovery merupakan proses pengolahan sampah pada suhu
tinggi ( > 850 derajat celcius) yang akan menghasilkan energi panas.
4. Proses Penanganan Flue gas (APC system)

 Pada Pirolisis
1. Rotary Klin merupakan sistem pembuangan limbah paling universal dari
segi jenis dan kondisi limbah yang dikelola.
2. Multiple Hearth merupakan sistem yang memproses limbah memiliki
kandungan padatan minimum antara 15-50% hingga berat.
3. Fluidized Bed Incinerator (Insinerator Unggun Pancar) merupakan sistem
yang hanya dapat mengolah limbah cairan organic, gas, dan butiran atau
padatan dari proses sumur minyak
4. Open Pit Incinerator meruakan incinerator untuk mengendalikan insineras
bahan-bahan eksplosif yang menimbulkan bahaya ledakan atau pelepasan
panas yang tinggi
5. Single Chamber Incinerators merupakan sistem yang limbah padatnya
diletakkan diatas grid kemudian dibakar
6. Multiple Chamber Incinerators
7. Aqueous Waste Injection terdiri dari sebuah nozel yang berguna untuk
mengatomisasi limbah yang akan dibakar
8. Starved Air Unit
 Pada Gasifikasi
Pada medium Gasifikasi, reaktor gasifikasi (gasifier) diklasifikasikan
menjadi 2 kelompok yaitu :
1. Melalui aliran udara dimana udara sebagai medium gasifikasinya
2. Melalui aliran oksigen dimana oksigen murni sebagai medium gasifikasinya

Berdasarkan metode kontak antara gas dan bahan bakar, gasifier dibagi 4
jenis yaitu :

1. Entrained bed
2. Fluidized bed
(bubble atau
sirkulasi)
3. Spouted bed
(metode
semburan)
4. Dan Fixed /
Moving bed (Nantinya di metode ke empat ini di bagi lagi menjadi 3 yaitu
Updraft; medium mengalir keatas, Downdraft; medium mengalir kebawah,
dan Sidedraft; bahan bakar dimasukkan dari atas dan gas mengalir dari
samping melewatinya)

4. Jelaskan pengelolaan hasil samping dari proses Insinerasi, Pirolisis, dan


Gasifikasi
1. Insinerasi
- Proses insinerasi menghasilkan energi dalam bentuk panas. Aspek penting dalam
sistem insinerasi adalah nilai kandungan energi (heating value) limbah. Selain
menentukan kemampuan dalam mempertahankan berlangsungnya proses
pembakaran, heating value juga menentukan banyaknya energi yang mungkin
diperoleh dari sistem insinerasi.
- Insinerasi digunakan hanya untuk mengurangi volume padatan. Saat ini selain
digunakan sebagai sistem pengelolaan limbah padat, sistem insinerasi juga banyak
difungsikan sebagai suatu sistem pembangkit energi. Jika sistem insinerasi ini terletak
cukup dekat dengan industri, panas yang dihasilkan dapat disupply ke industri untuk
memenuhi kebutuhan panas.
- Panas hasil proses insinerasi dapat pula digunakan untuk membangkitkan listrik lewat
proses thermo-mechanic
- Pengolahan limbah B3 dengan insinerasi (thermal treatment) diatur dalam Kep-
03/Bapedal/09/1995, yang mencakup cara pembangunan insinerator sejak pengajuan
ijin; pemasangan, uji coba; hingga pemantauan dan pelaporan.

2. Pirolisis

- Temperatur yang digunakan relative rendah ( 400 – 800 derajat celcius)


- Panas disuplai melalui pemanas tidak langsung seperti pembakaran dari gas atau
minyak atau pemanas yang langsung menggunakan transfer gas panas
- Pirolisis dari limbah domestic akan menghasilkan; 35% produk arang dan kadar abu
hingga 37%, sedangkan pirolisis dengan laju pemanasan yang lambat terhadap limbah
ban akan menghasilkn 50% produk arang dan kadar abu sekitar 10%
- Produk minyak dari pirolisis limbah dapat digunakan dalam sistem pembangkitan
listrik secara konvensional, seperti mesin diesel dan turbin gas.
- Pirolisis dari limbah ban dan campuran plastik akan menghasilkan konsentrasi yang
lebih tinggi untuk gas hidrogen, methan, dan gas hidrokarbon lainnya karena materi
limbah mempunyai senyawa karbon dan hidrogen yg tinggi dan senyawa oksigen yg
lebih kecil.

3. Gasifikasi
- Proses gasifikasi dari limbah terjadi pada temperature yang lebih tinggi dari pirolisis
dan dengan penambahan oksigen yang terkontrol
- Produk berupa campuran gas CO dan H2 yang biasa dikenal sebagai sygas dan bisa
digunakan sebagai subtitusi gas alami
- Proses gasifikasi pada hakikatnya mengoksidasi suplai hidrokarbon pada lingkungan
yang terkontrol untuk memproduksi gas sintetis yang memiliki nilai komersial yang
signifikan
- Pada proses ini juga menghasilkan reduksi utama pada volume input limbah rata-rata
75%

Anda mungkin juga menyukai