Anda di halaman 1dari 49

PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN


CIPTA KARYA

PENYUSUNAN
LAPORAN
PENDAHULUAN
MASTERPLAN TPA
REGIONAL PROVINSI
LAMPUNG
SLIDESMANIA
OUTLINE
BAB I

PENDAHULUAN

BAB II
METODOLOGI DAN RENCANA KERJA

BAB III
KONSEP DAN KRITERIA PENYUSUNAN RENCANA INDUK
SLIDESMANIA

BAB IV
EVALUASI PEMILIHAN WILAYAH PERENCANAAN CALON TPA
BAB I
PENDAHULUAN
SLIDESMANIA
LATAR BELAKANG

Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) merupakan komponen penting


dalam sistem manajemen persampahan. Salah satu program
nasional di setiap daerah terkait sarana dan prasarana
persampahan yaitu penyediaan TPA sebagai konsep
keberlanjutan manajemen pengelolaan sampah. TPA yang baik
dan tidak akan menimbulkan atau menjadi masalah dalam
pembuangan sampah ke TPA adalah TPA yang berbasiskan
sanitary landfill atau controlled landfill. TPA yang biasa
dilakukan di berbagai kabupaten/kota yaitu dengan metode open
dumping yang sudah tidak layak lagi. Salah satu kebijakan
nasional dalam pengelolaan sampah adalah tercapainya
peningkatan kinerja institusi pengelola persampahan yang
mantap dan berkembangnya pola kerjasama regional. Provinsi
Lampung menilai kebutuhan pengelolaan sampah secara
SLIDESMANIA

regional ini sangat diperlukan terutama dalam hal Tempat


Pemrosesan Akhir Sampah bagi ibukota provinsi dan kawasan di
sekitarnya.
TUJUAN

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah


menyusun suatu konsep strategi pengelolaan
prasarana dan sarana persampahan dalam usaha untuk
memenuhi kebutuhan akan terciptanya peningkatan
kesehatan masyarakat dan perbaikan kualitas
lingkungan hidup.
SLIDESMANIA
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Wilayah


Tabel 1.1 Lingkup Wilayah Perencanaan
SLIDESMANIA
RUANG LINGKUP

Ruang Lingkup Kegiatan


a. Melakukan kajian studi yang relevan dengan masalah persampahan di Kabupaten/Kota.
b. Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder yang dapat menggambarkan kondisi pengelolaan sampah eksisting disetiap kota/kabupaten di
kawasan Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Pesawaran.
c. Mengidentifikasi isu-isu pokok yang mungkin mempengaruhi pengambilan kebijakan pada saat implementasi pengelolaan sampah secara regional.
d. Mengidentifikasi kebijakan-kebijakan pembangunan di Provinsi Lampung yang sesuai dengan rencana Tata Ruang Provinsi.
e. Melakukan studi literatur mengenai kebijakan-kebijakan manajemen pengelolaan persampahan yang telah diterapkan di kota/kabupaten objek studi.
f. Melakukan survey dan pengamatan langsung ke lapangan terhadap keseluruhan proses pengelolaan sampah di setiap kota objek studi.
g. Melakukan analisis terhadap lingkup kawasan pelayanan di Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Lampung Tengah, dan
Kabupaten Pesawaran.
h. Survey dan analisis kondisi eksisting pelayanan pengangkutan sampah di seluruh Kota Objek Studi.
i. Melakukan pengukuran waktu atau durasi operasi pengangkutan dari pool menuju ke lokasi pengangkutan sampai menimbun sampah di TPA.
j. Survey dan analisis kondisi eksisting TPA sampah di setiap Kota Objek Studi.
k. Analisis kebutuhan operasi pemrosesan akhir sampah di setiap kota objek studi.
SLIDESMANIA

l. Analisis kebutuhan TPA Regional.


m. Analisis kebutuhan lokasi Stasiun Peralihan Antara dari setiap kota objek studi.
n. Pengembangan analisis kelayanan jaringan transportasi, menuju TPA Regional.
o. Menghitung perkiraan biaya pengembangan sistem yang diusulkan
JENIS RENCANA INDUK

01 02 03
Rencana induk Rencana induk Rencana induk
penyelenggaraan PSP di penyelenggaraan PSP lintas penyelenggaraan PSP lintas
dalam satu wilayah kabupaten dan/atau kota provinsi
administrasi kabupaten
atau kota
SLIDESMANIA
LANDASAN HUKUM

a. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah


b. Undang-undang RI Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, sebagai pengganti UU Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
c. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum yang didalamnya berisi tentang penanganan
sampah yang memadai perlu dilakukan untuk perlindungan air baku air minum.
e. Peraturan Pemerintah No. 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal
f. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (P3LH).
g. Permendagri Nomor 7 Tahun 2021 tentang Tata Cara Perhitungan Tarif Retribusi dalam Penyelenggaraan Penanganan sampah.
h. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 26/PMK.07/2021 tentang Pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bagi Pengelolaan Sampah di
Daerah.
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 03/PRT/M/2013 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam
Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
j. Permen PU No. 19 Tahun 2012 tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Sekitar TPA Sampah.
SLIDESMANIA

k. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Sampah.
l. Permen PU 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan sebagai salah satu pedoman
penyehatan lingkungan permukiman (sebagaimana diamanatkan Peraturan Pemerintah No.16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah).
BAB II
METODOLOGI DAN RENCANA
KERJA
SLIDESMANIA
METODOLOGI SURVEI DAN PENGKAJIAN

1. Survei dan Pengkajian Wilayah Studi dan Wilayah


Pelayanan
2. Survei dan Pengkajian Sumber Timbulan, Komposisi dan
Karakteristik Sampah
3. Survei dan Pengkajian Demografi dan Ketatakotaan
a. Kependudukan
Tabel 2.1 Kategori Wilayah
SLIDESMANIA
METODOLOGI SURVEI DAN PENGKAJIAN

4. Survei dan Pengkajian Data Sosial Ekonomi


a. Data Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
Tabel 2.2 Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB atas Dasar Harga Konstan Tabel 2.3 Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun .... s.d…. Provinsi/Kota…*
SLIDESMANIA
METODOLOGI SURVEI DAN PENGKAJIAN

4. Survei dan Pengkajian Data Sosial Ekonomi


b. Data Tingkat Pendidikan Masyarakat
Tabel 2.4 Rata-Rata Lama Sekolah Tahun… s.d …. Provinsi/Kota…* Tabel 2.6 Rasio Ketergantungan Tahun … s.d… Provinsi/Kota…..*

Tabel 2.5 Rasio Lulusan S1/S2/S3, Provinsi/Kota…*


SLIDESMANIA
METODOLOGI SURVEI DAN PENGKAJIAN

4. Survei dan Pengkajian Data Sosial Ekonomi


c. Data Kesehatan
Tabel 2.7 Analisis Gambaran Umum Kondisi Kesehatan Provinsi/Kota….*
SLIDESMANIA
METODOLOGI SURVEI DAN PENGKAJIAN

4. Survei dan Pengkajian Data Sosial Ekonomi


d. Data Pelayanan Umum
Tabel 2.8 Analisis Gambaran Umum Kondisi Pelayanan Umum Provinsi/Kota….*
SLIDESMANIA
METODE PERUMUSAN RENCANA PENGEMBANGAN
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

Perencanaan TPA Sampah

1. Pemilihan lokasi TPA sampah perkotaan harus sesuai dengan ketentuan yang ada (SNI 03-3241- 1994 tentang tata cara pemilihan lokasi TPA). Perencanaan TPA sampah perkotaan
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Rencana pengembangan kota dan daerah, tata guna lahan serta rencana pemanfaatan lahan bekas TPA.

b. Kemampuan ekonomi Pemerintah Daerah setempat dan masyarakat, untuk menentukan teknologi sarana dan prasarana TPA yang layak secara ekonomis, teknis dan lingkungan

c. Kondisi fisik dan geologi seperti topografi, jenis tanah, kelulusan tanah, kedalaman air tanah, kondisi badan air sekitarnya, pengaruh pasang surut, angin, iklim, curah hujan,
untuk menentukan metode pemrosesan akhir sampah.

d. Rencana pengembangan jaringan jalan yang ada, untuk menentukan rencana jalan masuk TPA.

e. Rencana TPA di daerah lereng agar memperhitungkan masalah kemungkinan terjadinya longsor.
2. Tersedianya biaya operasi dan pemeliharaan TPA.
3. Sampah yang dibuang ke TPA harus telah melalui pengurangan volume sampah (program 3R) sedekat mungkin dari sumbernya.
SLIDESMANIA

4. Sampah yang dibuang di lokasi TPA adalah hanya sampah perkotaan tidak dari industri, rumah sakit yang mengandung B3.
5. Kota-kota yang sulit mendapatkan lahan TPA di wilayahnya, perlu melaksanakan model TPA regional serta perlu adanya institusi pengelola kebersihan yang bertanggung jawab
dalam pengelolaan TPA tersebut secara memadai.
 
METODE PERUMUSAN RENCANA PENGEMBANGAN
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

Tata Cara Pemilihan Lokasi TPA Sampah

Pemilihan lokasi TPA sampah harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:


1. TPA sampah tidak boleh berlokasi di danau, sungai dan laut;
2. Disusun berdasarkan 3 tahapan yaitu:
a. Tahap regional yang merupakan tahapan untuk menghasilkan peta yang berisi daerah atau tempat dalam wilayah tersebut yang
terbagi menjadi beberapa zona kelayakan;
b. Tahap penyisih yang merupakan tahapan untuk menghasilkan satu atau dua lokasi terbaik diantara beberapa lokasi yang dipilih
dan zona-zona kelayakan pada tahap regional;
c. Tahap penetapan yang merupakan tahap penentuan lokasi terpilih oleh instansi yang berwenang;
3. Dalam hal suatu wilayah belum bisa memenuhi tahap regional, pemilihan lokasi TPA sampah ditentukan berdasarkan skema
pemilihan lokasi TPA sampah ini dapat dilihat pada lampiran kriteria yang berlaku pada tahap penyisih.
SLIDESMANIA
METODE PERUMUSAN RENCANA PENGEMBANGAN
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH
Skema Pemilihan Lokasi TPA Sampah
SLIDESMANIA
METODE PERUMUSAN RENCANA PENGEMBANGAN
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

Teknik Operasional Pengelolaan Sampah


SLIDESMANIA
METODE PERUMUSAN RENCANA PENGEMBANGAN
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

Diagram Pola Pengumpulan Sampah


SLIDESMANIA
METODE PERUMUSAN RENCANA PENGEMBANGAN
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH

Pola Pengangkutan Sampah


SLIDESMANIA
Metode Penyusunan Program Pengembangan Sistem Pengelolan
Sampah

Rencana pengembangan pelayanan persampahan jangka panjang disamping harus memperhatikan kondisi kota,
kemampuan daerah dan masyarakat serta NSPK yang ada, maka beberapa alternatif yang perlu dikaji berkaitan dengan
beberapa kemungkinan skenario pengembangan pelayanan yaitu:
1. Skenario alokasi lahan TPA (lokal dan regional).
2. Skenario SPA.
3. Skenario pengurangan sampah melalui kegiatan 3R.
4. Skenario lain sesuai dengan kondisi dan kebijakan lokal.
SLIDESMANIA
Metode Penyusunan Program Pengembangan Sistem Pengelolan
Sampah

Alternatif 1
Rencana pengembangan penanganan sampah jangka panjang berdasarkan skenario:
a. Optimalisasi pemanfaatan PSP yang sudah ada dan penyiapan lokasi TPA baru (lokal).
b. Tanpa pengurangan sampah.
Berdasarkan skenario tersebut, maka rencana yang perlu disiapkan adalah:
a. Pengembangan daerah pelayanan sesuai dengan kebijakan dan kriteria yang berlaku.
b. Perencanaan kebutuhan PSP sesuai dengan tingkat pelayanan yang direncanakan.
c. Perencanaan pola penanganan sampah dari sumber sampai TPA.
d. Perencanaan rute pengangkutan sampah.
e. Rehabilitasi TPA.
f. Pemilihan lokasi TPA baru berdasarkan rencana tata ruang Kota/Kabupaten.
SLIDESMANIA

g. Pembangunan TPA baru dengan metode lahan urug saniter.


Metode Penyusunan Program Pengembangan Sistem Pengelolan
Sampah

Alternatif 2
Rencana pengembangan penanganan sampah jangka panjang berdasarkan skenario:
a. Optimalisasi pemanfaatan PSP yang ada.
b. Penyiapan lokasi TPA baru (regional).
c. Pengurangan sampah minimal 20%.
Berdasarkan skenario tersebut, maka rencana yang perlu disiapkan adalah:
d. Pengembangan daerah pelayanan sesuai dengan kebijakan dan kriteria yang berlaku.
e. Perencanaan kebutuhan PSP sesuai dengan tingkat pelayanan yang direncanakan.
f. Perencanaan pola penanganan sampah dari sumber sampai TPA.
g. Rehabilitasi TPA untuk jangka pendek.
h. Pemilihan lokasi TPA baru (regional) berdasarkan rencana tata ruang wilayah Provinsi.
i. Perencanaan pola transfer (transfer station) untuk jarak angkutan ke TPA lebih dari 20 kilometer.
SLIDESMANIA

j. Pembangunan TPA baru dengan metode lahan urug saniter.


k. Penyiapan program 3R dengan target minimal 20% dan secara bertahap ditingkatkan sesuai dengan kesiapan masyarakat.
l. Pendampingan kepada masyarakat untuk 3R berbasis masyarakat.
Metode Penyusunan Program Pengembangan Sistem Pengelolan
Sampah
Evaluasi Alternatif Sistem
Berdasarkan alternatif tersebut diatas perlu dievaluasi alternatif sistem penanganan sampah yang paling sesuai dengan kondisi
wilayah perencanaan. Evaluasi harus mempertimbangkan hal sebagai berikut:
a. Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah yang mensyaratkan ketentuan antara lain pengurangan sampah
melalui program 3R untuk semua kawasan dalam waktu 1 tahun, menutup TPA dengan penimbunan terbuka paling lama 5 tahun,
dan melaksanakan pemantauan lingkungan terhadap TPA yang telah ditutup selama 20 tahun.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah
Tangga;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 yang mensyaratkan ketentuan perlindungan air baku melalui penyediaan PSP yang
memadai.
d. Kebijakan Nasional Persampahan, yang mengedepankan pengurangan sampah dari sumber, peningkatan kualitas TPA menjadi
lahan urug saniter (Kota Besar dan Kota Metropolitan) dan lahan urug terkendali (Kota Sedang dan Kota Kecil).
e. Komitmen internasional yang telah diratifikasi oleh Pemerintah seperti Kyoto Protocol untuk pengurangan emisi gas rumah kaca
melalui mekanisme CDM, serta MDG’s untuk meningkatkan akses pelayanan persampahan pada tahun 2015. 6) Efisiensi dan
SLIDESMANIA

efektivitas proses penanganan sampah.


f. NSPK (Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria) bidang persampahan yang berlaku.
g. Kemampuan organisasi daerah, kapasitas SDM dan pembiayaan untuk menyelenggarakan kegiatan penanganan persampahan.
Metode Penyusunan Program Pengembangan Sistem Pengelolan
Sampah

Pemilihan Prioritas
Berdasarkan hasil evaluasi alternatif sistem penanganan sampah, perlu dilakukan pemilihan prioritas program atau
kegiatan persampahan sesuai dengan kebutuhan. Prioritas tersebut dipertimbangkan melalui penapisan sebagai
berikut:
a. Urutan sifat urgensi seperti adanya kasus pencemaran atau kecelakaan di TPA yang memerlukan tindakan
mendesak. Rencana kegiatan diurutkan sesuai dengan tingkat prioritas.
b. Prioritas kegiatan akan diuraikan dalam tahap mendesak, jangka menengah dan jangka panjang.
SLIDESMANIA
RENCANA KERJA
BULAN BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4

1.1 2.1 3.1


ISU
PERSIAPAN DASAR SURVEI DAN PENGKAJIAN WILAYAH ANALISIS PERMASALAHAN 4.1
STRATEGIS
Mobi l i s asi & Koordi nasi Rencana Tata Ruang Wi l ayah Ti ngkat dan Cakupan RUMUSAN KEBIJKAN DAN STRATEGI

Program Kerja
Pendekatan & Metodol ogi Peta Si s tem penanganan Sampah Ki nerja Pengel ol aan Perumusan Vis i dan Mi si
Rencana Kerja & Al okasi TA Rute Penanganan Sampah
Perl engkapan & Peral atan Perumus an Tujuan dan Sasaran
Wi l ayah Pel ayanan 3.2
R POTENSI / Kebi j akan dan Strategi
DESIGN ANALISIS PELAYANAN
A 1.2 SURVEY
MASALAH
2.2
N Pera n dan Sumber Daya SKPD 4.2
DESK STUDY
SURVEI DAN PENGKAJIAN SAMPAH Capai an Ki nerja SKPD
G Output dan Li ngkup RUMUSAN RENCANA
Revi ew Rencana Tata Ruang Sumber Ti mbulan Sampah
K Kompos i si & karakteri stik Sampah 3.3 Rencana Tekni s -Teknol ogi s
Peraturan dan Kebijakan
A PSP dari Sumber hi ngga TPA Rencana Pengaturan
Teori tis Terkai t ANALISIS JAKSTRA K/L & RENSTRA SKPD
Rencana Kel embagaan
I Tujuan, Sasaran, Stra tegi , Kebi jakan
1.3 2.3 Rencana Keuangan
A Program Pri ori ta s dan Target Ki nerja
SURVEI DAN PENGKAJIAN DEMOGRAFI Rencana Peran Serta Mas yarakat
N PENGUMPULAN DATA SEKUNDER Pendanaan Program
Peta Dasar, Peta Topografi , Foto Udara Data Kependudukan
Tahapan Pel aksanaan Program 4.3
Hi drol ogi , Morfol ogi , Kl i matologi Data Admi ni strasi Wi layah

K Data Kependudukan 3.4 RUMUSAN PROGRAM


2.4
E Data Sos i al Ekonomi dan Budaya
PENELAAHAN RTRW Tahapan dan Pri ori tas Program
Data Kes ehatan Li ngkungan SURVEI DAN PENGKAJIAN BIAYA Memorandum Program
G Rencana Struktur Ruang
Laporan Keuangan
I 1.4 Rencana Pol a Ruang
Sumber Pendapa tan
A EVALUASI KONDISI EKSISTING SISTEM Kema mpuan masyaraka t Indi kas i Program Pemanfaatan

T As pek Tekni s
2.5 3.5
A As pe k I nstitusi MASTERPLAN
Aspek Pembiayaan TABULASI DAN ANALISIS DOKUMEN KLHS TPA REGIONAL
N KOMPI LASI DATA
As pe k Pe raturan
As pe k Pe ran Se rta Masyarakat dan Swasta

D2 D3 D4
D1

Diskusi/Pembahasan Diskusi/Pembahasan Diskusi/Pembahasan Diskusi/Pembahasan


Laporan Pendahuluan Laporan Antara Laporan Draft Akhir Laporan Akhir

TAHAPAN PERSIAPAN SURVEI DAN PENGKAJIAN PERHITUNGAN DAN ANALISIS RENCANA DAN PROGRAM
SLIDESMANIA

Desk Study Survey Sekunder (instasional) Analisis Kualitatif


METODE DAN Visualisasi Lapangan Analisis Kuantitatif Komparasi
Book Review Modeling
PENDEKATAN Pengukuran Sumperimpose Analisis
Stakaholders Approach Proyeksi Iteratif Proses
Dokumentasi

KELUARAN LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN ANTARA LAPORAN DRAFT AKHIR LAPORAN AKHIR
BAB III
KONSEP DAN KRITERIA
PENYUSUNAN RENCANA INDUK
SLIDESMANIA
WILAYAH PERENCANAAN

Wilayah perencanaan TPA regional memiliki luas 8.026,23


Km2, yang terdiri dari 4 (empat) kota/kabupaten, 76 kecamatan,
842 kelurahan/desa dengan jumlah penduduk sekitar 4.215.779
jiwa pada tahun 2021.
SLIDESMANIA
KRITERIA PENYUSUNAN RENCANA INDUK

KRITERIA UMUM
Suatu sistem penanganan sampah harus direncanakan dan dibangun sedemikian rupa, sehingga dapat memenuhi tujuan
di bawah ini:
1. Tersedianya prasarana dan sarana persampahan sesuai kebutuhan pelayanan dengan mengedepankan pemanfaatan
sampah dan meningkatkan kualitas TPA melalui penerapan teknologi ramah lingkungan.
2. Tersedianya pelayanan pengumpulan dan pengangkutan sampah bagi masyarakat di wilayah pelayanan dengan
biaya (retribusi) yang terjangkau oleh masyarakat.
3. Tersedianya program kampanye dan edukasi secara berkesinambungan untuk meningkatkan peran masyarakat
dalam kegiatan 3R.
4. Tersedianya program peningkatan kelembagaan yang memisahkan peran operator dan regulator.
5. Rencana Induk ini harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Berorientasi ke depan;
SLIDESMANIA

b. Mudah dilaksanakan atau realistis; dan


c. Mudah direvisi atau fleksibel.
KRITERIA PENYUSUNAN RENCANA INDUK

KRITERIA TEKNIS
Kriteria teknis penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan (PSP) meliputi:
1. Periode perencanaan minimal 10 (sepuluh) tahun
2. Sasaran dan prioritas penanganan Sasaran pelayanan pada tahap awal prioritas harus ditujukan pada daerah yang telah mendapatkan pelayaan saat ini, daerah berkepadatan
tinggi serta kawasan strategis. Setelah itu prioritas pelayanan diarahkan pada daerah pengembangan sesuai dengan arahan dalam perencanaan induk kota.
3. Strategi penanganan Untuk mendapatkan perencanaan yang optimum, perlu mempertimbangkan beberapa hal:
a. Kondisi pelayanan eksisting termasuk keberadaan TPA dan masalah pencemaran yang ada;
b. Urgensi masalah penutupan dan rehabilitasi TPA eksisting serta pemilihan lokasi TPA baru baik untuk skala kota maupun lintas kabupaten/kota atau lintas provinsi
(regional);
c. Komposisi dan karakteristik sampah;
d. Mengurangi jumlah sampah yang diangkut dan ditimbun di TPA secara bertahap (hanya residu yang dibuang di TPA);
e. Potensi pemanfaatan sampah dengan kegiatan 3R yang melibatkan masyakarat dalam penanganan sampah di sumber melalui pemilahan sampah dan mengembangkan
pola insentif melalui ”bank sampah”;
f. Potensi pemanfaatan gas bio dari sampah di TPA;
g. Pengembangan pelayanan penanganan sampah;
h. Penegakkan peraturan (law enforcement); dan
i. Peningkatan manajemen pengoperasian dan pemeliharaan.
SLIDESMANIA

4. Kebutuhan pelayanan Kebutuhan pelayanan penanganan sampah ditentukan berdasarkan:


a. Proyeksi penduduk Proyeksi penduduk harus dilakukan untuk interval 5 tahun selama periode perencanaan.
b. Proyeksi timbulan sampah Timbulan sampah diproyeksikan setiap interval 5 tahun. Asumsi yang digunakan dalam perhitungan proyeksi timbulan sampah harus sesuai
dengan rencana induk penanganan sampah yang diuraikan di bagian sebelumnya.
c. Kebutuhan lahan TPA
KRITERIA PENYUSUNAN RENCANA INDUK

KRITERIA STANDAR PELAYANAN MINIMAL


Untuk mendapat suatu perencanaan yang optimum maka strategi pemenuhan penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
Persampahan (PSP) adalah sebagai berikut:

1. Pemanfaatan prasarana dan sarana yang ada secara lebih optimal (tanpa pengadaan/pembangunan baru)

2. Penutupan atau rehabilitasi TPA bermasalah berdasarkan hasil evaluasi dengan indeks resiko

3. Pembangunan baru (pengembangan prasarana dan sarana secara bertahap sesuai kebutuhan)

4. Meningkatkan kegiatan 3R secara bertahap dengan program kampanye edukasi dan pendampingan

5. Mengurangi sampah yang dibuang ke TPA secara bertahap


SLIDESMANIA
KETERPADUAN PERENCANAAN DENGAN SEKTOR
LAIN

1. Air Minum

2. Drainase Perkotaan

3. Air Limbah

4. Jalan dan Sarana Transportasi


SLIDESMANIA
KONTRIBUSI SISTEM PENGELOLAAN
SAMPAH DALAM PROGRAM PERUBAHAN
IKLIM
KEGIATAN DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
SLIDESMANIA

Gambar 3.1 Pola Operasional Pengelolaan Sampah Secara Umum


KONTRIBUSI SISTEM PENGELOLAAN
SAMPAH DALAM PROGRAM PERUBAHAN
IKLIM
PERMASALAHAN PENGELOLAAN SAMPAH DI INDONESIA

Meskipun infrastruktur pengolahan sampah, misalnya TPA dan TPS 3R (Tempat Pengolahan Sampah Terpadu dengan
sistem 3R), telah dibangun secara lengkap dengan biaya yang tinggi, namun bila tidak dioperasikan sesuai dengan
pedoman pengoperasian yang ada, maka fungsi infrastruktur tersebut tidak akan optimal dalam mereduksi emisi GRK.

Untuk dapat menerapkan teknologi tersebut, dibutuhkan aspek kelembagaan dan pendanaan yang memadai. Hal ini
terkait dengan adanya kebutuhan biaya investasi dan biaya pengoperasian-pemeliharaan yang harus disediakan, serta
dikelola oleh kelembagaan yang bersifat koordinatif dan sinergis. Selain itu, peran serta masyarakat untuk
berpartisipasi dalam pengelolaan sampah, mutlak dibutuhkan, dengan didukung oleh penerapan aturan secara
konsisten serta tegas. Dengan kombinasi tersebut, maka kebutuhan biaya investasi dan biaya pengoperasian-
pemeliharaan infrastruktur persampahan dapat semakin ditekan.
SLIDESMANIA
KONTRIBUSI SISTEM PENGELOLAAN
SAMPAH DALAM PROGRAM PERUBAHAN
IKLIM
POTENSI EMISI GRK SEKTOR SAMPAH
SLIDESMANIA

Gambar 3.2 Alur Sampah dan GRK yang Dihasilkan dari Tiap Proses
KONTRIBUSI SISTEM PENGELOLAAN
SAMPAH DALAM PROGRAM PERUBAHAN
IKLIM
KONSEP PROGRAM PENGELOLAAN SAMPAH
SLIDESMANIA

Gambar 3.3 Konsep Program Kementerian PU dalam Pengelolaan Emisi GRK Sektor Sampah
BAB IV
EVALUASI PEMILIHAN WILAYAH
RENCANA CALON TPA
SLIDESMANIA
LOKASI CALON TPA Alternatif 1

PESAWARAN, PESAWARAN,
TEGINENENG 1 TEGINENENG 2
SLIDESMANIA
PESAWARAN, TEGINENENG
ALTERNATIF 1

● Kondisi calon TPA di wilayah Tegineneng,


Pesawaran ini merupakan lahan kebun singkong
dengan luasan lahan lokasi 1 yaitu 19 hektar dan
lokasi 2 yaitu 2 hektar
● Kondisi eksisting dari calon TPA AT 1 ini terdapat
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
SLIDESMANIA

Lampung / LAPAS ANAK


LAPAS ANAK Jalan Samping
KELAS II calon TPA
SLIDESMANIA
LOKASI CALON TPA Alternatif 2
PESAWARAN,
TEGINENENG
SLIDESMANIA
● Kondisi calon TPA di wilayah Tegineneng,
Pesawaran AT 2 ini merupakan lahan pertanian
dengan luasan 41 hektar
● Kondisi eksisting dari calon TPA AT 2 ini tidak ada
hambatan, jalan akses menuju lokasi TPA ini di
pinggir jalan dan masuk ke dalam gang
SLIDESMANIA
KONDISI EKSISTING
SLIDESMANIA
LOKASI CALON TPA
NATAR, LAMPUNG SELATAN
● Luas wilayah rencana
TPA Natar, Lampung
Selatan ini ialah 20
hektar.
● Daerah ini terletak di
Desa Tanjung Sari,
Natar
SLIDESMANIA
KONDISI EKSISTING
SLIDESMANIA
KONDISI EKSISTING
SLIDESMANIA
SLIDESMANIA
TERIMA
KASIH
SLIDESMANIA

Anda mungkin juga menyukai