Anda di halaman 1dari 48

Penilaian Risiko Bersama dengan

Menggunakan JRA OT

Orientasi Joint Risk Assessment


Menggunakan Joint Risk Assessment Operational Tools (JRA-OT)
Drh Gunawan Setiaji MS
Rabu / 13 Januari 2023
Tahapan JRA
 
Modul 1: Mempersiapkan JRA
Langkah 1: Membentuk dan mempertemukan Komite Pengarah JRA tingkat nasional
Langkah 2: Menentukan Penanggung Jawab JRA
Langkah 3: Membentuk dan mempertemukan Tim Teknis JRA
Langkah 4: Membentuk dan mempertemukan Kelompok Pemangku Kepentingan JRA
 
Modul 2: Pembingkaian Risiko dalam JRA
(Dilaksanakan oleh Komite Pengarah JRA)
Langkah 5: Pembingkaian Risiko Merah : wajib
Abu-abu: pilihan
Modul 3: Pelaksanaan JRA
(Dilaksanakan oleh Tim Teknis JRA)
Langkah 6: Mengidentifikasi jalur risiko dan membuat diagramnya
Langkah 7: Merumuskan dan mendokumentasikan pertanyaan penilaian risiko
Langkah 8: Menentukan karakteristik risiko
 
Modul 4: Penggunaan Hasil Keluaran JRA
Langkah 9: Mengidentifikasi pilihan dalam pengelolaan risiko dan pesan komunikasi
Langkah 10: Mendokumentasikan penilaian
LANGKAH-LANGKAH PROSES JRA YANG DIREKOMENDASIKAN

3
Identifikasi risk pathway

Urutan secara logis dari sumber hazard menginfeksi hewan lalu


menyebar ke hewan meningfeksi manusia dan menyebar ke hewan

Menyebar
Menginfeksi Menyebar di Menginfeksi Menyebar di
Masuk ke Provinsi kembali ke
hewan hewan manusia manusia
hewan
Seperti apa Jumlah/ Populasi Lokasi geografis Hasil Sumber Sumber paparan Kerangka
peluang dan tingkat sasaran bahaya waktu
dampak dari... kejadian
Seperti apa Paling tidak Pekerja unggas Di pasar unggas Terpapar Virus flu (Tidak ada, Selama musim
peluang dan satu (manusia) hidup burung H5N1 sumber apapun) influenza tinggi
dampak dari... berikutnya

Apa kemungkinan Peningkatan Anak-anak Di dalam negeri Kematian Virus flu (Tidak ada, Selama wabah
dan dampak jumlah burung H5N1 sumber apapun) H5N1
dari...
Seperti apa Paling tidak Konsumen/ Di provinsi A Ada dengan Virus flu Di pasar unggas Dalam 12 bulan
peluang dan satu pembeli penyakit klinis burung H5N1 hidup X ke depan
dampak dari...
Seperti apa (Tidak ada, apa Pasar unggas Di provinsi Penyebaran Virus flu (Tidak ada, Selama musim
peluang dan saja) hidup (tidak perbatasan burung H5N1 sumber apapun) Tahun Baru
dampak dari... selalu berupa Imlek yang
pertanyaan akan datang
antarmuka)
LANGKAH 8. MENGKARAKTERISASI RISIKO

Karakterisasi Risiko dilakukan untuk Setiap Pertanyaan


Penilaian Risiko

1. Meninjau dan mempertimbangkan informasi yang tersedia


2. Mengidentifikasi kesenjangan/ ketidatersediaan informasi
3. Memperkirakan kemungkinan, memperkirakan dampak serta
memberikan ketidakpastian yang sesuai untuk tiap pertanyaan penilaian
risiko
4. Memperkirakan risiko dengan plot pada matriks risiko
5. Menginterpretasikan secara teknis
6
LANGKAH 8. MENGKARAKTERISASI RISIKO

Untuk setiap satu pertanyaan penilaian risiko


• Periksa alur risiko (risk pathway)
• Estimasi penilaian kemungkinan (likelihood), dampak (impact)
dan ketidakpastian (uncertainty)
• Catat justifikasi atau alasan informasi dalam penilaian
• Penting !! Apabila informasi terbatas, lakukan estimasi penilaian
kemungkinan dan dampak secara akurat, lalu tetapkan
ketidakpastian tinggi
LANGKAH 8.1. MENINJAU DAN
MEMPERTIMBANGKAN INFORMASI YANG TERSEDIA
● Sebelum pertemuan, Ketua JRA akan meminta tim Teknis untuk membawa
dan mengumpulkan seluruh informasi yang relevan
○ Artikel ilmiah
○ Laporan Tahunan/Laporan Kegiatan (grey document)
○ Bila tidak tersedia informasi tentang hazard atau kejadian yang sedang dinilai,
gunakan informasi mengenai hazard atau kejadian yang mirip
■ misalnya di awal outbreak Coronavirus di Wuhan dimana informasi tentang coronavirus yang
baru hampir tidak ada, para ahli menggunakan informasi SARS dan MERS karena sama-sama
coronavirus

● Tim Teknis meninjau dan mempertimbangkan informasi yang tersedia


● Dapat menggunakan pendapat ahli (expert opinion)
● Menggunakan informasi kejadian kasus yang serupa
● Membuat asumsi
8
Apabila data yang minimal, Tim Teknis :
• lebih mengandalkan pendapat ahli
• membuat asumsi yang masuk akal, contoh :
• kasus/kematian pada manusia terkait secara epidemiologis dengan pajanan (exposures) terhadap hewan
yang terinfeksi, meskipun tidak ada bukti lapangan yang tersedia;
• Praktik penyembelihan unggas mayoritas sama di provinsi A dan Provinsi B
• sekitar +1 % (980.000 liter) produksi susu, dikonsumsi tanpa dimasak (non-pasteurisasi), susu mentah
dijual secara online.
• Pola pemeliharaan sapi bersifat tradisional dengan 1-4 ekor sapi, dan belum menerapkan cara yang baik
(good farming practice) dan kendang berdekatan dengan rumah,
• menggunakan informasi tentang kejadian yang sama di negara lain
o Di Pakistan, kasus zoonotic-TB terdeteksi di peternak dan pekerja RPH (Khattak et al., 2016)
• sumber informasi dari daerah lain atau pathogen yang sama (publikasi)
o 21,8% (44/202) sapi perah positif tuberkulinasi di Kab Bogor dan 1 peternak positif (Daulay MU, 2020)
Ketika hazard tertentu terbatas (misalnya penyakit tidak pernah terjadi di
negara atau provinsi), masukan atau keahlian dari akademisi, lembaga
penelitian atau pakar internasional dibutuhkan untuk karakteristik risiko

Contoh Estimasi kemungkinan/likelihood JRA monkeypox

a) Introduksi manusia dari negara terjangkit


b) Introduksi hewan dari negara terjangkit
c) Situasi Monkeypox di Indonesia
d) Tindakan pengendalian untuk mitigasi risiko introduksi pada manusia
e) Tindakan pengendalian untuk mitigasi risiko introduksi pada hewan
f) Surveilans deteksi kasus introduksi
g) Populasi hewan kesayangan
h) Populasi satwa liar
i) Populasi manusia di DKI Jakarta yang memilliki anjing
j) Populasi Berisiko tinggi yang memiliki anjing
Potensi informasi dibutuhkan untuk penilaian

1.Informasi kesehatan manusia


• Jumlah kasus manusia dan sub-populasi yang terkena dampak
• Usia, jenis kelamin, periode penularan
• Tanda-tanda klinis, tingkat kematian (case fatality rate) dan tingkat
keparahan kasus, pada populasi berisiko
• Riwayat perjalanan, pengobatan’
• Penularan cluster dengan potensi penularan dari manusia ke manusia
• Kasus serupa di negara/daerah (baru dan historis).
Potensi informasi dibutuhkan untuk penilaian
2. Informasi kesehatan hewan
• Profil dan sistem produksi hewan yang relevan dengan paparan
manusia;
• Informasi value chain (rantai pasar), lalu-lintas hewan
• Keberadaan reservoir
• Pengendalian dan pencegahan

3. Informasi umum dan interface


• Hewan dan manusia dapat berinteraksi, sehingga membentuk rute penularan
penyakit
• Sumber paparan manusia yang potensial (manusia, hewan, lingkungan)
• Lingkungan yang terkontaminasi;
• Introduksi atau relokasi spesies satwa liar untuk konservasi
Potensi informasi dibutuhkan untuk penilaian
4. Pathogen/Hazard
• Perubahan pada virus (antigenisitas, genetik, atau kejadian reassortment)
• Penularan ke dan di antara manusia (R0)
• Rute penularan pada hewan
• kekebalan populasi (hewan dan manusia)
• Ketersediaan vaksinasi pada hewan
• Shedding
5. Konteks
• Tipe investigasi , - Konsekuensi ekonomi dan sosial
• Surveilans - budaya
• Kapasitas rumah sakit - perilaku dalam mendapatkan pengobatan
LANGKAH 8.2. MENGIDENTIFIKASI
KESENJANGAN INFORMASI
● Dapat dilakukan bersamaan (secara paralel) dengan langkah 8.1
dimana informasi-informasi diidentifikasi
● Seluruh kesenjangan perlu diidentifikasi dan dicatat.
● Tim teknis mengidentifikasi dan mencatat dengan jelas seluruh
informasi kunci yang belum ada atau kurang lengkap pada laporan
JRA.
● Jika memungkinkan, data yang kurang kemudian harus dikumpulkan
sebelum pengulangan penilaian risiko berikutnya.
● Penilaian risiko dapat dilakukan kembali setelah informasi relevan
tersedia.

14
Jontoh Justifikasi kemungkinan JRA monkeypox

Faktor risiko Data Sumber data


Introduksi manusia • Risiko importasi monkeypox pada manusia secara global termasuk rendah Jurnal: Ryo
dari negara (estimate risk<0.05) Kinoshita, et
terjangkit • Pintu masuk kedatangan PPLN tertinggi di Bandara Soetta al, 2022
• Jumlah kedatangan PPLN tertinggi Singapura, Arab Saudi, Australia, China
• Jumlah kasus berdasarkan jumlah kedatangan tertinggi (Singapura 19 kasus, Pusdatin-
Arab Saudi 8 kasus, Australia 136 kasus, China 5 kasus , Malaysia 0 kasus - Kemenkes RI
per 2 Oktober) selama bulan Januari-Oktober 2022 BPS
• Perubahan kasus per-Minggu Western Pacific Region mengalami Sit Rep
peningkatan WHO
Introduksi hewan • Pemasukan Anjing terbanyak berasal dari Negara Rusia 44 ekor, Korea Kementerian
dari negara Selatan 35 ekor, Filipina 17 ekor dan Ukraina 17 ekor Pertanian
terjangkit • Pemasukan hewan lain dari Thailand (7.120 mice, 3.486 mouse), Australia
(Rodensia 750 ekor) pada Periode Oktober 2021-Oktober 2022

Populasi hewan • Populasi anjing dipelihara di rumah : 10.536 (7.058 KK -13 %) Dinas KPKP
kesayangan • Populasi anjing di shelter : 1600 ekor DKI Jakarta
Populasi satwa liar • Non Human Primate: 244 ekor BKSDA DKI
• Musang: 780 ekor Jakarta
Justifikasi kemungkinan
Faktor –factor risiko Data Sumber data
Populasi manusia di DKI • Populasi manusia 10.644.776 , dengan kepadatan 16.704 BPS
Jakarta jiwa/km².
Populasi Berisiko tinggi • Wanita Pekerja Seksual : 6.173 (0.058%), LSL: 14.139 Dinkes DKI Jakarta
(0.13%), Waria: 1,048 (0.01%)
Surveilans deteksi kasus • Mengaktifkan Surveilans berbasis Faskes Kemenkes RI
introduksi Dinkes DKI Jakarta

Surat Edaran
Kemenkes
Kewaspadaan dini
Monkeypox

Tindakan pengendalian untuk • Penemuan Kasus di Wilayah Pedoman dan SE


mitigasi risiko introduksi pada • Peningkatan sosialisasi terhadap kelompok kunci pada Kemenkes RI
manusia komunitas ODHIV & IMS dapat meningkatan jumlah Dinkes DKI Jakarta
penemuan
• Manajemen Kesehatan Masyarakat

Tindakan pengendalian untuk • Pelaporan dari pemilik hewan SE


mitigasi risiko introduksi pada • Analisa risiko Kementerian Pertanian
hewan KLHK
LANGKAH 8.3.1 MEMPERKIRAKAN
KEMUNGKINAN
Apa kemungkinan situasi yang dijelaskan dalam pertanyaan penilaian
risiko tersebut akan terjadi?
Tabel Kriteria Kemungkinan Kualitatif

Perkiraan
Kriteria
Kemungkinan
Tinggi Situasi yang dideskripsikan dalam pertanyaan penilaian risiko
kemungkinan besar akan terjadi.
Sedang Situasi yang dideskripsikan dalam pertanyaan penilaian risiko
kemungkinan akan terjadi.
Rendah Situasi yang dideskripsikan dalam pertanyaan penilaian risiko
kemungkinan tidak terjadi.
Dapat diabaikan Situasi yang dideskripsikan dalam pertanyaan penilaian risiko hampir
pasti tidak terjadi, tetapi dapat terjadi dalam situasi luar biasa. 17
8.3. Memperkirakan Kemungkinan, Dampak, Serta Memberikan Ketidakpastian Yang
Sesuai Untuk Tiap Pertanyaan Penilaian Risiko

8.3.1. Deskripsi Perkiraan Kemungkinan (Likelihood) Secara Kualitatif

Kemungkinan Deskripsi
Tinggi *sangat mungkin terjadi

Sedang Kemungkinan setidaknya ada satu anjing di Provinsi DKI Jakarta


terinfeksi virus Monkeypox melalui kontak (langsung dan tidak
langsung) dengan manusia yang terinfeksi dalam waktu 1 tahun ke
depan kemungkinan terjadi
Rendah *kecil kemungkinan terjadi

Dapat diabaikan *sangat tidak mungkin terjadi tetapi bisa terjadi dalam keadaan luar
biasa
LANGKAH 8.3.2. MENETAPKAN
KETIDAKPASTIAN UNTUK KEMUNGKINAN
Seberapa yakin kita bahwa perkiraan kemungkinan untuk pertanyaan
penilaian risiko adalah benar?
• Ditetapkan terpisah ketidakpastian untuk kemungkinan berdasarkan
pertanyaan penilaian risiko

Penetapan berdasarkan pada:


● Kuantitas informasi yang tersedia
● Kualitas dan sumber informasi yang tersedia
● Pendapat ahli atas Tim Teknis JRA
LANGKAH 8.3.2. MENETAPKAN
KETIDAKPASTIAN UNTUK KEMUNGKINAN

1. Data kelompok berisiko tinggi (WPS, LSL, waria) yang memiliki


hewan peliharaan (anjing, kucing, rodensia)
2. Data populasi anjing yang diperoleh berdasarkan survei hanya
sebanyak 2% (54.460 KK) dari total KK yang ada di DKI Jakarta
3. Data kennel di DKI Jakarta tidak tersedia
TABEL KRITERIA KETIDAKPASTIAN
Ketidakpastian Kriteria

Ketidakpastian sangat Kurangnya data atau kurangnya informasi yang yang dapat diandalkan; hasil
tinggi berdasarkan dari spekulasi semata;  

Ketidakpastian tinggi Keterbatasan data atau ketiadaan informasi yang dapat diandalkan; hasil
berdasar pada perkiraan secara ilmiah;

Ketidakpastian menengah Terdapat beberapa kesenjangan dalam ketersediaan atau keandalan data dan
informasi, atau data yang saling bertentangan; hasil berdasar pada konsensus
terbatas;

Ketidakpastian rendah Data yang dapat diandalkan dan informasi tersedia, tetapi mungkin dengan
kuantitas yang terbatas, atau bervariasi; hasil berdasar pada konsensus para ahli;

Ketidakpastian sangat Data dapat diandalkan dan informasi tersedia serta cukup kuantitasnya; hasil
rendah tertanam kuat dalam data atau informasi yang konkrit.
LANGKAH 8.3.3. MEMPERKIRAKAN
DAMPAK
Seberapa burukkah jika situasi yang dideskripsikan pada pertanyaan penilaian
risiko tersebut terjadi?
• Penilaian JRA berdasarkan dampak pada tingkat populasi, lokal, nasional, atau
internasional bukan pada tingkat individu
• Dampak secara individu terkait tingkat keparahan dan
▪ Merupakan dampak
▪ langsung (penularan antar manusia, timbul wabah, timbul pandemi?)
▪ tidak langsung (dan seringkali saling terkait): kesehatan, sistem kesehatan,
ekonomi, sosial, lingkungan dan politis
▪ Jenis dampak yang manakah?
▪ Pilih/prioritaskan jenis dampak yang paling relevan dengan cakupan kerangka
nasional
TABEL KRITERIA DAMPAK
Estimasi Kriteria
dampak
Parah (Severe) ● Berpotensi pandemi pada populasi manusia (berdampak pada kelompok risiko tinggi yang besar), dan / berdampak pada populasi hewan
(domestik atau satwa liar) dengan kematian yang tinggi, adanya kerugian produksi hewan ternak pada tingkat nasional atau internasional.
● Gangguan yang parah pada pelayanan dan aktivitas masyarakat normal.
● Ancaman terhadap keamanan pangan dan atau keamanan pasokan makanan dan gangguan secara tidak langsung terhadap kehidupan dan mata
pencaharian masyarakat pada tingkat nasional.
● Ancaman terhadap perdagangan nasional dan internasional, larangan import, menurunnya harga pasokan (daging, telur, dll).
● Pengendalian yang sangat besar dibutuhkan pada tingkat nasional dan internasional dengan biaya yang cukup signifikan dari pemangku
kepentingan.
● Gangguan yang sama terjadi pada sektor lainnya
Sedang ● Kasus dilaporkan pada beberapa wilayah dengan kematian yang signifikan pada populasi manusia (atau medium pada kelompok berisiko) dan /
(Moderat) atau populasi hewan (domestik/satwa liar).
● Kemungkinan merupakan ancaman bagi keamanan pangan dan pasokan makanan dan gangguan secara tidak langsung terhadap kehidupan dan
mata pencaharian masyarakat pada tingkat regional.
● Ancaman terutama pada perdagangan pada tingkat nasional dan dapat berdampak pula pada tingkat internasional untuk produk khusus tertentu
pada wilayah tertentu (contoh flu burung).
● Beberapa strategi pengendalian dibutuhkan pada tingkat regional dan nasional dengan biaya yang cukup besar.
● Gangguan yang sama terjadi pada sektor lainnya
Kecil (Minor) ● Kasus pada manusia yang dilaporkan jarang (pada kelompok berisiko yang kecil), dengan kematian yang jarang, dan laporan kasus pada hewan
yang rendah (domestic/ satwa liar), dengan kematian yang rendah.
● Dampak pada wilayah kecil (Tingkat regional atau lebih rendah lagi)
● Diperlukan pengendalian pada tingkat regional/ wilayah tertentu dengan biaya medium/ sedang- rendah.
● Gangguan yang sama terjadi pada sektor lainnya

Negligible/ ● Tidak terdapat laporan aksus pada manusia dan tidak ada atau sedikit laporan kasus pada hewan pada lokasi terbatas (domestic/ satwa liar).
dapat diabaikan ● Tidak ada ancaman pada keamanan pangan atau ekonomi
● Beberapa pengendalian spesifik perlu dilakukan pada tingkat sub-regional atau tingkat yang lebih rendah dan bersifat lokal dengan biaya yang
Criteria to estimate impact if situation
described in the risk assessment
question occurs
LANGKAH 8.3.4. MENETAPKAN
KETIDAKPASTIAN UNTUK DAMPAK
• Seperti yang dilakukan untuk perkiraan kemungkinan
Ketidakpastian Kriteria
Sangat tinggi Kurangnya data atau kurangnya informasi yang yang dapat diandalkan; hasil
berdasarkan dari spekulasi semata;  
Tinggi Keterbatasan data atau ketiadaan informasi yang dapat diandalkan; hasil
berdasar pada perkiraan secara ilmiah;
Sedang Terdapat beberapa kesenjangan dalam ketersediaan atau keandalan data dan
informasi, atau data yang saling bertentangan; hasil berdasar pada consensus
terbatas;
Rendah Data yang dapat diandalkan dan informasi tersedia, tetapi mungkin dengan
kuantitas yang terbatas, atau bervariasi; hasil berdasar pada konsensus para
ahli;
Sangat rendah Data dapat diandalkan dan informasi tersedia serta cukup kuantitasnya; hasil
tertanam kuat dalam data atau informasi yang konkrit.
8.3.3. MEMPERKIRAKAN DAMPAK TABEL KRITERIA DAMPAK
Estimasi dampak Kriteria
(Impact)

Parah (Severe) • Kejadian infeksi Monkeypox pada anjing akan memiliki konsekuensi NEGATIF substansial pada
kesehatan dan kesejahteraan hewan/ satwa
• Peningkatan kasus monkeypox pada manusia dapat meningkatkan probabilitas penularan dari
manusia ke hewan (spill back), dan dikhawatirkan menular ke satwa liar/rodensia,
pengendalian monkey pox di satwa liar akan menjadi sangat sulit untuk dilakukan dan dapat
menimbulkan oubreak yang berulang pada manusia sehingga eradikasi monkeypox melalui
vaksinasi pada manusia saja tidak cukup
• Terjadi penularan hewan peliharaan ke rodensia (tikus) dan satwa liar (non-human primate)
• Terjadi kematian 1 manusia akibat monkeypox yang mempunyai kontak erat dengan hewan
• Terjadi penularan dari manusia ke manusia dalam komunitas (transmisi komunitas)
• Terjadi pembatasan mobilitas antar daerah dan atau negara
• Ancaman terhadap larangan lalu-lintas hewan
• Gangguan yang parah pada aktivitas masyarakat normal (terjadi kepanikan di masyarakat)
• Pengendalian yang sangat besar dibutuhkan pada tingkat nasional dan internasional dengan
biaya yang cukup signifikan dari pemangku kepentingan.
Estimasi dampak Kriteria
(Impact)

Sedang/ moderat ● Terjadinya tindakan yang berdampak pada kesejahteraan hewan (menelantarkan hewan)
● Terjadi kasus konfirmasi 1 manusia akibat monkeypox yang mempunyai kontak erat
dengan hewan
● Terjadi penularan anjing ke hewan peliharan lain (berbeda spesies)
● Terjadi penularan dari manusia ke manusia dalam cluster
● Gangguan aktivitas pada kelompok risiko tinggi
● Beberapa strategi pengendalian dibutuhkan pada tingkat regional dan nasional dengan
biaya yang cukup besar
● Kasus dilaporkan pada beberapa wilayah tanpa kematian pada populasi manusia (atau
medium pada kelompok berisiko) dan atau populasi hewan (domestik/satwa liar)
TABEL KRITERIA DAMPAK
Estimasi Kriteria
dampak
(Impact)

Kecil (Minor) ● Terjadi kasus konfirmasi 1 manusia akibat monkeypox tidak ada kontak erat dengan
hewan
● Terjadi penularan dari manusia ke manusia secara sporadik
● Diperlukan pengendalian pada tingkat regional/wilayah tertentu dengan biaya
medium/sedang- rendah.
● Kasus dilaporkan pada satu wilayah tanpa kematian pada populasi manusia (atau
medium pada kelompok berisiko) dan atau populasi hewan
• Terjadi penularan hewan peliharaan di spesies yang sama
• Terjadi kasus konfirmasi pada hewan peliharaan
Justifikasi Dampak
Perkiraan Dampak Data Sumber data
Kasus dan kematian 1 Jan- 2 Oktober 2022 WHO 2022
pada manusia Jumlah Kasus secara global per 68.900, jumlah kematian 25, Kemenkes 2022
tren mengalami penurunan, kenaikan/peak bulan Agustus Dinkes DKI
Jumlah Kasus di Asia Tenggara 23, jumlah kematian 1 (India) Jakarta
Jumlah Kasus di Indonesia 1 konfirmasi bulan Agustus
Kasus dan kematian Jumlah Kasus global 2 ekor ( 1 Greyhound di Prancis dan 1 Jurnal : Seang et
pada anjing di Brasil) dimiliki pasien monkeypox al, 2022
Tidak ada laporan kematian pada anjing http://outbreakn
ewstoday.com/
Tingkat penyebaran R0: 1.29 lebih rendah dari SARS-CoV-2 Jurnal :
pada manusia Perubahan genomik 100-1000 kali lebih lambat dari SARS- Bisanzio, et al
CoV-2 2022
Prediksi model : Heng Li. Et al
Contact tracing dan surveillans, isolasi kasus simptomatis 2022
dan ring vaksinasi akan
menurunkan kasus sekunder 85 % dan outbreak 75 %
Justifikasi dampak langsung
Perkiraan Data Sumber data
Dampak
Pengobatan dan Pengobatan secara simptomatis dan supportif WHO
ketersediaan Vaksin tersedia secara global, namun di Indonesia
vaksin pada belum direkomendasikan untuk dilakukan
manusia vaksinasi
Pengobatan dan Vaksin tidak ada, pengobatan secara supportif Jurnal
ketersediaan dengan antivirus dan multivitamin
vaksin pada
hewan
Justifikasi dampak tidak langsung
Perkiraan Data Sumber data
Dampak
Dampak terkait Ancaman terutama pembatasan perjalanan/travel Jurnal
ekonomi dari daerah endemis atau daerah wabah ke daerah
bebas sehingga berpengaruh terhadap pariwisata
LANGKAH 8.4. MEMPERKIRAKAN RISIKO
DENGAN PLOT PADA MATRIKS RISIKO
● Dilakukan untuk tiap pertanyaan penilaian risiko Keterangan:
● Memfasilitasi ketertautan penilaian risiko dengan • Merah: menerapkan upaya mitigasi
opsi potensial manajemen risiko risiko tambahan disamping yang
● Perkiraan individual (kemungkinan dan dampak) sudah ada; meningkatkan
tidak dikombinasikan surveilans
• Kuning: meninjau dan
menyesuaikan upaya mitigasi
risiko; surveilans ditingkatkan
(kegiatan surveilans tertarget atau
menautkan kegiatan surveilans
saat ini)
• Hijau: mempertahankan upaya
mitigasi risiko saat ini; surveilans
seperti biasa
Interpretasi Teknis
• Kemungkinan= SEDANG
• Dampak = KECIL
• Ketidakpastian = RENDAH

Interpretasi :
Kemungkinan risiko dan dampak setidaknya 1 anjing di DKI
Jakarta yang terinfeksi virus Monkeypox melalui kontak
(langsung dan tidak langsung) dengan manusia yang terinfeksi
dalam waktu 1 tahun ke depan adalah SEDANG dengan
dampak yang ditimbulkannya adalah KECIL
Penilaian risiko dilakukan dengan ketidakpastian RENDAH
Estimasi kemungkinan SEDANG berdasarkan pada:
• risiko importasi Monkeypox pada manusia secara global termasuk untuk
negara Indonesia termasuk rendah (estimate risk<0.05),
• jumlah kedatangan PPLN tertinggi Singapura, Arab Saudi, Australia,
China, jumlah kasus berdasarkan jumlah kedatangan tertinggi (Singapura
19 kasus, Arab Saudi 8 kasus, Australia 136 kasus, China 5 kasus ,
Malaysia 0 kasus - per 2 Oktober) selama bulan Januari-Oktober 2022,
• Populasi anjing dipelihara di rumah sekitar10.536 (7.058 KK ) dan
populasi anjing di shelter : 1600 ekor,
• populasi Berisiko tinggi Monkeypox pada manusia meliputi Wanita
Pekerja Seksual : 6.173 (0.058%), LSL: 14.139 (0.13%), Waria: 1,048
(0.01%),
• sampai saat ini satu warga negara Indonesia terkonfirmasi menderita
Monkeypox.
Estimasi dampak KECIL penularan virus Monkeypox pada anjing didasarkan pada
• jumlah kasus di Regional Asia Tenggara sebanyak 23 kasus, dengan kematian 1 orang
(India), Reproduction number Monkeypox sekitar 1.29 (95% CI: 1.26, 1.33) lebih rendah
dari SARS-CoV-2
• Perubahan genomik 100-1000 kali lebih lambat dari SARS-CoV-2, Penyebaran saat ini
didominasi oleh virus Monkeypox clade II (West Afrika) CFR 3.6, tidak lebih virulen
dibanding Clade I (Congo Basin) CFR: 10.6,
• Sumber utama penularan Monkeypox melalui kontak seksual sebanyak 72% (17.049).
• Jumlah Kasus Monkeypox secara global pada anjing sebanyak 2 ekor (1 Greyhound di
Prancis dan 1 di Brasil) dimiliki pasien Monkeypox dan tidak ada laporan kematian pada
anjing,
• pada manusia pengobatan secara simtomatis dan suportif, vaksin tersedia secara global,
namun di Indonesia belum direkomendasikan untuk dilakukan vaksinasi

Berkaitan dengan pengelolaan risiko maka Komite Pengarah dapat mengkaji dan menyesuaikan
langkah mitigasi yang sudah ada seperti meningkatkan surveilans di manusia dan hewan secara
terarah, memperbaharui pedoman/panduan dan meningkatkan komunikasi risiko yang terarah dan
terpadu.
Pertanyaan
Pernyataan manakan yang benar ?

Dengan informasi yang terbatas dan kurang :

A. Lakukan kemungkinan dan dampak secara akurat, lalu tetapkan


ketidakpastian tinggi

B. Putuskan dampak dan kemungkinan sedang, karena bukti tidak cukup


Terima kasih
LANGKAH 9. PILIHAN MANAJEMEN RISIKO
DAN PESAN KOMUNIKASI

1. Diidentifikasi oleh Tim Teknis JRA bersama dengan kelompok


pemangku kebijakan

2. Akan diusulkan oleh Tim Teknis untuk kemudian diputuskan oleh


Komite Pengarah

INFORMASI YANG KURANG


• Merupakan keterbatasan data dan informasi yang dibutuhkan dalam proses
penilaian risiko
• Meskipun ada informasi yang kurang, penilaian risiko bersama tetap dapat
dilakukan
• Semakin banyak informasi yang kurang, maka tingkat ketidakpastian (uncertainty)
semakin tinggi
39
TEMPLATE PILIHAN MANAJEMEN RISIKO
No Kegiatan Penanggung Jawab Waktu Sumber
Manajemen (Lembaga Pelaksanaan Anggaran
Risiko Pemerintahan/Institusi)

1      

5
40
TEMPLATE PILIHAN PESAN KOMUNIKASI
No Kegiatan Penanggung Jawab Waktu Sumber
Komunikasi (Lembaga Pelaksanaan Anggaran
Risiko Pemerintahan/Institusi)

1      

5
41
LANGKAH 10.
MENDOKUMENTASIKAN JRA
• Laporan penilaian risiko bersama yang
disusun oleh Tim Teknis untuk
disampaikan kepada Komite Pengarah
• Tujuannya:
1.sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan komite pengarah and
dapat disampaikan kepada pihak lain
yang berkepentingan
2.dokumentasi dalam membuat
estimasi perkembangan risiko pada
penilaian risiko selanjutnya
berdasarkan kriteria yang sama,
khususnya apabila terjadi perubahan
anggota tim JRA
42
Pertanyaan
Benar atau Salah

Tim teknis JRA mengusulkan pilihan manajemen risiko dan pesan


kunci yang berkaitan dengan interface manusia-hewan-lingkungan
terhadap kejadian atau ancaman yang dilakukan penilaian

Benar

Salah
:Menggunakan Pendekatan Multisektoral, One Health
Panduan Tripartit untuk Mengatasi Penyakit Zoonosis di
[tingkat] Negara (Panduan Zoonosis Tripartite/TZG)

Pengurangan
Penilaian Perencanaan Risiko,
Mekanisme Surveilans Investigasi Pembangun-
Risiko Strategis dan Komunikasi
Koordinasi dan Berbagi dan Respon an Angkatan
Bersama Kesiapsiagaan Risiko dan
Multisktoral Informasi Terkoordinasi Darurat Kerja
(JRA) Pelibatan
Masyarakat

Surveilans dan Berbagi


Informasi (SIS)
dalam pembangunan
Koordinasi Multisektoral
(MCM)
dalam pembangunan
Penilaian Risiko Bersama
(JRA) dalam percontohan
:Menggunakan Pendekatan Multisektoral, One Health
Panduan Tripartit untuk Mengatasi Penyakit Zoonosis di
[tingkat] Negara
Tools Operasional

Penurunan
Penilaian Perencanaan Risiko,
Mekanisme Surveilans Investigasi Pembangun-
Risiko Strategis dan Komunikasi
Koordinasi dan Berbagi dan Respon an Angkatan
Bersama Kesiapsiagaan Risiko dan
Multisektoral Informasi Terkoordinasi Darurat Kerja
(JRA) Pelibatan
Masyarakat

Lokakarya
teknis JRA,
Oktober 2017,
Roma
46
Negara-negara Percontohan JRA 2018-2021
Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai