PENGURANGAN
SAMPAH DALAM
PENYUSUNAN
JAKSTRADA
DIREKTORATPENGURANGAN SAMPAH
DIREKTORATJENDERALPENGELOLAAN SAMPAH
LIMBAH DAN B3
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUPDAN KEHUTANAN
KOMPOSISI SAMPAH DI INDONESIA CAPAIAN KINERJA PENGELOLAAN
TAHUN 2022 SAMPAH NASIONAL
Capaian Kinerja Pengurangan Capaian Kinerja Penanganan
Sampah Nasional Sampah Nasional
70%
30%
Kaca; 26,42%
Lainnya; 51,51%
1,93% 48,94%
6,98% 43,72% 46,31%
Karet/Kuli…
Kain; 13,27% 14,17%
15,62%
2,44%
Logam;
2,43%
Sisa
Makanan;
Plastik; 41,03%
18,19% 2019 2020 2021 2022 2025
2019 2020 2021 2022 2025
5
Pengurangan Sampah
Penanganan Target Penanganan (Jakstranas)
Target Pengurangan (Jakstranas)
Kertas/Karton;
11,79%
Kayu/Ranting
; 13,41%
SAMPAH TERKELOLA
TAHUN 2022
Sumber: SIPSN (https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/)
77.94%
Timbulan Sampah Nasional 68,5 juta Ton Data Tahun 2022 berdasarkan data dari 162
kabupaten/kota yang sudah mengisi SIPSN per 4
Maret 2023
Sumber: https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/per11 Januari 2023
Indikator Capaian Pengurangan Sampah
JAKSTRANAS 2025 a) Besaran penurunan jumlah timbulan SRT dan SSSRT per
kapita;
Perpres No. 97 Tahun 2017 tentang Jakstranas b) Besaran peningkatan jumlah SRT dan SSSRT yang
terdaur ulang di sumber sampah; dan
Jakstranas adalah arah kebijakan dan strategi dalam c) Besaran peningkatan jumlah SRT dan SSSRT yang
pengurangan dan penanganan Sampah Rumah Tangga dan termafaatkan kembali di sumber sampah.
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga tingkat nasional
yang terpadu dan berkelanjutan Indikator Capaian Penanganan Sampah
40% 38,50%
30% 28,50%
20%
15,30%
10% 8,10%
0%
2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Year
Enhanced NDC 2030 NZE (Net Zero Emissions) 2060
GHG GHG Emission Level 2030 GHG Emission Reduction
Emission LCCP: Peaking 5 sector in
Sector Level 2010 MTon CO2e MTon CO2e % of Total BaU
2030 with net sink FOLU
(Mton CO2e) BaU CM1 CM2 CM1 CM2 CM1 CM2
1. Energy* 453.2 1,669 1,311 1,223 358 446 12.5% 15.5%
2. Waste 88 296 256 253 40 43.5 1.4% 1.5%
3. IPPU 36 69.6 63 61 7 9 0.2% 0.3%
4. Agriculture 110.5 119.66 110 108 10 12 0.3% 0.4%
Sector 2010 2020 2030 2040 2050 2060 • CPOS (Current Policy)
Energy 453 638 1030 960 572 129 • TRNS (Transition)
IPPU 35 55 62 55 50 45 • LCCP (Low Carbon Scenario Compatible with
Agriculture 84 88 94 98 102 101 Paris Agreement Target)
FOLU 470 98 -140 -246 -304 -362
Waste 89 139 198 170 120 87
Net Emissions 1,131 1,018 1,244 1,037 540 0
PENGURANGAN SAMPAH
SARANA
KERANGKA TEKNIS KOMPONEN INDIKATOR AKTOR PENDEKATAN
PRASARANA
HUKUM OPERASIONAL KEGIATAN UTAMA
Pasal 1Angka 4 UU 18/2008 mendefinisikan pengelolaan sampah sebagai kegiatan yang Pasal 12, Pasal 13, dan Pasal 14 PP 81/2012
sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan penanganan mengatur secarakhususdan cukup rinci
sampah. Kemudian diperjelas dalam Pasal 19bahwa pengelolaan sampah rumah tangga dan mengenai kewajiban produsen dalam
sampahsejenissampahrumah tangga terdiri atas pengurangan sampahdan penanganan sampah. pengurangan sampah dimana produsen
Sementara itu, Pasal 20 Ayat (1) menambahkan komponen kegiatan pengurangan sampah yang wajib melakukan pembatasan timbulan
meliputi (1) pembatasan timbulan sampah; (2) pendauran ulang sampah; dan (3) pemanfaatan sampah, pendauran ulang sampah, dan
kembali sampah pemanfaatan kembali sampah yang
berasal dari produk dan/atau kemasan
produk yang mereka produksi dan
PP81/2012 Pasal 10Ayat (1) memperkuat klausul di atas dengan menyatakan bahwa pasarkan. Pengaturan yang lebih
penyelenggaraan pengelolaan sampah meliputi (1) pengurangan sampah dan (2) penanganan operasional terkait kewajiban produsen
sampah dan ditambahkan dalam Pasal 11Ayat (1) bahwa pengurangan sampah meliputi (1) dalam pengurangan sampah diatur oleh
pembatasan timbulan sampah; (2) pendauran ulang sampah; dan/atau (3) pemanfaatan kembali Peraturan Menteri LHKNo. P.75Tahun 2019
sampah. Bahkan dalam Pasal 11ditambahkan mengenai cara pengurangan sampah yang harus tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah
dilakukan setiaporang, yaitu (1)menggunakanbahan yang dapat diguna ulang, bahan yang dapat oleh Produsen9.
didaur ulang, dan/atau bahan yang mudahdiurai oleh prosesalam; dan/atau (2) mengumpulkan
dan menyerahkankembali sampah dari produk dan/atau kemasanproduk yang sudahdigunakan
Dasar Hukum
MaknaHukum
Di dalam penjelasan Pasal11Ayat (1)PP81/2012disebutkan
bahwa yang dimaksud dengan pembatasan timbulan
sampah adalah upaya meminimalisasi timbulan sampah
yang dilakukan sejak sebelum dihasilkannya suatu produk
dan/atau kemasanproduk sampaidengan saat berakhirnya
kegunaan produk dan/atau kemasan produk.
komitmen
pa rt is ipa t if
Alat dan mesin
tepat guna
BAGAIMANA MEMASUKKAN DATA
PENGURANGAN SAMPAH
Pengukuran persentase pengurangan sampah didasari oleh prinsip perubahan jumlah timbulan sampah
sebelum dilakukan kegiatan pengurangan sampah terhadap jumlah timbulan sampah setelah dilakukan
kegiatan pengurangan sampah pada kurun waktu tertentu.
DATA KUNCI
jumlah timbulan sampah harian sebelum ada kegiatan NERACA
pengurangan sampah dalam satuan kg atau ton; PENGURANGAN
jumlah timbulan sampah harian setelah ada kegiatan
pengurangan sampah dalam satuan kg atau ton;
SAMPAH
jumlah sampah terkurangi dalam satuan kg atau ton;
dan
persentase pengurangan sampah.
faktor kunci untuk mengukur dan
menentukan kapasitas
∆ Jumlah sampah terkurangi (kg/hari) pengelolaan sampah dan capaian
∆ = t0 - t1 Jumlah timbulan sampah harian target pengurangan dan
t0
% ∆ = t0 - t1 sebelum ada kegiatan pengurangan penanganan sampah secara nyata
X 100% sampah (kg/hari)
Sosial Enterpreneur
PP 81/2012
Pasal 12-15
PERPRES
83/2018
PERPRES
97/2017
PERMEN LHK
P.75/2019
KOMITMEN GLOBAL
(SDG, UN RESOLUTIONS, G20,
EAS, ASEAN)
@aqualestari @octopus.ina
Contoh Upaya Pengurangan Sampah
PRODUSEN MANUFAKTUR
melakukan Redesign kemasan, Penarikan Kembali
Sampah Bermitra dengan Start up Penjemputan
Sampah dan melakukan Penjualan Isi Ulang Tanpa
Kemasan Sekali Pakai
MANFAAT :
Seluruh masyarakat dapat mengompos di rumah
masing-masing
Target pengelolaan sampah, utamanya sampah
organik dapat cepat terwujud
BENTUK
KEGIATAN
1. SOSIALISASI / PEMBINAAN
• Memberikan pemahaman pentingnya
pengelolaan sampah dari sumber, khususnya
sampah organik
• Mengajari cara mengelola sampah organik,
sampah rumah tangga menjadi kompos, dan
praktek pengomposan menggunakan alat bantu
2. PENDAMPINGAN
• Memantau pelaksanaan pengomposan secara
berkala, atau paling sedikit 2-3 bulan setelah
sosialisasi/pembinaan
• Melihat hasil akhir (panen kompos), dan
mencatat kendala dan output yang dihasilkan
untuk pelaporan
LANGKAH KERJA
PEMETAAN LOKASI PERCONTOHAN DAN
1 PENETAPAN TARGET KOMUNITAS
3 STRATEGI PELAKSANAAN
4 SOSIALISASI PENDAMPINGAN
6 PELAPORAN
PEMETAAN LOKASI PERCONTOHAN ADIPURA PROKLIM
MENGOMPOS
KOMPOSTER BAG
Dengan pertimbangan untuk
efektifitas pengomposan sampah
SET rumah tangga (sisa makanan),
dan juga keberlangsungan
BIOPORI kegiatan untuk jangka panjang,
maka penggunaan peralatan set
biopori dapat menjadi alternatif
pilihan.
TERIMA KASIH
CEGAH.PILAH.OLAH SAMPAH
MULAI DARI DIRI SENDIRI
MULAI DARI HAL KECIL
MULAI DARI SEKARANG