PERATURAN
GUBERNUR
PENGELOLAAN
SAMPAH PLASTIK
Masa Terurai
1700000
1600000
1500000 1630537.94 1629264.85 1648059.81
1469526.16
1400000
1300000
2019 2020 2021 2022
1. Kantong Plastik merupakan kantong yang terbuat dari atau mengandung bahan dasar plastik, lateks aau polyethylene,
thermoplastic synthetic polimeric, atau bahan-bahan sejenis lainnya, dengan ada atau tanpa adanya pegangan tangan yang
diperuntukkan untuk penggunaan sekali pakai.
2. Sedotan plastik merupakan sedotan plastik lepasan yang disediakan baik secara eceran ataupun grosiran yang melekat
dan/atau tidak melekat sebagai satu kesatuan dengan kemasan minuman.
3. Styrofoam merupakan wadah makanan yang umumnya terbuat dari bahan polystyrene yang dapat berbahaya bagi
kesehatan maupun lingkungan.
Siklus Plastik
Jenis Plastik
SUMBER SAMPAH PLASTIK
Kegiatan pemerintahan meliputi kegiatan rapat/pertemuan, pelatihan, seminar, sosialisasi, lokakarya, workshop, simposium,
dan/atau kegiatan sejenisnya yang dilakukan oleh instansi pemerintah di Kabupaten dan/atau Provinsi.
PRINSIP PENANGANAN SAMPAH PLASTIK
Reduce, upaya sedapat mungkin mengurangi pembentukan sampah plastik sejak
dari sumbernya. Pengurangan dilakukan tidak terbatas pada kuantitasnya saja,
tetapi juga mencegah pemakaian barang atau bahan berbahaya atau tidak mudah
terurai secara biologis. Contohnya adalah pengurangan sampah plastik pada
indomaret atau alfamaret yang diganti menggunakan karton sebagai wadah belanja.
Dan pengurangan sampah pada pengguanan bungkus makanan (styrofoam).
REDUCE
Reuse, memilih atau menyortir barang atau bahan yang bisa dipakai kembali. Pada
prinsipnya, diusahakan agar barang atau bahan bisa dipakai berulang- ulang sampai
benar-benar tidak bisa digunakan lagi. Menghindari pemakaian barang atau bahan
sekali pakai (disposable) terutama pada bungkus makanan (styrofoam) dan
mengurangi mengonsumsi minuman berwadah plastik seperti aqua gelas.
RECYCLE REUSE
Recycle, barang atau bahan yang sudah tidak berguna didaur ulang dan diolah
menjadi produk lain yang bermanfaat dan punya nilai ekonomi. Pada umumnya
upaya ini membutuhkan peran serta produsen dari sektor industri untuk mengolah
sampah menjadi produk baru dalam skala besar. Dalam hal ini sampah plastik dapat
diolah menjadi sebuah karya seni yang bernilai jual seperti sampah plastik dibuat
menjadi bahan dasar dalam membuat lukisan wajah manusia, hewan ataupun
tumbuhan.
PENANGANAN SAMPAH PLASTIK
(1) Pemilahan yaitu pemisahan sampah plastik dari sampah lainnya yang dilakukan pada sumber sampah
dan/atau pengelompokkan sampah plastik sesuai dengan jenis
(2) Pengumpulan yaitu penyimpanan sampah plastik dalam wadah yang sesuai pada hasil pemilahannya
Pemilahan
masing-masing di sumber sampah dan/atau fasilitas pengelolaan sampah.
(3) Pengangkutan yaitu pengiriman sampah plastik kepada produsen untuk dikelola menjadi bahan baku.
Pengangkutan sampah dapat dilakukan dari sumber sampah dan/atau fasilitas pengelolaan sampah. Pada
pengangkutan sampah plastik petugas dilarang untuk mencampurkan kembali sampah plastik yang telah
Pengumpulan dipilah.
(4) Pengolahan yaitu proses pengolahan sampah plastik menjadi bahan yang dapat digunakan kembali.
Pengolahan sampah plastik dapat dilakukan oleh perseorangan, pemerintah daerah dan/atau lembaga
swadaya masyarakat.
Pengangkutan (5) Pendaurulangan yaitu pemanfaatan hasil dari pengolahan sampah plastik untuk digunakan kembali pada
kehidupan sehari-hari sehingga dapat mengurangi timbulan sampah yang masuk ke dalam TPA.
Pengolahan
PELAKU USAHA
(1) Setiap Pelaku Usaha dilarang untuk menggunakan plastik dan berkewajiban menyediakan penggantinya yang ramah lingkungan.
(2) Setiap produsen plastik sesuai dengan pasal 10 berkewajiban membatasi produksinya dengan mempertimbangkan penggantian produk yang
ramah lingkungan.
(3) Setiap distributor dilarang mendistribusikan plastik kepada pemasok dan/atau Pelaku Usaha.
Pelaku Usaha berkewajiban untuk menyusun rencana atau program pengurangan plastik sebagai bagian dari usaha atau kegiatannya,
menyediakan pengganti plastik dengan kantong ramah lingkungan tidak berbayar kepada konsumen, tidak menjual produk dengan kemasan
dan/atau wadah berbahan plastic menyediakan tempat sampah sesuai dengan pilahannya, melakukan pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya
sebelum diserahkan kepada pihak pengelola sampah, dan menerapkan prinsip 3R dalam pengelolaan sampahnya.
PEMBINAAN PENGAWASAN PENYELIDIKAN
Pembinaan sebagaimana dimaksud Pemerintah Daerah dapat Penyidikan dilakukan oleh PPNS di
dilakukan melalui : melakukan monitoring dan evaluasi lingkungan Pemerintah Daerah
a. koordinasi; terhadap pelaksanaan pengelolaan
PPNS berwenang:
b. sosialisasi dan kampanye; sampah plastik sesuai pada
a. melakukan pemeriksaan terhadap
c. penyuluhan dan bimbingan peraturan ini. orang yang diduga melakukan tindak
teknis; pidana di bidang pengelolaan sampah
d. supervisi dan konsultasi; Pemerintah Daerah dapat plastik;
e. pemberian penghargaan kepada melakukan penegakan hukum b. meminta keterangan dan bahan bukti
Pengelola dan/ atau Pelaku dan/atau pemberian sanksi terhadap c. melakukan pemeriksaan atas
Usaha; dan/atau f. kegiatan pelaku usaha yang melakukan pembukuan, catatan, dan dokumen
pelanggaran terhadap larangan lain.
pembinaan lain dalam rangka
dan/atau tidak menjalankan d. melakukan pemeriksaan di tempat
pengurangan sampah plastik.
tertentu.
peraturan ini.
e. meminta bantuan ahli dalam
pelaksanaan tugas penyidikan tindak
pidana di bidang pengelolaan sampah.
PENGHARGAAN
Pelaku usaha yang telah melaksanakan kewajibannya yaitu melakukan pengelolaan sampah plastik dan mengganti plastik ke
bahan ramah lingkungan untuk kemasan dan/atau produk dapat memperoleh insentif fiskal Daerah, yaitu bentuk
pengurangan dan/atau keringanan pajak daerah terhadap kegiatan usaha.
Perangkat Daerah, Unit Pelaksanaan Teknis Daerah, Instansi Pemerintah Lainnya, Badan Usaha Milik Daerah, Badan
Layanan Umum Daerah, Lembaga Swasta, Lembaga Keagamaan, Lembaga Sosial, Desa Adat, masyarakat dan perorangan
yang telah taat melaksanakan ketentuan dalam peraturan ini dapat diberikan penghargaan oleh Pemerintah Daerah.
Penghargaan sebagaimana dimaksud berupa: piagam penghargaan, bantuan dana pengelolaan sampah; dan/atau bantuan
modal usaha.
SANKSI
Perangkat Daerah, Unit Pelaksanaan Teknis Daerah, Instansi Pemerintah Lainnya, Badan Usaha Milik Daerah, Badan
Layanan Umum Daerah, Lembaga Swasta, Lembaga Keagamaan, Lembaga Sosial, Desa Adat, masyarakat dan
peroranganyang tidak menjalankan kewajiban dan melakukan larangan peraturan ini dapat dikenakan sanksi administratif
berupa teguran tertulis, penghentian subsidi, denda dalam bentuk uang/barang/jasa.
Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran dan tidak menjalankan kewajiban sesuai dengan peraturan ini dapat dikenakan
sanksi administratif berupa penghentian subsidi, pembekuan izin, dan denda alam bentuk uang/barang/jasa.