Anda di halaman 1dari 27

Knowing TPA

Bakung Better
Ada Tiga Jenis Pengelolaan
Tempat Pemrosesan Akhir yaitu :
• Sistem terbuka (open dumping)
• Sistem controlled landfill 
• Sistem sanitary landfill
Apa itu Sistem controlled landfill ???
Sistem controlled landfill merupakan
Apa itu Sistem terbuka (open peningkatan dari open dumping.
dumping) ??? Untuk mengurangi potensi gangguan
Tempat Pemrosesan Akhir lingkungan yang ditimbulkan,
sampah ditimbun dengan lapisan
dimana sampah dibuang tanah setiap tujuh hari. Pada lokasi
begitu saja dalam sebuah TPA telah tersedia beberapa fasilitas
tempat pembuangan akhir penting berupa :
• Saluran drainase untuk
tanpa ada perlakuan apapun
mengendalikan aliran air hujan.
khususnya pengurugan • Saluran pengumpul air lindi
tanah/menutupi sampah (leachate) dan instalasi
dengan lapisan tanah. pengolahannya.
• Pos pengendalian operasional.
• Fasilitas pengendalian gas metan
• Alat berat
Apa itu Sistem sanitary landfill ???
Sistem sanitary landfill merupakan sarana
pengurugan sampah ke lingkungan yang disiapkan
dan dioperasikan secara sistematis. Ada proses
penyebaran dan pemadatan sampah pada area
pengurugan dan penutupan sampah setiap hari.
Penutupan sel sampah dengan tanah penutup juga
dilakukan setiap hari. Pada lokasi TPA telah
tersedia fasilitas lengkap
Gambar Sistem Sanitary Landfill
Fasilitas Sistem Sanitary Landfill
Bagaimana dengan TPA Bakung ???
Gambaran Pengelolaan Sampah Kota Bandar Lampung Tahun 2020
Kabupaten/ Jumlah Timbulan Sampah Prosentase Pengurangan Prosentase
Kota Penduduk Sampah Tertangani Tertangani (Ton/Hari) Pengurangan
(Jiwa) (Ton/Hari) (Ton/Hari) (%) (%)
Bandar 1.166.761 694,84 646,48 93,04 48,36 6,96
Lampung

Kabupaten/ JUMLAH (UNIT)


Kota Dump Amrol Truck Total Mobil RODA 3 Gerobak
Truck Engkel Truck Pick Up Sampah
Bandar 80 40 3 123 34 23 40
Lampung
Gambaran Pengelolaan Sampah Kota Bandar Lampung Tahun 2020

Kabupaten/Kota JUMLAH (UNIT)


Excavator Bulzozer Container Transfer TPS Tong
Statiun Portoble Sampah

Badar Lampung 1 2 140   2 100

Kabupaten/ Kota JUMLAH (UNIT)


Total TPS TPS 3R Bank Bank Bank Sampah Rumah
Sampah Unit Sampah Pengkomposan
Induk

Bandar Lampung 78 3 3 1 4 1
TPA Bakung

• TPA Bakung memiliki lahan seluas ± 14,1 Ha, dan sudah


mulai beroperasi sejak tahun 1993
• Topografi wilayah TPA Bakung dan sekitarnya termasuk
bergelombang sampai berbukit dengan ketinggian
berkisar antara 50-100 mdpl.
• Lokasi TPA kurang lebih 30% datar dan sisanya (70%)
berupa lembah yang diapit dua bukit dan miring ke arah
selatan (kearah Kelurahan Keteguhan).
• Di bagian Timur tempat penimbunan sampah ini terdapat
empat bak yang digunakan sebagai IPAL untuk
pengolahan air lindi yang berasal dari timbunan sampah.
Kondisi jalan dalam TPA
Bakung rusak parah dan
penuh lumpur saat hujan.
Artinya sistem drainase tidak
berjalan baik.
Alat berat yang ada di
TPA Bakung berupa 1
Unit Excavator dan 1
Unit Buldozer berfungsi
dengan baik.
Truck angkutan
belum memiliki
sistem terpilah, tidak
ada tampungan lindi,
dan tidak tertutup.
Tersedia Gerasi Alat
Berat.
Terdapat sumur
pantau.
Pada TPA Bakung
terdapat pembuangan
tinja sebanyak 4 kotak
berukuran 5x12 m2
dengan kedalamannya 5-
7 meter. Tinja tidak
terkelola dengan baik.
Kondisi overload dan
perlu direnovasi.
Pada TPA Bakung ada alat
komposting. Sampah organik
yang diolah di TPA Bakung
perharinya 20kg berasal dari
sampah pasar, Produksi
kompos dalam 3 bulan dapat
menghasilkan 300 karung
kompos tetapi sudah satu
tahun setengah proses
komposting tidak berjalan.
Pada TPA Bakung terdapat
sekitar 100 ekor ternak
kambing yang dikandang dan
diberi pakan dari sampah
pasar. Dalam 10 hari dapat
dihasilkan 100 karung kotoran
ternak.
Pada TPA Bakung ada
pengepul yang berjumlah 150
orang, 1 orang pengepul
menghasilkan 25 kg sampah
jenis atom, sampah jenis
kardus sekitar 10-15 kg,
sedangkan sampah plastik
sekitar 10-15 kg perharinya.
Penghasilan peorang berkisar
55.000,- 60.000 perharinya.
Untuk mengendalikan pencemaran air akibat air
lindi yang timbul, TPA Bakung dilengkapi
dengan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
yang terdiri dari bak kontrol, bak fakultatif, bak
maturasi dan bak filtrasi kerikil serta bak
bioindikator, namun pada saat ini sudah tidak
berfungsi.
• Timbangan mobil ada tetapi kondisi tidak
berfungsi.
• Pengendalian gas metan baru sebatas pilot
project dengan Unila dan tidak termanfaatkan
dengan baik.
• Ada pagar batas.
• Kondisi bau busuk dan terkesan kumuh.
• Tidak ada terpal lapisan kedap air untuk
pembatasan sampah dan media tanah.
• Saluran lindi tidak terkendali dan terbuang
bebas ke sungai.
• Pengurugan atau pelapisan tanah hampir
dapat dikatakan tidak ada.
• Tumpukan sampah plastik residu tersebar
dimana-mana.
Apa solusi terbaik dalam rangka memperbaiki kinerja
pengelolaan sampah Kota Bandar Lampung khususnya
pada TPA Bakung?
• Pada level kota perlu ditingkatkan upaya 3R (Reuse,
Recycle, Reduse) dengan mendorong tumbuh kembang
keberadaan Bank Sampah, TPS 3R, dan Rumah Kompos.
• Mendukung keberadaan pemulung dan pengepul sebagai
bagian dari pahlawan kebersihan.
• Menggiatkan program pembatasan sampah khususnya
sampah plastik.
• Menggiatkan gerakan sampah terpilah mulai dari sumber
(rumah tangga, perkantoran, pasar dan lain-lain).
• Mengedukasi personil dalam kegiatan pengelolaan
sampak khususnya terkait pemilahan sampah.
• Memperbaiki sarana prasarana di TPA Bakung agar lebih
baik lagi khususnya sarana jalan, drainase, IPAL tinja dan
IPAL lindi.
• Penyediaan alat berat dan alat angkut tanah untuk
melakukan pengurugan sampah di TPA Bakung maksimal
1 minggu sekali.
• Membuat alternatif pembangunan TPA baru yang dikelola
secara Sanitary Landfill.
• Pemanfaatan residu sampah plastik, kayu, dan kertas
yang terdapat di TPA Bakung untuk bahan baku RDF.
RDF, ENERGI TERBARUKAN DARI SAMPAH

• TEKNOLOGI PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI RDF yaitu menjadikan


sampah sebagai sumber bahan bakar dengan cara biodrying.
• Sampah yang menjadi bahan RDF adalah sampah dengan karakteristik
yang mudah terbakar dengan nilai kalor tinggi, dan kadar air rendah.
Contoh: plastik, kertas, kayu, sisa makanan. Jadi Bagaimana caranya?
Sortir (pemisahan), pengeringan selain itu kadar air harus kurang dari
15%, dan ukuran tidak besar, variasi kurang dari 20%, homogen.
• Jadi Refuse Derived Fuel (RDF) adalah hasil proses pemisahan limbah
padat fraksi sampah mudah terbakar dan tidak mudah terbakar seperti
metal dan kaca.
• RDF ini dapat dijadikan sebagai sumber energi terbarukan pengganti
batu bara.
• RDF mampu mereduksi jumlah sampah dan menjadi co-combustion,
bahan bakar sekunder industri semen dan industri pembangkit listrik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai