Anda di halaman 1dari 4

Gambaran Umum TPS3R

Prinsip penyenyelenggaraan TPS 3R berdasarkan juknis TPS 3R tahun 2017 diarahkan pada
konsep Redyce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), dan Recycle (daur ulang).
dimana dilakukan upaya untuk mengurangi sampah sejak dari sumbernya pada skala komunal
atau kawasan, untuk mengurangi beban sampah yang harus diolah secara langsung di TPA
sampah. Hingga saat ini, proses pengolahan sampah yang diisyaratkan dalam sebuah TPS 3R
adalah dengan memilah sampah menjadi sampah organik dan sampah non organik. Sampah
organik diolah secara biologis, sedangkan sampah non organik didaur ulang agar bernilai
ekonomis atau dikelola melalui bank sampah, sedangkan sampah anorganik yang merupakan
residu dari TPS 3R diangkut menuju TPA sampah.
Hal-hal pokok terkait penyelenggaraan TPS 3R, adalah sebagai berikut:
1. Menangani kawasan yang rawan persampahan sesuai Strategi Sanitasi Kota (SSK)
sebagaimana didefinisikan oleh Biro Pusat Statistik (BPS);
2. Mampu melayani minimum 200 KK atau 1000 – 1600 jiwa yang setara dengan 3-6 m3
per hari;
3. Lahan yang dibutuhkan untuk TPS 3R minimal dengan luas 200 m2.
4. Sampah yang masuk sangat direkomendasikan sudah terpilah sejak dari sumber. Hal ini
akan mengoptimalkan kinerja TPS 3R. Untuk itu diperlukan upaya pemberdayaan
pemilahan sampah oleh warga.
5. Pengumpulan sampah terpilah dilakukan dengan menggunakan gerobak manual atau
gerobak motor dengan kapasitas 1,5 m3. Pengumpulan sampah secara terpilah dapat
dilakukan dengan membuat sekat pada gerobak pengumpul sampah atau dengan
membuat mekanisme jadwal pengangkutan sampah sesuai jenis nya, misal sampah
organik setiap hari, sampah anorganik setiap 2-3 hari sekali.
6. Proses pengolahan sampah dilakukan melalui proses pemilahan (fisika), pengolahan
sampah organik (biologis), pengumpulan sampah anorganik yang dapat didaur ulang,
pemadatan maupun pencacahan (proses fisika) sampah anorganik daur ulang untuk
mengoptimalkan volume yang disalurkan ke pelaku daur ulang, serta, serta
pengangkutan sampah ke TPA sampah untuk sampah residu yang telah diolah secara
fisika (pemadatan);

Jumlah layanan TPS 3R dibagi kedalam 5 kategori layanan, yaitu 200 KK, 400 KK, 600 KK, 800
KK dan 1000 KK. Untuk menghitung luas area pengomposan digunakan asumsi sebagai
berikut:
 1 KK ~ 5 jiwa
 Standar Timbulan Kota Kecil/Sedang = 2,5 liter/orang/hari
 Standar Timbulan Kota Besar = 3,5 liter/orang/hari
 Komposisi Sampah Organik = 50%
Mengacu ke Petunjuk Teknis TPS 3R Tahun 2018, terdapat 4 contoh aplikasi teknologi
pengolahan sampah organik yang digunakan untuk menghitung kebutuhan area pengomposan
di TPS 3R, diantaranya metode windrow, bata berongga, drum komposter, dan takakura
bersusun. Tabel berikut merupakan hasil analisis yang kami usulkan dapat digunakan sebagai
standar minimal kebutuhan luas area TPS 3R

Berdasarkan analisis di atas, digunakan standar perhitungan dengan metode takakura


bersusun sebagai standar acuan luas area pengomposan (karena nilainya paling maksimum
dibandingkan dengan metode pengomposan lainnya). Kemudian dilakukan perhitungan luas
bangunan TPS 3R sesuai % luasan yang terdapat dalam PermenPU No.3/2013 Lampiran 2.

Standar Minimal Desain Bangunan TPS3R


Untuk membangun TPS3R yang sesuai dengan kebutuhan, diperlukan desain yang effisien dan
effektif baik dari segi biaya maupun kinerja pengolahan sampahnya. Dengan
mempertimbangkan area layanan sebesar 200 KK, maka minimal luas bangunan TPS3R
adalah sebesar 200 m2.
Denah standar ini dirancang berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik
Indonesia Nomor. 3/PRT/M/2013 Tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana
Persampahan Dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga, disebutkan bahwa Bangunan TPS 3R terdiri dari:

a. Areal Pengkomposan/unit penghasil gas bio : 50% = 100 m2


b. Areal Pemilahan : 10% = 20 m2
c. Areal Penyaringan/ Pengemasan : 15% = 30 m2
d. Areal Gudang : 10% = 20 m2
e. Tempat barang lapak : 5% = 10 m2
f. Areal Penumpukan Residu : 5% = 10 m2
g. Kantor : 5% = 10 m2

Berikut adalah desain bangunan TPS3R dengan luas area bangunan 200 m2, dengan luas
masing-masing area seperti penjelasan diatas, beserta dengan Tampak Depan,
Gambar Denah TPS3R

Gambar Tampak Depan TPS3R


Skematik Pengelolaan Sampah yang akan digunakan pada Tower

Sampah domestik yang dihasilkan pada Tower, seperti sampah organik, sampah anorganik dan
sampah B3 (bahan berbahaya dan beracun) dipisahkan pada masing-masing tempat sampah.
Kemudian untuk sampah organik dan anorganik akan diangkut oleh petugas sampah Tower
untuk diangkut dengan menggunakan gerobak sampah menuju ke tempat penampungan
sementara berupa Kontainer sampah. Setelah sampah diangkut oleh truk sampah menuju ke
Pengolahan Sampah TPS3R. Di bangunan TPS3R sampah akan dilakukan proses pengolahan
sampah melalui proses pemilahan, pengolahan sampah organik, pengumpulan sampah
anorganik yang dapat didaur ulang, pemadatan maupun pencacahan sampah anorganik daur
ulang untuk mengoptimalkan volume yang disalurkan ke pelaku daur ulang, serta, serta
pengangkutan sampah ke TPA.

Sedangkan untuk sampah B3 akan dikumpulkan digudang khusus penyimpanan limbah padat
B3 sebelum diangkut oleh pihak ketiga untuk proses lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai