Latar Belakang
Bandara internasional Soekarno-Hatta merupakan salah bandara yang
tersibuk di dunia, ia berada pada peringkat ke-18 dengan jumlah penumpang
paling banyak di dunia. Setidaknya pada 2019, menurut catatan Airport
Council International (ACI) Bandara Internasional Soekarno-Hatta dilalui
oleh 66.9 juta penumpang.
Sampah dengan volume 40 ton/hari itu dikelola oleh Koperasi Satya Ardhiya
PT Angkasa Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan
cara mengumpulkan sampah lalu membawanya ke tempat pengolahan
sampah Bandara untuk dibakar, namun dengan terus meningkatkan volume
sampah yang dihasilkan oleh restoran kemampuan mesin pembakar
sampah yang ada sangat terbatas. Alat pembakar sampah yang ada
tidak bisa dipaksa untuk membakar sampah secara terus menerus
dan jika dipaksa mesin pembakar sampah yang ada di bandara
akan rusak.
~3
Solusi termudah adalah membawa sampah tersebut ke Tempah
Pembuangan Akhir (TPA) di luar kawasan bandara. Namun pembuangan
sampah restoran bandara di luar kawasan bandara bukan solusi yang
tepat karena akan melahirkan penumpukan sampah baru dan membebani
TPA, karena TPA sendiri telah menampung hampir seluruh sampah yang
berasal dari kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri,
fasilitas umum, dan kawasan lainnya.
Karena itu, Koperasi Satya Ardhiya yang selama ini mengelola sampah
memerlukan metode penanganan sampah restoran yang tepat dan
bertanggung jawab. Metode penanganan sampah restoran yang dibutuhkan
adalah metode pengelolaan sampah yang dikenal dengan Tempat
Pengelolaan Sampah Reduse-Reuse-Recycle (TPS 3R), yakni metode
pengelolaan sampah dengan cara menyediakan tempat pembuangan
sampah sementara untuk dipilah, antara sampah organic dan sampah
anorganik. Sampah organic kemudian dapat diolah menjadi pakan ternak
dan kompos, sementara sampah anorganik dapat didaur ulang, sementara
sampah yang tidak dapat diolah dapat dimusnahkan atau dibawa ke TPA
untuk dimusnahkan.
Penyelenggaraan TPS 3R
Koperasi sebagai penanggung jawab untuk mengelola sampah restoran
kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat bekerja sama
dengan Badan Usaha Pengelolaan Sampah, dalam hal ini PT Telaah
Lingkar Mandiri untuk membangun Tempat Pengelolaan Sampah Reduce,
Reuse, Recycle atau yang lazim dikenal dengan TPS 3R.
• Angkut (sampah yang telah disimpan dalam room waste pada waktu
tertentu, sampah tersebut diangkut dengan truk menuju TPA)
• Material sampah organik akan diolah menjadi media pakan ternak dan
pupuk untuk media tanam diluar kawasan bandara.
Restoran TPST 3R
Keterangan:
Lingkup Kegiatan
• Pengumpulan sampah di lingkungan restoran Bandara yang
dilakukan oleh Koperasi Satya Ardhiya
• Pengangkutan sampah dari restoran ke dalam TPS 3R kawasan
Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
• Pengelolaan dan pengolahan sampah restoran secara bertanggung
jawab di TPS 3R kawasan Bandara Internasional Soekarno-Hatta
oleh PT Telaah Lingkar Madiri.
• Sosialisasi/kampanye rencana program pengelolaan dan pengolahan
serta manajemen sektor persampahan bagi pengelola restoran /
petugas, pekerja bandar udara, pelaku kegiatan serta masyarakat
sekitar.
• Peningkatan SDM kelompok pengelola dan pengolah sampah
melalui TPS 3R, baik yang telah ada maupun yang akan dibentuk
kemudian dalam pelaksanaan program ini, khususnya dalam misi
rekayasa sosial dari TPS 3R.
• Pembangunan sarana fisik pengolahan sampah (bangunan
pengolah sampah dan lain sebagainya),serta pemanfaatan dari hasil
pengolahan sampah.
Catatan :
Keluaran
• Pengadaan TPS 3R di kawasan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara
Internasional Soekarno-Hatta.
• Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah Kawasan (IPSK) 3R organik
dan anorganik di kawasan PT. Angkasa Pura II (Persero) Bandara
Internasional Soekarno-Hatta. (menjadi investasi PT Telaah Lingkar
Mandiri)
• Komposter pengolah sampah organik menjadi pupuk padat dan cair
serta lahan tempat pemanfaatan hasil olahan pupuk organik yaitu
berupa tamanan organik.
• Pengolahan sampah organik menjadi pakan ternak, sehingga akan
mendukung dalam program penyediaan pakan ternak mandiri.
• Pengelolaan dan pengolahan sampah anorganik agar mempunyai nilai
jual (ekonomis).
• Kegiatan Sosialisasi dan Edukasi atau pelatihan kepada kelompok
masyarakat/SDM sekitar.
~12
Penerima Manfaat
Kegiatan pengelolaan sampah di TPS 3R kawasan Bandara Internasional
Soekarno-Hatta yang berasal dari sampah restoran di kawasan PT Angkasa
Pura II (Persero) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dapat diperoleh
manfaat sebagaimana berikut
Unsur Pe-
mangku Kepent- Indikasi Manfaat yang Diperoleh
ingan
Hormat kami,