Anda di halaman 1dari 9

No Item Kegiatan Pengoperasian

1 Kolam Pengumpul
-

-
2 Pengujian Kolam Stabilisasi Anaerobik
-

-
-
3 Pengujian Kolam Stabilisasi Fakultatif
-

-
-

-
4 Pengujian Kolam Maturasi

5 Pengujian Bak Pengering Lumpur

-
6 Prosedur pengecekankedalaman lumpur

-
7 Prosedur Pengurasan Kolam

-
8 Proses Loading Lumpur dari truk tinja
-

-
Pengoperasian Pemeliharaan

Setiap truk tanki tinja yang masuk ke IPLT membawa tinja harus melalui
petugas registrasi guna dicatat volume, jenis dan sumbernya serta tanggal
waktu pemasukan. Petugas berkewajiban menolak isi tanki truk yang dibawa
dan akan diproses di IPLT bila tidak sesuai ketentuan
Truk akan menyalurkan lumpur melalui bak penangkap sekaligus dilakukan
pengenceran pada saat pengaliran

Truk tanki tinja membuang isi tangki tinja ke dalam bak penampungan
Dilakukan pengenceran pada bak penampung dengan banyaknya air
pengencer 1 m3 setiap kali pembuangan lumpur dari truk tinja
Debit yang seharusnya masuk berkisar antara 6 – 15 m3/hari

Masukkan lumpur tinja hingga penuh. Selama pengisiaan perlu diperhatikan


agar tidak -
terjadi pergoalakan aliran
-
Jaga derajat keasaman lumpur sesuai ketentuan teknis

Tambahkan bibit mikroorganisme (dapat berupa buangan resapan septik


tank atau lumpur stabil dari unit digester dari sistem pengolahan air limbah -
konvensional)

Biarkan selama seminggu agar bakteri pembentuk asam dapat tumbuh dan
berkembang atau sebulan jika tidak dilakukan penambahan bibit. Selama -
waktu tersebut tidak boleh
ada aliran yang keluar (efluen). Untuk sementara aliran air limbah masuk
dapat di bypass ke saluran yang dekat yang direncanakan. Setelah waktu
tersebut, pengoperasian rutin dapat dilakukan dimana air limbah dapat
dialirkan secara kontinyu dan efluen dapat dibuka.

Amati perkembangan endapan lumpur yang terjadi dengan mencatat -


kenaikan endapan lumpur untuk setiap penambahan lumpur tinja (m/m3).
Ambil sampel endapan lumpur terbawah setelah ketebalan lumpur
mencapai zona netral

Lakukan analisis kandungan BOD dan SS dari sampel endapan lumpur


Isikan air limbah baku ke dalam kolam hingga mencapai kedalaman operasi
penuh -

Biarkan selama 15 hari agar terjadi pembibitan secara alamiah -


Biarkan selama 15 hari lagi, atau hingga jumlah alga yang terdapat di dalam
kolam sesuai dengan ketentuan -
Kolam siap dioperasikan secara kontinyu -

Isikan air tawar biasa ke dalam kolam maturasi -

Unit kolam maturasi pertama dapat menerima langsung efluen kolam


fakultatif yang telah di uji coba. Dalam hal ini lokasi outlet kolam fakultatif
agar dibuat sedemikian rupa sehingga banyak alga yang lolos ke kolam
maturasi -

Kolam maturasi siap dioperasikan secara kontinyu dengan beban pengolahan


sesuai perancangan yang disusun -

Curahkan lumpur sisa pengolahan dari Bak SSC hingga ketebalan yang
diisyaratkan, dengan mengatur bukaan katup bila aliran gravitasi tersedia,
atau dengan menghidupkan pompa. -

Biarkan mengering selama (7 – 10 hari) atau hingga kadar air mencapai


ketentuan teknis yang ditetapkan -

Pengecekan kedalaman lumpur dilakukan tiap minggu untuk kolam anaerob


dan dua minggu sekali untuk kolam fakultatif dan satu bulan sekali untuk
kolam maturasi,

Tongkat dibenamkan ke dasar saluran, setelah beberapa menit tongkat


diangkat sehingga dari partikel lumpur yang tertinggal di kain dapat diukur
kedalaman lumpur di dalam kolam.

Jika kedalaman lumpur kurang dari sepertiga kedalamam kolam maka


tindakan pengurasan lumpur masih dapat ditunda, namun jika kedalaman
telah melebihi maka perlu dilakukan pengurasan.
Penguasan lumpur di pompakan kembali ke SSC sehingga supernatant
lumpur kembali masuk ke kolam anaerobik

Setelah truk benar-benar berhenti pada lokasi untuk pembuangan maka


selang dari truk tangki diarahkan atau diposisikan pada screen atau saringan
yang ada di bagian depan bak pengumpul.
Setelah posisi selang benar maka katup pada tangki dibuka untuk
mengalirkan lumpur ke bak pengumpul melalui penyaring sehingga sampah-
sampah yang mungkin terikut
dalam lumpur dapat tersaring sebelum masuk ke bak SSC sesuai jadwal
Diusahakan dalam pengurasan isi tangki aliran tidak terlalu deras sehingga
tidak menyebabkan air limbah atau lumpur muncrat.
Pemeliharaan

Air buangan tinja mengalir menuju bak anaerobik


Permukaan kolam harus tertutup buih atau scum. Lapisan scum biasanya
terbentuk pada permukaan kolam anaerobik.

Pembersihan rutin scum

Pembersihan kolam secara rutin dari sampah-sampah agar tidak


mengganggu proses
pengolahan.

Pengurasan lumpur menggunakan pompa air portable secara berkala.

Pembersihan kolam secara rutin dari sampah-sampah yang terdapat di


kolam
Pengontrolan jumlah alga yang terdapat pada permukaan kolam agar tidak
menutupi seluruh permukaan.

Pembersihan alga yang telah mati


Pengurasan kolam apabila terdapat lumpur yang mengendap.
Pembersihan kolam secara rutin dari sampah-sampah yang terdapat di
kolam agar tidak mengganggu proses pengolahan.

Dilakukan pengurasan kolam apabila terdapat lumpur yang mengendap agar


terjadi penetrasi matahari dan kontak dengan udara (oksigen) sampai ke
dasar kolam sehingga proses aerob dapat terjadi

pengecekan parameter biologis dan kimianya. Adapun warna kolam dalam


kondisi stabil
adalah sebagai berikut :
1) Ketebalan lumpur diatas pasir pada bak pengering lumpur adalah 30 – 40
cm
2) Waktu pengambilan lumpur kering tiap bak pengering lumpur dilakukan 7
– 12 hari
3) Pengambilan lumpur yang telah kering disertai penambahan pasir dengan
ketebalan 15 cm
4) Untuk pemeliharaan dilakukan pengurasan tiap unit pengolahan dengan
menyisakan 1/3 bagian lumpur sebagai starter
5) Pemantauan kualitas Oksigen terlarut (DO) harian

Cek secara rutin (minimal 2 hari sekali) kondisi bak pengendap, jika lumpur
sudah cukup banyak maka perlu dilakukan pengurasan lumpur. Untuk
menandai kondisi bak pengendap dapat dilihat supernatan jika telah banyak
lumpur yang terikut maka perlu dilakukan pengurasan.

Jika pengurasan berdasarkan periode waktu maka minimal satu minggu


sekali lumpur di bak pengendap harus dikuras untuk dibuang ke bak
pengering lumpur.
Pengecekan rutin dan pembuangan sampah yang mengambang di bak
pengendap

Anda mungkin juga menyukai